PENDAHULUAN
b) Webcam
Webcam (singkatan dari web camera) adalah sebutan bagi kamera real-time
(bermakna keadaan pada saat ini juga) yang gambarnya bisa diakses atau dilihat melalui
World Wide Web, program instant messaging, atau aplikasi video call yang dihubungkan
ke komputer melalui port USB ataupun port COM.
Webcam juga dilengkapi dengan software yang berfungsi untuk mengambil gambar-
gambar dari kamera digital secara terus menerus ataupun dalam interval waktu tertentu dan
menyiarkannya melalui koneksi internet. Ada beberapa metode penyiaran, metode yang
paling umum adalah software merubah gambar ke dalam bentuk file JPEG dan
menguploadnya ke web server menggunakan File Transfer Protocol (FTP).
Frame rate mengindikasikan jumlah gambar sebuah software dapat ambil dan transfer
dalam satu detik. Untuk streaming video, dibutuhkan minimal 15 frame per second (fps) atau
idealnya 30 fps. Untuk mendapatkan frame rate yang tinggi, dibutuhkan koneksi internet
yang tinggi kecepatannya. Sebuah webcam tidak harus selalu terhubung dengan komputer,
ada web camera yang memiliki software webcam dan web server bulit-in, sehingga yang
diperlukan hanyalah koneksi internet. Webcam seperti ini dinamakan "network camera". Kita
juga bisa menghindari penggunaan kabel dengan menggunakan hubungan radio, koneksi
Ethernet ataupun WiFi. Penggunaan web camera mencakup video conferencing, internet
dating, video messaging, home monitoring, images sharing, video interview, video phone-
call, dan banyak hal lain.
c) Router RV042
Router adalah sebuah perangkat keras jaringan komputer yang mengirimkan paket
data dalam sebuah jaringan atau internet menuju tujuan, melalui proses yang dikenal
routing. Router sering digunakan untuk menghubungkan beberapa network, baik network
yang sama maupun berbeda dari segi teknologinya. Seperti menghubungkan network
yang menggunakan topologi Bus, Star, dan Ring. Router juga digunakan untuk membagi
network besar menjadi beberapa buah subnetwork (network-network yang kecil). Setiap
subnetwork seolah-olah “terisolir” dari network lain. Hal ini dapat membagi-bagi traffic
yang akan berdampak positif pada performa network.
Sebuah router memiliki kemampuan routing. Artinya router secara cerdas dapat
mengetahui kemana rute perjalanan informasi (yang disebut packet) akan dilewatkan.
Apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berbeda network. Jika paket-
paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke
network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network
maka router akan menghalangi paket-paket keluar, sehingga paket-paket tersebut tidak
“membanjiri” network yang lain. Pada diagram atau bagan jaringan, sebuah router
seringkali dinyatakan dengan simbol khusus. Berikut ini disajikan simbol yang digunakan
untuk menggambarkan router.
Fitur router
Algoritma Enkripsi: DES, Triple DES, MD5, SHA-1
Switching Protokol: Ethernet
Indikator Status: Link kegiatan, Daya, Sistem
Form Factor: Eksternal
Jaringan Standar: IEEE 802.3, IEEE 802.3u
Fitur Jaringan: kemampuan Full duplex, perlindungan Firewall, Switching, DMZ port,
Routing, dukungan DHCP, NAT dukungan, dukungan VPN, Load balancing, Stateful
Packet Inspection (SPI), Serangan DoS pencegahan, Dynamic DNS server, dikelola
Transport Protocol: TCP / IP, IPSec
Terpadu Switch: 4-port switch
g) PHP
PHP (akronim dari PHP: Hypertext Preprocessor) yang merupakan bahasa
pemrograman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis.
PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language artinya sintaks-
sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi
disertakan pada halaman HTML biasa.
Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil
pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server. Pada
prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client Dalam hal ini client
menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server (dapat dilihat
pada gambar dibawah). Ketika menggunakan PHP sebagai server-side embedded script
language maka server akan melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Membaca permintaan dari client/browser
2. Mencari halaman/page di server
3. Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada
halaman/page.
4. Mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet atau intranet.
Konektor port serial terdiri dari 2 jenis, yaitu konektor 25 pin (DB25 dan 9 pin
(DB9) yang berpasangan (jantan dan betina). Bentuk dari konektor DB-25 sama persis
dengan port paralel. Umumnyua COM1 berada dialamat 3F8H, sedangkan COM2
dialamat 2F8H.
Gambar 9 LED
BAB II
a) Webcam
Webcam (web camera) pada sistem ini berfungsi sebagai kamera real-time yang
mengambil data berupa gambar dari kondisi prototype lalu lintas. Webcam tersebut
dihubungkan ke komputer melalui port USB dan menggunakan perangkat lunak VcamServer
sebagai server webcam agar gambar yang diambil oleh webcam dapat diakses atau dilihat
melalui jaringan internet secara real-time. Kemudian gambar yang diambil oleh webcam
tersebut dikirimkan sebagai data masukan ke komputer server untuk diproses menggunakan
aplikasi pengendali melalui web dan data tersebut dapat di akses oleh komputer Client
melalui jaringan internet.
PC Server dan PC Client memiliki hak akses yang sama dalam pengendalian sistem
sehingga proses pengoperasian sistem dapat dijalankan melalui PC Server maupun PC Client
yang saling terhubung didalam suatu jaringan internet. Adapun spesifikasi PC Server yang
digunakan dalam pengoperasian sistem sebagai berikut :
Memory : RAM 2 GB
9100M G
Monitor : 14.1-inches
c) Router RV042
Router RV042 pada sistem ini berfungsi sebagai penghubung antara dua atau lebih
jaringan untuk meneruskan data dari suatu jaringan ke jaringan yang lain seperti PC Server
dengan PC Client. Agar PC Client dapat mengendalikan sistem, kedua komputer harus saling
terhubung ke dalam suatu jaringan internet yang disimulasikan menggunakan Router RV042.
Router ini digunakan sebagai gateway yang menghubungkan antara komputer Server yang di
analogikan sebagai server internet dengan komputer Client dengan kelas IP Address yang
berbeda satu sama lain.
e) Logika Proses
Bagian ini akan dibahas mengenai logika proses dari Sistem Pengendali dan Pemantau
Lampu Lalulintas Melalui Internet Menggunakan Webcam seperti yang dipaparkan dibawah
ini :
Pada saat sistem diaktifkan, hak akses untuk menjalankan aplikasi diberikan kepada
PC Server ataupun PC Client. Pengoperasian sistem pada PC Client dapat dilakukan melalui
jarak yang jauh maupun jarak yang terdekat. Sedangkan pada sisi PC Server, pengoperasian
hanya dapat dilakukan pada jarak yang terdekat. Sebelum menjalankan sistem, pengguna
diwajibkan login dengan memasukkan username dan password server sebelum menjalankan
aplikasi. Dalam pengoperasiannya, pengguna berhak mengatur jalannya lalu-lintas
berdasarkan kondisi yang telah ditentukan berdasarkan data yang diperoleh dari kamera
pemantau (webcam).
Berikut tampilan utama dari aplikasi Sistem Pengendali dan Pemantau Lampu
Lalulintas Melalui Internet Menggunakan Webcam :
Gambar 13 Gambar tampilan utama dari aplikasi mengguanakn HTML
Hardware ini dibangun oleh beberapa komponen dasar dari elektronika yaitu port
serial db9 sebagai interface dan LED yang digunakan sebagai indicator nyalanya kondisi
lampu lalulintas. Berdasarkan rangkaian diatas, terdapat 3 kondisi yang digunakan dalam
pengaturan indikator LED pada lampu lalu-lintas. Rangkaian pertama memiliki dua kondisi
sedangkan rangkaian ke-dua hanya memiliki satu kondisi. Masing-masing kondisi pada
rangkaian pertama menggunakan 2 pin pada port serial db9 yaitu RTS untuk kondisi 1 (LED
merah, kuning dan hijau) dan DTR untuk kondisi 2 (LED kuning, hijau, dan merah). Kondisi
tersebut akan aktif apabila pin yang digunakan berlogika 0 (aktif low) dan tidak aktif apabila
pin yang digunakan berlogika 1.
Sedangkan pada rangkaian kedua hanya digunakan untuk mengaktifkan satu kondisi
yaitu kondisi 3. Kondisi tersebut menggunakan 1 pin pada port serial db9 yaitu DTR untuk
kondisi 3 (LED kuning, hijau, dan merah). Kondisi ini memiliki prinsip dasar yang sama
dengan kondisi 1 dan 2 yaitu akan aktif apabila pin yang digunakan berlogika 0 (aktif low)
dan tidak aktif apabila pin yang digunakan berlogika 1.
BAB III
Bab ini akan menjelaskan bagaimana cara pengoperasian "Sistem Pengendali dan
Pemantau Lampu Lalulintas Melalui Internet Menggunakan Webcam" seperti dipaparkan
dibawah ini :
3.1 Pengoperasian
Skema dari prototype "Sistem Pengendali dan Pemantau Lampu Lalulintas Melalui
Internet Menggunakan Webcam" tampak pada gambar dibawah ini :
Gambar 16 Skema Prototype Sistem Pengendali dan Pemantau Lampu Lalu lintas Melalui
Internet Menggunakan Webcam
2. Konfigurasi router
8. Proses pengedalian dan pemantauan telah dapat dijalankan melalui komputer Server.
3. Proses pengedalkian dan pemantauan telah dapat dijalankan melalui komputer Client.
Berdasarkan pada subbab pengoperasian alat, diperoleh hasil data pengamatan yang
dapat dilihat pada hasil pengujian alat dibawah ini :
Hasil percobaan diatas dilakukan pada aplikasi utama system PC Server. Pada saat
tombol ON1 ditekan, maka kondisi 1 akan aktif sehingga LED berwarna merah, kuning dan
hijau akan menyala. Diikuti dengan menekan tombol OFF1 yang berfungsi untuk
menonaktifkan tombol ON1 yang aktif didalam sistem. Percobaan ini berulang terhadap
kondisi yang liannya (kondisi 2 dan 3) dan masing-masing kondisi memiliki tenggang waktu
(delay) selama 1 detik.
Berdasarkan hasil uji coba terhadap aplikasi Sistem Pengendali dan Pemantau Lampu
Lalulintas Melalui Internet Menggunakan Webcam ini, didapat bahwa aplikasi bekerja
dengan sempurna. Dibawah ini merupakan fungsi utama dari aplikasi yang dituangkan dalam
gambar berikut :
Fungsi dari bagian ini adalah sebagai pemantau kondisi lampu lalulintas dengan
menggunakan media webcam. Pada saat aplikasi dijalankan melalui web browser, maka pada
form aplikasi utama akan tampil hasil pengambilan gambar yang dilakukan oleh webcam dan
gambar tersebut merupakan kondisi yang terjadi pada prototype alat.
Gambar diatas merupakan tombol yang berfungsi untuk mengendalikan prototype alat
dengan fungsi masing-masing. Berikut akan dijelaskan fungsi dari tombol diatas :
1. Tombol ON1 : Untuk mengendalikan kondisi 1 pada prototype alat yaitu kondisi
dimana LED merah arah1, LED kuning arah 2 dan LED hijau arah3 akan menyala.
2. Tombol ON2 : Untuk mengendalikan kondisi 2 pada prototype alat yaitu kondisi
dimana LED kuning arah1, LED hijau arah 2 dan LED merah arah3 akan menyala.
3. Tombol ON1 : Untuk mengendalikan kondisi 3 pada prototype alat yaitu kondisi
dimana LED hijau arah1, LED merah arah 2 dan LED kuning arah3 akan menyala.
4. Tombol OFF1 : Untuk menonaktivkan kondisi 1 pada prototype alat yaitu kondisi
dimana LED merah arah1, LED kuning arah 2 dan LED hijau arah3 akan mati.
5. Tombol OFF2 : Untuk menonaktivkan kondisi 2 pada prototype alat yaitu kondisi
dimana LED kuning arah1, LED hijau arah 2 dan LED merah arah3 akan mati.
6. Tombol OFF3 : Untuk menonaktivkan kondisi 3 pada prototype alat yaitu kondisi
dimana LED hijau arah1, LED merah arah 2 dan LED kuning arah3 akan mati.
Pada gambar diatas, terdapat beberapa perangkat pendukung yang digunakan dalam
pengoperasian sistem yang saling berkaitan satu sama lain. Berikut penjelasan dari masing-
masing perangkat diatas :
4. Client : Merupakan perangkat yang digunakan untuk mengendalikan sistem dari jarak
dekat maupun dari jarak yang jauh. PC Client ini tidak memegang akses penuh seperti
halnya pada PC Server yang mempunyai akses keseluruhan sistem.
Pada saat sistem diaktifkan, proses awal yang akan dilakukan adalah menjalankan
aplikasi melalui web browser firefox dengan memasukkan IP localhost tempat penyimpanan
aplikasi pada web server. Pada aplikasi utama terdapat beberapa tombol yang seperti
dijelaskan pada subbab sebelumnya yang mana tombol-tombol tersebut akan mengirimkan
data ke prototype alat melalui interface port serial. Ketika aplikasi berjalan, webcam akan
mengirimkan hasil pengambilan kondisi lalulintas berupa gambar ke aplikasi pada PC Server.
Apabila keseluruhan proses diatas telah berjalan, maka pengoperasian sistem dapat dilakukan
melalui PC Server maupun PC Client dengan logika pengoperasian yang sama menggunakan
router sebagai media penghubung antara PC Server dengan PC Client.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
2. Sistem ini membantu menciptakan keamanan dan ketertiban dalam berlalu lintas.
3. Sistem Control dan Monitoring ini sangat tergantung dengan konenksi internet.
DAFTAR PUSTAKA
URL:http://bocah-cakil.blogspot.com/2010/01/interfacing-serial-port-led-dengan.html
URL:http://dewey.petra.ac.id/dgt_res_detail.php?mode=extended&knokat=9788,Januari
2010