DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KALIKAJAR
Jl. Raya Selakambang Km. 2,5 – Purbalingga (0281) 893739
TENTANG
PELAYANANAN OBAT
DI UPTD PUSKESMAS KALIKAJAR
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Kalikajar
Pada tanggal : 02 Januari 2018
Kepala UPTD PuskesmasKalikajar
MUJIMAN
PELAYANAN OBAT
1. Menetapkan prosedur pengelolaan obat-obatan meliputi, Penilaian,
pengendalian, penyediaan dan penggunaan obat sesuai dengan standar
operasional yang ditetapkan.
2. Menetapkan prosedur penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat.
3. Menetapkan daftar formularium obat yang ada di PuskesmasKalikajar.
4. Menetapkan daftar formularium obat yang ada di Puskesmas Kalikajar.
5. Bahwa yang berhak menulis resep adalah dokter umum, dokter gigi.
6. Bahwa yang berhak menyiapkan obat adalah apoteker dan tenaga tekhnis
kefarmasian yang sudah memiliki ijin praktek di puskesmas Kalikajar, serta
tenaga non tekhnis kefarmasian yang telah mendapatkan pelatihan.
7. Bahwa ketersediaan obat wajib dievaluasi setiap tiga bulan sekali.
8. Menetapkan prosedur peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat di
puskesmas dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 74
Tahun 2064 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Kalikajar.
9. Bahwa untuk melakukan pemesanan obat, surat pesanan di tandatangani oleh
apoteker.
10. Menetapkan prosedur untuk menjaga tidak terjadinya pemberian obat
kadaluwarsa dengan pelaksanaan FIFO dan FEFO.
11. Obat kadaluarsa tidak boleh diberikan pada pasien, untuk selanjutnya diatur
dalam prosedur tersendiri.
12. Obat kadaluwarsa ditempatkan terpisah dan dilaporkan ke DKK dan
selanjutnya dilakukan pemusnahan oleh pihak ketiga.
13. Pemberian obat narkotika dan psikotropika, diatur sebagai berikut :
a. Peresepan obat narkotika dan psikotropika hanya boleh dilakukan oleh
dokter umum dan dokter gigi yang telah memiliki ijin praktek di
Puskesmas Kalikajar
b. Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika harus dilakukan dengan
system dua kunci dimana masing-masing kunci dipegang oleh orang
yang berbeda, kunci pertama dipegang oleh apoteker, dan kunci
kedaua dipegang oleh tenaga tekhnis kefarmasian.
c. Untuk mengambil obat narkotika dan psikotropika harus dengan
persetujuan kedua orang pemegang kunci.
14. Menetapkan Prosedur pengawasan dan pengendalian penggunaan
psikotropika dan narkotika.
15. Bahwa penyimpanan obat dan sediaan farmasi lain harus dengan prosedur
penyimpanan yang telah ditetapkan.
16. Penyampaian obat kepada pasien harus disertai dengan label yang berisi
minimal : nama pasien, tanggal pemberian, aturan pakai, cara pemakaian dan
waktu penggunaan.
17. Menetapkan prosedur pemberian obatdi sertai dengan informasi tentang
penggunaan obat, efek samping / efek yang tidak diharapkan serta petunjuk
penyimpanan obat di rumah.
18. Menetapkan jika ada obat yang dibawa oleh pasien, maka obat harus
diidentifikasi dan ditindaklanjuti sesuai dengan instruksi dokter.
19. Penyediaan obat dilakukan oleh tenaga kefarmasian atau tenaga teknis
kefarmasiaan dengan memperhatikan higien dan kebersihan.
20. Penyimpanan obat dilakukan sesuai dengan ketentuan penyimpanan tiap-
tiapobat.
21. Efek samping obat harus dilaporkan dan ditindaklanjuti, dan dicatat kedalam
rekammedis.
22. Jika terjadi kesalahan dalam pemberian obat maka harus dilaporkan dan
ditindaklanjuti.
23. Obat-obat emergensi harus tersedia ditempat pelayanan untuk mengatasi jika
terjadi kedaruratan dalam pelayanan kesehatan.
24. Obat emergensi harus disegel, dimonitor penggunaanya, dan segera diganti
jika digunakan dan disegel kembali oleh petugas farmasi.
25. Menetapkan prosedur penyediaan obat-obat emergensi di unit
kerja/pelayanan.
Ditetapkandi :Kalikajar
Padatanggal :Januari 2018
KEPALA UPTD PUSKESMAS
KALIKAJAR
MUJIMAN