Penyakit GGK dapat dicegah atau ditunda melalui deteksi dan terapi dini.
Stadium yang lebih dini dari GGK dapat diketahui melalui pemeriksaan
laboratorium rutin.
Berdasarkan derajat penurunan GFR, GGK dibagi menjadi 5
stadium yaitu:
Anemia pada pasien dengan GGK utamanya disebabkan kurangnya produksi eritropoetin
(EPO) oleh karena penyakit ginjalnya. Faktor tambahan lainnya yang
mempermudah terjadinya anemia antara laindefisiensi zat besi, inflamasi akut maupun kronik,
inhibisi pada sumsum tulang dan pendeknya masa hidup eritrosit. Selain itu, kondisi komorbid
seperti hemoglobinopati dapat memperburuk anemia pada pasien GGK.
Etiologi Anemia Pada Penyakit Ginjal
Penyebab utama Defisiensi relatif dari eritropoietin
Penyebab tambahan Kekurangan zat besi Inflamasi akut dan kronik Pendeknya masa
hidup eritrosit Bleeding diathesis Hiperparatiroidisme/ fibrosis sumsum tulang
Kondisi komorbiditas Hemoglobinopati, hipotiroid, hipertiroid, kehamilan, HIV, autoimun,
obat imunosupresif
Tujuan penatalaksanaan anemia pada GGK adalah mencapai target Hb > 10 g/dL dan Ht > 30 %.
Target Hb tersebut dapat dicapai dengan cara pengelolaan konservatif ataupun
dengan terapi eritropoetin (EPO). Apabila pada terapi konservatif target Hb tidak tercapai maka
dilanjutkan dengan terapi EPO.4 Pada pasien ini terdapat riwayat dirawat di rumah sakit karena
keluhan lemah badan dan pucat. Hal ini menandakan bahwa anemia pada pasien sudah terjadi
berulang selama pasien menjalani hemodialisis. Karena target Hb tidak dapat dicapai dengan cara
konservatif maka pada pasien ini dilakukan terapi eritropoetin. Menurut kepustakaan, terapi
eritropoetin diindikasikan untuk pengobatan anemia pada GGK. Pemberian terapi EPO dilakukan
apabila penyebab anemia adalah karena defisiensi eritropoetin. Eritropoetin secara konsisten
menjaga dan memperbaiki kadar Hb dan Ht, penggunaan EPO juga dapat menurunkan kebutuhan
transfusi pada pasien GGK. Menurut rekomendasi KDIGO, terapi EPO diindikasikan apabila pada
beberapa kali pemeriksaan didapatkan Hb <10 g/dl dan Ht<30%, selain itu juga harus sudah
disingkirkan penyabab lain dari anemia. Terapi EPO pada pasien GGK dengananemia diberikan
dengan syarat kadar feritin serum > 100 mcg/L dan saturasi transferin > 20%, pasien juga disyaratkan
tidak sedang mengalami infeksi berat. Terapi EPO dibagi menjadi 2 fase yaitu fase koreksi dan fase
pemeliharaan. Tujuan fase koresi adalah untuk mengoreksi anemia renal hingga target Hb dan
Ht tercapai.4 Rekomendasi KDOQI menyebutkan bahwa target hemoglobin pada
pasien GGK adalah 11 hingga 12 g/dL. Menurut beberapa penelitian klinik hemoglobin pada
level tersebut terbukti meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan morbiditas.