Anda di halaman 1dari 7

ISSN 2442-9422

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU PAI MENGGUNAKAN POWERPOINT


DALAM PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK
WORKSHOP DI SMAN 2 SIGLI
Suhadi1, Syaiful Sagala2, Zainuddin3
1
Guru SMA Negeri 2 Sigli, Jl. Lingkar Keuniree Sigli.
E-mail:suhadiarkan@gmail.com
2
Dosen Fakultas Ekonomi– UNIMED; 3Dosen Fakultas Teknik – UNIMED
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan guru Pendidikan Agama
Islam membuat media pembelajaran menggunakan PowerPoint pada materi perkembangan
Islam pada abad pertengahan (1250-1800) melalui supervisi akademik teknik workshop di
SMAN 2 Sigli. Subjek dalam penelitian ini adalah guru-guru mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam di SMAN 2 Sigli yang berjumlah lima orang, dengan fokus penelitian adalah kemampuan
guru membuat media pembelajaran menggunakan powerpoint pada materi perkembangan Islam
pada abad pertengahan melalui workshop. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian
tindakan sekolah (PTS) yang dilaksanakan secara terpadu dan sistematis dalam tahapan berupa
siklus-siklus.Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat
tahap, yakni perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan
refleksi (reflection).Pada siklus pertama rata-rata kemampuan guru dalam membuat media
pembelajaran menggunakan powerpoint sebesar 78,21% dengan kategori cukup. Pada siklus
kedua rata-rata kemampuan guru dalam membuat media pembelajaran menggunakan powerpoint
sebesar 88,93% dengan kategori baik. Peningkatan nilai rata – rata guru dalam membuat media
pembelajaran menggunakan powerpoint adalah 88,93%-78,21%= 10,72%. Dengan demikian
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan supervisi akademik teknik workshop dapat
meningkatkan kemampuan guru Pendidikan Agama Islam membuat media pembelajaran
menggunakan powerpointdi SMAN 2 Sigli.
Kata Kunci: Supervisi, Workshop, Powerpoint

Abstract
This study aims to find out the improvement of Islamic Education teachers ability in making
instructional media using PowerPoint on the material of Islam Development in the Middle Ages
(1250-1800) through academic supervision workshop techniques at SMAN 2 Sigli. Subjects in
this study were teachers of Islamic education subject at SMAN 2 Sigli, amounting to five people,
with the research focusis the teachers’ ability in making learning media content using
powerpoint on the IslamDevelopment in the Middle Ages material through the workshop. The
Design research used was school action research which was implemented in an integrated and
systematic way, in stages in the form of cycles. This study was conducted by two cycles. Each
cycle consisting of four phases, namely planning, implementation (action), observations, and
reflection. In the first cycle, the average ability of teachers to create learning media using
powerpoint is 78.21% which belongs to sufficient category. In the second cycle of the average
ability of teachers to create learning media using powerpoint is 88.93% which comes under the
good category. The Increase of median score of the teachers in making learning media using
powerpoint is 88.93% -78.21% = 10.72%. Thus the results of this study indicate that the
application of academic supervision workshop technique can improve the ability of Islamic
Education teachers in making instructional media using powerpointat SMAN 2 Sigli.
Key words: Supervision, Workshop, Powerpoint

Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2, Oktober 2015 1


ISSN 2442-9422

PENDAHULUAN menyajikan teks, gambar, film, sound,


Pendidikan yang bermutu sangat efek, lagu, grafik, dan animasi sehingga
bergantung kepada keberadaan guru menimbulkan pengertian dan ingatan
yang bermutu, yakni guru yang kuat. Efektivitas penggunaan powerpoint
profesional. di antara kompetensi dalam pembelajaran telah dibuktikan
profesional guru yang harus dimiliki oleh Khamim (2012) dalam
adalah mampu menggunakan berbagai penelitiannya menyimpulkan dua hal,
alat pelajaran dan media serta fasilitas yaitu: (1) penerapan aplikasi powerPoint
belajar lain. guru profesional selain terhadap aspek-aspek efektivitas
menguasai konsep dan teori pelajaran pembelajaran—dalam hal ini
yang akan disampaikan juga menguasai pembelajaran PAI—yaitu (a) aspek
media atau alat bantu dalam proses tujuan atau fungsi, (b) aspek rencana
pembelajaran yang dapat mempermudah atau program, (c) aspek ketentuan atau
siswa untuk memahami materi pelajaran aturan, dan (d) aspek kondisi ideal
yang disampaikan guru. Arsyad (2014: kesemuanya mencapai kategori
2) mengatakan guru sekurang-kurangnya ―efektif‖, (2) powerPoint efektif sebagai
dapat menggunakan alat yang murah dan media pembelajaran PAI di kelas X
efisien dan dapat digunakan berulang SMA Negeri 3 Bantul diukur dengan
kali meskipun sederhana. Di samping empat fungsi media pembelajaran yaitu
mampu menggunakan alat yang tersedia, (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c)
guru hendaknya juga dapat fungsi kognitif, dan (d) fungsi
mengembangkan keterampilan membuat kompensatoris.
media pembelajaran yang akan Berdasarkan hasil observasi dan
digunakannya. wawancara yang dilakukan peneliti,
Perkembangan ilmu pengetahuan diperoleh data awal sebagai
dan teknologi semakin mendorong berikut.Pertama, seluruh guru PAI SMA
upaya-upaya pembaruan dalam Negeri 2 Sigli mempunyai keinginan
pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam besar melakukan pembelajaran dengan
proses belajar. Dengan memanfaatkan media berbasis TIK, yaitu pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi aplikasi powerPoint, terutama dalam
(TIK), media dapat menjadi multimedia, materi sejarah perkembangan Islam pada
yaitu media yang dapat menggabungkan abad pertengahan, namun hal ini
suara, gambar, dan video dalam satu terhambat karena 80% guru PAI tidak
media. Aplikasi powerPoint adalah salah punya kemampuan membuat media
satu yang bersifat multimedia tersebut. menggunakan aplikasi powerPoint.
Beberapa hal yang menjadikan Akibatnya, guru melakukan proses
powerPointsebagai multimedia yaitu pembelajaran secara konvensional dan
memiliki berbagai kemampuan materi pelajaran disampaikan secara
pengolahan teks, gambar, dan warna verbal. Kedua, 80% guru belum
serta animasi-animasinya yang dapat menggunakan peralatan TIK seperti
diolah sendiri sesuai kreativitas LCD projector dan laboratorium
pengguna. Nurseto (2011: 31) komputer untuk proses pembelajaran.
menyebutkan beberapa kelebihan Ketiga, kegiatan supervisi oleh
powerPoint antara lain adalah dapat supervisor juga tidak pernah

2 Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2, Oktober 2015


ISSN 2442-9422

dilakukan.Hal ini diungkapkan guru pada bantuan supervisor tentang


bahwa pengawas tidak pernah masalah-masalah yang berhubungan
melakukan kunjungan ke sekolah atau dengan kegiatan akademis, terutama
memberikan supervisi untuk membantu kualitas proses pembelajaran pada saat
guru. terjadinya interaksi guru dengan
Dalam hal mencapai dan siswa/peserta didik. Peran serta
meningkatkan tujuan sebuah lembaga, supervisor –kepala sekolah, ataupun
maka sumber daya manusia yang ada pengawas sekolah— sangat diharapkan
harus senantiasa diperhatikan dalam menangani masalah yang telah
kompetensi, prestasi, penguasaan, dan disebutkan sebelumnya. Ketika
kemandiriannya. Dalam rangka sekelompok guru menghadapi
mencapai tujuan yang lebih tinggi, permasalahan yang sama, supervisor
sebuah lembaga perlu meningkatkan dapat memberikan bantuan supervisinya.
kemampuan profesional sumber daya Sebagaimana disebutkan Sagala (2012:
manusianya.Lebih lanjut Sagala (2013: 102—103) bahwa pada intinya tugas
212) menjelaskan bahwa pembangunan supervisor adalah meningkatkan kualitas
pendidikan merupakan bagian dari pembelajaran, mengembangkan
human capital, yaitu pekerjaan sehari- kurikulum, dan mengevaluasi
hari yang berhubungan dengan sejumlah pembelajaran agar terus-menerus
material yang dikelola manusia dan menjadi semakin baik dan berkualitas.
bentuk-bentuk modal yang dirasakan Salah satu teknik supervisi yang
dapat menghasilkan sesuatu yang dapat dijadikan sebagai jalan keluar
berguna dalam periode ketika sekelompok guru menghadapi
tertentu.Berkaitan dengan lembaga masalah yang sama adalah supervisi
pendidikan, maka kemampuan kelompok teknik workshop. Workshop
profesional guru juga perlu ditingkatkan merupakan model pembinaan guru yang
dari waktu ke waktu. Salah satu cara dapat digunakan untuk membantu para
untuk meningkatkan kemampuan guru menemukan solusi terbaik terhadap
profesional guru adalah dengan permasalahan yang dihadapi dalam
supervisi. bidang pekerjaan yang mereka geluti.Hal
Supervisi atau pengawasan ini sejalan dengan pernyataan yang
pendidikan adalah bantuan profesional dikemukan oleh Suprijanto (2008: 79)
kesejawatan yang dilakukan melalui bahwa workshop adalah pertemuan
dialog kajian masalah pendidikan untuk orang yang bekerja sama dalam
menemukan solusi dalam meningkatkan kelompok kecil, biasanya dibatasi pada
kemampuan profesional kepala sekolah, masalah yang berasal dari mereka
guru, dan staf sekolah lainnya guna sendiri. Kegiatan workshop ini dipilih
mempertinggi kinerja sekolah menuju dengan pertimbangan bahwa diharapkan
tercapainya mutu pendidikan (Sudjana, setelah selesai mengikuti kegiatan guru
2012: 5). Supervisi diarahkan kepada akan menghasilkan suatu produk.
dua kegiatan, yakni (1) supervisi Ilustrasi yang dikemukakan Sagala
akademik, dan (2) supervisi manajerial,. (2012: 182) mengimplikasikan bahwa
Menurut Sudjana (2012: 5), garapan teknik workshop menghasilkan suatu
supervisi akademik menekankan diri produk. Produk yang dimaksud dalam

Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2, Oktober 2015 3


ISSN 2442-9422

penelitian ini adalah media pembelajaran kesimpulan bahwa prosedur pelaksanaan


menggunakan aplikasi powerPoint untuk workshop adalah sebagai berikut: (1)
materi ―Memahami Perkembangan merumuskan hasil yang akan dicapai di
Islam pada Abad Pertengahan (1250— akhir kegiatan workshop, (2)
1800)‖ yang dapat digunakan secara merumuskan pokok-pokok masalah yang
berulang-ulang dalam pembelajaran di akan dibahas di dalam kegiatan
kelas yang menjadi tanggung jawab guru workshop, (3) menentukan prosedur dan
masing-masing. metode kegiatan workshop seperti
Secara umum, prosedur mendengarkan penjelasan fasilitator,
pelaksanaan workshop terdiri atas tiga membaca referensi yang relevan,
hal pokok, yaitu (1) mengidentifikasi berdiskusi, mengerjakan tugas-tugas, (4)
atau merumuskan masalah yang akan menentukan dan menyediakan alat-alat
dibahas, (2) menentukan cara dan perlengkapan yang akan digunakan
memecahkan masalah, dan (3) selama workshop, (5) merumuskan
menyediakan alat, metode, dan referensi kesulitan-kesulitan yang dihadapi,
yang memadai untuk mendukung kemudian merumuskan alternatif
kegiatan workshop. Namun demikian, pemecahan yang sesuai dengan
beberapa ahli mengembangkan tigal hal permasalahan yang dihadapi dan (6)
pokok tersebut dengan variasi yang merumuskan kesimpulan dan saran-saran
berbeda meskipun intinya serta rencana tindak lanjut sebagai follow
memperlihatkan persamaan. up kegiatan.
Sahertian (2010:106), misalnya,
merumuskan prosedur pelaksanaan METODE DAN ANALISIS DATA
workshop sebagai berikut: (1) Subjek dalam penelitian ini
merumuskan tujuan workshop (output adalah guru-guru mata pelajaran
yang akan dicapai), (2) merumuskan Pendidikan Agama Islam di SMAN 2
pokok-pokok masalah yang akan dibahas Sigli yang berjumlah lima orang.
secara terperinci, (3) menentukan Penelitian dilaksanakan Mulai dari Maret –
prosedur pemecahan masalah, yaitu: (a) Mei 2015.Desain penelitian yang
merumuskan masalah yang akan digunakan adalah penelitian tindakan
dibahas, (b) tujuan pembahasan, (c) sekolah (PTS) yang dilaksanakan secara
metode pembahasan seperti membaca terpadu dan sistematis dalam tahapan
buku, mendengarkan pengarahan, berupa siklus-siklus.Teknik pengumpulan
mengerjakan tugas-tugas, dan data dari penelitian ini adalah (1) lembar
merumuskan kesimpulan, (4) observasi, digunakan untuk mengamati
menentukan alat dan bahan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh
perlengkapan yang akan digunakan guru saat kegiatan berlangsung, (2)
selama workshop, (5) merumuskan Lembar penilaian hasil pembuatan media
kesulitan-kesulitan yang dihadapi; dan berbasis powerpoint, digunakan untuk
merumuskan kesimpulan dan saran- menilai hasil kreativitas guru dalam
saran. membuat media pembelajaran berbasis
Berdasarkan prosedur powerpoint. Data yang telah
pelaksanaan workshop yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan
dikemukakan di atas dapat ditarik pendekatan kualitatif yang mengacu

4 Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2, Oktober 2015


ISSN 2442-9422

pada tiga tahap, yaitu (1) mereduksi program powerpoint salah satu software
data, (2) penyajian data, (3) penarikan yang dirancang khusus untuk mampu
kesimpulan serta verifikasi. Penelitian menampilkan program multimedia
berhasil apabila seluruh peserta telah dengan menarik, mudah dalam
mencapai skor minimal 80 atau kategori pembuatan, mudah dalam penggunaan
baik setelah diberikan tindakan. dan relatif murah, karena tidak
membutuhkan bahan baku selain alat
PEMBAHASAN untuk menyimpan data.
Hasil pelaksanaan siklus I yang Berdasarkan hasil data di atas
dilakukan oleh peneliti terhadap guru terlihat bahwa kemampuan guru
Pendidikan Agama Islam SMAN 2 Sigli membuat media pembelajaran dalam hal
adalah : (1) guru punya keinginan yang ini media pembelajaran menggunakan
besar untuk mampu membuat media powerpointpada kategori cukup.
menggunakan powerpoint agar dapat Kemampuan guru dalam
digunakan dalam pembelajaran, (2) mengembangkan kreativitas dan
aktivitas dan proses guru dalam merancang/mendesain serta membuat
mengikuti workshop cukup bagus, hanya media pembelajaran menggunakan
perlu ditingkatkan aktivitas diskusi antar powerpoint ini sangat berhubungan
guru agar media yang mereka buat dengan standar kompetensi seorang
mendapat masukan dan ide yang lebih guru, pernyataan ini sejalan dengan
dari rekan guru yang lain, (3) secara pendapat Uno (2007: 67-68), yang
umum guru cukup mampu membuat mengatakan bahwa kreativitas seorang
media pembelajaran menggunakan guru sangat berkaitan erat dengan
powerpoint setelah dibimbing oleh kompetensi profesional guru, khususnya
peneliti. dalam mengembangkan materi
Refleksi hasil pelaksanaan siklus pembelajaran yang diampu secara kreatif
I yang dilakukan oleh peneliti dan sedangkan kemampuan guru dalam
observer terhadap 5 (lima) orang guru merancang/mendesain dan membuat
Pendidikan Agama Islam pada wokshop media pembelajaran sangat berkaitan
pembuatan media pembelajan erat dengan kompetensi pedagogik guru,
menggunakan powerpoint ini adalahnilai khususnya dalam menggunakan media
rata-rata produk yang dihasilkan pada pembelajaran dan sumber belajar yang
siklus I ini sebesar 78,21. Hasil ini relevan dengan karakteristik peserta
menunjukkan bahwa nilai produk yang didik dan mata pelajaran yang diampu
dibuat oleh guru relatif cukup memadai untuk mencapai tujuan pembelajaran
dalam membuat media pembelajaran secara utuh. Pernyataan ini juga
menggunakan powerpoint. Pemanfaatan dipertegas oleh Budi Purwanto (2004)
TIK (Teknologi Informasi dan dalam Talajan (2012:62-63), yang
Komunikasi) sebagai media mengatakan bahwa penggunaan media
pembelajaran dalam hal ini pembelajaran akan memperlancar
powerpointsangat membantu dalam tercapainya tujuan pembelajaran oleh
menjadikan pembelajaran semakin karena itu guru diusahakan untuk selalu
menarik. Sebagaimana disebutkan oleh kreatif dalam menciptakan media
Susilana dan Riyana (2009: 101-102), pembelajaran sehingga akan lebih

Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2, Oktober 2015 5


ISSN 2442-9422

menarik perhatian peserta didik dalam 100,00


mengikuti proses pembelajaran.
80,00
Hasil pelaksanaan siklus II yang
dilakukan oleh peneliti terhadap guru 60,00
Pendidikan Agama Islam SMAN 2 Sigli 40,00
menggunakan supervisi akademik teknik 20,00
workshopadalah : (1) aktivitas peserta 0,00
dalam mengikuti workshop sudah sangat Guru Guru Guru Guru Guru
baik dan mendukung untuk 1 2 3 4 5
menghasilkan media yang baik, (2) Siklus 1 82,14 73,21 71,43 83,93 80,36
semua peserta sudah bisa menghasilkan Siklus 2 89,29 87,50 83,93 91,07 92,86
media pembelajaran menggunakan
powerpoint pada materi perkembangan Berdasarkan temuan di siklus II ini
Islam pada abad pertengahan dengan terlihat perubahan yang terjadi didalam
kategori baik dan siap untuk digunakan workshop yaitu adanya peningkatan
di kelas.Refleksi hasil pelaksanaan siklus kemampuan guru dalam membuat media
pembelajaran menggunakan powerpoint
2 yang dilakukan oleh peneliti dan khususnya pada materi ―perkembangan
observer terhadap 5 (lima) orang guru Islam pada abad pertengahan. Peningkatan
Pendidikan Agama Islam pada wokshop ini tidak terlepas dari pelaksanaan supervisi
pembuatan media pembelajan dengan menggunakan teknik wokshop. Ini
menggunakan powerpoint ini adalahrata- menunjukkan bahwa penerapan supervisi
rata produk yang dihasilkan pada siklus akademik teknik workshop dapat
2 ini sebesar 88,93. Hasil ini meningkatkan kemampuan guru Pendidikan
menunjukkan bahwa nilai produk yang Agama Islam SMAN 2 Sigli membuat
dibuat oleh guru sudah baikdan dapat media pembelajaran menggunakan
digunakan dalam pembelajaran di kelas. powerpoint pada materi perkembangan
Dari data yang ditampilkan di atas, Islam pada abad pertengahan.
terlihat ada peningkatan aktivitas dan
KESIMPULAN DAN SARAN
kemampuan guru dalam membuat media Berdasarkan hasil penelitian dan
pembelajaran menggunakan powerpoint pembahasan data penelitian, maka dapat
pada materi perkembangan Islam pada ditarik kesimpulan bahwa Penerapan
abad pertengahan. Peningkatan supervisi akademik teknik workshop dapat
perpeserta ditampilkan dalam Diagram meningkatkan kemampuan guru Pendidikan
berikut. Agama Islam SMAN 2 Sigli dalam
membuat media pembelajaran menggunakan
powerpoint pada materi perkembangan
Islam pada abad pertengahan.
Pengawas sekolah dapat
menggunakan Supervisi Akademik teknik
workshop dalam meningkatkan kemampuan
guru terutama dalam pembuatan media
pembelajaran baik dengan basis ICT atau
selainnya.

6 Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2, Oktober 2015


ISSN 2442-9422

DAFTAR PUSTAKA Sudjana, H. Nana. 2012. Supervisi


Pendidikan: Konsep dan
Arsyad, Azhar. 2014. Media Aplikasinya bagi Pengawas
Pembelajaran, Edisi Revisi. Sekolah, Cet. II. Bekasi: Binamitra
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Publishing.

Khamim. 2012. Efektivitas Penggunaan Suprijanto. 2009. Pendidikan Orang


Media Powerpoint dalam Dewasa, dari Teori hingga
Pembelajaran PAI di Kelas X SMA Aplikasi. Cet III. Jakarta: Bumi
Negeri 3 Bantul. Tesis, tidak Aksara.
diterbitkan. Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Talajan, Guntur. 2012. Menumbuhkan
Yogyakarta. Kreativitas dan Prestasi Guru.
Yogyakarta: LaksBang Pressindo.
Nurseto, Tejo. 2011. Membuat Media
Pembelajaran yang Menarik. Uno, Hamzah B. 2007. Profesi
Jurnal Ekonomi&Pendidikan Vol. Kependidikan: Problema, Solusi,
8 No. 1 April 2011 hal 19-35. dan Reformasi Pendidikan di
Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Sagala, H. Syaiful. 2013. Manajemen
Strategik dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan, pembuka ruang
kreativitas, inovasi dan
pemberdayaan potensi sekolah
dalam sistem otonomi sekolah,
Cet. VI. Bandung: Alfabeta.

___________. 2012. Supervisi


Pembelajaran dalam Profesi
Pendidikan Cet. II. Bandung:
Alfabeta.

Sahertian, Piet A.2010. Konsep Dasar


dan Teknik Supervisi Pendidikan,
Cet.II. Jakarta:Rineka Cipta.

Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. 2009.


Media pembelajaran: hakikat,
pengembangan, pemanfaatan dan
penilaian. Bandung: CV Wacana
Prima.

Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2, Oktober 2015 7

Anda mungkin juga menyukai