Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Perkembangan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi pada

saat ini telah membawah pengaruh yang besar bagi kemajuan kehidupan manusia.

Teknologi informasi telah digunakan dalam bidang pembangunan. Selain Sandang

dan pangan, rumah menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia untuk bertahan

hidup. Keaneka ragaman desain rumah diciptakan dari waktu kewaktu untuk

menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan alam tempat tinggalnya. Oleh karna

sipatnya yang mendasar maka setiap tahun selalu terjadi peningkatan kebutuhan

rumah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, namun sebagian

masyarakat masih ada yang memiliki rumah yang tidak layak huni dikarnakan

masyarakat berpenghasilan rendah.

Pemerintah daerah Kota Kendari melalui Dinas Tata Kota dan Perumahan

memberikan bantuan stimulan perumahan swadaya(BSPS) untuk menangani

masalah yang timbul akibat ketidak mampuan masyarakat berpenghasilan rendah

dalam memiliki rumah yang layak huni. Dalam proses penentuan penerima yang

layak mendapatkan bantuan, pihak Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Kendari

melakukan pengecekan data penerima untuk mengetahui kewarganegaraan,

penghasilan, tanah hak milik, tipe rumah yang dimiliki, dan status perkawinannya.

Setiap daerah khususnya daerah Kota Kendari memiliki perioritas untuk

mendapatkan dana bantuan bedah rumah, sehingga Dinas Tata Kota dan

Perumahan memberikan bantuan stimulan perumahan swadaya(BSPS) mengalami

1
kesulitan dalam penyeleksiannya, contoh masalah yang ada yaitu apabila Dinas

Tata Kota dan Perumahan Kota Kendari memberikan bantuan stimulan

perumahan swadaya(BSPS) menerima dana bantuan dari APBD untuk 50 rumah

sedangkan yang berhak mendapat bantuan lebih dari 50 rumah, maka kantor dinas

BPSP harus menyeleksi data masyrakat secara manual, akibat penyeleksian data

secara manual yaitu sering terjadinya kasalahan dalam pemberian dana kepada

orang yang tidak layak mendapatkannya.

Berdasarkan yang penulis lihat, Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota

Kendari masih mengalami permasalahan dalam menyeleksi masyarakat yang

berhak mendapat bantuan. Dikarenakan dalam pengerjaannya masih memilih dan

memilah data masyarakat yang banyak secara manual, sehingan dalam

penyeleksian data memerlukan waktu yang lama. Kesalahan dalam penentuan

penerima bantuan dapat mengakibatkan bantuan diberikan kepada penerima yang

tidak layak mendapatkannya. Untuk menghindari terjadinya kesalahan tersebut

maka dibutukan sebuaah aplikasi yang dapat menyeleksi data penerima dana

bantuan bedah rumah.

Konsep dasar SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari reting

kinerja pada setiap alternatip pada semua atribut. Dengan adanya metode simpel

additiv wighting(SAW) maka diharapkan dapat membantu memberikan

rekomendasi untuk Dinas Perumahan dan pemukiman Kota Kendari.

Berdasarkan latar belakang yang dijabarkan diatas, penulis ingin

menuangkannya dalam tugas akhir yang berjudul Analisis Perbandingan Penerima

Dana Bedah Rumah Pada Kota Kendari.

2
1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang di jabarkan diatas, maka rumusan

masalah dari penelitian ini yaitu bagaimana membuat sebuah sistem yang dapat

menganalisis perbandingan penerima dana bantuan bedah rumah.

1.3. Tujuan dan manfaat penelitian


1.3.1. Tujuan

Membuat sebuah sistem yang dapat membantu pihak Dinas Tata Kota dan

Perumahan dalam menentukan penerima dana bantuan bedah rumah.

1.3.2. Manfaat

1. sebagai bahan latihan dalam upaya menyusunan buah pikir secara tertulis

dan sistematis dalam bentuk karya ilmiah.

2. memberikan sebuah informasi tentang penerima dana bantuan bedah rumah

secara efesien

1.4. Batasan masalah

Mengunakan bahasa pemograman PHP dan MySql.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Sistem Informasi

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Wait & K, (2015) “Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen

yang saling dihubungkan oleh suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai

satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah

ditetapkan”.

Adapun definisi lainnya “Sistem merupakan sekumpulan elemen yang

saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Gordon B. Davis dan Margarethe H. Olsom, (2005) “Sistem

adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untukmencapai suatu

tujuan tertentu”. Adapun Menurut Richardus Eko Indrajit, (2006) “Sistem

merupakan salah satu produk perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus

untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan”.

Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari hal-hal atau elemen - elemen

yang bekerja sama untuk membentuk suatu kesatuan dan saling bekerjasama

untuk mencapai suatu tujuan. Maka kesimpulan yang dapat penulis kemukakan

bahwa sistem adalah suatu pengelompokan peristiwa-peristiwa yang saling

berhubungan satu dengan lain nya dan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu

bersama-sama.

4
2.1.2. Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang

penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu

maupun tidak langsung pada saat mendatang. Suatu informasi dikatakan bernilai

bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.

Pengertian informasi menurut Witarto, (2004) “Informasi adalah rangkaian

data yang mempunyai manfaat sementara, tergantung dengan waktu, mampu

memberi kejutan atau surprise pada yang menerimanya intensitas dan lamanya

kejutan dari informasi, disebut nilai informasi. “Informasi” yang tidak mempunyai

nilai, biasanya karena rangkaian data yang tidak lengkap atau kadaluarsa”.

Pengertian informasi menurut Jogiyanto, (2004) dalam buku yang berjudul

Analisis dan Desain Sistem Informasi: “informasi adalah data yang diolah menjadi

bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.

Adapun Menurut Richardus Eko Indrajit, (2006) “Informasi adalah hasil

pengolahan data yang secara prinsip memiliki nilai (value) yang dibandingkan

dengan data mentah computer merupakan bentuk teknologi informasi pertama

yang dapat melakukan pengolahan data menjadi informasi.

Beradasarkan dua definisi diatas, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa pengertian informasi merupakan “data yang sudah diolah, dibentuk

menjadi lebih berguna dan dapat dijadikan sebuah keputusan”.

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari

bentuk tunggal. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-

5
kejadian dan kesatuan nyata. Data merupakan bentuk yang masih mentah

sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk

dihasilkan informasi.

Gambar 2.1 Alur Informasi

2.1.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Richardus Eko Indrajit, (2006) “Sistem informasi merupakan

suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan atau organisasi yang

berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi”.

Pengertian Sistem Informasi adalah “Sistem Informasi adalah suatu sistem

bantuan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis

komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola

data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai” (Wait & K, 2015).

Sedangkan menurut Gordon B. Davis dan Margarethe H. Olsom, (2005)

“Sistem informasi adalah sebuah system mesin yang terpadu guna penyediaan

informasi untuk mendukung operasi, manajemen, analisa dan fungsi-fungsi

pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi”.

Berdasarkan definisi sistem informasi di atas, penulis dapat menyimpulkan

bahwa “sistem informasi adalah sekumpulan prosedur dimana data dikumpulkan,

diproses menjadi informasi sehingga organisasi dapat mencapai tujuan yang telah

ditentukan dan menyediakan laporan yang diperlukan”.

6
2.2. Basis Data (Database)

Menurut Fathansyah (2007) “Database adalah himpunan kelompok data

atau arsip yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak

dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah”.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan Database adalah

Sekumpulan berkas atau data yang terkomputerisasi yang terdiri dari sekumpulan

tabel atau file yang saling berhubungan yang bisa digunakan untuk mengolah data

yang nantinya menjadi sebuah informasi yang akurat.

Komponen-komponen dalam database secara konseptual antara lain:

1. Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya

direkam.

2. File adalah kumpulan record-record yang sejenis yang mempunyai panjang

element yang sama.

3. Data value adalah element data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap

data atau atribut.

4. Record merupakan data lengkap dalam jumlah tunggal yang biasanya

tersimpan dlam bentuk baris secara horizontal pada table.

5. Field merupakan tempat data atau informasi dalam kelompok yang sama atau

sejenis dimasukkan, field pada umumnya tersimpan dalam bentuk kolom

vertical dalam tabel.

6. Hubungan adalah asosiasi atau kaitan antara dua entitas.

7. Atribut adalah item data yang menjadi bagian entitas.

7
2.2.1. Konsep Basisdata

Konsep mengenai basisdata dapat di pandang dari beberapa sudut. Dari sisi

sistem, basisdata merupakan kumpulan tabel-tabel atau files yang saling berelasi.

Sementara dari sisi manajemen, basisdata dapat dipandang sebagai kumpulan data

yang memodelkan aktivitas-aktivitas yang terdapat di dalam enterprise-nya.

Selain itu, basisdata juga mengandung pengertian kumpulan data non-redundant

yang dapat digunakan bersama (shared) oleh sistem-sistem aplikasi yang berbeda.

Atau dengan kata lain, basisdata adalah kumpulan data-data (file) non-redundant

yang saling terkait satu sama lainnya di dalam usaha membentuk bangunan

informasi yang penting (enterprise).

Kehadiran basisdata mengimplikasikan adanya pengertian keterpisahan

antara penyimpanan (storage) fisik data yang digunakan dengan program-

perogram aplikasi yang mengaksesnya untuk mencegah saling ketergantungan

(dependence) antara data dengan program-program yang mengaksesnya. Dengan

menggunakan sistem basisdata, pengguna, pemrogram atau developer program

aplikasi tidak perlu mengetahui informasi detil mengenai bagaimana data-datanya

disimpan.

Dengan basisdata, perubahan, editing, dan updating data dapat dilakukan

tanpa mempengaruhi komponen-komponen lainnya di dalam sistem yang

bersangkutan. Perubahan ini mencangkup perubahan format data (konversi),

struktur file, atau relokasi data dari sutu perangkat ke perangkat-perangkat lainnya

(Prahasta, 2005).

8
2.3. Metode SAW (Simple Additive Weighting)

Metode SAW (Simple Additive Weighting) adalah suatu metode yang

digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan

kriteria tertentu. Inti dari SAW adalah menentukan nilai bobot untuk setiap

atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi

alternatif yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 pendekatan untuk mencari

nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif dan

pendekatan integrasi antara subyektif & obyektif. Masing masing pendekatan

memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot

ditentukan berdasarkan subyektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga

beberapa faktor dalam proses perankingan alternatif bisa ditentukan secara bebas.

Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis

sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan (Kusumadewi, et

al., 2006).

Adapun langkah penyelesaian dalam menggunakan metode SAW menurut

Kusumadewi (2006) adalah:

1. Menentukan alternatif (kandidat), yaitu Ai.

2. Menentukan kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan,

yaitu Cj.

3. Memberikan nilai rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

4. Menentukan bobot preferensi atau tingkat kepentingan (W) setiap kriteria.

5. Membuat tabel rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria.

9
6. Membuat matrik keputusan X yang dibentuk dari tabel rating kecocokan dari

setiap alternatif pada setiap kriteria. Nilai x setiap alternatif (Ai) pada setiap

kriteria (Cj) yang sudah ditentukan, dimana, i=1,2,…m dan j=1,2,…n.

7. Melakukan normalisasi matrik keputusan X dengan cara menghitung nilai

rating kinerja ternomalisasi (rij) dari alternatif Ai pada kriteria Cj.

Jika j adalah kriteria keuntungan (benefit)

Jika j adalah kriteria biaya (cost)

Keterangan :

a. Dikatakan kriteria keuntungan apabila nilai xij memberikan keuntungan bagi

pengambil keputusan, sebaliknya kriteria biaya apabila xij menimbulkan biaya

bagi pengambil keputusan.

b. Apabila berupa kriteria keuntungan maka nilai xij dibagi dengan nilai

Maxi(xij) dari setiap kolom, sedangkan untuk kriteria biaya, nilai Mini(xij)dari

setiap kolom dibagi dengan nilai xij.

8. Hasil dari nilai rating kinerja ternomalisasi (rij) membentuk matrik

ternormalisasi (R)

10
9. Hasil akhir nilai preferensi (Vi) diperoleh dari penjumlahan dari perkalian

elemen baris matrik ternormalisasi (R) dengan bobot preferensi (W) yang

bersesuaian eleman kolom matrik (W).

Hasil perhitungan nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif

Ai merupakan alternatif terbaik.

10. Menentukan Nilai Indikasi

Nilai Indikasi dilakukan pada hidden layer, yang berfungsi sebagai nilai

pasaran mobil bekas yang menggunakan kriteria penjualan, harga, tahun.

11. Perangkingan

Perangkingan dilakukan dengan cara mengalikan nilai SAW dengan nilai

Indikasi dan hasil akhir dari nilai akan di rangking sesuai urutan hasiil yang

mempunyai nilai paling besar sampai yang terkecil.

2.4. Flowchart

2.4.1. Pengertian Flowchart

Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang

menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. flowchart

merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. (Ladjamudin, 2005).

Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer,

yaitu :

11
1. System flowchart

Bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam system dengan

menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam

proses pengolahan data.

2. Program flowchart

Bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang digambarkan dengan

symbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program.

2.4.2. Simbol Flowchart

1. Flow direction symbols

Simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu

dengan simbol yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line. Simbol-simbol

tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 2.1 Flow direction symbols


1. Simbol arus/ flow
Untuk menyatakan jalannya arus suatu
proses

2. Simbol Communication link


untuk menyatakan bahwa adanya transisi
suatu data/informasi dari satu lokasi ke
lokasi lainnya

3. Simbol Connector
Untuk menyatakan sambungan dari satu
proses ke proses lainnya dalam
halaman/lembar yang sarna.

4. Simbol Offline Connector


Untuk menyatakan sambungan dari satu
proses ke proses lainnya dalam
halaman/lembar yang berbeda.

2. Processing symbols

Simbol yang menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses

prosedur. Simbol-simbol tersebut dapat dilihat pada gambar 2.2.

12
Tabel 2.2 Processing Symbols
1. Simbol Offline Connector
Untuk menyatakan sambungan dari satu
proses ke proses lainnya dalam
halaman/lembar yang berbeda.

2. Simbol Manual
Untuk menyatakan suatu tindakan (proses)
yang tidak dilakukan oleh komputer
(manual).

3. Simbol Decision/ logika


Untuk menunjukkan suatu kondisi tertentu
yang akan menghasilkan dua kemungkinan
jawaban, ya/tidak.

4.
Simbol Predefined Proses .
Untuk menyatakan penyediaari tempat
penyimpanan suatu pengolahan untuk
memberi harga awal.
5.
Simbol Terminal
Untuk menyatakan permulaan atau akhir
suatu program

6. Simbol Keying Operation


Untuk menyatakan segala jenis operasi
yang diproses dengan menggunakan suatu
mesin yang mempunyai keyboard

7. Simbol off-line storage


Untuk menunjukkan bahwa data dalam
symbol ini akan disimpan ke suatu media
tertentu.

8.
Simbol Manual input
Untuk memasukkan data secara manual
dengan menggunakan online keyboard.

3. Input-output symbols

Simbol yang menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media

input atau output. Simbol-simbol tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 2.3 Input-output symbols


1. Simbol Input-output
Untuk menyatakan proses input dan
output tanpa tergantung dengan jenis
peralatannya.

2.
Simbol Punched card
Untuk menyatakan input berasal dari
kartu atau output ditulis ke kartu.

3. Simbol Magnetic-tape unit


Untuk menyatakan input berasal dari
pita magnetic atau ouput disimpann
ke pita magnetic.

4.
Simbol Disk storage
Untuk menyatakan input berasal dari
disk atau output disimpan ke disk.

5.
Simbol Document
Untuk mencetak laporan ke printer.

6. Simbol Display
Untuk menyatakan peralatan output
yang digunakan berupa layar (video,
komputer).

13
2.5. PHP Hypertext Preprocessor

PHP Hypertext Preprocessor merupakan bahasa pemrograman server side

yang paling populer dan yang paling banyak digunakan. Pada awalnya PHP

memiliki singkatan Personal Home Page Tool yang pertama kali dibuat oleh

Rasmus Lerdford. Namun sekarang PHP sudah dibuat dan dilengkapi oleh banyak

pihak sehingga mengalami perkembangan yang sangat pesat. Singkatannya juga

telah berubah menjadi singkatan berulang, yakni PHP Hypertext Preprocessor.

Dengan adanya PHP, dunia situs web menjadi lebih menarik dan interaktif

karna dengan menggunakan PHP, para pengunjung bisa saling berkomunikasi

satu sama lain.

Di bawah ini beberapa keunggulan yang dimiliki oleh PHP Hypertext

Preprocessor (Ariyanto, 2005) :

a. Mendukung penggunaan cookie.

b. Memiliki fitur dalam menangani season.

c. Mendukung integrasi dengan database.

d. Mendukung regular expression.

e. Penanganan kesalahan yang dibuat secara bertingkat.

PHP sendiri adalah perangkat lunak yang bersifat free (gratis). Anda bisa

mengunduhnya di Internet melalui situs www.php.net. Namun, perlu di ketahui,

PHP terkadang dikemas dalam bundel perangkat lunak, misalnya pada WAMP5.

Hal yang menarik lainnya adalah PHP bersifat multiplatform. Artinya, PHP dapat

berjalan pada berbagai sistem, seperti Windows, linux dan UNIX (Kadir, 2009).

Kode PHP dapat dilekatkan pada kode HTML dengan menggunakan tag

14
<?php?>. contohnya sebagai berikut :

Gambar 2.2 Kode PHP yang dilekatkan pada kode HTML

2.6. Cascading Style Sheet

“CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan

dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan

halaman yang sama dengan format yang berbeda. CSS merupakan aturan

untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan

lebih terstruktur dan seragam, namun CSS bukan merupakan bahasa

pemprograman. Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman

web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTM.

CSS berguna untuk mengatur style, misalnya heading, subbab, bodytext,

footer, images dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam

beberapa berkas dan dapat mengendalikan ukuran, gambar, warna bagian

tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border,spasi antar paragraf, spasi antar

teks, margin kiri, kanan, atas, bawah dan parameter lainnya”.(Indriyanti, 2015).

“CSS adalah salah satu fasilitas yang memberikan untuk pemrograman

15
HTML di dalam pengaturan/pendesainan tampilan web menjadi lebih baik.

Dengan CSS memungkinkan pengaturan posisi secara absolut, merubah warna,

besar font, margin dan sebagainnya. Sehingga memungkinkan kita melakukan

DHTML (dynamic Hypertext Markup Language) dengan penggunaan objek model

dan CSS atribut melalui script-ing language”.(Dewanto, 2006).

2.7. Hypertext Markup Language

Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa dari World Wide Web

yang dipergunakan untuk menyusun dan membentuk dokumen agar dapat

ditampilkan pada program browser. Tiap kali kita mengakses dokumen web, maka

sesungguhnya kita mengakses dokumen seseorang yang ditulis dengan

menggunakan format HTML. Jadi HTML itu sendiri merupakan protokol yang

digunakan untuk mentransfer data atau document dari web server ke browser.

HTML inilah yang menjadi dasar bila akan menjelajah internet dan melihat

halaman web yang menarik.(Supriyanto, 2007).

HTML menentukan dua fungsi :

a. Membentuk tata letak dokumen, dalam hal ini menentukan jenis huruf,

gambar, dan komponen dokumen lainnya.

b. Menentukan hubungan ke dokumen lain, HTML merupakan suatu bahas

komputer yang termasuk dalam katagori SGML (Standard Generalized

Markup Language) di mana bentuknya merupakan file standar ASCII yang

berisi kode-kode untuk mengatur dokumen.

16
2.8. JavaScript

Javascript adalah bahasa yang berbentuk kumpulan skrip yang pada

fungsinya berjalan pada suatu dokumen HTML, sepanjang sejarah internet bahasa

ini adalah bahasa skrip pertama untuk web. Bahasa ini adalah bahasa

pemrograman untuk memberikan kemampuan tambahan terhadap bahasa HTML

dengan mengijinkan pengeksekusian perintah perintah di sisi user, yang artinya di

sisi browser bukan di sisi server web. Javascript bergantung kepada browser

(navigator) yang memanggil halaman web yang berisi skrip skrip dari Javascript

dan tentu saja terselip di dalam dokumen HTML. Javascript juga tidak

memerlukan kompilator atau penterjemah khusus untuk menjalankannya (pada

kenyataannya kompilator Javascript sendiri sudah termasuk di dalam browser

tersebut). Lain halnya dengan bahasa “Java” (dengan mana JavaScript selalu di

banding bandingkan) yang memerlukan kompilator khusus untuk menter-

jemahkannya di sisi user/klien (Khannedy, 2007).

2.9. Konsep Perancangan Perangkat Lunak Berbasis Web

Perangkat Lunak (Sofware) merupakan program-program komputer yang

berguna untuk menjalankan suatu pekerjaan sesuai dengan yang dikehendaki.

Program tersebut ditulis dengan bahasa khusus yang dimengerti oleh komputer

(Simarmata, 2006).

Pemrograman web adalah proses pembuatan sebuah program komputer

yang berjalan pada halaman situs yang menampilkan berbagai informasi

berbentuk teks, gambar, audio, video, dan animasi melalui protokol transfer

hypertext. Artinya program yang dibuat hanya bisa berjalan melalui web browser.

17
Berikut ini disajikan beberapa bahasa pemrograman yang digunakan untuk

membuat program berbasis web.

2.9.1. Hypertext Transfer Protocol (HTTP)

Hypertext Transfer Protocol (HTTP) adalah sebuah aplikasi-tingkat protokol

untuk didistribusikan, kolaboratif, informasi hypermedia sistem. HTTP telah

digunakan oleh World-Wide Web global yang inisiatif informasi sejak tahun

1990. Versi pertama dari HTTP, disebut sebagai HTTP / 0.9, adalah sebuah

protokol sederhana untuk transfer data mentah di Internet.

HTTP Request
(http://website)

HTTP Response

BROWSER
WEB PAGE
WEB SERVER

Gambar 2.1 Arsitektur Protokol HTTP

Protokol HTTP adalah protokol request/respon. Seorang klien mengirimkan

meminta ke server dalam bentuk metode permintaan, URI, dan versi protokol,

diikuti dengan pesan yang berisi permintaan MIME-seperti pengubah, informasi

klien, dan isi tubuh mungkin lebih dari satu koneksi dengan server. Server

merespon dengan baris status, termasuk versi protokol pesan dan sukses atau

kesalahan kode, diikuti dengan pesan MIME-seperti yang mengandung informasi

server, entitas metainformation, dan mungkin konten entitas-tubuh (Berners-Lee,

1999).

18
2.9.2. Structured Query Language (SQL)

Dalam literatur (Pohan, 2002) SQL adalah :

a. Kombinasi konstruksi aljabar relasional dengan kalkulus relasional.

b. SQL muncul mengikuti kemunculan konsep basis data relasional (1970 an).

c. SQL adalah suatu bahasa (metode) pengaksesan data dari suatu basis data

relasional.

d. SQL memudahkan pengaksesan terhadap basis data relasional.

e. SQL menyediakan fasilitas bagi bahasa pemrograman umum untuk

pengaksesan terhadap basis data relasional.

Sebuah sistem manajemen basis data relasional atau dalam bahasa

Inggrisnya dikenal sebagai relational database management system (RDBMS)

adalah sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat

program komputer) yang dirancang untuk mengatur/memanajemen sebuah basis

data sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan

operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya.

SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang biasa dipakai pada

sistem database relasional untuk mengakses data. Melalui SQL inilah, data dalam

MySQL dapat diakses melalui PHP. Itulah sebabnya, pemahaman tentang SQL

sangat penting sebelum memasuki topik pengaksesan data melalui SQL (Kadir,

2009).

SQL (Structure Query Language) dibagi menjadi dua bentuk Query, yaitu :

19
1. DDL (Data Definition Language), adalah sebuah Metode Query SQL yang

berguna untuk mendefinisikan data pada sebuah database, adapun Query

yang dimiliki adalah :

 CREATE : Digunakan untuk melakukan pembuatan tabel dan database.

 DROP : Digunakan untuk melakukan penghapusan tabel maupun

database.

 ALTER : Digunakan untuk melakukan pengubahan struktur tabel yang

telah dibuat, baik menambah Field (add), mengganti nama Field (change)

ataupun menamakannya kembali (rename), serta menghapus (drop).

2. DML (Data Manipulation Language), adalah sebuah metode Query yang

dapat digunakan apabila DDL telah terjadi, sehingga fungsi dari Query ini

adalah untuk melakukan pemanipulasian database yang telah ada atau telah

dibuat sebelumnya.

Adapun Query yang termasuk didalamnya adalah :

 INSERT : Digunakan untuk melakukan penginputan/pemasukan data

pada tabel database.

 UPDATE : Digunakan untuk melakukan pengubahan atau peremajaan

terhadap data yang ada pada tabel.

 DELETE : Digunakan untuk melakukan penghapusan data pada tabel.

Penghapusan ini dapat dilakukan secara sekaligus (seluruh isi tabel)

maupun hanya beberapa Recordset.

20
BABA III
METODE PENELITIAN

3.1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada Kantor Dinas Tata Kota Dan Perumahan Kota

Kendari , dengan alamat Jl. Malaka. Kompleks pemkot II, Kambu, Kota Kendari,

Sulawesi Tenggara.

3.2. Jenis dan Sumber Data


3.2.1. Jenis Data

Jenis data yang dgunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif,

yaitu jenis data yang sifatnya berupa kata, Contohnya yaitu jumlah rumah tidak

layak huni lebih banyak di daerah Kelurahan Mandonga dibandingkan di daerah

Kelurahan Kemaraya dan data kuantitatif yaitu data yang sifatnya angka dan

berkaitan langsung dengan penelitian ini.

3.2.2. Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, sumber data yang digunakan oleh penulis yaitu

data sekunder yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara.

Data Sekunder umumnya berupa bukti catatan atau laporan history yang telah

tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data dari

hasil penelitian kepustakaan guna mendapatkan teoritis yang relevan dengan

penelitian yang penulis lakukan berupa arsip dan file-file, Contohnya yaitu data

calon penerima dan kondisi calon penerima bantuan yang didapatkan di Kantor

Dinas Tata Kota Dan Perumahan Kota Kendari.

21
3.3. Langkah–Langkah Penelitian

Langkah penelitian yaitu tahapan yang akan dilakukan peneliti untuk

mempermudah dalam melakukan penelitian. Desain penelitian Analisis

Perbandingan Penerima Bantuan Dana Bedah Rumah Pada Kota Kendari

digambarkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1: Diagram Alur Penelitian

22
3.4. PERANCANGAN SISTEM

1. Tahapan Pemberian Dana Bantuan Bedah Rumah

Pada gambar berikut menjelaskan tahapan-tahapan yang terjadi untuk

menentukan penerima dana bantuan yang masih dilakukan secara manual.

STAFF
STAFF KELURAHAN
KELURAHAN MASYARAKAT
MASYARAKAT PIMPINAN
PIMPINAN

MULAI
MULAI

11
MELAKUKAN
MELAKUKAN MENERIMA
MENERIMA
SOSIALISASI
SOSIALISASI PORMULIR
PORMULIR

MENERIMA
MENERIMA DATA
DATA
CALON
CALON
PENERIMA
PENERIMA DANA
DANA
BANTUAN
BANTUAN
MEMBAGIKAN
MEMBAGIKAN MENGISI
MENGISI
PORMULIR
PORMULIR PORMULIR
PORMULIR

ACC
ACC
PENERIMA
PENERIMA
DANA
DANA
BANTUAN
BANTUAN

MENERIMA
MENERIMA
PORMULIR
PORMULIR YANG
YANG PENGECEKAN
PENGECEKAN DATA
DATA
YA
TELAH
TELAH DI
DI ISI
ISI PORMULIR
PORMULIR YANG
YANG TELAH
TELAH 22
DI
DI ISI
ISI

TIDAK
MENERIMA
MENERIMA
LAPORAN
LAPORAN RUMAH
RUMAH
YANG
YANG TELAH
TELAH
PROSES
PROSES PENYELEKSIAN
PENYELEKSIAN DIBEDAH
DIBEDAH
BERDASARKAN
BERDASARKAN JENIS
JENIS ATAP,
ATAP, JENIS
JENIS
DINDING,
DINDING, JENIS
JENIS LANTAI,
LANTAI, STATUS
STATUS
TANAH/BENGUNAN,
TANAH/BENGUNAN, PENGHASILAN/
PENGHASILAN/
BULAN,
BULAN, JUMLAH
JUMLAH ANGOTA
ANGOTA
KELUARGA
KELUARGA
MENERIMA
MENERIMA
DANA
DANA SELESAI
SELESAI
BANTUAN
BANTUAN

DATA
DATA PENERIMA
PENERIMA
BANTUAN
BANTUAN

11

22

MELAKUKAN
MELAKUKAN
PERINCIAN
PERINCIAN DANA
DANA
BANTUAN
BANTUAN

MENCAIRKAN
MENCAIRKAN DANA
DANA
BANTUAN
BANTUAN

MEMBUAT
MEMBUAT
LAPORAN
LAPORAN RUMAH
RUMAH
YANG
YANG TELAH
TELAH
DIBEDAH
DIBEDAH

Gambar 3.2. Tahapan Pemberian Dana Bantuan Bedah Rumah

23
2. Arsitektur sistem yang akan dibangun

Pada gambar berikut ini menjelaskan Arsitektur system yang akan dibangun

untuk mempermudah dalam penentuan penerima dana baantuan bedah rumah.

MULAI
MULAI

PENENTUAN
PENENTUAN BERDASARKAN
BERDASARKAN JENIS
JENIS
ATAP,
ATAP, JENIS
JENIS DINDING,
DINDING, JENIS
JENIS LANTAI,
LANTAI,
STATUS
STATUS TANAH/BENGUNAN,
TANAH/BENGUNAN,
PENGHASILAN/BULAN,
PENGHASILAN/BULAN, JUMLAH
JUMLAH
ANGOTA
ANGOTA KELUARGA
KELUARGA

PERHITUNGAN
PERHITUNGAN
DATA
DATA CALON
CALON BERDASRKAN
BERDASRKAN
MEMASUKAAN
MEMASUKAAN DATA
DATA CALON
CALON PENERIMA
PENERIMA BOBOT
BOBOT YANG
YANG
PENERIMA
PENERIMA DANA
DANA BANTUAN
BANTUAN DANA
DANA TELAH
TELAH
BANTUAN
BANTUAN DITENTUKAN
DITENTUKAN

INFORMASI
PENERIMA DANA
BANTUAN

SELESAI
SELESAI

Gambar 3.3. Sistem yang di usulkan

24
2. Flowchart Program yang akan dibangun

Pada gambar berikut ini menjeaskan alur program yang akan dibangun.

MULAI
MULAI

PENGGUNA
PENGGUNA
MELAKUKAN
MELAKUKAN LOGIN
LOGIN

MASUKAN
MASUKAN NAMA
NAMA
PENGUNA
PENGUNA && TIDAK
KATA SANDI
KATA SANDI

VALIDASI
VALIDASI NAMA
NAMA
PENGGUNA
PENGGUNA && KATA
KATA
SANDI
SANDI

YA

MENU
MENU UTAMA
UTAMA ::
 DATA
DATA CALON
CALON
PENERIMA
PENERIMA MASUKAN
MASUKAN UBAH
UBAH DATA
DATA HAPUS
HAPUS DATA
DATA
 DATA KONDISI
DATA KONDISI DATA
DATA CALON
CALON YA DATA
DATA CALON
CALON YA CALON
CALON YA CALON
CALON
CALON
CALON PENERIMA
PENERIMA PENERIMA
PENERIMA PENERIMA
PENERIMA PENERIMA
PENERIMA PENERIMA
PENERIMA
 ANALISIS
ANALISIS
PENERIMA
PENERIMA
BANTUAN
BANTUAN
TIDAK
MASUKAN
MASUKAN DATA
DATA UBAH
UBAH DATA
DATA HAPUS
HAPUS DATA
DATA
DATA YA YA YA
DATA KONDISI
KONDISI KONDISI
KONDISI CALON
CALON KONDISI
KONDISI CALON
CALON KONDISI
KONDISI CALON
CALON
CALON
CALON PENERIMA
PENERIMA PENERIMA
PENERIMA PENERIMA
PENERIMA PENERIMA
PENERIMA

TIDAK

ANALISIS
ANALISIS YA MASUKAN
MASUKAN JUMLAH
JUMLAH YA PEROSES
PEROSES ANALIS
ANALIS
PENERIMA
PENERIMA PENERIMA
PENERIMA && NAMA
NAMA CALON
CALON PENERIMA
PENERIMA
BANTUAN
BANTUAN KELURAHAN
KELURAHAN

TIDAK

KELUAR
KELUAR

SELESAI
SELESAI

Gambar 3.3. Flowchart Program

25
3. Relasi Tabel

Pada gambar berikut ini menjeaskan relasi tabel dalam datacase yang akan

dibangun

Gambar 3.4. Relasi Tabel

26
3.5. INTERFACE PROGRAM

1. Form Keamanan

Desain Menu Keamanan merupakan desain diawal program untuk

membatasi pengguna hak akses program. Desain program dapat dlihat pada

Gambar 3.5.

Gambar 3.5. Form Keamanan

2. Form Menu Utama

Desain Menu utama program merupakan desain yang akan menggambarkan

program yang akan dibuat. Desain program dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6. Form Menu Utama

27
3. Form Data Calon Penerima Bantuan

Desain Menu Data Calon Penerima Bantuan program merupakan desain

yang akan menggambarkan program yang akan dibuat. Desain program dapat

dilihat pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7. Form Data Calon Penerima Bantuan

4. Form Data Kondisi Calon Penerima Bantuan

Desain Menu Data Kondisi Calon Penerima Bantuan program merupakan

desain yang akan menggambarkan program yang akan dibuat. Desain program

dapat dilihat pada Gambar 3.8.

28
FROM KONDISI CALON PENERIMA BANTUAN

NIK CARI DATAPENERIMA BANTUAN

NAMA
STATUSTANAH/BAGUNAN

ATAP

DINDING

LANTAI

LUAS BANGUNAN

PENGHASILAN/BULAN
JUMLAH ANGOTA KELUARGA MASUKAN

KONDISI

SIMPAN UBAH HAPUS HALAMAN UTAMA

Gambar 3.8. Form Data Kondisi Calon Penerima Bantuan

5. Form Perhitungan Penerima Dana Bantuan

Desain menu Perhitungan Penerima Dana Bantuan program merupakan

desain yang akan menggambarkan program yang akan dibuat. Desain program

dapat dilihat pada Gambar 3.9.

Gambar 3.9. Form Perhitungan Penerima Dana Bantuan

29
DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto, (2005). Pengembangan Web di Linux dengan Apache, MySQL, dan


PHP (LAMP), eds. Salemba Infotek, Jakarta.

Berners-Lee, Tim, (1999). Hypertext Transfer Protocol - HTTP / 1.1, RFC 2616,
eds. The Internet Society, Amerika Serikat.

Dewanto, J.I, (2006). Web Desain, Metode Aplikasi dan Implementasi, eds. Graha
Ilmu, Yogyakarta.

Indriyanti, A.D dan Pratama, Revaldo, (2015). “Perencanaan dan Pembuatan


Forum Makanan Berbasis Web”, Manajemen Informatika, Vol. 04, No. 01,
hal. 76-81.

Kadir, Abdul, (2009), Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySQL,
eds, CV. Andi Offset, Yogyakarta.

Khannedy, K.E, (2007). Tutorial JavaScript, eds. Universitas Komputer


Indonesia, Bandung.

Kusumadewi, S. et al. 2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (FUZZY


MADM). Graha Ilmu. Yogyakarta.

Ladjamudin, Al-Bahra bin. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi, eds.
Graha Ilmu, Yogyakarta.

Pohan, I.H, (2002). SQL Tutorial, eds. CV.Informatika, Bandung.

Prahasta, Eddy. (2005). Sistem Informasi Geografis, Konsep-konsep Dasar, eds.


CV. Informatika, Bandung.

Simarmata, Janner, (2006), Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi, eds.


CV. Andi Offset, Yogyakarta.

Supriyanto, Aji, (2007). Web dengan HTML dan XML, eds. Graha Ilmu,
Yogyakarta.

Suyanto, H.A, (2007). Pengenalan Internet, eds. Andi, Jakarta.

30

Anda mungkin juga menyukai