Nugra Ardiansyah Makalah
Nugra Ardiansyah Makalah
OLEH:
NUGRA ARDIANSYAH
09320140147
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
beku,batuan sedimen dan batuan metamorf. Tujuan pembuatan makalah ini adalah
Saya menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, baik dari segi
teknik penyajian maupun dari segi materi. Oleh karena itu, demi
semua.
Penyusun
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1.2. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1. BATUAN METAMORF
2.2. BATUAN BEKU
2.3. BATUAN SEDIMENT
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Petrologi batuan beku berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan
beku (batuan seperti granit atau basalt yang telah mengkristal dari batu
lebur atau magma). Batuan beku mencakup batuan volkanik dan plutonik.
2. Batuan piroklastik adalah batuan yang terbentuk dari letusan gunung api
(berasal dari pendinginan dan pembekuan magma) namun seringkali
bersifat klastik.
3. Petrologi batuan sedimen berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan
sedimen (batuan seperti batu pasir atau batu gamping yang mengandung
partikel-partikel sedimen terikat dengan matrik atau material lebih halus).
4. Petrologi batuan metamorf berfokus pada komposisi dan tekstur dari
batuan metamorf (batuan seperti batu sabak atau batu marmer yang
bermula dari batuan sedimen atau beku tetapi telah melalui perubahan
kimia, mineralogi atau tekstur dikarenakan kondisi ekstrim dari tekanan,
suhu, atau keduanya).
1.2. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah batuan ubahan yang terbentuk dari batuan aslinya,
berlangsung dalam keadaan padat, akibat pengaruh peningkatan suhu (T) dan
tekanan (P) yang tinggi. Batuan metamorfosa disebut juga dengan batuan malihan
atau ubahan, demikian pula dengan prosesnya, proses malihan. Proses
metamorfisme atau malihan merupakan perubahan himpunan mineral dan tekstur
batuan, namun dibedakan denag proses diagenesa dan proses pelapukan yang juga
merupakan proses dimana terjadi perubahan. Proses metamorfosa berlangsung
akibat perubahan suhu dan tekanan yang tinggi, diatas 200C dan 300 Mpa (mega
pascal), dan dalam keadaan padat. Sedangkan proses diagenesa berlangsung pada
suhu dibawah 200C dan proses pelapukan pada suhu dan tekanan normal, jauh
dibawahnya, dalam lingkungan atmosfir.
”Perubahan himpunan mineral dan tekstur batuan dalam keadaan (fasa) padat
(solid slate) pada suhu diatas 200C dan tekanan 300 Mpa”.
1. Proses metamorfisme
Proses metamorfisme, meliputi:
1. Proses perubahan fisik yang menyangkut struktur dan tekstur oleh tenaga
kristaloblastik (tenaga dari sedimen-sedimen kimia untuk menyusun
susunan sendiri).
2. Proses-proses perubahan susunan mineralogi, sedangkan susunan
kimianya tetap (isokimia) tidak ada perubahan komposisi kimiawi, tapi
hanya perubahan ikatan kimia.
2. Reorientasi
Proses ini dibentuk oleh tenaga kristaloblastik, di sini pengorientasian
kembali dari susunan kristak-kristal, dan ini akan berpengaruh pada tekstur
dan struktur yang ada.
C. Waktu
Untuk mengetahui berapa lama berlangsungnya proses metamorfisme tidaklah
mudah dan sampai saat ini masih belum diketahui bagaimana caranya.
1. Foliasi
Struktur paralel yang ditimbulkan oleh mineral – mineral pipih sebagai
akibat dari proses metamorphosis. Dapat diperlihatkan boleh mineral –
mineral prismatic yang menunjukkan orientasi – orientasi tertentu.
Dihasilkan oleh proses metamorfisme regional, kataklastik.
2. Non-Foliasi
Struktur yang dibentuk oleh mineral yang equidimensional yang terdiri
dari butiran butiran granular. Dihasilkan oleh proses metamorfisme
kontak.
Struktur – struktur yang biasa dikenal pada batuan metamorf adalah :
KLASIFIKASI KIMIA
Batuan beku dapat diklasifikasikan berdasarkan parameter kimia atau
mineralogi:
Kimia: total alkali-silika konten ( TAS diagram ) untuk batuan volkanik klasifikasi
digunakan kapan atau mineralogic modal data tidak tersedia:
batuan beku asam yang mengandung kadar silika tinggi, lebih besar dari
63% SiO 2 (contoh granit dan riolit )
batuan beku intermediate berisi antara 52-63% SiO 2 (misalnya andesit
dan dasit )
batuan beku dasar telah silika rendah 45-52% dan biasanya besi tinggi -
kadar magnesium (contoh gabro dan basalt )
ultrabasa batuan beku dengan kurang dari 45% silika. (Contoh picrite dan
komatiite )
bersifat alkali batuan beku dengan 5 - 15% alkali (K 2 O + Na 2 O) konten
atau dengan molar rasio alkali silika lebih besar dari 1:6. (Contoh
phonolite dan trachyte)
DAFTAR PUSTAKA
http://batuan-metamorf.blogspot.com/search/label/Batuan%20Metamorf
%20Gneiss
http://batuan-metamorf.blogspot.com/2009/02/gneiss.html
http://batuan-metamorf.blogspot.com/2009_02_01_archive.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_metamorf
http://ilmubatuan.blogspot.com/
http://en.wikipedia.org/wiki/Mafic
http://en.wikipedia.org/wiki/Phyllite
http://en.wikipedia.org/wiki/Quartzite
http://en.wikipedia.org/wiki/Serpentinite
http://en.wikipedia.org/wiki/Marble
http://en.wikipedia.org/wiki/Metamorphic_rock