Anda di halaman 1dari 5

Internal Factor Evaluation Matrix (IFEM) – Strengths

Strengths Weight Rating Weighted Score


1 Produk beragam dan terkenal. 0.11 3 0.33
2 Area operasi di lebih dari 190 negara dengan pembagian 0.18 4 0.72
enam area operasi.
3 Mengelola lebih dari 300 fasilitas manufaktur/pabrik dengan 0.15 4 0.60
operasi tersebar di 69 negara.
4 Fasilitas Pusat Penelitian dan Pengembangan yang besar dan 0.16 4 0.64
tersebar di enam lokasi berbeda.
5 Jumlah tenaga kerja/karyawan yang besar sekitar 160.000 0.07 3 0.21
orang.
Sumber: diolah dari berbagai sumber
1. Unilever memiliki produk yang beragam dan terkenal
Dari es krim hingga sabun pencuci piring, grup Unilever kini mampu menjadi salah satu
produsen produk personal dan home care serta makanan terbesar dengan menguasai lebih dari
400 merek produk di dunia. Selama bertahun-tahun, Unilever juga telah menempatkan berbagai
nama merek produknya dalam pikiran pelanggan (top of main brand) karena produk Unilever
menadi pilihan pertama bagi pelanggan.
2. Unilever memiliki area operasi di lebih dari 190 negara dengan pembagian enam area
operasi
Unilever hadir secara global di lebih dari 190 negara sehingga citra merek produknya
menjadi benar-benar internasional. Adapun pembagian area operasi Unilever mencakup area
mulai dari Asia Pasifik, Asia Selatan, Eropa, Amerika Utara, Amerika Latin, sampai dengan
Afrika.
3. Unilever mengelola lebih dari 300 fasilitas manufaktur/pabrik dengan operasi
tersebar di 69 negara
Unilever bekerja dengan ribuan pemasok/supplier yang menyuplai berbagai bahan baku
untuk diolah menjadi produknya pada manufaktur/pabrik yang mencapai lebih dari 300 pabrik
dengan operasi yang tersebar di 69 negara.
4. Unilever memiliki fasilitas Pusat Penelitian dan Pengembangan yang besar dan
tersebar di enam lokasi
Unilever mempekerjakan lebih dari 6.000 ilmuwan, insinyur, koki, dan teknisi yang
bertugas menciptakan produk baru dan meningkatkan produk yang sudah ada untuk
menyenangkan konsumen di mana pun. Adapun lokasi fasilitas Pusat Penelitian dan
Pengembangan Unilever antara lain berada di Bangalore (India), Colworth (UK), Port Sunlight
(UK), Shanghai (China), Trumbull (Amerika Utara), dan Vlaardingen (Belanda).
5. Unilever memiliki jumlah tenaga kerja/karyawan yang besar sekitar 160.000 orang
Dengan jumlah tenaga kerja/karyawan yang besar sekitar 160.000 orang dan berasal dari
seluruh penjuru dunia, menjadikan Unilever sebagai perusahaan global dengan budaya kerja
organisasi yang beragam dan tingkat produktivitas yang tinggi.

Internal Factor Evaluation Matrix (IFEM) – Weaknesses


Weaknesses Weight Rating Weighted Score
1 Produk mudah ditiru dan disubsitusi. 0.08 2 0.16
2 Diversifikasi bisnis terbatas. 0.14 1 0.14
3 Ketergantungan yang tinggi pada peritel. 0.11 1 0.11
Total IFE Score 1.00 2.91
Sumber: diolah dari berbagai sumber
1. Produk Unilever mudah ditiru dan disubsitusi
Semua jenis produk personal dan home care serta makanan yang diproduksi Unilever
mudah untuk ditiru (imitable). Pelanggan juga dapat dengan mudah mensubstitusi konsumsi
atas produk-produk Unilever karena berlimpahnya produk sejenis dan hampir tidak tersedianya
biaya pengalihan untuk menggunakan produk pengganti.
2. Diversifikasi bisnis Unilever yang terbatas
Meskipun memiliki bauran produk yang luas (beragam produk) mulai dari berbagai macam
produk personal dan home care hingga makanan, Unilever lemah dalam diversifikasi bisnis di
luar industri barang konsumsi sehari-hari masyarakat.
3. Ketergantungan yang tinggi pada peritel
Unilever memiliki ketergantungan yang besar pada toko-toko ritel yang menjadi penyalur
distribusi berbagai produknya. Pendistribusian produk akan terpengaruh oleh perilaku peritel
yang secara langsung dipengaruhi oleh konsumen (misal pelanggan lebih memilih belanja
menggunakan sarana media sosial/online shopping).

External Factor Evaluation Matrix (EFEM) – Opportunities


Opportunities Weight Rating Weighted Score
1 Globalisasi dan peningkatan gaya hidup masyarakat negara- 0.16 4 0.64
negara berkembang.
2 Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. 0.18 3 0.54
3 Tumbuhnya kesadaran hidup sehat di masyarakat. 0.15 2 0.30
4 Peningkatan jumlah angkatan generasi milenial. 0.12 4 0.48
Sumber: diolah dari berbagai sumber
1. Globalisasi dan peningkatan gaya hidup masyarakat negara-negara berkembang
Globalisasi menyebabkan ekonomi terus berkembang dan tumbuh, khususnya pada negara-
negara berkembang sehingga menuntut pada peningkatan standar/gaya hidup masyarakat yang
lebih baik. Hal ini merupakan suatu kesempatan besar bagi Unilever untuk menempatkan
produk-produknya.
2. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
Peran teknologi informasi dan komunikasi (media sosial) yang masif dewasa ini dapat
sangat berguna untuk memaksimalkan pemasaran/iklan kepada masyarakat. Hal ini disebabkan
karena saat ini masyarakat sangat mudah dipengaruhi oleh media sosial sehingga pemasaran
menjadi lebih efektif dan dapat menekan biaya menjadi serendah mungkin apabila
dibandingkan dengan pemasaran/iklan konvensional melalui televisi (non media sosial).
3. Tumbuhnya kesadaran hidup sehat di masyarakat
Semakin banyaknya permintaan akan produk-produk sehat atau ramah lingkungan dari
masyarakat sehingga dapat lebih lanjut dieksplorasi oleh Unilever.
4. Peningkatan jumlah angkatan generasi milenial
Generasi milenial dengan gaya hidup yang menyukai tren-tren bersifat digital dan dinamis
merupakan pangsa pasar baru bagi Unilever.

External Factor Evaluation Matrix (EFEM) – Threats


Threats Weight Rating Weighted Score
1 Peritel memunculkan produk dengan merek sendiri. 0.15 3 0.45
2 Persaingan yang kuat dengan kompetitor. 0.11 3 0.33
3 Peniruan produk. 0.05 1 0.05
4 Krisis ekonomi global. 0.08 2 0.16
Total EFE Score 1.00 2.95
Sumber: diolah dari berbagai sumber
1. Peritel memunculkan produk dengan merek sendiri
Banyak toko-toko ritel besar yang memunculkan produk dengan merek-merek/label privat
mereka sendiri dan karena bisnis Unilever sangat tergantung pada para peritel, ini adalah
ancaman besar.
2. Persaingan yang kuat dengan kompetitor
Dengan jumlah pesaing/kompetitor yang tidak pernah berkurang menyebakan semakin
sulit membuat produk-produk Unilever bertahan di pasar.
3. Peniruan produk
Peniruan produk (product imitation) selalu menjadi ancaman bagi Unilever sehubungan
dengan kegiatan riset dan pengembangan produk baru yang telah menghabiskan jutaan
investasi.
4. Krisis ekonomi global
Tahun 2018 merupakan siklus 10 tahunan krisis ekonomi global yang secara historis terjadi
pada tahun 1977, 1987, 1998, dan 2008 sehingga mengancam pada penurunan daya beli
masyarakat global.

Competitive Profile Matrix (CPM)


Unilever P&G
Critical Success Factors Weight Rating Score Rating Score
Advertising 0.08 4 0.32 3 0.24
Market Penetration 0.09 3 0.27 2 0.18
Customer Service 0.06 2 0.12 2 0.12
Factory Locations 0.07 3 0.21 2 0.14
R&D 0.09 2 0.18 3 0.27
Employee Dedication 0.06 3 0.18 2 0.12
Financial Position 0.06 2 0.12 4 0.24
Customer Loyalty 0.12 3 0.36 3 0.36
Market Share 0.09 3 0.27 4 0.36
Product Quality 0.11 4 0.44 4 0.44
Top Management 0.06 4 0.24 4 0.24
Price Competitiveness 0.11 3 0.33 4 0.44
Totals 1.00 3.04 3.15
Sumber: diolah dari berbagai sumber
1. Financial Position
Dalam annual report kedua perusahaan, diketahui bahwa pada tahun 2017 P & G
memperoleh laba bersih mencapai € 13,370 juta jauh lebih unggul dibandingkan dengan
Unilever yang hanya memperoleh laba bersih sebesar € 6,486 juta.
2. Price Competitiveness dan Market Share
Dengan peroleh penjualan bersih masing-masing perusahaan yang tidak terlampau jauh
pada tahun 2017 yaitu sebesar € 56,440 juta (P & G) dan € 53,715 juta (Unilever), dapat
dikatakan P & G memiliki lebih sedikit keunggulan pada harga produk-produk dan pangsa
pasar, meskipun diketahui Unilever beroperasi secara lebih global di lebih dari 190 negara
dibandingkan dengan P & G yang beroperasi di 180 negara.
3. Advertising dan Market Penetration
Diketahui dalam annual report kedua perusahaan, pada tahun 2017 Unilever mengeluarkan
advertising expense sebesar € 7,566 juta yang merupakan jumlah yang lebih besar apabila
dibandingkan dengan P & G yang sebesar € 6,175 juta. Hal ini mungkin dilakukan sebagai
salah satu upaya Unilever untuk meningkatkan pangsa pasar melalui iklan (baik konvensional
maupun media sosial) maupun promosi penjualan produknya.

Anda mungkin juga menyukai