Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA

PENATAAN KAWASAN KAMPUNG HIJAB

1. Latar Belakang
Percepatan pengembangan dan pembangunankawasan di Kabupaten Bandung semakin
didorong dengan berbagai program infrastruktur dan perekonomian dengan tujuan agar
daya saing daerah meningkat, terdapat tiga faktor yang menjadi pendukungnya yaitu :
a. Peningkatan sumberdaya manusia
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kunci keberhasilan
pembangunan nasional dan daerah.Hal ini dapat disadari oleh karena manusia
sebagai subyek dan obyek dalam pembangunan. Mengingat hal tersebut, maka
pembangunan SDM diarahkan agar benar-benar mampu dan memiliki etos kerja
yang produktif, terampil, kreatif, disiplin dan profesional.Disamping itu juga mampu
memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai ilmu dan teknologi yang inovatif
dalam rangka memacu pelaksanaan pembangunan nasional.
Kualitas sumberdaya manusia juga memiliki peranan penting dalam meningkatkan
daya saing daerah dan perkembangan investasi di daerah.Indikator kualitas
sumberdaya manusia dalam rangka peningkatan daya saing daerah dapat dilihat dari
kualitas tenaga kerja dan tingkat ketergantungan penduduk untuk melihat
sejauhmana beban ketergantungan penduduk.
b. Peningkatan Iklim investasi
Untuk meningkatkan iklim investasi di Kabupaten Bandung maka yang harus
diperhatikan adalah:
- Kemudahan perijinan
Investasi yang akan masuk ke suatu daerah bergantung kepada daya saing
investasi yang dimiliki oleh daerah yang bersangkutan. Daya saing investasi
suatu daerah tidak terjadi dengan serta merta. Pembentukan daya saing
investasi berlangsung secara terus-menerus dari waktu ke waktu dan
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya kemudahan perijinan, kemudahan
dalam memperoleh perijinan dan berapa lama proses dilakukan.
- Pengenaan pajak daerah
Meningkatkan pengenaan pajak daerah menjadi salah satu sektor yang mampu
mendorong investasi.
- Status desa (Persentase Desa Berstatus Swasembada Terhadap Total Desa)
Pembangunan desa dalam jangka panjang ditujukan untuk memperkuat dasar-
dasar sosial ekonomi perdesaan yang memiliki hubungan fungsional yang kuat
dan mendasar dengan kota-kota dan wilayah di sekitarnya. Pembangunan desa
dan pembangunan sektor yang lain di setiap pedesaan akan mempercepat
pertumbuhan desa menjadi desa swasembada yang memiliki ketahanan di
segala bidang dan dengan demikian dapat mendukung pemantapan ketahanan
nasional. Berdasarkan statusnya, desa/kelurahan diklasifikasikan menjadi 3
(tiga), yakni desa swadaya (tradisional); desa swakarya (transisional); dan desa
swasembada (berkembang).
c. Peningkatan fasilitas wilayah/infrastruktur
Suatu fasilitas wilayah dan infrastruktur menunjang daya saing daerah dalam
hubungannya dengan ketersediaannya (availability) dalam mendukung aktivitas
ekonomi daerah di berbagai sektor di daerah dan antar-wilayah. Infrastruktur adalah
penunjang daya saing daerah dalam hubungannya dengan ketersediaan (availability)
fasilitas untuk mendukung aktivitas ekonomi daerah di berbagai sektor di daerah dan
antar-wilayah. Semakin lengkap ketersediaan wilayah/infrastruktur, semakin kuat
dalam menghadapi daya saing daerah.
Gambaran umum kondisi daya saing daerah terkait dengan fasilitas
wilayah/infrastruktur dapat dilihat dari aksesibilitas daerah, penataan wilayah,
fasilitas bank dan non bank, ketersediaan air bersih, fasilitas listrik, ketersediaan
restoran dan rumah makan serta ketersediaan penginapan.
Pengembangan dan pembangunan kawasa/wilayah tersebut harus seiring dengan visi
dan misi Kabupaten Bandung yaitu :

VISI KABUPATEN BANDUNG :


"Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Sinergi Pembangunan Perdesaan,
Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan"

MISI KABUPATEN BANDUNG :


Untuk mewujudkan Visi di atas, disusun Misi sebagai langkah pelaksanaan Visi oleh
Pemerintah Kabupaten Bandung yaitu:
1. Meningkatkan kualitas dan cakupan layanan pendidikan.
2. Mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan.
3. Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang terpadu tata ruang wilayah dengan
memperhatikan aspek kebencanaan.
4. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat.
5. Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif.
6. Meningkatkan Kelestarian Lingkungan Hidup.
7. Meningkatkan Kemandirian Desa.
8. Meningkatkan reformasi birokrasi.
9. Meningkatkan Keamanan dan Ketertiban Wilayah
Misi untuk mendukung daya saing daerah adalah menciptakan pembangunan ekonomi
yang memiliki keunggulan kompetitif dan menigkatkan kemandirian desa. Dalam upaya
misi tersebut pemerintah Kabupaten Bandung menerapkan program “ 1000 Kampung “,
dengan program unggulan prioritas melalui program pengembangan destinasi
pariwisata, program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan, program
peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa, dan program
pengembangan lembaga ekonomi perdesaan.
Salah satu program 1000 kampung adalah pengembangan kawasan Kampung Hijab di
Desa Cicalengka Kulon, dan Desa Cicalengka Wetan Kecamatan Cicalengka, dengan
pusat kawasan di Desa Cicalengka Wetan.

2. Maksud dan Tujuan


Maksud penataan kawasan Kampung Hijabadalah untuk mewujudkan penataan kawasan
Kampung Hijabyang mampu menjadi andalan dalam meningkatkan daya saing daerah,
sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah tersusunya perencanaan fasilitas
kawasan/infrastruktur Kampung Hijabsebagai upaya meningkatkan meningkatkan ekonomi
kreatif dan kemandirian desa.

3. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai adalah :
a. Tersusunnya rencana tapak kawasan Kampung Hijabyang mampu menarik minat investasi
dan menjadi daya tarik wisata
b. Tersusunnya rencana fasilitas/infrastruktur kawasan yang memadai
c. Tersusunnya landmark kawasan sebagai ciri khas kawasan Kampung Hijab
d. Tersusunnya indikasi program penataan kawasan Kampung Hijab

4. Ruang Lingkup
a. Ruang lingkup wilayah
Lingkup wilayah untuk kawasan Kampung Hijabadalah Desa Cicalengka Wetan Kecamatan
Cicalengka sebagai pusat kawasan
b. Ruang lingkup pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan adalah :
- Tahap Persiapan
Mempersiapkan langkah dan strategi dalam penataan kawasan Kampung Hijabyaitu
Menyamakan persepsi penataan kawasan, menyusun jadwal pelaksanaan,
mempersiapkan bahan-bahan untuk survey, mempersiapkan tenaga untuk survey,
mempersiapkan peralatan survey yang dibutuhkan, melakukan koordinasi awal dengan
pemerintahan setempat dan masyarakat Kampung Hijab.
- Tahap Pelaksanaan
- Melaksanakan survey lapangan :
- Melakukan wawancara dengan masyarakat Kampung Hijab
- Melakukan pengukuran menggunakan GPS
- Melakukan pemetaan delianiasi kawasan skala 1 : 1000
- Mengidentifikasi secara visual dengan menggunakan drone untuk mengetahui
kondisi eksisting kawasan Kampung Hijab.
- Melakukan survey instansional ke instansi terkait untuk mengumpulkan data dan
program/rencana yang disusun oleh intansi terkait.
- Membuat peta rencana tapak kawasan Kampung Hijab
- Membuat peta rencana tapak fasilitas/infrastruktur kawasan Kampung Hijab
- Melakukan pembasahan penataan Kampung Hijabdengan instansi terkait

5. Keluaran
Keluaran yang ingin dicapai adalah
- Rencana Tapak Kawasan Kampung Hijabskala 1 : 1000
- Rencana Fasilitas/Infrastruktur Kawasan Kampung Hijabskala 1 : 5000
- Indikasi program penataan kawasan Kampung Hijab

6. Pembiayaan
Pekerjaan penataan kawasan Kampung Hijabdibiayai dari APBD Kabupaten Bandung Tahun 2018
sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

7. Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan penataan kawasan Kampung Hijabdilaksanakan selama 45 (empat puluh lima) hari
kalender terhitung sejak penandatanganan kontrak.

8. Tenaga
a. Tenaga Ahli :
- Team Leader/Ahli Arsitektur, berpendidikan S1 Teknik Arsitektur, sebanyak 1 orang
dengan penugasan selama 45 (empat puluh lima) hari kalenderdan memiliki pengalaman
di bidang penataan kawasan selama 4 tahun.
- Ahli Perencanaan Kota, berpendidikan S1 Teknik Perencanaan Kota (Planologi) sebanyak
1 orang dengan penugasan selama 45 (empat puluh lima) hari kalender dan memiliki
pengalaman di bidang perencanaan kawasan selama 4 tahun.
b. Tenaga Pendukung
- Surveyor sebanyak 1 orang
- Administrasi/Operator Komputer sebanyak 1 orang
- Drafter sebanyak 1 orang.
9. Pelaporan
Laporan yang harus diserahkan adalah :
a. Laporan Pendahuluan, sebanyak 5 (lima) eksemplar diserahkan 15 (lima belas) hari kalender
setelah SPMK terbit.
b. Laporan Akhir, sebannyak 5 (lima) eksemplar diserahkan 45 (empat puluh lima) hari kalender
setelah SPMK terbit.
c. Album Peta A3 sebanyak 3 (tiga album)
d. Softcopy berupa Compak Disk (CD) sebanyak 5 (lima) buah berisikan semua laporan dan
peta.
Demikian kerangka acuan ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan penataan
kawasan Kampung Hijab.

Soreang, Januari 2018


Menyetujui,
Kepala Bidang Penataan Ruang
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
selaku,
Kuasa Pengguna Anggaran

HJ. Yani Mahayani, ST, MAP


NIP. 19600510 198212 2 002

Anda mungkin juga menyukai