Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan

peningkatan kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) dan abnormalitas

metabolisme karbohidrat, lemak dan protein karena berkurangnya sekresi atau

aktivitas insulin.1

Diabetes Melitus tidak merupakan salah satu penyakit menular dan

prevalensinya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Di Indonesia prevalensi

penyakit ini meningkat dari tahun ke tahun sehingga Indonesia merupakan negara

yang menempati urutan keempat dengan jumlah penderita diabetes terbesar di dunia

setelah India, Cina dan Amerika Serikat.2 Hal ini disebabkan karena sekitar 8,4%

penduduk di Indonesia menderita DM pada tahun 2000 dan diperkirakan terus

meningkat yaitu sebanyak 21, 3 juta orang penderita diabetes melitus di Indonesia

pada tahun 2030.2 Diabetes Melitus juga diketahui merupakan penyebab kematian

tertinggi di bagian instalasi rawat inap di rumah sakit pada tahun 2005 di Indonesia

yaitu sebanyak 3.316 kematian dengan case fertility rate (CFR) 7,9%.2

Penderita diabetes melitus mempunyai daya pertahanan tubuh yang rendah

sehingga mudah terkena infeksi. Salah satunya adalah infeksi periodontal. Dalam

penelitiannya,Taylor dan Borgnakke mengidentifikasi penyakit periodontal sebagai

faktor risiko kontrol metabolik buruk pada penderita diabetes melitus.1 Penderita

Universitas Sumatera Utara


diabetes lebih mudah terinfeksi dengan inflamasi periodontal dibandingkan individu

yang tidak diabetik. Dengan demikian, diketahui bahwa periodontitis dan diabetes

mempunyai hubungan timbal balik dan saling berhubungan.1,4-6

Penyakit periodontal berisiko tinggi pada penderita diabetes dibandingkan

dengan populasi sehat, sehingga banyak penelitian telah dilakukan untuk mengetahui

mekanisme biologi spesifik dalam menjelaskan hubungan keduanya. Penelitian

epidemiologi terkini menunjukkan bahwa prevalensi diabetes dengan periodontitis

secara signifikan lebih besar (dua kali) dibandingkan pasien tanpa diabetes.

Hubungan dua arah antara penyakit periodontal dan diabetes melitus merupakan

suatu hal yang sangat penting untuk diketahui terutama oleh dokter gigi karena hal

tersebut dapat membantu dokter gigi dalam melakukan perawatan yang diperlukan.6

Jumlah bakteri yang meningkat pada rongga mulut penderita DM, dapat

menyebabkan kerusakan pada jaringan periodonsium. Diabetes memperparah

periodontitis melalui respon inflamasi yang berlebihan dan mikroflora yang terdapat

pada jaringan periodonsium. Pada penderita DM tipe 2 dengan hiperlipidemi

ditemukan inflamasi gingiva yang parah dan kehilangan perlekatan pada jaringan

periodonsium.4

Perjalanan inflamasi dari gingiva ke struktur periodontal pendukung (atau

peralihan gingivitis menjadi periodontitis) diduga sebagai modifikasi dari patogenesis

plak, atau oleh daya tahan pejamu. Daya tahan pejamu mencakup aktivitas

imunologis dan mekanisme yang berkaitan dengan jaringan lainnnya seperti derajat

fibrosis gingiva, lebar gingiva cekat dan reaksi fibrogenesis dan osteogenesis yang

berlangsung disekitar lesi inflamasi. Suatu sistem fibrin-fibrinolitik berperan

Universitas Sumatera Utara


menghambat perluasan lesi. Berkembangnya penyakit periodontal pada penderita DM

mengakibatkan kerusakan pada jaringan periodonsium sehingga gigi menjadi goyang

dan akhirnya lepas.3

Penebalan membran basal pembuluh darah pada gingiva penderita diabetes

melitus mengakibatkan pengurangan transportasi nutrisi melewati dinding pembuluh

darah sehingga hal ini mampu meningkatkan keparahan inflamasi gingiva.

Pengurangan produksi kolagen pada gingiva dan fibroblas periodontal pada penderita

DM juga dapat meningkatkan risiko inflamasi periodontal.6

1.2 Perumusan Masalah

1.2.1 Apakah terdapat hubungan antara diabetes melitus tipe 2 dengan periodontitis

ditinjau dari aspek keparahan inflamasi gingiva.

1.2.2 Apakah terdapat hubungan kadar gula darah dengan keparahan inflamasi

gingiva antara penderita diabetes melitus tipe 2 dengan non DM yang

menderita periodontitis.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Mengetahui hubungan antara diabetes melitus dan periodontitis dari

keparahan inflamasi gingiva.

1.3.2 Menilai status periodontal penderita diabetes melitus.

1.3.3 Membandingkan kondisi jaringan periodonsium penderita DM dengan kontrol

glikemi yang baik dan buruk.

Universitas Sumatera Utara


1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Mengetahui keparahan inflamasi jaringan periodonsium pada penderita

diabetes melitus.

1.4.2 Mengetahui hubungan diabetes melitus terhadap periodontitis.

1.4.3 Mengetahui diabetes melitus sebagai faktor risiko yang berperan dalam

terjadinya periodontitis.

1.4.4 Dokter umum dan dokter gigi dapat mengetahui bahwa kondisi rongga mulut

sangat mempengaruhi kondisi sistemik individu.

------000------

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai