Anda di halaman 1dari 45

RENCANA PELAKSANAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 GUNUNGKENCANA


Tahun Pelajaran : 2017 – 2018
Program Keahlian : TEK. Informatika
Paket Keahlian : Tek. Komputer dan Jaringan
Mata Pelajaran : Tek. Layanan Jaringan
Kelas / Semester : XI/1
Materi Pokok : Sistem Komunikasi VoiP
Pertemuan : 1
Alokasi Waktu : 1 X 30 Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

B. Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1 Meyakini nilai-nilai keimanan terhadap kebesaran 1.1 Mengimani nilai-nilai keimanan terhadap
tuhan yang menciptakannya dan menyadari kebesaran tuhan yang menciptakannya dan
hubungannya dengan keteraturan dan menyadari hubungannya dengan keteraturan
kompeleksitas perangkat jaringan VoIP dan kompeleksitas perangkat jaringan VoIP
1.2 Mensyukuri kebesaran tuhan yang memberikan 1.2 peserta didik mamapu membuktikan
ilmu untuk pembuatan `perangkat VoIP kebesaran tuhan dengan membuktikan
pembuatan perangkat VoIP
1.3 Mendukung nilai-nilai keimanan sesuai dengan 1.3 Menampilkan nilai-nilai keimanan sesuai
ajaran agama dalam menerapkan sistem komunikasi dengan ajaran agamadalam menerapkan sistem
VoIP komunikasi VoIP
2.1 Menekankan perilaku ilmiah (Memiliki rasa ingin 2.1 Memperjelas perilaku ilmiah (Memiliki rasa
tahu, objektif, bertanggungjawab, kritis, kreatif, ingin tahu , objektif, bertanggungjawab keritis ,
inovatif) dalam aktifitas kehidupan sehari-hari kereatif, inovatif) dalam aktifitas kehidupan
sehari-hari
2.2 Menampilkan kerja individudan kelompok dalam 2.2 Mendukungi kerja individudan kelompok
aktifitas kehidupan sehari-hari sebagai wujud dalam aktifitas kehidupan sehari-hari sebagai
impelemntasi pelaksanakan percobaan dan wujud impelemntasi pelaksanakan
pelaporan hasil percobaan pada sistem evaluasi percobaandan dan pelaporan hasil percobaan
sistem komunikasi VoIP pada sistem evaluasi sistem komunikasi VoIP
3.1 Mengevaluasi Kerja sistem komunikasi VoIP 3.1. Mengubah ekstensi dan dial plan pada
server softswitch
3.2. Menerapkan ekstensi dan dial plan pada
server softswitch

4.1 Mengelola kerja Sistem Komunikasi VoIP 4.1 mengkonfigurasi ekstensi dan dial plan
pada server softswitch
4.2 Menguji ekstensi dan dial plan pada
server softswitch

C. Tujuan Pembelajaran
Dengan menyimak penjelaskan tentang evaluasi kerja sistem komunikasi VoIP siswa vxxcc akan
1
dapat mengubah ekstensi dan dial plan pada server softswitch 100% benar
Dengan menyimak penjelasakn tentang evaluasi kerja sistem komunikasi VoIP siswa dapat
2
Menerapkan ekstensi dan dial plan pada server softswitch 100%
Dengan mengikuti penjelasan tentang evaluasi sistem komunikasi VoIP, siswa dapat
5
mengkonfigurasikan ekstensi dan dial plan pada server softswitch 100%
Dengan menyimak penjelaskan tentang evaluasi kerja sistem komunikasi VoIP Siswa dapat
8
menguji ekstensi dan dial plan pada server softswitch dengan 100% benar

D. Materi Pembelajaran
Modul Pembelajaran dengan KONSEP KERJA PROTOKOLER SERVER SOFTSWITCH

E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Scientific Approach
Model : Problem Based Learning
Metode : Simulasi Demonstrasi dan Penugasan

F. Media , ALat dan Sumber Belajar


a. Media : Slide Powerpoint, Internet
b. Alat : Latop, LCD , software simulasi(Pacet Tracer versi 7.0), papan tulis dan
spidol
c. Sumber belajar :
http://fadhilsttpln07.blogdetik.com/2009/04/29/teori-perencanaan-proyekkonstruksi/
Diakses 17 September 2015, 8:58 WIB

William Stalling (2003). Dasar Dasar Komunikasi Data: (Edisi Indonesia). Jakarta: Salemba
Teknika.
Supriyanto, S.T., M.T, Komunikasi Data VOIP (PPPPTK : 2017, Jakarta)

Muhamdshobirin,

http://muhamadshobirinblogs.blogspot.co.id/2014/10/voip-pengertian-fungsi-cara-
kerja.html Tanggal acces :25/Nov/2017

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan Pembukaan :
Mengucapkan salam / Membaca Do’a
Melakukan Absensi terhadap Siswa
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
5
Motivasi dan aperesepsi untuk menjadi warga Negara
yang baik
Menyampaikan tujan pembelajaran
Menyampaikan pokok materi

Kegiatan Inti Mengamati :


Siswa mengamati simulasi tentang Proses Evaluasi
sistem komunikasi VoIP dalam jarinagn

Menanya :
Mendiskusikan proses Evaluasi sistem komunikasi
VoIP

Mengumpulkan Informasi:
Menyampaikan hasil tentang proses evaluasi sistem 30
komunikasi VoIP

Mengasosiasi :
Menyimpulkan tentang proses evaluasi sistem
komunikasi VoIP

Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil belajar tentang proses evaluasi
sistem komunikasi VoIP
Penutupan
Siswa menyimpulkan materi pembelajaran
Merefleksikan penguasaan materi evaluasi sistem
komunikasi jaringan VoIP
Mengerjakan evaluasi dan memberikan umpan balik
5
Siswa menyepakati tugas yang harus di lakukan
berkaitan dengan peroses perawatan komunikasi
jaringan VoIP
Umpan balik
Berdoa
H. Penilaian Prosedur dan Hasil Belajar

Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilain
Penilaian
1 Sikap Observasi
a. Santun kinerja dengan
b. Jujur rubrik
c. Percaya diri Selama Pembelajaran
d. Bertanggung jawab
e. Kerja sama

Pengetahuan : Penugasan,
Test dalam
Mengevaluasi permasalahan sistem komunikasi bentuk Pilihan
VoIP Ganda dan 10
Essay
Menetukan cara pengujian server VoIP

4 Keterampilan : Observas Test


dalam bentuk
Melakukan perbaikan sistem komunikasi VoIP Pilihan Ganda 10
dan Essay
Menguji server VoIP Keterampilan

Malingping, ….. Nopember 2017


Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Gunungkencana

Harun Rasyid Sartono,S.T


NIP.1968 NIP.19730530 201409 1 001
LEMBAR PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN

A. Pilihan Ganda
Kompetensi No.
Materi Indikator Soal Bentuk Soal
Dasar Soal

3 Mengevaluasi Kerja  Prosedur Menerapkan ekstensi 6,7,8,9 Pilihan Ganda


sistem komunikasi pengamatan kerja dan dial plan pada
sistem server softswitch
VoIP
telekomunikasi

 Prosedut Menguji ekstensi


pengamatan dan dial plan pada 1.2,4,5,10 Pilihan Ganda
kerja server softswitch
telekomunikasi
menggunakan
VoIP

B. Essay

No Kompetensi Dasae Materi Indikator Soal Nomor Soal


1 Mengevaluasi Kerja sistem  Prosedut Menguji 3
komunikasi VoIP pengamatan kerja ekstensi dan
telekomunikasi dial plan pada
menggunakan VoIP server
softswitch

Menerapkan
ekstensi dan 1,2
dial plan pada
server
softswitch
BUTIR SOAL

1. Dalam penggunaan VoIP dibutuhkan beberapa 4. Layanan berfungsi sebagai pembawa pesan di
perangkat. Berikut ini perangkat yang digunakan sepanjang jaringan VoIP adalah….
untuk jaringan VoIP adalah .… a. Transport Plane
a. hub/switch, router, adsl modem dan VoIP b. Call Control
phone adaptor c. Signaling Plane
b. hub/switch, memeory, adsl modem dan d. Gateway Controller
VoIP phone adaptor e. Gatekeeper
c. hub/switch, router, adsl soubd card dan
VoIP phone adaptor 5. fungsi kontrol, logika, dan eksekusi terhadap
d. hub/switch, router, adsl Latop phone berbagai layanan dan aplikasi di
adaptor dalam jaringan VoIP berada pada service…
e. hub/switch, router, adsl modem dan VoIP a. Feature Server
Personal Komputer b. Service & Application
c. Management Plane
2. Secara garis besar layanan VoIP dapat dibagi d. pendukung sistem operasi
menjadi 4, yaitu… e. sistem billing, dan pemeliharaan jaringan
a. Computer to modem, computer to phone,
pone to computer, pohne to phone
b. Computer to computer, computer to phone, 6. Terdapat empat kategori protokol pada jaringan
pone to computer, pohne to Modem Softswitch yaitu ..
c. Computer to computer, computer to phone, a. Protokol pengontrol panggilan, Protokol
Modem to computer, pohne to phone pengontrol Media Gateway, Protokol
d. Computer to computer, computer to
transport, dan Protokol Signaling TRANsport
modem , pone to computer, pohne to
phone b. Protokol pengontrol panggilan, Protokol
e. Computer to computer, computer to pengontrol Media Gateway, Protokol
phone, pone to computer, pohne to phone
transport, dan Protokol Signaling TRANsport
c. Protokol pengontrol panggilan, Protokol

3. layanan yang memungkinkan untuk melakukan pengontrol Media Gateway Signaling


panggilan dari komputer ke telepon adalah….. TRANsport, dan Protokol Signaling Gateway
a. Computer to Phone d. Protokol pengontrol panggilan, Protokol
b. Phone to Computer pengontrol Media Gateway, Protokol
c. Computer to Computer transport, dan Protokol Signaling Gateway
d. Phone to Phon e. Protokol pengontrol panggilan, Signaling
e. Phone to Soundcard TRANsport, Protokol transport, dan
Protokol Signaling Gateway
7. perangkat yang menghubungkan telepon ke
telepon dalam suatu jaringan lokal dengan
jaringan telepon umum adalah… 10. Tools yang di gunakan dalam teknologi VoIP
a. Phone switch adalah …
b. Media Gateway a. Hard Phones (IP Phone), VoIP Interface Cards,
c. Coder-Decoder Analog Telephone Adapters (ATAs), Digital
d. Softswitch Asterisk Telephone Adapters (DTAs), Bandwith
e. Hard Phones (IP Phone)
b. Bandwith, VoIP Interface Cards, Analog
Telephone Adapters (ATAs), Digital
8. Layanan digunakan untuk membangun atau
memutuskan sesi komunikasi adalah ….. Telephone Adapters (DTAs), VoIP Getway
a. Signaling Protocol c. Hard Phones (IP Phone), VoIP Interface
b. NAT(Network Address Translation)
Cards, Analog Telephone Adapters (ATAs),
c. Bandwidth
d. SIP (Session Initiation Protocol) Digital Telephone Adapters (DTAs), VoIP
e. Call Modification Getway
9. Fitur – fitur yang dimiliki Briker adalah …..
d. Hard Phones (IP Phone), VoIP Interface Cards,
a. IPPBX Core, IPPBX Administration, Billing
Administration, dan Host Bandwith, Digital Telephone Adapters (DTAs),
b. IPPBX Core, IPPBX Administration, Host, dan VoIP Getway
Server Administration e. Hard Phones (IP Phone), Bandwith, Analog
c. IPPBX Core, Host, Billing Administration,
Telephone Adapters (ATAs), Digital
dan Server Administration
d. Host, IPPBX Administration, Billing Telephone Adapters (DTAs), VoIP Getway
Administration, dan Server Administration
e. IPPBX Core, IPPBX Administration, Billing
Administration, dan Server Administration

1. VoIP ditemukan dalam proses komunikasi data, yang dimaksud dengan pengertian VoIP adalah ….
VoIP adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet
2. Jelaskan berbagai fungsi dari Real-time Transport Protocol (RTP) !
RTP digunakan sebagai penghubung dengan RTP Control Protocol (RTCP). Ketika RTP membawa media stream
(cth : audio dan video), RTCP berfungsi untuk memonitor statistik dari transmisi dan Quality of Service (QoS)
dan membantu sinkronisasi multiple stream- Ketika kedua protokol digunakan dalam conjunction, FTP
dihasilkan dan diterima pada nomor port genap dan komunikasi RTCP yang menghubungkannya
memggunakan nomor port ganjil yang lebih tinggi
3. Dalam ada kelebiahn dan kekurangan, uraikan kelebihan dalam bertelepon menggunakan VoIP !
Komunikasi telepon menggunakan VoIP jauh lebih murah dibanding dengan komunikasi telepon
konvensioanl. Hal ini dikarena jaringan IP bersifat global.
MATERI PEMBELAJARAN

Pengertian VoIP
• Voice over Internet Protocol (juga disebut VoIP, IP Telephony, Internet telephony atau Digital
Phone) adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media
internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang
mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa.

• Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan
trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Dalam
komunikasi VoIP, pemakai melakukan hubungan telepon melalui terminal yang berupa
PC atau telepon.
Kebutuhan perangkat VoIP
- Hub
- Router
- ADSL Modem
- VoIP phone Adaptor
Konsep kerja server Softswitch
Softswitch merupakan sebuah sistem telekomunikasi masa depan yang mampu
memenuhi kebutuhan pelanggan yaitu mampu memberikan layanan triple play
sekaligus dimana layanan ini hanya mungkin dilakukan oleh sistem dengan jaringan
yang maju seperti teknologi yang berbasis IP.
Bagian yang paling kompleks dalam suatu sentral lokal adalah bagian software
yang mengatur call processing. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah
dengan menciptakan suatu alat yang dapat menyambungkan komunikasi suara (voice)
dalam bentuk paket maupun circuit. Industri pertelekomunikasian menyimpulkan cara
yang terbaik adalah dengan memisahkan fungsi call processing dari fungsi switching
secara fisik dan menghubungkan keduanya elaui suatu protocol standar tersendiri.

FUNGSI VOIP:

 Signalling – Signalling berfungsi untuk menamkap jaringan yang dituju, sehingga dapat
melakukan inisialisasi (penyampaian) pesan/percakapan.
 Database Service – Layanan database adalah salah satu fungsiVoIP dalam mencari
tujuan akhir/endpoint yang harus dituju, sekaligus sebagai penerjemah alamat yang
biasanya digunakan dalam duajaringan yang berbeda.
 Call Connect/Disconnect (Bearer Control) – Bearer Control memungkinkan si penerima
panggilan dapat memutuskan panggilan/menerima panggilan.
 Codecs Operations – Berguna sebagai coder ataupun decoderdalam
pengubahan/transmitted suara menjadi sinyal digital/paket data ataupun sebaliknya.
CARA KERJA VOIP:
Prinsip kerja VoIP adalah mengubah suara analog yang didapatkan
dari speaker pada Komputer menjadi paket data digital, kemudian dari
PC diteruskan melalui Hub/ Router/ ADSL Modem dikirimkan melalui
jaringan internet dan akan diterima oleh tempat tujuan melalui media
yang sama. Atau bisa juga melalui melalui media telepon diteruskan
ke phone adapter yang disambungkan ke internet dan bisa diterima
oleh telepon tujuan.Untuk Pengiriman sebuah sinyal ke remote
destination dapat dilakukan secara digital yaitu sebelum dikirim data
yang berupa sinyal analog diubah ke bentuk data digital dengan ADC
(Analog to Digital Converter), kemudian ditransmisikan, dan di
penerima dipulihkan kembali menjadi data analog dengan DAC
(Digital to Analog Converter). Begitu juga dengan VoIP, digitalisasi
voice dalam bentuk packets data, dikirimkan dan di pulihkan kembali
dalam bentuk voice di penerima. Format digital lebih mudah
dikendaika, dalam hal ini dapat dikompresi, dan dapat diubah ke
format yang lebih baik dan data digital lebih tahan terhadap noise
daripada analog.

P E R BE D A A N V O I P D E N G A N P S T N

1. Jaringan telepon tradisional/PSTN menggunakan jaringan circuit switching, sedangkan


VoIP menggunakan jaringan Packet Data.
o Circuit Switching = Dikirimkan melalui satusaluran dan harus terhubung dulu ke
operator.
o Packet Data = Dikrimkan dengan memaketkan suara menjadi beberapa paket
data dan dikirimkan secara terpisah, lalu akan kembali disatukan setelah sampai
ke tujuan.
2. Teknologi VoIP memakan biaya yang lebih murah dan lebih efisien dalam berkomunikasi
menggunakan suara.
3. VoIP menggunakan konektivitas jaringan internet – PSTN menggunakan kabel telpon.
4. PSTN masih bisa digunakan saat listrik padam.
5. Setiap melakukan panggilan VoIP hanyamembutuhkan sekitar 10 Kbps – PSTN
membutuhkan 64 Kbps.
PROTOKOL VOIP
TCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet Protocol)
Merupakan sebuah protokol yang digunakan pada jaringan internet. Standarisasi diperlukan
agar antar komputer terjadi kesepakatan tentang tatacara pengiriman dan penerimaan
data sehingga data dapat dikirimkan dan diterima dengan benar. Protokol ini terdiri dari dua
bagian besar, yaitu TCP dan UDP serta dibawah lapisan tsb ada protokol yang bernama IP.

 Transmission Control Protocol (TCP)

Merupakan protokol yang menjaga reliabilitas hubungan komunikasi end- Mo-end. Konsep
dasar cara kerja TCP adalah mengirim dan menerima segmen–segmen informasi dengan
panjang data bervariasi pada suatu datagram internet. Dalam hubungan VoIP, TCP digunakan
pada saat signaling, TCP digunakan untuk menjamin setup suatu panggilan pada sesi
signaling. TCP tidak digunakan dalam pengiriman data suara karena pada komunikasi data
VoIP penanganan data yang mengalami keterlambatan lebih penting daripada penanganan
paket yang hilang.

 User Datagram Protocol(UDP)

Merupakan salah satu protocol utama diatas IP, yang lebih sederhana dibandingkan dengan
TCP. UDP digunakan untuk situasi yang tidak mementingkan mekanisme reliabilitas. UDP
digunakan pada VoIP pada pengiriman audio streaming yang berlangsung terus menerus dan
lebih mementingkan kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan
adanya paket yang hilang walaupun mencapai 50% dari jumlah paket yang dikirimkan. Karena
UDP mampu mengirimkan data streaming dengan cepat.

Internet Protocol (IP)


Internet Protocol didesain untuk interkoneksi sistem komunikasi komputer pada jaringan paket
switched. Pada jaringan TCP/IP, sebuah komputer di identifikasi dengan alamat IP. Tiap-tiap
komputer memiliki alamat IP yang unik, masing-masing berbeda satu sama lainnya. Hal ini
dilakukan untuk mencegah kesalahan pada transfer data. Terakhir, protokol data akses
berhubungan langsung dengan media fisik. Secara umum protokol ini bertugas untuk
menangani pendeteksian kesalahan pada saat transfer data.

SIP (Session Initiation Protocol)


Yaitu protokol yang digunakan untuk inisiasi, modifikasi dan terminasi sesi komunikasi VoIP.
SIP adalah protokol Open Standard yang dipublikasikan oleh IETF, RFC 2543 dan RFC 3261.
Selain digunakan untuk negosiasi sesi komunikasi voice, SIP juga dapat digunakan untuk
negosiasi sesi komunikasi data media lain seperti video dan text. Disebutkan sebagai hanya
melakukan “negosiasi sesi komunikasi” adalah karena SIP merupakan signalling protocol,
bukan media transfer protocol. Artinya SIP tidak menghantar data media (voice, video dan
text), melainkan hanya melakukan negosiasi sesi komunikasi saja dan memanfaatkan protokol
lain seperti RTP sebagai media transfer protocol.

H.323
VoIP dapat berkomunikasi dengan sistem lain yang beroperasi pada jaringan packet-switch.
Untuk dapat berkomunikasi dibutuhkan suatu standarisasi sistem komunikasi yang kompatibel
satu sama lain. Standar H.323 terdiri dari komponen, protokol, dan prosedur yang menyediakan
komunikasi multimedia melalui jaringan packet-based. Bentuk jaringan packet-based yang
dapat dilalui antara lain jaringan internet, Internet Packet Exchange (IPX)-based, Local Area
Network (LAN), dan Wide Area Network (WAN). H.323 dapat digunakan untuk layanan –
layanan multimedia seperti komunikasi suara (IP telephony), komunikasi video dengan suara
(video telephony), dan gabungan suara, video dan data.

K O M P O N E N V O IP

 Call Processing Server/IP PBX – IP PBX adalah perangkat switching packet data
komunikasi telepon dan data berbasis teknologi Internet Protocol (IP). IP PBX dapat
berjumlah 1 server ataupun lebih, harus disesuaikan dengan kebutuhan.

 User-End Device – Perangkat yang digunakan guna mendukung pengoperasian VoIP


yang didalamnya terdapat aplikasi yang bisa digunakan sebagai pengatur tambahan
untuk konfigurasi VoIP. Contohnya : Handphone, Laptop dan IP Phone.

 Media Gateway/Gatekeeper – Digunakan untuk berkomunikasi dengan VoIP Call


Processing Server/ IP PBX dan komponen VoIP yang lain.

 IP NetworkIP – Network/Jaringan berbasis IP digunakan sebagai infrastruktur jaringan


dalam penggunaan VoIP.
Proses kerja dalam komponen diagram VoIP

Prinsip kerja VoIP adalah mengubah suara analog yang didapatkan dari speaker
pada Komputer menjadi paket data digital, kemudian dari PC diteruskan melalui Hub/
Router/ ADSL Modem dikirimkan melalui jaringan internet dan akan diterima oleh
tempat tujuan melalui media yang sama. Atau bisa juga melalui melalui media telepon
diteruskan ke phone adapter yang disambungkan ke internet dan bisa diterima oleh
telepon tujuan.

http://muhamadshobirinblogs.blogspot.co.id/2014/10/voip-pengertian-fungsi-cara-kerja.html
VOIP singkatan dari (Voice Over Internet Protocol) atau biasa disebut digital phone merupakan salah satu
bagian dari teknologi transmisi untuk mentransmisikan komunikasi suara melalui IP, seperti internet ataupun
packet-switched networks. Dengan menggunakan VoIP.

kita dapat melakukan panggilan telepon melalui koneksi internet, tidak lagi menggunakan saluran telepon
konvensional yang melakukan transmisi secara analog. Beberapa layanan VoIP hanya bisa di gunakan untuk
melakukan panggilan ke orang lain yang menggunakan layanan yang sama. Tetapi ada juga layanan VoIP yang
dapat melakukan panggilan kepada siapa saja melalui nomor telepon, lokal, jarak jauh, mobile phone bahkan
nomor internasional.

VoIP mengkonversikan atau mengubah suara anda yang merupakan sinyal analog menjadi sinyal digital yang
ditransmisikan melalui internet. Tidak seperti telepon konvensional yang mentransmisikan suara anda
menggunkan sinyal listrik melalui kabel. VoIP dapat digunakan langsung melalui komputer, telepon khusus VoIP
ataupun pesawat telepon konvensional yang tersambung menggunakan alat khusus yang dinamakan VoIP
adapter.

VoIP (Voice over Internet Protocol) merupakan nama lain internet


telephony. Internet telephony adalah hardware dan software yang memungkinkan pengguna Internet untuk
media transmisi panggilan telepon. Kualitas Internet telephony ini belum sebaik kualitas koneksi telepon
langsung. Namun VoIP menawarkan system komunikasi yang lebih murah, feature tambahan, dan transparansi
terhadap data komputer.

VoIP atau voice over internet protocol adalah teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa
melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Teknologi VoIP ini mengubah data suara menjadi kode
digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon
biasa. kelebihan dari layanan ini dibandingkan dengan teknologi komunikasi suara biasa adalah tarif telepon yang
dapat ditekan sehingga lebih murah.

Hal ini dimungkinkan karena suara diubah menjadi data dan dikompres sehingga dengan besar saluran yang
sama dapat dilewatkan lebih banyak pembicaraan pararel. Jika misalnya dalam format suara saluran tersebut
hanya dapat digunakan oleh satu pembicaraan, maka dengan format data dapat digunakan delapan pembicaraan
pararel. VoIPmerupakan teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet
dalam proses komunikasinya suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan
paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa, dengan arti lain VoIP dapat didefinisikan suara
yang dikirim melalui protokol internet (IP).

Dalam penggunaannya VoIP membutuhkan perangkat hub/switch, router, adsl modem dan VoIP phone
adaptor. Konsep kerja server softswitch softswitch adalah suatu alat yang mampu menghubungkan antara
jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya adalah jaringan telpon tetap (pstn), internet yang
berbasis IP, kabel tv dan juga jaringan seluler yang telah ada selama ini. Softswitch merupakan sebuah sistem
telekomunikasi masa depan yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan yaitu mampu memberikan layanan
triple play sekaligus dimana layanan ini hanya mungkin dilakukan oleh sistem dengan jaringan yang maju seperti
teknologi yang berbasis IP.

Bagian yang paling kompleks dalam suatu sentral lokal adalah bagian software yang mengatur call
processing. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menciptakan suatu alat yang dapat
menyambungkan komunikasi suara (voice) dalam bentuk paket maupun circuit. Industri pertelekomunikasian
menyimpulkan cara yang terbaik adalah dengan memisahkan fungsi call processing dari fungsi switching secara
fisik dan menghubungkan keduanya elaui suatu protocol standar tersendiri, tetapi softswitch lebih dikenal sebagai
IP-PBX. Perangkat perangkat dalam sofswitch yaitu : media gateway controller (mgc) yang sering disebut dengan
perangkat call agent aplication / fitur server media server.

1. Fungsional plane softswitch

Fungsional plane menunjukkan pemisahan fungsional entitas secara garis besar pada jaringanVoice over
IP (VoIP). Fungsional (plane) Softswitch terdapat empat bagian yaitu Transport Plane, Call Control & Signaling
Plane, Service & Application Plane, dan Management Plane.

 Transport Plane berfungsi sebagai pembawa pesan di sepanjang jaringan VoIP, seperti pengiriman pesan
pensinyalan dalam panggilan, pembangunan hubungan media dalam panggilan, atau menyediakan
transportasi untuk pengiriman media.
 Call Control & Signaling Plane berfungsi sebagai pengendali sebagian besar elemen pada jaringan VoIP,
khususnya Transport Plane. Plane ini melakukan fungsi kontrol panggilan berdasarkan pesan pensinyalan yang
diterimanya dari Transport Plane untuk membangun dan membubarkan koneksi media pada jaringan VoIP.
Perangkat pada Plane ini adalah Media Gateway Controller (Call Agent atau Call Controller), Gatekeeper,
dan server LDAP.
 Service & Application Plane memberikan fungsi kontrol, logika, dan eksekusi terhadap berbagai layanan dan
aplikasi di dalam jaringan VoIP. Perangkat yang melakukan fungsi ini terdiri dari Application atau
Feature Server dan Media Server.
Management Plane memberikan fungsi Operation Support System (OSS), yaitu penyediaan layanan pelanggan
dan layanan baru, pendukung sistem operasi, sistem billing, dan pemeliharaan jaringan

2. Fungsional Entitas Softswitch

Fungsional entitas merupakan entitas secara logika dalam jaringan VoIP. Fungsional entitas
menggambarkan fungsi logika komponen-komponen dalam arsitektur Softswitch.
 Media Gateway Controller Function (MGC-F) menyediakan logika panggilan dan pensinyalan untuk
control panggilan pada satu atau lebih media gateway.
 Call Agent Function (CA-F) dan Interworking Function (IW-F) CA-F dan IW-F merupakan subset dari MGC-F.
CA-F berfungsi pada saat MGC-F menangani kontrol panggilan dan pemeliharaan kondisi panggilan.
Sedangkan IW-F berfungsi pada saat MGC-F melakukan interaksi pensinyalan dengan jaringan yang
menggunakan protokol berbeda.
 Routing Function (R-F) dan Accounting Function (A-F), R-F menyediakan informasi ruting panggilan untuk
MGC-F, sedangkan A-F mengumpulkan informasi accounting panggilan untuk tujuan billing. A-F juga
mempunyai peran yang lebih luas, yaitu melakukan fungsi authentication, authorization dan accounting
(AAA functionality) dalam remote accessnetwork. Peran utama dari kedua fungsi tersebut adalah untuk
memberi respon atas permintaan dari MGC-F, menyampaikan panggilan atau informasi accounting
kepada terminalendpoint (MGC-F lain) atau layanan (AS-F).
 SIP Proxy Server Function (SPS-F), Kebanyakan implementasi dari R-F dan A-F adalah berupa SIP Proxy
server. Oleh karena itu, ISC mengakui pemisahan SPS-F.
 Signaling Gateway Function (SG-F) dan Access Gateway Signaling Function SG-F menyediakan gateway
untuk pensinyalan antara jaringan VoIP denganPSTN. Peran utama dari SG-F adalah untuk melakukan
enkapsulasi dan mentransportasikan protokol pensinyalan PSTN (ISUP atau INAP) atau PLMN, (MAP dan
CAP) pada jaringan IP. AGS-F menyediakan gateway untuk pensinyalan antara jaringan VoIP
dengan jaringan access yang berbasis circuit switch. Peran utama dari AGS-F adalah untuk melakukan
enkapsulasi dan mentransportasikan protokol pensinyalan V5 atau ISDN (wireline), atau BSSAP atau
RANAP (wireless) pada jaringan IP.
 Application Server Function (AS-F) merupakan entitas pengeksekusi aplikasi. Peran utama AS-F adalah
untuk menyediakan logika layanan dan eksekusi untuk beberapa aplikasi dan layanan.
 Service Control Function (SC-F) berfungsi ketika AS-F melakukan fungsinya mengontrol logika layanan.
Oleh karena itu, ISC mengakui pemisahan SC-F.
 Media Gateway Function (MG-F) menjembatani jaringan IP dengan endpoint akses atau jaringan trunk.
Misalnya MG-F dapat menyediakan gateway antara jaringan IP dan jaringan circuit (seperti IP ke PSTN)
atau antara dua jaringan paket (seperti IP ke 3G atau ATM). Peran utama MG-F adalah untuk transformasi
media dari satu format ke format lain yang sesuai.
 Media Server Function (MS-F) menyediakan manipulasi media dan melakukan paketisasi media stream
untuk keperluan beberapa aplikasi. Peran utama MS-F adalah untuk beroperasi sebagai server yang
mengatur permintaan dari AS-F atau MGC-F untuk memproses media dengan paketisasi media stream.
 Implementasi Jaringan Berbasis Softswitch
 Menurut Sun Microsystem, jaringan berbasis Softswitch merupakan kumpulan dari beberapa
product, protocol, dan aplikasi yang memungkinkan beberapa device untuk mengakses layanan
suara, data, dan video melalui jaringan IP. arsitektur Softswitch ke dalam komponen secara fisik
serta protokol yang digunakan antar elemen jaringan.
3. Elemen Jaringan softswitch
Elemen dari jaringan berbasis Softswitch terdiri dari :

 Media Gateway Controller (MGC), MGC merupakan komponen utama dari arsitektur Softswitch yang
bertanggung jawab dalam pemrosesan panggilan melalui pengendalian atau pengkoordinasian
komponen-komponen lainnya, seperti SG (dalam melakukan fungsi pembentukan atau pembubaran
panggilan), MG (dalam penyediaan bearer untuk penyaluran media atau suara), AS (dalam penanganan
fitur-fitur layanan atau aplikasi).
 Signaling Gateway (SG), SG merupakan komponen jaringan yang mengkonversikan atau menterjemahkan
pesan protokol berbasis IP seperti SIP ke protokol yang berbasis SS7 seperti Transaction Capability User
Part (TCAP), ISDN User Part (ISUP) dan lain-lain.
 Media Gateway (MG), MG merupakan elemen jaringan yang bertindak sebagai gerbang keluar atau masuk
ke jaringan lain (eksternal). MG mengkonversi protokol atau media masukan menjadi protokol atau media
keluaran yang sesuai dengan jaringan transportnya.
MG dapat berupa Trunk Gateway (TG) yaitu Media gateway yang menjembatani jaringan trunk (PSTN)
yang berbasis circuit switch dengan jaringan backbone IP atau ATM yang berbasis packet switch. Dalam
hal ini TG merupakan implementaasi Softswitch Class 4 dimana sentral-sentral lokal pada PSTN
dihubungkan pada TG. Implementasi Softswitch Class 4 merupakan tahap awal atau transisi dalam migrasi
jaringan PSTN atau PLMN menuju NGN.
Access Gateway (AG) merupakan MG yang menjembatani jaringan akses circuit switch dengan
jaringan paketberbasis IP atau ATM. AG merupakan service node dalam implementasi Softswitch Class 5
atau merupakan service node pengganti switch tradisional Class 5 (sentral lokal). Implementasi AG
merupakan transisi tahap berikutnya setelah implementasi Softswitch Class 4 dalam migrasi menuju NGN.
 Application atau Feature Server (AP/FS), AP/FS merupakan server yang berfungsi untuk melakukan
pengaturan aplikasi. Server ini memungkinkan untuk layanan (service) pelanggan, penyediaan aplikasi
baru (service provisioning), dan pengadministrasian pelanggan (administration). Perbedaan anatara kedua
server ini yaitu AS mengatur layanan padajaringan yang lebih luas (umum), sedangkan FS bersifat lokal
(khusus). Kedua server ini secara fisik hampir sama dan pada banyak kasus kegunaannya dapat saling
dipertukarkan.
 Media Server (MS), MS merupakan sever yang diklasifikasikan sebagai server khusus dalam pemrosesan
media (Digital Signal Processing/DSP) seperti kemampuan pengenalan suara (voice recognition), video
conferencing, dan lainnya, yang menuntut spesifikasi perangkat keras secara khusus. Karena itu server ini
biasanya dibuat terpisah dari AS/FS

4. Protokol pada Jaringan Softswitch


Terdapat 4 kategori protokol pada jaringan Softswitch yaitu :

a. Protokol pengontrol panggilan


 H.323 merupakan protokol umbrella yang direkomendasikan oleh ITU – T,dimana spesifikasi dan
prosedurnya ditujukan untuk komunikasi multimedia pada jaringan IP.
 Session Initiation Protocol (SIP) adalah protokol pada layer aplikasi yang dapat membangun,
memodifikasi, dan mengakhiri sesi komunikasi multimedia pada jaringan IP, yaitu dalam hal
mengirim dan menerima message.
 SIP for Telephony (SIP-T) merupakan protokol standar SIP yang dikenal sebagai pembawa payload
untuk mentransportasikan pesan ISUP PSTN.

b. Protokol pengontrol Media Gateway

 Media Gateway Control Protocol (MGCP) merupakan protokol komunikasi antara MGC dan MG.
Dengan menggunakan protokol master atau slave ini, MG dapat mengeksekusi command yang
dikirim oleh MGC.
 MEdia GAteway COntrol protocol (MEGACO atau H.248) Megaco merupakan protokol yang
didefinisikan oleh IETF dan ITU-T (direkomendasikan oleh ITU-T sebagai H.248). Megaco memiliki
arsitektur master atau slave. MGC bertindak sebagai master server yang bertanggung jawab untuk
melakukan fungsi kontrol panggilan dan MG bertindak sebagai slave client yang bertanggung jawab
untuk mencampur media. Komunikasi antara MGC dan MG dengan menggunakan protocol
MEGACO berfungsi untuk mengatur koneksi dari media stream.

c. Protokol transport

 Real-time Transport Protocol (RTP) menyediakan fungsi transportasi jaringan end-to-end yang
sesuai untuk aplikasi pengiriman data real time, seperti suara atau video lewat layanan
jaringan multicast atau unicast.
 Real-Time Control Protocol (RTCP) merupakan bagian dari RTP, yang menyediakan feedback
kualitas jaringan untuk pengirim RTP.

d. Protokol Signaling Gateway


Signaling TRANsport (SIGTRAN) merupakan protokol transport pensinyalan yang diformulasikan
oleh IETF dan digunakan pada SG untuk mentransmisikan pensinyalan SS7 melalui jaringan IP. Selain
keempat kategori di atas, terdapat juga protokol lain yang digunakan untuk koneksi ke PSTN, yaitu SS7.

SS7 merupakan sistem common channel signaling (CCS) yang dikembangkan oleh ITU-T dalam
merespon permintaan berbagai fitur dan penggabungan layanan (suara dan data). SS7 dirancang untuk
mendukung pembangunan pang panggilan, ruting, billing, informasi database, dan fungsi layanan
khusus untuk PSTN.

Untuk mengaktifkan port RTP, mengubah status user (B) ke kondisi sibuk, mengup-date
bandwidth TG (B), dan mengirimkan informasi ke MGC (A). MGC (A) melakukan hal yang sama dengan
MGC (B), yaitu memerintahkan TG (A) untuk mengaktifkan port RTP, mengubah status user (A) ke
kondisi sibuk, meng-update bandwidth TG (A), dan mengirimkan informasi jawaban user (B) ke SG (A).
SG (A) memapingkannya ke format TDM untuk selanjutkan dikirim ke PSTN (A). PSTN (A)
mengubah status user (A) ke kondisi sibuk. Setelah terjadi pembangunan hubungan, terjadi sesi bicara
antara user (A) dan user (B). Pembubaran hubungan terjadi pada saat salah satu pihak misalnya user
(A) menutup hand set. Penutupan hand set dideteksi oleh PSTN (A) dan mengirimkan informasi
tersebut ke SG (A). SG (A) memapingkannya ke format IP dan mengirimkannya ke MGC (A).

MGC (A) memerintahkan TG (A) untuk menonaktifkan port RTP, mengubah status user (A) ke
kondisi bebas, dan mengirimkan informasi pembubaran ke MGC (B). MGC (B) melakukan hal yang
sama dengan MGC (A), yaitu memerintahkan TG (B) untuk menon-aktifkan port RTP, mengubah status
user (B) ke kondisi bebas, dan mengirimkan informasi pembubaran ke SG (B). SG (B) memapingkannya
ke format TDM dan mengirimkannya ke PSTN (B). PSTN (B) mengubah status user (B) ke kondisi bebas
dan mengirimkan informasi konfirmasi pembubaran ke SG (B). SG (B) memapingkannya ke format IP
dan mengirimkannya ke MGC (B).

MGC (B) meng-up-date bandwidth TG (B) dan mengirimkan informasi ke MGC (A). MGC (A) juga
meng-up-date bandwidth TG (A) dan mengirimkan informasi ke SG (A). SG (A) memapingkannya ke
format TDM dan mengirimkannya ke PSTN (A). PSTN (A) mengubah status user (A) ke kondisi bebas.
Untuk menjelaskan proses komunikasi, digunakan contoh pemrosesan panggilan telepon antar
pelanggan analog melalui jaringan IP. Dalam proses panggilan diasumsikan tidak ada pembatasan
panggilan untuk kelas layanan user (A), semua sumber daya (kanal atau bandwidth) tersedia, dan
ketika dipanggil, user (B) dalam keadaan bebas. Selesai sesi bicara, user (A) terlebih dahulu yang
meletakkan handset.

Pembangunan hubungan dimulai pada saat user (A) mengangkat hand set dan mendial nomor
telepon user (B). PSTN (A) menerima nomor telepon user (A) dan mengirimkannya ke SG (A) untuk
dimapingkan ke format IP. Setelah dimapingkan, SG (A) mengirimkannya ke MGC (A). MGC (A)
menentukan MGC (B) dan mengirimkan nomor telepon user (B) ke MGC (B), serta memerintahkan TG
(A) untuk menyiapkan port RTP.

MGC (B) mengecek di data base tentang zone tujuan, kategori tujuan, menentukan user (A)
boleh menghubungi user (B) atau tidak, dan ketersediaan bandwidth. Jika semuanya tersedia, MGC (B)
memerintahkan TG (B) untuk menyiapkan port RTP, serta mengirimkan nomor telepon (B) ke SG (B).
SG (B) memapingkannya ke format TDM dan mengirimkannya ke PSTN (B). PSTN (B) mengecek status
user (B) dalam keadaan bebas atau sibuk.

Jika bebas, selanjutnya mengirimkan ringing current ke user (B) dan mengirimkan informasi
kondisi user (B) ke PSTN (A) melalui SG (B), MGC (B), MGC (A), dan SG (A). Setelah informasi kondisi
user (B) sampai di PSTN (A), dikirimkan ringing tone ke user (A). Pada saat user (B) mengangkat hand
set untuk menjawab panggilan telepon, PSTN (B) mengirimkan informasi tersebut ke SG (B) dan
mengubah status user (B) ke kondisi sibuk.

SG (B) memapingkan informasi jawaban user (B) ke format IP dan mengirimkannya ke MGC
(B). MGC (B) memerintahkan TG (B) untuk mengaktifkan port RTP, mengubah status user (B) ke kondisi
sibuk, mengup- date bandwidth TG (B), dan mengirimkan informasi ke MGC (A). MGC (A) melakukan
hal yang sama dengan MGC (B), yaitu memerintahkan TG (A) untuk mengaktifkan port RTP, mengubah
status user (A) ke kondisi sibuk, meng-update bandwidth TG (A), dan mengirimkan informasi jawaban
user (B) ke SG (A).
SG (A) memapingkannya ke format TDM untuk selanjutkan dikirim ke PSTN (A). PSTN (A)
mengubah status user (A) ke kondisi sibuk. Setelah terjadi pembangunan hubungan, terjadi sesi bicara
antara user (A) dan user (B). Pembubaran hubungan terjadi pada saat salah satu pihak misalnya user
(A) menutup hand set. Penutupan hand set dideteksi oleh PSTN (A) dan mengirimkan informasi
tersebut ke SG (A). SG (A) memapingkannya ke format IP dan mengirimkannya ke MGC (A). MGC (A)
memerintahkan TG (A) untuk menonaktifkan port RTP, mengubah status user (A) ke kondisi bebas, dan
mengirimkan informasi pembubaran ke MGC (B). MGC (B) melakukan hal yang sama dengan MGC (A),
yaitu memerintahkan TG (B) untuk menon-aktifkan port RTP, mengubah status user (B) ke kondisi
bebas, dan mengirimkan informasi pembubaran ke SG (B). SG (B) memapingkannya ke format TDM
dan mengirimkannya ke PSTN (B). PSTN (B) mengubah status user (B) ke kondisi bebas dan
mengirimkan informasi konfirmasi pembubaran ke SG (B). SG (B) memapingkannya ke format IP dan
mengirimkannya ke MGC (B). MGC (B) meng-up-date bandwidth TG (B) dan mengirimkan informasi ke
MGC (A). MGC (A) juga meng-up-date bandwidth TG (A) dan mengirimkan informasi ke SG (A). SG (A)
memapingkannya ke format TDM dan mengirimkannya ke PSTN (A). PSTN (A) mengubah status user
(A) ke kondisi bebas.

Gambar1. VoIP

Secara garis besar layanan VoIP dapat dibagi menjadi 4, yaitu :

1. Computer to Computer
Layanan ini merupakan layanan voice call yang menggunakan komputer sebagai alat komunikasi.
Dengan menggunakan layanan khusus di internet kita bisa menggunakan komputer kita yang telah
terhubung dengan internet untuk melakukan panggilan ke komputer lain yang menggunakan layanan
yang sama. Banyak penyedia layanan VoIP di internet. Salah satu layanan yang mendukung panggilan
suara melalui internet adalah Yahoo messenger.

Dengan menggunakan Yahoo messenger kita bisa melakukan voice call dengan sesama user.
Begitu juga penyedia layanan lainnya, seperti MSN messenger ataupun Skype. Layanan VoIP computer to
computer dapat dilakukan secara gratis, anda hanya cukup menyediakan koneksi internet pada komputer
anda.

2. Computer to Phone

Layanan ini merupakan layanan yang memungkinkan kita melakukan panggilan dari komputer ke
telepon, baik itu telepon tetap (PSTN) ataupun mobile phone (handphone). Layanan ini juga
membutuhkan penyedia layanan di internet.
Salah satu penyedia layanan ini adalah Skype. Layanan ini juga tidak gratis seperti layanan computer to
computer VoIP, layanan ini membutuhkan biaya yang harus dibeli terlebih dahulu (sistem prabayar).

Cara menggunakan layanan ini juga tidak sulit. Pertama, kita harus memiliki account di penyedia
layanan terkait, biasanya membuat account tidak di pungut biaya. Lalu kita membeli credit atau bisa juga
disebut pulsa, yang nantinya akan digunakan untuk melakukan panggilan ke telepon. Panggilan yang
dilakukan tidak hanya ke nomor telepon lokal, namun panggilan dapat dilakukan untuk menghubungi
nomor internasional di seluruh dunia. Dan juga, kita dapat melakukan panggilan baik ke telepon tetap
ataupun handphone. Tarif yang digunakan mengacu pada penyedia layanan.

3. Phone to Computer

Layanan VoIP call ini merupakan layanan yang memungkinkan anda melakukan panggilan dari
telepon ke komputer. Lagi-lagi penyedia layanan yang mendukung layanan ini salah satunya adalah Skype.
Saat kita mempunyai account skype, kita juga dapat mempunyai apa yang di sebut Online Number. Online
number inilah yang nantinya dapat di hubungi dari telepon manapun.

4. Phone to Computer

Layanan dilakukan dengan menggunakan pesawat telepon khusus atau telepon konvensional yang di
hubungkan dengan VoIP adapter. Untuk menggunakan layanan ini kita harus menggunakan penyedia layanan
phone to phone VoIP. Salah satu penyedia layanan ini adalah Phone Power. Dengan layanan ini kita dapat
melakukan panggilan kemana pun diseluruh dunia yang menggunakan alat yang mendukung.
Praktek (simulasi) seting konfigurasi VoIP

setelah itu klik switch dan konfigurasikan :

Switch#conf t

Switch(config)#int range fa0/1-24

Switch(config-if-range)#switchport voice vlan 1

Switch(config-if-range)#exit

Selanjutnya kita konfigurasi Router kita :

Router#conf t

Router(config)#ip dhcp pool voice

Router(dhcp-config)#network 192.168.1.0 255.255.255.0

Router(dhcp-config)#default-router 192.168.1.1

Router(dhcp-config)#option 150 ip 192.168.1.1

Router(dhcp-config)#exit
Untuk mencegah ip address router tidak diberikan pada client dhcp ketikkan :

Router(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.1.1

Router(config)#int fa0/0

Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0

Router(config-if)#no shut

Router(config-if)#exit

Kemudian kita konfigurasikan Voip dengan perintah di bawah ini

Router(config)#telephony-service

Router(config-telephony)#max-ephones 3

Router(config-telephony)#max-dn 3

Router(config-telephony)#ip source-address 192.168.1.1 port 2000

Router(config-telephony)#auto assign 4 to 6

Router(config-telephony)#auto assign 1 to 5

Router(config-telephony)#exit

Router(config)#ephone-dn 1

Router(config-ephone-dn)#number 1

Router(config-ephone-dn)#ephone-dn 2

Router(config-ephone-dn)#number 2

Router(config-ephone-dn)#ephone-dn 3

Router(config-ephone-dn)#number 3

Router(config-ephone-dn)#end

Setting VoIP dengan Pacet Tracer


Stainurulidayah2012@gmail.com
KONSEP KERJA PROTOKOLER SERVER SOFTSWITCH

Uraian Materi

VOIP singkatan dari (Voice Over Internet Protocol) atau biasa disebut digital phone merupakan salah satu
bagian dari teknologi transmisi untuk mentransmisikan komunikasi suara melalui IP, seperti internet ataupun
packet-switched networks. Dengan menggunakan VoIP, kita dapat melakukan panggilan telepon melalui koneksi
internet, tidak lagi menggunakan saluran telepon konvensional yang melakukan transmisi secara analog.
Beberapa layanan VoIP hanya bisa di gunakan untuk melakukan panggilan ke orang lain yang menggunakan
layanan yang sama. Tetapi ada juga layanan VoIP yang dapat melakukan panggilan kepada siapa saja melalui
nomor telepon, lokal, jarak jauh, mobile phone bahkan nomor internasional.

VoIP mengkonversikan atau mengubah suara anda yang merupakan sinyal analog menjadi sinyal digital yang
ditransmisikan melalui internet. Tidak seperti telepon konvensional yang mentransmisikan suara anda
menggunkan sinyal listrik melalui kabel. VoIP dapat digunakan langsung melalui komputer, telepon khusus VoIP
ataupun pesawat telepon konvensional yang tersambung menggunakan alat khusus yang dinamakan VoIP
adapter.

VoIP (Voice over Internet Protocol) merupakan nama lain internet


telephony. Internet telephony adalah hardware dan software yang memungkinkan pengguna Internet untuk
media transmisi panggilan telepon. Kualitas Internet telephony ini belum sebaik kualitas koneksi telepon
langsung. Namun VoIP menawarkan system komunikasi yang lebih murah, feature tambahan, dan transparansi
terhadap data komputer.

VoIP atau voice over internet protocol adalah teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa
melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Teknologi VoIP ini mengubah data suara menjadi kode
digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon
biasa. kelebihan dari layanan ini dibandingkan dengan teknologi komunikasi suara biasa adalah tarif telepon yang
dapat ditekan sehingga lebih murah.

Hal ini dimungkinkan karena suara diubah menjadi data dan dikompres sehingga dengan besar saluran yang
sama dapat dilewatkan lebih banyak pembicaraan pararel. Jika misalnya dalam format suara saluran tersebut
hanya dapat digunakan oleh satu pembicaraan, maka dengan format data dapat digunakan delapan pembicaraan
pararel. VoIPmerupakan teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet
dalam proses komunikasinya suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan
paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa, dengan arti lain VoIP dapat didefinisikan suara
yang dikirim melalui protokol internet (IP).

Dalam penggunaannya VoIP membutuhkan perangkat hub/switch, router, adsl modem dan VoIP phone
adaptor. Konsep kerja server softswitch softswitch adalah suatu alat yang mampu menghubungkan antara
jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya adalah jaringan telpon tetap (pstn), internet yang
berbasis IP, kabel tv dan juga jaringan seluler yang telah ada selama ini. Softswitch merupakan sebuah sistem
telekomunikasi masa depan yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan yaitu mampu memberikan layanan
triple play sekaligus dimana layanan ini hanya mungkin dilakukan oleh sistem dengan jaringan yang maju seperti
teknologi yang berbasis IP.

Bagian yang paling kompleks dalam suatu sentral lokal adalah bagian software yang mengatur call
processing. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menciptakan suatu alat yang dapat
menyambungkan komunikasi suara (voice) dalam bentuk paket maupun circuit. Industri pertelekomunikasian
menyimpulkan cara yang terbaik adalah dengan memisahkan fungsi call processing dari fungsi switching secara
fisik dan menghubungkan keduanya elaui suatu protocol standar tersendiri, tetapi softswitch lebih dikenal sebagai
IP-PBX. Perangkat perangkat dalam sofswitch yaitu : media gateway controller (mgc) yang sering disebut dengan
perangkat call agent aplication / fitur server media server.

5. Fungsional plane softswitch

Fungsional plane menunjukkan pemisahan fungsional entitas secara garis besar pada jaringanVoice over
IP (VoIP). Fungsional (plane) Softswitch terdapat empat bagian yaitu Transport Plane, Call Control & Signaling
Plane, Service & Application Plane, dan Management Plane.

 Transport Plane berfungsi sebagai pembawa pesan di sepanjang jaringan VoIP, seperti pengiriman pesan
pensinyalan dalam panggilan, pembangunan hubungan media dalam panggilan, atau menyediakan
transportasi untuk pengiriman media.
 Call Control & Signaling Plane berfungsi sebagai pengendali sebagian besar elemen pada jaringan VoIP,
khususnya Transport Plane. Plane ini melakukan fungsi kontrol panggilan berdasarkan pesan pensinyalan yang
diterimanya dari Transport Plane untuk membangun dan membubarkan koneksi media pada jaringan VoIP.
Perangkat pada Plane ini adalah Media Gateway Controller (Call Agent atau Call Controller), Gatekeeper,
dan server LDAP.
 Service & Application Plane memberikan fungsi kontrol, logika, dan eksekusi terhadap berbagai layanan dan
aplikasi di dalam jaringan VoIP. Perangkat yang melakukan fungsi ini terdiri dari Application atau
Feature Server dan Media Server.
Management Plane memberikan fungsi Operation Support System (OSS), yaitu penyediaan layanan pelanggan
dan layanan baru, pendukung sistem operasi, sistem billing, dan pemeliharaan jaringan

6. Fungsional Entitas Softswitch

Fungsional entitas merupakan entitas secara logika dalam jaringan VoIP. Fungsional entitas
menggambarkan fungsi logika komponen-komponen dalam arsitektur Softswitch.

 Media Gateway Controller Function (MGC-F) menyediakan logika panggilan dan pensinyalan untuk
control panggilan pada satu atau lebih media gateway.
 Call Agent Function (CA-F) dan Interworking Function (IW-F) CA-F dan IW-F merupakan subset dari MGC-F.
CA-F berfungsi pada saat MGC-F menangani kontrol panggilan dan pemeliharaan kondisi panggilan.
Sedangkan IW-F berfungsi pada saat MGC-F melakukan interaksi pensinyalan dengan jaringan yang
menggunakan protokol berbeda.
 Routing Function (R-F) dan Accounting Function (A-F), R-F menyediakan informasi ruting panggilan untuk
MGC-F, sedangkan A-F mengumpulkan informasi accounting panggilan untuk tujuan billing. A-F juga
mempunyai peran yang lebih luas, yaitu melakukan fungsi authentication, authorization dan accounting
(AAA functionality) dalam remote accessnetwork. Peran utama dari kedua fungsi tersebut adalah untuk
memberi respon atas permintaan dari MGC-F, menyampaikan panggilan atau informasi accounting
kepada terminalendpoint (MGC-F lain) atau layanan (AS-F).
 SIP Proxy Server Function (SPS-F), Kebanyakan implementasi dari R-F dan A-F adalah berupa SIP Proxy
server. Oleh karena itu, ISC mengakui pemisahan SPS-F.
 Signaling Gateway Function (SG-F) dan Access Gateway Signaling Function SG-F menyediakan gateway
untuk pensinyalan antara jaringan VoIP denganPSTN. Peran utama dari SG-F adalah untuk melakukan
enkapsulasi dan mentransportasikan protokol pensinyalan PSTN (ISUP atau INAP) atau PLMN, (MAP dan
CAP) pada jaringan IP. AGS-F menyediakan gateway untuk pensinyalan antara jaringan VoIP
dengan jaringan access yang berbasis circuit switch. Peran utama dari AGS-F adalah untuk melakukan
enkapsulasi dan mentransportasikan protokol pensinyalan V5 atau ISDN (wireline), atau BSSAP atau
RANAP (wireless) pada jaringan IP.
 Application Server Function (AS-F) merupakan entitas pengeksekusi aplikasi. Peran utama AS-F adalah
untuk menyediakan logika layanan dan eksekusi untuk beberapa aplikasi dan layanan.
 Service Control Function (SC-F) berfungsi ketika AS-F melakukan fungsinya mengontrol logika layanan.
Oleh karena itu, ISC mengakui pemisahan SC-F.
 Media Gateway Function (MG-F) menjembatani jaringan IP dengan endpoint akses atau jaringan trunk.
Misalnya MG-F dapat menyediakan gateway antara jaringan IP dan jaringan circuit (seperti IP ke PSTN)
atau antara dua jaringan paket (seperti IP ke 3G atau ATM). Peran utama MG-F adalah untuk transformasi
media dari satu format ke format lain yang sesuai.
 Media Server Function (MS-F) menyediakan manipulasi media dan melakukan paketisasi media stream
untuk keperluan beberapa aplikasi. Peran utama MS-F adalah untuk beroperasi sebagai server yang
mengatur permintaan dari AS-F atau MGC-F untuk memproses media dengan paketisasi media stream.
 Implementasi Jaringan Berbasis Softswitch
 Menurut Sun Microsystem, jaringan berbasis Softswitch merupakan kumpulan dari beberapa
product, protocol, dan aplikasi yang memungkinkan beberapa device untuk mengakses layanan
suara, data, dan video melalui jaringan IP. arsitektur Softswitch ke dalam komponen secara fisik
serta protokol yang digunakan antar elemen jaringan.

7. Elemen Jaringan softswitch


Elemen dari jaringan berbasis Softswitch terdiri dari :
 Media Gateway Controller (MGC), MGC merupakan komponen utama dari arsitektur Softswitch yang
bertanggung jawab dalam pemrosesan panggilan melalui pengendalian atau pengkoordinasian
komponen-komponen lainnya, seperti SG (dalam melakukan fungsi pembentukan atau pembubaran
panggilan), MG (dalam penyediaan bearer untuk penyaluran media atau suara), AS (dalam penanganan
fitur-fitur layanan atau aplikasi).
 Signaling Gateway (SG), SG merupakan komponen jaringan yang mengkonversikan atau menterjemahkan
pesan protokol berbasis IP seperti SIP ke protokol yang berbasis SS7 seperti Transaction Capability User
Part (TCAP), ISDN User Part (ISUP) dan lain-lain.
 Media Gateway (MG), MG merupakan elemen jaringan yang bertindak sebagai gerbang keluar atau masuk
ke jaringan lain (eksternal). MG mengkonversi protokol atau media masukan menjadi protokol atau media
keluaran yang sesuai dengan jaringan transportnya.
MG dapat berupa Trunk Gateway (TG) yaitu Media gateway yang menjembatani jaringan trunk (PSTN)
yang berbasis circuit switch dengan jaringan backbone IP atau ATM yang berbasis packet switch. Dalam
hal ini TG merupakan implementaasi Softswitch Class 4 dimana sentral-sentral lokal pada PSTN
dihubungkan pada TG. Implementasi Softswitch Class 4 merupakan tahap awal atau transisi dalam migrasi
jaringan PSTN atau PLMN menuju NGN.
Access Gateway (AG) merupakan MG yang menjembatani jaringan akses circuit switch dengan
jaringan paketberbasis IP atau ATM. AG merupakan service node dalam implementasi Softswitch Class 5
atau merupakan service node pengganti switch tradisional Class 5 (sentral lokal). Implementasi AG
merupakan transisi tahap berikutnya setelah implementasi Softswitch Class 4 dalam migrasi menuju NGN.
 Application atau Feature Server (AP/FS), AP/FS merupakan server yang berfungsi untuk melakukan
pengaturan aplikasi. Server ini memungkinkan untuk layanan (service) pelanggan, penyediaan aplikasi
baru (service provisioning), dan pengadministrasian pelanggan (administration). Perbedaan anatara kedua
server ini yaitu AS mengatur layanan padajaringan yang lebih luas (umum), sedangkan FS bersifat lokal
(khusus). Kedua server ini secara fisik hampir sama dan pada banyak kasus kegunaannya dapat saling
dipertukarkan.
 Media Server (MS), MS merupakan sever yang diklasifikasikan sebagai server khusus dalam pemrosesan
media (Digital Signal Processing/DSP) seperti kemampuan pengenalan suara (voice recognition), video
conferencing, dan lainnya, yang menuntut spesifikasi perangkat keras secara khusus. Karena itu server ini
biasanya dibuat terpisah dari AS/FS

8. Protokol pada Jaringan Softswitch


Terdapat 4 kategori protokol pada jaringan Softswitch yaitu :

a. Protokol pengontrol panggilan

 H.323 merupakan protokol umbrella yang direkomendasikan oleh ITU – T,dimana spesifikasi dan
prosedurnya ditujukan untuk komunikasi multimedia pada jaringan IP.
 Session Initiation Protocol (SIP) adalah protokol pada layer aplikasi yang dapat membangun,
memodifikasi, dan mengakhiri sesi komunikasi multimedia pada jaringan IP, yaitu dalam hal
mengirim dan menerima message.
 SIP for Telephony (SIP-T) merupakan protokol standar SIP yang dikenal sebagai pembawa payload
untuk mentransportasikan pesan ISUP PSTN.
b. Protokol pengontrol Media Gateway

 Media Gateway Control Protocol (MGCP) merupakan protokol komunikasi antara MGC dan MG.
Dengan menggunakan protokol master atau slave ini, MG dapat mengeksekusi command yang
dikirim oleh MGC.
 MEdia GAteway COntrol protocol (MEGACO atau H.248) Megaco merupakan protokol yang
didefinisikan oleh IETF dan ITU-T (direkomendasikan oleh ITU-T sebagai H.248). Megaco memiliki
arsitektur master atau slave. MGC bertindak sebagai master server yang bertanggung jawab untuk
melakukan fungsi kontrol panggilan dan MG bertindak sebagai slave client yang bertanggung jawab
untuk mencampur media. Komunikasi antara MGC dan MG dengan menggunakan protocol
MEGACO berfungsi untuk mengatur koneksi dari media stream.

c. Protokol transport

 Real-time Transport Protocol (RTP) menyediakan fungsi transportasi jaringan end-to-end yang
sesuai untuk aplikasi pengiriman data real time, seperti suara atau video lewat layanan
jaringan multicast atau unicast.
 Real-Time Control Protocol (RTCP) merupakan bagian dari RTP, yang menyediakan feedback
kualitas jaringan untuk pengirim RTP.

e. Protokol Signaling Gateway


Signaling TRANsport (SIGTRAN) merupakan protokol transport pensinyalan yang diformulasikan
oleh IETF dan digunakan pada SG untuk mentransmisikan pensinyalan SS7 melalui jaringan IP. Selain
keempat kategori di atas, terdapat juga protokol lain yang digunakan untuk koneksi ke PSTN, yaitu SS7.

SS7 merupakan sistem common channel signaling (CCS) yang dikembangkan oleh ITU-T dalam
merespon permintaan berbagai fitur dan penggabungan layanan (suara dan data). SS7 dirancang untuk
mendukung pembangunan pang panggilan, ruting, billing, informasi database, dan fungsi layanan
khusus untuk PSTN.

Untuk mengaktifkan port RTP, mengubah status user (B) ke kondisi sibuk, mengup-date
bandwidth TG (B), dan mengirimkan informasi ke MGC (A). MGC (A) melakukan hal yang sama dengan
MGC (B), yaitu memerintahkan TG (A) untuk mengaktifkan port RTP, mengubah status user (A) ke
kondisi sibuk, meng-update bandwidth TG (A), dan mengirimkan informasi jawaban user (B) ke SG (A).

SG (A) memapingkannya ke format TDM untuk selanjutkan dikirim ke PSTN (A). PSTN (A)
mengubah status user (A) ke kondisi sibuk. Setelah terjadi pembangunan hubungan, terjadi sesi bicara
antara user (A) dan user (B). Pembubaran hubungan terjadi pada saat salah satu pihak misalnya user
(A) menutup hand set. Penutupan hand set dideteksi oleh PSTN (A) dan mengirimkan informasi
tersebut ke SG (A). SG (A) memapingkannya ke format IP dan mengirimkannya ke MGC (A).

MGC (A) memerintahkan TG (A) untuk menonaktifkan port RTP, mengubah status user (A) ke
kondisi bebas, dan mengirimkan informasi pembubaran ke MGC (B). MGC (B) melakukan hal yang
sama dengan MGC (A), yaitu memerintahkan TG (B) untuk menon-aktifkan port RTP, mengubah status
user (B) ke kondisi bebas, dan mengirimkan informasi pembubaran ke SG (B). SG (B) memapingkannya
ke format TDM dan mengirimkannya ke PSTN (B). PSTN (B) mengubah status user (B) ke kondisi bebas
dan mengirimkan informasi konfirmasi pembubaran ke SG (B). SG (B) memapingkannya ke format IP
dan mengirimkannya ke MGC (B).

MGC (B) meng-up-date bandwidth TG (B) dan mengirimkan informasi ke MGC (A). MGC (A) juga
meng-up-date bandwidth TG (A) dan mengirimkan informasi ke SG (A). SG (A) memapingkannya ke
format TDM dan mengirimkannya ke PSTN (A). PSTN (A) mengubah status user (A) ke kondisi bebas.
Untuk menjelaskan proses komunikasi, digunakan contoh pemrosesan panggilan telepon antar
pelanggan analog melalui jaringan IP. Dalam proses panggilan diasumsikan tidak ada pembatasan
panggilan untuk kelas layanan user (A), semua sumber daya (kanal atau bandwidth) tersedia, dan
ketika dipanggil, user (B) dalam keadaan bebas. Selesai sesi bicara, user (A) terlebih dahulu yang
meletakkan handset.

Pembangunan hubungan dimulai pada saat user (A) mengangkat hand set dan mendial nomor
telepon user (B). PSTN (A) menerima nomor telepon user (A) dan mengirimkannya ke SG (A) untuk
dimapingkan ke format IP. Setelah dimapingkan, SG (A) mengirimkannya ke MGC (A). MGC (A)
menentukan MGC (B) dan mengirimkan nomor telepon user (B) ke MGC (B), serta memerintahkan TG
(A) untuk menyiapkan port RTP.

MGC (B) mengecek di data base tentang zone tujuan, kategori tujuan, menentukan user (A)
boleh menghubungi user (B) atau tidak, dan ketersediaan bandwidth. Jika semuanya tersedia, MGC (B)
memerintahkan TG (B) untuk menyiapkan port RTP, serta mengirimkan nomor telepon (B) ke SG (B).
SG (B) memapingkannya ke format TDM dan mengirimkannya ke PSTN (B). PSTN (B) mengecek status
user (B) dalam keadaan bebas atau sibuk.

Jika bebas, selanjutnya mengirimkan ringing current ke user (B) dan mengirimkan informasi
kondisi user (B) ke PSTN (A) melalui SG (B), MGC (B), MGC (A), dan SG (A). Setelah informasi kondisi
user (B) sampai di PSTN (A), dikirimkan ringing tone ke user (A). Pada saat user (B) mengangkat hand
set untuk menjawab panggilan telepon, PSTN (B) mengirimkan informasi tersebut ke SG (B) dan
mengubah status user (B) ke kondisi sibuk.

SG (B) memapingkan informasi jawaban user (B) ke format IP dan mengirimkannya ke MGC
(B). MGC (B) memerintahkan TG (B) untuk mengaktifkan port RTP, mengubah status user (B) ke kondisi
sibuk, mengup- date bandwidth TG (B), dan mengirimkan informasi ke MGC (A). MGC (A) melakukan
hal yang sama dengan MGC (B), yaitu memerintahkan TG (A) untuk mengaktifkan port RTP, mengubah
status user (A) ke kondisi sibuk, meng-update bandwidth TG (A), dan mengirimkan informasi jawaban
user (B) ke SG (A).

SG (A) memapingkannya ke format TDM untuk selanjutkan dikirim ke PSTN (A). PSTN (A)
mengubah status user (A) ke kondisi sibuk. Setelah terjadi pembangunan hubungan, terjadi sesi bicara
antara user (A) dan user (B). Pembubaran hubungan terjadi pada saat salah satu pihak misalnya user
(A) menutup hand set. Penutupan hand set dideteksi oleh PSTN (A) dan mengirimkan informasi
tersebut ke SG (A). SG (A) memapingkannya ke format IP dan mengirimkannya ke MGC (A). MGC (A)
memerintahkan TG (A) untuk menonaktifkan port RTP, mengubah status user (A) ke kondisi bebas, dan
mengirimkan informasi pembubaran ke MGC (B). MGC (B) melakukan hal yang sama dengan MGC (A),
yaitu memerintahkan TG (B) untuk menon-aktifkan port RTP, mengubah status user (B) ke kondisi
bebas, dan mengirimkan informasi pembubaran ke SG (B). SG (B) memapingkannya ke format TDM
dan mengirimkannya ke PSTN (B). PSTN (B) mengubah status user (B) ke kondisi bebas dan
mengirimkan informasi konfirmasi pembubaran ke SG (B). SG (B) memapingkannya ke format IP dan
mengirimkannya ke MGC (B). MGC (B) meng-up-date bandwidth TG (B) dan mengirimkan informasi ke
MGC (A). MGC (A) juga meng-up-date bandwidth TG (A) dan mengirimkan informasi ke SG (A). SG (A)
memapingkannya ke format TDM dan mengirimkannya ke PSTN (A). PSTN (A) mengubah status user
(A) ke kondisi bebas.

Gambar2. VoIP

Secara garis besar layanan VoIP dapat dibagi menjadi 4, yaitu :

2. Computer to Computer
Layanan ini merupakan layanan voice call yang menggunakan komputer sebagai alat komunikasi.
Dengan menggunakan layanan khusus di internet kita bisa menggunakan komputer kita yang telah
terhubung dengan internet untuk melakukan panggilan ke komputer lain yang menggunakan layanan
yang sama. Banyak penyedia layanan VoIP di internet. Salah satu layanan yang mendukung panggilan
suara melalui internet adalah Yahoo messenger.

Dengan menggunakan Yahoo messenger kita bisa melakukan voice call dengan sesama user.
Begitu juga penyedia layanan lainnya, seperti MSN messenger ataupun Skype. Layanan VoIP computer to
computer dapat dilakukan secara gratis, anda hanya cukup menyediakan koneksi internet pada komputer
anda.

2. Computer to Phone

Layanan ini merupakan layanan yang memungkinkan kita melakukan panggilan dari komputer ke
telepon, baik itu telepon tetap (PSTN) ataupun mobile phone (handphone). Layanan ini juga
membutuhkan penyedia layanan di internet.

Salah satu penyedia layanan ini adalah Skype. Layanan ini juga tidak gratis seperti layanan computer to
computer VoIP, layanan ini membutuhkan biaya yang harus dibeli terlebih dahulu (sistem prabayar).

Cara menggunakan layanan ini juga tidak sulit. Pertama, kita harus memiliki account di penyedia
layanan terkait, biasanya membuat account tidak di pungut biaya. Lalu kita membeli credit atau bisa juga
disebut pulsa, yang nantinya akan digunakan untuk melakukan panggilan ke telepon. Panggilan yang
dilakukan tidak hanya ke nomor telepon lokal, namun panggilan dapat dilakukan untuk menghubungi
nomor internasional di seluruh dunia. Dan juga, kita dapat melakukan panggilan baik ke telepon tetap
ataupun handphone. Tarif yang digunakan mengacu pada penyedia layanan.

3. Phone to Computer

Layanan VoIP call ini merupakan layanan yang memungkinkan anda melakukan panggilan dari
telepon ke komputer. Lagi-lagi penyedia layanan yang mendukung layanan ini salah satunya adalah Skype.
Saat kita mempunyai account skype, kita juga dapat mempunyai apa yang di sebut Online Number. Online
number inilah yang nantinya dapat di hubungi dari telepon manapun.

4. Phone to Phone

Layanan dilakukan dengan menggunakan pesawat telepon khusus atau telepon konvensional
yang di hubungkan dengan VoIP adapter. Untuk menggunakan layanan ini kita harus menggunakan
penyedia layanan phone to phone VoIP. Salah satu penyedia layanan ini adalah Phone Power. Dengan
layanan ini kita dapat melakukan panggilan kemana pun diseluruh dunia yang menggunakan alat yang
mendukung.
DIAGRAM RANGKAIAN OPERASI
KOMUNIKASI VoIP

A. Uraian Materi
Dewasa ini dengan tingkat persaingan bisnis dibidang telekomunikasi yang semakin ketat masing-masing
provider telekomunikasi berusaha menurunkan biaya komunikasi baik lakal, interlokal maupun internasional.
Namun untuk kondisi di indonesia dengan infrastruktur dan kebijakan pemerintah di bidang komunikasi
sekarang ini belum memungkinkan komunikasi yang murah apalagi gratis ke lintas operator dengan
mengandalkan teknologi VoIP.

Untuk bisa berkomunikasi gratis melalui VoIP sampai saat ini hanya bisa antara komunitas VoIP, di indonesia
provider yang menyediakan VoIP gratis adalah www.voiprakyat.or.id, untuk bisa berkomunikasi murah bahkan
gratis melalui provider ini perlu kebijakan baru dari pemerintah sehingga akses melalui VoIP keberbagai
operator telekomunikasi murah bahkan gratis secara legal terwujud.

Voice over Internet Protocol adalah teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa melakukan
komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal suara/video analog, seperti yang anda dengar ketika
berkomunikasi di telepon diubah menjadi data digital dan dikirimkan melalui jaringan berupa paket-paket
data.

Data untuk trafik suara, video berada dalam bentuk paket yang dikirim melalui jaringan internet protokol
(IP). Jaringan IP merupakan jaringan komunikasi data yang berbasis packet-switch dan dikirim secara real
time. Dalam komunikasi VoIP, pemakai melakukan hubungan telepon melalui terminal yang berupa PC atau
telepon biasa. Dengan bertelepon menggunakan VoIP, banyak keuntungan yang dapat diambil diantaranya
adalah dari segi biaya jelas lebih murah dari tarif telepon tradisional, karena jaringan IP bersifat global.
Sehingga untuk hubungan Internasional dapat ditekan hingga 70%. Selain itu, biaya maintenance dapat di
tekan karena voicedan data network terpisah, sehingga IP Phone dapat di tambah, dipindah dan di ubah. Hal
ini karena VoIP dapat dipasang di sembarang ethernet dan IP address, tidak seperti telepon konvensional
yang harus mempunyai port tersendiri di Sentral atau PBX (Private branchexchange).

Prinsip kerja VoIP adalah mengubah suara analog yang didapatkan dari speaker pada Komputer menjadi
paket data digital, kemudian dari PC diteruskan melalui Hub/ Router/ ADSL Modem dikirimkan melalui
jaringan internet dan akan diterima oleh tempat tujuan melalui media yang sama. Atau bisa juga melalui
melalui media telepon diteruskan ke phone adapter yang disambungkan ke internet dan bisa diterima oleh
telepon tujuan. Stardarisasi protokol komunikasi pada teknologi VoIP seperti H.323 telah memungkinkan
komunikasi terintegrasi dengan jaringan komunikasi lainnya seperti PSTN. Jaringan komunikasi yang telah
luas digelar dan paling awal di Indonesia adalah jaringan PSTN yang dikelola oleh PT. Telkom. Untuk
perancangan jaringan tersebut perlu ditentukan posisi Network Operation Center (NOC), Point Of Presence
(POP), Router, Gateway maupun link antar kota-kota yang strategis dan efesien.

Dalam perancangan jaringan VoIP yang ditekankan adalah delay dan


bandwidth. Delay adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan data dari sumber (pengirim) ke tujuan
(penerima), sedangkan bandwidth adalah kecepatan maksimum yang dapat digunakan untuk melakukan
transmisi data antar komputer pada jaringan IP atau internet.
Gambar3. Diagram V0IP

Untuk Pengiriman sebuah sinyal ke remote destination dapat dilakukan secara digital yaitu sebelum
dikirim data yang berupa sinyal analog diubah ke bentuk data digital dengan ADC (Analog to Digital
Converter), kemudian ditransmisikan, dan di penerima dipulihkan kembali menjadi data analog dengan DAC
(Digital to Analog Converter). Begitu juga dengan VoIP, digitalisasi voice dalam bentuk packets data,
dikirimkan dan di pulihkan kembali dalam bentuk voice di penerima. Format digital lebih mudah
dikendalikan, dalam hal ini dapat dikompresi, dan dapat diubah ke format yang lebih baik dan data digital
lebih tahan terhadap noise daripada analog. Bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah
komputer terhubung dengan internet. Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP adalah komputer
yang terhubung ke internet, mempunyai sound card yang dihubungkan dengan speaker dan mikropon.
Dengan dukungan software khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu
sama lain. Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara, gambar. Penekanan utama
dalam VoIP adalah hubungan keduanya dalam bentuk suara. Pada perkembangannya, sistem koneksi VoIP
mengalami evolusi. Bentuk peralatan pun berkembang, tidak hanya berbentuk komputer yang saling
berhubungan, tetapi peralatan lain seperti pesawat telepon biasa terhubung dengan jaringan VoIP. Jaringan
data digital dengan gateway untuk VoIP memungkinkan berhubungan dengan PABX atau jaringan analog
telepon biasa. Komunikasi antara komputer dengan pesawat (extension) di kantor adalah memungkinkan.
Bentuk komunikasi bukan hanya suara saja. Bisa berbentuk tulisan (chating) atau jika jaringannya cukup
besar bisa dipakai untuk Video Conference.

Dalam bentuk yang lebih lanjut komunikasi ini lebih dikenal dengan IP Telephony yang merupakan
komunikasi bentuk multimedia sebagai kelanjutan bentuk komunkasi suara (VoIP). Keluwesan dari VoIP
dalam bentuk jaringan, peralatan dan media komunikasinya membuat VoIP menjadi cepat popular di
masyarakat umum.
1. VoIP Berbasis Open Source (Briker)

Salah satu VoIP berbasis open source adalah Briker. Briker adalah inovasi baru dalam bidang komunikasi yang
dikembangkan oleh Anton Raharja. Sama seperti VoIP Rakyat, Briker dikembangkan dengan basis open
source. Briker ini mulai dikembangkan sekitar pertengahan tahun 2008. Pengembangannya tidak memakan
waktu yang terlalu lama. Tidak sampai setengah tahun, Distro (distribusi) Linux telah menyebar dan
dimanfaatkan banyak orang. Pengembangan dan penyebarannya itu sendiri juga tidak terlepas dari peran
tokoh teknologi informasi lain seperti Onno W. Purbo dan tim dari PT Infotech Media Nusantara. Nama
Briker dipilih tak terlepas dari fungsinya, yang mirip “brik brik brik”. Jadi namanya disesuaikan dan
berhubungan dengan telepon atau interkom yang pernah tenar di tahun 1980-an. Akhirnya, Briker adalah
nama yang dipilih untuk VoIP berbasis opensource ini. Briker Bukan Pengganti VoIP Rakyat, Briker
dikembangkan dengan mengintegrasikan beragam software open source. Daftar lengkapnya ada di dalam
Briker itu sendiri, tidak rahasia sama sekali. Singkatnya, dalam briker ada Linux, server VoIP, database, web
server, dan banyak lagi software pendukung lainnya. Beragam software itu pun punya lisensi yang beragam.
Antara lain LGPL, GPL, GPLv3, BSD License. Semuanya terbuka untuk umum, dapat dibaca, dipelajari dan
diubah.VoIP Rakyat dan Briker, keduanya sama-sama dikembangkan sebagai media komunikasi. Jadi terdapat
perbedaan antara Briker dengan VoIP Rakyat, VoIP Rakyat adalah penyedia jasa telekomunikasi berbasis IP
(internet protocol), baik voice, video, maupun teks. VoIP Rakyat sifatnya gratis dan tidak resmi dan
memfokuskan diri pada pemanfaatan jaringan berbasis IP yang telah ada. Sementara itu, Briker merupakan
distro Linux baru yang khusus dibuat untuk membantu masyarakat dalam memanfaatkan jaringan berbasis IP
milik mereka yang dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi, baik lewat suara atau video. Briker juga bisa
digunakan untuk membuat "VoIP Rakyat" menurut versi penggunanya itu sendiri. Misalnya untuk digunakan
dalam skala kecil seperti di kampus, kantor, pabrik, atau closed user group lain.

Fitur – fitur yang dimiliki Briker adalah :

a. Briker IPPBX Core

 Multiple VoIP protocol supported: SIP, IAX2 , H.323

 Multiple analog and digital telephony device supported

 Multiple voice codec supported: ulaw, alaw, gsm, g723, g729

 Multiple video codec supported: h264, h263p, h263, h261

 Voice and video calling and conference

 Unlimited registered accounts

 Up to maximum 1000 online accounts per server

 Up to maximum 240 concurrent calls


b. IPPBX Administration

 Outbound and Inbound routing

 Analog, digital and IP trunks support


 ENUM lookup support

 Interactive Voice Response (IVR) system

 Automatic Call Distribution (ACD)


 Ring Group

 Call forwarding and follow me

 Voice-mail configuration

 Direct Inward System Access (DISA)

 Music on hold

 Secure authenticated call termination by pin sets

c. Billing Administration

 Prepaid and postpaid billing

 Auto refill balance, recurring service

 Multiple currency supported

 Call Detail Records (CDR)

 Least Cost Routing (LCR)

 Progressive billing

 Export report to PDF & CSV

 Generate invoices to PDF format

d. Server Administration

 User and groups configuration

 Date/time configuration

 DHCP server configuration on web

 Web based Network configuration

 Reboot and shutdown server from web D

Dapat disimpulkan bahwa Briker adalah PBX berbasis IP ( IPPBX) yang berbentuk software.
Artinya, dengan menginstall Briker pada komputer, maka komputer itu berubah jadi mesin PBX (private
branch exchange) dengan kemampuan telekomunikasi via jaringan IP. Jadi sebenarnya penggunaan Briker
tidak selalu harus terhubung dengan VoIP Rakyat, bahkan tidak perlu harus ada internet, cukupLAN saja.
Semakin banyak Briker terpasang dan saling berhubungan melalui VoIP Rakyat, semakin besar pula
jaringan telekomunikasi berbasis IP gratis versi non-operator resmi.
Selain itu VoIP adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan Internet Protocol untuk
menyediakan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal suara analog yang di dengar ketika
berkomunikasi di telepon diubah menjadi data digital dan dikirimkan melalui jaringan berupa paket-paket
data secara real time. Bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer terhubung
dengan internet. Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP adalah komputer yang terhubung
ke internet, mempunyai kartu suara yang dihubungkan dengan speaker dan mikrofon. Dengan dukungan
perangkat lunak khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu sama
lain. Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara, gambar. Penekanan utama
dalam VoIP adalah hubungan keduanya dalam bentuk suara. Jika kedua lokasi terhubung dengan jarak
yang cukup jauh (antar kota, antar negara) maka bisa dilihat keuntungan dari segi biaya. Kedua pihak
hanya cukup membayar biaya pulsa internet saja.

Secara umum VoIP merupakan wujud dari layanan telepon dengan menggunakan sistem komunikasi
Packet Switched. Packet switched network adalah jaringan-jaringan yang dihubungkan oleh router,
dimana setiap host yang terhubung dalam jaringan tersebut secara teori, dapat mengirimkan paket data
kepada host yang lain.

Paket tersebut berisi alamat yang dituju, dan router meneruskan paket tersebut ke alamat yang dituju
tersebut. Protokol packet switched ini membagi data menjadi paket-paket sebelum dikirim. Protokol ini
menggunakan prinsip multiplexing, di mana paket-paket tersebut dapat melalui jalur-jalur yang berbeda
bersama paket-paket yang berasal dari data lain untuk sampai di tujuan. Begitu sampai di tujuan, paket-
paket tersebut akan dirangkai kembali menjadi data asli. Untuk menyediakan layanan telepon
konvensional, diperlukan sebuah protokol yang mampu membangun sebuah sesi komunikasi antar
pengguna. Protokol ini disebut juga dengan Signaling protocol.

1 Signaling Protocol
Signaling Protocol dalam VoIP digunakan untuk membangun atau memutuskan sesi komunikasi,
menyimpan informasi mengenai letak user, dan menegosiasikan kapabilitas. Protokol-protokol yang
umum dipakai dalam VoIP adalah SIP, H.323, dan MGCP. Salah satu signaling protocol adalah Session
Initiation Protocol (SIP). Berikut adalah kelebihan dari SIP (Raharja, 2006) :

 Mudah diimplementasikan.
Membangun jaringan VoIP berbasiskan komponen-koniponen SIP lebih mudah karena perangkat
lunakyang digunakan banyak yang berlisensi open source dan mudah diperoleh serta status
produksinya setara dengan komersil.

 Mampu bekerja untuk user agent yang berada di belakang NAT(Network Address Translation)
atau common firewall dengan relatif mudah.
 Kualitas suara dan sebagian besar penggunaan bandwidth diserahkan pada peer-to-peer.

SIP (Session Initiation Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk inisiasi, modifikasi, dan terminasi
sesi komunikasi VoIP. SIP adalah protokol open standard yang di publikasikan oleh IETF, RFC 2543, dan
RFC 3261. Selain digunakan untuk negosiasi sesi komunikasi suara, SIP juga dapat digunakan untuk
negosisasi sesi komunikasi data media lain seperti video dan teks. Disebutkan sebagai hanya
menggunakan “negosiasi sesi komunikasi” adalah karena SIP hanya mengatur bagaimana cara
membangun dan menutup sebuah sesi komunikasi bukan media transfer protocol. Artinya SIP tidak
mengantar data media (suara, video dan teks).

Melainkan hanya menciptakan, mengatur dan menghentikan sesi komunikasi multimedia antara dua atau
lebih peserta.

Fungsi SIP antara lain:

1. Call initiation : membangun sebuah sesi komunikasi dan mengundang user lain untuk bergabung di
dalam sesi komunikasi.
2. Call Modification : bila perlu, SIP dapat memodifikasi sesi komunikasi.
3. Call termination : menutup sesi komunikasi.
4. Presence : mengetahui status user dan mengumumkan status user pada user lain, online atau offline,
away atau busy.
Ketika sebuah sesi komunikasi telah terbuka, maka ada protokol lain yang bekerja untuk mengantarkan
data-data suara yang telah dipaketkan sehingga dapat direkonstruksi dengan baik pada tujuannya. Protokol
ini disebut juga dengan media transfer protocol.

2 PBX (Private Branch Exchange)

PBX atau biasa disebut phone switch adalah perangkat yang menghubungkan telepon-telepon dalam
suatu jaringan lokal dengan jaringan telepon umum. Fungsi utama dari PBX adalah untuk mengatur panggilan
yang datang dari dan ke extension atau cabang tertentu sesuai dengan yang dituju dalam jaringan lokal
tersebut, dan untuk membagi saluran telepon di antara semua extension. Extension adalah sebuah nama atau
nomor yang merepresentasikan user dari PBX ini. Saat ini, telah banyak fitur-fitur lain yang dimiliki PBX, antara
lain seperti automated greetings untuk pemanggil, koneksi ke voice mail, automatic call distribution (ACD) ,
telekonferensi, dan lainnya.

3 Media Gateway

Media Gateway adalah komponen SIP yang berfungsi untuk menjembatani protokol yang berbeda, dalam hal
ini SIP dengan protokol lainnya seperti H.323, MGCP, maupun dengan telepon analog (PSTN). Umumnya media
gateway di pakai untuk menghubungkan antara SIP dan PSTN. Ada 2 tipe interface yang terdapat dalam media
gateway yaitu :

- FXO (Foreign Exchange Office) : interface yang menggantikan telepon analog untuk hubungkan ke PSTN
atau ke PBX.

- FXS (Foreign Exchange Subscriber) : interface yang menggantikan PSTN untuk hubungkan ke peralatan
seperti telepon analog, modem, fax, dan lain-lain.

Tugas utama dari gateway adalah melakukan kompresi/dekompresi voice call atau fax, routing, call routing,
dan control signaling.
4 Codec

Coder-Decoder atau Codec merupakan sebuah teknik untuk memetakan suara analog yang telah
disampling ke dalam bentuk digital. Agar dapat melewati jalur packet switch dengan baik, VoIP membutuhkan
proses coder atau decoder. Proses ini mengkonversi sinyal audio menjadi data digital yang dipadatkan
(kompresi) untuk kemudian dikirim lewat jalur internet. Dititik lain, data dikembangkan lagi (dekompresi), dan
diubah menjadi sinyal analog.

Konversi codec bekerja dengan cara memotong bagian sinyal (sampling) audio ke dalam jumlah
tertentu per detiknya. Jika data hasil kompresi berhasil diterima di titik lain, proses selanjutnya adalah
perakitan ulang. Data yang dirakit tidak selengkap data saat pertama kali dikirim, ada beberapa bagian yang
hilang. Akan tetapi bagian yang hilang sangat kecil sehingga tidak terdeteksi oleh telinga manusia.

Codec mempengaruhi kebutuhan bandwidth untuk VoIP, semakin kecil bitrate sinyal digital yang
dihasilkan codec, maka semakin baik codec tersebut. Namun perhitungan matematis yang dilakukan menjadi
semakin rumit dan ini mempengaruhi kualitas suara setelah di-decode.

Codec juga bekerja menggunakan algoritma tertentu untuk membantunya memecah, mengurutkan,
mengkompresi, dan merakit ulang audio data yang ditransmisikan. Salah satu algoritma yang populer
digunakan dalam teknologi VoIP ada CS-ACELP (Conjugate-Structure Algebraic Code-Exited Linear Prediction).

5 Softswitch Asterisk

Dalam proses komunikasi VoIP, sebuah “kantor pusat” dibutuhkan VoIP untuk menampung data
alamat IP dan nomor telepon yang teregistrasi kepadanya. “kantor pusat” itu dikenal dengan softswitch.

Softswitch bertugas menampung seluruh data alamat IP dan nomor telepon (extension) yang ada untuk
kemudian dihubungkan satu dengan yang lainnya membentuk interkoneksi yang lebih besar. Karena bertugas
menampung seluruh titik terminal VoIP, softswitch harus mengetahui alamat terminal dan nomor telepon
yang terhubung kepadanya.

Saat ini softswitch yang banyak digunakan dalam jaringan VoIP IP PBX adalah Asterisk. Asterisk merupakan
software PBX open source yang dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi, seperti Linux, BSD, Mac OS
bahkan di Windows. Asterisk hanya membutuhkan perangkat keras minimum dan tidak membutuhkan
perangkat tambahan.

Dengan menggunakan protokol session initiation protocol (SIP) atau inter-asterisk exchange (IAX), asterisk
dapat membuat dan menerima panggilan melalui internet atau integrasikan dengan hardware tertentu seperti
kartu PCI T1/E1 untuk hubungan PSTN. Fitur-fitur yang terdapat dalam asterisk antara lain : call conference,
call monitoring, call forwarding, call parking, call routing, caller ID, caller ID blocking, calling cards, IVR, music
hold on, voice mail, dan lainnya.

Beberapa contoh orientasi bisnis perangkat lunak soft phone adalah :

• 3CX VoIP Phone for Windows.


Ini adalah Session Initiation Protocol (SIP) berbasis produk yang tersedia dalam dua edisi gratis dan untuk
perusahaan. Ia bekerja dengan provider seperti Asterisk dan sipgate.
• ArrowPhone.
Ponsel lain Windows berbasis software, hanya untuk jaringan H.323. Pelanggan dapat menggunakan
ArrowPhone dalam jaringan VPN dengan firewall. Sebuah versi demo gratis tersedia untuk di-download.
• AGEphone.
Menggunakan "microSIP" stack dan berjalan tidak hanya pada Windows tetapi juga pada CE / Pocket PC dan
Windows Mobile, dengan versi Linux dan Symbian direncanakan untuk masa depan. Memiliki web berbasis
antarmuka yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan menerima panggilan melalui halaman web.
 E-Phone.
Free IAX2 soft phone untuk Windows.

 Gizmo.
Free soft phone untuk Windows, Macintosh OS X, dan Linux.

 SIP Communicator.
Berbasis Java open source client VoIP yang mendukung baik audio dan video melalui sesi IPv4 dan IPv6.

6 .Tools pada VoIP

Terdapat beberapa tools yang di gunakan dalam teknologi VoIP adalah sebagai berikut :

a) Hard Phones (IP Phone)


IP Phone adalah sebuah telepon yang terhubung ke IPPBX atau SIP server melalui IP network sehingga dapat
melakukan komunikasi VoIP.

IP phone dapat berupa perangkat lunak atau perangkat keras.

Sebuah kategori khusus Hard Phone memiliki modem built-in di tempat port Ethernet. Ponsel ini
menggunakan layanan dial-up untuk terhubung ke server VoIP yang jauh dan dengan demikian tidak
memerlukan koneksi broadband.

b) VoIP Interface Cards


VoIP interface cards adalah expansion card yang masuk ke dalam slot PCI komputer untuk
menambah kemampuan VoIP. Pengguna dapat plug beberapa saluran telepon menjadi kartu
tunggal, menginstal perangkat lunak yang bekerja dengan kartu, dan menciptakan sebuah sistem
yang secara otomatis dapat menjawab dan mengarahkan panggilan dan pesan suara rekaman mail.
c) Analog Telephone Adapters (ATAs)
Cara yang paling sederhana dan paling umum adalah dengan menggunakan suatu alat yang
disebut ATA. ATAmemungkinkan kita untuk menghubungkan pesawat telepon biasa ke komputer
atau disambungkan ke internet untuk dipakai VoIP. ATA adalah alat pengubah sinyal dari analog
menjadi digital. Cara kerjanya adalah mengubah sinyal analog dari telepon dan mengubahnya
menjadi data digital untuk di transmisikan melalui internet. Provider seperti VONAGE dan AT&T
Callvantage membuat alat ATA dan memberikannya secara gratis kepada pelanggannya sebagai
bagian dari servis mereka. Mereka tinggal membuka ATA, memasang kabel telepon ke alat,
danVoIPsudah bisa digunakan. Beberapa jenis ATA dipaket dan di-bundle beserta software
tambahan yang harus diinstalkan pada komputer untuk melakukan konfigurasi ATA.
d)Digital Telephone Adapters (DTAs)
DTA, disebut juga handset gateway, yang memungkinkan bisnis dengan handset PBX untuk
menggunakan infrastruktur yang ada untuk panggilan VoIP. Sebuah IP PBX, yang dapat
menggantikan PBX itu sendiri, terintegrasi dengan semua bawaan handset yang sudah ada pada
sebuah perusahaan tanpa membuat perusahaan tersebut mengganti sebuah handset.Handset
Gateway bisa didapat dari Citel dan Intel.
e) VoIP Gateways
Perangkat ini menghubungkan jaringan VoIP dengan sistem PSTN, memungkinkan panggilan antara
telepon VoIP dan PSTN atau telepon genggam. Gateway melakukan kompresi dan dekompresi
transmisi suara, serta panggilan routing. Gateway VoIP dapat antarmuka dengan gatekeeper,
softswitches, atau pengendali eksternal lainnya, dan dapat menggabungkan fitur seperti manajemen
jaringan dan akuntansi.
Gateway VoIP juga dikenal sebagai gateway media. Mereka dibuat oleh banyak perusahaan yang
sama terdaftar di bagian telepon IP, serta Nortel , SysMaster , dan Oki Network Technologies.
Voice over Internet Protocol adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui
jaringan. VoIP merubah sinyal suara menjadi sinyal digital dan melakukan transmisi melalui jaringan dan
merubah sinyal digital kembali menjadi sinyal suara.

7. MPLS (MultiProtocol Label Switching)

Multiprotocol Label Switching(MPLS) adalah arsitektur network yang didefinisikan oleh IETF untuk
memadukan mekanisme label swapping di layer 2 dengan routing di layer 3 untuk mempercepat pengiriman
paket. Menurut Cisco System Learning 2006, Multiprotocol Label Switching (MPLS) adalah sebuah metode
untuk meneruskan paket melalui suatu jaringan. Teknologi MPLS diciptakan untuk membawa aplikasi yang
critical melalui jaringan Wide Area Network dengan kecepatan tinggi.

Meningkatnya jumlah pengguaan layanan VoIP, sehingga jaringan backbone pada VoIP harus
mempunyai standar kualitas untuk mencegah tingginya jitter, packet loss, delay. Sehingga penulis
menggunakan jaringan berbasis QoE dengan menggunakan backbone MPLS sebagai routing
protokolnya.
Penulis memilih untuk menggunakan protokol MPLS dibandingkan dengan protokol yang lainnya
seperti Frame Relay dan ATM (Asynchronous Transfer Mode) karena berbagai pertimbangan
berikut (Kaimal, 2012) :
 Frame Relay dan ATM, memiliki kekurangan dalam peningkatan performansi jaringan karena lebih rumit
dalam penggunaannya maka itu dikembangkanlah MPLS yang dapat memberikan solusi yang lebih baik
untuk VPN, QOS, security, traffic engineering, dan lain-lain.
 MPLS lebih cepat dalam pengiriman paket karena MPLS hanya melakukan enkapsulasi paket IP, dengan
memasang header MPLS. Dan hanya menggunakan 20bit untuk label, sedangkan ATM memecah paket-
paket IP, dan menggunakan 53bit dalam pengiriman paket.
 MPLS memiliki skalabilitas yang lebih baik karena sangat fleksibel, mudah, dan cepat dalam tahapan
konfigurasi pengembangan. Sedangkan ATM memiliki skalabilitas yang kurang baik sehingga
mengakibatkan perlunya investasi tinggi untuk implementasinya.

Keuntungan menggunakan MPLS antara lain (Satkomindo) :


 Multiservices Offering
Service yang ditawarkan MPLS dapat menampung banyak aplikasi voice.
 Provisioning Scalability
Tahapan jaringan backbone MPLS sangat fleksibel, mudah, dan cepat dalam tahapan konfigurasi
pengembangan.
 Manageability
Jaringan MPLS mempunyai NMS (Network Monitoring System) yang terpusat sehingga
memudahkan pengawasan jaringan dan fleksibel dalam mengatur jaringan.
MPLS juga memberikan fitur keamanan dengan menggunakan label untuk membedakan
pelanggan yang satu dengan pelanggan lainnya. Diatas jaringan yang sama, titik yang memiliki
label yang sama terhubung, sehingga MPLS memiliki tingkat keamanan yang sangat baik.

Berikut adalah beberapa kelebihan dengan menggunakan MPLS :


a. MPLS mengurangi banyaknya proses pengolahan yang terjadi di IP routers, serta memperbaiki
kinerja pengiriman suatu paket data.
b. MPLS juga bisa menyediakan Quality of Experience (QoE) dalam jaringan backbone, dan dapat
menghitung parameter QoE sehingga setiap layanan paket yang dikirimkan akan mendapat
perlakuan yang berbeda sesuai dengan skala prioritasnya.

Berbeda dengan teknologi routing lainnya yang melihat alamat tujuan sebanyak 32-bit setiap kali
melawati satu node ke node lainnya sedangkan MPLS hanya membaca 20-bit nilai alamat saat memasuki
router MPLS pertama kali. MPLS juga memasukan headerlayer 2 dan layer 3 yang berfungsi mengurangi
kinerja kerja dari layer 3 agar pengiriman paket data dapat lebih cepat.
Header pada MPLS terdapat 4 field, yaitu:
1. Label 20 bit.
Label yang berisi alamat sebanyak 20 bit yang nantinya akan berfungsi sebagai pengiriman data yang lebih
cepat dari paket biasa.
2. Time To Live (TTL) 8 bit.
Time To Live merupakan banyaknya hop yang akan di lewati oleh paket MPLS. TTL akan berkurang 1 jika
setiap 1 kali melewati hop tujuan. Karena TTL tersedia sebanyak 8 bit, maka banyaknya hop maksimum
yang dapat di lewati paket MPLS adalah 256 hop.
3. Stack.
Stack akan bernilai 0 jika hop yang dilewati bukan hop MPLS terakhir. Sedangkan stack akan bernilai 1 jika
hop yang dilewati murapakan hop MPLS terakhir.
4. Experiment Use (exp).
Experiment use atau bisa di sebut sebagai CoS (class of service) berfungsi sebagai skala penentuan
prioritas pengiriman paket pada MPLS. Header pada MPLS yang terbagi, terdapat pula komponen MPLS
yang mendukung performasi kerja proses pengiriman data itu sendiri.

Selain dibutuhkannya header didalam MPLS, dibutuhkan juga parameter – parameter MPLS didalam
jaringan. Berikut adalah parameter yang berguna untuk pengecekan pengiriman data di dalam protokol MPLS
(Anonim, 2013) :
a. Node.
Router pada jaringan MPLS yang akan meneruskan paket yang diterimanya berdasarkan label. Disini node
bekerja sebagai Router.
b. Label.
Merupakan header tambahan yang diletakkan diantara layer 2 dan IP header.
c. Ingress Node.
MPLS node yang mengatur traffic saat paket memasuki MPLS. Ingress node biasa juga disebut PE (Provider
Edge) router .
d. MPLS Egress Node.
MPLS node yang mengatur traffic saat paket meninggalkan MPLS. Egress node biasa disebut juga PE
(Provider Edge) router.
e. Label Edge Router (LER).
MPLS node yang menghubungkan sebuah MPLS domain dengan node yang berada diluar MPLS domain
atau jaringan internet biasa.
f. Label Switch Path (LSP).
Merupakan jalur yang terbentuk dari serangkaian satu atau lebih Label Switching Hop dimana paket
diteruskan oleh Label Swapping berdasarkan tabel Forwarding Equivalent Class (FEC) dari satu MPLS node
ke MPLS node yang lain.
g. Label Switching Router (LSR).
Router yang mendukung MPLS Forward, LSR biasa disebut juga PR (provider router). Agar lebih mudah,
LSR adalah kumpulan LER yang terhubung.

MPLS mempunyai beberapa kelebihan dalam jaringan seperti :


1. Speed Rate.
Pembacaan alamat pada jaringan IP sebanyak 32 bit, sedangkan MPLS cukup melihat label yang berisi
alamat tujuan sebanyak 20 bit . hanya dengan melihat perbedaan besar tentu dapat mengetahui
perbedaan kecepatan pengiriman data.
2. Scalability.
MPLS dapat berhubungan dengan jaringan IP lainnya, alat yang dibutuhkan untuk membangun teknologi
MPLS ini adalah router yang telah ter-upgrade teknologi MPLS itu sendiri.
3. Traffic Engineering.
MPLS memiliki Protokol IGP (interior Gateway Protocol) yang merupakan routingprotocol link state. IGP
menggunakan Routing Protocol OSPF, Karena OSPF di MPLS sebagai serangkaian prosedur dan alat yang
dirancang untuk mengukur lalu lintas didalam ISP dan memberikan feedback sehingga lalu lintas dapat
diatur. OSPF akan menentukan jalur berdasarkan performasi kerja router, kemungkinan kecil atau tidak
adanya collision, dan buffering. sehingga memungkinkan data terkirim lebih cepat. OSPF selain sebagai
router-id juga sebagai feedback untuk menjaga skalabilitas saat proses routing.
7.1 Sistem Kerja MPLS

MPLS memiliki 2 bidang arsitektural, yaitu : MPLS Control Plane dan MPLS Forwarding Plane.

a) MPLS Control Plane


Pada jaringan MPLS , saat paket IP tiba di ingress router (LER) paket tersebut akan melakukan proses
pushing. Pushing adalah diletakkannya MPLS label diantara layer 2 dan layer 3 . Sebelum label diletakkan ,
akan dilakukan klasifikasi paket ke dalam Forward Equivalance Class. Klasifikasi ke dalam FEC dapat
berdasarkan IP tujuan maupun nilai IP predence pada header paket IP.
Semua paket-paket yang diklasifikasikan ke dalam FEC yang sama akan diperlakukan dengan perlakuan
yang sama. Setelah dilakukan klasifikasi label akan diletakkan (pushing) sesuai klasifikasi yang diberikan.
Oleh karena itu proses pushing pada LER ini hanya dilakukan disisi edge-nya saja.

LSR bekerja di sisi Core . Pada saat paket tiba ke inti (core) , router pada sisi inti akan melihat isi label yang
datang. Label yang datang akan diganti menjadi outgoing label yang sesui untuk diteruskan ke router
lainnya . oleh karena itu LSR bekerja menentukan interface dan outgoing label pada paket tersebut.

Pada Control plane ini diperlukan beberapa hal pada jaringan MPLS diantaranya adalah :

- IGP (interior gateway protocol)


IGP harus digunakan untuk traffic engineering pada jaringan MPLS, yang merupakan protokol link-state
(OSPF).
- LDP (Label Distribution protocol)
Untuk distribusi label dengan traffic engineering perlu diperhatikan adanya Label Distribution Protocol
(LDP) dan RSVP-TE.
- BGP (Border Gateway Protocol)
Pada jaringan berbasis MPLS, BGP hanya diperlukan di sisi edge network.

b) MPLS Forwarding Plane

MPLS Forwarding Plane bertanggung jawab dalam meneruskan paket berdasarkan harga dari label.
Setiap proses penerusan data akan menggunakan 2 label. Yaitu LIB dan LFIB . LIB mengetahui informasi
routing pada setiap “kaki-kaki” tetangganya atau yang terhubung langsung dengannya . Sedangkan LFIB
hanya mengetahui informasi routing dari outgoing tujuan setelahnya yang sudah disesuaikan. LFIB
menggunakan sebagian label yang ada di dalam LIB untuk proses Packet forwarding. Pembangunan LSP
pada area MPLS serta proses pemberian label pada paket data IP yang melewati path tersebut. LSP
dibangun antara Ingress LER dengan Engress LER dengan router lain yang termasuk di dalam LSP pada
area MPLS. Signalling Protocol akan memantapkan path melalui setiap router dan memesan bandwidth
untuk data flowing di dalam path. Dari Ingress (LER) selanjutnya paket data akan di-forward ke router
selanjutnya dan label yang ada di header data akan dibaca oleh router tersebut untuk mendapatkan
informasi tabel forwarding yang diberikan.

Selanjutnya router tersebut akan mengganti label yang ada pada header dengan label baru untuk
informasi berikutnya sebagai tabel forwarding yang baru.

Pada akhir dari path yakni di Egress LER, header yang diterima oleh router tersebut akan dihapuskan dari
paket data IP yang diterima, sehingga paket data IP tersebut akan kembali ke bentuk semula seperti
sebelum memasuki wilayah MPLS dan siap untuk dikirim ke router berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai