Pemetaan Zona Potensial Daerah Penangkapan Ikan Pelagis dan Demersal Provinsi
Kalimantan Utara
Disusun Oleh:
Muh Nur Fitrah /P0303016010
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan memetakan Zona Potensial Daerah Penangkapan Ikan Pelagis dan Demersal
Provinsi Kalimantan Utara
Manfaat Penelitian
Sebagai sumber informasi bagi pelaku usaha penangkapan ikan untuk meningkatkan hasil tangkapan
dan sumber informasi awal bagi pemerintah daerah untuk merancang kebijakan pengelolaan
perikanan tangkap di Kalimantan Utara.
Keluaran (Output)
Studi pustaka mengenai studi dan kajian yang sejenis baik yang ada di luar negeri maupun
yang sudah ada di Indonesia,
Inventarisasi dan identifikasi data sekunder mengenai data fisika, kimia dan biologi perairan
baik skala lokal maupun skala regional dari hasil penelitian oleh institusi-institusi riset dan
perguruan tinggi di Indonesia
Inventarisasi data historis mengenai fisika, kimia dan biologi oseanografi global yang dapat
diperoleh dari lembaga dan institusi riset dunia (Seperti JODC/Jepang, NOAA/Amerika
Serikat)
Survey, wawancara, questioner secara langsung untuk memperoleh data in-situ fisika seperti
kimia dan biologi oseanografi, data mengenai jumlah armada dan hasil tangkap, berapa lama
hari layar, kondisi dan potensi sosial ekonomi masyarakat nelayan serta potensi lestari
maksimum suatu perairan
Analisis dan interpretasi citra satelit untuk mengidentifikasi pola sebaran secara ruang dan
waktu kondisi fisik perairan, zat hara
Dalam penelitian ini, Knowledge-Based GIS model akan didesain dan diimplementasikan
dalam membangun sistem penentuan lokasi penangkapan ikan (Fishing Ground). KB-GIS
didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mengintegrasikan GIS (Geographic Information
System) dengan Sistem Pakar (Expert System). Komponen GIS disusun dalam 2 (dua) modul
utama yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan “What” dan “Where”: GIS database
module dan spatial analysis modul. Sedangkan komponen Expert System disusun dalam 2
(dua) modul utama untuk memfasilitasi jawaban pertanyaan “Why”: modul Knowledge-base
dan modul Inference Engine. Basis pengetahuan (knowledge-base) dari sistem pakar dibangun
berdasarkan hasil dari pengambilan pengetahuan (knowledge acquisition) didalam
menghasilkan aturan-aturan (Production Rules). Sedangkan Inference Engine adalah sebuah
knowledge processing tool dari komponen sistem pakar.
Oleh karena itu, didalam penelitian ini akan diintegrasikan antara GIS dengan Expert System
dan disebut dengan Knowledge-based GIS (KB-GIS model). Elemen yang paling penting dari
sebuah Knowledge-Based GIS adalah modul integrasi yang memungkinkan hubungan (link)
antara GIS spatial analysis dan knowledge-base. Komponen dari Knowledge-based GIS
ditunjukkan pada Gambar 1
Salah satu keunggulan dari Knowledge-Based Expert System adalah kemampuannya melakukan
Cumulative Learning (menuju penyempurnaan sistem). Untuk implementasi KB-GIS pada
pembangunan sistem prediksi lokasi penangkapan ikan (fishing ground) di laut, maka yang
pertama harus dibangun adalah melakukan observasi untuk selanjutnya digunakan untuk
membangun basis pengetahuan (knowledge-base) mengenai pola sebaran sifat fisik dan zat
hara suatu perairan yang terkait dengan tingkah laku ikan, baik skala lokal maupun skala
regional. Dengan terbangunnya basis pengetahuan tentang fenomena dan parameter-
parameter yang berhubungan dengan tingkah laku ikan, maka langkah berikutnya adalah
merancang knowledge-based model dengan memasukkan basis pengetahuan yang telah
dibangun tersebut.
Semua rancangan yang telah jadi kemudian diintegrasikan dalam suatu sistem informasi
(Sistem integrasi atau disebut juga Hybrid model) yang berisi informasi pengetahuan prediksi
lokasi penangkapan ikan. Sistem integrasi ditunjukkan pada Gambar 2
Model Matematik /
Data Database
Model Numerik Data dasar
history
Raw data
Rules
Knowledge Based
System
Sistem Integrasi
Knowledge Information