Anda di halaman 1dari 24

http://slideplayer.

info/slide/2011222/
Rumah real estate di Gading Serpong Tangerang di dalamnya tersedia fasilitas commercial
dalam satu lingkup wilayah. Berbicara tentang pengertian rumah real estate sebenarnya
terkadang banyak yang salah pemahaman dalam memahaminya.

Rumah Real Estate Menurut Ahli

Pada dasarnya perumahan real estate adalah


sebuah komplek perumahan yang jelas bisa dimiliki oleh penghuninya. Dan dalam hal ini
Pengelola memang sengaja membuat jenis perumahan ini dengan berbagai macam fasilitas
yang ditawarkannya.

Komplek perumahan ini dilengkapi dengan berbagai macam sarana yang diberikan oleh
pengelola. Seperti keamanan 24 jam, kolam renang, taman bermain, dan lain sebagainya.

Dari pengertian di atas tentunya Anda sudah sangat paham ciri ataupun karakteristik dari
sebuah rumah real estate.

Bisa dikatakan kalau berperdaan mencolok dengan rumah biasa adalah soal fasilitas dan
sarana penunjangnya. Jenis hunian ini biasanya terletak disebuah komplek perumahan. Yang
tentunya juga ditunjang dengan berbagai macam fasilitas dan juga kenyamanan kepada
sipenghuni rumah tersebut.

Jadi pengertian rumah real estate dapat disederhanakan. Bahwa rumah yang merupakan
sebuah rumah yang berada pada sebuah komplek perumahan. Dan perumahan tersebut
ditunjang oleh berbagai sarana prasarana dan infrastruktur penunjangnya.

Fasilitas Rumah Real Estate Sangat Lengkap

Seperti jaminan keamanan 24 jam. Biasanya ada jaminan keamana 24 jam dari pengembang
rumah tersebut. Disebuah perumahan real estate dipekerjakan petugas keamanan yang selalu
berpatroli dalam 24 jam non stop. Dan inilah salah satu keunggulannya jika dibandingakan
dengan tipe rumah yang lainnya. Jaminan keamanan ada. Jadi penghuninya merasa lebih
aman.

Kemudian ciri-ciri yang lain adalah rumah tersebut berada di sebuah komplek perumahan.
Yang mana tersedia prasarana yang bisa membuat penghuninya lebih merasa dimanjakan.

Seperti misalnya ada taman buatan yang bisa Anda gunakan untuk berbagi cerita dengan
keluarga kecil Anda. Atau sekedar bersanta sambil mengobrol dengan tetangga sekitar rumah
Anda. Pepohonan ditanam dimana-mana sehingga membuat udara menjadi lebih sejuk dan
suasanan menjadi lebih rindang.

Tidak salah jika Anda menjatuhkan pilihan untuk memilih rumah real estate. Karena selain
sebagai tempat hunian rumah real estate juga sangat cocok untuk melepas kepenatan.

Selain itu juga di perumahan real estatebiasanya ditunjang dengan berbagai tempat untuk
berolah raga.

Ada juga area untuk melakukan jogging, dan juga ada pusat perbelanjaannya juga.

intinya jika Anda tinggal di perumahan jenis ini Anda tidak usah pergi jauh-jauh untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dulu kebanyakan orang berpikir perumahan yang terbilang elite itu diperuntukkan hanya
untuk para kalangan eksekutif saja. Sebenarnya pemikiran tersebut tidak salah, karena pada
masa lalu rumah ini di desain untuk dipasarkan kepada kalangan ekonomi atas saja. Tetapi
dengan zaman yang semakin berubah ternyata paradigma tersebut mulai bergeser.
Para pengembang rumah real estate mulai berpikir kalau rumahnya hanya diperuntukkan
untuk kalangan ekonomi atas. Maka usaha mereka akan gulung tikar. Kenapa tidak, sekarang
ini sangat ketat sekali persaingan dikalangan para pengembang tersebut. Maka dari itu para
pengembang mengambil inisiatif untuk mendesain dengan harga yang murah.

Dan ternyata hal tersebut terbukti sangat efektif. Disamping harganya yang relatif terjangkau,
kebanyakan yang membutuhkan rumah saat ini adalah golongan ekonomi menengah
kebawah. Jadi sangat pas momennya jika para pengembang membuat dengan harga yang
terjangkau.

Jadi bisa disimpulkan kalau pengertian rumah real estate adalah sebuah rumah. Yang
berada di sebuah komplek perumahan yang ditunjang dengan berbagai macam fasilitas
umumnya dan didukung dengan berbagai macam infrastruktur. Guna membuat pera penghuni
rumah tersebut supaya lebih nyaman untuk menghuni rumah tersebut.

http://www.paramount-land.com/tag/pengertian-real-estate-menurut-para-ahli/
Definisi Real Estate
Real estate adalah sebidang tanah dan lingkungannya beserta bangunan yang ada diatasnya
termasuk dengan properti yaitu hak milik bangunan yang ada di kawasan realestat tersebut.

Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, Definisi Real Estate, Lahan yasan atau realestat atau juga
dalam bahasa inggris yaitu real estate, adalah sebuah istilah hukum yang mencakup tanah bersama
dengan apa pun yang tinggal tetap di atas tanah tersebut, seperti bangunan atau proyek.

Real estate adalah properti yang terdiri dari tanah dan bangunan di atasnya, bersama dengan
sumber daya alam seperti tanaman, mineral, atau air, benda yang tidak bergerak lainnya di alam ini,
kepentingan yang dipegang di dalamnya, (juga) sebagai suatu aset nyata; secara umum diketahui
sebagai bangunan atau perumahan pada umumnya.

Real estate dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori besar berdasarkan penggunaannya, yaitu:
perumahan, komersial dan industri.

Rumah real estate adalah


Real Estate berasal dari serapan Bahasa Inggris dalam kata yang persis sama, yang sebenarnya juga
merupakan kata serapan yang pada mulanya bersumber dari bahasa Spanyol. REAL = royal =
kerajaan, ESTATE = tanah (pertanian/kebun). Sehingga bisa diartikan sebagai suatu kawasan tanah
yang dikuasai oleh raja, bangsawan, dan landlord (tuan tanah pada jaman feodal diabad
pertengahan) atau yang dikuasai oleh para konglomerat, orang kaya dan rakyat jelata pada
umumnya walaupun dalam porsi yang sangat timpang dan kecil (di jaman industri dan jaman
informasi saat ini).

Real estate atau rumah real estate adalah lebih diartikan suatu kompleks bangunan yang memiliki
lanskap (tanah dan lingkungannya : taman, jalan, saluran air) dengan komposisi yang dominan,
contoh praktis istilah ini apabila kita menyebut 1 kata real estate orang awam kebanyakan akan
membayangkan suatu kawasan perumahan yang luas dan indah, contoh idealnya adalah karya karya
kompleks kota mandiri begawan real estate Indonesia Ir. Ciputra.

Definisi Real Property


Berikut merupakan definisi real property:
1. Properti pada awalnya merujuk dari kata aslinya dalam bahasa Inggris yaitu PROPERTY
sebenarnya lebih mengarah ke aspek legal/hukum berupa hak dan kepemilikan atas suatu
bangunan.
2. Properti lebih mengarah kepada suatu bangunan single atau masif, misal 1 unit rumah
sederhana tipe 36, atau sebuah rumah mewah seorang konglomerat dengan halaman seluas
berhektar hektar dan harga puluhan milyar rupiah, atau 1 unit ruko, atau 1 bangunan
setinggi 30 lantai, atau 1 komplex mall atau 1 komplex hotel dan sebagainya.
3. Arti properti lebih mengarah kepada suatu bangunan yang lebih banyak/dominan (baik dari
segi harga atau volumenya) komposisi bangunannya itu sendiri dibanding tanahnya.

Pengertian real estate menurut para ahli


Berikut merupakan pengertian real estate menurut para ahli:

1. Real Estate adalah tanah dan semua peningkatan permanen diatasnya, termasuk bangunan-
bangunan (Thomsett and Thomsett,1994).
2. Real Estate adalah tanah dan seluruh pengembang diatasnya maupun pada tanah tersebut.
Dimana pengembang diatasnya dapat berupa pembangunan jalan, tanah terbuka (misalnya
pembukaan hutan) dan selokan, dengan demikian real estate dapat diartikan sebagai tanah
dan semua pengembang lainnya yang melekat terhadap tanah tersebut, baik yang ada diatas
maupun di tanah tersebut (Tosh,1992).
3. Real Estate dapat berbentuk fisik tanah seperti struktur dan pengembangan lainnya yang
melekat secara permanen (Wurtzebach,1994).

Pengertian real property menurut para ahli


Berikut merupakan pengertian real property menurut para ahli:

1. Real Property adalah real estate ditambah dengan hukum-hukum yang berhubungan, seperti
sewa, kepemilikan. (Thomsett and Thomsett,1994).
2. Real Property adalah sejumlah hukum-hukum, wewenang dan hak istimewa yang tidak dapat
dipisahkan dari kepemilikan real estate (Tosh,1992).
3. Real Property adalah tanah hak atau bangunan permanen yang menjadi objek pemilik dan
pembangunan (SK Mentri Perumahan Rakyat no.05/KPTS/BKP4N/1995).
4. Real Property adalah tanah termasuk barang-barang yang karena alam tumbuh diatasnya
dan arena perbaikan-perbaikan pada tanah itu, termasuk bangunan-bangunan dari semua
jenis dan semua yang tetap atau tak terpisahkan terletak pada bangunan-bangunan itu
(Abdurrachman,1991).

Perbedaan properti dan real estate


Perbedaan properti dan real estate:

Real estate lebih mengacu phisik (tanah dan bangunan), sedangkan Real property lebih mengacu
kepada kepemilikan terhadap phisik (tanah dan bangunan). Atau bisa dikatakan Real estate
merupakan subset (bagian) dari Real property.

Contoh real estate


Contoh real estate adalah antara lain:

1. Apartemen
2. Rumah-rumahan
3. Ruko
4. Mall
5. Tanah kavling
6. Town house

Beberapa contoh tipe real estate antara lain:

1. Residential real estate adalah tanah yang digunakan untuk tempat tinggal, baik itu
perumahan, rumah susun, hingga trailer park yang populer di beberapa negara asing.
Daerah-daerah residensial biasanya juga memiliki tempat untuk bisnis-bisnis kecil seperti
minimarket dan industri-industri rumah.
2. Commercial real estate adalah tanah atau bangunan yang digunakan untuk kegiatan
mendapatkan keuntungan, baik itu dari penjualan barang dan jasa maupun rental. Beberapa
contoh real estate komersil adalah gedung perkantoran, properti industrial, hotel, pusat
perbelanjaan, dan lahan pertanian.

Pengertian perusahaan real estate dan property


Pengertian perusahaan real estate dan property:

adalah perusahaan yang menyediakan berbagai keperluan konsumen berupa rumah atau properti
lainnya. Perusahaan ini membantu konsumen yang tengah membutuhkan sebuah hunian atau
apapun yang berhubungan dengan properti lainnya.

Jenis bantuan yang diberikan perusahaan real estate kepada konsumen bisa berupa penyediaan
sebuah rumah baru atau sekadar mencarikan rumah yang sudah jadi. Dewasa ini banyak sekali
perusaahan real estate yang tersebar di berbagai kota dan daerah.

Kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan sebuah sebuah hunian nyaman dan dengan berbagai
kemudahan menjadi dasar mengapa perusahaan real estate semakin banyak dan terus berkembang.
Namun, tidak semua perusahaan real estate dikenal dan dipilih oleh masyarakat.

Hanya perusahaan yang besar dan memiliki kredibilitas bagus dalam bisnis real estate-lah yang
biasanya dipilih masyarakat sebagai klien. Ciputra group dan Agung Podomoro group merupakan
contoh perusahaan real estate yang terkenal di negeri ini.

Sangat jelas disini baik kata real estate maupun property memiliki pengertian yang sama, yaitu hak
kepemilikan atas tanah dan bangunan yang didirikan diatasnya. Sehingga bisa disimpulkan bahwa
real estate dan properti memiliki arti yang sama.

Anda dapat menggunakan istilah real estate atau property terserah anda, tapi jika anda pergi ke toko
buku yang menjual koleksi buku berbahasa Inggris, maka buku buku properti yang ada semua
memakai istilah real estate, bahkan para guru dan investor kelas dunia lebih popular menggunakan
istilah real estate.

Bisnis real estate adalah


Bisnis real estate adalah sebuah bisnis yang dibangun di bidang real estate atau real property yang
menyediakan berbagai keperluan konsumen berupa rumah atau properti lainnya.

Contoh bisnis real estate


Bisnis real estate setiap tahunnya selalu berkembang, karena harga tanah juga biasanya semakin
tahun semakin mahal. Karier di bidang real estate juga melibatkan banyak sekali keahlian dan
kemampuan, mulai dari arsitek, insinyur, kontraktor, hingga akuntan, sehingga industri real estate
menjadi salah satu industri yang paling menggiurkan.

Contoh bisnis real estate antara lain:

1. Apartemen
2. Rumah-rumahan
3. Ruko
4. Mall
5. Tanah kavling
6. Town house

Makalah real estate


Berikut ini adalah salah satu contoh makalah real estate yang kami temukan di internet:

Karya Ilmiah - Pembangunan Real Estat di Perbukitan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, kita sering melihat begitu banyak realestat yang dibangun di atas perbukitan. Dalam
Wikipedia Indonesia disebutkan realestat atau juga dikenal dengan istilah real estate adalah sebuah
istilah hukum yang mencakup tanah bersama dengan apa pun yang tinggal tetap di atas tanah
tersebut, seperti bangunan. Realestat sering dianggap sinonim dengan real properti, kontras dengan
hak milik pribadi. Namun, dalam penggunaan tekniknya, beberapa orang tetap memilih
pembedaanantara realestat, menunjuk ke tanah dan benda di atasnya, dengan real property,
menunjuk ke hak pemilikan atas real estate. Istilah realestat dan real properti utamanya digunakan
dalam common law, sedangkan yusisdiksi hukum sipil menunjuk ke hak milik tak bergerak.

Menurut terminologi hukum pada beberapa yurisdiksi adalah merupakan suatu barang tidak
bergerak yang mencakup tanah beserta segala suatu yang berada diatasnya misalnya bangunan,
tanaman dan lain-lain. Properti dalam bahasa asing seringkali disebut juga real property yang
terkadang disebut juga realty (di Indonesia istilah real estate lebih digunakan untuk menunjukkan
suatu wilayah perumahan yang dikembangkan oleh perusahaan pengembang perumahan).Banyak
diantara realestat di Indonesia yang mengambil tema Back to Nature yang jika diartikan dalam
Bahasa Indonesia adalah kembali ke alam. Dengan tema itulah hutan-hutan dan lahan pertanian
dalam sekejap berubah menjadi pemukiman.

Tema ini menarik minat banyak orang sehingga pada perkembangannya real estat di perbukitan
menjadi hunian favorit bagi sebagian besar orang dengan tingkat ekonomi menengah ke atas.
Pembangunan real estat di perbukitan tersebut, pastilah memiliki dampak positif dan negatif. Dalam
arti lain pasti memiliki keuntungan atau kerugian bagi berbagai pihak. Dalam makalah ini akan di
bahas tentang dampak positif dan negative dari pembangunan real estat diperbukitan.

1.2 Masalah dan Pembatasan Masalah 1.2.1 Potensi apakah yang dimiliki oleh daerah
perbukitan?1.2.2 Mengapa di daerah perbukitan terjadi wabah pembangunan real estat? 1.2.3
Seperti apa lahan yang diperuntukan bagi real estat? 1.2.4 Apa dampak positif pembangunan
realestat di daerah perbukitan? 1.2.5 Apa dampak negatif pembangunan realestat di perbukitan?

1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :1.3.1 Mengetahui potensi yang
dimiliki oleh daerah perbukitan; 1.3.2 Mengetahui penyebab terjadinya wabah pembangunan
realestat di perbukitan; 1.3.3 Mengetahui seperti apa lahan yang diperuntukan bagi realestat; 1.3.4
Mengetahui dampak positif pembangunan realestat di daerah perbukitan; 1.3.5 Mengetahui
dampak negatif pembangunan real estat di daerah perbukitan.

1.4 Manfaat PenulisanManfaat penulisan makalah ini adalah :1.4.1 Bagi siswa 1.4.1.1 Memperluas
wawasan kearsitekturan; 1.4.1.2 Mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam penulisan karya
ilmiah; 1.4.2.2 Referensi penilaian siswa. 1.4.3 Bagi Institusi Meningkatkan kompetensi siswa dalam
penulisan karya ilmiah.

BAB II
DAMPAK PEMBANGUNAN REALESTAT DI DAERAH PERBUKITAN

2.1.Potensi

Daerah Perbukitan Indonesia terletak tepat di garis khatulistiwa, banyak orang yang mengatakan
bahwa Indonesia adalah zamrud khatulistiwa. Dikatakan demikian karena Indonesia sangat subur
sehingga jika dilihat dari angkasa, tampak hijau seperti zamrud. Hamparan hijau itu tak lain adalah
hutan tropis yang terhampar luas dan menutupi hampir sebagian besar daratan Indonesia. Dengan
potensi kesuburan tanah yang ada, mayoritas mata pencaharian penduduk Indonesia selain sebagai
nelayan adalah bertani. Untuk itulah indonesia dijuluki pula sebagai negara agraris. Sebagian besar
kegiatan pertanian dilakukan di daerah perbukitan. Selain karena unsur hara yang terkandung dalam
tanahnya sangat baik, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan daerah perbukitan sangat cocok
untuk pertanian. Faktor-faktor tersebut adalah:

Curah hujan yang tinggi Curah hujan yang tinggi menyebabkan tersedianya pasokan air tanah
dengan jumlah yang besar, sehingga kebutuhan tumbuhan akan air sangat tercukupi.

Suhu udara yang dingin Kebanyakan sayuran hijau dan buah-buahan tumbuh subur didaerah yang
bersuhu dingin. Hal ini disebabkan karena sedikitnya penguapan yang terjadi di permukaan daun
sayuran. Penguapan yang berlebihan akan menyebabkan sayuran yang ditanam menjadi kering.

Dari faktor-faktor di atas, dapat disimpulkan bahwa daerah perbukitan memiliki potensi yang sangat
besar untuk bidang pertanian.

2.2 Wabah Pembangunan Realestat di Perbukitan

Dewasa ini, gaya hidup modern menjadi pilihan bagi kebanyakan orang Indonesia yang berada dalam
taraf ekonomi menengah ke atas. Hal itu dibuktikan dengan semakin banyaknya dibangun mall yang
akhirnya membuat masyarakat Indonesia menjadi konsumtif. Dengan sifat konsumtifitu, pemenuhan
kebutuhan bagi kalangan menengah ke atas tidak berhenti sampai terpenuhinya kebutuhan
tersebut. Pemenuhankebutuhan mereka lebih kepada pemenuhan kebutuhan sekunder dan tersier
yang berlebih, dengan kata lain hanya berupa pemenuhan kepuasan belaka.

Pemenuhan keinginan-keinginan itu salah satunya terwujud dalam bentuk kepemilikan rumah-
rumah mewah yang lebih dari satu. Status rumah itu pun hanya sebagai rumah kedua atau dalam
kata lain hanya sebagai rumah peristirahatan yang hanya dihuni pada hari-hari libur saja.

Mengamati situasi yang ada, para investor memanfaatkan keadaan tersebutsebagai peluang bisnis
dengan membuat real estat di daerah perbukitan. Daerah perbukitan banyak dipilih karena kondisi
alamnya yang masih asri serta jauh dari hiruk pikik dunia kerja. Kondisi alam seperti itulah yang
banyak diinginkan setiap orang untuk merelaksasi diri.

Besarnya keuntungan yang diperoleh dari hasil investasi di bidang real estat, menjadi trend
tersendiri di kalangan investor untuk menginvestasikan uangnya dalam pembangunan berbagai
macam real estat di perbukitan. Hal itu terwujud dengan jumlah real estat di daerah Bandung Utara,
misalnya, yang sudah tidak bisa dihitung dengan jari.

2.3 Lahan untuk Realestat

Untuk membangunsebuah kawasan realestat, lahan yang diperlukan harus memiliki beberapa krieria
tertentu. Beberapa kriteria itu diantaranya, lahan peruntukannya tepat untuk pemukiman, tidak
melanggar aturan yang ada, tanahnya stabil, sesuai dengan target segmen pasar calon pengghuni,
akses jalan mudah, konsep perumahannya harus memanusiakan dan mencerdaskan. Adapun dari
kriteria di atas, lahan yang paling murah adalahyang berada di lahan datar dan yang terpenting lahan
yang punya potensi pasar dan cocok untuk rumah tinggal. Lahan untuk kawasan real estat harus
tepat untuk pemukiman karena ketidak tepatan pemilihan lahan dapat menyebabkan real estat
tersebut tidak diminati.Misalnya membangun real eatat di daerah industri. Banyak orang yang tidak
berminat untuk memiliki rumah di kawasan tersebut, terlebih lagi rumah peristirahatan.Selain
karena terbatasnya ketersediaan air tanah, polusi udara juga menjadi salah satu alasan.

Selanjutnya, lahan peruntukan real estat harus memenuhi aturan yang ada.Salah satunya adalah
maksimum membangun lahan hanya enam puluh persen dari luaskeseluruhan lahan yang ada.
Kemudian lahan tersebut tidak sedang berada dalam sengketa, serta kepemilikannya harus jelas. Hal
ini dimaksudkan guna mencegah adanya masalah di kemudian hari.

Tanah yang stabil sangat dianjurkan dalam pembangunansebuah realestat. Karena pembangunan
yang dilakukan di tanah labil akan mengalami banyak kesulitan. Baik pada proses pembangunan
maupun setelah pembangunan. Dikhawatirkan rumah yang selesai dibangun dindingnya retak
karena penurunan ketinggian tanah.

Pembangunan realestat harus disesuaikan dengan target segmen pasar calon penghuni. Misalnya
pada fasilitas di dalam rumah dan harga jual per unitnya. Semakin lengkap fasilitas yang ada,
semakin tinggi pula harganya. Karena real estat diperuntukan bagi kalangan menengah ke atas,
maka fasilitas yang disediakan harus sesuai dengan kebutuhan mereka. Akses jalan yang mudah
menjadi salah satu pertimbangan untuk memilih tempat tinggal.Kawasan pemukiman dengan akses
jalan yang menyulitkan penghuninyauntuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, berbelanja, misalnya
kurang diminati. Sehingga pada pembangunan real estat, penataan jalur yang terhubung pada jalan
utamamenjadi sangat penting untuk memudahkan penghuninya melakukan perjalanan dan aktivitas
di luar komplek realestat.

Konsep penataan pembangunan real estat harus bisa memanusiakan manusia dan mencerdaskan.
Memanusiakan manusia memiliki artian bahwa fasilitas yang ada harus mendukung dan
mempermudah aktivitas manusia, bukan malah menyulitkan. Misalnya dalam pembuatan trotoar,
lebar trotoar harus memungkinkan untuk digunakan minimal oleh dua orang yang berjalan sejajar di
atas trotoar dengan leluasa. Dalam buku Data Arsitek karangan Ernst Neufert disebutkan, kebutuhan
tempat untuk duaorang yang berjalan sejajar adalah 2,375 meter. Real estat yang mencerdaskan
dapat berupa penyediaan lembaga pendidikan di dalamnya ataupun letaknya yang dekatdengan
kawasan pendidikan.

Namun dari semua kriteria yang telah disebutkan di atas, lahan datar adalah lahan yang tepat untuk
kawasan real estat. Selain karena harga tanah yang jauh lebih murah, pembuatan akses jalan yang
terhubung ke jalan utama pun lebih mudah.

2.4 Dampak Positif Pembangunan Realestat di Perbukitan

Pembangunan real estat di perbukitan memberikan dampak positif bagi investor, developer,
masyarakat umum dan masyarakat sekitarnya, dan negara. Bagi investor dan developer, dampak
positifnya adalah seperti yang telah disebutkan di atas, yaitu keuntungan yang melimpah.
Keuntungan itu diperoleh karena mereka dapat mengubah kawasan yang biasa-biasa saja dengan
harga tanah rendah menjadi kawasan elit dengan harga tanah yang tinggi.
Adapun bagi masyarakat umum, pembangunan ini memberikan dampak positif berupa tersedianya
tempat untuk relaksasi dan hiburan dengan lokasi yang terhitung dekat tanpa perlu pergi ke luar
negeri untuk mendapatkan view yang bagus. Sedangkan bagi masyarakat sekitarnya, pembangunan
real estat dapat membantu tersedianya lapangan pekerjaan. Misalnya pada proses pembangunan
real estat, kontraktormembutuhkan banyak tenaga kerja sebagai kuli bangunan. Warga sekitar dapat
memenuhi kebutuhan tersebut. Adapun untuk selanjutnya, warga sekitar,yang berada di taraf
ekonomi menengah ke bawah, dapat bekerja menjadi buruh, misalnya buruh taman dan buruh cuci.

Keuntungan bagi negara dari pembangunan real estat adalah adalah besarnya pemasukan ke kas
negara dari pajak yang diberlakukan di kawasan real estat tersebut. Dari uraian di atas, dapat
dipahami bahwa pembangunan real estat di daerah perbukitan memberikan manfaat bagi berbagai
pihak.

2.5 Dampak Negatif Pembangunan Realestat di Perbukitan

Selain memiliki dampak positif, pembangunan real estat juga memiliki dampak negatif. Dampak
negatif tersebut meliputi berbagai sektor kehidupan, diantaranya:

1. Kesenjangan sosial antara penduduk sekitar dengan penghuni realestat

Kesenjangan sosial ini terlihat jelas dari tembok-tembok tinggi yang membatasi wilayah real estat
dengan pemukiman penduduk sekitar, seolah-olah daerah real estat tersebut tidak boleh dimasuki
oleh warga. Padahal notabene penduduk sekitar perbukitan memiliki rasa sosial yang tinggi. Tapi
dengan dibuatnya tembok-tembok pembatas bisa diartikan bahwa tidak boleh adanya hubungan
sosial antara penghuni real estat yang bergolongan menengah ke atas dengan penduduk sekitar
yang kebanyakan bergolongan menengah ke bawah.

2. Berkurangnya lahan produktif untuk pertanian

Pembangunan real estat baik di perbukitan maupun di lahan datar jelas akan membutuhkan lahan
yang sangat luas. Pada kasus real estat yang dibangun di perbukitan ini, banyak diantaranya
menggunakan lahan yang sebelumnya adalah lahan pertanian. Para petani mau menjual lahan
tersebut karena tergiur uang yang sebenarnya tidak seberapa jika dibandingkan dengan fungsi lahan
tersebut. Berkurangnya lahan untuk pertanian menyebabkan berkurang pula hasil produksi
pertanian. Ini akan berdampak pada kenaikan harga sayuran.

3.Petani beralih profesi

Dikarenakan berkurangnya lahan untuk pertanian, banyak petani yang beralih profesi, diantaranya
membuka usaha sendiri seperti membuka warung, atau bekerja di real estat tersebut menjadi buruh
potong rumput, menjadi pembantu rumah tangga, menjadi buruh cuci, menjadi penjaga rumah, dan
sebagainya. Itu bagi petani yang beruntung. Tapi sebagian lainnya tidak mempuanyai pekerjaan yang
bisa menjamin kehidupannya dan menjadi pengangguran. Jika ketika memiliki lahan pertanian
mereka bisa bertahan hidup dari hasil bertani, setelah menjualnya, sebagian petani yang kurang
beruntung dan tidak menggunakan uang hasil menjual tanah untuk membuka usaha hanya
mendapatkan jaminan hidup dari uang penjualan lahan. Selanjutnya mereka menjadi pekerja
serabutan.

4.Berkurangnya daerah serapan air

Dengan beralihnya fungsi lahan pertanian menjadi real estat dimana rumah-rumah mewah berdiri
dengan tegak dan luas, menyebabkan daerah serapan air berkurang. Memang ada aturan
membangun perumahan diperbukitan dengan hanya membangun enam puluh persen lahan yang
ada, tetapi nyatanya lahan yang dibangun melebihi persentase tersebut. Daerah hijau di halaman
rumah yang dibangun hanya beberapa meter saja. Pada harian Pikiran Rakyat edisi Sabtu, 19 Juni
2004 dikatakan, kawasan lindung dan resapan air Bandung Utara sekarang tinggal 30 persen.
Pernyataan tersebut dikumandangkan oleh pemerhati lingkungan dan masyarakat Jawa Barat
sehubungan dengan adanya isu pembangunan Jalan Dago-Lembang oleh Pemerintah Provinsi Jawa
Barat.

Kawasan Bandung Utara (KBU) seluas 38.548,33 hektar dengan ketinggian lebih kura ng 750-1.000
meter di atas permukaan laut (dpl) ini dapat dikatakan sebagai paru-paru masyarakat Bandung dan
sekitarnya. Kawasan lindung ini berfungsi hidrologis terhadap kawasan di bawahnya. Wilayah ini
meresapkan air agar tidak terjadi banjir dan longsor di musim hujan dan menjaga ketersediaan air di
musim kemarau. Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) memaparkan
data bahwa seratus tahun yang lalu, curah hujan didaerah aliran Sungai Citarum mencapai3.000
milimeter per tahun dan terus menurun hingga sekarang menjadi 2.000 milimeter per tahun.

Di samping itu potensi air Jawa Barat sebanyak 81 miliar meter kubik per tahun tidak termanfaatkan
secara optimal. Air hujan yang tidak terserap di wilayah Bandung dan sekitarnya pun saat ini sudah
mencapai 80 persen. Saat ini jumlah erosi tanah juga meningkat mencapai 30 juta ton pertahun.Kota
Bandung sudah menjadi hutan beton dan hampir tidak ada lagi lahan kosong untuk tanaman. Satu-
satunya pengharapan digantungkan kepada KBU yang kini juga dalam keadaan kritis karena
pembangunan. Sesuai dengan karakter fisiknya, KBU terbagi ke dalam lima mintakat (zona), yaitu
mintakat Gunung Manglayang, mintakat Perbukitan Ciwangi- Ciburial-Cimenyan, mintakat Cekungan
Lembang, mintakat Gunung Tangkuban Perahu, dan mintakat Gunung Burangrang. Kawasan ini pun
terbentang di tiga wilayah kabupaten/kota, yaitu Kota Bandung (11 kecamatan), Kabupaten Bandung
(8 kecamatan), dan Kota Cimahi (1 kecamatan).

Keberadaan KBU dilindungi oleh Surat Keputusan (SK) Gubernur Jabar Nomor 181.1/SK.1624-
Bapp/1982 tentang Peruntukan Lahan di Wilayah Inti Bandung Raya Bagian Utara. Dalam SK itu
disebutkan, 25 persen KBU diperuntukkan sebagai hutan lindung, 60 persen dijadikan lahan untuk
tanaman keras, dan sisanya 15 persen untuk pertanian nontanaman keras yang dapat dikonversi
untuk permukiman. Namun, pada intinya, SK tersebut memosisikan KBU sebagai kawasan resapan
air dan kawasan hijau lestari.SK Gubernur tersebut diperkuat dengan adanya Keputusan Presiden
Nomor 32 Tahun 1992 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun
1992 tentang Penataan Ruang. Pada tahun 1982, pembangunan di KBU mulai bermunculan dan
tahun 1993 usaha properti mulai menggeliat dan sasaran strategisnya adalah KBU.

Hal tersebut dikarenakan pemandangan alam di KBU sangat menawan dan udaranya yang sejuk
mempunyai nilai jual yang tinggi. Khawatir akan terjadinya pembabatan hutan dan tanaman keras di
KBU, Gubernur Jawa Barat kembali mengeluarkan SK Nomor 660/4244/ Bap/1994 tentang
Pengamanan Wilayah Inti Bandung Raya. Isinya antara lain menginstruksikan kepada
Bupati/Walikota Bandung (waktu itu Kota Cimahi belum terpisah dari Kabupaten Bandung) untuk
tidak memberikan izin baru pengembangan di KBU. Selain itu, mereka diminta melakukan
pengawasan dan pengendalian terhadap pemegang izin, memberikan laporan berkala, serta
melakukan tindakan penertiban terhadap pelanggaran yang terjadi. Namun peraturan perundang-
undangan tersebut tidak efektif. Menurut catatan planolog yang juga peneliti dari Pusat Penelitian
Pengembangan Wilayah dan Kota ITB, Denny Zulkaidi, hingga tahun 1995 ada sekitar 114 izin lokasi
yang dikeluarkan untuk pembangunan di KBU. Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun
mencatat, sejak periode 1996 hingga 2004 ada pengeluaran izin lokasi baru untuk 12 pengembang
dengan luas lahan 356,2 hektar.

Data itu belum termasuk izin yang dikeluarkan untuk perorangan. Berdasarkan pengamatan di salah
satu wilayah KBU, yaitu dimulai dari Pengkolan Kordon-Pakar Timur-Cikurutug-Negla-Sekejolang-
Lembah Cikapundung hingga Maribaya, dapat dilihat bahwa para pengembang sudah mulai
memperluas daerah jajahannya untuk membuat perumahan real estat dan lapangan golf. Bahkan,
mereka pun sudah mulai membuka akses jalan menuju areal perumahan yang mereka bangun.
Belum lagi menjamurnya vila-vila pribadi yang dibangun dalam posisi seperti menjemput maut, yaitu
didirikan di lereng- lereng terjal. Padahal, dalam SK Gubernur Jawa Barat Nomor 181.1/SK.1624-
Bapp/1982 ditegaskan bahwa pada ketinggian 750 meter dpl ke atas tidak boleh didirikan bangunan.
Gambar yang diambil dari Citra Satelit Aster tanggal 12 Juni 2003 memperlihatkan bahwa
pembangunan KBU sudah hampir memenuhi wilayah tersebut, yaitu sekitar 70 persen.

Bahkan, di lereng Gunung Tangkuban Perahu pun sudah mulai ada permukiman baru. Masyarakat
dapat saja menuduh para pengembanglah yang membuat rusak wilayah konservasi KBU, namun
pengembang dari segihukum pun berada dalam posisi yang benar karena pihaknya telah
mengantongi izin dari instansi terkait. Seperti halnya yang diungkapkan Dewan Pimpinan Daerah
Real Estate Indonesia (DPD REI) Jawa Barat bahwa 31 anggotanya yang membangun di KBU seluas
2.462,5 hektar sudah memiliki izin lengkap serta analisis mengenai dampak lingkungan (amdal)
sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Dilihat dari Peraturan Daerah Rencana Tata
Ruang Wilayah (Perda RTRW), yang dibuat oleh masing-masing pemerintah kabupaten/kota dan
pemerintah provinsi mengenai KBU, ternyata tidak seragam. Perda Nomor 2 Tahun 2003 tentang
RTRW Provinsi Jabar menyebutkan bahwa KBU termasuk salah satu kawasan hutan berfungsi lindung
yang diperkuat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang.

Begitu pula Perda Nomor 2 Tahun 2004 tentang RTRW Kota Bandung juga menetapkan KBU sebagai
kawasan lindung. Namun, Perda Nomor 12 Tahun 2001 tentang RTRW Kabupaten Bandung hanya
menjadikan sebagian wilayah KBU sebagai kawasan lindung, sementara sebagian lagi menjadi
daerah permukiman. Malahan, Kota Cimahi menjadikan KBU yang ada di wilayahnya sebagai daerah
permukiman, sesuai dengan Perda Nomor 23 Tahun 2003 tentang RTRW Kota Cimahi. Kecamatan
Cimahi Utara, memang dijadikan daerah permukiman. KBU sudah dalam keadaan kritis dan dari segi
lingkungan dan tata ruang sebaiknya pemerintah daerah mengembalikan fungsi KBU sebagai
kawasan lindung. Namun, penguasa provinsi selalu berkelit dengan alasan adanya Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.
Padahal pengembangan real estat di lereng gunung itu rawan terhadap bencana dan mengganggu
penyerapan air. Bisa dipastikan pembangunan real estat di perbukitan akan memicu terjadinya
banjir di daerah dataran rendah. Dan tak hanya itu, masyarakat dunia pun akan merasakan dampak
buruknya. Pembangunan real estat diperbukitan akan memicu semakin parahnya pemanasan global
karena berkurangnya hutan yang menyebabkan kadar CO2 diudara meningkat.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Pembangunan realestat di perbukitan memiliki dampak positif dan negatif. Dari apa yang telah
dipaparkan di atas, pembangunan realestat lebih banyak berdampak negatif, terutama bagi
lingkungan. Dampak negatif ini tidak hanya akan dirasakan oleh penduduk sekitar realestat yang
dibangun, tapi dirasakan oleh penduduk lain yang berada di daerah dataran rendah karena adanya
ancaman banjir. Dan bisa dikatakan bahwa pembangunan real estat di perbukitan akan
menyenangkan bagi beberapa pihak, namun merugikan banyak pihak lain.

3.2 Saran

Sebaiknya pembangunan realestat dilakukan di dataran rendah yang memang berpotensi sebagai
lahan perumahan, bukan di daerah perbukitan. Pihak pemerintah seharusnya lebih tegas lagi dalam
hal perizinan pembangunan di daerah perbukitan. Kawasan lindung harus tetap dijaga, karena itu
merupakan aset masa depan yang bukan hanya bermanfaat bagi penduduk sekitarnya saja, tapi
penduduk dunia karena akan mengurangi pemanasan global.

Definisi Real Estate


Cukup sekian artikel dari kami tentang definisi real estate dengan poin-poin yakni:

 Pengertian real estate menurut para ahli


 contoh real estate
 makalah real estate
 pengertian perusahaan real estate dan property
 perbedaan properti dan real estate
 bisnis real estate adalah
 rumah real estate adalah
 contoh bisnis real estate

Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Artikel terkait:

 Jasa Kontraktor Bangunan


 Kaca Terbuat Dari Bahan Apa, Kaca Terbuat Dari Batuan Apa
 Cara Membangun Rumah Secara Bertahap
 Desain Kamar Tidur Sederhana Dan Murah
 Cara Desain Rumah Tingkat Minimalis Tipe 45
 Lampu LED Emergency dan Harga Lampu LED Rumah

https://anjamsuranjam.blogspot.co.id/2017/09/definisi-real-estate.html
Seringkali kita mendengar kata-kata ‘bisnis real estate’ di kehidupan sehari-hari dan di
berbagai media. Kita juga pasti sudah tidak asing dengan nama-nama perusahaan real estate
di Jakarta seperti Farpoint yang sudah sukses mengembangkan proyek-proyek yang tidak
asing lagi di telinga kita seperti Verde, Plaza Mebel, dan Sequis Tower. Tetapi, apakah
sebenarnya itu real estate dan bagaimana bisnisnya bekerja?

Real estate adalah properti yang terdiri dari tanah dan bangunan-bangunan di atasnya, dan
termasuk juga sumber daya alam seperti pertanian, mineral, atau air. Sementara itu, bisnis
real estate adalah bisnis di mana kegiatan utamanya adalah membeli, menjual, atau
menyewakan tanah, bangunan, atau perumahan.

Real estate sendiri juga dapat dibagi menjadi beberapa tipe, tergantung penggunaan lahan
tersebut. Beberapa contoh tipe real estate antara lain:

Rumah real estate

 Residential real estate adalah tanah yang digunakan untuk tempat tinggal, baik itu
perumahan, rumah susun, hingga trailer park yang populer di beberapa negara asing.
Daerah-daerah residensial biasanya juga memiliki tempat untuk bisnis-bisnis kecil
seperti minimarket dan industri-industri rumah.
 Commercial real estate adalah tanah atau bangunan yang digunakan untuk kegiatan
mendapatkan keuntungan, baik itu dari penjualan barang dan jasa maupun rental.
Beberapa contoh real estate komersil adalah gedung perkantoran, properti industrial,
hotel, pusat perbelanjaan, dan lahan pertanian.

Tentunya real estate membutuhkan seseorang untuk mengembangkan dan mengelola properti
agar dapat digunakan oleh masyarakat. Di sinilah terletak peran perusahaan real estate.
Perusahaan real estate seperti Farpoint memiliki pekerjaan yang beragam, mulai dari
merenovasi dan menyewakan bangunan hingga menjual tanah dan bangunan ke pihak lain.
Perusahaan real estate bertugas untuk membuat ide-ide di kertas menjadi properti yang nyata.
Walaupun bisnis real estate berbeda dengan bisnis konstruksi, bisnis real estate juga
melibatkan konstruksi, yang biasanya dilakukan oleh kontraktor di luar pihak perusahaan real
estate.

Bisnis real estate setiap tahunnya selalu berkembang, karena harga tanah juga biasanya
semakin tahun semakin mahal. Karier di bidang real estate juga melibatkan banyak sekali
keahlian dan kemampuan, mulai dari arsitek, insinyur, kontraktor, hingga akuntan, sehingga
industri real estate menjadi salah satu industri yang paling menggiurkan. (Dana)
Real Estate, Apa Saja Jenis Properti nya ?

Posted by hafif | Sep 17, 2014 | Artikel Utama, Bisnis dan Industri, Properti | 0 |

Kini perusahaan real estate di Jakarta makin banyak tersebar, dan ini membuat ada
beberapa kawasan yang dibangun untuk menjadi kawasan real estate yang identik dengan
harga nya selangit. Bicara tentang kawasan real estate di Jakarta, sudah pasti kita akan
menyebutkan beberapa wilayah seperti Alam Sutera, Pondok Indah, Kelapa Gading, Pluit di
mana banyak bangunan-bangunan super mewah berdiri di daerah tersebut.

Jenis Properti Real Estate

Mengenal kawasan real estate tentu pasti berhubungan dengan bentuk dan jenis properti
mewah yang akan dibangun di kawasan tersebut. Real Estate, Apa Saja Jenis Properti nya
? Tentu ada beberapa jenis properti yang dikategorikan sebagai properti bernilai tinggi dan
masuk ke dalam real estate.

 Apartemen

Apartemen merupakan salah satu bentuk properti atau bangunan yang dianggap untuk
kawasan real estate. Apartemen merupakan salah satu properti yang banyak dibuat oleh para
perusahaan real estate di Jakarta. Kenapa termasuk dalam bangunan real estate ? Ini dilihat
dari segi harga, di mana apartemen termasuk hunian yang berharga mahal dan terkadang
hanya orang-orang yang berpenghasilan tinggi yang bisa memiliki.

 Perumahaan

Komplek perumahan juga merupakan properti yang sering dibuat oleh para perusahaan real
estate di Jakarta. Bahkan tidak hanya perumahan yang umum, bahkan perumahan kelas
mewah juga kini banyak dibangun. Perumahaan memang menjadi salah satu properti atau
bangunan dalam kawasan real estate. Biasanya perumahaan mewah dan elit ini cukup
lengkap fasilitasnya seperti keamanan 24 jam (tersedia satpam yang berganti ship untuk
menjaga perumahan), kolan renang, taman bermain. Adapun beberapa perumahan elit di
Jakarta adalah Palem Sari, Permata Medang, Graha Raya, Griya Pamulang Estate 2.

 Rukan dan Office Space


Jenis properti bangunan lain
yang dianggap sebagai bangunan mewah atau real estate adalah rukan (rumah kantor) dan
office space. Biasanya kawasan ini merupakan kawasan perkantoran sekaligus pusat bisnis
yang diisi dengan gedung yang berisikan kantor-kantor berbentuk menyerupai rumah.
Biasanya rukan dan office space ini dipergunakan sebagai kantor-kantor cabang perusahaan-
perusahaan besar. Untuk di Jakarta ada SCBD, Orlin Arcade, Duta Bintaro, Business Park.

 Ruko dan Mall

Sama dengan rukan dan office space, di mana properti ruko dan mall juga diperuntukkan
untuk para pebisnis namun properti ini dikhususkan dalam bidang perdagangan. Jika ruko
diartikan sebagai rumah toko yang penempatannya berjajar seperti rumah dalam sebuah
komplek. Sedangkan untuk Mall sendiri, merupakan gedung yang berisi berbagai toko
dengan merk-merk ternama.

 Tanah Kavling

Jangan salah loh, bahwa tanah kavling adalah bagian dari jenis properti yang terbilang
mewah dan mahal. Biasanya tanah kavling ini ditawarkan oleh para developer property untuk
para pengusaha yang membutuhkan tanah untuk dijadikan sebagai salah satu properti bisnis
atau pun hanya untuk penggunaan pribadi.

 Town House

Jenis properti ini sedang menjadi trend di samping apartemen dan banyak diminati. Town
house sendiri yang harga nya mahal ini merupakan salah jenis bentu properti mewah, di mana
ini merupakan sebuah kota yang dirancang oleh perusahaan real estate di Jakarta dan di
dalam nya terdapat perumahan eksklusif dengan harga yang bisa mencapai miliaran rupiah.
Untuk contoh town house yang sudah ada di Jakarta, yaitu Pejaten Town House (Jakarta
Selatan) dan Pulomas Residence (Jakarta Timur).

Berminat untuk memiliki salah satu diantaranya ? -apuy


http://www.dgspeak.com/real-estate-apa-saja-jenis-properti-nya/

Anda mungkin juga menyukai