Format IGD 1
Format IGD 1
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Umur : 10 November 1969 (49 tahun)
Jenis Kelamin : Laki - laki
Tanggal Pengkajian/Jam : 07 Agustus 2018
No. Rm : 18.86.xx
1. Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan 1. Observasi kedalaman pernafasan 1. Mengetahui pola pernapasan klien
dan frekuensi
berhubungan dengan tindakan perawatan
1x7 jam diharapkan
sesak, udema pada paru.
pola nafas pasien 2. Catat upaya pernafasan termasuk
efektif dengan Kriteria penggunaan otot bantu nafas 2. Untuk mengetahui penggunaan otot
Hasil: bantu pernafasan
RR normal 16-20 3. Auskultasi bunyi nafas dan catat 3. Mengetahui daerah yang mengalami
bila ada bunyi nafas tambahan obstruksi
x/menit
Tidak ada bunyi 4. Meningkatkan relaksasi pada klien
4. Tinggikan kepala dan bantu untuk
nafas tambahan dan mencapai posisi yang senyaman
penggunaan otot mungkin. 5. Untuk mengurangi sesak
bantu pernafasan
Suara nafas normal 5. Kolaborasi pemberian oksigen
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN (KRITERIA HASIL)
2. Penurunan curah jantung Setelah dilakukan 1. Observasi tanda-tanda vital (nadi, 1. Untuk memantau keadaan pasien.
berhubungan dengan tindakan perawatan tekanan darah, suhu, dan 2. Biasanya terjadi takikardi (meskipun pada saat
Perubahan kontraktilitas 1x7 jam diharapkan
respirasi) istirahat) untuk mengkompensasi penurunan
miokardial ditandai curah jantung dalam
dengan batas normal dengan 2. Auskultasi nadi apical ; kaji kontraktilitas ventrikel.
Kriteria Hasil: frekuensi, iram jantung 3. Pada GJK dini, sedang atau kronis tekanan
- Menurunnya darah dapat meningkat. Pada HCF lanjut
kelemahan dan tubuh tidak mampu lagi mengkompensasi dan
kelelahan 3. Kaji dan catat tekanan darah,
- Tanda-tanda vital hipotensi tidak dapat normal lagi.
dalam batas sianosis, irama dan denyut
4. Pucat menunjukkan menurunnya perfusi
normal;N:60-100 jantung.
x/mnt,TD: 100- perifer sekunder terhadap tidak adekuatnya
120/80-90 mmHg curah jantung; vasokontriksi dan anemia.
,P: 16-20 x/mnt,
- Tidak ada hipotensi 4. Kaji kulit terhadap pucat dan Sianosis dapat terjadi sebagai refrakstori GJK.
- AGD dalam batas sianosis 5. Meningkatkan sediaan oksigen untuk
normal
- Tidak ada distensi kebutuhan miokard untuk melawan efek
vena jugularis 5. Berikan oksigen tambahan dengan hipoksia/iskemia. Banyak obat dapat
kanula nasal/masker dan obat digunakan untuk meningkatkan volume
sesuai indikasi (kolaborasi). sekuncup, memperbaiki kontraktilitas dan
menurunkan kongesti.
DIAGNOSA TUJUAN
NO KEPERAWATAN (KRITERIA HASIL) INTERVENSI RASIONAL
3. Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Hipotensi ortostarik dapat terjadi dengan
berhubungan dengan tindakan keperawatan sebelum dan segera setelah aktivitas karena efek obat (vasodilitasi),
ketidak seimbangan suplai 1x7 jam diharapkan aktivitas perpindahan cairan diuretik atau pengaruh
fungsi jantung.
dan kebutuhan O2 pasien mampu
2. Kaji prespirator/penyebab
beraktivitas secara kelemahan contoh pengobatan, 2. Kelemahan adalah efek samping beberapa
mandiri dengan nyeri, obat obat. Nyeri dan program penuh stress juga
Kriteria Hasil: memerlukan energy dan menyebabkan
kelemahan.
- Menurunnya
kelemahan dan 3. Evaluasi peningkatan intoleran 3. Dapat menunjukkan peningkatan
kelelahan aktivitas dekompensasi jantung daripada kelebihan
- TTV dalam batas aktivitas.
normal selama
beraktivitas 4. Berikan bantuan dalam aktivitas
perawatan diri sesuai indikasi. 4. Pemenuhan kebutuhan perawatan diri pasien
Selingi periode aktivitas dengan tanpa mempengaruhi stress
periode istirahat miokard/kebutuhan oksigen berlebihan
5) IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal : Selasa, 07 Agustus 2018
Nama : Tn. S
Diagnosa Pertama
Hari/ Diagnosa
Implementasi Evaluasi
Tanggal/Jam Keperawatan
Selasa, 07 Pola nafas tidak 1 Mengobservasi kedalaman pernafasan dan frekuensi S:
Agustus 2018 efektif berhubungan Tn. S. (U/ mengkaji kedalaman pernapasan Tn.S - Pasien mengatakan “Sesak napas
Pukul: 18.00- dengan sesak, perawat melakukan inspeksi dari tipe pernapasan, berkurang”
21:00 WIB udema pada paru. irama pernapasan dan suara nafas Tn. S, apakah O: - TTV:
normal atau abnormal) - TD: 150/90 mmHg
2 Membantu Tn. S mengatur posisi yang senyaman - RR: 24 x/menit
mungkin (semi fowler). - S: 36.6oC
(U/ membantu posisi Tn. S, perawat mengatur - N: 92x/ Menit
posisi kepala Tn. S lebih tinggi dari kaki, yang - SPO2: 99%
bertujuan untuk mengurangi sesak dan memberikan - Type pernapasan otot dada
posisi yang nyaman) - Irama pernapasan teratur
3 Mengajarkan Tn. S tekhnik nafas dalam. - Frekuensi pernapasan vesikuler
(U/ mengajarkan tekhnik napas dalam yaitu, - K/U pasien compos mentis
pertama pasien diberikan contoh dan - GCS: 15 = Eye: 4 Verbal: 5 Motorik: 6.
mempraktekkan. Seperti menghirup napas dalam - Pasien dengan posisi semi fowler
dari hidung semampunya, tahan hingga tiga detik - Sesak napas berkurang.
dan kemudian hembuskan dari mulut seperti orang A : Masalah teratasi sebagian
bersiul tanpa suara). P : Lanjutkan intervensi 1,2,3 dan 4.
4 Berkolaborasi pemberian oksigen (5lt/menit) dan
pemberian obat Ranitidin 2 x 50 mg, Furosemid 2 x
20 mg, Novoravid 3 x 6 unit.
(Perawat mengatur volume pemberian O2 kepada
pasien sebanyak 5 liter/menit dan memberikan
suntikan obat melalui jalur vena).
Diagnosa Kedua.
Hari/ Diagnosa
Implementasi Evaluasi
Tanggal/Jam Keperawatan
Selasa, 07 Penurunan curah 1Mengobservasi frekuensi, iram jantung S:
Agustus 2018 jantung (U/ mengkaji frekuensi dan irama jantung Tn.S - Pasien mengatakan “Nyeri dada kiri
Pukul: 18.00- berhubungan melakukan EKG untuk membaca hasil EKG berkurang”
21:00 WIB dengan Perubahan berkolaborasi dengan dokter). - Pasien mengatakan “sesak napas
berkurang”
kontraktilitas
2Mengkaji dan mencatat tekanan darah, sianosis. O : - TTV:
miokardial ditandai (Melakukan pemeriksaan tekanan darah Tn. S yang - TD: 150/90 mmHg
dengan dilakukan di tangan kanan, mengkaji sianois Tn. S - RR: 24 x/menit
apakah wara kulit pucat dan melakukan - S: 36.6oC
pemeriksaan Hb). - N: 92x/ Menit
- SPO2 : 99%
3 Berkolaborasi dalam pemberian oksigen (5
liter/menit) dan pemberian obat Ranitidin 2 x 50 EKG : 07 Agustus 2018
mg, Furosemid 2 x 20 mg, Novoravid 3 x 6 unit. - Synus Tachycardia
(Perawat mengatur volume pemberian O2 kepada - Abnormal ECG
pasien sebanyak 5 liter/menit dan memberikan - Hasil Rongen :
suntikan obat melalui jalur vena). Kardiomegali (CTR > 50%) ada
pembesaran pada jantung.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi 1,2, dan 3.
Diagniosa Ketiga
Hari/ Diagnosa
Implementasi Evaluasi
Tanggal/Jam Keperawatan
Selasa, 07 Intoleransi aktifitas 1 Mengkaji tanda-tanda vital. S : Pasien mengatakan “badan masih terasa
Agustus 2018 berhubungan (Perawat melakukan pemeriksaan tekanan darah, lemah”
Pukul: 18.00- dengan ketidak mengukur suhu dibagian axila menggunakan O :
seimbangan suplai thermometer digital, kecepatan nadi, dan kecepatan
21:00 WIB - Tampak pasien meringis
dan kebutuhan O2 pernapasan Tn. S).
- Tampak keluarga memijit lengan pasien.
- TTV
2 Mengevaluasi peningkatan intoleran aktivitas.
TD: 150/90 mmHg
(Mengkaji aktivitas Tn. S, apakah Tn. S mampu
RR: 24 x/menit
melakukan aktivitas secara mandiri atau dibantu
S: 36.6oC
oleh keluarga),
N: 92x/ Menit
SPO2: 99%
3 Memberikan bantuan dalam aktivitas perawatan diri
EKG : 07 Agustus 2018
sesuai indikasi.
- Synus Tachycardia
(Menganjurkan Tn. S untuk aktivitas dengan
- Abnormal ECG
periode istirahat/bedress dan membentu Tn. S
- Hasil Rongen :
dalam ADL dan personal hygine).
Kardiomegali (CTR > 50%) ada
pembesaran pada jantung.