Suatu alat evaluasi disebut valid (abash atau sahih) apabila alat tersebut
mampu mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Oleh karena itu keabsahannya
tergantung pada sejauh mana ketetapan alat evaluasi itu dalam melaksananakan
fungsinya. Dengan demikian suatu alat evaluasi disebut valid jika ia dapat
mengevaluasi dengan tepat sesuatu yang dievaluasi.
Macam-macam validitas
Alat evaluasi yang valid untuk satu tujuan tertentu belum tentu valid untuk
tujuan (karakteristik) lain. Dengan kata lain validitas (keabsahan, ketepatan) dari
suatu alat evaluasi harus ditinjau dari karakteristik tertentu. Oleh karena itu untuk
menentukan validitas suatu alat evaluasi hendaklah dilihat dari berbagai aspek,
diantaranya validitas muka (face calidity), validitas konstruksi (construct validity),
validitas ramal (predictive validity), dan validitas banding (concurrent validity),
semua macam validitas di atas dapat dikelompokan ke dalam dua jenis berdasarkan
pelaksanaannya, yaitu validitas logic (teoritik) dan validitas emperik.
Secara diagram dapat digambarkan sebagai berikut
Validitas
Validitas
Validitas isi Validitas Validitas
Konstruksi
Banding Ramal
Validitas
Muka
1. Validitas Teoritik
Validitas teoritik atau validitas logic adalah validitas alat evaluasi yang dilakukan
berdasarkan pertimbangan (judgement) teoritik atau logika. Hal ini dimaksudkan
bahwa untuk mempertimbangkan suatu alat evaluasi berdasarkan alat evaluator. Agar
hasil pertimbangan tersebut memadai sebaiknya dilakukan olaeh para ahli atau orang
yang dianggap ahli untuk hal itu, minimal orang yang berpengalaman dibidangnya.
Hal yang dipertimbangkan adalah dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan
seperti apakah konsep-konsep atau materi yang terkandung dalam soal itu sudah
benar? Apakah sudah sesuai dengn TIK, GBPP atau buku sumber? Apakah
penggunaan bahasa dan susunan kalimat dalam soal itu dapat dipahami oleh peserta
uji (testi), sehingga tidak menimbulkan salah tafsir, apakah aspek psikologik yang
terdapat dalam soal tersebut tidak mengganggu emosi si teruji sehingga jawaban
menjadi bias? Jika pertanyaan-pertanyaan diatas sudah terjawab dengan baik dan
terpenuhi, maka validitas teoritik alat evaluasi tersebut bisa dikatakan baik. macam-
macam validitas teoritik