Anda di halaman 1dari 30

14

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Masalah

Dalam memilih tempat gym terbaik selama ini hanya dengan cara manual yaitu
langsung ke lokasi tempat gym yang diinginkan. Seiring dengan perkembangan
teknologi, maka dirancang suatu aplikasi yang memudahkan calon para pemain dalam
memilih tempat gym agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.
Pada gambar 3.1.1.merupakan diagram Ishikawa yang dapat digunakan untuk
menganalisis masalah. Bagian kepada atau segiempat yang berada di sebelah kanan
merupakan masalah.Sementara pada bagian tulang merupakan penyebab.

MAN MATERIAL

Menggunakan sistem Data kriteria

Data alternatif
Menghitung kriteria
Ranking tempat
dan alternatif
gym terbaik
Menghitung
Metode Profile Matching running time

Merankingtempat
Metode TOPSIS gym terbaik

METHOD MACHINE

Gambar 3.1.1. Diagram Ishikawa untuk analisis masalah

Universitas Sumatera Utara


15

3.2. Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem merupakan salah satu tahap dimana pada tahap ini akan
dibahas tentang kebutuhan dalam membangun sebuah sistem. Analisis kebutuhan
sistem dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kebutuhan fungsional dan
kebutuhan non-fungsional.

3.2.1. Kebutuhan fungsional


Kebutuhan fungsional merupakan kebutuhan yang harus diberikan oleh sistem. Hal
yang menjadi kebutuhan fungsional ialah input, output, process, yaitu antara lain
adalah:
1. Sistem harus mampu memberi solusi terhadap sistem pendukung keputusan dalam
memilih tempat gym terbaik di kota Medan dengan mengimplementasikan metode
Profile Matching dan TOPSIS.
2. Sistem dapat menarik kesimpulan dengan output tempat gym yang terbaik.
3. Sistem dapat mengubah kesalahan dalam penginputan dengan menambahkan
button edit dan simpan pada saat penginputan data.
4. Sistem akan menampilkan running time (waktu akses dalam millisecond).

3.2.2. Kebutuhan non-fungsional


Kebutuhan non-fungsional adalah kebutuhan yang diberikan oleh sistem yang
bertujuan untuk mendukung kebutuhan fungsional yang sudah ditentukan. Kebutuhan
non-fungsional dari sistem adalah:
1. Hasil kuisioner
Dalam menentukan nilai perbandingan kriteria global dan alternatif digunakan hasil
kuisioner.
2. Mudah digunakan (user friendly)
Sistem yang akan dibangun harus user friendly, artinya bahwa sistem mudah
digunakan oleh user dengan tampilan (interface) yang sederhana dan mudah
dimengerti.
3. Menjadi referensi

Universitas Sumatera Utara


16

Sistem yang akan dibangun diharapkan mampu menjadi referensi bagi user untuk
memilih tempat gym terbaik yang ada di kota Medan.

3.3. Analisis Proses

Analisis sistem dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan dari


sistem yang akan dibangun, sebelum membangun sistem terlebih dahulu dilakukan
beberapa tahap analisis untuk mengidentifikasi segala kebutuhan yang akan
diterapkan dalam sistem agar tidak terjadi kesalahan dan sistem yang dibangun akan
optimal.
Sistem yang akan dibangun adalah sistem dengan nama sistem pendukung
keputusan pemilihan gym terbaik di kota Medan. Sistem ini menggunakan dua metode
yaitu metode Profile Matching dan Profile TOPSIS. Kedua metode tersebut akan
dibandingkan dengan menggunakan 10 sampel ,4 kriteria dan running time process.
Sistem ini nantinya akan memberikan alternatif pemilihan tempat gym terbaik di kota
Medan.Pemilihan ini berdasarkan kriteria yang telah ditentukan yaitu harga, fasilitas,
kenyamanan dan keamanan.

3.4. Pemodelan Sistem

Pemodelan sistem yang dirancang bertujuan untuk menggambarkan kondisi dan


bagian-bagian yang berperan dalam sistem yang dirancang. Pemodelan sistem
dilakukan dengan membuat use case diagram, activity diagram dan sequence
diagram.

3.4.1. Use case diagram


Diagram use case adalah fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga pengguna
sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun. Use
caseberperan menggambarkan interaksi antar komponen-komponen yang berperan
dalam sistem yang akan dirancang. Actor dalam use case merupakan user. Use
casediagram dapat dilihat pada gambar 3.4.1. berikut ini:

Universitas Sumatera Utara


17

Gambar 3.4.1.Use Case Diagram

3.4.2. Activity diagram


Diagram aktivitas merupakan diagram perilaku yang menunjukkan aliran
kontrol dengan penekanan pada urutan dan kondisi arus. Tindakan dikoordinasikan
oleh model kegiatan dapat dimulai karena tindakan lain selesai mengeksekusi. Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 3.4.2.activity diagram mengolah data, pada
gambar 3.4.3.activity diagram untuk meranking data. Dan pada gambar
3.4.4.untukactivity diagram formperbandingan.

Universitas Sumatera Utara


18

Gambar 3.4.2.Activitydiagram mengolah data

Universitas Sumatera Utara


19

Gambar 3.4.3.Activitydiagram perangkingan data

Universitas Sumatera Utara


20

Gambar 3.4.4.Activity diagram Form Perbandingan

3.4.3. Sequence diagram


Sequence diagram yaitujenis yang paling umum dari diagram interaksi, yang
berfokus pada pertukaran pesan antara sejumlah jalur pesan. Sequence diagram
menggambarkan interaksi dengan berfokus pada urutan pesan yang dipertukarkan,
bersama dengan spesifikasinya. Pada gambar 3.4.5.adalahsequence diagram mengolah
data, pada gambar 3.4.6.adalahsequence diagrammeranking data dan pada gambar
3.4.7. adalahsequence diagram formperbandingan.

Universitas Sumatera Utara


21

Gambar 3.4.5.Sequencediagram mengolah data

Gambar 3.4.6.Sequencediagram meranking data

Universitas Sumatera Utara


22

Gambar 3.4.7.Sequence diagram formPerbandingan

3.5. Perancangan Sistem

3.5.1. Pembuatan algoritma program

Pembuatan algoritma program yaitu proses penerjemahan langkah-langkah metode


Profile Matching dan metode TOPSIS ke dalam sebuah bahasa pemrograman.
Tahapan yang dilalui dalam pembuatan algoritma program,yaitu:
1. Pembuatan alur proses sistem secara umum.
2. Pembuatan alur proses sistem pendukung keputusan menggunakan metode Profile
Matching dan TOPSIS ke dalam bahasa pemrogram C Sharp (C#).

3.5.2 Alur proses sistem secara umum


Alur proses dalam penentuan tempat gym terbaik di kota Medan dengan metode
Profile Matching dan TOPSIS divisualisasikan dengan flowchart seperti pada gambar

Universitas Sumatera Utara


23

3.5.1. flowchart metode Profile Matching dan gambar 3.5.2. flowchart metode
TOPSIS berikut ini:

Start

Masukkan
kriteria

Menentukan kriteria
Dengan bobot kriteria

Menentukan
Core dan secondary
factor

Menentukan
Gap kopetensi

Menggabungkan
Sub criteria dengan
Secondary factor

Melakukan
perhitungan

Hasil ranking

End

Gambar 3.5.1.flowchart metode Profile Matching

Universitas Sumatera Utara


24

Start

Input kriteria

Membangun matriks
keputusan

Normalisasi
matriks

Matriks
ternormalisasi

Matriks ternormalisasi
terbobot

Matriks
Solusi ideal +-

Menghitung separasi
matriks

Menghitung
Solusi ideal +-

Menghitung
alternatif

End

Gambar 3.5.1.Flowchart metode Topsis

Universitas Sumatera Utara


25

3.6. Perancangan Antarmuka Sistem (Interface)

3.6.1. Halaman menu utama

Tampilan utama yang muncul pertama kali saat sistem dijalankan.Halaman utama ini
terdiri dari tiga menu, yaitu menu Data, menu Metode dan menu
Perbandingan.Tampilan rancangan halaman utama dapat dilihat pada gambar
3.6.1.berikut ini:

Judul skripsi(1)

Metode(2) Perbandingan(
(5)

Logo
usu(4)

Input data(6)

Gambar 3.6.1.Rancangan halaman menu utama

Keterangan:

Tabel 3.6.1. Keterangan bagian-bagian halaman menu utama

No Jenis Objek Keterangan


1 Form Nama yang dibuat pada aplikasi yang akan dirancang
2 Menustrip Menampilkan menu pilihan
3 Menustrip Menampilkan menu pilihan
4 Picturebox Menampilkan logo USU
5 Datagridview Menampilkan table
6 Button Berfungsi untuk menginputkan data

Universitas Sumatera Utara


26

3.6.2. Halaman form input data

Input data(1)

Nomor(2) (8)

Nama(3)(((3)g (9)

Fasilitas(4) (10)

Harga(5) (11)

Kenyamanan( (12)

Keamanan(7) (13)

Input(14)

Gambar 3.6.2. Rancangan halaman form input data

Keterangan:

Tabel 3.6.2. Keterangan bagian-bagian halaman form input data

No Jenis Objek Keterangan


1 Form Berisi nama form yang dibuat
2 Label Nomor data responden
3 Label Nama gym
4 Label Fasilitas data responden
5 Label Harga data responden
6 Label Kenyamanan data responden
7 Label Keamanan data responden
8 Textbox Berisi nomor data responden
9 Textbox Berisi nama nama tempat gym
10 Textbox Berisi bobot nilai untuk kriteria fasilitas
11 Textbox Berisi bobot nilai untuk kriteria harga
12 Textbox Berisi bobot nilai untuk kriteria kenyamanan
13 Textbox Berisi bobot nilai untuk kriteria keamanan
14 Button Berfungsi untuk menyimpan data responden

Universitas Sumatera Utara


27

3.6.3. Form Profile matching

Profile matching(1)

Nilai

Fasilitas(3) (7) (16)

Harga(4) (8)

(9)
Kenyamanan

Keamanan(6) (10)

Persentase(11
Hitung(17)
Core factor(12) (14)

(15)
Secondary

Gambar 3.6.3 Rancangan form metode profile matching

Keterangan:

Tabel 3.6.3 Keterangan bagian-bagian form metode profile matching

No Jenis Objek Keterangan


1 Form Berisi nama form yang dibuat
2 Label Nilai ideal
3 Label Fasilatas
4 Label Harga
5 Label Kenyamanan
6 Label Keamanan
7 Textbox Berisi nilai bobot fasilitas
8 Textbox Berisi nilai bobot harga
9 Textbox Berisi nilai bobot kenyamanan
10 Textbox Berisi nilai bobot keamanan
11 Label Persentase
12 Label Core factor
13 Label Secondary factor
14 Textbox Berisi nilai bobot core factor
15 Textbox Berisi nilai bobot secondary factor

Universitas Sumatera Utara


28

16 Datagridview Menampilkan table


17 Button Memproses metode profile matching

3.6.4. Halaman form metode topsis

TOPSIS(1)

(2)

Hitung(

Gambar 3.6.4.Rancangan form metode TOPSIS

Keterangan:

Tabel 3.6.4. Keterangan bagian-bagian form metode TOPSIS

No Jenis Objek Keterangan


1 Form Berisi nama form yang dibuat
2 Datagridview Menampilkan table
3 Button Memproses metode topsis

Universitas Sumatera Utara


29

3.6.5. Halaman form Perbandingan

Perbandingan(1)

(3)
Banyak sample(2) Hitung(

(5) (8)

(7)Gambar 3.6.6.Rancangan h (10)


Running Running
alaman formPerbandingan

Keterangan:

Tabel 3.6.5. Keterangan bagian-bagian halaman form Perbandingan

No Jenis Objek Keterangan


1 Form Berisi nama form yang dibuat
2 Label Banyak sample
3 Textbox Tempat sample diinputkan
4 Button Hitung
5 Datagridview Menampilkan table
6 Label Running Time
7 Textbox Menampilkan hasil dari running time
8 Datagridview Menampilkan table
9 Label Running time
10 Textbox Menampilkan hasil dari running time

Universitas Sumatera Utara


BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1. Implementasi Sistem

Untuk mengembangkan suatu perangkat lunak tahapan selanjutnya adalah tahapan


implementasi. Proses implementasi sistem yang terjadi di dalam aplikasi yang
dirancang, yaitu implementasi sistem pendukung keputusan dengan menggunakan
metode Profile matching dan TOPSIS untuk memilih tempat gym terbaik di kota
Medan.

4.1.1. Form menu utama

Di dalam form menu data menampilkan data-data yang telah diinputkan oleh user.
Terdapat pula button input data untuk memasukkan data responden, button edit data
untuk mengubah data jika ada kesalahan dalam penginputan data dan button delete
untuk menghapus data jika ada yang salah. Tampilan form menu utama dapat dilihat
pada gambar 4.1.1. berikut ini:

Gambar 4.1.1. Tampilan form menu utama

Universitas Sumatera Utara


31

4.1.2. Input data

Gambar 4.1.2. Tampilan form input data

4.1.3. Form Profile Matching

Gambar 4.1.3. Tampilan form Profile Matching

Universitas Sumatera Utara


32

4.1.4. Form TOPSIS

Gambar 4.1.4. Tampilan form TOPSIS


4.1.5. Form Perbandingan

Gambar 4.1.5. Tampilan form Perbandingan


4.2. Pengujian Sistem

Pengujian sistem merupakan merepresentasikan tinjauan ulang yang menyeluruh


terhadap spesifikasi, desain dan pengkodean. Glen Myers menetapkan beberapa aturan
yang dapat dilihat sebagai tujuan dari ujicoba:
a. Ujicoba merupakan proses eksekusi program dengan tujuan menemukan kesalahan.

Universitas Sumatera Utara


33

b. Sebuah ujicoba kasus yang baik adalah yang memiliki probabilitas yang tinggi
dalam menemukan kesalahan-kesalahan yang belum terungkap.
c. Ujicoba yang berhasil adalah mengungkap kesalahan yang belum ditemukan.

Dapat diartikan bahwa tujuan dari ujicoba tersebut adalah mendesain


serangkaian tes yang secara sistematis mengungkap beberapa jenis kesalahan yang
berbeda dan melakukannya dalam waktu dan usaha yang minim.Juga menunjukkan
bahwa fungsi perangkat lunak telah bekerja sesuai spesifikasi dan kebutuhan fungsi
telah tercapai.

Sebelum masuk ke proses pengujian kedua metode tersebut, berikut data-data


responden. Data responden ini sama-sama digunakan kedalam kedua metode tersebut.
Dapat dilihat seperti pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2. Data Responden


No Nama gym Fasilitas Harga Keamanan Kenyamanan
1 The gym center 7 8 8 8
2 Manurung gym 5 4 5 5
3 Antony futsal & gym 6 6 6 6
4 Olympus gym 8 8 8 8
5 Metro gym 7 5 6 6
6 Mandala gym 4 6 5 6
7 Body & fit gym 6 7 7 7
8 Gold gym 9 10 10 9
9 Milala gym 6 5 6 4
10 Tuasan gym 5 5 6 6

4.2.1. Pengujian proses Profile matching


Langkah-langkah pemecahan masalah untuk menentukan tempat gym terbaik di kota
Medan dengan menggunakan metode Profile matching sebagai berikut:

Prosedur dalam metode profile matching adalah sebagai berikut (Kusrini, 2007) :

1. Pemetaan gap
Gap yang dimaksud adalah perbedaan antara profil pendaftar dengan profil ideal
peserta didik atau bisa ditunjukkan pada rumus di bawah ini:

𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔 = 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 − 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑

Dapat dilihat pada tabel 4.2.1.berikut ini:

Universitas Sumatera Utara


34

Tabel 4.2.1. Perhitungan GAP


No Nama gym Fasilitas Harga Keamanan Kenyamanan
1 The gym center 7 8 8 8
2 Manurung gym 5 4 5 5
3 Antony futsal & gym 6 6 6 6
4 Olympus gym 8 8 8 8
5 Metro gym 7 5 6 6
6 Mandala gym 4 6 5 6
7 Body & fit gym 6 7 7 7
8 Gold gym 9 10 10 9
9 Milala gym 6 5 6 4
10 Tuasan gym 5 5 6 6
Nilai
8 7 7 6
Ideal
1 The gym center -1 1 1 2
2 Manurung gym -3 -3 -2 -1
3 Antony futsal & gym -2 -1 -1 0
4 Olympus gym 0 1 1 2
5 Metro gym -1 -2 -1 0
6 Mandala gym -4 -2 -1 -1
7 Body & fit gym -2 0 0 1
8 Gold gym 1 3 3 3
9 Milala gym -2 -2 -1 2
10 Tuasan gym -3 -2 -1 0

2. Pembobotan
Setelah diperoleh gappada masing-masing pendaftar, setiap profil diberi bobot
nilai dengan patokan tabel bobot nilai gap.
Tabel berikut adalah tabel bobot nilai gap:
dilihat pada tabel 4.2.2.berikut ini:
Tabel 4.2.2.Pembobotan
No Selisih Bobot Nilai
1 0 5
2 1 4,5
3 -1 4
4 2 3,5
5 -2 3
6 3 2,5
7 -3 2
8 4 1,5
9 -4 1

Universitas Sumatera Utara


35

Tabel 4.2.3.Normalisasi
No Nama gym Fasilitas Harga Keamanan Kenyamanan
1 The gym center 4 4,5 4,5 3,5
2 Manurung gym 2 2 3 4
3 Antony futsal & gym 3 4 4 5
4 Olympus gym 5 4,5 4,5 3,5
5 Metro gym 4 3 4 5
6 Mandala gym 1,5 3 4 4
7 Body & fit gym 3 5 5 4,5
8 Gold gym 4,5 2,5 2,5 2,5
9 Milala gym 3 3 4 3
10 Tuasan gym 2 3 4 5

3. Perhitungan dan pengelompokan core dan secondary factor


Setelah menentukan bobot nilai gap untuk seluruh kriteria, setiap subkriteria
dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu core factordan secondary factor.
Perhitungan core factor ditunjukkan menggunakan rumus di bawah ini:
∑ 𝑁𝑁𝑁𝑁
𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁 =
∑ 𝐼𝐼𝐼𝐼

Keterangan:
NCF : nilai rata-rata core factor
NC : jumlah total nilai core factor
IC : jumlah item core factor

Sementara itu, perhitungan secondary factor bisa ditunjukkan dengan rumus


berikut:

∑ 𝑁𝑁𝑁𝑁
𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁 =
∑ 𝐼𝐼𝐼𝐼

Keterangan:
NCF : nilai rata-rata secondary factor
NC : jumlah total nilai secondary factor
IC : jumlah item secondary factor

Contoh perhitungan core factor dan secondary factor sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


36

kriteria yang akan menjadi core factor adalah fasilitas dan harga. Sedangkan
kenyamanan dan keamanan adalah secondary factor.
4,5 + 4 8,5
𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑇𝑇ℎ𝑒𝑒 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐 𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔 = = = 4,25
2 2
4,5 + 3,5 8
𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑇𝑇ℎ𝑒𝑒 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐 𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔 = = =4
2 2

Tabel 4.2.4.Perhitungan dan pengelompokan core dan secondary factor

Core Secondary
No Nama gym Fasilitas Harga Keamanan Kenyamanan
factor factor
1 The gym center 4 4,5 4,5 3,5 4,35 4
2 Manurung gym 2 2 3 4 2 3,5
3 Antony futsal & gym 3 4 4 5 3,5 4,5
4 Olympus gym 5 4,5 4,5 3,5 4,75 4
5 Metro gym 4 3 4 5 3,5 4,5
6 Mandala gym 1,5 3 4 4 2,25 4
7 Body & fit gym 3 5 5 4,5 4 4,75
8 Gold gym 4,5 2,5 2,5 2,5 3,5 2,5
9 Milala gym 3 3 4 3 3 3,5
10 Tuasan gym 2 3 4 5 2,5 4,5

4. Perhitungan penentuan ranking


Perhitungan penentuan ranking dapat ditunjukkan dengan rumus berikut:
𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁 𝑎𝑎𝑎𝑎ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖 = ∑(𝑥𝑥)%𝑁𝑁 (5)
Semakinbesar nilai akhir,maka akan semakin besar kesempatan untuk menjadi
peringkat teratas.
Perhitungan nilai akhir dengan persentase kriteria 60% dan 40% adalah sebagai
berikut:
𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁 𝑎𝑎𝑎𝑎ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖 = (60% × 4,5) + (40% × 4) = 4,15

Universitas Sumatera Utara


37

Sehingga peringakat gym menggunakan metode profile matching adalah :

Tabel 4.2.5.Perankingan metode Profile matching

No Nama gym
1 Olympus gym
2 Body & fit gym
3 The gym center
4 Metro gym
5 Antony futsal & gym
6 Milala gym
7 Tuasan gym
8 Gold gym
9 Mandala gym
10 Manurung gym

Gambar 4.2.1. Tampilan form Profile Matching

4.2.2. Pengujian proses metode TOPSIS

Metode TOPSIS merupakan sebuah teknik berdasarkan pada konsep dimana alternatif
terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun
memiliki jarak terpanjangdarisolusi negatif (Kusumadewi, 2006).

Berikut adalah prosedur metode TOPSIS (Sachdeva, 2009):

1. Membangun matriks perbandingan kriteria pada TOPSIS


𝑋𝑋 = �𝑥𝑥𝑖𝑖𝑖𝑖 � (1)

Universitas Sumatera Utara


38

Tabel 4.2.6.Data responden


No Nama gym Fasilitas Harga Keamanan Kenyamanan
1 The gym center 7 8 8 8
2 Manurung gym 5 4 5 5
3 Antony futsal & gym 6 6 6 6
4 Olympus gym 8 8 8 8
5 Metro gym 7 5 6 6
6 Mandala gym 4 6 5 6
7 Body & fit gym 6 7 7 7
8 Gold gym 9 10 10 9
9 Milala gym 6 5 6 4
10 Tuasan gym 5 5 6 6

7 8 8 8
⎡5 4 5 5⎤
⎢6 6 6 6⎥
⎢8 8 8 8⎥
⎢7 5 6 6⎥
X= ⎢
4 6 5 6⎥
⎢6 7 7 7⎥
⎢9 10 10 9⎥
⎢6 5 6 4⎥
⎣5 5 6 6⎦

2. Normalisasi matriks perbandingan kriteria asli


Digunakan persamaan berikut untuk mengubah setiap elemen �𝑥𝑥𝑖𝑖𝑖𝑖 � yang diberikan di
bawah ini:/
𝑥𝑥 𝑖𝑖𝑖𝑖
𝑟𝑟𝑖𝑖𝑖𝑖 = (2)
�∑𝑛𝑛𝑖𝑖=1 𝑥𝑥 𝑖𝑖𝑖𝑖 2

𝑥𝑥11 7
𝑟𝑟11 = =
√72 + 52 + 62 + 82 + 72 + 42 + 62 + 92 + 62 + 52
�∑5𝑖𝑖=1 𝑥𝑥𝑖𝑖𝑖𝑖 2

7 7
= = = 0,343
√417 20,42
Maka didapatkan matriks 𝑟𝑟𝑖𝑖𝑖𝑖 sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


39

0,343 0,381 0,368 0,380


⎡0,244 0,192 0,230 0,237⎤
⎢0,293 0,286 0,276 0,285⎥
⎢ ⎥
0,391 0,381 0,368 0,380
⎢ ⎥
0,343 0,238 0,276 0,285⎥
rij= ⎢
⎢0,194 0,286 0,230 0,285⎥
⎢0,293 0,333 0,322 0,332⎥
⎢0,440 0,476 0,460 0,427⎥
⎢0,293 0,238 0,276 0,190⎥
⎣0,244 0,238 0,276 0,285⎦
3. Membangun matriks ternormalisasi terbobot
Nilai bobot masing-masing kriteria ditentukan dengan skala satu sampai tiga
berdasarkan prioritas tiap kriteria.

Tabel 4.2.6.Pembobotan

Kriteria Nilai Bobot


No
(w)
1 Fasilitas 2

2 Harga 3

3 Kenyamanan 2

4 Keamanan 1

Digunakan persamaan berikut untuk mendapatkan elemen yij dari elemen rij yang
diberikan di bawah ini:
𝑦𝑦𝑖𝑖𝑖𝑖 = 𝑤𝑤𝑖𝑖 𝑟𝑟𝑖𝑖𝑖𝑖 (3)
0,686 1,143 0,736 0,380
⎡0,488 0,576 0,460 0,237⎤
⎢0,586 0,858 0,552 0,285⎥
⎢ ⎥
0,736 0,380
⎢0,782 1,143 ⎥
0,686 0,741 0,552 0,285⎥
yij= ⎢
⎢0,388 0,858 0,460 0,285⎥
⎢0,586 0,999 0,644 0,332⎥
⎢0,880 1,428 0,920 0,427⎥
⎢0,586 0,714 0,552 0,190⎥
⎣0,488 0,714 0,552 0,285⎦

4. Penetapan solusi ideal positif (𝑣𝑣 +) dan solusi ideal negatif (𝑣𝑣 −)
Untuk untuk menghitung solusi ideal positif 𝑣𝑣 + dan solusi ideal negatif 𝑣𝑣 − dari
masing-masing kriteria digunakan persamaan berikut:

Universitas Sumatera Utara


40

(𝑦𝑦𝑖𝑖𝑖𝑖 )) = (𝑣𝑣1+, 𝑣𝑣2+, … , 𝑣𝑣𝑛𝑛+)


𝑣𝑣 + = (𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚(𝑦𝑦𝑖𝑖1 ), max(𝑦𝑦𝑖𝑖2 ) , … , max⁡ (4)
(𝑦𝑦𝑖𝑖𝑖𝑖 )) = (𝑣𝑣1−, 𝑣𝑣2−, … , 𝑣𝑣𝑛𝑛−)
𝑣𝑣 − = (𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚(𝑦𝑦𝑖𝑖1 ), min(𝑦𝑦𝑖𝑖2 ) , … , min⁡ (5)
𝑣𝑣 + = (0,880 ; 1,428; 0,920; 0,427)
𝑣𝑣 − = (0,388; 0,576; 0,460; 0,190)

5. Perhitungan jarak pada setiap kriteria antara solusi ideal positif 𝑣𝑣 +dan solusi ideal
negatif 𝑣𝑣 −.
Untuk menghitung jarak euclideandari setiap alternatif ke 𝑣𝑣1+ dan 𝑣𝑣1− menggunakan
persamaan berikut:
2
𝑑𝑑+ = �∑𝑛𝑛𝑗𝑗=1�𝑣𝑣𝑗𝑗+ − 𝑦𝑦𝑖𝑖𝑖𝑖 � (6)

2
𝑑𝑑− = �∑𝑛𝑛𝑗𝑗=1�𝑦𝑦𝑖𝑖𝑖𝑖 − 𝑣𝑣𝑗𝑗−� (7)

Untuk pendaftar pertama:


𝑑𝑑 +

(0,880 − 0,686)2 + (1,428 − 1,143)2 + (0,920 − 0,736)2 + (0,427 − 0,380)2


=�

= �0,1942 + 0,2852 + 0,1842 + 0,0472 = 0,398


𝑑𝑑 −

(0,686 − 0,388)2 + (1,143 − 0,576)2 + (0,736 − 0,460)2 + (0,380 − 0,190)2


=�

= �0,2982 + 0,5672 + 0,2762 + 0,1902 = 1,167

Universitas Sumatera Utara


41

Gambar4.2.2. Tampilan form TOPSIS

4.2.3. Perbandingan

Pada form perbandingan ini, menampilkan hasil perbandingan perhitungan antara


metode Profile Matching dan TOPSIS dengan membandingkan kecepatan perhitungan
diantara kedua metode tersebut. Dapat dilihat pada gambar 4.2.11.berikut ini:

Gambar 4.2.3. Tampilan form perbandingan

Dalam form ini menampilkan running time metode Profile Matching dan TOPSIS.

Universitas Sumatera Utara


BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan teori dan pembahasan pada bab sebelumnya dan hasil dari implementasi
sistem pendukung keputusan untuk memilih tempat gym terbaik di kota Medan
menggunakan metode Profile matching dan TOPSIS maka dapat diambil kesimpulan:
1 Metode Profile matching dan TOPSIS telah berhasil diimplementasikan pada sebuah
aplikasi Sistem Pendukung Keputusan.

2. Berdasarkan implementasi dari aplikasi tersebut dalam memilih tempat gym dengan
menggunakan metode Profile matching dan TOPSIS hasilnya yang didapatkan
diantara kedua metode berbeda. Dimana pada metode Profile matching yang
menjadi peringkat pertama adalah Olympus gym. Sedangkan pada metode TOPSIS,
Gold gym menjadi peringkat pertama.

3. Berdasarkan implementasi dengan metode Profile matching dan TOPSIS dalam


memilih tempat gym, dimana dengan metode TOPSIS lebih cepat dalam proses
perhitungannya. Pada perhitungan running time didapatkan bahwa dengan metode
Profile matching hasil tesnya adalah 4,3564 detik dan metode TOPSIS dengan
hasil 3,7706 detik.Selisih diantara kedua metode tersebut dalam tiga kali pengujian
adalah 0,5858 detik. Sehingga didapatkan metode TOPSIS merupakan metode yang
lebih baik dibandingkan dengan metode Profile Matching.

4. Aplikasi yang dirancang mampu memberikan solusi dengan mengimplementasikan


kedua metode. Pada metode Profile matching, hasil yang didapatkan diperoleh
berdasarkan kriteria harga yang termurah, dalam proses perhitungannya. Gold gym
menjadi pilihan pertama.

Universitas Sumatera Utara


43

5.2. Saran

Untuk proses pengembangan mendatang, adapun saran penulis agar lebih baik lagi
adalah sebagai berikut:

1. Pada penelitian ini, menggunakan empat kriteria dan sepuluh alternatif. Diharapkan
kedepannya, ditambahkan jumlah jumlah kriteria dan alternatif lebih banyak lagi
agar mendapatkan hasil yang lebih bagus dan pilihan gym yang direkomendasikan
semakin banyak.

2. Pada bagian interface bisa disempurnakan dengan memasukkan unsur gambar 2D


maupun 3D pada tiap-tiap tampilan tempat gym.

3. Penelitian selanjutnya, diharapkan aplikasi yang telah ada bisa dikembangkan


menjadi aplikasi multi-platform.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai