Crushing
Crushing adalah proses pengecilan ukuran. Secara garis besar, prinsip
pengecilan ukuran (kominusi) pada crusher dikelompokkan dalam tiga kelompok
gaya penyebab, yaitu
a. Abrasion, Gaya abrasion terjadi ketika energi yang bekerja pada material bijih
terlalu kecil sehingga yang terjadi adalah localized stressing pada bijih. Hal ini
menyebabkan fenomena yang terjadi hanya berupa penggerusan pada
permukaan bijih.
b. Cleavage/compression, mekanisme compression terjadi ketika energi yang
bekerja pada bijih tepat cukup unutk menghancurkan bijih sehingga dihasilkan
produk crushing dengan ukuran hampir seragam.
c. Impact/shatter. Energi yang dihasilkan oleh gaya impact jauh lebih dari cukup
untuk memecahkan bijih sehingga dihasilkan produk dengan distribusi ukuran
yang besar.
Jenis crusher yang digunakan adalah jaw crusher sebagai primary crusher dan
roll crusher sebagai secondary crusher. Alat ini digunakan untuk menghasilkan
bijih dengan ukuran yang lebih kecil. Jaw Crusher adalah alat kominusi di mana
tujuan utamanya adalah pembebasan mineral berharga dari gangue. Bijih yang
memiliki ukuran diameter 1.5 m menjadi 10-20 cm. Ciri khas dari Jaw Crusher
adalah memiliki dua plate yang membuka dan menutup. Sample dimasukan
kedalam jaw secara bergantian dijepit dan dilepaskan kedalam crushing chamber.
Produk yang dihasilkan adalah batu yang berukuran 6.3 mm - 0.4 mm. Sampel
yang akan digiling dimasukkan ke dalam mesin crusher dengan terlebih dahulu
mengatur jarak jaw untuk mendapatkan ukuran yang diinginkan. Sambil mesin
dinyalakan, sampel secara perlahan dituangkan melalui mulut jaw crusher dan
dikumpulkan dalam kotak penampung.
Gambar 1. Jaw Crusher
Roll crusher adalah alat kominusi untuk ukuran sampel yang dimasukkan ±
13mm. Apabila sampel yang dimasukan ke dalam mesin roll crusher terlalu besar,
pada umumnya akan menyebabkan mesin berhenti. Sampel hasil roll crusher akan
berukuran ± 3.5-3 mm. Sampel yang akan digiling dimasukkan ke dalam mesin
crusher dengan cara dituangkan melalui mulut crusher dan dikumpulkan dalam
kotak penampung sambil mesin dinyalakan. Setiap satu sampel, jaw crusher
maupun roll crusher harus dibersihkan menggunakan air gun (compressed air) atau
apabila sampel menempel pada crusher, alat harus dibersihkan dengan menggiling
batu cucian.
2) Grinding Rod
Grinding ball merupakan media penggerus berupa batang baja silinder yang
panjangnya hampir sama dengan panjang mill. Sebelum melakukan
pengerjaan, rod ditimbang dan dibersihkan terlebih dahulu. Sampel yang
akan digerus memiliki berat maksimum 1000 gram, lalu dimasukkan ke
dalam alat penggerus. Kemudian alat diposisikan ke arah horizontal di atas
roller dan diatur kecepatan putarnya (rpm).
Setelah air dimasukkan, kecepatan diatur untuk memutar tabung pada Rod
Mill dan tentukan waktu awal untuk menjalankan rod mill. Kemudian
dilakukan PSD untuk mendapatkan ukuran target. Waktu kedua untuk
menjalankan rod mill dilakukan kembali seperti langkah awal. Bentuk
grafik dengan sumbu x % passing dan sumbu y waktu grinding lalu
dilakukan regresi atau forecast dari dua titik yang diketahui untuk
mengetahui waktu grinding selanjutnya agar diperoleh ukuran target.
Setelah itu dilakukan rod mill dengan waktu hasil regresi untuk mencapai
ukuran target.
3. Sieving
Setelah dilakukan penggerusan atau grinding akan diperoleh ukuran partikel
yang bermacam-macam sehingga perlu dilakukan pemisahan berdasarkan ukuran
partikel agar sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan pada tahap selanjutnya. Pada
umumnya sizing dibagi menjadi dua yaitu saringan (sieving) yang digunakan pada
skala laboratorium dan ayakan (screen) yang digunakan pada skala industri.
Gambar 6. Saringan
4. Homogenisasi
Proses homogenisasi di PT Geoservices, Ltd. dilakukan dengan
menggunakan alat Rotary Sample Divider. Rotary Sample Divider terdiri dari
feeder, konveyor, dan splitter yang terdiri dari beberapa kapasitas, seperti 2, 15,
dan 50 kg. Sebelum Rotary Sample Divider dijalankan, mesin penyedot debu
dinyalakan terlebih dahulu dan mesin rotary splitter dibersihkan menggunakan
spray udara.
5. Pelindian Au
Leaching adalah pelarutan selektif logam berharga didalam bijih atau
konsentrat dengan tanpa atau meminimalkan pelarutan pengotor. Pengotor tetap
berada dalam bentuk solid dan ditransportasikan ke pembuangan. Dalam proses
pelindian emas, reaksi yang diperhatikan paling utama adalah pelarutan emas
dalam larutan aqueous. Sianida digunakan secara universal pada proses pelindian
emas karena harganya relatif murah, efektivitas yang tinggi pada pelarutan emas
dan perak, dan selektivitasnya pada emas dan perak terhadap metal lainnya. Proses
leaching yang terdapat di PT Geoservices, Ltd. dilakukan dalam beberapa macam,
seperti cyanide leach, intensive leach, dan diagnostic leach.