PENDAHULUAN
(Baroutkoub A, 2012)
III (NCEP-ATP III), proporsi penduduk >15 tahun dengan kadar kolesterol total di
atas normal adalah sebesar 35,9 persen. Nilai tersebut merupakan gabungan
penduduk kategori borderline (nilai kolesterol total 200-239 mg/dl) dan tinggi
(nilai kolesterol total >240 mg/dl). Penilaian berdasarkan jenis kelamin dan
atas normal pada perempuan lebih tinggi dibandingkan pada laki-laki, dan di
2013)
Hasil penelitian mengenai faktor risiko kejadian stroke pada dewasa awal
(18-40 tahun) di Kota Makassar tahun 2010-2012 salah satunya yang bermakna
1
secara statistik adalah riwayat hiperkolesterolemia (Burhanuddin, et al., 2012)
coto, konro, dan pallubasa mengandung kolesterol yang cukup tinggi (Sukmawati,
et al., 2014)
cupping, Bahasa Inggris) merupakan sebuah metode yang sudah cukup lama
digunakan di daerah Cina atau sekelompok orang Arab dalam mengatasi berbagai
terdiri dari dua jenis, yaitu bekam basah dan bekam kering. Bekam basah yang
dimaksud adalah setelah proses pengisapan dengan cup bekam dilanjutkan dengan
proses penyayatan sehingga darah keluar. Sementara pada bekam kering tidak
dkk diperoleh perubahan sebanyak 39,25 mg/dl (Widodo, 2014). Adapun hasil
(Zahis, 2012)
2
Berdasarkan hasil dari penelitian diatas, maka peneliti ingin melakukan
penelitian serupa di Makassar, yaitu pengaruh terapi bekam basah terhadap kadar
kolesterol total.
masalah dari penelitian ini: apakah ada pengaruh terapi bekam basah terhadap
bekam
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian tentang pengaruh terapi bekam terhadap kadar kolesterol total
hiperkolesterolemia
1.4.2 Aplikatif
- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi
3
penelitian sebagai salah satu terapi adjuvan dalam pengobatan
hiperkolesterolemia
- Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi peneliti
lain terapi bekam dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan teknik
4
BAB II
Tinjauan Pustaka
esensial pada membrane dan lapisan luar lipoprotein plasma. Senyawa ini
disintesis di banyak jaringan dari Asetil KoA (Murray, et al., 2009). Kolesterol
komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol terdapat dalam konsentrasi tinggi
dalam jaringan kelenjar dan di dalam hati dimana kolesterol disintesis dan
butuhkan oleh tubuh sebagai salah satu sumber energi yang memberikan kalori
paling tinggi dan juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon steroid.
plasma hidrofobik, yaitu kolesterol dan trigliserida dalam darah. Lipoprotein akan
5
apoprotein, akan membentuk lipoprotein, sehingga lemak dapat larut di dalam
Sumber kolesterol ada dua, yaitu kolesterol eksogen yang berasal dari
makanan yang kita makan sehari-hari, dan kolesterol endogen yang dibuat di
dalam sel tubuh terutama hati. Di dalam tubuh, kolesterol bersama dengan
fosfolipid, terutama digunakan untuk membentuk merman sel dan merman organ-
cara berikatan dengan protein. Ikatan ini disebut dengan lipoprotein. Terdapat dua
6
2.1.2 Jenis-Jenis Kolesterol
(HDL). Lipoprotein ini dapat berinteraksi dengan enzim tubuh seperti Lipoprotein
jenisnya.
2.1.2.1 Kilomikron
trigleserida yang berasal dari makanan. Berasal ester kolestril juga terdapat
dikeluarkana dari kilomikron dari jaringan ekstrahepatis melalui suatu jalur yang
lipropotein (LPL), suatu penurunan progresif pada diameter partikel terjadi ketika
apo-A-II, dan apo-C, ditransfer dalam hepatosit (Richard & Champe, 2007)
2.1.2.2 LDL
7
yang mengendap di pembuluh darah dan menyebabkan aterosklerosis (Wulandari,
2012)
2.1.2.3 HDL
HDL disebut juga α-lipoprotein mengandung 30% protein dan 48% lemak.
jaringan kembali ke hati untuk diedarkan kembali atau dikeluarkan dari tubuh.
pembuluh darah. Kadar HDL menurun biasanya terlihat pada pria, obesitas,
HDL terjadi pada wanita, penurunan berat badan, olahraga teratur, dan berhenti
merokok (Murray, et al., 2009). Fungsi HDL antara lain: 1. Meningkatkan sintesis
2.1.2.4 VLDL
lemakbebas untuk disimpandidalam jaringan otot jantung dan otot rangka. Hasil
menengah (IDL). Partikel LDL mengalami endositosis secara langsung oleh hati,
8
diperantarai oleh lipase hati. Peningkatan VLDL dipengaruhi oleh peningkatan
Kolesterol diukur dalam satuan milligram per desiliter darah yang biasa
disingkat mg/dl atau milimol per liter darah yang disingkat mmol/l (Nurrahmani,
pengkategoriannya sesuai dengan ATP III (pertemuan Adult Treatment Panel yang
Tabel 1.1
Kategori Kadar Kolesterol Total Darah
Menurut Adult Treatment Panel (ATP) III
Kadar Kolesterol Kategori
>240 Tinggi
Sumber: National Cholesterol Education Progam Adult Treatment Panel III (NCEP-ATP III)
Jika kadar kolesterol lebih dari 200mg/dl , maka akan berisiko terhadap
bahwa kolesterol darah tidak melebihi 200 mg/dl telah diterbitkan oleh National
Cholesterol Education Progam (NCEP) pada tahun 1985 dan berlaku hingga saat
9
2.2 Tinjauan Umum Dislipidemia
2.2.1 Definisi Dislipidemia
dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelaianan fraksi
lipid yang tama adalah kenaikan kadar kolesterol total, Low Density Lipid Protein
(LDL), dan Trigliserida serta penurunan kadar High Density Lipoprotein (HDL)
konsentrasi kolesterol dalam darah yang melebihi nilai normal (Guyton AC,
darah yang mengakibatkan gangguan fungsi endotel yang menyebabkan lesi plak,
Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan dapat
hipertrigliseridemia
10
Tabel 1.2
Klasifikasi dislipidemia menurut EAS
Klasifikasi Peningkatan
Tabel 1.3
Klasifikasi dislipidemia menurut WHO
Fredricson Klasifikasi Generik Klasifikasi Peningkatan
terapeutik Lipoprotein
11
Tabel 1.4
Klasifikasi menurut NCEP-ATP III
Kolesterol Total LDL
penyakit lain seperti diabetes mellitus, sindroma nefrotik, serta kurang olahraga
tersering (>90%). Merupakan interaksi antara kelaianan gen yang multiple dan
faktor lingkungan lainnya serta lebih mempunyai lebih dari satu dasar metabolik.
timbul karena peningkatan kadar kol-LDL yang disebabkan oleh kelainan fungsi
12
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hiperkolesterolemia. Bisa
penyakit lain seperti diabetes mellitus, sindroma nefrotik serta faktor kebiasaan
dari diet lemah jenuh (saturated fat), kegemukan dan kurang olahraga (Ganong,
2008)
Pada umur beranjak dewasa dan tua, orang akan semakin rawan dengan
serangan kolesterol tinggi. Pada umur dewasa dan tua biasanya orang cenderung
tidak aktif bergerak seperti remaja dan anak-anak (Wulandari, 2012) pada
tubuh tanpa lemak menurun, sedangkan jaringan lemak bertambah (Soetardjo &
Susirah, 2011)
umur. Pada pria peningkatan ini terhenti sekitar umur 45 tahun sampai 50 tahun.
Pada wanita, peningkatan terus tajam hingga umur 60 sampai 65 tahun (Suiraoka,
2012)
kolesterol darah dan hormon seks pria yaitu androgen dapat meningkatkan kadar
13
2.2.5.3 Genetik
Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah ukur sederhana untuk memantau status
gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan
tingkat aktifitas fisik dan jenis kelamin berpengaruh nyata terhadap kadar
14
protein nabati, kekerapan mengkonsumsi tempe serta asupan serat yaitu sayur dan
- Aterosklerosis
- Penyakit jantung coroner
- Penyakit serebrovaskular
- Penyakit pembuluh darah lainnya
sebuah metode yang sudah cukup lama digunakan di Daerah Cina atau
metode yang disebut sebagai pengobatan nabi ini mulai menyebar ke Indonesia
ditampung dalam gelas (Cao H, 2012). Secara bahasa hijamah adalah ungkapan
15
penarikan darah di sana, lalu dilakukan penyayatan permukaan kulit dengan pisau
darah perifer untuk berbagai jenis pengobatan penyakit. Perbedaan dari setiap
jenis penyakit hanya pada titik-titik yang menjadi incaran pengambilan darah.
Kebanyakan darah yang diambil yakni di daerah tengkuk, kaki, dan punggung
(Fatahillah, 2007)
Bekam adalah terapi yang bertujuan membersihkan tubuh dari darah yang
darah dengan alat menyerupai tabung serta mengeluarkannya dari permukaan kulit
Nashr (2005) mengatakan pada zaman dahulu, bekam juga merupakan salah satu
metode yang paling penting untuk tekanan darah tinggi. Untuk hipertensi bekam
dapat menurunkan tekanan darah dan bekam tidak mengakibatkan terjadinya efek
samping
bersabda, “Kesembuhan bisa diperoleh dengan tiga cara, yaitu minum madu,
hijamah (bekam) dan besi panas. Aku tidak menganjurkan umat-Ku dengan besi
16
malaikat pada malam Aku di Isra’kan, melainkan mereka semua mengatakan
memerintahkannya
- Memberikan pendidikan kepada manusia, agar manusia mempelajari
Imam Ghazali berpendapat yang dinukilkan dalam kitab Tasyirul Fiqih lil
Muslimil Mu’ashir oleh Dr. Yusuf Qardhawi: “Al Hijamah adalah termasuk
fardhu kifayah. Jika di suatu wilayah tidak ada seorang yang mempelajarinya,
maka semua penduduknya akan berdosa. Namun jika ada salah satu yang
17
melaksanakannya serta memadai, maka gugurlah kewajiban dari yang lain.
Menurut saya, sebuah wilayah kadang membutuhkan lebih dari seorang. Tapi
yang terpenting adalah adanya jumlah yang mencukupi dan memenuhi seukuran
kebutuhan yang diperlukan. Jika di sebuah wilayah tidak ada orang yang
Muhtajib (ahli bekam), suatu kehancuran siap menghadang dan mereka akan
(Kasmui, 2012)
menurunkan obat bersama penyakit itu. Obat itupun menjadi rahmat dan
kafir. Rasulullah SAW bersabda dalam hadis Abu Hurairah RA: “Tidaklah Allah
SWT menurunkan penyakit kecuali Dia turunkan untuk penyakit itu obatnya.”
Ullah (2007) mengatakan bahwa bekam dapat dilakukan dengan dua cara,
yakni bekam kering atau bekam angin (Hijamah Jaaffah atau Dry Cupping) dan
bekam basah (Hijamah Rothbah atau Wet Cupping). Bekam basah merupakan
18
Pada tubuh terdapat titik-titik sensitif terhadap rangsangan bekam. Jika
bekam dilakukan dengan tepat, maka akan terjadi proses pada kapiler dan
(Umar, 2012)
dan kolesterol LDL, rangsangan terhadap proses lipolisis jaringan lemak dan
pengaturan kadar glukosaagar normal pun terjadi. Proses penghisapan kulut pada
bekam yang diikuti pengumpulan jaringan di bawah kulit seta darah dengan
ini akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui saraf A delta
sistem endokrin. Nyeri akan hilang disertai dengan peningkatan oksigen dan
aliran darah dari titik yang di bekam. Hal ini menyebabkan relaksasi otot dan
19
bekam ini mengada-ada, tidak ilmiah dan mistik. Saat ini cara paling mudah untuk
Konsep dasar mekanisme terapi bekam, didasarkan pada ilmu cina kuno,
yang berpatokan pada teori Zang Xiang, yang merupakan pengembangan dari
teori Lima Elemen dari teori Ying Yang. Zang berarti organ tubuh bagian dalam
yang tidak terlihat langsung. Xiang berarti penampilan luar yang bisa diamati.
Zang atau Zang Fu berarti fungsi dari lima organ bagian dalam atau organ padat,
yang terdiri dari jantung, hati, paru-paru, ginjal, limpa. Fu berati organ luar atau
organ yang berongga seperti: usus kecil, kantung empedu, usus besar, kandung
kemih, dan gaster (Ondrejovicova I, 2010). Hubungan harmonis antara organ luar
dan dalam dan keseluruhan bagian tubuh manusia menentukan kondisi kesehatan
jiwa raganya. Hubungan ini dikenal sebagai aliran chi atau meridian. Jika chi
lambung. Demikian juga sebaliknya, penyakit yang ada di dalam organ tubuh
2012)
20
Dengan adanya hubungan ini, maka bisa dilakukan pengobatan pada titik
tersebut. Sebab, chi dari permukaan tubuh akan mengalir di sepanjang meridian
menuju organ yang sakit. Dengan demikian, saluran tidak bisa berfungsi untuk
menyelaraskan chi dan mengobati bagian tubuh yang tidak seimbang (Cao H,
2012)
penyayatan dengan bisturi, diproduksi juga nitrit oksida. Zat ini bertanggung
jawab terhadap sebagian besar perbaikan kondisi tubuh yang terjadi setela
inflamasi dan pengeluaran opioid seperti endorfin dan enkefalin (Razak, 2012)
diantaranya adalah membersihkan darah dari racun-racun sisa makanan dan dapat
bagian kepala, wajah, migrain dan sakit gigi, menghilangkan kejang-kejang dan
reumatik, mengatasi kemalasan, lesu dan banyak tidur, mengatasi radang selaput
jantung dan ginjal, mengatasi gangguan kulit, alergi, jerawat dan gatal-gatal
(Sharaf, 2012)
21
mulai dari artritis, sciatica/nyeri panggul, sakit punggung, migren,
gelisah/anxietas dan masalah mental maupun fisik lainnya seperti nyeri (Ullah K,
2007)
Ada beberapa manfaat medis yang dapat diperoleh dari melakukan bekam,
ginjal)
- Mengatasi keracunan dan luka-luka bernanah
kolesterol dalam darah. Mekanisme yang mendasari efek terapi bekam basah
terhadap penurunan kadar kolesterol darah total adalah terbukanya barrier kulit
22
Sabawy, et al (2012), menyatakan bahwa terapi bekam dapat mengekskresikan
zat sisa metabolism usus dari sirkulasi portal di hati sehingga akan meningkatkan
proses metabolisme di hati dan mengurangi kadar glukosa. Selain itu bekam juga
mengeluarkan berbagai asam dari otot dan jaringan lemak di bawah kulit sehingga
membuka jalan bagi insulin untuk melekat pada reseptor dan meningkatkan
pemecahan simpanan trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak sehingga tidak
terjadi peningkatan kadar asam lemak bebas dalam plasma (Ganong, 2008) insulin
lemak dari jaringan adiposa ke dalam sirkulasi darah akan terhambat (Guyton &
Hall, 2007)
Terapi
Penurunan
Kadar
Kolesterol Total
24
2.4.5 Kerangka Konsep
Life Style
Keterangan:
Variabel Bebas
Variabel Terikat
2.5 Hipotesis
Variabel tidak diteliti
25
-
Daftar Pustaka
Adib, M., 2011. Pengetahuan Praktis Ragam Penyakit Mematikan Yang Paling Sering
Menyerang Kita. Jogjakarta: Buku Biru.
Almatsier & Sunita, 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ardiansyah, M., 2012. Medikal Bedah: Untuk Mahasiswa. Jogjakarta: Diva Press.
Bakri, S. L. G., 2008. Genetika Hipertensi. Dalam: S. Prof. Dr. Harun Rasyid Lubis, penyunt.
Hipertensi dan Ginjal: Dalam Rangka Purna Bakti. Medan: USU Press, pp. 19-31.
Burhanuddin, M., Wahiduddin & Jumriani, 2012. Faktor Risiko Kejadian Stroke pada
Dewasa Awal (18-40 tahun) di Kota Makassar Tahun 2010-2012. Jurnal Penelitian, p. 10.
Cao H, Z. C. L. J., 2012. Alternativa Therapy Health Medicine. Dalam: Wet cupping
therapy for treatment of herpes zoster: a systematic review of randomized controlled
trials. s.l.:s.n., p. 257.
Corwin, E. J., 2009. Buku Saku Patofisiologi: Sistem Kardiovaskular. Dalam: Jakarta: EGC,
p. 485.
Dalimartha, S. P. B. T. S. N. M. B. &. D. R., 2008. Care Your Self, Hipertensi. Dalam: Jakarta:
Penebar Plus, pp. 61-73.
Djuwita, R., 2013. Asupan Gizi dan Kadar Low Density Lipoprotein Kolesterol Darah pada
Kalangan Eksklusif. Jurnal Kesehatan Masyarakat, p. 78.
Durstine, L., 2012. Program Olahraga: Kolesterol Tinggi. Yogyakarta: PT Citra AJi Parama.
26
EAS, 2012. European Society Guidelines. [Online]
Available at: http://www.eas-society.org/guidelines-2.aspx
[Diakses 4 January 2016].
Fatahillah, A., 2007. Keampuhan Bekam Cetakan III. Dalam: Jakarta: Qultum Media, p.
9;21.
Fatimah, S. & Kartini, A., 2011. Senam Aerobik dan Konsumsi Zat Gizi serta Pengaruhnya
Terhadap Kadar Kolesterol Total Darah Wanita. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, Volume 8 No.
1, pp. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/81112327_1693-900X.pdf.
Fatmah, 2010. Gizi Usia Lanjut. 1st penyunt. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Ganong, W., 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 23 penyunt. Jakarta: Penerbit Buku
Kdokteran EGC.
Gray, e. a., 2005. Lecture Notes Kardiologi. 4 penyunt. Jakarta: Erlangga Medical Series.
Guyton AC, H. J. E., 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Dalam: e. a. Rachman LY,
penyunt. 11 penyunt. Jakarta: EGC Medical Publisher, p. 47;56.
Guyton & Hall, 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 11 penyunt. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Ismudiati, L., 2003. Buku ajar kardiologi. Dalam: Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Kabo, P., 2011. Bagaimana Menggunakan Obat - obat Kardiovaskular Secara Rasional.
Dalam: Jakarta: Balai Penerbit FK UI, pp. 66-68.
Kasmui, D. M., 2012. Bekam Pengobatan Menurut Sunnah Nabi. Semarang: Komunitas
Thibbun Nabawi "Isyfi".
Mohammad, Y., 2010. Hipertensi Esensial. Dalam: S. S, penyunt. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid II Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing, pp. 1079-1081.
Murray, D.K, G. & V.K, R., 2009. Biokimia Harper. 27 penyunt. Jakarta: EGC.
Mustika, F., 2012. Pengaruh Terapi Bekam terhadap Tekanan Darah pada Pasien
Hipertensi di Klinik Bekam DeBesh Center Ar Rahmah dan Rumah Sehat Sabbihisma Kota
Padang. Dalam: Padang: Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
27
Nagpal S, G. N., 2014. Incidence of Hypertension and Risk Factor Assesment among
Sedentary and Labour Population. Dalam: Punjab. Sch. J. App. Med: s.n., p. 1330.
Nurrahmani, U., 2012. Stop Kolesterol Tinggi!. Medicine penyunt. Yogyakarta: Group
Relasi Intimedia.
Price, S. & Wilson, L., 2012. Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Patofisiologi. 6
penyunt. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Puavilai, 2011. Dalam: Prevalence and Some Important Risk Factor of Hypertension in
Ban Paew District. Thailand: Med Assoc Thai, p. 76.
Razak, S. A., 2012. Penyakit dan Terapi Bekamnya. Dalam: Dasar-dasar Ilmiah Terapi
Bekam Indonesia. Surakarta: Thibbia, p. 124.
Richard, H. & Champe, P. C., 2007. Farmakologi: Ulasan Bergambar. 4 penyunt. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Rinanti, T., 2015. Perbedaan Tekanan Darah Setelah Pemaparan Cold Pressor Test (CPT)
Antara Mahasiswa dengan dan Tanpa Riwayat Hipertensi di Keluarga.
RISKESDAS, 2013. Badan Pusat Statistik Laporan hasil riset kesehatan dasar (RISKESDAS).
Jakarta, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Rubenstein, et al., 2008. Lecture Notes: kedokteran Klinis. 6 penyunt. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Sabiston, 2005. Buku Ajar Bedah. I penyunt. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Sharaf, A. R., 2012. Penyakit dan Terapi Bekamya. Dalam: Dasar-Dasar Ilmiah Terapi
Bekam. Jakarta: Thibbia, p. 48.
Sherwood, L., 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 6 penyunt. Jakarta: EGC.
Soebroto, L., 2011. HUBUNGAN ANTARA KADAR LDL KOLESTEROL PADA PENDERITA
STROKE DI RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI SURAKARTA, Surakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret.
Soetardjo & Susirah, 2011. Gizi Usia Dewasa. 2nd penyunt. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
28
Stapleton, P., Goodwill, A. & James, M. F. J., 2011. Hypercholesterolemia and
microvascular dysfunction: Interventional strategies. Journal of Inflammation, p. 7; 54.
Subiyanto, I. M. L., 2008. Bekam (Cara Terapi Nabi) sebagai Alternatif Pengobatan.
[Online]
Available at: http://www.fk.unair.ac.id
[Diakses 1 Mei 2015].
Suiraoka, I., 2012. Penyakit Degeneratif. 1st penyunt. Yogyakarta: Nuha Medika.
Umar, d. W. A., 2012. Bekam untuk 7 Penyakit Kronis. Dalam: Jakarta: Al Qowamm, p.
291.
Wahdah, d. N., 2011. Dalam: Menaklukkan Hipertensi dan Diabetes. Yogyakarta: Multi
Press, p. 86.
Waloya, T., Rimbawan & Andarwulan, N., 2013. Hubungan antara Konsumsi Pangan
dengan Aktifitas Fisik dengan Kadar Kolesterol Darah Pria dan Wanita Dewasa di Bogor.
Jurnal Gizi dan Pangan, p. 15.
Widodo, S. e. a., 2014. Efek Terapi Bekam Basah Terhadap Kadar Kolesterol Total pada
Penderita Hiperkolesterolmia di Klinik Bekam Center Semarang. p.
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn120120 10/ article/view/1261/1314.
Wulandari, A., 2012. Hubungan Dislipidemia dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Darah
pada Penderita Nefropati Diabetik, Semarang: Universitas Diponegoro.
29
Zahis, 2012. Pengaruh Terapi Bekam terhadap Penurunan Kadar Kolesterol pada pasien
dengan Hiperkolesterol di Puskesmas Alun-Alun Gresik. Dalam: Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Gajah Mada.
30