Teori Motor Induksi
Teori Motor Induksi
Nama : Fahrul
FAKULTAS TEKNIK
2010
TEORI MOTOR INDUKSI
Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik di industri
maupun di rumah tangga. Motor induksi yang umum dipakai adalah motor induksi tiga phasa
dan motor induksi satu phasa. Motor induksi tiga phasa dioperasikan pada sistem tigaphasa
dan banyak digunakan didalam berbagai bidang industri, sedangkan motor induksi satu phasa
dioperasikan pada sistem satu phasa yang banyak digunakan terutama pada penggunaan untuk
peralatan rumah tangga seperti kipas angin, lemari es, pompa air, mesin cuci dan sebagainya
karena motor induksi satu phasa mempunyai daya keluaran yang rendah.
Bentuk fisik dari motor induksi tiga phasa dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling luas digunakan.
Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi medan
magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu,
tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran
rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.
Belitan stator yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga fasa akan
menghasilkan medan magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron. Medan putar pada
stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus; dan
sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun akan ikut berputar mengikuti medan putar stator.
Perbedaan putaran relative antara stator dan rotor disebut slip. Bertambahnya beban, akan
memperbesar kopel motor, yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus induksi pada
rotor, sehingga slip antara medan putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah besar.
Jadi, apabila beban motor bertambah, putaran rotor cenderung menurun.
Berdasarkan jenis rotor yang digunakan, motor induksi tiga phasa dapat
dibedakan menjadi dua tipe yaitu :
1. Rotor Belitan
Motor induksi jenis ini mempunyai rotor dengan belitan kumparan tiga fasa
sama seperti kumparan stator. Kumparan stator dan rotor juga mempunyai jumlah
kutub yang sama. Rotor yang mempunyai tiga belitan yang mirip dengan belitan
stator. Ketiga belitan tersebut biasanya terhubung bintang. Ujung – ujung belitan
tersebut dihubungkan dengan slipring yang terdapat pada poros rotor.
2. Rotor Sangkar
Motor induksi jenis ini mempunyai rotor dengan kumparan yang terdiri atas
beberapa batang konduktor yang disusun sedemikian rupa hingga menyerupai
sangkar tupai. Rotor yang terdiri dari sederetan batang – batang penghantar yang
terletak pada alur – alur sekitar permukaan rotor. Ujung – ujung batang penghantar
dihubung singkat dengan menggunakan cincin hubung singkat.maka jenis rotor
sangkar dapat dilihat pada gambar berikut :
Kerja motor induksi seperti juga kerja transformator adalah berdasarkan prinsip
induksi elektromagnet. Kerja motor induksi tergantung pada tegangan dan arus
induksi pada rangkaian rotor dari rangkaian stator. rangkaian ekivalen motor
induksi mirip dengan rangkaian ekivalen trafo.rangkaian tersebut dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :
Keterangan Gambar :
Pada waktu rotor masih diam maka frekuensi arus rotor sama dengan frekuensi
arus stator ( f ). Waktu rotor berputar maka frekuensinya ( f ) akan dipengaruhi
oleh slip yang mengikuti persamaan :
ANALISA KUMPARAN
Untuk dapat menentukan model kumparan ini, kita harus melakukan analisa
dari data – data kumparan motor. Untuk motor fasa tunggal umumnya
direncanakan dengan model kumparan penuh sehingga tidak perlu analisa lagi,
tetapi untuk motor tiga fasa analisa ini mutlak perlu karena ada yang direncanakan
dengan model penuh (full winding) dan ada pula yang direncanakan dengan model
kumparan setengah penuh.
Kumparan stator motor fasa belah terdiri dari dua macam kumparan yaitu
Kumparan Utama dan Kumparan Bantu. Kumparan Bantu diletakkan diatas
Kumparan Utama (kumparan utama yang pertama dimasukkan kedalam alur
kemudian kumparan bantu) dan saling digeserkan sebesar 90° listrik.
Kumparan stator motor fasa tunggal kecepatan rangkap pada umumnya terdiri
dari dua atau lebih kumparan utama yang langkah alur masing – masing kumparan
berbeda. Untuk motor yang berdaya rendah misalnya motor fan ( kipas angin)
perubahan kecepatan biasanya menggunakan auto trafo. Ada kalanya perubahan
kecepatan menggunakan auxiliary.
Untuk motor – motor dari unit tertutup (unit hermatik), maka tidak dapat
menggunakan saklar centrifugal. Sebagai pengganti saklar centrifugal dapat
digunakan Relay starting. Relay starting ini ada yang magnetic dan ada juga yang
elektronik. Relay starting ini banyak digunakan pada moror komposer dari unit
pendingin (refrigerasi)
Relay ini lazim disebut dengan istilah Solid State Relay. Relay ini merupakan
sebuah Varistor, pada waktu dingin tahanannya sangat rendah (± 5 ohm) tetapi bila
panas tahanannya dapat mencapai puluhan ribu ohm.
PRINSIP KERJA MOTOR INDUKSI