Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Kelompok 1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat
kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal ini
dipengaruhi oleh keadaan gizi (Izwardi, 2012). Pola makan merupakan
perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi. Hal ini
disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang
dikonsumsi akan mempengaruhi tingkat kesehatan individu dan
masyarakat.
Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau
penyakit tidak menular (PTM) terkait gizi, maka pola makan masyarakat
perlu ditingkatkan kearah konsumsi gizi seimbang. Keadaan gizi yang baik
dapat meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat. Gizi yang
optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan
fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok umur. Gizi
yang baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah
terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung
dari penyakit kronis dan kematian dini.
Berdasarkan uraian diatas, masalah gizi seimbang menjadi permasalahan
tersendiri dalam kehidupan masyarakat. Sebagian besar masyarakat belum
memahami pentingnya menjaga asupan gizi guna meningkatkan kualitas
kehudupan mereka. Kesadaran akan gizi seimbang perlu ditingkatkan agar
bangsa Indonesia memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan, dan
produktivitas kerja yang tinggi.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pedoman menu gizi seimbang itu ?
b. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi penyusunan menu seimbang ?
C. Tujuan
a. Mengetahui tentang pedoman menu gizi seimbang
b. mengetahui tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
penyusunan menu seimbang
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jika seseorang mengalami kekurangan gizi, yang terjadi akibat asupan gizi
di bawah kebutuhan, maka ia akan lebih rentan terkena penyakit dan
kurang produktif. Sebaliknya, jika memiliki kelebihan gizi akibat asupan
gizi yang melebihi kebutuhan, serta pola makan yang padat energi (kalori)
maka ia akan beresiko terkena berbagai penyakit seperti diabetes, tekanan
darah tinggi, penyakit jantung dsb. Karena itu, pedoman gizi seimbang
disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda pada setiap golongan usia,
status kesehatan dan aktivitas fisik.
"Ilmu pengetahuan selalu berubah, demikian juga halnya dalam ilmu gizi.
Pedoman gizi seimbang ini merupakan penyempurnaan dari pedoman
lama. Intinya adalah yang sehat itu yang seimbang, baik dalam asupan
kalori atau tingkat aktivitas fisiknya," kata pakar di bidang kebijakan
pangan dan gizi ini.
5
-KH
-Protein
-Lemak
-Vitamin
-Mineral
7
pembuluh darah.
5
Gondok
poin
Bayi di
10
daerah
poin
GAKY
GAKY
10
bentuk
poin
lain
Catatan :
Rata-rata IQ manusia normal = 110
IQ dibawah 80 point tergolong bodoh
IQ point merupakan ukuran kemampuan seseorang dalam hal berpikir,
memecahkan masalah dan menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru.
Anjuran pemberian yodium :
Anak SD (daerah
1 kapsul / tahun
endemik berat)
Pesan 7: Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan
tambahkan MP-ASI sesudahnya
ASI merupakan makanan terbaik bayi. Pemberian : 0-6 bulan (ASI
Eksklusif = pemberian ASI saja tanpa makanan lain). Kegagalan ASI
Eksklusif sebabkan jumlah sel otak berkurang 15-20%.
MP-ASI: makanan/ minuman pendamping ASI untuk memenuhi
kebutuhan gizinya.
9
kesehatan yang berupa menurunnya kadar gula darah.
SP Sertifikat penyuluhan
11
Tumpeng Gizi Seimbang, oleh Yayasan Institut Danone Indonesia
Dalam sehari, kebutuhan air putih untuk tubuh minimal 2 liter (8 gelas).
Setelah itu, di atasnya terdapat potongan besar yang merupakan golongan
makanan pokok (sumber karbohidrat). Golongan ini dianjurkan
dikonsumsi 3—8 porsi. Kemudian di atasnya lagi terdapat golongan sayur
dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Keduanya dalam potongan
yang berbeda luasnya untuk menekankan pentingnya peran dan porsi
setiap golongan. Ukuran potongan sayur dalam PGS sengaja dibuat lebih
besar dari buah yang terletak di sebelahnya. Dengan begitu, jumlah sayur
yang harus dilahap setiap hari sedikit lebih besar (3-5 porsi) daripada buah
(2—3 porsi). Selanjutnya, di lapisan ketiga dari bawah ada golongan
protein, seperti daging, telur, ikan, susu dan produk susu (yogurt, mentega,
keju, dan lain-lain) di potongan kanan, sedangkan di potongan kiri ada
kacang-kacangan serta hasil olahan seperti tahu, tempe, dan oncom.
A. Kesimpulan
13
Gizi seimbang merupakan panduan bagi manusia untuk mengkomsumsi
makanan secara bijak dengan memperhatikan dampaknya bagi kesehatan tubuh.
Panduan gizi seimbang bagi setiap Negara adalah berbeda, tergantung dari
budaya dan kebiasaan penduduk setempat agar panduan tersebut dapat lebih
mudah di pahami dan di realisasikan.
Panduan gizi seimbang secara umum berbentuk piramida makanan, dan di
Indonesia di adopsi menjadi bentuk tumpeng yang di sebut tumpeng gizi
seimbang (TGS).
Beberpa faktor yang mempengaruhi dalam menyusun menu gizi seimbang juga
perlu diperhatikan dan dllakukan dengan benar.
B. Saran
Pemenuhan gizi yang seimbang sangat penting dan diperlukan dari asupan
makanan yang dimakan tiap harinya, yang nantinya akan digunakan untuk
memenuhi energi yang dibutuhkan tubuh tiap harinya. Oleh karena itu, harus
memperhatikan makanan yang dikonsumsi untuk pemenuhan gizi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Healthy Diet Pyramid. [terhubung berkala] http///www.bch.cukh.edu.hk. (25
Agustus 2011)
http://www.danonenutrindo.org/tentang_gizi_seimbang.php
santhynurhayati.blogspot.com/2016/08/makalah-gizi-seimbang.html
15
TUGAS
“Konsep Gizi Seimbang”
Dosen Matakuliah : Maxi
Oleh :
Kelompok 1
Amelia Yaroseray (PO.71.24.4.16.004)
Catur Purnasari (PO.71.24.4.16.004)
Paulin (PO.71.24.4.15.0)
2018-2019