Bab 1 2 3 4 5 6 PDF
Bab 1 2 3 4 5 6 PDF
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90 mmHg, tekanan
tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa diseluruh dunia. Berdasarkan Riset
dan Gastritis jika dikategorikan dalam Penyakit Tidak Menular (PTM) pada
Tahun 2012. Sementara data yang didapat dari Rumah Sehat Cinta Herbal
2012 sebanyak 161 orang dan pada Tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi
264 orang.
orang di seluruh dunia atau sekitar 13% dari total kematian penduduk dunia.
dari permukaan kulit, yang kemudian ditampung didalam gelas, maka Umar
permukaan kulit, sehingga darah dan segala sesuatu yang berada dibawah
kulit akan ikut tersedot dan membanjiri daerah yang dihisap tersebut, dan
telah lama dipraktekkan oleh manusia sejak zaman dahulu kala, kini
menggunakan alat yang praktis dan efektif serta tanpa efek samping.
penyayatan/tusukan pada kulit dan membuang darah kotor dari tubuh yang
didasarkan atas teori aktivasi organ, dimana bekam akan mengaktivasi organ
3
yang mengatur aliran darah seperti hati, ginjal dan jantung, agar organ-organ
ini tetap aktif dalam mengatur peredaran darah dan sehingga tekanan darah
tetap terjaga. Selain itu, bekam juga menyeimbangkan secara alamiah bila
ada tekanan darah yang meningkat dan umumnya tubuh mampu menurunkan
tekanan darah dengan cara alami. Bila tekanan darah sangat tinggi,
alami, sehingga perlu dibantu dengan bekam dan dengan memilih titik yang
dibawah kulit, otot maupun fascia terdapat satu poin atau titik yang istimewa.
Antara satu poin dengan poin lainnya saling berhubungan, antara organ-organ
tubuh dengan jaringan bawah kulit, antara organ yang satu dengan organ
misalnya pada orang yang sakit matanya tidak perlu dibekam pada matanya,
namun dapat dibekam di daerah kepala atau sekitar tengkuk (Umar, 2012).
dilakukan pembekaman pada satu poin, maka kulit (kutis), jaringan bawah
kulit (sub kutis), fascia dan ototnya akan terjadi kerusakan dari mast cell dan
serta zat-zat lain yang belum diketahui (Ridho, 2012). Zat-zat ini
apapun yang diarahkan pada kulit manapun pada bagian tubuh akan
ini (Susiyanto, 2013). Sementara Umar (2012) dalam buku yang berjudul
jawaban kenapa yang sakit organ dalamnya, namun yang dibekam kulitnya.
Centre dan Rumah Sehat Sabbihisma Kota Padang, didapatkan hasil bahwa
diastolik pasien hipertensi sebelum dan setelah terapi bekam dengan nilai
5
ρ=0,000 (sistolik) dan ρ=0,003 (diastolik) dimana ρ<0,05. Perbedaan
berbeda. Hal yang sama juga didapatkan pada penelitian Setio (2011) tentang
terapi bekam dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi juga
Sampling Jenuh dan vataibel independennya terapi bekam saja, waktu dan
dilakukan adalah pada penelitian yang mau peneliti lakukan dimana variabel
6
dependennya yaitu penurunan tekanan darah dengan responden pada pasien
yang dapat diambil dari penelitian diatas, yaitu terdapatnya pengaruh terapi
tingkat umur, dari remaja sampai lansia dan dari dalam maupun luar daerah.
Dimana jumlah pasien Hipertensi pada Tahun 2012 sebanyak 161 orang dan
pada Tahun 2013 sebanyak 264 orang. Pasien yang datang dilakukan
pembekaman 1 kali dalam sebulan dan ada beberapa yang sampai 2 kali
dalam sebulan dalam jarak waktu 2 minggu sesuai kondisi dan keadaan
penyakitnya. Hasil yang didapat adalah pasien yang sudah terapi bekam
7
Pada tanggal 15 Maret 2014, peneliti melakukan studi pendahuluan
orang pasien bekam yang datang berobat pada saat itu yang telah dibekam,
persendian, sakit kepala merasakan reaksi beberapa saat setelah terapi bekam,
seperti rasa berat dan sakit di pundak jauh berkurang, tubuh terasa ringan,
sakit kepala jauh berkurang dan persendian yang sebelumnya nyeri dan jauh
yang membekam) pada saat itu, mereka mengatakan banyak penyakit yang
penurunan dan ada yang turun hingga batas normal dengan dilakukan 2 kali
pengeluaran darah hanya dalam waktu sekali dilakukan proses terapi bekam.
tekanan darah, dan ada yang sampai batas normal setelah dilakukan terapi
orang.
Sehat Cinta Herbal As-Salam Tanjung Alam yang mempunyai izin dari Dinas
tinggi di Sumatera Barat, kejadian ini dipicu oleh berbagai faktor misalnya
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
hipertensi.
D. Manfaat Penelitian
3. Peneliti Selanjutnya
Selain hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu acuan maupun
seperti diabetes, kolesterol, asam urat, dan penyakit tidak menular lainnya
pengembangan penelitian.
4. Bagi masyarakat
11
E. Ruang Lingkup Penelitian
hipertensi mempunyai angka kejadian yang cukup tinggi hingga saat ini dan
penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi, hal ini telah dibuktikan oleh
Kabupaten Agam. Penelitian dilakukan pada bulan Maret s/d Juli 2014.
independen dalam penelitian ini adalah Terapi Bekam dan variabel dependen
observasi.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Tekanan Darah
sebelum pemeriksaan
4) Pikiran harus tenang, karena pikiran yang tegang dan stress akan
setinggi jantung.
2. Hipertensi
a. Pengertian Hipertensi
progresif, sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling
b. Klasifikasi Hipertensi
c. Etiologi
2) Hipertensi sekunder
tiroid.
d. Manifestasi Klinis
Menurur Nurarif & Kusuma (2013) tanda dan gejala pada hipertensi
dibedakan menjadi:
pertolongan medis.
yaitu:
2) Sering gelisah
3) Sukar tidur
4) Mudah marah
18
5) Wajah merah
7) Sesak napas
8) Telinga berdengung
e. Komplikasi Hipertensi
terminal.
19
f. Patofisiologi
Hipertensi
Merangsang
↓ Curah Jantung Fatigue
Aldosteron
Retensi Na
Edema
20
g. Penatalaksanaan Hipertensi
1) Pengobatan Farmakologis
Angiotensin II
3) Pengobatan Komplementer
3. Terapi Bekam
(Umar, 2008).
samping.
b. Jenis Bekam
2) Bekam Basah
disekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk
c. Manfaat Bekam
pectoris.
1) Kop bekam
bekam)
dibersihkan)
pakai)
e. Larangan Berbekam
berpengalaman.
26
8) Wanita yang sedang menstruasi sementara kondisinya dalam
f. Darah bekam
27
c) Hypochromia (kekurangan hemoglobin) yaitu kekurangan
Bekam:
Nabawi. Titik Nabawi atau titik sunnah adalah titik yang dianjurkan
telinga kanan dan kiri, dengan garis yang ditarik keatas dari
4. Kaahil (Punuk)
dibawah C7.
29
5. Warik (Panggul)
secara cepat dan hasil bekam dapat terlihat sejak terapi pertama kali,
bekam.
(Setar, 2009)
30
h. Peranan Bekam terhadap Hipertensi
vital. Pada titik jantung bekam akan meringankan kerja jantung dalam
mengatur aliran darah seperti hati, ginjal dan jantung agar organ-
bawah kulit (sub kutis), fascia dan ototnya akan terjadi kerusakan dari
mast cell dan lain-lain (Yasin, 2013). Sementara akibat kerusakan ini
dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang dibekam dan
dilatasi kapiler juga dapat terjadi ditempat yang jauh dari tempat
32
4) Zat Nitrit oksida (NO) berperan dalam vasodilation (proses
tekanan darah.
suplai nutrisi dan darah yang dibutuhkan oleh sel-sel dan lapisan
penyebab hipertensi.
33
B. Kerangka Teori
penelitian yang akan dilaksanakan. Kerangka teori pada teori ini mengacu
Hipotensi
Pengobatan
Farmakologi
Tekanan
N Normotensi
Darah akupunktur
Pengobatan Non
Farmakologi
Pijat Refleksi
Hipertensi
Nuga
Pengobatan
Komplementer Bekam
Menurunkan
Terapi Bekam
Tekanan Darah
34
C. Kerangka Konsep
sebelum intervensi yaitu hipertensi ringan, sedang, berat, dan sangat berat
tekanan darah normal, hipertensi ringan, sedang, berat dan sangat berat
35
D. Hipotesis
2014.
E. Definisi Operasional
36
Independen Suatu tindakan Set alat Melakukan 1. Dilakukan Nominal
Terapi untuk bekam pembekam
Bekam mengeluarkan an
darah kotor
dari
permukaan
kulit dengan
cara
ditusuk/disayat
dan kemudian
ditampung
dalam
gelas(cup),
pembekaman
dilakukan
sesuai SOP
bekam dan
pembekaman
dilakukan
hanya 1 kali
terapi bekam
dengan
maksimal 5
kali
pengeluaran
darah pada titik
dan waktu
yang sama
untuk masing-
masing
responden
selama
penelitian.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Post test Design yaitu penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan
(Hidayat, 2012).
Pada penelitian ini, sebelum dilakukan terapi bekam, tekanan darah (pre-
peneliti selama ±30 menit. Setelah itu diukur kembali tekanan darah (post-test)
post test. Desain penelitian ini digambarkan dalam skema dibawah ini:
O1 X O2
Keterangan :
38
B. Populasi dan Sampel Penelitian;
1. Populasi
tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2012). Populasi dalam penelitian ini
2. Sampel
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑑 2 )
22𝑛
𝑛=
1 + 22(5%)2
22
𝑛=
1 + 22(0,0025)
𝑛 = 20,9 𝑛 = 21
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
39
Jumlah sampel dalam penelitian ini berdasarkan rumus adalah 20,9
a. Kriteria inklusi
sangat berat.
b. Kriteria Eksklusi
pengencer darah
1. Lokasi Penelitian:
dengan alasan:
04/YANKES-INST/AGAM-STPT/VII/2008.
Indonesia (ABI) daerah Sumatera Barat dan ketua ABI Sumbar yang
pertama.
Bekam ABI.
pasiennya.
41
e. RSCH As-Salam mempunyai jalinan kerjasama dengan rumah/klinik
bekam secara nasional dan menjadi rumah sehat rujukan bagi rumah
Trans 7, ini bukti bahwa RSCH As-Salam telah diakui secara nasional.
2. Waktu Penelitian:
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai bulan Juli tahun 2014.
1. Nomor Responden
merupakan syarat mutlak bagi suatu alat ukur agar dapat digunakan dalam
data yang konsisten jika instrument digunakan kembali secara berulang. Uji
instrument ini dilakukan pada responden yang tidak terlibat dalam penelitian
Eksperimen.
1. Persiapan administrasi
2. Persiapan penelitian
Fakultas Kesehatan dan Mipa UMSB kepada salah satu klinik bekam
43
yaitu Rumah Sehat Cinta Herbal (RSCH) Assalam Tanjung Alam
langkah penelitian.
3. Penelitian
Kesehatan dan Mipa UMSB kepada Rumah Sehat Cinta Herbal (RSCH)
berikut:
responden
diberikan terapi bekam 1 kali proses bekam selama ±30 menit untuk
yang telah peneliti berikan pemahaman dan konsep yang sama dan
peneliti
45
e. Peneliti melakukan kembali pengukuran tekanan darah (post test)
tahap-tahap berikut:
observasi
angka 1 untuk umur dewasa Muda (18-25 tahun). Untuk kategori jenis
Tidak Sekolah, angka 2 untuk SD, angka 3 untuk SMP, angka 4 untuk
SMA, dan angka 5 untuk PT. Untuk kategori riwayat terapi bekam,
diberi tanda angka 1 untuk Belum Pernah Terapi dan angka 2 untuk
d. Proses (Processing)
2. Analisis Data
variabel yang diteliti dan melihat perbedaan yang bermakna untuk dua
kelompok data
a. Analisis univariat
berapa persentasenya.
47
b. Analisis Bivariat
48
H. Etika Penelitian
persetujuan dari responden. Pada penelitian ini tidak ada responden yang
49
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
kelompok data tertentu saja yang disajikan atau dilaporkan sebagai hasil
riset.
(Hidayat, 2012)
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan menyajikan hasil penelitian tentang pengaruh terapi
bekam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di Rumah Sehat
Cinta Herbal (RSCH) Assalam Tanjung Alam Kec Ampek Angkek Kab Agam
Tahun 2014 yang dilakukan sejak bulan Maret sampai dengan Juli Tahun 2014.
Hasil penelitian akan dijelaskan dalam dua bagian, yaitu analisis univariat
terapi bekam di Rumah Sehat Cinta Herbal (RSCH) Assalam Tanjung Alam Kec
pengaruh terapi bekam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi
di Rumah Sehat Cinta Herbal (RSCH) Assalam Tanjung Alam Kec Ampek
51
A. Demografi Responden
1. Umur
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Umur Responden di Rumah Sehat Cinta Herbal
(RSCH) Assalam Tanjung Alam Kec Ampek Angkek
Kab Agam Tahun 2014.
No Umur f %
1 Dewasa Muda (18-25 Tahun) 0 0
2 Dewasa (25-65 Tahun) 9 42,9
3 Lanjut Usia (>65 Tahun) 12 57,1
Total 21 100
sebagian besar (57,1%) responden berada pada rentang umur Lanjut Usia
(>65 Tahun).
2. Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden di Rumah Sehat
Cinta Herbal (RSCH) Assalam Tanjung Alam Kec Ampek Angkek
Kab Agam Tahun 2014.
No Karakteristik f %
1 Laki-Laki 7 33,3
2 Perempuan 14 66,7
Total 21 100
Pada tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa dari 21 orang responden,
52
3. Pendidikan
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di Rumah Sehat Cinta
Herbal (RSCH) Assalam Tanjung Alam Kec Ampek Angkek
Kab Agam Tahun 2014.
No Karakteristik f %
1 Tidak Sekolah 1 4,8
2 SD/Sederajat 9 42,9
3 SMP/Sederajat 5 23,8
4 SMA/Sederajat 5 23,8
5 Perguruan Tinggi 1 4,8
Total 21 100
Pada tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa dari 21 orang responden,
SD/Sederajat.
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Riwayat Terapi Bekam Responden
di Rumah Sehat Cinta Herbal (RSCH) Assalam
Tanjung Alam Kec Ampek Angkek
Kab Agam Tahun 2014.
No Karakteristik f %
1 Belum Pernah Terapi 15 71,4
2 Pernah Terapi 6 28,6
Total 21 100
Pada tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa dari 21 orang responden,
Bekam.
53
B. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi
Sebelum Terapi Bekam di Rumah Sehat Cinta Herbal
(RSCH) Assalam Tanjung Alam Kec Ampek Angkek
Kab Agam Tahun 2014.
No Tekanan Darah f %
1 Normal 0 0
2 Ringan 6 28,6
3 Sedang 12 57,1
4 Berat 1 4,8
5 Sangat Berat 2 9,5
Total 21 100
Pada tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa dari 21 responden lebih
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi
Setelah Terapi Bekam di Rumah Sehat Cinta Herbal
(RSCH) Assalam Tanjung Alam Kec Ampek Angkek
Kab Agam Tahun 2014.
No Tekanan Darah f %
1 Normal 7 33,3
2 Ringan 11 52,4
3 Sedang 1 4,8
4 Berat 2 9,5
5 Sangat Berat 0 0
Total 21 100
54
Pada tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa dari 21 responden lebih
2. Analisa Bivariat
hipertensi.
Tabel 4.7
Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
Pasien Hipertensi di Rumah Sehat Cinta Herbal (RSCH) Assalam
Tanjung Alam Kec Ampek Angkek Kab Agam
Bulan Mei s/d Juni 2014 (n=21)
145 mmHg (hipertensi ringan) dan tekanan darah sistolik tertinggi sebelum
dilakukan terapi bekam adalah 220 mmHg (hipertensi sangat berat). Pada
normal) dan tekanan darah diastolik setelah dilakukan terapi bekam adalah
Assalam Tanjung Alam Kec Ampek Angkek Kab agam Tahun 2014,
56
BAB V
PEMBAHASAN
interpretasi dan diskusi hasil penelitian seperti yang telah dipaparkan dalam bab
1. Analisa Univariat
s/d 179 mmHg dan tekanan darah diatoliknya berada diantara 100 s/d
diet tinggi garam dan lemak, obesitas, gaya hidup (merokok, konsumsi
ini disebabkan oleh pengaruh usia, jenis kelamin, dan pendidikan. Dari
rentang umur Lanjut Usia (>65 Tahun). Hal ini sesuai dengan
darah 30-40% lebih banyak ditemukan pada perempuan dari pada laki-
berat setelah terapi bekam. Hal ini berarti terdapat penurunan tekanan
penelitian
terapi bekam.
salah satu manfaat dari bekam yaitu mengatasi tekanan darah yang
tidak normal, Hal ini diperkuat oleh Nashr (2005) yang mengatakan
61
Dari hasil penelitian menunjukan, bahwa dengan melakukan
terapi bekam dengan 1 kali proses terapi bekam selama ±30 menit
penurunan tekanan darah setelah dilakukan terapi bekam. Hal ini dapat
tekanan darah secara cepat dan hasil bekam dapat terlihat sejak terapi
pertama kali.
pembekaman pada satu poin, maka kulit (kutis), jaringan bawah kulit
(sub kutis), fascia dan ototnya akan terjadi kerusakan dari mast cell dan
reaction pada daerah yang dibekam dan dilatasi kapiler juga dapat
stabil.
hipertensi.
2. Analisa Bivariat
Ampek Angkek Kab Agam Tahun 2014. Dari hasil analisa statistik,
64
Sementara pada tekanan darah diastolik diperoleh hasil yaitu pada
kategori hipertensi sangat berat. dan juga terjadi penurunan tekanan darah
dalam artian bahwa terapi bekam sangat efektif untuk menurunkan tekanan
terlihat bahwa setelah dilakukan terapi bekam tekanan darah pasien lebih
rendah dari sebelum dilakukan terapi bekam. Hal ini sesuai dengan
dan selain itu bekam juga tidak mengakibatkan terjadinya efek samping.
diperkuat oleh hasil uji laboratorium dalam Divisi Diklat dan Litbang &
yang ganjil ini akan menghilang dengan sendirinya, yang disebut dengan
darah kotor, Oksidasi tetap terjadi, karena dalam darah ada oksigen dan
terjadi imbas suhu tubuh. Dalam darah bekam juga terkandung oxidant
darah bekam memiliki bentuk yang aneh, artinya sel-sel ter-sebut tidak
yang masih muda dan aktif. Ini menunjukkan bahwa proses bekam
membuang sel-sel darah merah yang rusak dan darah yang tidak
dibutuhkan lagi. Dari hasil uji laboratorium ini bisa disimpulkan bahwa
mengaktivasi organ yang mengatur aliran darah seperti hati, ginjal dan
jantung, agar organ-organ ini tetap aktif dalam mengatur peredaran darah
sehingga tekanan darah tetap terjaga, selain itu bekam juga berusaha
dan dengan memilih titik yang tepat, maka terapi bekam dapat membantu
darah sistolik dan diastolik dengan ρvalue Sistolik sebelum dan setelah
terapi bekam = 0,000 (ρ < 0,05) dan ρvalue Diastolik sebelum dan setelah
terapi bekam = 0,003 (ρ < 0,05). Dilihat dari hasil penelitian, penelitian
Mustika ini sama dengan hasil penelitian yang peneliti lakukan yaitu
ρvalue Sistolik sebelum dan setelah terapi bekam = 0,003 (ρ < 0,05) dan
ρvalue Diastolik sebelum dan setelah terapi bekam = 0,002 (ρ < 0,05). Hasil
penelitian ini juga serupa dengan penelitian yang peneliti lakukan yang
beberapa titik di punggung, hal ini diperkuat oleh Sharaf (2012) bahwa
67
melakukan pembekaman pada titik di punggung dapat menurunkan
tekanan darah secara cepat. Adapun titik bekam yang peneliti gunakan
Titik bekam yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah titik
yang dianjurkan dan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, yang sesuai
dengan titik menurut Divisi Diklat dan Litbang & Asosiasi Bekam
telinga kanan dan kiri, dengan garis yang ditarik keatas dari hidung, secara
inferior sejajar dengan foramen magnum. Titik Akhda’in (Urat leher kiri
sejajar tulang cervical 3-7. Titik Katifain (Bahu kiri dan kanan), posisinya:
langsung di pundak atau bahu kiri dan kanan. Titik Kaahil (Punuk),
posisinya: tepat pada punuk, sejajar dengan vertebra torakal 1-3, dibawah
dengan gluteus medius bawah, kiri dan kanan. Titik ‘ Ala Dzohril Qadami
bahwa pembekaman pada titik yang tepat dapat menurunkan tekanan darah
darah terjadi juga karena adanya efek bekam terhadap hipertensi, hal ini
rennin. Setelah sistem ini tenang dan aktivasinya berkurang, tekanan darah
tekanan darah. Zat Nitrit oksida (NO) berperan dalam vasodilation (proses
dibutuhkan oleh sel-sel dan lapisan pembuluh darah arteri maupun vena,
B. Keterbatasan Penelitian
berbagai usaha untuk membuat hasil penelitian ini menjadi sempurna. Peneliti
berikut:
69
1. Keterbatasan waktu terhadap responden
70
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di Rumah Sehat Cinta Herbal
(RSCH) Assalam Tanjung Alam Kec Ampek Angkek Kab Agam Tahun 2014
2. Setelah dilakukan terapi bekam, tekanan darah pada responden yaitu lebih
3. Ada pengaruh terapi bekam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien
Kec Ampek Angkek Kab Agam Tahun 2014 dengan signifikansi ρvalue =
B. Saran
3. Peneliti Selanjutnya
Selain hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu acuan maupun
seperti diabetes, kolesterol, asam urat, dan penyakit tidak menular lainnya
4. Bagi masyarakat
73