Anda di halaman 1dari 6

PEMERIKSAAN BTA

(BAKTERI TAHAN ASAM)


No. Dokumen : C.051/SOP/PKM-PCG/I/2018
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 5 Februari 2018
Halaman : 1/2

SUFYANSORI,
PUSKESMAS
AMd.Kep
PICUNG
Nip :

196307051985011001

1. Pengertian Pemeriksaan gula darah adalah pemeriksaan untuk mendeteksi kadar gula
dalam darah.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan Pemeriksaan gula darah di puskesmas
3. Kebijakan Keputusan Penanggung Jawab Puskesmas Picung Nomor C.051/SOP/PKM-
PCG/I/2018, Penetapan Pemeriksaan Gula Darah.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.
5. Prosedur/ A. Bahan/Reagensia
Langkah- Larutan ZiehlNeelsen :
langkah 1. Larutan carbol fuchsin 0,3 %
2. Larutan Asam Alkohol 3 %
3. Larutan Methylen blue 0,3 %

B. Alat
1. Pot dahak (bermulut lebar, tutup ulir, steril, tidak mudah pecah dan
bocor, sekali pakai, berlabel)
2. Slide / objek glass
3. Ose / sengklit / lidi
4. Pensil kaca
5. Lampu spritus
6. Rak pewarnaan
7. Mikroskop

C. Persiapan
1. Petugas Laboratorium :
Sebelum melakukan pemeriksaan dahak, petugas laboratorium harus
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti : Jas Laboratorium,
Masker, Sarung tangan
2. Pasien :
Melakukan pengumpulan specimen dahak :
a) Waktu : Spesimen diambil dalam jangka waktu 2 hariyaitu :
- Pengumpulan Dahak Sewaktu
- Pengumpulan Dahak Pagi
- Pengumpulan dahak Sewaktu
Pengumpulan dahak dahak yang baik adalah dahak pagi hari
ataupun dahak semalam dengan jumlah dahak yang terkumpul
sebanyak 3-5 ml setiap botol dahak.
b) Tempat : dahak dikeluarkan diruang terbuka dan mendapat sinar
matahari langsung dan specimen di tamping dalam pot dahak
yang sudah diberi label yang jelas sesuai dengan nomor indentitas
sediaan dahak ( TB 06)
c) Cara pengumpulan dahak :
1) Beri petunjuk kepada pasien untuk berkumur dengan air
sebelum mengeluarkan dahak dan bila memakai gigi palsu,
lepaskan sebelum berkumur.
2) Letakkan pot dahak yang sudah terbuka dekat dengan mulut
dan keluarkan dahak dalam pot dahak.
3) Tutup pot dahak dengan rapat dengan cara memutar tutupnya
4) Bila dahak sulit keluar, pasien dapat melakukan :
a. Olahraga ringan kemudian menarik nafas dalam beberapa
kali. Bila terasa akan batuk nafas ditahan selama
mungkin lalu disuruh batuk.
b. Malam hari sebelum tidur banyak minum air atau
menelan 1 tablet glyseril guaykolat 200mg.
c. Bila Spesimen dahak jelek, pemeriksaan tetap dilakukan
dengan mengambil bagian yang paling mukopurulen
(kuning kehijauan kental) dan diberi catatan bahwa
specimen tidak memenuhi syarat / air liur.

D. Cara kerja :
1. Cara Membuat Sediaan Apus
a) Tulis nomor identitas pasien pada bagian ujung kaca
b) Pilih dan ambil bagian dahak yang perlu menggunakan lidi yang
di pipihkan ujungnya.
c) Buat sediaan yang berbentuk spiral-spiral kecil berulang yang
tersebar rata dengan ukuran ± 2–3 cm, tidak terlalu tebal atau
tipis. Jika diletakkan diatas tulisan masih bisa dibaca.
d) Keringkan di udara.
2. Cara pewarnaan MetodeZiehl Neelsen
a) Sediaan yang sudah kering difiksasi diatasnya laapi sebanyak 3
kali.
b) Letakkan sediaan dengan bagian apusan menghadap keatas pada
rak yang ditempatkan diatas bak cuci atau baskom, antara satu
sediaan dengan sediaan lainya masing-masing berjarak
kuranglebih 1 jari.
c) Genangi seluruh permukaan sediaan dengan larutan ZN A
(karbol fuchsin 0.3 %)
d) Panasi dari bawah dengan sulut api lampu spritus setiap sediaan
sampai keluar uap tapi jangan sampai mendidih.
e) Diamkan selama 5 menit
f) Kemudian bilas sediaan dengan hati-hati dengan air mengalir
dan jangan ada percikan kesediaan yang lain.
g) Buang air dengan larutan ZN B (asam alcohol 3%) sampai tidak
tampak warna merah karbol fuchsin kemudian bilas dengan air
mengalir pelan.
h) Jika warna merah masih ada lakukan dekolorisasi dengan asam
alcohol selama 30 detik.
i) Kemudian genangi sediaan dengan larutan ZN C (Methylen blue
0.3%) biarkan selama 10–20 detik
j) Bilas dengan air mengalir dan jangan ada percikan kesediaan
yang lain.
k) Keringkan sediaan pada rak pengering dan jangan dikeringkan
dengan kertas tissue.
3. Cara Pembacaan Sediaan Apus
a) Gunakan lensa Objektif 10x untuk menetapkan focus dan
menemukan lapang pandang
b) Teteskan satu tetes minyak emersi pada permukaan sediaan
c) Putar lensa objektif 100x dengan hati-hati keatas sediaan apus
d) Lakukkan pembacaan sediaan apus secara sistemastis untuk
memastikan hasil yang dilaporkan mewakili seluruh bagian
sediaan.
e) Pembacaan dimulai dari ujung kiri kekanan dan dilakukan pada
sediaan yang sel-selnya terlihat. Bila sediaan tampang kosong,
geser pada lapang padang berikunya.
f) Setelah selesai pembacaan, bersihkan minyak dari sediaan apus
dengan menggunakan kertas tissue lensa.
g) Hapus sisa imersi pada sediaan dengan menggunakan ujung
kertas tissue yang bersih
h) Simpan sediaan dalam kotak sediaan secara berurutan menurut
nomor register laboratorium untuk keperluan pemantapan mutu.

E. Nilai Normal :
Menurut Skala IUATLD (Internatioanal Union Against Tubekulosis and
Lung Disease )
Pengujian Hasil Penulisan
0 BTA / 100 LP Negative NEG (-)
1 – 9 BTA / 100 LP Scanty Ditulisjumlah BTA yang
ditemukan
10 – 99 BTA / 100 LP Positive 1 1+
1 – 10 BTA / 1 LP Positive 2 2 +
> 10 BTA / 1 LP Positive 3 3+
6. Bagan Alir
Melakukan Tulis nomor identitas
Persiapan Alat pengumpulan specimen pasien pada bagian
dan Pasien dahak: ujung kaca kemudian
Spesimen diambil dalam buat sediaan yang
jangka waktu 2 hari yaitu berbentuk spiral-spiral
- Pengumpulan Dahak kecil berulang yang
Sewaktu tersebar rata dengan
- Pengumpulan Dahak ukuran ± 2–3cm, tidak
terlalu tebal atau tipis.
Pagi

Amati sedian dibawah Lakukan


Catat hasil mikroskop perbesaran pewarnaanMetodeZiehl
pengamatan lensa objektif 100x Neelsen
dengan oil emersi.

7. Unit Unit Laboratorium


Terkait
PEMERIKSAAN SPUTUM DAHAK

No. Dokumen : C.052/SOP/PKM-PCG/I/2018


Daftar No. Revisi :
Tilik Tanggal Terbit : 5 Februari 2018
Halaman : 1/2

SUFYANSORI,
PUSKESMAS
AMd.Kep
PICUNG
Nip :

196307051985011001

DAFTAR TILIK

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

NO YA TIDAK
1. Apakah petugas melakukan cuci tangan keseluruhan dengan sabun dan
air mengalir serta mengeringkan dengan handuk/tissue pribadi?
2. Apakah petugas memakai alat pelindung diri (jas laboratorium,
handscoon, masker) sebelum melayani / berinteraksi dengan pasien?
3. Apakah petugas mempersilahkan pasien duduk?
4. Apakah petugas menerima rujukan dari Poli yang meminta dan
mencatat data pasien dibuku register laboratorium?
5. Apakah Petugas menjelaskan dan memberitahu kepada pasien tentang
Pemeriksaan yang akan dilakukan?
6. Apakah petugas melayani sesuai jenis pemeriksaan laboratorium?
7. Apakah petugas menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan?
8. Apakah petugas menulis nomor identitas pasien pada bagian ujung
kaca frosted menggunakan pinsil?
9. Apakah petugas menghidupkan lampu spiritus?
10. Apakah petugas meletakkan pot di depan lampu kemudian pot dibuka?
11. Apakah petugas mengambil dahak yang purulen menggunakan lidi yg
dipipihkan ujungnya dan pot dahak ditutup kembali?
12. Apakah petugas mengoleskan dahak ditengah kaca sediaan hingga rata
membentuk pola 2 x 3 cm?
13. Apaka petugas membuang lidi ke dalam botol berisi lysol?
14. Apakah petugas membuang sisa spesimen dengan mengisi lysol?
15. Apakah petugas menunggu sediaan setengah kering?
16. Apakah petugas mengambil lidi baru dengan ujungnya yang runcing
dan meratakan sediaan tadi membentuk spiral?
17. Apakah petugas membuang lidi ke dalam botol berisi lysol?
18. Apakah petugas melakukan fiksasi sediaan apus diatas api sebanyak 3
kali dan mendinginkannya?
19. Apakah petugas meletakkan sediaan diatas rak pewarnaan. Sediaan
menghadap keatas?
20. Apakah petugas mewarnai sediaan dengan cara mengenangi seluruh
permukaan kaca dengan karbol fuchsin 0,5 %?
21. Apakah petugas memanasi dari bawah kaca dengan lampu spiritus
hingga sediaan menguap dan menunggu 5 menit?
22. Apakah petugas membilas sediaan dengan air mengalir?
23. Apakah petugas mengenangi sediaan dengan asam alkohol 3 % sampai
tidak tampak warna merah lagi?
24. Apakah petugas membilas sediaan dengan air mengalir?
25. Apakah petugas mengenangi sediaan dengan Methylen Blue 0,5 %
selama 10-20 detik?
26. Apakah Petugas membilas sediaan dengan air mengalir?
27. Apakah petugas meletakkan sediaan pada rak pengering?
28. Apakah petugas membaca sediaan pada mikroskop lensa objektif 100x
sebanyak 100 lapang pandang?
29. Apakah Petugas mencatat Hasil pada TB 05,04, register laboratorium?
30. Petugas memberikan hasil laboratorium yang telah selesai kepada
pasien?
31. Apakah Petugas melakukan cuci tangan keseluruhan dengan sabun
dan air mengalir serta mengeringkan dengan handuk/tissue pribadi?

Picung,……………
Pelaksana/ Ouditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai