J-INTECH merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Informatika dan
Komputer Indonesia Malang guna mengakomodasi kebutuhan akan perkembangan Teknologi
Informasi serta guna mensukseskan salah satu program DIKTI yang mewajibkan seluruh
Perguruan Tinggi untuk menerbitkan dan mengunggah karya ilmiah mahasiswanya dalam
bentuk terbitan maupun jurnal online.
Pada edisi ini, redaksi menampilkan beberapa karya ilmiah mahasiswa yang mewakili
beberapa mahasiswa yang lain, yang dianggap cukup baik sebagai media pembelajaran bagi
para lulusan selanjutnya.
Tentu saja diharapkan pada setiap penerbitan memiliki nilai lebih dari karya ilmiah yang
dihasilkan sebelumya sehingga merupakan nilai tambah bagi para adik kelas maupun pihak-
pihak yang ingin studi atau memanfaatkan karya tersebut selanjutnya.
Pada kesempatan ini kami juga mengundang pihak-pihak dari PTN/PTS lain sebagai
kontributor karya ilmiah terhadap jurnal J-INTECH, sehingga Perkembangan IPTEK dapat
dikuasai secara bersama- sama dan membawa manfaat bagi institusi masing-masing.
Akhir redaksi berharap semoga dengan terbitnya jurnal ini membawa manfaat bagi para
mahasiswa, dosen pembimbing, pihak yang bekerja pada bidang Teknologi Informasi serta untuk
perkembangan IPTEK di masa depan.
REDAKSI
DAFTAR ISI
Sistem Informasi Pengelolaan Magang Guna Mempermudah Proses
Administrasi (Studi Kasus: Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Universitas
Brawijaya) ............................................................................................................. 01-06
Adhita Purwitasari
Rancang Bangun Sistem Informasi Kegiatan Seminar dan Workshop pada Bidang
Akademik (Studi Kasus: STIKI Malang) .............................................................. 07-12
Wida Afif El Khoiro
Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Gigi dan Mulut dengan Metode
Forward Chaining Berbasis Web ......................................................................... 79-83
Abdul Rozak
Pemanfaatan Corona SDK dalam Pembuatan Game Edukasi untuk Anak Usia
Dini........................................................................................................................ 94-97
Tyas Ari Dita
Sistem Informasi Tes Kepribadian untuk Seleksi dan Penempatan Tenaga Kerja
pada Perusahaan .................................................................................................... 109-113
Sugeng Jumadyono
Pelindung : Ketua STIKI
Penasehat : Puket I, II, III
Pembina : Ka. LPPM
ABSTRAK
Kesehatan memang menjadi barang mahal bagi manusia, oleh karena itu butuh kepekaan pribadi
untuk menjaganya. Salah satu organ tubuh yang sering lalai untuk dijaga adalah gigi dan mulut.
Ini terbukti dari Data Dirjen Pelayanan Medik (2001) yang menunjukan bahwa penyakit gigi dan
mulut termasuk sepuluh ranking penyakit terbanyak di Indonesia (Saragih, 2009). Berdasarkan
survey Yayasan Kesehatan Gigi Indonesia (2003) yang dilakukan pada anak–anak menunjukkan
bahwa 70% anak-anak menderita karies gigi dan gingivitis (peradangan
gusi), sedangkan pada orang dewasa ditemui sebanyak 73% yang menderita karies gigi. Dan,
berdasarkan hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2004, sebanyak 90,05%
penduduk Indonesia mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut (Saragih, 2009). Angka ini pun
meningkat pada hasil riset drg Herniyawati, Mkes tahun 2007 yang menunjukan sebanyak 72%
penduduk Indonesia mengalami gigi berlubang (Hamsafir, 2010). Perancangan sistem pakar ini
akan dibuat berbasis web melalui media php dengan basis data menggunakan mysql yang
terdapat dalam paket zpanel. Perancangan sistem pakar ini dibangun dengan menggunakan
penalaran – penalaran yang dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis
yang disebut forward chaining dan perancangan sistem pakar ini pun dijelaskan melalui basis
aturan yang merupakan rule yang terdiri dari dua bagian yaitu kondisi dan kesimpulan, basis
pengetahuan yang merupakan inti program sistem pakar.
Kata Kunci: Sistem Pakar, Gigi dan Mulut, Forward Chaining, Web
79
pengetahuan yang merupakan inti program Tabel 2. Daftar Diagnosa
sistem pakar. Label Diagnosis
Melalui skripsi yang berjudul D1 Abses periodontal
“Sistem Pakar untuk Diagnosa Penyakit D2 Cheilitis
Gigi dan Mulut dengan Metode Forward D3 Eritema multiformis
Chaining Berbasis Web”. Dengan adanya D4 Gingivitis
aplikasi berbasis web ini, maka akan D5 Herpes simpleks
memudahkan user untuk mengetahui (Primary herpetic
penyakit yang di derita oleh user tersebut, Gingivostomatitis
contohnya penyakit gigi gingivitis memiliki D6 Kalkulus
gejala dentin terlihat, gigi berlubang, gigi D7 Kandidiasis
keluar darah, resesi gusi, pembususkan gusi
dan cara penangannya adalah dengan Tabel 3. Daftar Penanganan
melakukan scalling dan meningkatkan DHE.
Label Penanganan
2. METODOLOGI PENELITIAN P1 Melakukan scalling, root
planing, curattage atau bedah
Tabel 1. Daftar Gejala flap yang disesuaikan dengan
Label Keterangan Gejala tingkah keparahannya
G1 Bau mulut tak sedap P2 Memberikan pelembab bibir,
G2 Benjolan putih pada bagian dalam bibir menambah asupan vitamin,
G3 Bercak kecoklatan mendatar pada bibir memberikan obat
G4 Bercak putih berlendir pada mulut antibiotik/minosep,
G5 Bercak putih pada telinga meningkatkan asupan air
G6 Bercak putih pada rongga mulut P3 Pemberian obat-obat
G7 Bibir kemerahan
immunomodulasi,kortikosteroid
G8 Bibir pecah-pecah
G9 Bibir teras kering dan keras
sistemis dosis rendah dan atau
G10 Bibir terasa panas seperti terbakar azatropin kumur-kumur paliatif
G11 Bintik putih pada gigi topikal
G12 Bintik-bintik merah bersisik pada daerah P4 Melakukan scalling dan
G13 mulut meningkatkan DHE
G14 Demam
G15 Dentin terlihat P5 Pemberian antivirus, perbaikan
G16 Disertai rasa gatal nutrisi tubuh, dan pemberian
G17 Disertai sakit kepala obat anti nyeri, istirahat yang
G18 Gigi berlubang cukup
G19 Gigi keluar darah P6 Melakukan scalling, root
G20 Gigi nyeri saat terkena rangsangan planing, curattage atau bedah
G21 (panas atau dingin)
flap yang disesuaikan dengan
G22 Nyeri pada TMJ (Sendi Temporo
G23 Mandibuler) tingkat keparahannya
G24 Gusi bengkak P7 Pembersihan jamur pada daerah
G25 Gusi licin dan mengkilap yang terserang, pemberian obat
G26 Gusi merah muda anti jamur, dan peningkatan
G27 Gusi mudah berdarah DHE
G28 Infeksi pada kelenjar ludah
G29 Kemerahan pada sudut-sudut mulut a. Pembentukan Aturan
G30 Lubang sangat besar pada gigi
IF G1 AND G13 AND G21 AND G22 AND
G31 Luka mudah berdarah
G32 Luka terbuka berwarna biru keputihan G23 AND G24 AND G32 AND G37 AND
G33 Luka terbuka pada lidah G38 AND G43 AND G48 AND G50 AND
G34 Muncul benjolan kemerahan pada 55
G35 lubang gigi THEN D1
G36 Nanah pada pangkal gusi IF G7 AND G8 AND G9 AND G26 AND
G37 Nyeri pada kelenjar ludah G45 AND G46 AND G53
G38 Nyeri pada otot pengunyah THEN D3
G39 Nyeri saat berbaring IF G3 AND G7 AND G8 AND G9 AND
G40 Nyeri saat gigi tertekan makanan
G10 AND G13
THEN D4
80
IF G21 AND G22 AND G23 AND G24 D7 & G13 & G21 & G22 & G23 & G32 &
AND G50 AND G55 G37 & G38 & G43 & G48 → D1
THEN D5 G9 & G26 & G45 & G46 & G51 & G53 →
D2
IF G13 AND G21 AND G2 AND G38 AND G13 & G21 & G24 & G38 & G47 & G51 &
G47 AND G51 AND G52 AND G54 G52 & G54 → D5
THEN D6 G1 & G5 & G6 & G47 & G51 → D7
Gejala yang diinputkan: G7, G8, G10, G13.
IF G1 AND G24 AND G50 AND G55 Maka untuk mendapatkan persentase
THEN D7 diagnosanya adalah dengan perhitungan
sebagai berikut:
IF G1 AND G5 AND G6 AND G47 AND G7, G8, G10, G13 memiliki nilai 1 pada
G51 setiap gejalanya,
THEN D8 dan setelah pencocokan pada rule, didapat
hasil sebagai berikut:
b. Langkah-langkah Penerapan - G7 & G8 → G9
Metode Forward Chaining (1/1 + 1/1)/2x100% = 100
Misalkan terdapat beberapa gejala - G9 & G10 & G13 → D3
berikut: G7, G8, G10, G13. (1/1 + 1/1 + 1/1)/3x100% = 100
Mesin inferensi akan melakukan - D7 & G13 & G21 & G22 & G23 &
pencocokan gejala diatas dengan rule G32 & G37 & G38 & G43 & G48 →
keputusan sehingga akan menghasilkan D1
kerusakan sebagai berikut: (0/1 + 1/1 + 0/1 + 0/1 + 0/1 + 0/1 + 0/1
G1 & G24 → G50 + 0/1 + 0/1 + 0/1)/10x100% = 10%
G50 & G55 → D6 - G13 & G21 & G24 & G38 & G47 &
G7 & G8 → G9 G51 & G52 & G54 → D5
G3 & G9 & G10 & G13 → D3 (1/1 + 0/1 + 0/1 + 0/1 + 0/1 + 0/1 + 0/1
G21 & G22 & G23 → G24 + 0/1)/8x100% = 12,5%
G24 & G50 & G55 → D4 Maka setelah perhitungan diatas, didapatkan
D7 & G13 & G21 & G22 & G23 & G32 & fakta baru yaitu:
G37 & G38 & G43 & G48 → D1 G9 = 100% , D3 = 100% , D1 = 10% , D5 =
G9 & G26 & G45 & G46 & G51 & G53 → 12,5%
D2 Dan hasil yang di outputkan pada web
G13 & G21 & G24 & G38 & G47 & G51 & adalah D3, karena dengan di outputkannya
G52 & G54 → D5 D3 maka user akan mendapatkan solusi dan
G1 & G5 & G6 & G47 & G51 → D7 cara penanganan yang sudah diatur.
Secara teori inferensi gejala yang
masuk atau diinputkan akan dijadikan data 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
utama untuk dibandingkan, lalu melakukan a. Data Flow Diagram (DFD)
pencocokan dari atas kebawah lalu Data flow diagaram merupakan diagram
mengulangi lagi pencocokan sampai tidak yang menunjukkan aliran data dari suatu
ada kerusakan baru lagi yang ditemukan. sistem informasi. Berikut adalah DFD dari
Namun hal itu perlu dilakukan jika memang perancangan sistem:
ada sebuah gejala yang menjadi bagian
diagnosa bagi gejala lain,
Dari hasil inferensi diatas maka
ditemukan beberapa kerusakan yang
mungkin diderita berdasarkan gejala yang
di-input-kan yaitu: G7, G8, G10, G13.
Namun harus dipastikan nilai kemungkinan
yang paling benar diantara empat gejala
tersebut.
G1 & G24 → G50
G50 & G55 → D6 Gambar 1. DFD Level 0
G7 & G8 → G9
G3 & G9 & G10 & G13 → D3 Context diagram merupakan DFD
G21 & G22 & G23 → G24 level 0 yang menggambarkan interaksi
G24 & G50 & G55 → D4 sistem komputer dengan lingkungannya.
81
Pada context diagram ini terdapat 3 (dua) Tampilan Untuk Input Artikel
stake holder yaitu Admin, Dokter Gigi dan Berikut adalah tampilan fasilitas pada
Masyarakat. Masing-masing stake holder halaman admin dan dokter gigi. Halaman ini
tersebut mempunyai wewenang untuk muncul ketika user memilin menu
mengatur data dalam sistem seperti yang Informasi>Daftar Informasi Baru. Yang bias
ditunjukkan gambar 2: mengakses menu ini hanyalan admin dan
dokter gigi. Berikut tampilan form input
b. IMPLEMENTASI PROGRAM kerusakan:
Tampilan Form Login
Berikut adalah tampilan dari form
login yang digunakan oleh admin dan data
ahli untuk mendapatkan hak akses. Halaman
ini digunakan untuk membedakan admin dan
data ahli berdasarkan hak aksesnya.
82
4. KESIMPULAN
Dari pembahasan dan implementasi
sistem yang telah dilakukan, maka dapat
diambil keputusan antara lain sebagai
berikut ini:
Web diagnosa penyakit gigi dan
mulut digunakan untuk menampilkan
informasi penyakit yang diderita, dimana
inputan berupa gejala-gejala yang dirasakan
oleh user.
Dengan adanya sistem ini user akan
dapat dengan mudah megerti penyakit yang
diderita dan dapat mengetahui bagaimana
cara penanganannya atau solusi sebagai
tahap penanganan awal.
5. REFERENSI
[1] Arhami, Muhammad. (2005). Konsep
Dasar Sistem Pakar.
[2] Hartono, Jogiyanto. (2002).
Pengenalan Komputer Edisi III.
[3] Saragih, Sornauli. (2009). Hubungan
Kualitas Pelayanan dan Kepuasaan
Pasien dengan Kunjungan di Balai
Pengobatan Gigi Puskesmas Kota
Pekanbaru. Medan: Tesis Pascasarjana
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Universitas Sumatra Utara. Pada Situs:
http.//repository.usu.ac.id/bitstream/12
3456789/66601/1/09E00780.pdf
83