Anda di halaman 1dari 8

BAHAN AJAR

DASAR SISTEM KONTROL

Di Susun oleh :
Jan Rico Ompusunggu, S.Pd

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PRA-JABATAN)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018

Page 1
DASAR SISTEM KONTROL

A. KEGIATAN BELAJAR
1. Tujuan Kegiatan Belajar:
1. Peserta didik mampu mengetahui dasar-dasar sistem control dengan percaya diri.
2. Peserta didik mampu menjelaskan dasar-dasar sistem control dengan cermat.
3. Peserta didik mampu membedakan jenis-jenis sistem control dengan tepat.
4. Peserta didik mampu mengklasifikasikan jenis-jenis sistem control dengan tepat.

B. URAIAN MATERI
a. Pengertian Sistem Kontrol
Kontrol" dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dilakukan terhadap suatu target agar
bisa berjalan dengan benar sesuai dengan tujuannya. Target biasanya disebut dengan "rencana" dan hal yang
harus dilakukan agar sesuai dengan rencana disebut dengan "controller". Kelompok yang terdiri dari bagian dan
komponen yang dipakai agar target bisa terlaksana disebut dengan "system".
Sistem kontrol adalah sesuatu yang menghubungkan antara komponen atau sistem dengan
sistem lainnya agar bisa saling berhubungan. Sistem artinya kombinasi secara sistematik, dan
dipakai untuk menjalankan sistem lainnya.
Kontrol manual dan Kontrol otomatis.

Input adalah suatu elemen yang berfungsi memberikan efek pada sistem, input sistem
bisa juga disebut dengan actuating signal.
Contoh:
Pada sistem tubuh manusia, informasi-informasi didapat melalui mata, hidung, telinga atau organ perasa lainnya
yang berfungsi sebagai input, dan reaksi dari badan merupakan output yang dihasilkannya. Karena itulah
kontrol sistem biasanya terdiri dari input, kontrol dan output seperti tampak pada gambar diatas

Page 2
b. Jenis-jenis Sistem Kontrol
Adapun jenis-jenis sistem kontrol yaitu :
1. Kontrol sistem Open-loop
Kontrol sistem open-loop artinya adalah output sistem tidak berpengaruh pada aktivitas
kontrol. Setiap langkah kontrol dilakukan tanpa perintah yang telah ditentukan sebelumnya, karena itulah
disebut dengan kontrol sequential. Pada kontrol sistem open-loop, output tidak diukur atau diperbandingkan
dengan input. Karena itulah kemungkinan bisa muncul error dan error yang terjadi tidak dapat diperbaiki.

2. Kontrol sistem Closed-loop


Jenis kontrol sistem closed-loop adalah selalu membandingkan output dengan targetnya (input masukan),
kemudian mengirimkan perbedaan nilai terhadap kontrol sistem melalui jalur umpan balik untuk dilakukan
pembetulan error. Seperti tampak pada gambar dibawah, sistem membentuk pengulangan tertutup terhadap
input dengan output, sehingga disebut dengan kontrol closed-loop atau kontrol sistem feedback.

c. Sistem Kontrol Open Loop


Kontrol open loop menurut DIN 19 226 berarti proses di dalam sistem dimana salah satu
atau beberapa variabel input mempengaruhi variabel output lain sebagai hasil hukum saling mempengaruhi dari
sebuah sistem. Pengontrolan dicirikan oleh urutan “loop-terbuka” dari aksi atau rantai kontrol. Sistem
merupakan isi dari kotak itu sendiri. Aksi variabel input (ditandai dengan Xe…) pada sistem dihubungkan
dalam kotak dan keluar sebagai variabel output Xa…. Variabel output saat ini ada pada aliran energi atau masa
yang akan dikontrol.

Gambar 1. Blok diagram kontrol open loop

Page 3
Gambar 2. Bagian sistem kontrol open loop

d. Cara Kerja Sistem Kontrol Open Loop


Contoh:
Jika suplai kompressor udara dikontrol volumenya, maka pembukaan dan penutupan katup geser dapat disebut
operasi kontrol. Katup kontrol, yang mengontrol posisi yang berpengaruh terhadap volume udara disebut
elemen kontrol akhir. Pembukaan yang dilakukan oleh katup geser disebut sebagai variabel y yang dikontrol.
Kran putar yang mengoperasikan katup geser disebut unit kontrol. Variasi pemakaian udara bertekanan oleh
pemakai dikatakan sebagai variabel gangguan pada pengontrol. Hal ini juga terjadi pada fluktuasi kecepatan
atau perubahan di dalam efisiensi yang muncul dari kompressor. Standarisasi juga mengkonfirmasi bentuk
selanjutnya dari istilah kontrol: Kata “kontrol” sering digunakan tidak hanya untuk proses kontrol tetapi juga
untuk sistem yang lengkap dimana kontrol ditempatkan.

Gambar 3. kontrol open loop pada tekanan udara

Page 4
Karakteristik kontrol open loop adalah bahwa variabel output yang dipengaruhi oleh variabel input tidak
kontinyu dan tidak lagi menjadi variabel input yang sama (tidak diumpan-balikkan). Penyimpangan pada
variabel output dari nilai nominal tidak diperhatikan (diabaikan), sehingga tidak dapat dikoreksi.
Proses kerja kontrol Open Loop
Sistem terkontrol dapat dibagi lebih detail menjadi elemen sinyal, elemen kontrol, aktuator dan elemen
kerja. Disamping itu, aliran sinyal, berjalan sesuai sinyal kontrol dan aktuator menuju elemen kerja.

Gambar 4. Rantai kontrol open loop

Page 5
Kontrol sering dipisahkan antara bagian sinyal dan bagian daya. Bagian sinyal menggunakan tegangan dan
tekanan yang lebih kecil daripada yang digunakan oleh bagian daya, dalam hubungan ini kemudian disebut
dengan unit kontrol dan unit daya. Hal ini terutama bermanfaat untuk elemen kerja yang besar dan kontrol
dengan kabel panjang. Elemen sinyal dapat disimpan secara berbaris karena kecil dimensinya, tetapi aktuator
harus disesuaikan dengan karakteristik elemen kerja. Dalam pneumatik, kontrol elektro-pneumatik atau elektro-
hidrolik, aktuator juga memiliki fungsi antarmuka antara sinyal dan power suplai, karena output sinyal yang
dihasilkan dari kombinasi logika sinyal input, dilewatkan dari sinyal di bagian listrik.

e. Sistem Kontrol Close Loop


Menurut DIN 19 226 kontrol otomatis adalah proses dimana sebuah variabel dikontrol
(variabel terkontrol), secara terus-menerus diukur dan dibandingkan dengan variabel lain, variabel perintah,
proses akan dipengaruhi sesuai dengan hasil perbandingan ini dengan memodifikasi agar sesuai dengan variabel
perintah. Urutan aksi dari bentuk ini dinamakan loop kontrol tertutup (closed loop). Tujuan kontrol closed loop
adalah untuk menyesuaikan nilai variabel terkontrol dengan nilai yang ditentukan oleh variabel perintah. Sistem
terkontrol dipengaruhi oleh perbandingan antara output sistem terkontrol (yakni variabel terkontrol) dan variabel
perintah tertentu (nilai yang ditetapkan/setting point).

Gambar 5. Bagian-bagian sistem kontrol close loop

Page 6
f. Cara Kerja Sistem Kontrol Close Loop
Contoh:
Dengan kontrol otomatis ini, tekanan di dalam tangki udara bertekanan dijaga secara otomatis pada nilai
yang ditetapkan sebelumnya. Nilai aktual tekanan tangki dimasukkan dalam bellow yang akan merubah panjang
terhadap tekanan. Perubahan panjang berdampak pada perubahan posisi katup geser yang disebut variabel y
terkontrol, melalui sambungan batang dan peredam, lalu mengakibatkan pengaturan volume udara pada nilai
yang diharapkan.

Gambar 6. Contoh sistem dengan kontrol close loop Proses


Kerja Kontrol Close loop
Sebagai contoh kontrol otomatis untuk mempertahankan suhu dalam oven selama otomatisasi produksi,
maka hal ini tidak dapat direalisasikan dengan kontrol open loop. Variabel output berupa suhu harus terus
terkontrol dan selama dalam proses dilakukan intervensi terhadap timbulnya penyimpangan dari nilai nominal
(terlalu dingin – pemanasan dihidupkan, dan ketika mencapai suhu batas atas - pemanas dimatikan). Suhu
output disesuaikan dengan menyesuaikan set point dalam proses, dan nilai aktual, sehingga hal ini dikatakan
kontrol otomatis (pengaturan).

Page 7
Gambar 7. Proses kontrol close loop

Kontrol otomatis adalah proses di mana besaran variabel kontrol, secara kontinyu dideteksi dan
diperbandingkan dengan variabel referensi, dan diperbaiki hingga diperoleh hasil yang sama. Indikator kontrol
otomatis adalah aliran aksinya tertutup, dan variabel kontrol yang ada di jalur aksi kontrol loop itu sendiri
dipengaruhi terus menerus.

Page 8

Anda mungkin juga menyukai