Anda di halaman 1dari 2

Penyelesaian

1. Sastra Anak :

ASAL MULA SUNGAI WAE WEWU

Pada zaman dahulu ada dua orang pemuda yang berasal dari wolowio, namanya PATI dan
LEKI . Dua pemuda ini sedang mengikuti seekor anjing yang sedang mengejar babi hutan tersebut
berlari dari gununh ngadha sampai gunung inerie. Babi hutan tersebut berlari sampai ke sebuah
sungai yang terletak di belakang kampung bena , dan masuk ke dalam lubang batu, ketika hendak
menarik babi hutan yang telah mati mereka pun kaget yang keluar dari lubang batu bukan hanya
babi ang telah mati tetapi keluar besamaan dengan mata air yang mengalir begitu deras.

Pati dan Leki berencana untuk membakar babi hutan tersebut, tetapi mereka lupa membawa korek
api. Patipun berpikir untuk memanjat sebuah pohon yang tinggi, ketika berada di atas pohon,pati
melihat asap api mengepul ke udara, Pati langsung menyampaikan hal tersebut ke pada Leki. “ ade,
saya melihat ada asap api di atas bukit, kamu tunggu di sini saya coba pergi melihatnya kalau ada
orang saya akan meminta api. Sesampainya di atas bukit Pati melihat ada sebuah rumah, pati
memanggil tuan rumah katanya, “saya ingin meminta api”, tuan rumah langsung memberi arang api
yang di simpan dalam sabut kelapa. Dalam perjalanan pulang menuju ke sungai, dengan sengaja pati
memadamkan api tersebut , dengan maksud agar ia bisa kembali ke rumah tadi untuk menemui
tuan rumah yang begitu cantik. Untuk yang kedua kalinya pati datang untuk meminta api, tuan
rumah itu memberinya lagi, sampai di tengah jalan pati melakukan hal yang sama yakni
memadamkan api tersebut. Ketika kali yang ke tiga pati datang untuk meminta lagi api
tersebut,tuan rumahnya pun langsung bertanya, “kamu pulang pergi untuk meminta api,
sebenarnya untuk apa?”. Pati menjawab, “Saya bersama teman saya berasal dari Wolowio , kami
ingin menbakar babi hutan di sungai sebelah bawah. Tuan rumah pun menawarkan niat baiknya ,”
jika kalian mau mari kita bakar dan memasaknya di sini , karena arang api yang ada ini tinggal
sedikit mau padam”. “oh iya, saya coba pergi mengajak teman saya”, jawab Pati. Patipun langsung
berjalan menuju sungai untuk menjemput Leki. Mereka berdua langsung memikul babi hutan
tersebut menuju rumahnya Kengi dan Kezo. Setibanya di rumah mereka langsung membakar dan
memasak daging tersebut , Kengi dan Kezo mengajak para tetangga untuk makan bersama. Ketika
sedang makan bersama Pati dan Leki bercerita sejak awal mereka berdua berburu dari wolowio
samapai ke bukit Inerie. Mendengar cerita tersebut Kengi dan Kezo kaget karena ada mata air yang
keluar dari belakang kampung Bena. Kengi dan Kezo pun langsung ke kampung untuk
menyampaikan kepada warga masyarakat mengenai peristiwa itu. Setelah mendengar warga pun
langsung ke sungai tersebut dan mereka kaget karena mata air yang keluar itu bukannya mengalir
ke tempt yang lebih rendah , melainkan keluar tegak lurus ke langit. Menyaksikan peristiwa aneh
tersebut , warga pun kembali ke kampung untuk berbicara hal tersebut, warga kampung bena
bersepakat untuk melakukan ritual adat di sungai terebut, setelah ritual adat di lakukan , mata air
itu pun tidak lagi keluar tegak ke langit, tetapi sudah mengalir seperti mata air pada umumnya dan
mereka pun memberi nama sungai tersebut “ Wae Wewu “ hingga saat ini.
2. Dari karya sastra di atas

a) Jenisnya karya sastranya adalah : Legenda


Dalam Buku bahasa indonesia Di SD, menurut HJ.Yusi Rosdiana,dkk Legenda adalah :
“cerita yang berasal dari zaman dahulu,cerita legenda bertalian dengan sejarah yang sesuai
dengan kenyataan yang ada pada alam atau cerita tentang terjadinya suatu tempat”.

b) Pesan moral untuk membentuk karakter anak :

Harus saling membantu satu sama lain.

Hal ini dibuktikan dengan ucapan kengi yang membantu kedua pemburu untuk
memberikan api. Pesan moral dalam karya sastra ini mengajarkan peserta didik untuk saling
membantu satu sama lain.

Nilai yang terkandung dalam cerita “ nilai sosial” dimana interaksi antara tokoh Pati dan
Kenge,yang meminta api. Dan tokoh kengi dan kezo yang mengundang sebagian warga
kampung untuk makan bersama.

Menurut Zainudin Safullah Nainggalon, “moral adalah tradisi spiritual untuk melakukan
serangkaian standar yang mengatur perilaku orang dan masyarakat”.

c) Unsur intrinsik dan Ekstrinsik yang terkandung dalam karya sastra :


Unsur instrinsik
1. Tema

2. Alur
Alur adalah” Jalinan cerita yang di sajikan dengan urutan waktu tertentu (
Sudjiman 1992:29)”.

Anda mungkin juga menyukai