Anda di halaman 1dari 3

PENCABUTAN IMPLAN

No. Dokumen : /SOP/PKM.NB/ /2018

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : / /
Halaman :
UPTD PUSKESMAS Maryamah, SKM
NUSA BAKTI NIP. 197512312007012022

1. Pengertian Pelepasan implant adalah kegiatan yang dilakukan untuk melepaskan


implant yang telah habis waktu penggunaannya.
2. Tujuan Sebagai acuan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Nusa Bakti Nomor :
......../………. /…….. Tentang Jenis Pelayanan Yang Ada di Puskesmas
Nusa Bakti
4. Indikasi Wanita Pasangan Usia Subur Pengguna KB Impalnt
5. Referensi 1. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 3. Jakarta, 2011
2. Pelatihan Klinik Teknologi Kontrasepi Terkini Bagi Profesional
Kesehatan Jakarta, 2012
6. Alat dan Bahan Perssiapan alat dan bahan:
1. Meja periksa untuk berbaring klien.
2. Alat penyangga lengan.
3. Kain penutup steril.
4. Sepasang sarung tangan yang sudah steril.
5. Sabun untuk mencuci tangan.
6. Larutan anti septik untuk disinfeksi kulit.
7. Zat anastesi lokal (konsentrasi 1% tanpa epinefrin).
8. Skalpel 11 atau 15.
9. Kassa pembalut atau plester.
10. Kassa steril dan pembalut.
11. Epinefrin (untuk tindakan emergency).
12. Klem lengkung dan lurus.
13. Bak instrumen.
14. Tiga mangkok steril atau DTT.

7. Prosedur A. Instruksi Kerja


1. Tindakan sebelum pencabutan.
a. Persilahkan klien untuk mencuci seluruh lengan dan tangan
dengan sabun dan air yang mengalir serta membilasnya,
pastikan tidak terdapat sabun.
b. Tutup tempat tidur klien dengan kain bersih yang kering.
c. Persilahkan klien berbaring dengan lengan yang lebih jarang
digunakan diletakkan pada lengan penyangga atau meja
samping. Lengan harus disangga dengan baik dan dapat
digerakkan lurus atau sedikit bengkok sesuai dengan posisi
yang disukai oleh klinisi untuk memudahkan pencabutan.
d. Raba kapsul untuk menentukan lokasinya, untuk menentukan
tempat insisi, raba (tanpa sarung tangan) ujung kapsul dekat
lipatan siku, bila tidak dapat meraba kapsul, lihat lokasi
pemasangan pada rekam medik klien.
e. Pastikan posisi dari setiap kapsul dengan membuat tanda pada
kedua ujung setiap kapsul dengan menggunakan spidol.
f. Siapkan tempat alat-alat dan buka bungkus steril tanpa
menyentuh alat-alat didalamnya.
g. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
air bersih.
h. Pakai sarung tangan steril atau DTT (ganti sarung tangan
untuk setiap klien guna menegah kontaminasi silang).
i. Atur alat dan bahan-bahan sehingga mudah dicapai.
j. Usap tempat pencabutan dengan kasa berantiseptik, gunakan
klemsteril atau DTT untuk memegang kasa tersebut (bila
memegang kasa berantiseptik hanya dengan tangan, hati-hati
jangan sampai mengkontaminasi sarung tangan dengan
menyentuh kulit yang tidak steril). Mulai mengusap dari
tempat yang akan dilakukan insisi ke arah luar dengan gerakan
melingkar sekitar 1-8 cm dan biarkan kering sebelum memulai
tindakan.
k. Bila ada gunakan kain lubang untuk menutupi lengan. Lubang
tersebut harus cukup lebar untuk memaparkan lokasi kapsul.
Dapat juga menutupi lengan dibawah tempat kapsul dipasang
dengan menggunakan kain steril.
l. Sekali lagi raba seluruh kapsul untuk menentukan lokasinya.
m. Setelah memastikan klien tidak alergi terhadap obat anastesi
isi alat suntik dengan 3 ml obat anastesi ( 1% tanpa epinefrin)
masukkan jarum tepat dibawah kulit pada tempat insisi akan
dibuat, kemudian lakukan aspirasi untuk memastikan jarum
tidak masuk ke pembuluh darah. suntikkan sedikit obat
anastesi untuk membuat gelembung kecil bawah kulit.
Masukkan jarum secara hati-hati dibawah ujung kapsul
pertama sampai lebih kurang sepertiga panjang kapsul (1 cm)
tarik jarum pelan-pelan sambil menyuntikkan obat anastesi
(kira-kira 0,5 ml) untuk mengangkat ujung kapsul.
2. Tindakan pencabutan kapsul
a. Tentukan lokasi insisi yang mempunyai jarak sama dari ujung
bawah semua kapsul kira-kira 5 cm dari ujung bawah kapsul.
b. Pada lokasi yang sudah dipilih, buat insisi melintang yang
kecil lebih kurang 4 mm dengan mengggunakan skapel.
c. Mulai dengan mencabut kapsul yang mudah diraba dari luar
atau yang terdekat tempat insisi.
d. Dorong ujung kapsul ke arah insisi dengan jari tangan sampai
ujung kapsul tampak pada luka insisi.
e. Bersihkan dan buka jaringan ikat yang mengelilingi kapsul
dengan cara menggosok-gosok pakai kasa steril.
f. Jepit kapsul yang sudah terpapar dengan menggunakan klem
kedua, lepaskan klem pertama dan cabut pelan.
g. Pilih kapsul berikutnya yang tampak paling mudah dicabut,
gunakan teknik yang sama untuk mencabut kapsul
berikutnya.

3. Metode Pencabutan teknik U


a. Tentukan lokasi insisi pada kulit diantara 3 dan 45 mm dari
ujung kapsul dekat siku.
b. Buat insisi keil (4 mm) memanjang sejajar diantara sumbu
panjang kapsul dengan menggunakan skapel.
c. Masukkan ujung klem pemegang implant norplant secara
hati-hati melalui luka insisi.
d. Fiksasi kapsul yang letaknya paling dekat luka insisi dengan
jari telunjuk sejajar panjang kapsul.
e. Masukkan klem lebih dalam sampai ujungnya menyentuh
kapsul, buka klem dan jepit kapsul dengan sudut yang tepat.
f. Bersihkan kapsul dari jaringan ikat yang mengelilinginya
dengan menggosok-gosok menggunakan kasa steril.
g. Gunakan kelm lengkung untuk menjepit kapsul yang sudah
terpapar, lepaskan klem pemegang norplant dan cabut kapsul.
h. Pencabutan kapsul berikutnya adalah yang tampak paling
mudah dicabut, gunakan teknik yang sama untuk mencabut.

4. Menutup luka insisi


a. Bila klien tidak ingin melanjutkan pemakaian implant lagi,
bersihkan tempat insisi dan sekitarnya.
b. Dekatkan kedua tepi luka insisi dengan band aid (plester
untuk luka ringan) atau kasa steril dan plester.
c. Luka insisi perlu dijahit, karena mungkin dapat menimbulkan
jaringan parut.
8. Unit Terkait 1. Poli KIA
2. Dokter Puskesmas
3. BKKBD

9. Rekamanhistorisperubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberlakukan

Anda mungkin juga menyukai