ABSTRAK
Rekam medis merupakan salah satu faktor penting dalam penyediaan informasi yang akurat, cepat
dan berkesinambungan antar unit pelayanan. Untuk itu peminjaman dokumen rekam medis harus
diatur sedemikian rupa berdasarkan nomor rekam medis dan dilengkapi dengan prosedur
peminjaman serta prosedur pengembalian dokumen rekam medis. Dengan adanya kegiatan
peminjaman yang dilakukan oleh berbagai pihak, pihak Rumah Sakit dapat mengetahui tingkat
penggunaan dokumen rekam medis pada setiap periode. Perhitungan tingkat penggunaan dokumen
rekam medis tersebut dapat membantu petugas rekam medis untuk mengetahui tingkat penggunaan
dokumen selama periode tertentu.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah secara retrospektif.
Metode yang digunakan adalah metode observasi. Populasi penelitian ini adalah dokumen rekam
medis. Sampel yang diambil adalah buku peminjaman dokumen rekam medis dan buku
pengembalian dokumen rekam medis (buku ekspedisi).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dokumen rekam medis pada tahun 2008 yang
paling tinggi yaitu untuk pelayanan medis adalah 99, 74 %. Karena pasien yang melakukan
kunjungan ulang secara rutin cukup banyak.
Untuk kepentingan Visum et Repertum adalah 0, 12 %. Untuk kepentingan administrasi kantor
adalah 0, 1 %. Penggunaan dokumen rekam medis yang paling rendah tingkat penggunaannya
adalah Untuk kepentingan Penelitian dan pendidikan adalah 0, 04 % Karena kasus yang
dibutuhkan oleh peneliti lebih terbatas.
Berdasarkan penulisan KTI ini sebaiknya prosedur tetap rumah sakit khusus pengembalian
dokumen rekam medis, minimal dijelaskan lebih rinci lagi tentang batas-batas pengembalian serta
pihak pengguna dokumen rekam medis.
Serta petugas filing Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta minimal secara periodik melakukan
pelaporan berdasarkan tingkat penggunaan dokumen dengan tujuan mengetahui nilai guna dari
dokumen rekam medis.
faktor penting dalam penyediaan informasi Oleh karena itu peminjaman dokumen
yang akurat, cepat dan berkesinambungan rekam medis harus diatur penggunaannya
antar unit pelayanan. Dalam menjalankan dan berdasarkan nomor rekam medis selain
aktivitas pelayanan antar unit tersebut itu dilengkapi dengan prosedur peminjaman
dibutuhkan suatu catatan dari hasil dan prosedur pengembalian dokumen rekam
pelayanan kepada pasien yang berguna medis untuk mengantisipasi terjadinya hal-
dalam penentuan tindakan medis serta hal yang tidak diinginkan, seperti adanya
18 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL.II, NO.1, MARET 2008, Hal 18-35
penyalahgunaan dokumen rekam medis oleh TINJAUAN PUSTAKA
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab 1. Pengertian Rekam Medis
atau kehilangan dokumen rekam medis Sesuai dengan Peraturan Menteri
maupun kesulitan dalam pengembalian, Kesehatan Republik Indonesia No.
penyimpanan serta pengaturan dokumen 269/MENKES/PER/III/2008, Rekam Medis
rekam medis pada rak penyimpanan. Dengan adalah berkas yang berisikan catatan dan
adanya kegiatan peminjaman yang dilakukan dokumen tentang identitas pasien,
oleh berbagai pihak, diantaranya dokter guna pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan medis pasien, dokter yang pelayanan lain yang telah diberikan kepada
melakukan riset, mahasiswa yang pasien (PerMenKes, RI. 2008).
melakukan penelitian dan pendidikan, Rekam medis menurut Huffman EK,
pengadilan untuk pengajuan Visum et 1994 adalah rekaman atau catatan mengenai
Repertum, atau dari pihak pasien itu sendiri siapa, apa, mengapa, bilamana dan
serta guna pengajuan klaim asuransi oleh bagaimana pelayanan kepada pasien selama
pihak Rumah Sakit. masa perawatan yang memuat pengetahuan
Hal ini dapat digunakan dalam mengenai pasien maupun pelayanan bagi
mengetahui tingkat penggunaan dokumen pasien serta memuat informasi untuk
rekam medis pada setiap periode. Baik memudahkan dalam mengidentifikasi
tidaknya suatu pemanfaatan atau pasien, menegakkan diagnosis maupun
penggunaan dokumen rekam medis dapat pengobatan serta merekam hasilnya
dilihat dari perhitungan tingkat pengunaan. (Huffman, EK. 1994)
Perhitungan tingkat penggunaan dokumen Definisi Rekam Medis menurut Dirjen
rekam medis tersebut dapat membantu YanMed No 78 Th 1991, rekam medis adalah
petugas rekam medis untuk membandingkan berkas yang berisikan catatan dan dokumen
tingkat penggunaan dokumen selama tentang identitas, anamnesis, pemeriksaan,
periode tertentu serta dapat digunakan untuk diagnosis, pengobatan, tindakan dan
pemberdayaan rekam medis di bidang pelayanan lain yang diberikan kepada
penelitian dan pendidikan. seseorang pasien selama dirawat di rumah
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk sakit yang dilakukan di Unit Rawat Jalan
mengetahui tingkat penggunaan dokumen termasuk Unit Gawat Darurat dan Unit
rekam medis pasien di bagian filing Rumah Rawat Inap (DirjenYanMed, 1991).
Sakit Jiwa Daerah Surakarta pada tahun 2. Bagian Penyimpanan (Filing)
2008. a. Kewajiban bagian Penyimpanan (Filing)
Salah satu kewajiban sarana pelayanan
kesehatan adalah menyimpan dokumen
rekam medis dan menjaga kerahasiaan isi
dokumen rekam medis. Kewajiban tersebut
20 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL.II, NO.1, MARET 2008, Hal 18-35
1) Penyimpanan Secara Sentralisasi folder.
Sistem penyimpanan dokumen (6) Mudah menerapkan sistem
Rekam Medis secara sentral atau unit record.
terpusat yaitu suatu sistem b) Kerugian sistem penyimpanan
penyimpanan dengan cara secara sentralisasi:
menyatukan formulir – formulir (1) Petugas menjadi lebih sibuk
rekam medis milik seorang pasien karena harus menangani
kedalam satu kesatuan map (folder) dokumen rekam medis Rawat
sesuai kedatangan pasien. Sebagai Jalan dan dokumen rekam
dokumen rekam medis rawat jalan, medis Rawat Inap, serta
rawat inap maupun gawat darurat dokumen rekam medis Gawat
yang terkumpul dalam satu folder. Darurat.
a) Keuntungan sistem penyimpanan (2) Tempat penyimpanan (filing)
secara sentralisasi : dokumen rekam medis harus
(1) Data dan informasi hasil- hasil buka selama 24 jam
pelayanan dapat dikarenakan sewaktu-waktu
berkesinambungan kafolder diperlukan untuk pelayanan
sehingga riwayat penyakit pasien gawat darurat di UGD
pasien dapat terbaca secara mudah ditemukan.
keseleluruhan. (3) Petugas Tempat Pendaftaran
(2) Mengurangi terjadinya Pasien Rawat Iruang
duplikasi dalam pemeliharaan penyimpanan harus bertugas
dan penyimpanan dokumen selama 24 jam.
rekam medis. 2) Penyimpanan Secara Desentralisasi
(3) Efisiensi biaya yang akan Sistem penyimpanan
dipergunakan dalam Dokumen rekam medis secara
pengadaan peralatan maupun desentralisasi yaitu suatu
ruang penyimpanan. penyimpanan dengan cara
(4) Tata kerja dan peraturan memisahkan dokumen rekam medis
mengenai kegiatan milik seorang pasien antara
pencatatan medis mudah dokumen rawat jalan, dokumen
dilakukan standarisasi. rawat inap, dokumen gawat darurat
(5) Memungkinkan peningkatan dalam folder tersendiri atau ruang
efisiensi kerja bagi petugas atau tempat tersendiri. Biasanya
penyimpanana karena berkas dokumen rekam medis rawat jalan
rekam medis milik seorang disimpan disuatu tempat penyimpan
pasien berada dalam satu atau di poliklinik masing- masing,
22 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL.II, NO.1, MARET 2008, Hal 18-35
pendidikan, penelitian atau saling berhimpitan antar
dokumen rekam medis yang in petugas dalam pengambilan
aktif. dokumen rekam medis
(2) Mudah melatih petugas dalam tersebut.
pelaksanaan penyimpanan (4) Pengawasan kerapian pada rak
tersebut penyimpanan sulit dilakuka
b) Kekurangan sistem penjajaran dalam penerapan sistem
secara Straight Numerical Filing nomor langsung karena
(SNF): dalam pembagian tugas
(1) Apabila petugas penyimpanan kepada petugas penyimpanan
mengambil dokumen rekam untuk bertanggung jawab
medis dengan nomor rekam pada masing- masing rak
medis yang berada di tengah penyimpanan/ section tertentu
pada rak penyimpanan maka tidak dapat terbagi secara
petugas harus memperhatikan merata.
seluruh angka dari nomor 2) Sistem penjajaran berdasarkan
rekam medis tersebut, hal ini Middle Digit Filing (MDF)
dapat terjadi kekeliruan Sistem penjajaran dokumen rekam
dalam pengambilan medis dengan sistem 2 angka
dokumen, maka sulit untuk kelompok tengah atau MDF yaitu
menghindari kejadian salah suatu sistem penyimpanan dokumen
simpan / misfile dari urutan rekam medis dengan cara
berkas rekam medis mensejajarkan folder / dokumen
berdasarkan urutan nomor rekam medis berdasarkan 2 angka
rekam medis pada dokumen kelompok tengah.
rekam medis. a) Kelebihan sistem penjajaran
(2) Kesibukan terkonsentrasi pada berdasarkan Middle Digit
rak penyimpanan dengan Filing (MDF):
kelompok nomor rekam (1) Penambahan jumlah dokumen
medis terbesar yaitu dokumen rekam medis selalu tersebar
rekam medis dengan nomor secara merata ke 100 sub rak
rekam medis terbaru. (section) pada rak
(3) Beberapa orang petugas penyimpanan.
penyimpanan yang bekerja (2) Petugas-petugas yang
dalam waktu bersamaan pada melakukan penyimpanan
suatu rak penyimpanan tidak akan berdesak-desakan
tertentu kemungkinan akan pada satu tempat dimana
24 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL.II, NO.1, MARET 2008, Hal 18-35
Digit Filing. (Shofari, B. 2002) apabila disimpan ditempat penyimpanan
3. Ketentuan dan Prosedur biasa harus diberi diberi petunjuk.
Penyimpanan Dokumen Rekam Medis f. Petugas penyimpanan bertanggung jawab
Ketentuan dasar yang membantu dalam memelihara kerapian dan
mempelancar pekerjaan pengelolaan rekam keteraturan pada rak penyimpanan.
medis : g. Dokumen Rekam Medis yang sedang
a. Pada saat rekam medis dikembalikan ke diproses/dipakai oleh petugas bagian
bagian rekam medis, harus disortir rekam medis harus diletakkan diatas
menurut nomor rekam medis atau meja/rak tertentu dengan maksud
sistem penjajaran, sebelum disimpan. bahwa rekam medis tersebut setiap saat
Hal ini membantu menemukan rekam dapat digunakan.
medis yang diperlukan apabila terdapat h. Dokumen Rekam medis yang sangat
dalam ruang penyimpanan dan tebal harus dijadikan 2 atau 3 jilid
memudahkan pekerjaan penyimpanan. /folder.
b. Hanya petugas - petugas rekam medis i. Kepala penyimpanan bertugas membuat
yang dibenarkan menangani rekam laporan rutin kegiatan yang meliputi :
medis, sedangkan dokter-dokter, staf 1) Jumlah dokumen rekam medis yang
rumah sakit, pegawai-pegawai dariagian dikeluarkan setiap hari dari dari rak
lain tidak diperkenankan mengambil penyimpanan berdasarkan permintaan
rekam medis dari tempat 2) Jumlah permintaan darurat
penyimpanannya. 3) Jumlah kejadian dokumen rekam
c. Petugas penyimpanan harus melakukan medis yan salah simpan / misfile
pengawasan terhadap rekam medis yang 4) Jumlah rekam medis yang tidak dapat
rusak atau lepas, harus segera diperbaiki, ditemukan
untuk mencegah hilangnya dokumen Data tersebut berguna untuk rencana
rekam medis yang diperlukan. pengelolaan dan pengawasan penyimpanan
d. Pengamatan terhadap penyimpanan harus dokumen rekam medis.(DepKes, RI. 1997)
dilakukan secara periodik untuk 4. Penggunaan Dokumen Rekam Medis
menemukan salah simpan dan melihat a. Penggolongan arsip
pada kartu pinjaman untuk mengetahui Penggolongan arsip dibedakan menjadi
rekam medis yang belum dikembalikan. 2, yaitu :
e. Dokumen Rekam Medis milik dari 1. Arsip Dinamis
pegawai-pegawai bagian rekam medis Arsip yang secara langsung masih
itu sendiri atau rekam medis yang diperlukan dan digunakan dalam
berkenaan dengan proses hukum, harus perencanaan, pelaksanaan,
disimpan ditempat khusus di ruangan penyelenggaraan kehidupan /
pimpinan bagian rekam medis, tetapi
26 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL.II, NO.1, MARET 2008, Hal 18-35
rekam medis membantu dalam yang digunakan dalam penelitian ini
pengawasan peminjaman adalah :
dan pengembalian a. Collecting
Dilakukan pengumpulan data
C. Populasi dan Sampel mengenai dokumen rekam medis
Populasi adalah merupakan suatu yang dipinjam.
keseluruhan kelompok subjek yang ciri- b. Editing
cirinya akan diteliti. Sampel merupakan Setelah data dikumpulkan kemudian
hasil pemilihan subjek dari populasi untuk data tersebut dikoreksi sesuai dengan
memperoleh karakteristik populasi (Arief, M. tujuan penelitian
2003). Populasi dari penelitian ini adalah c. Tabulating
dokumen rekam medis di bagian filing Dari hasil pengumpulan data
Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Sampel dikelompokkan dan data dimasukkan
yang diambil adalah buku peminjaman kedalam tabel.
dokumen rekam medis dan buku d. Klasifikasi
pengembalian dokumen rekam medis (buku Setelah memulai proses editing maka
ekspedisi). data dikelompokkan berdasarkan
D. Instrumen dan Cara Pengumpulan tingkat penggunaan dalam satu tahun.
Data e. Penyajian Data
1. Observasi Setelah data dimasukan kedalam
Pengumpulan data dengan cara tabel penyajian kemudian dilakuka
mengamati objek yang diteliti secara interprestasi data.
langsung, yaitu tingkat penggunaan 2. Analisis Data
dokumen rekam medis di bagian filing Analisis data dalam penelitian ini adalah
Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta secara deskriptif yaitu dengan cara
berdasarkan buku peminjaman dan buku menguraikan atau melaporkan hasil-hasil
ekspedisi (Arief, M. 2003). penelitian. Hasilnya akan dibandingkan
2. Wawancara dengan teori yang ada, selanjutnya
Proses memperoleh keterangan dengan diambil suatu kesimpulan (Arief, M.
cara tanya jawab secara lisan kepada 2003).
petugas filing guna mendapatkan data
tentang tingkat penggunaan dokumen
HASIL PENELITIAN
rekam medis (Singarimbun, I. 1991).
Unit Rekam Medis yang bertanggung
E. Teknik dan Analisis Data
jawab terhadap penyimpanan dokumen
1. Teknik Pengolahan Data
rekam medis pasien dilakukan oleh 3 orang
Teknik adalah suatu cara yang digunakan
petugas penyimpanan dalam hal ini
dalam melakukan penelitian. Teknik
dilaksanakan di bagian filing yang berfungsi
28 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL.II, NO.1, MARET 2008, Hal 18-35
mencatatnya dalam buku pengembalian Setiap peminjaman atau pengambilan
dokumen rekam medis. Kemudian dokumen dokumen rekam medis guna pelayanan
rekam medis tersebut disimpan dalam rak pasien rawat jalan maupun rawat inap,
penyimpanan. Sedangkan dokumen rekam petugas filing mencatatnya dalam buku
medis yang telah selesai digunakan untuk peminjaman. Buku peminjaman tersebut
pelayanan pasien rawat inap, dikembalikan berisi tanggal peminjaman, nomor rekam
ke filing oleh bagian assembling dengan medis dan nama pasien. Dari buku
buku ekspedisi, kemudian petugas filing peminjaman tersebut dapat diketahui jumlah
menyimpan dokumen rekam medis tersebut dokumen rekam medis yang digunakan pada
dalam rak penyimpanan sesuai dengan hari itu. Buku pengembalian dokumen
sistem penjajarannya. Selain itu untuk rekam medis
Prosedur Tetap Rumah Sakit Jiwa Daerah b. Buku pengembalian dokumen rekam
Surakarta tidak dijelaskan tetang cara medis di filing Rumah
pengembalian dokumen rekam medis secara Sakit Jiwa Daerah Surakarta berisi
terperinci. Karena pada prosedur tersebut tanggal pengembalian dan nomor rekam
hanya mencantumkan cara peminjaman medis, yang harus diisi oleh petugas filing
dokumen rekam medis. Apabila tidak pada saat dokumen rekam medis untuk
terdapat prosedur pengembalian maka pelayanan pasien telah selesai atau
petugas akan mengalami kesulitan dalam dikembalikan.
pengawasan terhadap dokumen rekam c. Kartu petunjuk keluar (Tracer)
medis. Dalam peminjaman dokumen rekam
Pengembalian dokumen rekam medis medis guna pelayanan pasien, petugas filing
yang dipinjam untuk keperluan administrasi menggunakan tracer. Tracer berfungsi
kantor langsung dikembalikan kepada sebagai pengganti dokumen rekam medis
petugas filing dengan dengan mengisi buku yang tidak berada di rak penyimpanan
pengembalian. sehingga memudahkan dalam melacak
b. Pengembalian dokumen oleh pihak keberadaan dokumen rekam medis. Isi tracer
Eksternal Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta
Untuk pengembalian dokumen rekam meliputi tanggal, peminjamn, nama pasien,
medis yang dipinjam atau digunakan oleh serta nomor rekam medis.
pihak eksternal rumah sakit yaitu langsung Tingkat Penggunaan Dokumen Rekam
diserahkan ke petugas filing rumah sakit Medis pada tahun 2008.
tanpa mengisi buku pengembalian dokumen
rekam medis.
3. Dokumen dan catatan yang digunakan
a. Buku peminjaman dokumen rekam
medis
30 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL.II, NO.1, MARET 2008, Hal 18-35
yang berlaku. Karena menurut Daerah. Pemberian informasi yang
Prosedur Tetap Peminjaman Berkas diberikan berupa salinan dari resume
Rekam Medis Rumah Sakit Jiwa akhir pelayanan saja. Dokumen
Daerah bahwa peminjaman dokumen rekam medis tidak boleh di bawa
rekam medis petugas filing menerima keluar dari lingkungan Instalasi
Kartu Identitas Berobat pasien dari Rekam Medis.
petugas pendaftaran terlebih dahulu. Peminjaman dokumen rekam medis
Kemudian petugas filing mencarikan untuk penelitian dan pendidikan tidak
dokumen rekam medis yang akan dizinkan untuk dibawa keluar dari
dipinjam pada rak penyimpanan Unit Rekam Medis, selama ini
berdasarkan nomor register pasien kegiatan pengambilan data atau
yang tercantum pada Kartu Identitas penelitian untuk keperluan riset dan
Berobat, dan menuliskan nomor pendidikan dilaksanakan di ruang
register, jenis kelamin, jenis pasien filing atau di ruang Unit Rekam
baru atau lama dengan sebutan Buku Medis. Hal ini sudah sesuai bahwa
Tracer. Berdasarkan teori, dimana peminjaman dokumen rekam medis
pada prosedur peminjaman dokumen yang digunakan untuk penelitian,
rekam medis petugas seharusnya makalah dan lain-lain harus
menerima tracer dari unit peminjam. dilakukan di ruang Unit Rekam
Peminjaman dokumen rekam medis Medis. Hal tersebut guna menjaga
untuk keperluan administrasi kantor kerahasiaan dokumen rekam medis
sudah sesuai dengan prosedur tetap karena Berkas rekam medis milik
yang berlaku. Pihak peminjam harus sarana pelayanan kesehatan
menyerahkan bon peminjaman yang sedangkan isi rekam medis
telah ditanda tangani oleh kepala merupakan milik pasien.
bagian atau atasan yang 2. Prosedur Pengembalian Dokumen
bersangkutan. Rekam Medis di Bagian Filing Rumah
b. Cara peminjaman dokumen rekam Sakit Jiwa Daerah Surakarta
medis untuk pihak Eksternal. a. Pengembalian dokumen oleh pihak
Cara peminjaman dokumen rekam Internal
medis untuk pihak eksternal di Prosedur pengembalian dokumen
Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta rekam medis ke filing Rumah Sakit
sudah sesuai dengan prosedur tetap Jiwa Daerah Surakarta sesuai dengan
yang berlaku dimana pihak aturan yang telah ditetapkan. Yaitu
peminjamn harus menyerahkan surat petugas filing menerima dokumen
permohonan ijin yang telah disetujui rekam medis dari bagian assembling
oleh Direktur Rumah Sakit Jiwa yang sebelumnya telah diteliti
32 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL.II, NO.1, MARET 2008, Hal 18-35
Daerah Surakarta, selalu 74 %. Hal ini sudah menunjukkan
menggunakan tracer. Formulir tracer bahwa tingkat penggunaan
diletakkan di depan dokumen rekam dokumen rekam medis untuk
medis yang akan diambil. Sehingga pelayanan medis tinggi, karena
bila nanti petugas filing akan pasien yang melakukan
mengembalikan lagi dokumen rekam kunjungan ulang secara rutin
medis ke rak penyimpanan akan lebih cukup banyak.
mudah. Ini dikarenakan keberadaan 2) Tingkat penggunaan dokumen
tracer sangat membantu petugas rekam medis untuk keperluan
dalam meletakkan kembali dokumen administrasi kantor pada tahun
rekam medis yang dipinjam. Tracer 2008 prosentasenya yaitu 0, 1 %.
di Rumah Sakit Jiwa Daerah Hal ini menunjukkan bahwa
Surakarta berwarna putih dengan tingkat penggunaan dokumen
ukuran panjang 33 cm dan ukuran rekam medis untuk keperluan
lebar 21,5 cm berwarna putih. Bahan administrasi rendah sekali
kertas adalah karton manila. prosentasenya. Karena dokumen
Penggunaan petunjuk keluar yang rekam medis jarang sekali
menggunakan warna sangat digunakan untuk keperluan
membantu petugas, dengan tujuan perkantoran.
untuk mempercepat petugas mudah b.Tingkat Penggunaan Dokumen Rekam
dalam melihat dokumen rekam medis Medis oleh pihak Eksternal
yang bersangkutan pada tempat 1)Tingkat Penggunaan Dokumen
penyimpanan. Oleh karena itu Rekam Medis untuk Visum et
petunjuk keluar ini haruslah dibuat Repertum
dari bahan (kertas) yang tebal dan Penggunaan dokumen rekam
kuat (Hufman, EK. 1994). medis untuk Visum et Repertum
4. Tingkat Penggunaan Dokumen Rekam pada tahun 2008 adalah 0, 12 %.
Medis pada tahun 2008 Hal ini menunjukkan bahwa
a. Tingkat Penggunaan Dokumen tingkat penggunaan dokumen
Rekam Medis oleh pihak Internal rekam medis untuk kepentingan
1) Tingkat penggunaan dokumen Visum et Repertum sangat rendah.
rekam medis pada tahun 2008 Ini dikarenakan jarang terjainya
paling tinggi prosentasenya yaitu pasien dengan kasus kepolisian
pada tingkat penggunaan atau pengadilan yang
dokumen rekam medis untuk membutuhkan Visum et
kepentingan pasien dengan Repertum.
jumlah prosentasenya adalah 99,
medis : Prosedur tetap rumah sakit dalam dokumen rekam medis dari masing-masing
peminjaman dokumen rekam medis oleh mengetahui nilai guna dari dokumen rekam
pihak eksternal rumah sakit harus ada surat medis tersebut. Serta mengetahui lebih jelas
permohonan ijin yang telah disetujui oleh oleh siapa dokumen rekam medis digunakan
direktur rumah sakit. Prosedur pengembalian dan untuk apa dokumen rekam medis
34 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL.II, NO.1, MARET 2008, Hal 18-35
DAFTAR PUSTAKA
Amsyah, Z. 2003. Manajemen Kearsipan. Singarimbun, M. 1987. Metode Penelitian
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Survai. Jakarta. PT Pustaka LP3ES
Utama. Indonesia.