Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Permintaan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia baik itu untuk
keperluan industri, transportasi dan rumah tangga dari tahun ketahun semakin meningkat.
Menyebabkan ketersediaan bahan bakar menjadi terbatas, atau harga menjadi
melambung. Terkait dengan masalah tersebut, salah satu kebijakan pemerintah ialah
rencana pengurangan penggunaan bahan bakar minyak tanah dan gas LPG untuk
keperluan rumah tangga.
Sejalan dengan hal itu pemerintah juga mendorong upaya- upaya untuk
penggunaan sumber-sumber energi alternatif lainnya yang dianggap layak dilihat dari
segi teknis, ekonomi, dan lingkungan, apakah itu berupa biofuel, biogas/gas bio, briket
arang dan lain sebagainya. Sumber energi alternatip telah banyak ditemukan sebagai
pengganti bahan bakar minyak, salah satunya adalah Biogas.
Penggunaan biogas belum cukup berkembang luas antara lain disebabkan oleh
karena masih relatif murahnya harga BBM yang disubsidi, sementara teknologi yang
diperkenalkan selama ini masih memerlukan biaya yang cukup tinggi karena berupa
konstruksi beton dengan ukuran yang cukup besar. Mulai tahun 2000-an telah
dikembangkan reaktor biogas skala kecil (rumah tangga) dengan konstruksi sederhana,
terbuat dari plastik secara siap pasang (knockdown) dan dengan harga yang relatif
murah. Dan reaktor biogas dapat juga dibuat dari sumur tembok dan dengan plastik serta
dengan bahan baku kotoran ternak.
Selain pembuatan biogas, kotoran sapi yang berupa cair (limbah cair) dan limbah
dari biogas dapat difiltrasi kembali. Air hasil dari filtrasi tersebut dapat digunakan untuk
membersihkan peternakan. Limbah atau sisa hasil filtrasi berupa limbah cair dan semi
padat, limbah tersebut dapat digunakan sebagai pupuk organik.
Peternakan Harja Rahayu memiliki 2 jenis sapi yaitu sapi peranakan biasa dan
sapi asli Australia. Sebagian dari sapi tersebut diperah. Susu hasil dari pemerahan tidak
hanya dijual tetapi diolah kembali menjadi beberapa jenis makanan yang dapat dijual
dipasaran diantaranya permen susu, kerupuk susu dan yoghurt.

Penelitian Limbah, Kelompok 5 Page 1


1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan biogas ?
2. Bagaimana sejarah biogas ?
3. Kandungan apa saja yang terkandung dalam biogas ?
4. Bagaimana cara pembuatan biogas ?
5. Apa saja manfaat dari biogas ?
6. Apa yang dimaksud dengan filtrasi ?
7. Bagaimana cara pembuatan filtrasi limbah cair kotoran sapi ?
8. Cara apa saja yang dapat digunakan dalam pembuatan filtrasi ?

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan melakukan penelitian ini yaitu untuk :
1. Mengetahui cara pembuatan biogas
2. Mengetahui kandungan yang terdapat dalam biogas
3. Mengetahui pemanfaatan dan pengolahan kotoran sapi dalam biogas
4. Mengetahui cara filtrasi limbah cair dari kotoran sapi dan limbah cair biogas
5. Mengetahui produk yang dapat dihasilkan dari susu sapi
6. Mengetahui cara perawatan dan pemeliharaan sapi

1.4 Metode Penelitian


Metode yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini yaitu dengan cara
wawancara. Dengan cara wawancara ini, kita dapat mengetahui lebih dalam lagi
tentang pengolahan limbah kotoran sapi terutama dalam pembuatan biogas dan filtrasi
limbah cair dari kotoran sapi dan limbah cair dari biogas.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui cara pembuatan biogas dan
filtrasi limbah cair dari kotoran sapi. Sehingga kami dapat memberikan informasi
kepada masyarakat sekitar bahwa pemakaian biogas lebih praktis dan terjangkau
dibanding dengan pemakain BBM atau gas LPG. Selain itu, pemakaian biogas lebih
ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi.

Penelitian Limbah, Kelompok 5 Page 2


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil Peternakan Sapi Perah Harja Rahayu


Peternakan sapi perah Harja Rahayu adalah salah satu peternakan yang bekerja
sama dengan pemerintah dalam pelaksanaan pembibitan sapi. Didirikan pada tahun
2000 oleh Bapak Yayat Suhayat. Beliau memelihara kurang lebih 90 ekor sapi yang
diantaranya 50 ekor milik pemerintah, 20 ekor milik pribadi dan 20 ekor sapi yang
berumur 1bulan-1 tahun. Selain memelihara sapi, beliau juga memelihara 20 ekor
domba. Beliau memiliki 5 orang pegawai, yang diantaranya 2 orang memelihara
peternakan dan 3 orang mencari pakan untuk hewan ternak.
Dari peternakan ini beliau bisa memanfaatkan kotoran sapi yang diolah
menjadi biogas dan pupuk organik serta memanfaatkan susu sapi sebagai bahan baku
pembuatan permen susu, yoghurt dan kerupuk susu.
Beliau membuat biogas mulai dari tahun 2005-2011. Karena kekurangan
tempat untuk kandang sapi, beliau memanfaatkan tempat yang dulu dibuat sebagai
tempat pembuatan biogas sekarang menjadi tempat kandang sapi. Limbah kotoran
sapi tersebut untuk sementara dibuang ke kebun sebagai pupuk dan sebagian
ditampung di tempat penampungan limbah untuk difiltrasikan. Namun sekarang
beliau akan membuat lagi tempat untuk pembuatan biogas dan tempat untuk kandang
sapi serta membuat tempat penampungan limbah untuk filtrasi sehingga air yang
dihasilkan menjadi lebih jernih dan dapat digunakan untuk membersihkan peternakan.

2.2 Kegiatan Peternakan Sapi Perah Harja Rahayu


A. Pemberian Pakan Ternak
Pemberian pakan dilakukan selama tiga kali dalam satu hari yaitu pagi, siang,
dan sore. Pakan yang diberikan berupa rumput, jerami, daun jagung dan lain-lain.
Rumput yang akan diberikan pertama-tama digiling terlebih dahulu menggunakan mesin
penggiling agar teksturnya menjadi lebih kecil dan pemberian pakan menjadi lebih
mudah. Setiap pemberian pakan, satu ekor sapi diberi pakan sebanyak satu cerangka.
Sedangkan untuk minumnya, dipinggir tempat pakan sudah disediakan tempat untuk air
minum sehingga dalam pemberian air minum menjadi lebih praktis.

Penelitian Limbah, Kelompok 5 Page 3


B. Pemerahan Susu
Pemerahan susu dilakukan sebanyak dua kali dalam satu hari yaitu pagi hari
dan sore hari. Sapi yang akan diperah pertama-tama dibersihkan terlebih dahulu, baik
kandangnya maupun sapi itu sendiri. Hal tersebut dilakukan agar susu yang dihasilkan
lebih steril, tidak tercemari oleh kotoran, dan susu yang dihasilkan tidak terkontaminasi
oleh bau-bau yang ada di sekitar kandang. Pemerahan dilakukan oleh dua orang pegawai
dengan cara manual. Dari 12 ekor sapi yang diperah, dalam satu hari dapat menghasilkan
susu sebanyak 140 liter. Sebagian dari hasil pemerahan tersebut diberikan kepada sapi
yang masih kecil. Satu ekor anak sapi diberi susu sebanyak 1-2 liter perekor. Susu yang
kwalitasnya bagus yaitu susu yang mengandung lemak dan protein yang tinggi. Susu
hasil pemerahan setiap harinya dijual ke koprasi dengan harga Rp.3300 sampai dengan
Rp.3600 /liter.

C. Pemeliharaan Hewan Ternak (Sapi)


Pemeliharaan atau perawatan yang harus dilakukan yaitu meliputi aktivitas
perwatan kesehatan dan perawatan khusus. Perawatan kesehatan perlu dilakukan guna
menjaga kondisi sapi agar selalu dalam kondisi sehat, misalnya dengan mengontrol
pemberian pakan. Perawatan khusus yang dilakukan kepada sapi yaitu pembersihan
kandang, pembersihan sapi dan pembersihan kotoran. Tujuannya agar menjaga kondisi
sapi tetap sehat dan bersih sehingga terhindar dari penyakit.

2.3 Produk Peternakan Sapi Perah Harja Rahayu


A. Yoghurt
Yoghurt merupakan hasil olahan susu yang diproses melalui proses fermentasi
dengan penambahan kultur organisme yang baik, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophilus. Bakteri tersebut akan menguraikan laktosa (gula susu)
menjadi asam laktat dan berbagai komponen aroma dan citarasa, lactobacillus bulgaricus
berperan pada pembentukan aroma dan streptoccus thermophilus berperan pada
pembentukan citarasa.
Yoghurt memiliki banyak manfaat diantaranya adalah meningkatkan
pertumbuhan, meningkatkan saluran pencernaan, antikanker, penghambat pertumbuhan
bakteri patogen, anti diare, meremajakan wajah, pembersih yang ramah lingkungan, dan
menjaga jantung tetap sehat.

Penelitian Limbah, Kelompok 5 Page 4


B. Permen Susu
Permen susu adalah salah satu produk yang dibuat di Peternakan Harja
Rahayu. Permen susu dibuat dengan bahan dasar susu dan gula yang diolah menjadi
caramel. Cara membuat permen susu yaitu dengan mencampurkan 1 liter susu dengan 1
gelas gula pasir, lalu dipanaskan sampai terbentuk caramel. Setelah itu karamel
dituangkan ke dalam nampan dan dipotong – potong sesuai ukuran yang diinginkan.

C. Kerupuk Susu
Kerupuk susu merupakan produk yang dibuat di Peternakan Harja Rahayu.
Kerupuk susu dibuat dengan bahan dasar aci dengan susu. 1kg aci dicampurkan dengan 1
liter susu, lalu dikemas menggunakan plastik dan direbus sampai matang. Setelah itu,
hasil rebusan diangkat dan diiris tipis - tipis lalu dijemur sampai kering.

Penelitian Limbah, Kelompok 5 Page 5


BAB III
PENGOLAHAN LIMBAH

3.1 Biogas
A. Pengertian
Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktifitas anaerobik atau fermentasi dari
bahan-bahan organik termasuk diantaranya: kotoran manusia dan hewan, limbah
domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang
biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah
metana dan karbon dioksida.
Biogas merupakan sebuah proses produksi gas bio dari material organik
dengan bantuan bakteri. Proses degradasi material organik ini tanpa melibatkan
oksigen disebut anaerobik digestion. Gas yang dihasilkan sebagian besar (lebih 50 %)
berupa metana. Material organik yang terkumpul pada digester (reaktor) akan
diuraikan menjadi dua tahap dengan bantuan dua jenis bakteri. Tahap pertama
material organik akan didegradasi menjadi asam-asam lemah dengan bantuan bakteri
pembentuk asam. Bakteri ini akan menguraikan sampah pada tingkat hidrolisis dan
asidifikasi. Hidrolisis yaitu penguraian senyawa kompleks atau senyawa rantai
panjang seperti lemak, protein, karbohidrat menjadi senyawa yang sederhana.
Sedangkan asidifikasi yaitu pembentukan asam dari senyawa sederhana.
Setelah material organik berubah menjadi asam-asam, maka tahap kedua dari
proses anaerobik digestion adalah pembentukan gas metana dengan bantuan bakteri
pembentuk metana seperti methanococus, methanosarcina, methano bacterium.
Perkembangan proses anaerobik digestion telah berhasil pada banyak aplikasi.
Proses ini memiliki kemampuan untuk mengolah sampah/limbah yang keberadaanya
melimpah dan tidak bermanfaat menjadi produk yang lebih bernilai. Aplikasi
anaerobik digestion telah berhasil pada pengolahan limbah industri, limbah pertanian
limbah peternakan dan municipal solid waste (MSW).

Penelitian Limbah, Kelompok 5 Page 6


B. Sejarah Biogas
Sejarah penemuan proses anaerobik digeston untuk menghasilkan biogas
tersebar di benua Eropa. Penemuan ilmuan Alessandro Volta terhadap gas yang
dikeluarkan dirawa – rawa terjadi pada tahun 1770, beberapa dekade kemudian
Avogadro mengidentifikasikan tentang gas Methana. Setelah tahun 1875
dipastikan bahwa biogas merupakan produk dari proses anaerobik digeston.
Tahun 1884 Pasteour melakukan penelitian tentang biogas menggunakan kotoran
hewan. Era penelitian Pasteour menjadi landasan untuk penelitian biogas hingga
saat ini.
Pada akhir abad ke-19 ada beberapa riset yang dilakukan dalam bidang
ini. Di Jerman dan Perancis pada masa perang dunia dan beberapa unit
pembangkit biogas dengan memanfaatkan limbah pertanian. Selama perang dunia
II banyak petani di Inggris dan benua Eropa yang membuat digester kecil untuk
menghasilkan biogas yang digunakan untuk menggerakan traktor. Karena harga
BBM semakin murah dan mudah untuk memperolehnya pada tahun 1950-an
pemakaian biogas di Eropa ditinggalkan. Tetapi, dinegara – negara berkembang
kebutuhan akan sumber energi yang murah selalu tersedia. Oleh karena itu, di
India proses produksi biogas terus dilakukan semenjak abad ke-19. Saat ini,
negara berkembang lainnya seperti China, Filipina, Korea, Taiwan dan Papua
Nugini telah melakukan berbagai riset dan pengembangan alat penghasil biogas.
Selain dinegara berkembang, teknologi biogas juga telah dikembangkan dinegara
maju seperti Jerman.

C. Komposisi Biogas
Biogas sebagian besar mengandung gas metana (CH4) dan karbon
dioksida (CO2), dan beberapa kandungan yang jumlahnya kecil diantaranya
hydrogen sulfida (H2S) dan ammonia (NH3) serta hydrogen dan (H2), nitrogen
yang kandungannya sangat kecil.
Energi yang terkandung dalam biogas tergantung dari konsentrasi metana
(CH4). Semakin tinggi kandungan metana maka semakin besar kandungan energi
(nilai kalor) pada biogas, dan sebaliknya semakin kecil kandungan metana
semakin kecil nilai kalor. Kualitas biogas dapat ditingkatkan dengan
memperlakukan beberapa parameter yaitu : Menghilangkan hidrogen sulphur,
kandungan air dan karbon dioksida (CO2). Hidrogen sulphur mengandung racun
Penelitian Limbah, Kelompok 5 Page 7
dan zat yang menyebabkan korosi, bila biogas mengandung senyawa ini maka
akan menyebabkan gas yang berbahaya sehingga konsentrasi yang di ijinkan
maksimal 5 ppm. Bila gas dibakar maka hidrogen sulphur akan lebih berbahaya
karena akan membentuk senyawa baru bersama-sama oksigen, yaitu sulphur
dioksida /sulphur trioksida (SO2 / SO3). senyawa ini lebih beracun. Pada saat
yang sama akan membentuk Sulphur acid (H2SO3) suatu senyawa yang lebih
korosif. Parameter yang kedua adalah menghilangkan kandungan karbon dioksida
yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas, sehingga gas dapat digunakan
untuk bahan bakar kendaraan. Kandungan air dalam biogas akan menurunkan
titik penyalaan biogas serta dapat menimbukan korosif.

D. Dasar - Dasar Yang perlu Diperhatikan Dalam Pembuatan Biogas


1. Lokasi Bangunan
Usahakan letak bangunan biogas berada di lahan yang permukaan air
tanahnya lebih dari 2meter. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya
air tanah masuk ke ruang pembentukan biogas. Usahakan lokasi bangunan
tidak jauh dari kandang dan tempat pemanfaatan biogas.
2. Ruang proses pembentukan biogas harus kedap air dan udara
Bahan yang digunakan harus bebas dari tanah dan kotoran lainnya.
Dalam pembuatan bangunan diusahakan plastik yang digunakan tidak boleh
bocor atau dinding reaktor tidak boleh ada yang retak.
3. Reaktor harus kedap air dan kedap udara
Hal ini dimaksudkan agar biogas yang dihasilkan menjadi lebih bagus
dan dinding reaktor tidak mudah retak sehingga dapat digunakan dalam jangka
waktu yang cukup lama.

E. Pemasangan Instalasi Saluran Biogas


a. Instalasi saluran biogas antara digester dengan kompor, manometer, lampu
pemasangan pada posisi miring, sehingga uap air yang mengembun jatuh pada
tempatnya.
b. Setiap sambungan pipa distribusi biogas harus benar-benar rapat

Penelitian Limbah, Kelompok 5 Page 8


F. Cara Pembuatan Biogas
a. Bak Penampungan Sementara
Terbuat dari kotak dengan ukuran 0,5 m x 0,5 m x 0,5 m berguna sebagai
tempat mengencerkan kotoran sapi.
b. Digester
Bangunan utama dari instalasi biogas adalah digester. Digester berfungsi
untuk menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan organik oleh
bakteri. Jenis digester yang paling banyak digunakan adalah model continuous
feeding dimana pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu setiap
hari. Besar kecilnya digester tergantung pada kotoran ternak yamg dihasilkan
dan banyaknya biogas yang diinginkan. Lahan yang diperlukan sekitar 16 m2.
Untuk membuat digester diperlukan bahan bangunan seperti pasir, semen, batu
kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, cat dan pipa prolon.
c. Plastik Penampungan Gas
Terbuat dari bahan plastik tebal berbentuk tabung yang berguna untuk
menampung gas methane yang dihasilkan dari digester. Gas metan kemudian
disalurkan ke kompor gas.
d. Kompor Gas
Berfungsi sebagai alat untuk membakar gas metan untuk menghasilkan api.
Api inilah yang digunakan untuk memasak.
e. Bak penampungan Kompos
Bak ini dapat dibuat dengan cara mengali lobang ukuran 2 m x 3 m dengan
kedalaman 1 m sebagai tempat penampungan kompos yang dihasilkan dari
digester.

G. Tahapan Pembuatan Biogas


Setelah peralatan digester selesai dipasang maka selanjutnya adalah tahapan
pembuatan biogas (berupa limbah organik/kotoran ternak) dimasukan kedalam
reaktor dengan cara sebagai berikut :
1. Bahan biogas (berupa limbah organik/kotoran sapi) dicampur dengan air,
perbandingan satu bagian kotoran dan satu bagian air.
2. Campuran tersebut diaduk, kemudian dialirkan kedalam reaktor biogas sampai
batas optimal lubang pengeluaran.

Penelitian Limbah, Kelompok 5 Page 9


3. Didiamkan selama 2-3 minggu, dengan posisi kran gas control dan gas
pengeluaran ke kompor dalam keadaan tertutup.
4. Hasil proses fermentasi terlihat pada akhir minggu kedua, karena sifatnya ringan
biogas akan terkumpul dibagian atas kubah reaktor.
5. Gas pertama yang terbentuk dikeluarkan sampai keluar bau khas biogas.
6. Apabila pemakaian biogas setiap hari, makan pengisian bahan biogas setiap hari.
7. Produksi biogas akan berlangsung secara terus menerus, tergantung pengisian dan
pemeliharaan instalasi.

H. Pemanfaatan Biogas
Biogas dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi pada kompor gas, lampu
petromak maupun lampu penerangan, menggerakan motor bakar (energi mekanis atau
listrik).

a. Cara Pemakain Kompor Biogas


1. Pastikan selang saluran gas terhubung dengan kompor biogas, buka kran gas
secara perlahan sehingga gas akan mengalir ke kompor.
2. Nyalakan korek api dan sulut tepat diatas tungku sampai kompor menyala
normal.
3. Atur nyala api sesuai kebutuhan, pastikan gas yang tersedia cukup untuk
kegiatan memasak dengan melihat indikator tekanan gas.
4. Jika kegiatan memasak selesai, kran gas ditutup rapat.

Penelitian Limbah, Kelompok 5 Page 10


b. Cara Pemakaian Lampu Petromak
1. Pastikan selang saluran gas telah terhubung dengan lampu petromak, buka
kran gas secara perlahan sehingga gas akan mengalir ke kaos lampu.
2. Nyalakan korek api dan sulut tepat dibagian kaos lampu sampai menyala
normal.
3. Atur nyala api sesuai kebutuhan, pastikan gas yang tersedia cukup untuk
penerangan dengan melihat indikator tekanan gas pada manometer.
4. Jika penggunaan lampu petromak selesai, kran gas ditutup rapat.

c. Cara Pemakaian Motor Bakar/Generator Listrik


1. Pastikan persediaan biogas cukup dengan melihat indikator tekanan gas pada
manometer.
2. Pastikan saluran gas yang terhubung dengan motor bakar/generator.
3. Buka kran gas dengan perlahan, sampai indikator tekanan gas yang masuk
sesuai dengan ketentuan.
4. Hidupkan motor bakar/generator dengan cara diengkol/ditarik starter/menekan
tombol starter.
5. Setelah mesin hidup normal, untuk motor bakar penerusan daya mekanis dapat
dilakukan. Sedangkan untuk generator, pastikan dulu lampu indikator
menyala, baru kabel dihubungkan dengan stopkontak untuk nenyalakan listrik.
6. Apabila pemakain selesai, motor bakar/generator dimatikan dan kran gas
ditutup rapat.
7. Motor bakar/generator dengan pendingin radiator/pendingin air dapat
dioperasikan terus menerus. Sedangkan yang berpendingin kipas, setelah 3 - 5
jam harus dihentikan dahulu sampai mesin menjadi dingin baru bisa
dioperasikan lagi.

I. Pemeliharaan Dan Perawatan Reaktor Biogas


1. Hindarkan reaktor dari gangguan anak-anak, tangan jahil, ataupun dari ternak
yang dapat merusak reaktor dengan cara memagar dan memberi atap supaya
air tidak dapat masuk ke dalam galian reaktor.
2. Isilah selalu pengaman gas dengan air sampai penuh. Jangan biarkan sampai
kosong karena gas yang dihasilkan akan terbuang melalui pengaman gas
3. Apabila reaktor tampak mengencang karena adanya gas tetapi gas tidak
mengisi penampung gas, maka luruskan selang dari pengaman gas sampai
reaktor, karena uap air yang ada di dalam selang dapat menghambat gas
mengalir ke penampung gas. Lakukan hal tersebut sebagai pengecekan rutin.
4. Cegah air masuk ke dalam reaktor dengan menutup tempat pengisian disaat
tidak ada pengisian reaktor.

Penelitian Limbah, Kelompok 5 Page 11


5. Berikan pemberat di atas penampung gas (misalnya dengan karung-karung
bekas) supaya mendapatkan tekanan di saat pemakaian.
6. Bersihkan kompor dari kotoran saat memasak ataupun minyak yang
menempel.

J. Keunggulan Reaktor Biogas


1. Konstruksi sederhana, mudah dan cepat pemasangannya (tidak sampai 1 hari)
2. Harga terjangkau, sekitar Rp 2,5 juta sudah termasuk pemasangan dan satu
unit kompor biogas.
3. Awet, menggunakan material plastik khusus sehingga tahan hingga 6 tahun.
4. Mudah dalam perawatan dan penggunaan.
5. Produksi gas setara dengan 2,5 liter minyak tanah/hari, lebih dari cukup untuk
dijadikan bahan bakar memasak.
6. Menghasilkan kompos (pupuk organik) yang sangat bagus kualitasnya dan
dapat langsung digunakan pada lahan/usaha budidaya pertanian.

K. Keuntungan Menggunakan Biogas


1. Biogas merupakan energi bersih yang dapat digunakan dalam skala rumah
tangga. Modal pembuatan sistem biogas berada di awal pembuatan sistem.
Setelah sistem berjalan, pengguna dapat menggunakan biogas dengan sangat
murah dan tidak menghasilkan asap seperti kayu bakar atau batu bara.
2. Memasak menggunakan biogas lebih cepat dan mudah
3. Biogas membunuh bakteri pada pupuk ternak. Peternakan dengan sistem
biogas lebih bersih dan aman.
4. Biogas menghasilkan pupuk yang aman untuk penggunaan di lahan pertanian
5. Biogas mampu membantu upaya memitigasi pemanasan global dengan
membakar gas metana yang berasal dari limbah organik. Lebih baik gas
metana tersebut digunakan dibandingkan dibiarkan lepas ke atmosfer.

Penelitian Limbah, Kelompok 5 Page 12


3.2 Filtrasi
A. Pengertian
Filtrasi adalah suatu operasi atau proses dimana campuran heterogen antara fluida
dan partikel-partikel padatan dipisahkan oleh media filter yang meloloskan fluida tetapi
menahan partikel padatan.
Filtrasi adalah pemisahan koloid atau partikel padat dari fluida dengan
menggunakan media penyaringan atau saringan. Air yang mengandung suatu padatan
atau koloid dilewatkan pada media saring dengan ukuran pori-pori yang lebih kecil dari
ukuran suatu padatan tersebut.
Penyaringan (filtrasi) adalah salah satu cara pemisahan zat baik berupa cairan
maupun gas. Pemisahan zat padat dari campuran padat cair dilakukan dengan bantuan
medium berpori yang disebut medium penyaring. Suspensi padat cair dipaksa melewati
medium penyaring.Zat padat akan tertahan medium penyaring sedangkan cairan dapat
melewatinya yang biasa disebut filtrat. Dalam beberapa penyaringan, padatan-saring yang
terbentuk merupakan medium penyaring yang baik. Untuk memaksa cairan melewati
medium diperlukan gaya pendorong dalam bentuk :
 gaya berat (gravity filtration)
 vakum (vacuum filtration)
 tekanan ( pressure filtration)
 gaya sentrifugal (centrifugal filtration)
Pemilihan filter ditentukan oleh :
1. Sifat campuran
2. Tingkat produksi besar atau kecil
3. Kondisi proses
4. Hasil yang diinginkan
5. Bahan konstruksi yang diperlukan

B. Jenis Jenis Filtrasi


1. Filtrasi Dengan Penyaringan
Penyaringan adalah proses di mana partikel-partikel dipisahkan dari cairan
dengan melewatkan cairan melalui bahan yang permeable. Medium saringan yang
berpori adalah bahan permeable yang memisahkan partikel-pertikel dari cairan yang
melaluinya, dan dikenal sebagai penyaring.

Penelitian Limbah, Kelompok 5 Page 13


Peralatan penyaringan digolongkan berdasarkan tipe kekuatan penggerak
(gravitasi, tekanan, sentrifugal, atau vakum), dengan metode pengerjaan (batch atau
kontinu), dan hasil akhir yang diinginkan (filtrate dari zat padat cake). Penyaringan
tekanan diinginkan untuk menangani kuantitas bahan yang besar dalam usaha
mempercepat proses penyaringan.

2. Filtrasi Dengan Pengendapan

Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagia suatu fase padat keluar dari
larutan Endapan mungkin berupa Kristal (kristalin) atau koloid dan dapat dikeluarkan
dari larutan dengan penyaringan atau pemusingan (centrifuge). Pengendapan dengan
nama lain precipitation merupakan metode pemisahan senyawa kimia dengan cara
mengendapkan suatu zat dalam campurannya. Pengendapan dilakukan sedemikian rupa
sehingga memudahkan proses pemisahannya.

Metode Pengendapan

Metode pengendapan secara fisik yang berdasarkan gaya gravitasi (sedimentasi ).


Sedimentasi adalah proses pemisahan padatan yang terkandung dalam limbah cair oleh
gaya gravitasi. Proses sedimentasi biasanya dilakukan setelah proses koagulasi dan
flokulasi. Dimana koagulasi merupakan proses penambahan bahan kimia (koagulan)
ke dalam cairan yang akan diolah membentuk gumpalan (flok). Sedangkan Flokulasi
merupakan proses dimana gumpalan diaduk untuk mempercepat pembentukan flok,
sehingga dapat dipisahkan dengan cara sedimentasi dan filtrasi.

Ada dua cara sedimentasi :

 Sedimentasi di awal (Primary Sedimentation) dapat dilakukan jika kekeruhan


tinggi, untuk mengurangi resiko kerusakan pompa/mesin pada treatment
berikutnya.
 Sedimentasi di akhir (Secondary Sedimentation) digunakan untuk memisahkan
dan mengumpulkan lumpur(sludge) dari proses sebelumnya.

C. Filtrasi Yang Dilakukan di Peternakan Harja Rahayu


Filtrasi yang dilakukan di peternakan Harja Rahayu yaitu dengan cara
penyaringan dan pengendapan. Proses filtrasi limbah cair dilakukan dengan cara
menampung kotoran sapi baik limbah pembuatan biogas, air kencing sapi maupun
kotoran sisa pembersihan peternakan ditampung di kolam A. Agar air yang dihasilkan

Penelitian Limbah, Kelompok 5 Page 14


menjadi jernih, maka filtrasi dilakukan dengan 5 tahap penyaringan. Namun karena
tempat filtrasi masih dalam proses pembangunan, sehingga filtrasi yang dilakukan di
peternakan Harja Rahayu baru dilakukan 3 tahap penyaringan, sehingga air yang
dihasilkan belum jernih. Kolam untuk melakukan proses filtrasi berukuran 2meter
persegi dengan kedalaman 1 - 2,5 meter.
Proses filtrasi dilakukan dengan cara menampung semua limbah di kolam A,
selama di kolam A limbah mengalami pengendapan sehingga partikel padatnya
menjadi terpisah dan partikel cair disalurkan ke kolam B. Di kolam B limbah
mengalami pengendapan kembali dan partikel cairnya disalurkan ke kolam C. Dari
kolam C partikel tersebut disalurkan ke kolam D dan selanjutnya disalurkan kembali
ke kolam E dengan keadaan air menjadi lebih jernih. Penyaluran dari setiap kolam
dilakukan dengan metode penyaringan sehingga dapat menghasilkan air jernih.
Limbah sisa pengendapan filtrasi tersebut berupa limbah cair dan limbah
padat. Limbah – limbah tersebut dapat digunakan sebagai pupuk organik dengan
kwalitas lebih bagus. Sedangkan air hasil dari filtrasi limbah cair kotoran sapi dapat
dipergunakan untuk membersihkan peternakan.

Penelitian Limbah, Kelompok 5 Page 15


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari kegiatan penelitian dan penyusunan makalah yang telah kami kerjakan maka
dapat disimpulkan bahwa limbah yang berupa kotoran sapi tidak hanya dapat digunakan
sebagai pupuk saja tetapi dapat digunakan sebagai biogas, filtrasi air serta pupuk organik cair
dan pupuk organik padat. Hasil dari pembuatan biogas dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari – hari dan dapat digunakan sebagai pengganti gas LPG serta dapat
digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik. Air hasil dari filtrasi limbah biogas dan limbah
cair lainnyapun dapat digunakan untuk membersihkan peternakan kembali sehingga
penggunaan air bisa menjadi lebih hemat.
Selain memproduksi biogas, peternakan sapi perah Harja Rahayu pun membuat
beberapa jenis makanan dengan menggunakan bahan baku susu murni yang diantaranya
yoghurt, permen susu dan kerupuk susu.
Dengan melakukan kunjungan ini kami dapat menambah wawasan baru, diantaranya
yaitu kami dapat mengetahui proses pembuatan biogas, dan filtrasi limbah cair dari kotoran
sapi. Sehingga suatu saat kami dapat mempraktekan pembuatan biogas terutama dikalangan
masyarakat sekitar sehingga mereka dapat mengurangi penggunaan gas LPG dan beralih ke
biogas.

4.2 Saran
Harga bahan bakar yang semakin meningkat dan ketersediaannya yang semakin
menipis serta permasalahan emisi gas rumah kaca merupakan masalah yang dihadapi oleh
masyarakat global. Upaya pencarian bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan dapat
diperbaharui merupakan solusi dari permasalahan tersebut. Untuk itu, kami sarankan kepada
peternakan Harja Rahayu agar lebih memperkenalkan lagi biogas kepada masyarakat sekitar,
baik tentang proses pembuatannya, penggunaannya serta manfaatnya. Sehingga masyarakat
yang menggunakan biogas tidak hanya masyarakat yang ada di sekitar peternakan saja, tetapi
masyarakat lainnyapun dapat menggunakan biogas terutama masyarakat yang ada di
Kabupaten Sumedang. Dengan melakukan hal tersebut, mereka dapat mengurangi pemakaian
gas LPG serta beralih ke biogas untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Penelitian Limbah, Kelompok 5 Page 16


DAFTAR PUSTAKA

1. http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/123456789/1128/178-
188.pdf?sequence=1#page=11&zoom=auto,0,468
2. http://griyasampah.blogspot.com/2013/05/cara-membuat-biogas-dari-kotoran-
sapi.html
3. http://lpmunsri.files.wordpress.com/2011/04/biogas_-full.pdf
4. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/DIANA_ROCHINTA
NIAWATI/BIOLOGY_TERAPAN/PEMBUATAN_BIOGAS.pdf
5. http://www.litbang.deptan.go.id/download/one/183/file/BIOGAS-PEMBUATAN-
KONSTRUKS.pdf
6. http://www.esdm.go.id/berita/323-energi-baru-dan-terbarukan/3672-reaktor-biogas-
skala-rumah-tangga.html?tmpl=component&print=1&page=
7. http://matoa.org/keuntungan-biogas/
8. http://samapahu.blogspot.com/2012/12/yoghurt-definisi-proses-pembuatan.html
9. http://filtrasi013.blogspot.com/2013/02/teknik-
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&v
ed=0CFkQFjAG&url=http%3A%2F%2Fachmadirfani.files.wordpress.com%2F20pen
yaringan-filtrasi-dengan.html
10. http://triyusuin.blogspot.com/2012/11/filtrasi-penyaringan-pengendapan-dan.html
11. http://pbiche2008.blogspot.com/2012/12/makalah-biogas.html

Penelitian Limbah, Kelompok 5 Page 17


LAMPIRAN

HASIL WAWANCARA
1. Siapa pemilik dari peternakan sapi perah Harja Rahayu ?
Jawab : Bpk. Yayat Suhayat
2. Sudah berapa lama berdirinya peternakan ini dan dibangun pada tahun berapa ?
Jawab : Peternakan ini sudah berdiri selama 13thn dan didirikan pada tahun 2000
3. Apakah peternakan ini milik pemerintah atau milik pribadi ?
Jawab : peternakan ini milik pribadi, namun bekerja sama dengan pemerintah
4. Kira – kira dipeternakan ini ada berapa sapi ?
Jawab : sapi disini sekitar 90 ekor, 20 ekor milik pribadi, 50 ekor milik UPTD dan 20
ekor sapi uang baru berumur 1 bulan sampai 1 tahun serta 20 ekor domba
milik pribadi.
5. Sapi jenis apasaja yang dipelihara dipeternakan ini ?
Jawab : disini ada dua jenis sapi yaitu sapi peranakan biasa dan sapi jenis Australi
6. Apa saja yang diproduksi di peternakan ini ?
Jawab : Peternakan ini memproduksi susu yang sebagian besar didistribusikan ke
koprasi dan sebagiannya lagi diolah menjadi beberapa jenis makanan
diantaranya yoghurt, permen susu dan kerupuk susu.
7. Dalam satu hari pemerahan susu dilakukan berapa kali ?
Jawab : pemerahan dilakukan dua kali, pagi – pagi pukul 5 dan sore pukul 4.
8. Berapa liter susu yang dihasilkan dalam satu hari ?
Jawab : dari 12 ekor sapi yang diperah, dalam satu hari kami dapat menghasilkan susu
sebanyak 140 liter. pagi pagi 85 liter dan sore 55 liter.
9. Berapa harga susu persatu liternya ?
Jawab : harga satu liter susu Rp. 3300 – Rp. 3600
10. Susu yang memiliki kwalitas yang bagus itu susu yang seperti apa ?
Jawab : susu yang berkwalitas itu susu yang mengandung protein, lemak yang tinggi
11. Sejauh ini, produk yang dihasilkan sudah dipasarkan ke mana saja ?
Jawab : produk ini dipasarkan diwarung – warung, tetapi produk saya sudah sampai di
luar pulau jawa

Penelitian Limbah, Kelompok 5 Page 18


12. Apa saja limbah yang dihasilkan di peternakan ini ?
Jawab : limbah yang dihasilkan yaitu kotoran sapi dan air bekas membersihkan
peternakan.
13. Limbah apa yang dihasilkan di peternakan ini ?
Jawab : limbah yang dihasilkan berupa limbah vair dan limbah semi padat
14. Bagaimana cara pengolahan limbah yang dilakukan oleh peternakan ini ?
Jawab : pengolahan limbah dilakukan dengan cara pembuatan biogas, filtrasi limbah
cair, dan dibuat pupuk organik cair maupun pupuk organik padat.
15. Sejak kapan bapak membuat kotoran sapi ini menjadi biogas ?
Jawab : saya membuat biogas sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2011.
Pembuatan biogas dihentikan karena perluasan kandang sapi sehingga
sekarang untuk sementara limbah dibuang langsung ke kebun dan ada yang
ditampung di kolam penampungan kemudian difiltrasi kembali.
16. Biogas yang diproduksi disini daslurkan kemana saja ?
Jawab : biogas yang diproduksi digunakan untuk kepentingan sendiri, namun
kedepannya ingin membuat biogas untuk dijual dipasaran sebagai pengganti
LPG
17. Bagaiman tanggapan masyarakat sekitar tentang peternakan ini ?
Jawab : masyarakat disini menerima dengan baik dan mereka tidak merasa terganggu
dengan keberadaan peternakan ini. Bahkan hampir di setiap rumah telah
membuat biogas yang dapat digunakan untuk kepentingan sendiri.

Penelitian Limbah, Kelompok 5 Page 19


GAMBAR

Penelitian Limbah, Kelompok 5 Page 20


Penelitian Limbah, Kelompok 5 Page 21

Anda mungkin juga menyukai