Anda di halaman 1dari 15

BLUD PUSKESMAS KECAMATAN MENTENG

PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT

JL. PEGANGSAAN BARAT NO.14 TELP.31935836 – 3103439J A K A R T A

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBINAAN POSYANDU LANSIA

BULAN FEBRUARI TAHUN 2014

1 Pendahuluan

A. Latar belakang
INDONESIA yang selama ini dianggap salah satu negara berkembang yang berhasil dalam
pembangunan, khususnya pembangunan bidang Kependudukan,Keluarga Berencana dan
Kesehatan, dan salahsatu yang menonjol, adalah semakin meningkatnya usia harapan
hidup penduduk Indonesia.Menurut Prof Dr Haryono Suyono, usia harapanhidup penduduk
Indonesia yang pada tahun1970-an hanya berkisar 45 - 50 tahun.

Pada tahun 2011 yang lalu United Nations Development Programme (UNDP) telah
mencatat bahwa usiaharapan hidup penduduk Indonesia telah mencapai 69,4 tahun,
sedang menurut CIA World Factbook telah mencapai 70,7 tahun. Walaupun perhitungan
sedikit berbeda, tetapi yang jelas usiaharapan hidup penduduk Indonesia telah melompat
dengan sangat drastis. Secara nasional usia harapan hidup sudah cukup tinggi, bahkandi
kota-kota besar seperti DKI Jakarta, Surabaya,Yogyakarta dan kota-kota besar lainnya, usia
harapan hidup jauh lebih tinggi lagi, bahkan ada yang mencapai di atas 73 atau 74 tahun.

Dengan demikian tidak dipungkiri, bahwa jumlah penduduk lanjut usia terus
mengalami kenaikan yang luar biasa. Penduduk lansia Indonesia,pada tahun 1970-an
diperkirakan jumlahnya hanya sekitar 2 juta, sedangkan dalam waktu20 tahun kemudian,
yaitu pada tahun 1990, telah melompat hampir 6 kali lipat atau berkisar 11,3juta atau 6,4
persen dari jumlah penduduk yangada. Pada tahun 2000, yaitu 10 tahun kemudian jumlah
meningkat lagi menjadi 15,3 juta atau 7,4persen, dan pada tahun 2010 yang lalu, jumlah
lansia diperkirakan telah sama dengan jumlah anak balita, yaitu sekitar 24 juta atau hampir
10 persen dari seluruh jumlah penduduk Indonesia.

Menurut perkiraan badan kesehatan dunia WHO, bahwa pada tahun 2020 nanti,
jumlah penduduk lansia Indonesia akan terus mengalami kenaikan yang sangat besar,
sehingga padatahun tersebut jumlah lansia Indonesia diperkirakan akan mencapai 11,34
persen dari jumlah pendudukan yang ada, atau sekitar 28,8 juta,sedangkan jumlah balitanya
tinggal 6,9 persensaja, itu jika program KB tetap berjalan seperti yang selama ini. Hal ini
yang menyebabkan jumlah penduduk lansia Indonesia menjadi yang terbesar di seluruh
dunia. Dengan adanya jumlah lansia yang begitu besar, ini merupakan aset dan

sekaligus kekuatan bangsa yang maha dahsyat.Suatu kemajuan yang luar biasa dalam
proses pembangunan bangsa, dan ini merupakan kekuatan yang maha dahsyat, sehingga
tidak bias dianggap sebelah mata para lansia tersebut.Karena jumlah yang semakin banyak,
dan apabila para lansia itu bersatu, ini merupakan kekuatan pembangunan yang sangat
ampuh,karena mereka itu sebagian besar atau lebih dari 80 persen adalah lansia sehat,
tetap produktif dan mandiri.
Perhatian pemerintah dan kita semuaterhadap lansia harus perlu ditingkatkan. Sebagian besar dari
para lansia adalah para pensiunan,baik pensiunan sebagai pegawai negeri sipil,TNI/Polri dan
pensiunan BUMN atau pensiunan lainnya. Sebagian dari mereka sebelum masapensiunan, telah
mempersiapkan diri dengan berbagai keterampilan, sehingga pada saat pensiun tiba,
mereka telah siap beralih profesidan tetap siap melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan
negara tercinta.Seperti halnya PWRI, suatu organisasi yang didirikan hampir 50 tahun yang
lalu, yang anggotanya adalah para pensiunan pegawai negeri sipil dan BUMN, dalam turut
serta menyongsong HLUN 2012 ini, melakukan berbagai kegiatan, antara lain
mengkampanyekan

Gerakan Nasional Lansia Peduli MembangunHarmoni tiga Generasi, artinya para


lansia yang lebih dari 80 persen adalah lansia sehat,mempunyai kemampuan dan
pengalaman yangluar biasa, masih produktif, dan mandiri ini, bias mengambil posisi yang
sangat strategis dalam memposisikan dirinya, sebagai warga negarayang pertama, yang
peduli terhadap tiga generasi,yaitu peduli terhadap anak-anak di bawah 15 tahun, generasi
muda usia produktif yangberusia di atas 15 – 60 tahun dan peduli terhadap sesama lansia.
Jadi bukan gerakan nasional peduli lansia, tetapi lansia yang tetap pedulikepada sesama
anak bangsa. Memperhatikan banyaknya pengalamanyang dimiliki oleh para lansia tersebut,
dan dengan adanya Gerakan Nasional Lansia Pedulidiharapkan mereka dapat
menyumbangkanpikiran, tenaga dan pengalamannya itu untuk generasi muda, bagaimana
mengajarkan pola hidup sehat dan makan makanan yang bergizi supaya bisa berumur
panjang, mendorong anakanakmuda agar sekolah setinggi-tingginya, dan yang paling
penting adalah mendorong para generasi muda turut serta meningkatkan
IndeksPembangunan Manusia dan memenuhi target target pembangunan

Budaya Bangsa Indonesia Usila figur yang dihormati dalam keluarga.Sumber daya yang bernilai
pengalaman dan kearifan.Masalahyang sering timbul adalah masalah fisik, mental, kesibukan sosial,
interaksi lingkungan, produktifitas, kesempatan kerja.

perubahan nilai sosial di masyarakat Tatanan masyarakat indifidualisme Ibu yang bekerja diluar
rumah kurang perhatian, tersisihkan, terlantar. dengan adanya upaya pemerintah untuk meningkatkan
kesehatan lansia maka petugas terlibat langsung menjalankan kegiatan ini dengan cara membentuk
posyandu yg belum ada di tengah masyarakat dan membina posyandu yg sudah ada agar kesehatan
lansia terpantau untuk meningkatkan taraf hidup lansia menjadi lebih meningkat ,memberikan
penyuluhan kesehatan pada lansia yang ada ini adalah satu cara meningkatkan kesehatan lansia
diwilayah Kec Menteng agar lansia di Wilayah ini kesehatannya terpelihara, terpantau .

II Tujuan Umum

1 Meningkatnya derajat kesehatan dan mutu kehidupan Usila

2 Masa tua bahagia dan berdayaguna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat
sesuaikeberadaan nya

III Tujuan Khusus

1 Membentuk kesadaran usila dalam memelihara kesehatannya di masyarakat

2 Meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga, masyarakat dalam mengatasi


masalahkesehtan usila di lingkungan nya
3 Kesehatan Lansia dapat terpantau, dgn datang ke posyandu lansia setiap bulan

IV Keluaran yang diharapkan

Denganadanya posyandu lansia maka lansia di Wilayah Kecamatan Menteng di harapandatng


memriksakan kesehatan nya setiap bulan sehingga taraf kesehatan lansia meningkatdan dapat berdaya
guna di masyarakat.

V Dasar Hukum
1.Peraturan Gubernur Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 82 Tahun 2008

2.Peraturan Gubernur Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 129 Tahun 2008

3.Peraturan Gubernur Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 37 Tahun 2011

4.DPA-SKPD BLUD Puskesmas Kecamatan Menteng No.237 / DPA / 2016

tanggal 26 Februari 2014

VISasaran :Lansia wilayah Kecamatan Menteng Jakarta Pusat

VII Waktu dan Tempat

Pelaksanaan dilaksanaka di Rw 09 Menteng pada tgl 20,21 Februari 2014 .

VIII Mekanisme

Pelaksanaan posyandu lansia di masyarakat akan menambah terjaring nya


kesehatan lansia pada lansia dengan turun nya petugas setiap bulan ke posyandu
lansia mengharapkan kesehatan lansia terpantau dengan baik, petugas turun
langsung ke Rw 09 Menteng, bagi lansia yg memerlukan tindak lanjut di rujuk
pelayanan kesehatan yg terdekat atau Puskesmas.

IXSumber Dana
Dibebankan kepada Dana BLUD Puskesmas Kecamatan Menteng Tahun Anggaran
2014
X Hasil kegiatan
Laporan hasil kegiatan akan dilaporkan satu minggu ( 1 ) setelah pelaksanaan
XI Penaggung Jawab

Koordinator kesmas Kecamatan Menteng

Penanggung jawab kegiatan

Kardiani .S,Kep
Nip196712051990032003
BLUD PUSKESMAS KECAMATAN MENTENG

PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT

JL. PEGANGSAAN BARAT NO.14 TELP.31935836 – 3103439J A K A R T A

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBINAAN POSYANDU LANSIA

BULAN MARET TAHUN 2014

3 Pendahuluan

A. Latar belakang
INDONESIA yang selama ini dianggap salah satu negara berkembang yang berhasil dalam
pembangunan, khususnya pembangunan bidang Kependudukan,Keluarga Berencana dan
Kesehatan, dan salahsatu yang menonjol, adalah semakin meningkatnya usia harapan
hidup penduduk Indonesia.Menurut Prof Dr Haryono Suyono, usia harapanhidup penduduk
Indonesia yang pada tahun1970-an hanya berkisar 45 - 50 tahun.

Pada tahun 2011 yang lalu United Nations Development Programme (UNDP) telah
mencatat bahwa usiaharapan hidup penduduk Indonesia telah mencapai 69,4 tahun,
sedang menurut CIA World Factbook telah mencapai 70,7 tahun. Walaupun perhitungan
sedikit berbeda, tetapi yang jelas usiaharapan hidup penduduk Indonesia telah melompat
dengan sangat drastis. Secara nasional usia harapan hidup sudah cukup tinggi, bahkandi
kota-kota besar seperti DKI Jakarta, Surabaya,Yogyakarta dan kota-kota besar lainnya, usia
harapan hidup jauh lebih tinggi lagi, bahkan ada yang mencapai di atas 73 atau 74 tahun.

Dengan demikian tidak dipungkiri, bahwa jumlah penduduk lanjut usia terus
mengalami kenaikan yang luar biasa. Penduduk lansia Indonesia,pada tahun 1970-an
diperkirakan jumlahnya hanya sekitar 2 juta, sedangkan dalam waktu20 tahun kemudian,
yaitu pada tahun 1990, telah melompat hampir 6 kali lipat atau berkisar 11,3juta atau 6,4
persen dari jumlah penduduk yangada. Pada tahun 2000, yaitu 10 tahun kemudian jumlah
meningkat lagi menjadi 15,3 juta atau 7,4persen, dan pada tahun 2010 yang lalu, jumlah
lansia diperkirakan telah sama dengan jumlah anak balita, yaitu sekitar 24 juta atau hampir
10 persen dari seluruh jumlah penduduk Indonesia.

Menurut perkiraan badan kesehatan dunia WHO, bahwa pada tahun 2020 nanti,
jumlah penduduk lansia Indonesia akan terus mengalami kenaikan yang sangat besar,
sehingga padatahun tersebut jumlah lansia Indonesia diperkirakan akan mencapai 11,34
persen dari jumlah pendudukan yang ada, atau sekitar 28,8 juta,sedangkan jumlah balitanya
tinggal 6,9 persensaja, itu jika program KB tetap berjalan seperti yang selama ini. Hal ini
yang menyebabkan jumlah penduduk lansia Indonesia menjadi yang terbesar di seluruh
dunia. Dengan adanya jumlah lansia yang begitu besar, ini merupakan aset dan

sekaligus kekuatan bangsa yang maha dahsyat.Suatu kemajuan yang luar biasa dalam
proses pembangunan bangsa, dan ini merupakan kekuatan yang maha dahsyat, sehingga
tidak bias dianggap sebelah mata para lansia tersebut.Karena jumlah yang semakin banyak,
dan apabila para lansia itu bersatu, ini merupakan kekuatan pembangunan yang sangat
ampuh,karena mereka itu sebagian besar atau lebih dari 80 persen adalah lansia sehat,
tetap produktif dan mandiri.
Perhatian pemerintah dan kita semuaterhadap lansia harus perlu ditingkatkan. Sebagian besar dari
para lansia adalah para pensiunan,baik pensiunan sebagai pegawai negeri sipil,TNI/Polri dan
pensiunan BUMN atau pensiunan lainnya. Sebagian dari mereka sebelum masapensiunan, telah
mempersiapkan diri dengan berbagai keterampilan, sehingga pada saat pensiun tiba,
mereka telah siap beralih profesidan tetap siap melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan
negara tercinta.Seperti halnya PWRI, suatu organisasi yang didirikan hampir 50 tahun yang
lalu, yang anggotanya adalah para pensiunan pegawai negeri sipil dan BUMN, dalam turut
serta menyongsong HLUN 2012 ini, melakukan berbagai kegiatan, antara lain
mengkampanyekan

Gerakan Nasional Lansia Peduli MembangunHarmoni tiga Generasi, artinya para


lansia yang lebih dari 80 persen adalah lansia sehat,mempunyai kemampuan dan
pengalaman yangluar biasa, masih produktif, dan mandiri ini, bias mengambil posisi yang
sangat strategis dalam memposisikan dirinya, sebagai warga negarayang pertama, yang
peduli terhadap tiga generasi,yaitu peduli terhadap anak-anak di bawah 15 tahun, generasi
muda usia produktif yangberusia di atas 15 – 60 tahun dan peduli terhadap sesama lansia.
Jadi bukan gerakan nasional peduli lansia, tetapi lansia yang tetap pedulikepada sesama
anak bangsa. Memperhatikan banyaknya pengalamanyang dimiliki oleh para lansia tersebut,
dan dengan adanya Gerakan Nasional Lansia Pedulidiharapkan mereka dapat
menyumbangkanpikiran, tenaga dan pengalamannya itu untuk generasi muda, bagaimana
mengajarkan pola hidup sehat dan makan makanan yang bergizi supaya bisa berumur
panjang, mendorong anakanakmuda agar sekolah setinggi-tingginya, dan yang paling
penting adalah mendorong para generasi muda turut serta meningkatkan
IndeksPembangunan Manusia dan memenuhi target target pembangunan

Budaya Bangsa Indonesia Usila figur yang dihormati dalam keluarga.Sumber daya yang bernilai
pengalaman dan kearifan.Masalahyang sering timbul adalah masalah fisik, mental, kesibukan sosial,
interaksi lingkungan, produktifitas, kesempatan kerja.

perubahan nilai sosial di masyarakat Tatanan masyarakat indifidualisme Ibu yang bekerja diluar
rumah kurang perhatian, tersisihkan, terlantar. dengan adanya upaya pemerintah untuk meningkatkan
kesehatan lansia maka petugas terlibat langsung menjalankan kegiatan ini dengan cara membentuk
posyandu yg belum ada di tengah masyarakat dan membina posyandu yg sudah ada agar kesehatan
lansia terpantau untuk meningkatkan taraf hidup lansia menjadi lebih meningkat ,memberikan
penyuluhan kesehatan pada lansia yang ada ini adalah satu cara meningkatkan kesehatan lansia
diwilayah Kec Menteng agar lansia di Wilayah ini kesehatannya terpelihara, terpantau .

II Tujuan Umum

1 Meningkatnya derajat kesehatan dan mutu kehidupan Usila

2. Masa tua bahagia dan berdayaguna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat
sesuaikeberadaan nya

III Tujuan Khusus

1. Membentuk kesadaran usila dalam memelihara kesehatannya di masyarakat

2 Meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga, masyarakat dalam mengatasi


masalahkesehtan usila di lingkungan nya
3 Kesehatan Lansia dapat terpantau, dgn datang ke posyandu lansia setiap bulan

IV Keluaran yang diharapkan

Denganadanya posyandu lansia maka lansia di Wilayah Kecamatan Menteng di harapandatng


memriksakan kesehatan nya setiap bulan sehingga taraf kesehatan lansia meningkatdan dapat berdaya
guna di masyarakat.

V Dasar Hukum
1.Peraturan Gubernur Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 82 Tahun 2008

2.Peraturan Gubernur Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 129 Tahun 2008

3.Peraturan Gubernur Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 37 Tahun 2011

4.DPA-SKPD BLUD Puskesmas Kecamatan Menteng No.237 / DPA / 2014,

tanggal 26 Februari 2014

VISasaran :Lansia wilayah Kecamatan Menteng Jakarta Pusat

VII Waktu dan Tempat

Pelaksanaan dilaksanaka di Rw 02 Menteng pada tgl 11,17 Maret 2014 .

VIII Mekanisme

Pelaksanaan posyandu lansia di masyarakat akan menambah terjaring nya


kesehatan lansia pada lansia dengan turun nya petugas setiap bulan ke posyandu
lansia mengharapkan kesehatan lansia terpantau dengan baik, petugas turun
langsung ke Rw 02 Menteng, bagi lansia yg memerlukan tindak lanjut di rujuk
pelayanan kesehatan yg terdekat atau Puskesmas.

IXSumber Dana
Dibebankan kepada Dana BLUD Puskesmas Kecamatan Menteng Tahun Anggaran
2014
X Hasil kegiatan
Laporan hasil kegiatan akan dilaporkan satu minggu ( 1 ) setelah pelaksanaan
XI Penaggung Jawab

Koordinator kesmas Kecamatan Menteng

Penanggung jawab kegiatan

Kardiani .S,Kep
Nip196712051990032003
BLUD PUSKESMAS KECAMATAN MENTENG

PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT

JL. PEGANGSAAN BARAT NO.14 TELP.31935836 – 3103439J A K A R T A

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBINAAN POSYANDU LANSIA

BULAN APRIL TAHUN 2014

4 Pendahuluan

A. Latar belakang
INDONESIA yang selama ini dianggap salah satu negara berkembang yang berhasil dalam
pembangunan, khususnya pembangunan bidang Kependudukan,Keluarga Berencana dan
Kesehatan, dan salahsatu yang menonjol, adalah semakin meningkatnya usia harapan
hidup penduduk Indonesia.Menurut Prof Dr Haryono Suyono, usia harapanhidup penduduk
Indonesia yang pada tahun1970-an hanya berkisar 45 - 50 tahun.

Pada tahun 2011 yang lalu United Nations Development Programme (UNDP) telah
mencatat bahwa usiaharapan hidup penduduk Indonesia telah mencapai 69,4 tahun,
sedang menurut CIA World Factbook telah mencapai 70,7 tahun. Walaupun perhitungan
sedikit berbeda, tetapi yang jelas usiaharapan hidup penduduk Indonesia telah melompat
dengan sangat drastis. Secara nasional usia harapan hidup sudah cukup tinggi, bahkandi
kota-kota besar seperti DKI Jakarta, Surabaya,Yogyakarta dan kota-kota besar lainnya, usia
harapan hidup jauh lebih tinggi lagi, bahkan ada yang mencapai di atas 73 atau 74 tahun.

Dengan demikian tidak dipungkiri, bahwa jumlah penduduk lanjut usia terus
mengalami kenaikan yang luar biasa. Penduduk lansia Indonesia,pada tahun 1970-an
diperkirakan jumlahnya hanya sekitar 2 juta, sedangkan dalam waktu20 tahun kemudian,
yaitu pada tahun 1990, telah melompat hampir 6 kali lipat atau berkisar 11,3juta atau 6,4
persen dari jumlah penduduk yangada. Pada tahun 2000, yaitu 10 tahun kemudian jumlah
meningkat lagi menjadi 15,3 juta atau 7,4persen, dan pada tahun 2010 yang lalu, jumlah
lansia diperkirakan telah sama dengan jumlah anak balita, yaitu sekitar 24 juta atau hampir
10 persen dari seluruh jumlah penduduk Indonesia.

Menurut perkiraan badan kesehatan dunia WHO, bahwa pada tahun 2020 nanti,
jumlah penduduk lansia Indonesia akan terus mengalami kenaikan yang sangat besar,
sehingga padatahun tersebut jumlah lansia Indonesia diperkirakan akan mencapai 11,34
persen dari jumlah pendudukan yang ada, atau sekitar 28,8 juta,sedangkan jumlah balitanya
tinggal 6,9 persensaja, itu jika program KB tetap berjalan seperti yang selama ini. Hal ini
yang menyebabkan jumlah penduduk lansia Indonesia menjadi yang terbesar di seluruh
dunia. Dengan adanya jumlah lansia yang begitu besar, ini merupakan aset dan

sekaligus kekuatan bangsa yang maha dahsyat.Suatu kemajuan yang luar biasa dalam
proses pembangunan bangsa, dan ini merupakan kekuatan yang maha dahsyat, sehingga
tidak bias dianggap sebelah mata para lansia tersebut.Karena jumlah yang semakin banyak,
dan apabila para lansia itu bersatu, ini merupakan kekuatan pembangunan yang sangat
ampuh,karena mereka itu sebagian besar atau lebih dari 80 persen adalah lansia sehat,
tetap produktif dan mandiri.
Perhatian pemerintah dan kita semuaterhadap lansia harus perlu ditingkatkan. Sebagian besar dari
para lansia adalah para pensiunan,baik pensiunan sebagai pegawai negeri sipil,TNI/Polri dan
pensiunan BUMN atau pensiunan lainnya. Sebagian dari mereka sebelum masapensiunan, telah
mempersiapkan diri dengan berbagai keterampilan, sehingga pada saat pensiun tiba,
mereka telah siap beralih profesidan tetap siap melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan
negara tercinta.Seperti halnya PWRI, suatu organisasi yang didirikan hampir 50 tahun yang
lalu, yang anggotanya adalah para pensiunan pegawai negeri sipil dan BUMN, dalam turut
serta menyongsong HLUN 2012 ini, melakukan berbagai kegiatan, antara lain
mengkampanyekan

Gerakan Nasional Lansia Peduli MembangunHarmoni tiga Generasi, artinya para


lansia yang lebih dari 80 persen adalah lansia sehat,mempunyai kemampuan dan
pengalaman yangluar biasa, masih produktif, dan mandiri ini, bias mengambil posisi yang
sangat strategis dalam memposisikan dirinya, sebagai warga negarayang pertama, yang
peduli terhadap tiga generasi,yaitu peduli terhadap anak-anak di bawah 15 tahun, generasi
muda usia produktif yangberusia di atas 15 – 60 tahun dan peduli terhadap sesama lansia.
Jadi bukan gerakan nasional peduli lansia, tetapi lansia yang tetap pedulikepada sesama
anak bangsa. Memperhatikan banyaknya pengalamanyang dimiliki oleh para lansia tersebut,
dan dengan adanya Gerakan Nasional Lansia Pedulidiharapkan mereka dapat
menyumbangkanpikiran, tenaga dan pengalamannya itu untuk generasi muda, bagaimana
mengajarkan pola hidup sehat dan makan makanan yang bergizi supaya bisa berumur
panjang, mendorong anakanakmuda agar sekolah setinggi-tingginya, dan yang paling
penting adalah mendorong para generasi muda turut serta meningkatkan
IndeksPembangunan Manusia dan memenuhi target target pembangunan

Budaya Bangsa Indonesia Usila figur yang dihormati dalam keluarga.Sumber daya yang bernilai
pengalaman dan kearifan.Masalahyang sering timbul adalah masalah fisik, mental, kesibukan sosial,
interaksi lingkungan, produktifitas, kesempatan kerja.

perubahan nilai sosial di masyarakat Tatanan masyarakat indifidualisme Ibu yang bekerja diluar
rumah kurang perhatian, tersisihkan, terlantar. dengan adanya upaya pemerintah untuk meningkatkan
kesehatan lansia maka petugas terlibat langsung menjalankan kegiatan ini dengan cara membentuk
posyandu yg belum ada di tengah masyarakat dan membina posyandu yg sudah ada agar kesehatan
lansia terpantau untuk meningkatkan taraf hidup lansia menjadi lebih meningkat ,memberikan
penyuluhan kesehatan pada lansia yang ada ini adalah satu cara meningkatkan kesehatan lansia
diwilayah Kec Menteng agar lansia di Wilayah ini kesehatannya terpelihara, terpantau .

II Tujuan Umum

1. Meningkatnya derajat kesehatan dan mutu kehidupan Usila


2. Masa tua bahagia dan berdayaguna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat
sesuaikeberadaan nya

III Tujuan Khusus

1. Membentuk kesadaran usila dalam memelihara kesehatannya di masyarakat


2. Meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga, masyarakat dalam mengatasi
masalahkesehtan usila di lingkungan nya
3. Kesehatan Lansia dapat terpantau, dgn datang ke posyandu lansia setiap bulan
IV Keluaran yang diharapkan

Denganadanya posyandu lansia maka lansia di Wilayah Kecamatan Menteng di harapandatng


memriksakan kesehatan nya setiap bulan sehingga taraf kesehatan lansia meningkatdan dapat berdaya
guna di masyarakat.

V Dasar Hukum
1.Peraturan Gubernur Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 82 Tahun 2008

2.Peraturan Gubernur Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 129 Tahun 2008

3.Peraturan Gubernur Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 37 Tahun 2011

4.DPA-SKPD BLUD Puskesmas Kecamatan Menteng No.237 / DPA / 2014,

tanggal 26 Februari 2014

VISasaran :Lansia wilayah Kecamatan Menteng Jakarta Pusat

VII Waktu dan Tempat

Pelaksanaan dilaksanaka di Rw 03 Menteng pada tgl 22,30 April 2014 .

VIII Mekanisme

Pelaksanaan posyandu lansia di masyarakat akan menambah terjaring nya


kesehatan lansia pada lansia dengan turun nya petugas setiap bulan ke posyandu
lansia mengharapkan kesehatan lansia terpantau dengan baik, petugas turun
langsung ke Rw 03 Menteng, bagi lansia yg memerlukan tindak lanjut di rujuk
pelayanan kesehatan yg terdekat atau Puskesmas.

IXSumber Dana
Dibebankan kepada Dana BLUD Puskesmas Kecamatan Menteng Tahun Anggaran
2014
X Hasil kegiatan
Laporan hasil kegiatan akan dilaporkan satu minggu ( 1 ) setelah pelaksanaan
XI Penaggung Jawab

Koordinator kesmas Kecamatan Menteng

Penanggung jawab kegiatan

Kardiani .S,Kep
Nip196712051990032003
BLUD PUSKESMAS KECAMATAN MENTENG

PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT

JL. PEGANGSAAN BARAT NO.14 TELP.31935836 – 3103439J A K A R T A

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBINAAN POSYANDU LANSIA

BULAN MEI TAHUN 2014

5 Pendahuluan

A. Latar belakang
INDONESIA yang selama ini dianggap salah satu negara berkembang yang berhasil dalam
pembangunan, khususnya pembangunan bidang Kependudukan,Keluarga Berencana dan
Kesehatan, dan salahsatu yang menonjol, adalah semakin meningkatnya usia harapan
hidup penduduk Indonesia.Menurut Prof Dr Haryono Suyono, usia harapanhidup penduduk
Indonesia yang pada tahun1970-an hanya berkisar 45 - 50 tahun.

Pada tahun 2011 yang lalu United Nations Development Programme (UNDP) telah
mencatat bahwa usiaharapan hidup penduduk Indonesia telah mencapai 69,4 tahun,
sedang menurut CIA World Factbook telah mencapai 70,7 tahun. Walaupun perhitungan
sedikit berbeda, tetapi yang jelas usiaharapan hidup penduduk Indonesia telah melompat
dengan sangat drastis. Secara nasional usia harapan hidup sudah cukup tinggi, bahkandi
kota-kota besar seperti DKI Jakarta, Surabaya,Yogyakarta dan kota-kota besar lainnya, usia
harapan hidup jauh lebih tinggi lagi, bahkan ada yang mencapai di atas 73 atau 74 tahun.

Dengan demikian tidak dipungkiri, bahwa jumlah penduduk lanjut usia terus
mengalami kenaikan yang luar biasa. Penduduk lansia Indonesia,pada tahun 1970-an
diperkirakan jumlahnya hanya sekitar 2 juta, sedangkan dalam waktu20 tahun kemudian,
yaitu pada tahun 1990, telah melompat hampir 6 kali lipat atau berkisar 11,3juta atau 6,4
persen dari jumlah penduduk yangada. Pada tahun 2000, yaitu 10 tahun kemudian jumlah
meningkat lagi menjadi 15,3 juta atau 7,4persen, dan pada tahun 2010 yang lalu, jumlah
lansia diperkirakan telah sama dengan jumlah anak balita, yaitu sekitar 24 juta atau hampir
10 persen dari seluruh jumlah penduduk Indonesia.

Menurut perkiraan badan kesehatan dunia WHO, bahwa pada tahun 2020 nanti,
jumlah penduduk lansia Indonesia akan terus mengalami kenaikan yang sangat besar,
sehingga padatahun tersebut jumlah lansia Indonesia diperkirakan akan mencapai 11,34
persen dari jumlah pendudukan yang ada, atau sekitar 28,8 juta,sedangkan jumlah balitanya
tinggal 6,9 persensaja, itu jika program KB tetap berjalan seperti yang selama ini. Hal ini
yang menyebabkan jumlah penduduk lansia Indonesia menjadi yang terbesar di seluruh
dunia. Dengan adanya jumlah lansia yang begitu besar, ini merupakan aset dan

sekaligus kekuatan bangsa yang maha dahsyat.Suatu kemajuan yang luar biasa dalam
proses pembangunan bangsa, dan ini merupakan kekuatan yang maha dahsyat, sehingga
tidak bias dianggap sebelah mata para lansia tersebut.Karena jumlah yang semakin banyak,
dan apabila para lansia itu bersatu, ini merupakan kekuatan pembangunan yang sangat
ampuh,karena mereka itu sebagian besar atau lebih dari 80 persen adalah lansia sehat,
tetap produktif dan mandiri.
Perhatian pemerintah dan kita semuaterhadap lansia harus perlu ditingkatkan. Sebagian besar dari
para lansia adalah para pensiunan,baik pensiunan sebagai pegawai negeri sipil,TNI/Polri dan
pensiunan BUMN atau pensiunan lainnya. Sebagian dari mereka sebelum masapensiunan, telah
mempersiapkan diri dengan berbagai keterampilan, sehingga pada saat pensiun tiba,
mereka telah siap beralih profesidan tetap siap melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan
negara tercinta.Seperti halnya PWRI, suatu organisasi yang didirikan hampir 50 tahun yang
lalu, yang anggotanya adalah para pensiunan pegawai negeri sipil dan BUMN, dalam turut
serta menyongsong HLUN 2012 ini, melakukan berbagai kegiatan, antara lain
mengkampanyekan

Gerakan Nasional Lansia Peduli MembangunHarmoni tiga Generasi, artinya para


lansia yang lebih dari 80 persen adalah lansia sehat,mempunyai kemampuan dan
pengalaman yangluar biasa, masih produktif, dan mandiri ini, bias mengambil posisi yang
sangat strategis dalam memposisikan dirinya, sebagai warga negarayang pertama, yang
peduli terhadap tiga generasi,yaitu peduli terhadap anak-anak di bawah 15 tahun, generasi
muda usia produktif yangberusia di atas 15 – 60 tahun dan peduli terhadap sesama lansia.
Jadi bukan gerakan nasional peduli lansia, tetapi lansia yang tetap pedulikepada sesama
anak bangsa. Memperhatikan banyaknya pengalamanyang dimiliki oleh para lansia tersebut,
dan dengan adanya Gerakan Nasional Lansia Pedulidiharapkan mereka dapat
menyumbangkanpikiran, tenaga dan pengalamannya itu untuk generasi muda, bagaimana
mengajarkan pola hidup sehat dan makan makanan yang bergizi supaya bisa berumur
panjang, mendorong anakanakmuda agar sekolah setinggi-tingginya, dan yang paling
penting adalah mendorong para generasi muda turut serta meningkatkan
IndeksPembangunan Manusia dan memenuhi target target pembangunan

Budaya Bangsa Indonesia Usila figur yang dihormati dalam keluarga.Sumber daya yang bernilai
pengalaman dan kearifan.Masalahyang sering timbul adalah masalah fisik, mental, kesibukan sosial,
interaksi lingkungan, produktifitas, kesempatan kerja.

perubahan nilai sosial di masyarakat Tatanan masyarakat indifidualisme Ibu yang bekerja diluar
rumah kurang perhatian, tersisihkan, terlantar. dengan adanya upaya pemerintah untuk meningkatkan
kesehatan lansia maka petugas terlibat langsung menjalankan kegiatan ini dengan cara membentuk
posyandu yg belum ada di tengah masyarakat dan membina posyandu yg sudah ada agar kesehatan
lansia terpantau untuk meningkatkan taraf hidup lansia menjadi lebih meningkat ,memberikan
penyuluhan kesehatan pada lansia yang ada ini adalah satu cara meningkatkan kesehatan lansia
diwilayah Kec Menteng agar lansia di Wilayah ini kesehatannya terpelihara, terpantau .

II Tujuan Umum

3. Meningkatnya derajat kesehatan dan mutu kehidupan Usila


4. Masa tua bahagia dan berdayaguna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat
sesuaikeberadaan nya

III Tujuan Khusus

4. Membentuk kesadaran usila dalam memelihara kesehatannya di masyarakat


5. Meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga, masyarakat dalam mengatasi
masalahkesehtan usila di lingkungan nya
6. Kesehatan Lansia dapat terpantau, dgn datang ke posyandu lansia setiap bulan
IV Keluaran yang diharapkan

Denganadanya posyandu lansia maka lansia di Wilayah Kecamatan Menteng di harapandatng


memriksakan kesehatan nya setiap bulan sehingga taraf kesehatan lansia meningkatdan dapat berdaya
guna di masyarakat.

V Dasar Hukum
1.Peraturan Gubernur Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 82 Tahun 2008

2.Peraturan Gubernur Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 129 Tahun 2008

3.Peraturan Gubernur Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 142 Tahun 2013

4.DPA-SKPD BLUD Puskesmas Kecamatan Menteng No.237 / DPA / 2014,

VISasaran :Lansia wilayah Kecamatan Menteng Jakarta Pusat

VII Waktu dan Tempat

Pelaksanaan dilaksanaka di Rw 10 Menteng pada tgl 28,30 Mei 2014 .

VIII Mekanisme

Pelaksanaan posyandu lansia di masyarakat akan menambah terjaring nya


kesehatan lansia pada lansia dengan turun nya petugas setiap bulan ke posyandu
lansia mengharapkan kesehatan lansia terpantau dengan baik, petugas turun
langsung ke Rw 10 Menteng, bagi lansia yg memerlukan tindak lanjut di rujuk
pelayanan kesehatan yg terdekat atau Puskesmas.

IXSumber Dana
Dibebankan kepada Dana BLUD Puskesmas Kecamatan Menteng Tahun Anggaran
2014
X Hasil kegiatan
Laporan hasil kegiatan akan dilaporkan satu minggu ( 1 ) setelah pelaksanaan
XI Penaggung Jawab

Koordinator kesmas Kecamatan Menteng

Penanggung jawab kegiatan

Kardiani .S,Kep
Nip196712051990032003
PUSKESMAS KELURAHAN PEGANGSAAN
PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT
JL. TAMBAK NO.28 TELP.31925445 J A K A R T A
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) POSYANDU LANSIA
BULAN DESEMBER TAHUN 2016
6 Pendahuluan

A. Latar belakang
INDONESIA yang selama ini dianggap salah satu negara berkembang yang berhasil dalam
pembangunan, khususnya pembangunan bidang Kependudukan,Keluarga Berencana dan
Kesehatan, dan salahsatu yang menonjol, adalah semakin meningkatnya usia harapan
hidup penduduk Indonesia.Menurut Prof Dr Haryono Suyono, usia harapanhidup penduduk
Indonesia yang pada tahun1970-an hanya berkisar 45 - 50 tahun.

Pada tahun 2011 yang lalu United Nations Development Programme (UNDP) telah
mencatat bahwa usiaharapan hidup penduduk Indonesia telah mencapai 69,4 tahun,
sedang menurut CIA World Factbook telah mencapai 70,7 tahun. Walaupun perhitungan
sedikit berbeda, tetapi yang jelas usiaharapan hidup penduduk Indonesia telah melompat
dengan sangat drastis. Secara nasional usia harapan hidup sudah cukup tinggi, bahkandi
kota-kota besar seperti DKI Jakarta, Surabaya,Yogyakarta dan kota-kota besar lainnya, usia
harapan hidup jauh lebih tinggi lagi, bahkan ada yang mencapai di atas 73 atau 74 tahun.

Dengan demikian tidak dipungkiri, bahwa jumlah penduduk lanjut usia terus
mengalami kenaikan yang luar biasa. Penduduk lansia Indonesia,pada tahun 1970-an
diperkirakan jumlahnya hanya sekitar 2 juta, sedangkan dalam waktu20 tahun kemudian,
yaitu pada tahun 1990, telah melompat hampir 6 kali lipat atau berkisar 11,3juta atau 6,4
persen dari jumlah penduduk yangada. Pada tahun 2000, yaitu 10 tahun kemudian jumlah
meningkat lagi menjadi 15,3 juta atau 7,4persen, dan pada tahun 2010 yang lalu, jumlah
lansia diperkirakan telah sama dengan jumlah anak balita, yaitu sekitar 24 juta atau hampir
10 persen dari seluruh jumlah penduduk Indonesia.

Menurut perkiraan badan kesehatan dunia WHO, bahwa pada tahun 2020 nanti,
jumlah penduduk lansia Indonesia akan terus mengalami kenaikan yang sangat besar,
sehingga padatahun tersebut jumlah lansia Indonesia diperkirakan akan mencapai 11,34
persen dari jumlah pendudukan yang ada, atau sekitar 28,8 juta,sedangkan jumlah balitanya
tinggal 6,9 persensaja, itu jika program KB tetap berjalan seperti yang selama ini. Hal ini
yang menyebabkan jumlah penduduk lansia Indonesia menjadi yang terbesar di seluruh
dunia. Dengan adanya jumlah lansia yang begitu besar, ini merupakan aset dan

sekaligus kekuatan bangsa yang maha dahsyat.Suatu kemajuan yang luar biasa dalam
proses pembangunan bangsa, dan ini merupakan kekuatan yang maha dahsyat, sehingga
tidak bias dianggap sebelah mata para lansia tersebut.Karena jumlah yang semakin banyak,
dan apabila para lansia itu bersatu, ini merupakan kekuatan pembangunan yang sangat
ampuh,karena mereka itu sebagian besar atau lebih dari 80 persen adalah lansia sehat,
tetap produktif dan mandiri.

Perhatian pemerintah dan kita semuaterhadap lansia harus perlu ditingkatkan. Sebagian besar dari
para lansia adalah para pensiunan,baik pensiunan sebagai pegawai negeri sipil,TNI/Polri dan
pensiunan BUMN atau pensiunan lainnya. Sebagian dari mereka sebelum masapensiunan, telah
mempersiapkan diri dengan berbagai keterampilan, sehingga pada saat pensiun tiba,
mereka telah siap beralih profesidan tetap siap melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan
negara tercinta.Seperti halnya PWRI, suatu organisasi yang didirikan hampir 50 tahun yang
lalu, yang anggotanya adalah para pensiunan pegawai negeri sipil dan BUMN, dalam turut
serta menyongsong HLUN 2016 ini, melakukan berbagai kegiatan, antara lain
mengkampanyekan

Gerakan Nasional Lansia Peduli MembangunHarmoni tiga Generasi, artinya para


lansia yang lebih dari 80 persen adalah lansia sehat,mempunyai kemampuan dan
pengalaman yangluar biasa, masih produktif, dan mandiri ini, bias mengambil posisi yang
sangat strategis dalam memposisikan dirinya, sebagai warga negarayang pertama, yang
peduli terhadap tiga generasi,yaitu peduli terhadap anak-anak di bawah 15 tahun, generasi
muda usia produktif yangberusia di atas 15 – 60 tahun dan peduli terhadap sesama lansia.
Jadi bukan gerakan nasional peduli lansia, tetapi lansia yang tetap pedulikepada sesama
anak bangsa. Memperhatikan banyaknya pengalamanyang dimiliki oleh para lansia tersebut,
dan dengan adanya Gerakan Nasional Lansia Pedulidiharapkan mereka dapat
menyumbangkanpikiran, tenaga dan pengalamannya itu untuk generasi muda, bagaimana
mengajarkan pola hidup sehat dan makan makanan yang bergizi supaya bisa berumur
panjang, mendorong anakanakmuda agar sekolah setinggi-tingginya, dan yang paling
penting adalah mendorong para generasi muda turut serta meningkatkan
IndeksPembangunan Manusia dan memenuhi target target pembangunan

Budaya Bangsa Indonesia Usila figur yang dihormati dalam keluarga.Sumber daya yang bernilai
pengalaman dan kearifan.Masalahyang sering timbul adalah masalah fisik, mental, kesibukan sosial,
interaksi lingkungan, produktifitas, kesempatan kerja.

perubahan nilai sosial di masyarakat Tatanan masyarakat indifidualisme Ibu yang bekerja diluar
rumah kurang perhatian, tersisihkan, terlantar. dengan adanya upaya pemerintah untuk meningkatkan
kesehatan lansia maka petugas terlibat langsung menjalankan kegiatan ini dengan cara membentuk
posyandu yg belum ada di tengah masyarakat dan membina posyandu yg sudah ada agar kesehatan
lansia terpantau untuk meningkatkan taraf hidup lansia menjadi lebih meningkat ,memberikan
penyuluhan kesehatan pada lansia yang ada ini adalah satu cara meningkatkan kesehatan lansia
diwilayah Kel pegangsaan agar lansia di Wilayah ini kesehatannya terpelihara, terpantau .

II Tujuan Umum

1.Meningkatnya derajat kesehatan dan mutu kehidupan Usila

2.Masa tua bahagia dan berdayaguna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat
sesuaikeberadaan nya

III Tujuan Khusus

1.Membentuk kesadaran usila dalam memelihara kesehatannya di masyarakat

2.Meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga, masyarakat dalam mengatasi


masalahkesehtan usila di lingkungan nya.

3.Kesehatan Lansia dapat terpantau, dgn datang ke posyandu lansia setiap bulan
IV Keluaran yang diharapkan

Denganadanya posyandu lansia maka lansia di Wilayah Kelurahan Pegangsaandi harapandatng


memriksakan kesehatan nya setiap bulan sehingga taraf kesehatan lansia meningkatdan dapat berdaya
guna di masyarakat.

V Dasar Hukum
1.Peraturan Gubernur Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 82 Tahun 2008

2.Peraturan Gubernur Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 129 Tahun 2008

3.Peraturan Gubernur Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 142 Tahun 2013

4.DPA-SKPD BLUD Puskesmas Kecamatan Menteng No.237 / DPA / 2016

VISasaran :Lansia wilayah Kelurahan Pegangsaan Menteng Jakarta Pusat

VII Waktu dan Tempat

Pelaksanaan dilaksanaka di Semua kelurahan pegangsaan di bulan Agustus 2016 .

VIII Mekanisme

Pelaksanaan posyandu lansia di masyarakat akan menambah terjaring nya


kesehatan lansia pada lansia dengan turun nya petugas setiap bulan ke posyandu
lansia mengharapkan kesehatan lansia terpantau dengan baik, petugas turun
langsung ke semua kelurahan pegangsaa, bagi lansia yg memerlukan tindak
lanjut di rujuk pelayanan kesehatan yg terdekat atau Puskesmas.

IXSumber Dana
Dibebankan kepada Dana BLUD Puskesmas Kecamatan Menteng Tahun Anggaran
2016
X Hasil kegiatan
Laporan hasil kegiatan akan dilaporkan satu minggu ( 1 ) setelah pelaksanaan
XI Penaggung Jawab

Koordinator Puskesmas Kelurahan Pegangsaan

Penanggung jawab kegiatan

Supiah

Anda mungkin juga menyukai