Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S P1 A0 USIA 17 TAHUN POST PARTUS


SPONTAN DENGAN PPI DI RUANG FLAMBOYAN
RSUD PROF. Dr MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny.S
Umur : 17 tahun
Alamat : Petahunan 003/003, Pekuncen
Status : Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
No RM : 02063886
Diagnosa Medis : P1 A0 U17 Post Partum Spontan +IUD

B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Tn.A
Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : Lki-laki
Alamat : Petahunan 003/003, Pekuncen
Hubungan : Suami
C. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan nyeri pada luka persalinan
D. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Pasien datang ke RSUD Prof. Dr Margono Soekarjo pada tanggal 9 Agustus 2018
pukul 9:56 WIB rujukan dari Puskesmas Pekuncen dengan G 1 P0 A0 usia 17 tahun
dengan usia kehamilan 30 minggu. Sudah mulai kenceng-kenceng dan pengeluaran
air sejak pukul 06:00 WIB.
Leopod I : TFU 19 cm, Bokong
Leopod II : Punggung kaki

Leopod III: kepala


Penurunan kepala +
Leopod IV : kepala sudah masuk PAP
DJJ 150x/menit, His 2x/10detik selama 15 menit. Kemudian dilakukan VT
pembukaan 2 cm. Di IGD mendapatkan terpai infus RL. Masuk ke Ruang VK
mendapat terapi dexametasone 2x6 mg, Nifediphine 3x10mg, Etabion 4x500mg,
Cefazoline 2g, Eritromicin 4x500mg. Kemudian bayi lahir jam 19:42 WIB, lahir
spontan PRESBELKEP AS. Kemudian pukul 19:47 plasenta lahir spontan, perineum
ruptur hecting 2 jahitan. Bayi berjenis kelamin laki-laki, BB/PB : 2000gram/44cm,
LK/LD : 28/27cm. Kemudian pasien dibawa keruang flamboyan pukul 21:45 WIB
dengan diagnosa medis P1 A0 Post partum spontan +IUD, bayi tidak rawat rawat
gabung dan mendapatkan terapi injeksi.

E. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


Pasien mengatakan belum pernah dirawat di RS sebelumnya karena masalah
kehamilannya.

F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti
DM dan HT. Dalam keluarga Ibu pasien mempunyai riwayat persalian prematur
untuk semua anaknya, dan Ayah pasien juga sebelumnya lahir dengan prematur.
G. GENOGRAM

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
/ : Riwayat yang sama
: Pasien
----------- : Tinggal dalam satu
rumah
H. RIWAYAT GINEKOLOGI
1. Riwayat menstruasi
Menarce : tahun
Siklus : 24hr, warna merah kecoklatan
Lama : 6-7 hari,
Ganti balut : 2-3x/ hr
2. Riwayat kehamilan
Pasien dengan G1P0A0 usia kehamilan 30 minggu.
3. Riwayat perkawinan
Pasien menikah satu kali pada usia 17 tahun
4. Riwayat ANC
Pasien mengatakan pernah memeriksakan kehamilannya sebanyak 3 kali di Bidan
terdekat.

I. RIWAYAT KB
Pasien mengatakan belum pernah KB

J. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU

No T Tip P JK B Keadaa M
a e e B n Bayi as
h Per n La Waktu al
u sal ol hi Lahir a
n ina o r h
n n K
g e
h
a
m
il
a
1. H
a
m
il
in
i

K. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI


1. HPHT : 2 Januari 2018
2. Taksiran partus : 9 Oktober 2018
3. BB sebelum hamil : 44 kg
4. TD sebelum hamil : 110/80 mmhg
5. Berapa kali periksa saat hamil : 3 kali
6. Masalah kehamilan : Tidak ada

L. RIWAYAT PERSALINAN
1. Jenis persalinan : Spontan presentasi kepala / Tindakan : Tanggal/jam : 9 Agustus
2018/ 19:42 WIB
2. Jenis Kelamin bayi : Laki-laki, BB/PB : 2000gram/44cm,
3. Perdarahan : 200cc
4. Masalah dalam persalinan : KPD dengan PPI usia kehamilan 30 minggu, ruptur
hecting 2 jahitan.

M. POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON


1. Pola presepsi dan pemeliharaan kesehatan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bila sakit pasien berobat ke bidan
/Puskesmas terdekat dan bila perlu pasien datang ke RS untuk pengobatan lebih
lanjut.
Saat dikaji : Pasien mengatakan sudah sempat 3kali memeriksakan
kandungannya di Bidan,dan tidak ada masalah khusus pada setiap pemeriksaanya.
2. Pola nutrisi dan metabolic
Sebelum sakit : Pasien mengatakan makan 3x sehari menggunakan nasi, sayur
dan lauk. Kadang makan buah dan minum jus tidak ada pantanggan makanan
Saat dikaji : Pasien mengatatakan ada nafsu makan, makan 3kali sehari
dengan nasi, lauk, sayur, jus/buah.
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAK 6-8x sehari, dan BAB 1-2x sehari.
Tidak ada keluhan BAB dan BAK
Saat dikaji : Pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek
dan berwarna kuning,, BAK 3-4x sehari.
4. Pola latihan dan aktivitas

AKTI 0 1 2 4 Keterangan
0 = Mandiri
VITA
1 = Alat bantu
S 2= Dibantu
Maka √
orang

n 3= Alat dan

Minu
√ orang
m √ 4= Tergantunng
Elimi
total
nasi
Mobil
isasi
berpa
kaian

5. Pola kognitif perseptual


Sebelum sakit : Pasien mengatakan tau bagaimana persiapan kelahiran.Pasien
tidak menggalami gangguan pada panca indranya.
Saat dikaji : Pasien mengatakan sedikit cemas tentang kondisi bayinya
karena rawat tidak gabung.
6. Pola istirahat - tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan istirahat dan tidur dengan nyenyak
biasanya tidur selama 6-8 jam shari.
Saat dikaji : Pasien sedikit kurang nyenyak ketika nyeri yang di rasa tiba-
tiba timbul.
7. Pola konsep diri - persepsi diri
a. Citra tubuh
Pasien mengatakan anggota tubuhnya adalah yang terbaik untuk dirinya
b. Identitas diri
Pasien mengatakan anak ke 3 dari 3 bersaudara.Dirumah pasien tinggal bersama
ibu dan bapak kandungnya serta suaminya.
c. Peran
Pasien menggatakan dirinya sebagai istri dan tidak bekerja.Pasien menjadi
anggota masyarakat di desanya dengan mengikuti kegiatan masyarakat.
d. Ideal diri
Pasien mengataka kebutuhan dirinya dipenuhi oleh suaminya dan pasien sudah
merasa cukup dari penghasilan dari suaminya.
e. Harga diri
Pasien mengatakan sangat bahagia memiliki suami yang sangat baik padanya.
8. Pola peran dan hubungan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan memiliki hubungan yang baik dengan
ayah , ibu dan saudaranya. Pasien berperan sebagai istri dan baru hamil anak
pertama.
Saat dikaji : Pasien menerima sebagai ibu bagi kelahiran anak pertamanya.
Pasien tidak mampu menjalankan kewajiban sebagai istri bagi suaminya karena
kondisinya yg masih lemah.
9. Pola reproduksi - seksual
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sempat melakukan hubungan suami istri
pada saat kehamilannya.
Saat dikaji : Pasien mengatakan kehamilan saat ini sudah terencana, karena
kondisinya saat ini pasien tidak mampu melakukan hubungan suami istri.
10. Pola pertahanan diri (Coping - teleransi stres)
Sebelum sakit : Pasien mengatakan jika dirinya memiliki masalah selalu
membicarakan kepada suaminya atau orang tuanya.
Saat dikaji : Pasien bersama suami dan keluarganya telah mendapat
motivasi terkait kondisi bayinya dari dokter dan petugas, pasien merasa lebih tenang.
11. Pola nilai dan keyakinan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan percaya kepada ALLAH SWT. Pasien
masih percaya dan mengikuti tradisi ngadem untuk kebaikan ibu, bayi dan
penyembuhan luka persalinan.
Saat dikaji : Pasien mengatakan saat ini sudah memahami dan akan
menghilangkan tradisi ngadem bagi kebaikan ibu dana bayinya.

N. PEMERIKSAAN FISIK
Status obstetrik P1 A0, Bayi tidak rawat gabung, BB/PB : 2000 gram/ 44cm, LK/LD :
28/27 cm dengan kehamilan 7 bln.
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : CM
BB/TB : 46 Kg/ 157 cm
TD : 120/80 mmhg/ , N : 80x/menit, S : 36,5o C, RR : 22x/menit
1. Kepala : bentuk mesocepal, rambut belum ada yang putih, rambut kotor, tidak
ada benjolan.
2. Mata : simetris,sclera anikterik konjungtiva ananemis, reflek cahaya +/+
3. Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada pernafan cuping hidung, tidak ada
sesak nafas.
4. Mulut : Mukose lembab, tidak ada perdarahan gusi, tidak ada pembesaran
tongsil.
5. Telinga : Terdapat serumen, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri, terdapat tato
dibelakang telinga, fungsi pendengaran baik.
6. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe.
7. Masalah khusus : Tidak ada
8. Dada :
Jantung :
a. I : tidak terlihat ictus cordis
b. P : itus cordis teraba disela iga line mid clavicula sinistra
c. P : pekak.
d. A : S1 < S2 reguler
Paru paru :
a. I : simetris, pengembangan dada simetris, tidak terdapat otot bantu
pernafasan.
b. P : vocal vomitus kanan dan kiri sama.
c. P : sonor
d. A : vesikuler
Payudara :
a. Mamae : simetris tidak ada benjolan.
b. Areola : hiper pigmentasi.
c. Colostum : belum keluar
Putting susu : belum menonjol.
Pengeluaran ASI : belum keluar
Masalah khusus : pengeluaran ASI belum yang belum lancar.

9. Abdomen
I : terdapat strechmarch, sedikit membuncit post partum
A : bising usus 12x/menit
P : perut lembek
P : pekak
10. Involusi uterus
Fundus uterus
kontraksi uterus : baik posisi : setinggi pusar
Kandung kemih : tidak penuh
Diastasi rectus abdominalis
Fungsi penccernaan : baik
Masalah khusus : tidak ada
11. Perineum dan Genetalia
Vagina : tidak ada varises
Integritas kullit : baik
Edema : (+)
Memar : (+)
Ruptur : (+)
Hematome : (-)
Perineum : ututh/ episiotomi/ruptur
Tanda REEDA R : tidak ada kemerahan
E : sedikit bengkak
E : tidak ada push
D : tidak ada ochiomosis
A : tidak ada aproxcimate
Kebersihan
Luka / jumlah : Rubra / 250 cc
Jenis/warna : merah kecoklatan
Konsitensi : kental
Bau : pekat
Tidak ada hemoroid

12. Ekstermitas
Ekstremitas atas :tidak terdapat edema, tangan kanan terpasang infus RL 20
tpm.
Bawah : tidak ada edema, Tidak ada varises, Tanda homan : +/-
Masalah khusus : tidak ada
O. KEADAAN MENTAL
Adaptasi fisiologis : baik
Penerimaan terhadap bayi : baik
Keadaan mental
Masalah khusus : tidak ada

P. KEMAMPUAN MENYUSUI
Pasien mengatakan belum mampu teknik dan cara menyusui yang benar.

Q. OBAT-OBATAN
Pasien mendapat terapi obat nifedipinr 40gram pada jam 09:00 dan infus yg digunakan
adalah pada saat di PKM Pekuncen.

R. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
Tanggal periska : 9 Agustus 2018 pukul11:19 WIB
Tanggal pelaporan : 9 Agustus 2018 pukul 12:33 WIB

Pemeriksa Hasil Satuan Nilai normal


an
Darah
lengkap
Hemoglobi 10.3 g/dl 11,7-15,5
n
hematokrit 32 U/L 35-5,2
MCV 79,4 fL 80-100
MCH 25.6 Pg/cell 26-34
ROW 14,7 % 11,5-14,5
Eosmovill 0,2 % 2,-4
Balung 5,4 % 1-5
Segmen 74,5 % 50-70
Limfosit 17,4 % 25-40
PT 9,1 detik 29,0-40,2

S. PROGAM TERAPI

Terapi Do Cara Indikasi


sis Pemberia
n
Inj 2x IM Berfunsi sebagai
dexameta 6 pematangan organ paru-
sone mg paru pada janin
Mifedipin 3x P-O Untuk menurunkan tensi
e 10 tingi, menengah, ringan
mg dan sirkulasi buruk pada
kaki dan tangan
Etorbion 4x P.O Untuk mengobati
50 berbagai jenis infeksi
0 bakteri
mg
Paraceta 50 P.O Mengobati nyeri
mol 0m ringan,sedang dan bisa
g digunakan untuk
menurunkan demam
Asmet 2x P.O Pereda nyeri
1
Adfer 2x P.O Multi vitamin dan
4 minerak untuk mengatasi
anemia

ANALISA DATA

Tgl/jam Data Problem Etiologi


9/8/2018 Ds : pasien mengatakan nyeri pada luka Nyeri akut Cidera fisik
setelah persalinan
P : Nyeri bertambah pada saat bergerak
Q : Nyeri seperti disayat-sayat
R : Nyeri pada vagina/perineum
S : Skala nyeri 4
T : Hilang timbul

Do :
 Skala nyeri 4, Ekspresi wajah
menahan nyeri
 Sikap tubuh melindungi nyeri
 Pasien menyampaikan tentang
nyeri yang dirasa

9/8/2 DS: Pasien mengatakan lemas dan lelah Intoleransi Kelemahan


018 DO: aktivitas fisik
 TD: 120/80 mmHg, N: 80 x/m
 Pasien tampak lemah dan
kelelahan
 Pasien tidak mampu melakukan
mobilisasi secara mandiri
10/8/ DS : - Pasien mengatakan belum Resiko Agen Cidera
2018 ganti balut sejak semalam Infeksi Fisik
- Pasien mengatakan sedikit
gatal pada area vagina
DO :
 Pembalut tampak penuh dan
kehitaman
 Luka perineum tampak kotor
 S : 36,9oC

10/8/ DS : - Pasien mengatakan ASInya Defisiensi Kurang


2018 belum keluar Pengetahuan Pengetahuan
- Pasien mengatakan puting
susunya belum menonjol
- Tidak tahu bagaimana cara /
teknik memberikan ASI yang
benar karena belum mempunyai
pengalaman menyusui
DO :
 Puting susu belum meonjol
 Pasien tampak selalu bertanya-
tanya cara pemberian ASI/posisi
yang baik dan benar

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Hari, Tanggal : Rabu, 8 Agustus 2018

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik


2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
3. Resiko infeksi berhubungan dengan agen cidera fisik
4. Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi

INTERVENSI KEPERAWATAN

Tgl/ Jam
NO. DX
NOC
NIC
PARAF
9/08/2018
23:10 WIB
I
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan masalah nyeri Akut teratasi dengan kriteria hasil :
Tingkat nyeri (2102)
Skala Tujuan
Nyeri yang di
4
laporkan
Tingkat wajah nyeri 3
Panjangnya episode
3
nyeri
Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri 4
berkurang

Manajemen nyeri (1400)


Aktivitas :
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif (P,Q,R,S,T)
2. Observasi reakssi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab, berapa lama nyeri akan berkurang, dan
antisipasi ketidaknyamanan prosedur
4. Ajarkan teknik nonfarmakologi distraksi relaksasi-nafas dalam
5. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik


09/08/2018
23: 15
II
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan masalah Intoleransi aktivitas dapat teratassi
dengan kriteria hasil :

Skala Tujuan
Melaporkan
kekkuatan otot yang
4
cukup untuk
beraktifitass
Mempertahankan
intake nutrisi yang 4
cukup
Menyadari
4
keterbatasan energi

1. Kaji respon individu terhadap aktivitas


2. Meningktakan aktivitas secara bertahap
3. Ajarkan pasien metode penghambat energi untuk aktivitas
4. Posisikan pasien dengan nyaman
5. Bantu klien untuk mengidentifikasikan aktivitas yang mampu dilakukan
6. Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat


9/8.2018
23 : 18
III
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan masalah resiko infeksi dapat teratasi dengan
kriteria hasil :
Skala Tujuan
Klien bebas dari
tanda dan gejala 4
infeksi yaitu demam 1. Tinjau catatan persalinan dan kelahiran terkait infeksi yang ssudah
Menunjukan ada/pajanan terhadap organissme infeksi
2. Lakukan penggantian pebalut dan perawatan perineal dengan sering, gunakan
kemampuan untuk
dengan teknik dari depan - belakang hingga ibu mampu melakukan sendiri
mencegah timbulnya 4 3. Monitor ttv (Nadi dan Suhu)
4. Pantau warna dana bau lochea (pasca partum)
infeksi
5. Melakukan perawatan vulva hygiene secara benar
demam/infeksi


9/8/2018
23: 23
IV
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan masalah defisiensi pengetahuan dapat teratasi
dengan kriteria hasil :

Skala Tujuan
Teknik yang tepat
1. Koreksi konsepsi yang salah, informasi salah dan ketidaktepatan
untuk menempelkan 5 mengenai menyusui
bayi ke payudara 2. Instruksikan ibu untuk perawatan puting susu
Metode 3. Diskusikan cara untuk memfasilitasi perpindahan ASI (Teknik
relaksasi, pijatan payudaara, dan lingkungan tenang)
menyendawakan 4 4. Diskusikan teknik untuk menghadapi/meminimalkan
bayi pembesaran dan rasa tidak nyaman (sering memberikan asi,
Mengetahui tanda- kompres hangat, pijatan, es diaplikasikan setelah menyusui /
memompa, pengobatan antiinflamasi)
tanda pasokan ASI 5 5. Instruksikan bagaimana cara mencapai ASI yang sudah
memadai dikumpulkan dengan cara yang tepat
Mengetahui isyarat (pengumpulan,pennyampaian,memanaskan,menyiapkan)
5
bayi lapar

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. S
Ruang : Flamboyan

Hr/Tgl/Jam NO DX IMPLEMENTASI RESPON PARAF


9/8/ 2018 I 1. Melakukan pengkajian nyeri R : Pasien kooperatif,
23: 15
WIB
komprehensif (P,Q,R,S,T)

2. Mengobservasi reasksi
menyampaikan gambaran
nyeri yang diraasa
R : Pasien tampak

nonverbal dari mengerang kesakitan
ketidaknyamanan
3. Mengajarkan teknik R: Paien mampu
nonfarmakologi nafas dalam menerapkan teknik
4. Memberikan analgetik untuk relaksasi nafas
mengurasi nyeri R : Pasien tampak lebih
tenang dan mampu
5. Memberikan informasi beristirahaat lebih nyaman
tentang nyeri seperti R : pasien memahami apa
penyebab, berapa lama nyeri yang disampaikan oleh
akan berkurang dan antisipasi dokter, bidan dan perawat
ketidaknymanan dari prosedur.
9/8/2018 II 1. Mengkaji respon individu R : Pasien tampak lemah
23:20 terhadap aktivitas
2. Meningkatkan aktivitas
secara bertahap
R : Passien sudah mampu
miring kanan dan kiri dan

berpindah dari kursi roda
ke tempat tidur
3. Mengajarkan pasien metode R : Pasien bersedia
penghemat energi untuk
beraktivitas
4. Memposisikan pasien R : Pasien tampak lebih
dengan nyaman nyaman
5. Membantu klien untuk
mengidentifikasikan R : Pasien sudah mampu
aktivitas yang mampu untuk duduk, miring
dilakukan kanan,kiri dan berpindah
posisi.
10/8/2018 III 1. Meninjau catatan persalinan R : Pasen mengatakan
06 : 25 dan kelahiran terkait infeksi
yang ssudah ada/pajanan
terhadap organissme infeksi
melahirkan
dengan
bayinya
prematur
ketuban pecah dini sejak
dg ₰
2. Melakukan penggantian jam 6 pagi sebelum
pebalut dan perawatan akhirnya dirujuk ke RS.
perineal dengan sering, R : Pasien bersedia
gunakan dengan teknik dari digantikan pembalunya.
depan - belakang hingga ibu
mampu melakukan sendiri
3. Melakukan perawatan vulva
hygiene

4. Memonitor ttv (Nadi dan R : Pasien bersedia dan


Suhu) memahami tujuan dari
penatalaksanaan.
R : Untuk mengetahui
keadaan umum pasien,
10/08/2018 1. Mengkoreksi konsepsi yang R : Pasien sudah muali
10:00 WIB salah, informasi salah dan meninggalkan tradisi
ketidaktepatan mengenai ngadem
menyusui
2. Menginstruksikan ibu untuk
perawatan puting susu R: Pasien bersedia dan
tampak langsung
3. Mendiskusikan cara untuk mempraktekan
memfasilitasi perpindahan menggunakan tissue
ASI (Teknik relaksasi, R : Pasien kooperatif dan
pijatan payudaara, dan bersedia mempraktekan
lingkungan tenang)
4. Mendiskusikan teknik untuk
menghadapi/meminimalkan
pembesaran dan rasa tidak R: Pasien memahami apa
nyaman (sering yang sedang didiskusikan
memberikan asi, kompres
hangat, pijatan, es
diaplikasikan setelah
menyusui / memompa,
pengobatan antiinflamasi)
5. Menginstruksikan
bagaimana cara mencapai R : Pasien memahami apa
ASI yang sudah yang ddisampaikan
dikumpulkan dengan cara perawat.
yang tepat
(pengumpulan,pennyampaia
n,memanaskan,menyiapkan
)

EVALUASI
Nama Klien : Ny. S
Ruang : Flamboyan

Tgl/Jam No. DP EVALUASI PARAF


10/8/2018 I S : - Pasien mengatakan sudah mampu menerapkan
10 : 10 teknik relaksasi nafas dalam
- Pasien mengatakan mampu mengontrol nyerinya, ₰
- Skala nyeri 2

O : - Pasien tampak lebih tenang dan tersenyum


- pasien mampu mempraktekan n megaplikasikan
teknik nafas dalam untuk mengontol nyeri

A : Masalah keperawatan nyeri teraatasi

yang P : Hentikan intervensi


Skala Awal Tujuan
dicapai
Nyeri yang di laporkan
10/8/2018 2
II4 S : - Pasien mengatakan sudah mampu berjalan-jalan
10 :15
Menunjukan sekala nyeri
Mengerang dan menangis
2
2
4
4
kecil kekamar mandi dengan bantuan ibu
3
2- pasien mengatakan akan meningkatakan

Ekspresi nyeri wajah 2 4 aktivitasnya
2 secara bertahap

O : - Pasien tampak mampu berjalan-jalan kecil


keasrah kamar mandi dengan bantuan
- Pasien tampak mampu duduk dan berdiri secara
mandiri

A : Masalah keperawatan teratasi sebagian


P : Lanjutkan intervensi
- AAjarkan pasien metode menghemat energi
untuk aktivitas
- meningkatkan aktivitas secara beertahap

10/8/2018 III S : - Pasien mengatakan sudah lebih nyaman setelah


10 : 18 ganti pembalut
- Pasien mengatakan sudah memahami cara/teknik ₰
vulva hygiene

O : - Pasien tampak lebih bersih dan segar


- luka perineum tampak bersih, tidak gatal, dan
tidak ada tanda” infeksi

A: Masalah keperawatan teratasi


P : Lanjutkan Intervenssi
- Anjurkan pasien untuk membersihkan luka setiap
hari dan setiap BAB/BAK.
10/8/2018 IV S : - Pasien mengatakan sudah memahami teknik
10: 25 menyusui yang benar
- pasien mengetahui tanda-tanda pasokan ASI yang ₰
memadai dan mampu melakukan perawtan puting susu

O : - Tampak mempraktekan perawtan puting susu


yang benar
- Mmapu menjelaskan kembali apa yang
disampaikn perawat

A : Masalah keperawatan teraatassi sebagian


P : Lanjutkan Intervensi
- berdiskusi cara untuk relaksasi, pijatan payudara.

BAB III
PEMBAHASAN

Pada pembahasan kasus ini akan membahas kesinambungan antara teori dan
laopran kassus asuhan keperawatan pada Ny. S pada kasus partus premature imminens,
yang telah dilakukan intervensi keperawatan selama 9 -10agustus 2018.
A. Dagnosa Keperawatan
Ny. S muncul 4 diagnosa keperawatan yaitu; nyeri akut berhubungan dengan
ageen cidera fisik(posrt partum), intoleransi aktivitass berhubungan dengan kelemahan
fisik, resiko infeksi berhubungan dengan agen cidera fisik, dan defisiensi pengetahuan
berhubungan dengan kurang pengetahuan.
Diagnosa pada Ny. S yang mungkin mungkin muncul menurut teori ada 5
yaitu: Nyeri akut berhubungan dengan laserasi/episiotomi, resiko infeksi berhubungan
dengan agen cidera fisik (luka perineum dan KPD sebelum pelahiran), Defisiensi
pengetahuan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang pemeberian ASI,
Konstipasi berhubungan dengan ketakutan mengalamai defekasi yang nyeri akibat
episiotomi, Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua berhubungan dengan gangguan
perlekatan orang tua/bayi (Wiknjosastro and Aheern, 2012).
Bedasarkan diagnosa diatas menurut ahli ada diagnosa yang tidak muncul/
diambil pada Ny. S yaitu ; Konstipasi berhubungan dengan ketakutan menglami defekasi
yang nyeri akibat luka episiotomi. Pada kasus ini tidak dapat ditegakan, dengan adanya
data subyektif yaitu Ny. S mengatakan tidak mengaalami gangguan saat BAB dan BAB
lancar serta tidak mengalami kecemasan terhadpa lukanya, konsistensi BAB lembek, dan
berwarna kuning. Data obyektif, Ny.S tidak mengeluh adanya gangguan saat BAB dan
BAB lancar dan tidak mengalami konstipasi.
Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua berhubungan dengan gangguan
perlekatan orang tua/bayi. Pada kasus tidak ditegakakan diagnosa ini karena dari data
subyektif pasien mengatakan senang menjadi ibu dan sudah menantikan anak
pertamanya walaopun usianya masih sangat muda. Pasien mengatakan tidak ada konflik
dalam kelluarga dan mendapatkan dukungan penuh dari suami orangtua /metua. Data
obyektif pasien tampak bahagia bersama suami anggota keluarga, tampak mendapat
dukungan penuh dari suami.
Bedasarkan teori diagnosa ketidakmampuan menjadi orang tua tidak dapt
ditegakan apabila tidak terdapat batasan karakteristik NANDA yang mencngkup, namun
tidak berbatas pada :
a. Anak sering sakit, gagal tumbuh, kurang kasih sayang
b. Orang tua: penolakan/permusushan terhadapa anak, ungkap ketidakmampuan
untuk memnuhi kebutuhan anak, asuhan yang tidak konsisten, penganiyayaan,
pengabaian interaksi orangtua yang lunak.

B. Jurnal
Efeektifitas Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Nyeri Perineum Pada Ibu Post
Partum di Bpm Prima Boyolali.
Oleh : Evi Kusyati Makziza Danisa
STIKESyahceds.ac.id
Nyeri perineum pada ibu post partum sebelum melakukan teknik relakssassi nafas
dalam memiliki nilai rata-rata nyeri 5,46. Nyeeri perineum pada ibu post partum
sesudah melakukan teknik relaksasi nafas ddalam memiliki rata-rata nilai nyeri 4,60.
Ada perbedaan nyeri perineumsebelum dan ssetelah relaksasi nafas dalam diperoleeh
nilai p. Value 0,007 dimana 0,007> 0,005.
Kesimpulan : Relaksasi nafass dalam efeektif terhadap nyeri perineum ibu post
partum. Direkomendasikan untuk melakukan relaksasi nafas dalam untuk mengurangi
nyeri perineum post partum.

Anda mungkin juga menyukai