Anda di halaman 1dari 20

TUTORIAL

MATAKULIAH ELEKTROMAGNETIK

TUGAS 1 :

VEKTOR DALAM RANGKAIAN LISTRIK

DISUSUN OLEH :

NAMA : JODI TEGUH PRAMONO

NIM/BP : 1203097/2012

PRODI : TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI (D-IV)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
VEKTOR

A. Pengertian dan Notasi Vektor

Jika sebuah mangga yang anda beli tadi, berada dalam genggaman tangan anda,
yang semula diam, kemudian terjatuh. Apa yang anda amati? Buah mangga tersebut
jatuh kearah lantai, yang disebabkan oleh Gravitasi Bumi (Gaya). Pada gerak mangga,
dari keadaan diam bergerak dengan kecepatan yang terus bertambah dengan arah
kebawah hingga menyentuh lantai.

Dari kejadian tersebut, kita dapat menyebutkan bahwa, besaran Gaya dan
besaran Kecepatan merupakan besaran vector. Vektor yaitu besaran yang memilik
nilai dan arah. Vektor dapat dituliskan dalam huruf kecil dan besar, atau dengan dua
huruf seperti berikut :

Sebuah vektor digambarkan dengan sebuah anak panah (lihat gambar), yaitu
panjang panah menunjukkan nilai atau besarnya vektor dan arah anak panah
menunjukkan arah vector

Keterangan :
Titik A : adalah titik awal ( titik tangkap ) vektor
Titik B : adalah arah vektor
Panjang AB merupakan panjang atau besar vektor
Tabel Besaran Vektor :

NO BESARAN VEKTOR
1 PERPINDAHAN
2 BERAT
3 PERCEPATAN
4 KECEPATAN
5 PERCEPATAN GRAVITASI
6 MOMENTUM
7 IMPULS
8 GAYA
9 MOMEN GAYA
10 TEGANGAN PERMUKAAN
11 GAYA GESEK
12 INDUKSI MAGNETIK
13 MEDAN GRAVITASI
14 MEDAN LISTRIK
15 TEKANAN

B. KOMPONEN VEKTOR

Sebuah vektor F berada dalam bidang datar yang membentuk sudut α terhadap
sumbu X (lihat gambar). Vektor tersebut jika diproyeksikan terhadap sumbu X dan
sumbu Y akan memiliki komponen-komponen vektor terhadap sumbu-sumbu
tersebut, yaitu Fx dan Fy

Persamaan komponen vektor tersebut :

 Fx = F cos α
 Fy = F sin α
1. Vektor pada Ruang Dua Dimensi (R2)

Vektor di R2 adalah vektor yang terletak di satu bidang atau Vektor yang hanya
mempunyai dua komponen yaitu x dan y

Vektor sebagai pasangan bilangan

u = (a,b)

a : komponen mendatar, b : komponen vertikal

Vektor sebagai kombinasi vector satuan i dan j

u = ai + bj

Panjang vector u ditentukan oleh rumus

| u | a 2  b 2
Perhitungan besaran vektor

Penjumlahan Pengurangan
a c a c
Jika u    dan v    Jika u    dan v   
b d  b d 
a  c   a  c  a  c   a  c 
u  v          u  v         
    
b d b  d      
b d b  d 
| u  v | (a  c) 2  (b  d ) 2 | u  v | (a  c) 2  (b  d ) 2
| u  v | | u |2  | v |2 2 | u || v | cos 

| u  v | | u |2  | v |2 2 | u || v | cos 

2. Vektor pada Ruang Tiga Dimensi (R3)

Vektor pada ruang 3 adalah Vektor yang terletak di ruang dimensi tiga atau Vektor
yang mempunyai tiga komponen yaitu x, y dan z

Vektor sebagai pasangan bilangan

u = (x, y, z)

Vektor sebagai kombinasi vector satuan


i, j dan k

u = xi + yj + zk

Panjang vektor u ditentukan oleh rumus

| u | x 2  y 2  z 2
C. VEKOR DALAM BESARAN LISTRIK

1. Hukum Coulomb

Hukum Coulomb adalah hukum yang menjelaskan hubungan antara gaya


yang timbul antara dua titik muatan, yang terpisahkan jarak tertentu, dengan nilai
muatan dan jarak pisah keduanya.

Hukum ini menyatakan apabila terdapat dua buah titik muatan maka akan
timbul gaya di antara keduanya, yang besarnya sebanding dengan perkalian nilai
kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar keduanya. Interaksi
antara benda-benda bermuatan (tidak hanya titik muatan) terjadi melalui gaya tak-
kontak yang bekerja melampaui jarak separasi. Adapun hal lain yang perlu
diperhatikan adalah bahwa arah gaya pada masing-masing muatan terletak selalu
sepanjang garis yang menghubungkan kedua muatan tersebut. Gaya yang timbul
dapat membuat kedua titik muatan saling tarik-menarik atau saling tolak-menolak,
tergantung nilai dari masing-masing muatan. Muatan sejenis (bertanda sama) akan
saling tolak-menolak, sedangkan muatan berbeda jenis akan saling tarik-menarik.

Notasi vektor

Dalam notasi vektor, hukum Coloumb dapat dituliskan sebagai

yang dibaca sebagai gaya yang dialami oleh muatan akibat adanya muatan
q2. Untuk gaya yang dialami oleh muatan q2 akibat adanya muatan q1 dituliskan
dengan menukarkan indeks , atau melalui hukum ketiga Newton dapat dituliskan
hukum Coulomb ditemukan oleh Charles Coulomb seorang ilmuan Perancis (1736-
1806). Pada tahun 1785, C. Coulomb menyelidiki hubungan antar besar muatan dan
jarak antara muatan dengan besar gaya listrik yang dihasilkan

2. Medan listrik

Medan listrik adalah efek yang ditimbulkan oleh keberadaan muatan listrik,
seperti elektron, ion, atau proton, dalam ruangan yang ada di sekitarnya. Medan listrik
memiliki satuan N/C atau dibaca Newton/coulomb. Medan listrik umumnya dipelajari
dalam bidang fisika dan bidang-bidang terkait, dan secara tak langsung juga di bidang
elektronika yang telah memanfaatkan medan listrik ini dalam kawat konduktor
(kabel).

Contoh medan listrik yang timbul dari muatan listrik


dan

a. Asal medan listrik

Rumus matematika untuk medan listrik dapat diturunkan melalui Hukum


Coulomb, yaitu gaya antara dua titik muatan:

Menurut persamaan ini, gaya pada salah satu titik muatan berbanding lurus
dengan besar muatannya. Medan listrik didefinisikan sebagai suatu konstan
perbandingan antara muatan dan gaya[1]:
Maka, medan listrik bergantung pada posisi. Suatu medan, merupakan sebuah
vektor yang bergantung pada vektor lainnya. Medan listrik dapat dianggap sebagai
gradien dari potensial listrik. Jika beberapa muatan yang disebarkan menghasiklan
potensial listrik, gradien potensial listrik dapat ditentukan.

b. Konstanta k

Dalam rumus listrik sering ditemui konstanta k sebagai ganti dari


(dalam tulisan ini tetap digunakan yang terakhir), di mana konstanta tersebut
bernilai [2]:

Nm2C-2

yang kerap disebut konstanta kesetaraan gaya listrik.

c. Menghitung medan listrik

Untuk menghitung medan listrik di suatu titik akibat adanya sebuah

titik muatan yang terletak di digunakan rumus [4]

Penyederhanaan yang kurang tepat


Umumnya untuk melakukan penyederhanaan dipilih pusat koordinat

berhimpit dengan titik muatan yang terletak di sehingga diperoleh rumus


seperti telah dituliskan pada permulaan artikel ini, atau bila dituliskan kembali
dalam notasi vektornya:

dengan vektor satuan

Disarankan untuk menggunakan rumusan yang melibatkan dan


karena lebih umum, dan dapat diterapkan untuk kasus lebih dari satu muatan
dan juga pada distribusi muatan, baik distribusi diskrit maupun kontinu.
Penyederhanaan ini juga kadang membuat pemahaman dalam menghitung
medan listrik menjadi agak sedikit kabur. Selain itu pula karena
penyederhanaan ini hanya merupakan salah satu kasus khusus dalam
perhitungan medan listrik (kasus oleh satu titik muatan di mana titik muatan
diletakkan di pusat koordinat).

d. Tanda muatan listrik

Muatan listrik dapat bernilai negatif, nol (tidak terdapat muatan atau jumlah
satuan muatan positif dan negatif sama) dan negatif. Nilai muatan ini akan
memengaruhi perhitungan medan listrik dalam hal tandanya, yaitu positif atau negatif
(atau nol). Apabila pada setiap titik di sekitar sebuah (atau beberapa) muatan dihitung
medan listriknya dan digambarkan vektor-vektornya, akan terlihat garis-garis yang
saling berhubungan, yang disebut sebagai garis-garis medan listrik. Tanda muatan
menentukan apakah garis-garis medan listrik yang disebabkannya berasal darinya atau
menuju darinya. Telah ditentukan (berdasarkan gaya yang dialami oleh muatan uji
positif), bahwa

 muatan positif (+) akan menyebabkan garis-garis medan listrik berarah dari
padanya menuju keluar,
 muatan negatif (-) akan menyebabkan garis-garis medan listrik berarah menuju
masuk padanya.
 muatan nol ( ) tidak menyebabkan adanya garis-garis medan listrik.

e. Gradien potensial listrik

Medan listrik dapat pula dihitung apabila suatu potensial listrik diketahui,
melalui perhitungan gradiennya:

dengan

untuk sistem koordinat kartesian.

f. Energi medan listrik

Medan listrik menyimpan energi. Rapat energi suatu medan listrik diberikan
oleh [6]

dengan

adalah permittivitas medium di mana medan listrik terdapat, dalam vakum .

adalah vektor medan listrik.


Total energi yang tersimpan pada medan listrik dalam suatu volum adalah

dengan

adalah elemen diferensial volum.

g. Distribusi muatan listrik

Medan listrik tidak perlu hanya ditimbulkan oleh satu muatan listrik,
melainkan dapat pula ditimbulkan oleh lebih dari satu muatan listrik, bahkan oleh
distribusi muatan listrik baik yang diskrit maupun kontinu. Contoh-contoh distribusi
muatan listrik misalnya:

 kumpulan titik-titik muatan


 kawat panjang lurus berhingga dan tak-berhingga
 lingkaran kawat
 pelat lebar berhingga atau tak-berhingga
 cakram tipis dan cincin
 bentuk-bentuk lain

h. Kumpulan titik-titik muatan

Untuk titik-titik muatan yang tersebar dan berjumlah tidak terlalu banyak,
medan listrik pada suatu titik (dan bukan pada salah satu titik muatan) dapat dihitung
dengan menjumlahkan vektor medan listrik di titik tersebut akibat oleh masing-
masing muatan. Dalam kasus ini lebih baik dituliskan

yang dibaca, medan listrik di titik akibat adanya muatan yang terletak di
. Dengan demikian medan listrik di titik akibat seluruh muatan yang tersebar
dituliskan sebagai
Dimana adalah jumlah titik muatan. Sebagai ilustrasi, misalnya ingin
ditentukan besarnya medan listrik pada titik yang merupakan perpotongan kedua
diagonal suatu bujursangkar bersisi , di mana terdapat oleh empat buat muatan titik
yang terletak pada titik sudut-titik sudut bujursangkar tersebut. Untuk kasus ini
misalkan bahwa dan dan ambil pusat koordinat

di titik untuk memudahkan. Untuk kasus dua dimensi seperti ini, bisa
dituliskan pula

yang akan memberikan

sehingga
yang menghasilkan bahwa medan listrik pada titik tersebut adalah nol.

i. Kawat panjang lurus

Kawat panjang lurus merupakan salah satu bentuk distribusi muatan yang
menarik karena bila panjangnya diambil tak-hingga, perhitungan muatan di suatu
jarak dari kawat dan terletak di tengah-tengah panjangnya, menjadi amat mudah.

Untuk suatu kawat yang merentang lurus pada sumbu , pada jarak di
atasnya, dengan kawat merentang dari sampai dari titik proyeksi pada
kawat, medan listrik di titik tersebut dapat dihitung besarnya, yaitu:

Seperti telah disebutkan di atas, apabila dan maka


dengan menggunakan dalil L'Hospital diperoleh
Atau bila kawat diletakkan sejajar dengan sumbu-z dan bidang x-y ditembus
kawat secara tegak lurus, maka medan listrik di suatu titik berjarak dari kawat, dapat
dituliskan medan listriknya adalah

dengan adalah vektor satuan radial dalam koordinat silinder:

di mana adalah sudut yang dibentuk dengan sumbu-x positif.

j. Fluks Medan Listrik

Fluks ( Φ ) adalah sebuah sifat dari semua medan Vektor. Fluks diturunkan
dari kata latin ” Fluere ”(mengalir). Untuk permukaan tertutup didalam sebuah medan
listrik, bahwa ΦE adalah Positif jika garis – garis gaya yanng menuju keluar dan
negatif jika garis – garis gaya yang menuju ke dalam.
Permukaan di bagi – bagi menjadi segi empat kuadratis ΔS yang masing – masing
cukup kecil sehingga dapat di anggap sebagai bidang datar. Elemen luas dapat
dinyatakan sebagai sebuah vektor ΔS, yang besarnya menyatakan luas ΔS ; arah ΔS di
ambil normal.
Sebuah definisi setengah kuantitatip mengenai fluks adalah :
ΦE = Є t . ΔS
Satuan SI yang sesuai untuk ΦE adalah Newton meter² atau Coloumb (
N.m²/c). Definisi fluks listrik yang didapat didalam limit diferensial. Dengan
menggantikan penjumlahan terhadap permukaan dengan sebuah integral terhadap
permukaan akan menghasilkan :

ΦE = ф E . dS
3. Hukum Gauss

Hukum Gauss dikembangkan dari konsep fluks sebuah medan vektor.

Hukum Gauss dinyatakan sebagai berikut :

” Jumlah garis medan yang menembus suatau permukaan tertutup sebanding


dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tertutup tersebut”

Fluks adalah sebuah sifat dari semua medan vektor. Dalam medan listrik fluks
merupakan jumlah semua medan listrik yang terdapat pada suatu luas tertentu.
Definisi setengah kuantitatif mengenai fluks :

 = E .S atau =  E dS

Hukum gauss adalah fluks listrik yang menembus suatu permukaan tertutup
sama dengan jumlah muatan tertutup sama dengan jumlah muatan listrik yang
dilingkupi oleh permukaan tertutup itu dibagi dengan permitivitas udara.
Persamaan Hukum Gauss
Φ net = Є E A cos θ = q / Єo
Untukkuatmedanliastrik
Φ net = Є E A cos θ = 4π r² E → E = q / 4π r² = K. q/ r²

Analogi antara medan gravitasi dan medan gravitasi listrik

Fluks listrik didefinisikan sebagai jumlah/banyaknya garis-garis medan listrik yang


menembus tegak lurus suatu bidang.Pernyataan hukum Gauss, ”Fluks listrik yang
menembus suatu permukaan tertutup sama dengan jumlah muatan listrik yang
dilingkupi oleh permukaan tertutup itu dibagi dengan permitivitas udara”
Potensial listrik adalah perubahan energi potensial per satuan muatan yang terjadi
ketika sebuah muatan uji dipindahkan dari suatu titik yang tak berhingga jauhnya ke
titik yang ditanyakan. Energi potensial listrik adalah usaha yang dibutuhkan sebuah
muatan listrik untuk dipindahkan dari sebuah titik.
Kuat medan listrik dan potensial listrik saling berhubungan.
CONTOH SOAL

1. Berapakah resultan vector dari gambar dibawah ini

2. Perhatikan Gambar dibawah ! Berapa Besar Resultan ketiga vector tersebut

3. Dua muatan titik masing-masing sebesar 0,05 μC dipisahkan pada jarak 10 cm.
Tentukan besarnya gaya yang dilakukan oleh satu muatan pada muatan lainnya

4. Dua buah muatan masing-masing + 2µ C dan + 3µ C, terpisah sejauh 2 cm. Jika k =


9.109 N m2/C2, berapa besar gaya tolak-menolaknya

5. Hitung medan listrik di M(3, - 4, 2) dalam ruang hampa yang disebabkan oleh muatan
Q1 = 2 n C di P1(0, 0, 0) dan Q2 = 3 n C di P2 (- 1, 2, 3).

6. Sebuah muatan positif q1 = +8nC berada pada titik asal dan muatan kedua
positif q2=+12nC berada pada sumbu x = 4m dari titik asal. Carilah medan lisriknya di
sumbu x untuk P yang berjarak x= 7 m dari titik asal.
JAWABAN

1.

Penyelesaian vector secara analitis

Ingat : Perhitungan sudut diukur terhadap sumbu X

Fx = F. Cos θ
Fy = F. Sin θ

Gaya Resultan :

R = F1 +F2

= (56,6 i + 56,6 j) + (25 i + 43,3 j)

= (31,6 i + 99,9 j)

Besar gaya Resultan :

R =√(〖Rx〗^2+〖Ry〗^2 )

=√(〖31,6〗^2+〖99,9〗^2 )

2.

Jadi, resultan gayanya :


FR = √(〖Fx〗^2+〖Fy〗^2 )

= (1/2√2)2 + (-3/2√2)2

= √5 N
3.

Kedua muatan dan gambar gaya yang bekerja seperti berikut.

Gambar 4.1.3

(a) F = k = 9× 109 = 2,25×10-3 N.

4.

Diketahui :
=
k = = 9.109 N m2/C2

Q1 = + 2µ C = 2.106 C =
Q2 = + 3µ C = 3.106 C

r = 2 cm = 2.10-2 m = 13,5. 109-6-6-(-4)


Ditanya : F ? = 13,5. 101
Jawab : = 135 N

5.
R2  4 a x  6 a y  a z  R2  ( 4 2 )  ( 6) 2  ( 1) 2  7,280

kQ1 R1 kQ2 R 2
E  E1  E 2  3
 3
R1 R2
9 x109 ( 2 x10 9 )(3 a x  4 a y  2 a z ) 9 x109 (3 x10 9 )( 4 a x  6 a y  a z )
 
(5,385) 3 (7,280) 3
 (345,8 a x  461,1 a y  230,5 a z )  ( 279,9 a x  419,9 a y  70 a z )
 625,7 a x  881 a y  160,5 a z

6. Di titik P1, E = k +k

= (9,0 × 109 Nm2 /C2) + (9,0 × 109 Nm2 /C2)


= 13,5 N/C (arah ke kanan)

Anda mungkin juga menyukai