Anda di halaman 1dari 20

BAB 4

Pressure Drawdown
Testing
BAB IV
PRESSURE DRAWDOWN TESTING

Prsessure drawdown testing adalah suatu pengujian yang dilaksanakan


dengan jalan membuka sumur dan mempertahankan laju produksi tetap selama
pengujian berlangsung. Sebagai syarat awal, sebelum pembukaan sumur
tersebut, tekanan hendaknya seragam di seluruh reservoir yaitu dengan menutup
sumur sementara waktu agar dicapai keseragaman tekanan di reservoirnya.

Mengingat hal tersebut di atas, waktu yang paling ideal untuk melakukan
pressure drawdown test adalah pada saat-saat pertaman suatu sumur
berproduksi. Namun tentu saja bahwa test ini tidak hanya terbatas pada sumur-
sumur baru saja. Jadi pada dasarnya, pengujian ini dapat dilakukan pada :

1. Sumur baru.

2. Sumur-sumur lama yang telah ditutup sekian lama hingga dicapai


keseragaman tekanan reservoir dan,

3. Sumur-sumur produktif yang apabila dilakukan buildup test, si


empunya sumur akan sangat merugi.

Apabila didisain secara memadai, perolehan dari pengujian ini mencakup


banyak informasi yang berharga seperti permeabilitas formasi, faktor skin dan
volume pori-pori yang berisi fluida.

Gambar 4.1 secara skematis memperlihatkan sejarah produksi dan


tekanan selama pengujian berlangsung. Seperti telah dikatakan di atas, pertama,
idealnya sumur yang diuji ditutup sampai tekanan mencapai tekanan statik
reservoirnya. Tuntutan ini bisa terjadi pada reservoir-reservoir yang baru tetapi
jarang dipenuhi pada reservoir-reservoir yang telah lama atau tua. Kemudian
yang kedua, laju produksi di saat drawdown harus dipertahankan tetap selama
pengujian.

Pressure Drawdown Testing 1


Apabila kedua tuntutan itu tidak dapat dipenuhi dengan baik, ada cara lain
untuk menganalisanya yaitu “ multi rate testing” yang akan dibicarakan pada bab
lain. Jadi pada bab ini, laju aliran dianggap tetap dan penurunan tekanan dasar
sumur dimonitor secara kontinyu. Pada pengujian ini, segala data komplesi harus
diketahui agar efek dan lamanya “wellbore storage dominated” dapat
diperkirakan.

Keuntungan ekonomis melakukan pengujian jenis ini adalah kita masih


memperoleh produksi minyak selama pengujian (tidak seperti pada pressure
buildup test), sedangkan keuntungan secara teknis adalah kemungkinan untuk
dapat memperkirakan volume reservoir. Tetapi kelemahan yang utama adalah,
sukar sekali mempertahankan laju aliran tetap selama pengujian berlangsung.

Seperti telah dibicarakan pada Bab II, apabila suatu sumur diproduksikan
dengan laju alir yang tetap, tiga rejim aliran akan terjadi (gambar 2.6 dan 2.7)
yaitu : perioda transien, perioda transien lanjut dan perioda semi mantap (pseudo
steady-state atau semi steady-state). Di sini adakan dibicarakan metoda analisa
Pressure Drawdown Testing di ketiga perioda tersebut.

4.1. Analisa Pressure Drawdown pada Perioda Transien (Infinite Acting).

Apabila suatu sumur diproduksi dengan laju aliran tetap dan tekanan awal
reservoirnya = P i , maka persamaan tekanan pada lubang bor (r D =1) yang
dinyatakan di dalam variabel-variabel yang tidak berdimensi adalah :

PD  1
2
lnt D   0.80907 (4.1)

Setelah
tD  100 dan setelah efek wellbore storage menghilang, apabila
rD2
persamaan 4.1 digabungkan dengan persamaan- persamaan 2.6 dan 2.7, maka
akhirnya akan didapatkan :

162.6.Q .  . B   k  
Pwf  Pi  log(t )  log  . .Ct .rw2   3.2275  0.86859.S  (4.2)
 
k .h
 
Pressure Drawdown Testing 2
Dari persamaan 4.2 terlihat bahwa plot antara P wf versus log(t)
merupakan garis lurus dengan kemiringan :

m   162.6k.Q.h. .B (4.3)

Dalam dunia teknik perminyakan, biasanya orang memilih waktu t = 1 jam


dan mencatat P wf pada saat itu sebagai P 1hr . Dengan menggunakan konsep ini,
kita dapat menentukan “S” dengan menggunakan persamaan berikut :

P  P   
S  1.151  1 1hr  log  Ck r 2   3.2275 (4.4)
 m  t w
 

Ada dua grafik yang selalu harus dilakukan di dalam menganalisa pressure
drawdown pada perioda infinite acting ini, yaitu :

4.1.1. Log-log Plot Untuk Menentukan Wellbore Storage.

Grafik ini, log (P i – P wf ) Vs. Log(t) digunakan untuk menentukan kapan saat
berakhirnya efek dari wellbore storage (lihat Bab 2.5.2). Kemudian saat
mencapai garis lurus semi-log dapat diperkirakan dengan :

 200 , 00012 , 000S Cs


t kh
(4.5.a)

Dari log-log plot ini pun dapat diperkirakan besarnya C S (bbl/psi) yaitu
dengan menggunakan persamaan :

CS  Q. B
24
 Pt (4.5.b)

dimana t dan P adalah harga yang dibaca dari suatu titik pada garis lurus
”unit slope” tersebut.

Pressure Drawdown Testing 3


4.1.2. Semilog Plot Untuk Menentukan Karakteristik Formasi.

Grafik ini adalah semilog plot antara P wf Vs. Log(t). Dengan membaca
kemiringannya (m), maka permeabilitas formasi (kalau dianggap hanya satu fasa
fluida yang mengalir, misalnya minyak) dapat ditentukan dari persamaan 4.3 :

k   162.6m.Qh. . B (4.6)

(catatan : m akan berharga negatif sehingga menghasilkan permeabilitas yang


positif). Kemudian faktor skin dihitung dengan persamaan 4.4.

Satu hal yang harus dicatat bahwa P 1hr harus dibaca pada garis lurus
semilognya. Jika data tersebut tidak terletak pada garis lurus, maka harus
dilakukan ekstrapolasi dan harga itulah yang digunakan untuk persamaan 4.4.
Prosedur ini penting sekali untuk menghindari kesalahan harga faktor skin yang
dikarenakan data awal yang masih dipengaruhi oleh wellbore storage.

Gambar 4.2 adalah suatu contoh plot P wf Vs. Log(t) untuk suatu pressure
drawdown test. Terlihat bahwa efek wellbore storage terasa pada saat-saat awal
data tekanan seperti telah diterangkan pada Bab 2.5.2. Kemudian akhir dari
perioda transien terlihat ketika terjadi deviasi data tekanan dari garis lurus, ini
adalah awal dari perioda transien lanjut, yaitu ketika efek batas reservoir mulai
terasa.

Karena kita mengetahui bahwa pada perioda transien lanjut ini sifat-
sifatnya tidak dapat diterangkan oleh pola aliran transien (infinite acting) maupun
pola aliran semi mantap, maka analisa tekanan pada perioda ini berbeda dan
akan dibahas tersendiri.

Pressure Drawdown Testing 4


4.2 Analisa Pressure Drawdown pada Perioda Transien Lanjut (Extended
Muskat Analysis).

Pengembangan teori analisa tekanan pada perioda transien lanjut


didasarkan pada persamaan 2.18 dengan melibatkan tambahan penurunan
tekanan akibat adanya skin.

 r  3 
 

Pi  Pwf  Q
2kh
   2Ckt r 2  ln rwe   4  S  2 Bn  n , reD Exp   n2 , t DW  (4.7)

t e
  n 1 

dimana B n adalah suku terakhir ruas kanan persamaan 2.18.

Apabila laju aliran tetap, maka tekanan rata-rata pada reservoir ini adalah :

Q t
P  P1   C1  h  re2
(4.8)

Apabila persamaan 4.7 dan 4.8 dikombinasikan dan kemudian disusun


kembali, maka akan didapatkan persamaan berikut ini :

Pwf  Pˆ  Q
2kh
 
  2 Bn  n , reD Exp   n2 , t DW  (4.9)

dimana :

Q  r 
Pˆ  Pwf  2kh
 ln( rwe )  3
4
 S (4.10a)
 

Perlu ditambahkan bahwa P̂ ini akan tetap harganya apabila kita anggap
bahwa perubahan P terhadap waktu dapat diabaikan selama selang waktu yang

pendek. Arti fisik P̂ adalah P wf pada perioda semi steady state.

Kembali ke persamaan 4.9, semua suku di bawah tanda sigma akan dapat
diabaikan kecuali untuk n = 1 sehingga :

Pwf  Pˆ  Q
2 rkh

  2 B1 1 , reD Exp 12 , t DW   (4.40b)

Pressure Drawdown Testing 5


Menggunakan tabel fungsi matematis dari Jahnke dan Emde, dapat
dibuktikan bahwa untuk r eD >100,

 2 B1 ~ 0.84 dan

 12   14.68919
r2 eD

Jadi persamaan 4.10 dapat dituliskan sebagai :

Q  B  k t 
Pwf  Pˆ  0.84 2kh  Exp  14.6819
Ct re2 
 

Di dalam unit-unit lapangan adalah :

 k t 
Pwf  Pˆ  118.6 2kh  Exp  14.6819 0C.000264
Q   B
 2  (4.11)
 
t er

Atau persamaan 4.11 tersebut dapat dituliskan sebagai :

 
  Q   B  
log Pwf  Pˆ  log118.6  2kh   0.00168k t
  Ct re2
(4.12)
  

Dari persamaan 4.12 terlihat bahwa grafik log(P wf - P̂ ) Vs. t harus merupakan
garis lurus dengan kemiringan :

  0.00168    kCt r 2 (4.13)


t e

dan titik potong terhadap sumbu tegak (b) adalah :

Q B
b  118.6  k h
(4.14a)

Plot antara log(P wf - P̂ ) Vs. t akan linear asalkan log P̂ diketahui


besarnya. Tetapi sayangnya tidak, sehingga pada metoda ini harus dilakukan

coba-coba menggunakan suatu harga P̂ . Apabila harga P̂ tadi cocol dengan


kondisi yang ada, maka akan didapatkan garis lurus.

Pressure Drawdown Testing 6


Secara skematis, cara ini dapat dilihat pada Gambar 4.3. Apabila garis
lurus telah didapatkan, maka permeabilitas dihitung :

Q  B
k  118.6 bh
(4.14b)

Volume pori-pori sejauh daerah pengurasan (drainage volume) sumur yang


diujipun kemudian dapat diperkirakan, (dalam satuan barrels) :

Q B
V p  0.1115  bC (4.15)

Faktor skin dapat pula ditentukan :

   
S  0.84 P  Pˆ
b
  ln rrwe   0.75 (4.16)
   

Pskin   b S
0.84
(4.17)

4.3. Analisa Pressure Drawdown pada Perioda Semi Steady State


(Reservoir Limit Test)

Pengujian ini terutama untuk menentukan volume reservoir yang


berhubungan dengan sumur yang diuji oleh sebab itu disebut “reservoir limit
testing”. Persamaan dasar yang digunakan telah dibicarakan pada Bab 2.3.3.

Dari persamaan 2.19, dapat dilihat bahwa P wf Vs. t merupakan garis lurus
dengan kemiringan :

L  Q
  C t  re2
(4.18a)

Kemudian dengan mengetahui kemiringan ini, drainage volume dapat ditentukan,


(di dalam suatu barrels) :

Q B
V p  0.0418  L C
(4.18b)

Pressure Drawdown Testing 7


4.4. Penentuan Bentuk Reservoir (Reservoir Shape) Dari Data Pressure
Drawdown Berdasarkan Perioda Semi-Steady State dan Perioda
Infinite Acting.

Pada umumnya, persamaan aliran pada perioda semi-steady state untuk


setiap bentuk reservoir adalah :

    
PD t D   2  t DA  1
ln
A
  ln 2.2458
 (4.19)
 
rW2
  
2 CA

Dengan mengkombinasikan persamaan di atas dengan persmaan 2.6 dan


akan diperoleh :

Pwf  m * t  Pint (4.20)

dimana m * adalah persamaan 2.21 dan

     
Pint  Pi  70.6 Qk h B ln rA2   ln 2.C2458   2 S  (4.21)
  w  A  

m * dan P int ini didapat dari plot P wf Vs. t (perioda semi steady state) yaitu m *
adalah kemiringan dan P int didapat dengan mengekstrapolasi garis linearnya ke
t=0. Selanjutnya bentuk reservoir (reservoir shape) diperkirakan dari :

 P P 
C A  5.456 mm* Exp 2.303 ihr m int  (4.22)
 

m dan P 1hr diperoleh dari semilog plot P wf Vs log(t) unyuk periofa infinite acting.

Contoh 4.1. Analisa Pressure Drawdown Hasil Pengujian di Denver Basin,


Muddy Sandstone Well.

Ini merupakan contoh klasik analisa pressure drawdown dari suatu sumur
di Denver Basin, Muddy Sandstone, yang diambil dari monograph # 1 (Matthews
Russell). Data-data yang berhubungan dengan pengujian ini adalah :

Pressure Drawdown Testing 8


Q = 800 STB/D h = 8 ft

o = 1 cp R w = 0.33 ft

 = 0.14 Pi = 1895 psig

B o = 1.25 RB/STB Ct = 17.7 10-6 psi-1

Sumur ini mengalami penutupan sebelum pengujian sehingga didapatkan


tekanan yang seragam sebesar 1895 psig, sedangkan laju alirannya cukup stabil
selama pengujian berlangsung sehingga dapat dianggap tetap sebesar 800
STB/D.

Di bawah ini akan dibahas metoda analisa dari masing-masing perioda


yang terjadi.

Analisa Pada Perioda Transien

Gambar 4.4 adalah plot P wf Vs Log(t). Data tekanan sampai  120 menit
membentuk garis lurus sebagai tanda periode transien. Mulai 120 menit, terjadi
deviasi dari garis lurus yang berarti perioda transien berakhir dan aliran
memasuki perioda transien lanjut dan semi steady state.

Kemiringan garis lurus perioda transien adalah -212 psi/cycle, sehingga


permeabilitas (k) dapat dihitung dengan persamaan 4.6.

k   162.6mQh   B   (162.6)((80212)()(1.80))(1.25)  95.87  96md

Sedangkan faktor skin (S), dihitung dengan menggunakan persamaan 4.4.

P  P   
S  1.151  i 1hr  log   Ck r 2   3.2275
 m  t w
 

1895  1960   
 1.151   log ( 0.14)(1.0)(1796.710 6 )( 0.33) 2   3.2275
 212   

= -5.0
Pressure Drawdown Testing 9
Analisa Pada Perioda Transien Lanjut

Basis analisa pada perioda transien lanjut ini dapat dilihat pada gambar

4.5, yaitu plot log(P wf - P̂ ) Vs. t. Seperti terlihat pada gambar 4.4, akhir dari
perioda transien sekitar 120 menit. Dari gambar 4.6, perioda semi steady state
dimulai pada range t  10 sampai 16 jam. Di dalam analisa pada perioda transien
lanjut ini, data tekanan pada t = 2 sampai 7 jam diikut sertakan.

Dengan cara coba-coba seperti terlihat pada gambar 4.5, dapat

diperkirakan bahwa P̂ =1460 psig, karena ternyata memberikan garis lurus pada

grafik log(P wf - P̂ ) Vs. t.

Titik potong (b) = 320 psig.

Kemiringan (  ) = (log(320/32)) / 7.4 = 1/7.4 hr-1.

Dengan menggunakan persamaan 4.14, diperoleh :

k  118.6 QbhB  118.6  ( 800 )(1.0 )(1.25 )


( 320 )(8 )
 46.4md

dari persamaan 4.15,

Q B
V p  0.1115   0.1115 ( 1  0.146.106 Res.Bbl
(800 )(1.25 )
 bC )( 320 )(17.710 6 )
74

Faktor skin dihitung dengan menggunakan persamaan 4.16,

S  0.84( P b P )  ln( rwe )  0.75


ˆ r

 0.84( 1895320
1460
)  ln( 0482
.33
)  0.75

= -5.4

Pressure Drawdown Testing 10


Analisa Pada Perioda Semi Steady State

Dari gambar 4.6, kemiringan (dP/dt) = 15.8 psi/hr, dan Vp sebesar :

Q B
Vp  0.0418  0.0418 (15.8)(17.7.10 6 )  0.149 Res.Bbl
( 800 )(125 )
 L C

Harga permeabilitas menurut perioda transien berbeda dengan harga yang


didapatkan dari perioda transien lanjut. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa
sumur tersebut mengalami ”hydraulic fracturing” sebelum pengujian berlangsung.
Di dalam ”fractured well”, harga k yang didapat dari pressure drawdown biasanya
tergantung dari range waktu dari mana data tekanan tadi diambil.

Aliran pada saat awal pada bidang rekahan akan linier karena bentuk
alamiah rekahan tersebut. Oleh karena teori transien tekanan ini dikembangkan
untuk aliran radial, k yang diperoleh pada perioda transien akan cenderung
tinggi. Tetapi dengan berjalannya waktu pengaliran, aliran radial yang berasal
dari tempat yang jauh dari bidang rekahan menjadi dominan. Oleh sebab itu
analisa pada perioda transien lanjut (yang menggunakan teori aliran radial) untuk
mencari parameter reservoir lebih dapat dipercaya di dalam hal ”fractured well”.

V p yang didapatkan dengan menganalisa perioda transien lanjut dan


perioda semi steady state menunjukkan harga yang relatif sama. Apabila tidak
sama, V p yang didapatkan dari perioda semi steady state lebig representatif.

Penentuan Reservoir Shape

Dari Gambar 4.7, titik potong, P int = 1515 psia.

Kemiringan (perioda transien), m = -212 psi/cycle.

Kemiringan (perioda semi steady state), m* = -15.8 psi/cycle.

Pressure Drawdown Testing 11


Menurut persamaan 4.22 :

P1hr  Pint
C A  5.456 mm* Exp[2.303 m
]

C A  5.456 ((18
212 )
.8 )
Exp[2.303 1690 1515
( 212 )
]

= 10.9

Dari tabel 2.2 (Diez) didapatkan :

a. 1

1 CA = 12.9

(t DA ) pss = 0.7

b. 1

1 CA = 10.8

(t DA ) pss = 0.4

t pss di sini dimulai pada  15.8 jam, maka untuk konfirmasi (t DA ) pss dihitung
dengan menggunakan persamaan :

tDA pss  0.1833t pss m*


m

 0.1833  18.8  ( 15.8 )


\ ( 212 )

= 0.216

Dari perhitungan ini, ternyata C A = 10.9 dan (t DA ) pss = 0.216.

Jadi bentuk reservoir yang paling cocok adalah bentuk reservoir b.

Pressure Drawdown Testing 12


Pressure Drawdown Testing 13
Pressure Drawdown Testing 14
Pressure Drawdown Testing 15
Pressure Drawdown Testing 16
Pressure Drawdown Testing 17
Pressure Drawdown Testing 18
Pressure Drawdown Testing 19

Anda mungkin juga menyukai