Anda di halaman 1dari 17

Daftar Isi

Daftar Isi ............................................................................................................................. 0


Kata Pengantar ................................................................................................................... 0
BAB I .................................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 2
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 2
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
C. Tujuan ...........................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB II................................................................................................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 4
A. Definisi gizi seimbang ...................................................Error! Bookmark not defined.
B. Pedoman menu gizi seimbang ......................................Error! Bookmark not defined.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan menu seimbang............................... 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 10
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Jayapura, Agustus 2018

Kelompok 1

1
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat
kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal ini
dipengaruhi oleh keadaan gizi (Izwardi, 2012). Pola makan merupakan
perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi. Hal ini
disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang
dikonsumsi akan mempengaruhi tingkat kesehatan individu dan
masyarakat.
Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau
penyakit tidak menular (PTM) terkait gizi, maka pola makan masyarakat
perlu ditingkatkan kearah konsumsi gizi seimbang. Keadaan gizi yang baik
dapat meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat. Gizi yang
optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan
fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok umur. Gizi
yang baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah
terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung
dari penyakit kronis dan kematian dini.
Berdasarkan uraian diatas, masalah gizi seimbang menjadi permasalahan
tersendiri dalam kehidupan masyarakat. Sebagian besar masyarakat belum
memahami pentingnya menjaga asupan gizi guna meningkatkan kualitas
kehudupan mereka. Kesadaran akan gizi seimbang perlu ditingkatkan agar
bangsa Indonesia memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan, dan
produktivitas kerja yang tinggi.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pedoman menu gizi seimbang itu ?
b. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi penyusunan menu seimbang ?
C. Tujuan
a. Mengetahui tentang pedoman menu gizi seimbang
b. mengetahui tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
penyusunan menu seimbang

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Gizi Seimbang

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat


gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas
fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.

Jika seseorang mengalami kekurangan gizi, yang terjadi akibat asupan gizi
di bawah kebutuhan, maka ia akan lebih rentan terkena penyakit dan
kurang produktif. Sebaliknya, jika memiliki kelebihan gizi akibat asupan
gizi yang melebihi kebutuhan, serta pola makan yang padat energi (kalori)
maka ia akan beresiko terkena berbagai penyakit seperti diabetes, tekanan
darah tinggi, penyakit jantung dsb. Karena itu, pedoman gizi seimbang
disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda pada setiap golongan usia,
status kesehatan dan aktivitas fisik.

B. Pedoman Menu Gizi Seimbang

Pedoman gizi seimbang (PGS) adalah susunan makanan sehari-hari yang


mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Susunan makanan yang didapat dari anekaragam bahan
makanan yang selalu mengarah empat sehat lima sempurna. Gizi seimbang
memerhatikan empat prinsip, yakti variasi makanan, pentingnya pola
hidup bersih, pentingnya pola hidup aktif dan olahraga, serta pemantauan
berat badan ideal. menu gizi seimbang

Berbeda dengan konsep empat sehat lima sempurna yang menyamaratakan


kebutuhan gizi semua orang, PGS berprinsip bahwa tiap golongan usia,
jenis kelamin, kesehatan, dan aktivitas fisik memerlukan gizi yang berbeda
sesuai dengan kondisi masing-masing kelompok.

"Ketika empat sehat lima sempurna diperkenalkan, di masa itu orang


Indonesia belum mengerti pola makan yang benar. Sejak tahun 1990-an,
pola permasalahan gizi masyarakat mulai berubah. Ada masalah
kegemukan dan obesitas sehingga pedoman tersebut tidak lagi tepat," kata
Prof Soekirman, guru besar Institut Pertanian Bogor.

Ia menjelaskan, pada Konferensi Pangan Sedunia tahun 1992 di Roma dan


Geneva yang diadakan oleh Organisasi Pangan Dunia (FAO) sebenarnya
sudah ditetapkan agar semua negara berkembang yang semula menerapkan
pedoman sejenis basic four seperti empat sehat lima sempurna itu
memperbaiki menjadi nutrition guide for balance diet.

Indonesia sudah menerapkan keputusan FAO itu dalam kebijakan Repelita


V tahun 1995 sebagai PGS dan menjadi program kebijakan gizi. Namun,
karena kurang disosialisasikan, terjadi pemahaman yang salah dan
masyarakat cenderung tetap menggunakan pedoman lama.

"Ilmu pengetahuan selalu berubah, demikian juga halnya dalam ilmu gizi.
Pedoman gizi seimbang ini merupakan penyempurnaan dari pedoman
lama. Intinya adalah yang sehat itu yang seimbang, baik dalam asupan
kalori atau tingkat aktivitas fisiknya," kata pakar di bidang kebijakan
pangan dan gizi ini.

Untuk menyosialisasikan PGS, Prof Soekirman bersama para pakar di


bidang gizi, seperti Prof Hardinsyah, Prof dr Razak Thaha, Prof Hamam
Hadi, Dr Idrus Jus'at, dan Balitbang Kesehatan Kementerian Kesehatan
menerbitkan buku Pedoman Gizi Seimbang. Buku yang antara lain didanai
oleh Institut Danone ini akan disebarkan melalui sekolah-sekolah

Lima kelompok zat gizi yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas


hidup ;

5
-KH
-Protein
-Lemak
-Vitamin
-Mineral

13 pesan dasar gizi seimbang


1.Makanlah anekaragam makanan
2.Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
3.Makanlah KH setengah dari kebutuhan energi
4.Batasi konsumsi lemak sampai serempat dari kecukupan gizi
5.Gunakan garam beryodium
6.Makanan sumber zat gizi
7.Berikan ASI saja sampai bayi umur 4 bulan
8.Biasakan makan pagi
9.Minumlah air bersih & cukup jumlahnya
10.Olahraga teratur
11.Hindari minuman berakohol
12.Makan makanan yang aman bagi kesehata
13.Bacalah label pada makanan yang dikemas

Pesan 1: Makanlah aneka ragam makanan


Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat untuk
kesehatan. Makanan harus mengandung unsur zat gizi yang diperlukan
tubuh baik kuantitas maupun kualitas.
Idealnya, ada zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

Pesan 2: Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi


Kebutuhan energi dapat tercukupi dengan mengkonsumsi makanan
sumber karbohidrat, protein dan lemak. Tanda kecukupan energi dapat
dipantau dengan keadaan berat badan yang normal. Pemantauan berat
badan dilakukan pada bayi, balita dan usia sekolah dengan menggunakan
KMS; pada orang dewasa dengan penghitungan IMT (Indeks Massa
Tubuh); dan pada lansia dengan KMS Usila.
Kelebihan energi disimpan dalam bentuk lemak/ jaringan lain. Bila
kelebihan tersebut berlanjut maka akan timbul penyakit (hipertensi,
jantung, DM, dll). Sedangkan untuk menutupi kekurangan energi,
diambilkan cadangan energi dari jaringan otak/ lemak. Bila keadaan ini
berlanjut sebabkan penurunan daya kerja/ produktivitas kerja, prestasi
belajar dan kreativitas, penurunan BB dan kekurangan gizi lain

Pesan 3: Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari


kebutuhan energi
Dua kelompok karbohidrat adalah karbohidrat kompleks dan
karbohidrat sederhana. Golongan karbohidrat kompleks: padi-padian
(beras, jagung, gandum); umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang)
serta tepung, sagu dan pisang. Karbohidrat kompleks penyerapannya
lebih lama sehingga tidak membuat mudah lapar.
Golongan karbohidrat sederhana : gula (menyebabkan mudah lapar).
Pembatasaan konsumsi gula dianjurkan sampai 5% dari jumlah
kecukupan energi atau ± 3 – 4 sendok makan setiap hari.
Apabila energi yang diperoleh dari makanan sumber karbohidrat
kompleks (selain gula) melebihi 60% atau 2/3 bagian dari energi yang
dibutuhkan, maka kebutuhan protein, vitamin dan mineral sulit dipenuhi.

Pesan 4: Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari


kecukupan energi
Adapun guna lemak dan minyak adalah untuk meningkatkan jumlah
energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E, K dan menambah lezat
hidangan.
Tiga golongan lemak: lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh
ganda (paling mudah dicerna), lemak yang mengandung asam lemak tak
jenuh tunggal (mudah dicerna), dan lemak yang mengandung asam lemak
jenuh (sulit dicerna).
Makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh
tunggal: berasal dari nabati, kecuali minyak kelapa. Sedangkan makanan
sumber asam lemak jenuh: berasal dari hewani.
Konsumsi lemak dan minyak kurang sama dengan 10% dan tidak lebih
dari 25 % dari kebutuhan energi. Komposisi konsumsi lemak nabati:
hewani= 2 : 1
Kebiasaan mengkonsumsi lemak hewani berlebihan menyebabkan
penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit jantung koroner. Sedang
makan ikan mengurangi risiko penyakit jantung koroner, oleh karena
lemak ikan mengandung asam lemak omega 3. Asam lemak omega 3
berperan mencegah terjadinya penyumbatan lemak pada dinding

7
pembuluh darah.

Pesan 5: Gunakan garam beryodium


Garam beryodium yang dianjurkan adalah garam dg KIO3 (Kalium
iodat) sebanyak 30-80 ppm. Sesuai Keppres No. 69 tahun 1994
menyatakan bahwa kekurangan yodium dapat mengakibatkan GAKY
(Gangguan Akibat Kekurangan Yodium); gondok; kretin dan penurunan
IQ.
Indonesia kehilangan 140 juta IQ point akibat GAKY .
Dasar penghitungan klasifikasi pengurangan point IQ adalah :
Kretin
50
(GAKY
poin
berat)

5
Gondok
poin

Bayi di
10
daerah
poin
GAKY

GAKY
10
bentuk
poin
lain

Catatan :
Rata-rata IQ manusia normal = 110
IQ dibawah 80 point tergolong bodoh
IQ point merupakan ukuran kemampuan seseorang dalam hal berpikir,
memecahkan masalah dan menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru.
Anjuran pemberian yodium :

Anak SD (daerah
1 kapsul / tahun
endemik berat)

Wanita usia subur 2 kapsul / tahun @ 200


(WUS) mg

Ibu hamil 1 kapsul / tahun

1 kapsul / tahun selama


Ibu menyusui
menyusui
Konsumsi garam beryodium ± 6 gram per hari/ 1 sendok teh.
Mutu garam baik dengan Tes Kit Yodina. Hasil warna garam yang
bermutu baik adalah biru keunguan.

Pesan 6: Makanlah makanan sumber zat besi


Fe merupakan unsur penting untuk pembentukan sel darah merah.
Kekurangan Fe dapat berakibat Anemia Gizi Besi (AGB). Adapun
Tanda-tanda AGB : pucat, lemah lesu, pusing dan penglihatan berkunang-
kunang; kadar Hb kurang dari normal.
Resiko AGB bagi ibu hamil adalah BBLR, perdarahan dan kematian.
Bagi anak-anak adalah kemampuan belajar turun. Sedangkan bagi orang
dewasa adalah penurunan produktivitas kerja.
Sumber utama zat besi adalah bahan pangan hewani dan kacang-
kacangan serta sayuran berwarna hijau tua. Zat besi Fe pangan asal
hewani/haeme lebih mudah diserap (10-20%) daripada zat besi pangan
asal nabati/non haeme (1-2%).
Insidensi atau angka kejadian AGB di Indonesia : tidak lebih sama
dengan 63% bumil dan 55% balita.
Zat gizi yang membantu penyerapan Fe diantaranya protein hewani
seperti daging, ikan dan telur, vitamin C, vitamin A, Zink (Zn) dan asam
folat.
Program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi ibu hamil adalah 1
TTD selama 90 hari. Untuk balita dapat diberikan preparat besi dalam
bentuk sirup. Kandungan 1 TTD = 200 mg ferrosulfat = 60 mg besi
elemental + 0,25 mg asam folat.

Pesan 7: Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan
tambahkan MP-ASI sesudahnya
ASI merupakan makanan terbaik bayi. Pemberian : 0-6 bulan (ASI
Eksklusif = pemberian ASI saja tanpa makanan lain). Kegagalan ASI
Eksklusif sebabkan jumlah sel otak berkurang 15-20%.
MP-ASI: makanan/ minuman pendamping ASI untuk memenuhi
kebutuhan gizinya.

Pesan 8: Biasakan makan pagi


Manfaat makan pagi adalah untuk memelihara ketahanan fisik,
mempertahankan daya tahan tubuh, meningkatkan produktifitas kerja dan
meningkatkan konsentrasi belajar.
Kebiasaan makan pagi, membantu memenuhi kecukupan gizi sehari-hari.
Sedangkan resiko tidak membiasakan makan pagi adalah gangguan

9
kesehatan yang berupa menurunnya kadar gula darah.

Pesan 9: Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya


Air yang kita minum harus bersih dan aman (bebas dri kuman). Fungsi
air dalam tubuh adalah untuk melancarkan transportasi zat gizi dlm
tubuh; mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral dalam tubuh;
mengatur suhu tubuh; melancarkan dlm buang air besar dan buang air
kecil.
Kebutuhan air minum ± 2 liter sehari/ 8 gelas sehari, dengan kecukupan
air minum dapat mencegah dehidrasi dan menurunkan resiko batu ginjal.

Pesan 10: Lakukan aktivitas fisik secara teratur


Manfaat dari melakukan aktifitas fisik adalah meningkatkan kebugaran;
mencegah kelebihan berat badan; meningkatkan fungsi jantung, paru dan
otot; memperlambat proses penuaan. Olahraga teratur disesuaikan dengan
usia, jenis kelamin, pekerjaan dan kondisi kesehatan. Salah satunya
dengan membiasakan jalan kaki dengan jarak tempuh ± 50-100 m.

Pesan 11: Hindari minuman yang beralkohol


Alkohol mengandung energi, tapi tidak terdapat unsur gizi lain. Akibat
kebiasaan minum minuman beralkohol adalah terhambatnya proses
penyerapan gizi; hilangnya zat-zat gizi yang penting, meski
mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup; kurang gizi;
penyakit gangguan hati; kerusakan saraf otak dan jaringan. Sedangkan
efek samping minuman alkohol: sering buang air kecil, ketagihan dan
hilang kendali diri.

Pesan 12: Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan


Selain bergizi lengkap dan seimbang, makanan juga harus layak
konsumsi (aman untuk kesehatan). Syarat makanan aman adalah
“wholesome” (zat-zat gizi tidak banyak yang hilang dan bentuk fisiknya
masih utuh. Kecuali, bila makanan sengaja akan diolah dan diubah bentuk
fisiknya).
Ciri makanan yang tidak sehat adalah berlendir, berjamur, aroma dan rasa
berubah; lewat tanggal kadaluwarsa dan rusak pada kemasan; terdapat
zat/ bahan pengawet; cara pengolahan yang tidak benar.

Pesan 13: Bacalah label pada makanan yang dikemas


Label adalah keterangan tentang isi, jenis, ukuran bahan-bahan yang
digunakan, susunan zat gizi, tanggal kadaluwarsa dan keterangan penting
lain.
Beberapa singkatan yang lazim digunakan dalam label antara lain:

MD Makanan yang dibuat di dalam negeri

ML Makanan luar negeri (import)

Tanggal kadaluarsa, artinya batas waktu


makanan tersebut masih layak dikonsumsi.
Exp
Sesudah tanggal tersebut, makanan tidak
layak dikonsumsi

Standart Nasional Indonesia (keterangan


SNI mutu makanan telah sesuai dengan
persyaratan)

SP Sertifikat penyuluhan

Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, prinsip Gizi Seimbang


divisualisasi berupa “piramida” Gizi Seimbang. Tidak semua negara
menggunakan piramida, tetapi disesuaikan dengan budaya dan pola makan
setempat. Misalnya, di Thailand dalam bentuk piramida terbalik sebagai
“bendera”, dan di China sebagai “pagoda” dengan tumpukan rantang. Para
pakar gizi yang bergabung dalam Yayasan Institut Danone Indonesia (DII)
bersama para penulis dari Tabloid Nakita (Kompas-Gramedia),
mengadaptasi piramida sesuai dengan budaya Indonesia, dalam bentuk
tumpeng dengan nampannya yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai
“Tumpeng Gizi Seimbang” (TGS).* TGS dirancang untuk membantu
setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai
dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan
usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas
fisik, sakit).

11
Tumpeng Gizi Seimbang, oleh Yayasan Institut Danone Indonesia

Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) menggambarkan 4 prinsip Gizi Seimbang


(TGS)[3] meragakan 4 prinsip Gizi Seimbang (GS): aneka ragam makanan
sesuai kebutuhan, kebersihan, aktivitas fisik dan memantau berat badan
ideal. TGS terdiri atas beberapa potongan tumpeng: satu potongan besar,
dua potongan sedang, dua potongan kecil, dan di puncak terdapat potongan
terkecil. Luasnya potongan TGS menunjukkan porsi makanan yang harus
dikonsumsi setiap orang per hari. TGS yang terdiri atas potongan-
potongan itu dialasi oleh air putih. Artinya, air putih merupakan bagian
terbesar dan zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif.

Dalam sehari, kebutuhan air putih untuk tubuh minimal 2 liter (8 gelas).
Setelah itu, di atasnya terdapat potongan besar yang merupakan golongan
makanan pokok (sumber karbohidrat). Golongan ini dianjurkan
dikonsumsi 3—8 porsi. Kemudian di atasnya lagi terdapat golongan sayur
dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Keduanya dalam potongan
yang berbeda luasnya untuk menekankan pentingnya peran dan porsi
setiap golongan. Ukuran potongan sayur dalam PGS sengaja dibuat lebih
besar dari buah yang terletak di sebelahnya. Dengan begitu, jumlah sayur
yang harus dilahap setiap hari sedikit lebih besar (3-5 porsi) daripada buah
(2—3 porsi). Selanjutnya, di lapisan ketiga dari bawah ada golongan
protein, seperti daging, telur, ikan, susu dan produk susu (yogurt, mentega,
keju, dan lain-lain) di potongan kanan, sedangkan di potongan kiri ada
kacang-kacangan serta hasil olahan seperti tahu, tempe, dan oncom.

Terakhir dan menempati puncak TGS makanan dalam potongan yang


sangat kecil adalah minyak, gula, dan garam, yang dianjurkan dikonsumsi
seperlunya. Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip Gizi Seimbang
lain, yaitu pola hidup aktif dengan berolahraga, menjaga kebersihan dan
pantau berat badan. Karena prinsip gizi seimbang didasarkan pada
kebutuhan zat gizi yang berbeda menurut kelompok umur, status
kesehatan, dan jenis aktivitas, maka satu macam TGS tidak cukup.
Diperlukan beberapa macam TGS untuk ibu hamil dan menyusui, bayi dan
balita, remaja, dewasa, dan usia lanjut.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi menu gizi seimbang

Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Gizi Seimbang

1. Ekonomi (terjangkau dengan keuangan keluarga)


2. Sosial budaya (tidak bertentangan)
3. Kondisi kesehatan
4. Umur
5. Berat badan
6. Aktivitas
7. Kebiasaan makan (like or dislike).
8. Ketersediaan pangan setempat
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

13
Gizi seimbang merupakan panduan bagi manusia untuk mengkomsumsi
makanan secara bijak dengan memperhatikan dampaknya bagi kesehatan tubuh.
Panduan gizi seimbang bagi setiap Negara adalah berbeda, tergantung dari
budaya dan kebiasaan penduduk setempat agar panduan tersebut dapat lebih
mudah di pahami dan di realisasikan.
Panduan gizi seimbang secara umum berbentuk piramida makanan, dan di
Indonesia di adopsi menjadi bentuk tumpeng yang di sebut tumpeng gizi
seimbang (TGS).
Beberpa faktor yang mempengaruhi dalam menyusun menu gizi seimbang juga
perlu diperhatikan dan dllakukan dengan benar.

B. Saran
Pemenuhan gizi yang seimbang sangat penting dan diperlukan dari asupan
makanan yang dimakan tiap harinya, yang nantinya akan digunakan untuk
memenuhi energi yang dibutuhkan tubuh tiap harinya. Oleh karena itu, harus
memperhatikan makanan yang dikonsumsi untuk pemenuhan gizi.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Healthy Diet Pyramid. [terhubung berkala] http///www.bch.cukh.edu.hk. (25
Agustus 2011)

http://www.danonenutrindo.org/tentang_gizi_seimbang.php

santhynurhayati.blogspot.com/2016/08/makalah-gizi-seimbang.html

15
TUGAS
“Konsep Gizi Seimbang”
Dosen Matakuliah : Maxi

Oleh :

Kelompok 1
Amelia Yaroseray (PO.71.24.4.16.004)
Catur Purnasari (PO.71.24.4.16.004)
Paulin (PO.71.24.4.15.0)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA


JURUSAN D-IV KEBIDANAN
SEMESTER V

2018-2019

Anda mungkin juga menyukai