Anda di halaman 1dari 92

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN

PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP RENTABILITAS


EKONOMI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
SUBSEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN
YANG TERDAFTAR DI BEI

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Ahli Madya

Oleh:

MEVA ARYANTI

NIM: 12001097

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN

BATAM

2017
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Meva Aryanti

NIM :12001079

Prodi :Akuntansi

Peminatan : Akuntansi Keuangan

Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang saya susurl dengan judul :

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPTITARAN PIUTANG DAN


, PERTUMBUHAN PERUSAIIAANTERHADAPRENTABILITAS
EKONOMI PADA PERUSAHAAN MANTIFAKTTIR SUB
SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG
TERDAFTAR DI BEI

adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari
tugas akhir orang lain. Apabila kemudian hari pernyataan Saya tidak benar, maka
Saya bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan
bilamana diperlukan

Batam,30 Juli20l7

Yang m embuat perny ataan,

ffiremzu r,*"i
"ffiMPFHW, i

W";;^-'Wry
Meva Arvanti
NrM. 12001079
RIWAYAT HIDUP

Nama : Meva Aryanti


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Batam, 19 Mei 1994
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat Rumah : Perum Putra Jaya Residence Cluster A Blok G 25
Alamat Email : mevaaryanti@gmail.com

Pendidikan Formal :
Sekolah Dasar (2000 - 2006) : SD N 14 Batam
SMP (2006 - 2009) : SMP N 29 Batam
SMA (2009 - 2012) : SMA N 9 Palembang
Perguruan Tinggi (2014 - 2017) : D3 Program Studi Akuntansi Akademi
Permata Harapan

Riwayat Pekerjaan :
1. Staff Finance - PT.Gici Sukses Bersama ( Februari 2013- Mei 2017)
2. Staff Admin - PT Kurnia Holly Utama ( Agustus 2017- )
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang

dilimpahkan-Nya, khususnya dalam penyusunan penelitian ini. Sehingga penulis

dapat menyelesaikan tugas akhir ini ini yang berjudul “Pengaruh Perputaran Kas,

Perputaran Piutang dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Rentabilitas Ekonomi

pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia”. Tugas Akhir ini disusun guna melengkapi persyaratan

dalam menyelesaikan kelulusan studi pada Program Diploma (D3) Akademi

Akuntansi Permata Harapan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak

yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini baik secara moril maupun

materiil, khususnya kepada :

1. Joko Setiawan, S.E., M.M. selaku Direktur Akademi Akuntansi Permata

Harapan

2. Hermaya Ompusunggu, SE., M.Ak selaku Ketua Program Studi Akademi

Akuntansi Permata Harapan yang telah banyak memberikan nasehat serta

bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Ibu Alfonsa Dian Sumarna, SE., M,Si.Ak., CA selaku dosen pembimbing

yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, dan membantu,

memberikan saran – saran serta, dorongan sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini.

i
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Akademi Akuntansi Permata

Harapan yang telah memberikan seluruh dedikasinya dalam mengajar dan

membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan.

5. Keluarga yang telah memberikan segala kasih sayang dan perhatiannya yang

begitu besar terutama Ayah dan Ibu penulis sehingga penulis merasa

terdorong untuk menyelesaikan studi agar dapat mencapai cita-cita dan

memenuhi harapan Ayah dan Ibu.

6. Yuliana, Jessika Deverda dan Abim Azhari adik adik yang selalu mendorong

dan memberikan bantuan baik secara moril maupun materiil selama ini agar

dapat menyelesaikan tugas akhir.

7. Teman–teman seperjuangan Akuntansi yang senantiasa menjadi teman kuliah

yang telah melalui banyak suka-duka bersama.

8. Devita Lestari dan Sondang Ester sahabat – sahabat yang selalu memberikan

semangat dan motivasinya.

9. Semua pihak yang telah membantu, memberikan semangat serta doanya

kepada penulis, yang tidak dapat penulis sampaikan satu per satu. Terima

kasih banyak semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan semuanya.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari penyusunan tugas akhir ini,

untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Batam, 30 Juli 2017

Meva Aryanti

Penulis

ii
Abstrak
Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Pertumbuhan Perusahaan
terhadap Rentabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan
Minuman yang Tedaftar di Bursa Efek Indonesia

Oleh:
Meva Aryanti
Dosen Pembimbing
Alfonsa Dian Sumarna, SE., M.Si.Ak., CA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perputaran kas, perputaran
piutang dan pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh terhadap rentabilitas yang
dalam penelitian ini diwakili oleh ROE .Berdasarkan hasil analisis menggunakan
metode regresi linear berganda, uji f dan uji t menunjukkan bahwa secara parsial
perputaran kas, perputaran piutang dan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap rentabilitas. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi t
perputaran kas sebesar 0,078 ˃ 0,05 dan nilai signifikansi t perputaran piutang
sebesar 0,457 ˃ 0,05. Serta nilai signifikansi t pertumbuhan perusahaan 0,981 > 0,005
Demikian juga dengan hasil uji F atau secara simultan diperoleh hasil bahwa
perputaran kas, perputaran piutang dan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh
signifikan. Hal ini dibuktikan oleh nilai signifikansi F sebesar 0,304 ˃0,05. Nilai R
Square sebesar 0,090 yang berarti bahwa sebesar 9 % variasi variabel rentabilitas.
perputaran kas, perputaran piutang dan pertumbuhan perusahaan dapat berpengaruh
terhadap besarnya ROE sebesar 9%, sedangkan sisanya sebesar 91% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti didalam model penelitian ini.

Kata kunci : Perputaran kas, perputaran piutang pertumbuhan perusahaan dan


rentabilitas.

iii
Abstract
The Influence of Cash Turnover, Receivable Turnover and Corporate Growth on
Rentabilitas in Manufacturing Companies Food and Beverage Sub Sector Listed
on Indonesia Stock Exchange

By:
Meva Aryanti
Advisor Lecturer :
Alfonsa Dian Sumarna, SE., M.Si.Ak., CA
This study aims to determine whether the cash turnover, receivable turnover
and corporate growth have an influence on rentabilitas in this study is represented by
ROE. Based on the results of analysis using multiple linear regression method, f test
and t test show that partially cash turnover, receivable turnover and corporate
growth have no significant effect on profitability. This is evidenced by the
significance value of cash turnover of 0.078 ˃ 0.05 and the significance value of
receivable turnover of 0.457 ˃ 0.05. As well as the significance value of the
company's growth 0.981> 0.005 Similarly, the F test results or simultaneously
obtained results that cash turnover, receivables turnover and corporate growth has
no significant effect. This is evidenced by the value of significance F of 0.304 ˃0.05.
R Square value of 0.090 which means that 9% of variability variables rentability.
Cash turnover, receivable turnover and corporate growth can affect the amount of
ROE by 9%, while the remaining 91% is influenced by other variables not examined
in this research model.
Keywords: Cash turnover, receivable turnover, corporate growth
and rentabilitas.

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

ABSTRAKSI ..................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Penelitian ............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 4

C. Batasan Masalah .......................................................................... 4

D. Rumusan Masalah........................................................................ 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6

G. Sistematika Pembahasan ............................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS ............. 9

A. Kajian Teori .............................................................................. 9

v
2.1 Perputaran Kas ................................................................... 9

2.1.1 Pengertian Kas.................................................. 9

2.1.2 Sumber dan Penggunaan Kas .......................... 10

2.1.3 Aliran Kas Dalam Perusahaan ......................... 11

2.1.4 Manajemen Kas yang Efesien .......................... 12

2.1.5 Perputaran Kas ................................................. 13

2.2. Perputaran Piutang ............................................................. 15

2.2.1 Pengertian Piutang ............................................ 15

2.2.2 Kasifikasi Piutang ............................................ 15

2.2.3 Perputaran Piutang ........................................... 16

2.3 Pertumbuhan Perusahaan ..................................................... 16

2.3.1 Pengertian Pertumbuhan Perusahaan ................ 17

2.3.2 Laba.................................................................. 17

2.3.3 Pertumbuhan Laba ............................................ 18

2.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba 19

2.4. Rentabilitas Ekonomi ......................................................... 19

2.4.1 Pengertian Rentabilitas ..................................... 19

vi
2.4.2 Faktor yang Mempengaruhi Rentabilitas .......... 20

2.5 Penelitian Terdahulu ............................................................ 23

2.6 Kerangka Pemikiran ............................................................ 32

2.7 Hipotesis.............................................................................. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 34

A. Jenis, tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 34

B. Populasi dan Sampel ................................................................ 35

3.1.1 Pengertian Populasi .......................................................... 35

3.1.2 Pengertian Sampel ............................................................ 35

C. Jenis dan Sumber Data .............................................................. 37

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 38

E. Instrumen Penelitian .................................................................. 38

F. Teknik Analisis Data ................................................................. 42

3.4.1 Uji Asumsi Hasil .............................................................. 42

3.4.1.1 Uji Normalitas ............................................................... 43

3.4.1.2 Uji Asumsi Autokorelasi ............................................... 44

vii
3.4.1.3 Uji Asumsi Heteroskedastisitas ..................................... 45

3.4.1.4 Uji Asumsi Multikolonieitas .......................................... 46

G. Pengujian Hipotesis ................................................................... 46

3.5.1 Uji Analisis Regresi Berganda .......................................... 46

3.5.2 Uji Determinasi (R2) ......................................................... 48

3.5.3 Uji Parsial ( t -test ) .......................................................... 48

3.5.3 Uji Simultan ( F-test ) ...................................................... 49

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN...................................................... 51

A. Statistik Deskriptif ........................................................................ 51

B. Hasil Pengujian Asumsi Klasik..................................................... 53

4.2.1 Hasil Uji Normalitas ......................................................... 53

4.2.2 Hasil Uji Autokorelasi ...................................................... 56

4.2.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................ 57

4.2.4 Hasil Uji Multikolonieritas ............................................... 58

C. Hasil Uji Analisis Regresi Berganda............................................. 59

D. Hasil uji Hipotesis ........................................................................ 61

4.4.1 Hasil Uji Koefisien Determinan (R2) ................................... 61

viii
4.4.2 Hasil Uji t ............................................................................ 62

4.4.3 Hasil Uji F ........................................................................... 64

E. Pembahasan Hasil penelitian ........................................................ 65

BAB V KESIMPULAN .................................................................................... 66

A. Kesimpulan ..................................................................................... 67

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahuli................................................................. 27

Tabel 3.1 Daftar nama kode sampel perusahaan ....................................................... 36

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel ................................................................... 42

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ................................................................................... 52

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas.................................................................................. 55

Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi .............................................................................. 56

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas ....................................................................... 58

Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Berganda ...................................................................... 59

Tabel 4.6 Hasil Uji Determinasi (R2) ........................................................................ 61

Tabel 4.7 Hasil Uji t .................................................................................................. 62

Tabel 4.8 Hasil Uji F ................................................................................................ 65

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 32

Gambar 4.1 Uji Normalitas P Plot ............................................................................... 53

Gambar 4.2 Uji Normalitas Histogram ......................................................................... 54

Gambar 4.3 Uji Normalitas Scatterplot ........................................................................ 57

xi
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada umumnya kinerja perusahaan dinilai dari tingkat perolehan laba yang

maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal, bertumbuh serta berkembang

dalam persaingan usaha yang ketat. Namun untuk mempertahankan kelangsungan

hidup, perusahaan harus memiliki strategi yang baik dan sesuai dengan karakter

perusahaan. Perusahaan harus berupaya untuk terus meningkatkan kinerja keuangan

dengan cara merencanakan, menggunakan dan mengelolah sumber dayanya secara

efektif dan efesien juga dituntut untuk dapat menghasilkan keputusan keputusan yang

menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan dimasa mendatang. Salah satu

sumber daya yang paling penting dalam perusahaan adalah kas dan piutang.

Perusahaan yang mampu memilih strategi dengan tepat serta mampu mengolahnya

akan dapat mempertahankan dan mengungguli persaingan dalam pertumbuhan dan

perolehan laba serta mampu bertahan dalam siklus kehidupan bisnis dalam jangka

waktu yang panjang.

Bagi perusahaan ukuran keberhasilan belum cukup hanya dilihat dari besarnya

laba yang diperoleh. Masalah rentabilitas adalah lebih penting dari masalah laba

saja, karena laba yang besar saja belum merupakan ukuran bahwa perusahaan

tersebut itu telah dapat bekerja dengan efisien. Efesiensi baru dapat diketahui dengan

membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau

1
2

modal yang menghasilkan kekayaan tersebut, atau dengan kata lain menghitung

Rentabilitas nya.

Rentabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba yang

diperoleh dari modal-modal yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam

memperoleh keuntungan atau laba dalam periode tertentu. Rentabilitas yang tinggi

menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menjalankan operasinya, ini berarti

perusahaan memiliki kemampuan besar dalam menghasilkan laba. Berhubungan

dengan itu, maka bagi perusahaan pada umumnya usahanya lebih diarahkan untuk

mendapatkan titik rentabilitas maksimal dari pada laba maksimal. Rentabilitas

perusahaan dapat diukur dengan rasio rentabilitas. Rasio rentabilitas atau disebut

juga profitabilitas didapat dengan membandingkan antara laba dengan aktiva atau

modal yang menghasilkan laba. Pada penelitian ini penulis menghitung rentabilitas

dengan menggunakan tolak ukur Return On Equity (ROE). Untuk dapat mencapai

ROE yang maksimal dari suatu perusahaan tidak lepas dari pengelolahan kas, piutang

dan pertumbuhan labanya. Tingkat perputaran kas dan piutang yang tinggi dapat

memaksimalkan rentabilitasnya.

Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk

meningkatkan size. Pertumbuhan perusahaan pada umumnya dipengaruhi beberapa

faktor, yaitu faktor internal, eksternal dan pengaruh iklim industri lokal.

Pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan beberapa cara, misalnya dengan

melihat pertumbuhan penjualannya dan melihat pertumbuhan laba operasi perusahan


3

selain itu juga pertumbuhan dapat diukur dengan pengukuran pertumbuhan modal

sendiri.

Perputaran piutang berasal dari lamanya piutang diubah menjadi kas. Investasi

yang tertanam di piutang diharapkan terjadi pertputaran yang relatif cepat dengan

periode rata rata pengumpulan piutang yang pendekatannya antara lain dilakukan

dengan cara menetapkan periode kredit. Posisi piutang dan taksiran waktu

pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang

tersebut. Sedangkan tingkat perputaran kas menunjukan kecepatan perubahan

kembali aktiva lancar menjadi kas melalui penjualan.

Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan industri pengolahan bahan

baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi lalu menjualnya kepada

konsumen. Perusahaan makanan dan minuman adalah salah satu perusahaan

manufaktur yang mecatatkan saham nya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan

makanan dan minuman merupakan perusahaan yang memiliki konsumen yang

banyak di Indonesia. Pada masa sekarang konsumen semakin menyukai makanan

instan karena dinilai lebih praktis. Sebagai salah satu industri yang memiliki prospek

baik sudah seharusnya saham industri makanan dan minuman terbuka di Indonesia

cukup aktif di perdagangankan di lantai bursa. Industri ini memiliki tingkat

pertumbuhan yang cukup tinggi dan dapat bertahan dalam jangka panjang. Hal ini

sangat mungkin dilihat dari pola hidup masyarakat Indonesia yang konsumtif dan

jumlah penduduk Indonesia yang sangat tinggi mendukung pertumbuhan industri

makanan dan minuman.


4

Berdasarkan uraian diatas maka penulis sangat tertarik untuk melakukan

penelitian pada perusahaan agar dapat lebih memahami mengenai hubungan antara

perputaran kas, perputaran piutang dan pertumbuhan perusahaan dengan tingkat

rentabilitas ekonomi. Oleh karena itu penelitian ini diberi judul “ Pengaruh

Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap

Rentabilitas Ekonomi Pada Perusahaan Manufaktur subsektor makanan dan

minuman yang Terdaftar Di BEI”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Perputaran kas dapat mempengaruhi Rentabilitas Ekonomi

2. Perputaran piutang dapat mempengaruhi Rentabilitas Ekonomi

3. Pertumbuhan perusahaan dapat mempengaruhi Rentabilitas Ekonomi

4. Perputaran kas, perputaran piutang dan pertumbuhan perusahaan dapat

mempengaruhi Rentabilitas Ekonomi

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu luas dan lebih terarah perlu adanya batasan

penelitian, antara lain :

1. Periode penelitian yang diamati adalah tahun 2014-2016

2. Penelitian dilakukan hanya melihat faktor perputaran kas, perputan piutang,

pertumbuhan perusahaan dan tingkat rentabilitas perusahaan

3. Indikator rentabilitas yang digunakan yaitu Return Of Equity (ROE)

4. Perusahaan manufaktur yang dipilih adalah subsektor makanan dan minuman


5

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukankan di atas, maka penulis

mengidentifikasikan beberapa masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini,

adalah sebagai berikut :

1. Apakah perputaran kas ( Cash Turn Over ) berpengaruh terhadap

rentabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) ?

2. Apakah perputaran piutang ( Receivable Turn Over ) berpengaruh terhadap

rentabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) ?

3. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap rentabilitas pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ?

4. Apakah perputaran kas ( Cash Turn Over ) , perputaran piutang ( Receivable

Turn Over ) dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap

rentabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) ?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah dalam penelitian ini maka tujuan penelitian

yaitu :

1. Untuk menguji pengaruh perputaran kas ( Cash Turn Over ) terhadap

rentabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI).
6

2. Untuk menguji pengaruh perputaran piutang ( Receivable Turn Over )

terhadap rentabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI).

3. Untuk menguji pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap rentabilitas

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

4. Untuk menguji pengaruh perputaran kas ( Cash Turn Over ), perputaran

piutang ( Receivable Turn Over ) dan pertumbuhan perusahaan terhadap

rentabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

F. Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini dapat diharapkan memberi manfaat sebagai

berikut :

1.1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis sekurang

kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia

pendidikan.

1.2. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis

Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan

penulis mengenai perputaran kas, perputaran kas dan piutang,

pertumbuhan perusahaan dan rentabilitas ekonomi melalui penerapan

ilmu dan teori yang diperoleh dibangku perkuliahan dan


7

mengaplikasikannya ke dalam penelitian ini untuk mencapai hasil yang

diharapkan dan yang pastinya berguna di waktu mendatang

b Bagi perusahaan bersangkutan

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi atau gambaran

mengenai perputaran kas, perputaran piutang, pertumbuhan perusahaan

dan rentabilitas ekonomi sehingga dapat dijadikan umpan balik dan

informasi bagi kemajuan perusahaan yang akan datang.

c. Bagi pihak lain

hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber

informasi yang dapat bermanfaat bagi pihak lain terutama untuk

mengetahui lebih jauh tentang pengaruh perputaran kas, perputaran

piutang dan pertumbuhan perusahaan terhadap rentabilitas ekonomi pada

perusahaan manufaktur di bursa efek Indonesia khususnya perusahaan

yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman. Serta menjadi

bahan masukan dalam penelitian serupa pada penelitian yang akan

datang.

G. Sistematika Pembahasan

Agar penyusunan ini sistematis, padat, jelas serta dapat digunakan sebagaimana

mestinya, maka peneliti melakukan penulisan dengan menguraikan secara

sistematis sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
8

Pada bab ini berisi tentang : latar belakang, perumusan masalah, pembatasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika pembahasan atas

penyusunan tugas akhir ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Pada bab ini akan diuraikan secara teoriti mengenai pengertian perputaran

kas, perputaran piutang, pertumbuhan perusahaan dan rentabilitas ekonomi,

penelitian terdahulu serta kerangka pemikiran dan hipotesis pemikiran

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Pada bab ini membahas tentang : jenis dan sumber data, teknik pengumpulan

data, variabel penelitian dan metode analisa data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan menganalisis pengaruh perputaran kas, perputaran piutang,

pertumbuhan perusahaan terhadap tingkat rentabilitas (ROE) berdasarkan

sumber data dengan beberapa macam uji asumsi klasik dan uji hipotesis serta

membahas hasil penelitian berdasarkan uji-uji tersebut.

BAB V PENUTUP

Pada bab terakhir ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil

penelitian dan saran yang perlu diajukan yang mungkin bermanfaat bagi

perusahaan maupun pembaca Tugas Akhir.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

2.1. Perputaran Kas

2.1.1 Pengertian Kas

Kas dapat diartikan sebagai nilai kontan yang ada dalam perusahaan, termasuk

pos-pos lain yang dalam jangka waktu dekat dapat digunakan sebagai alat

pembayaran kebutuhan financial, yang mempunyai sifat yang paling tinggi

likuiditasnya. Menurut Sudarwanto, dalam Dewi Susanti (2016), menyatakan bahwa

kas merupakan aktiva lancar yang paling likuid (cair) dan terdiri dari “pos-pos” yang

berlaku sebagai alat tukar dan memberikan dasar bagi pengukuran akuntansi.

Sedangkan menurut Sartono (2010 : 415), menyatakan bahwa kas merupakan seluruh

uang tunai yang ada ditangan dan dana yang disimpan di bank dalam berbagai bentuk

seperti deposito, rekening Koran.

Dari beberapa pengertian diatas , maka dapat disimpulkan kas merupakan

uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan ataupun untuk

investasi dalam bentuk aktiva tetap, serta digunakan untuk memenuhi kewajiban

financial yang segera harus dipenuhi. Berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki

perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Hal ini menunjukan

bahwa perusahaan tersebut mempunya resiko yang lebih kecil untuk tidak dapat

memenuhi kewajiban finansialnya.

9
10

2.1.2 Sumber Dan Penggunaan Kas

Kas merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat

likuiditasnya. Berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan akan

semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan

tersebut mempunyai resiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban

finansialnya, tetapi tidak berarti bahwa perusahaan harus berusaha untuk

mempertahankan kas yang sangat besar, karena semakin banyak kas maka semakin

banyak uang yang menganggur sehingga akan memperkecil keuntungan.

Sumber penerimaan kas dalam perusahaan pada dasarnya dapat berasal

dari :

1. Hasil penjualan jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud maupun

yang tidak berwujud atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang

diimbangi dengan penambahan kas.

2. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal

oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas.

3. Pengeluaran surat bukti utang baik jangka pendek (wesel) maupun utang

jangka panjang (utang, obligasi, utang hipotek, atau hutang jangka panjang

yang lain.

4. Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi

dengan penerimaan kas pembayaran, berkurangnya persedian barang

dagangan karena adanya penjualan secara tunai, adanya penurunan surat

berharga karena adanya penjualan dan sebagainya.


11

5. Adanya penerimaan kas sewa, bunga atau deviden dari investasinya,

sumbangan ataupun hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan

pembayaran pajak pada periode periode sebelumnya.

Adapun penggunaan atau pengeluaran kas dapat disebabkan oleh adanya transaksi

transaksi sebagai berikut :

1. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun

jangka panjang serta pembelian aktiva tetap lainnya.

2. Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengembalian kas

perusahaan oleh pemilik perusahaan.

3. Pelunasan pembayaran angsuran utang jangka pendek maupun utang jangka

panjang.

4. Pembelian barang dagang secara tunai, adanya pembayaran biaya operasi

yang meliputi upah dan gaji, pembelian peralatan kantor, pembayaran sewa,

bunga, premi asuransi, iklan dan lainnya.

5. Pengeluran kas untuk pembayaran deviden, pembayaran pajak, denda denda

dan sebagainya.

2.1.3 Aliran Kas Dalam Perusahaan

Dalam perusahaan, kas dapat dilihat dari suatu aliran. Aliran diperlukan untuk

mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya.

Dalam setiap entitas usaha kas merupakan komponen utama aktiva lancar. Dari segi

perputarannya pola kas meliputi kas masuk ( cash in flow) dan kas keluar ( cas Out

flow ). Apabila kas masuk lebih besar dari pada kas keluar maka perusahaan akan
12

menjadi besar atau over investment dalam kas. Besarnya kas ini akan menjadi tingkat

likuidasi pada perusahaan. Meskipun demikian perusahaan akan mengalami kerugian

karena semakin besar uang yang menganggur dalam perushaan maka tingkat

profitabilitas perusahaan akan menurun. Demikian pula sebaliknya apabila aliran kas

masuk lebih kecil daripada kas keluar yang disebabkan oleh perusahaan yang hanya

mengejar profitabilitas saja, maka kas yang tersedia dalam perusahaan akan menjadi

kecil. Tindakan seperti ini akan menempatkan perusahaan dalam keadaan likuid

apabila sewaktu waktu terjadi tagihan hutang (Ngakan Putu Teja, 2016)

2.1.4 Manajemen Kas Yang Efisien

Investasi pada aktiva tetap, aliran kas masuk dan aliran kas keluar akan

mempengaruhi besar kecilnya yang tersedia pada suatu entitas tersebut. Apabila

aliran kas masuk lebih besar dari pada kas keluar maka kas yang tersedia pada

perusahaan akan menjadi besar (overinvestment) dalam kas. Besarnya kas ini akan

menaikkan tingkat likuiditas pada perusahaan. Meskipun demikian, perusahaan akan

mengalami kerugian karena makin besarnya kas maka makin besarnya uang yang

menganggur dalam perusahaan sehingga tingkat profitabilitas perusahaan semakin

turun.

Strategi dasar yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam mengelola kasnya

adalah sebagai berikut :

1. Membayar hutang dagang selambat mungkin asal jangan sampai

mengurangi kepercayaan pihak supplier (pemasiok) kepada perusahaan.


13

2. mengelola persediaan seefesien mungkin agar inventory dapat

ditingkatkan.

3. mengumpulkan piutang secepat mungkin tetapi jangan sampai

menyebabkan menurunnya volume penjualan karena ketatnya

kebijaksanaan kredit yang dijalankan.

Penerapan strategi strategi tersebut diatas memungkinkan perusahaan bekerja

secara lebih efisien, khususnya dalam penggunaan kas.

2.1.5 Perputaran Kas ( Cash Turn Over )

Perputaran kas merupakan kemampuan kas menghasilkan pendapatan

sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam suatu periode tertentu.

Tingkat perputaran kas merupakan efisiensi penggunaan kas yang dilakukan oleh

perusahaan karena tingkat perputaran kas menggambarkan kecepatan arus kas

kembalinya kas yang telah ditanamkan di dalam modal kerja. Perputaran kas

diketahui dengan membandingkan jumlah pendapatan dan pemberian pinjaman

dengan jumlah kas rata rata.

Menurut Riyanto dalam Dewi Susanti (2016), semakin tinggi perputaran kas

akan semakin baik, karena ini berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya dan

keuntungan yang diperoleh akan semakin besar. Sedangkan menurut Syamsudin

dalam Dewi Susanti (2016), menyatakan bahwa perputaran kas adalah berputarnya

kas menjadi kas kembali dalam jangka waktu satu tahun. Rasio ini digunakan untuk

mengetahui kecepatan perputaran kas dalam periode tertentu dan dibandingkan


14

dengan tahun berikutnya apakah terjadi peningkatan perputaran kas atau sebaliknya

mengalami penurunan.

Adapun rumusan dari perputaran kas :

Penjualan Bersih
Perputaran Kas =
Rata Rata Kas

Rasio perputaran kas digunakan untuk mengukur tingkat kesedian kas untuk

membayar tagihan (utang) dan biaya biaya yang berkaitan dengan penjualan. Hasil

perhitungan perputaran kas dapat diartikan sebagai beriku :

1. Apabila rasio perputaran kas tinggi, ini berarti ketidakmampuan perusahaan

dalam membayar tagihannya.

2. Sebaliknya apabila rasio perputaran kas rendah, dapat diartikan kas yang

tertanam pada aktiva sulit di cairkan dalam waktu singkat sehingga

perusahaan harus bekerja keras dengan kas yang lebih sedikit.

Dengan mengetahui rumus diatas, sehingga dapat diketahui strategi dalam upaya

meminimumkan penyedian kas adalah :

1. Memperpanjang waktu pembayaran utang dagang dengan tidak merusak

kepercayaan supplier kepada perusahaan.

2. Pengolahan persediaan yang efisien, dengan cara :

a. Meningkatkan Raw Material Turnover

b. menurunkan Production cycle percepatan proses produksi


15

c. meningkatkan finished Goods Turnover

3. Mempercepat pengumpulan piutang

2.2 Perputaran Piutang

2.2.1 Pengertian Piutang

Piutang adalah harta perusahaan yang timbul akibat terjadinya transaksi

dari penjualan secara kredit atas barang atau jasa yang dihasilkan oleh

perusahaan. Piutang meliputi semua hak atau klaim perusahaan pada organisasi lain

untuk menerima sejumlah kas, barang, atau jasa dimasa yang akan datang sebagai

akibat kejadian dimasa lalu. Piutang adalah suatu tagihan yang tidak disertai janji

tertulis, dan timbul akibat adanya transaksi penjualan barang atau jasa yang dilakukan

secara kredit, serta memiliki masa atau tanggal jatuh tempo dengan jumlah tertentu

sesuai dengan nilai saat terjadinya transaksi (Komang Dewi, 2016).

2.2.2 Klasifikasi Piutang

Piutang merupakan aktiva lancar yang diharapkan dapat dikonversi menjadi

kas dalam waktu satu tahun dalam satu periode akuntansi. Piutang pada umumnya

timbul dari hasil usaha pokok perusahaan. Namun selain itu piutang dapat juga timbul

dari usaha diluar kegiatan pokok perusahaan. Klasifikasi piutang adalah sebagai

berikut :

1. Piutang usaha

Piutang usaha merupakan segala sesuatu tagihan dari penjualan barang

barang atau jasa yang dilakukan secara kredit oleh perusahaan. Jika tagihan
16

itu didukung dengan tagihan tertulis oleh debitor kepada perusahaan untuk

membayar pada tanggal tertentu, piutang tersebut adalah piutang wasel

2. Piutang Lain Lain

Piutang lain lain merupakan tagihan yang tidak berasal dari penjualan

barang maupun jasa dalam kegiatan normal perusahaan.

2.2.3 Perputaran Piutang

Menurut Kasmir (2013) perputaran piutang merupakan rasio yang

dipergunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode

atau berapa kali dana yang ditahan dalam piutang ini berputar dalam satu periode.

Semakin tinggi rasio menunjukan bahwa modal kerja yang ditanam kan dalam

piutang semakin rendah (bandingkan dalam rasio tahun sebelumnya) dan tentunya

kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Sebaliknya jika rasio semakin rendah ada

over investment dalam piutang. Hal yang jelas adalah bahwa perputaran piutang

memberikan pemahaman tentang kualitas piutang dan kesuksesan penagihan piutang.

Rumusan untuk mencari perputaran piutang adalah sebagai berikut :

Penjualan Kredit
Perputaran Piutang =
Rata Rata Piutang

2.3 Pertumbuhan Perusahaan

2.3.1 Pengertian Pertumbuhan Perusahaan


17

Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk

meningkatkan size. Pertumbuhan perusahaan pada dasar nya dipengaruhi beberapa

faktor, yaitu faktor internal, eksternal, dan pengaruh iklim industri lokal.

Pertumbuhan perusahaan yang cepat maka semakin besar kebutuhan dana untuk

ekspansi. Semakin besar kebutuhan untuk pembiayaan mendatang maka semakin

besar keinginan perusahaan untuk menahan laba. Jadi perusahaan yang tumbuh

sebaiknya tidak membagikan laba sebagai deviden tetapi lebih baik digunakan untuk

ekspansi. Potensi pertumbuhan ini dapat diukur dari besarnya biaya penelitian dan

pengembangan. Pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan beberapa cara

misalnya dengan melihat pertumbuhan penjualannya. Pengukuran ini hanya melihat

pertumbuhan perusahaan dari aspek pemasaran perusahaan saja. Pengukuran yang

lain dengan melihan pertumbuhan laba operasi perusahaan. Dengan melakukan

pengukuran laba operasi perusahaan, kita dapat melihat aspek pemasaran dan juga

efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan sumber daya yang dimilikinya. Pengukuran

berikutnya adalah dengan menghitung laba bersih, simana inputnya petumbuhan laba

bersih ini adalah modal, sedangkan outputnya adalah laba. Pengukuran pertumbuhan

perusahaan yang terakhir adalah melalui pengukuran pertumbuhan modal sendiri.

2.3.2 Laba

Laba adalah suatu ukuran kepengurusan (stewardship) manajemen atas

sumberdaya suatu kesatuan dan ukuran efisiensi manajeman dalam menjalankan

usaha suatu perusahaan. Laba memiliki beberapa karakteristik antara lain sebagai

berikut:
18

1. Laba didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi.

2. Laba didasarkan pada prestasi perusahaan dalam periode tertentu.

3. Laba didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan pemahaman

khusus tentang definisi, pengukuran dan pengakuan pendapatan.

4. Laba memerlukan pengukuran tentang biaya dalam bentuk biaya historis

yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan pendapatan tertentu.

5. Laba didasarkan pada penandingan antara pendapatan dan biaya yang

relevan dan berkaitan dengan pendapatan tersebut.

Laba terdiri dari empat elemen utama yaitu pendapatan (Revenue), beban (Expense),

Keuntungan (gain), dan kerugian (Loss)

2.3.3 Pertumbuhan Perusahaan

Perbandingan yang tepat atas pendapatan dan biaya tergambar dalam laporan

laba rugi. Penyajian laba melalui laporan tersebut merupakan fokus kinerja

perusahaan yang penting. Kinerja perusahaan merupakan hasil dari serangkaian

proses dengan mengorbankan berbagai sumber daya. Adapun salah satu parameter

penilaian kinerja perusahaan tersebut adalah pertumbuhan laba.

Pertumbuhan perusahaan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Laba Thn t- Laba thn t-1


Pertumbuhan Perusahaan=
Laba thn t-1

Pertumbuhan laba yag baik menunjukan kinerja perusahaan juga baik. Dengan kata

lain laba merupakan ukuran kinerja dari suatu perusahaan, sehingga semakin tinggi
19

laba yang dicapai perusahaan, akan mengindikasikan semakin baik kinerja

perusahaan tersebut.

2.3.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan perusahaan

1. Besarnya perusahaan, semakin besarnya suatu perusahaan maka ketepatan

pertumbuhan laba yang diharapkan semakin tinggi.

2. Umur Perusahaan yaitu perusahaan yang baru berdiri kurang pengalaman

dalam meningkatkan laba, sehingga ketepatannya masih rendah.

3. Tingkat Leverage yaitu bila perusahaan memiliki tingkat hutangnya lebih

tinggi, manajer cenderung memanipulasi laba sehingga mengurangi

ketepatan laba.

4. Tingkat penjualan yaitu tingkat penjualan dimasa lalu, yang semakin tinggi

tingkat penjualan dimasa mendatang sehingga pertumbuhan laba semakin

tinggi.

5. Perubahan laba dimasa yaitu semakin besar pertumbuhan laba dimasa lalu,

semakin tidak pasti laba yang diperoleh dimasa yang akan datang.

2.4 Rentabilitas Ekonomi

2.4.1 Pengertian Rentabilitas

Rentabilitas adalah parameter penilaian kesejahteraan dan kesehatan

perusahaan jasa, manufaktur dan badan usaha lainnya dalam menghasilkan laba usaha

dalam kegiatan operasionalnya selama periode tertentu.

a. Rentabilitas Modal Sendiri


20

Menurut Pahlawan dalam Fitria Khairunnisa (2016), bahwa rentabilitas

modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba dengan modal

sendiri di pihak lain. Dimana laba dalam rentabilitas modal sendiri laba

berasal laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing atau bunga

pinjaman dan pajak perseroan. Ditinjau dari kepentingan modal sendiri,

penambahan modal asing hanya hanya dibenarkan jika penambahan

tersebut mempunyai efek finansial yang menguntungan modal sendiri.

b. Rentabilitas Ekonomi

Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal

sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba

tersebut yang dinyatakan dala persentase.

Rentabilitas ekonomi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Laba Bersih
Rentabilitas Ekonomi = X100%
Modal

2.4.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Rentabilitas

Menurut Wasis dalam Syarifa Elwiyana (2007) rentabilitas dipengaruhi oleh

faktor-faktor sebagai berikut :

1. Volume Penjualan

Salah satu indikator untuk mengetahui kemajuan perusahaan adalah

penjualan . dengan demikian bertambahnya penjualan akan menaikan


21

volume pendapatan yang diperoleh perusahaan sehingga biaya biaya akan

tertutup juga. Hal ini akan mendorong perusahaan mengefektifkan modal

untuk mengembangkan usahanya. Dengan penjualan yang tinggi maka

perputaran kas dan piutang akan tinggi dan laba yang diperoleh juga tinggi.

Dengan laba yang tinggi maka rentabilitas ekonomi juga tinggi.

2. Efisiensi Penggunaan Biaya

Modal dan investasi yang diperoleh perusahaan untuk mengembangkan

perusahaannya harus benar benar dipelihara dan dipertanggungjawabkan

secara terbuka. Penggunaan modal harus digunakan untuk usaha usaha

yang tepat dengan pengeluaran yang hemat sehingga keberhasilan usaha

akan tercapai yang secara tidak langsung akan mempengaruhi tingkat

rentabilitas.

3. Profit Margin

Profit Margin adalah laba yang diperbandingkan dengan penjualan. Profit

Margin mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan

berkaitan dengan besarnya penjualan perusahaan.

4. Struktur Modal Perusahaan

Struktur modal adalah pembiayaan pembelanjaan permanent perusahaan

yang terutama hutang jangka panjang, saham preferen/prioritas, dan modal

saham biasa tetapi tidak termasuk hutang jangka pendek.

Beberapa jenis rasio rentabilitas diantaranya adalah Gross Profit Margin,

Operating Margin Ratio, Operating Profit, dan Rate of Return On Investment.


22

1. Gross Margin Profit (GMP)

Adalah rasio pertimbangan antara gross profit (laba kotor) yang diperoleh

setiap rupiah penjualan. Rumus dari rasio ini adalah sebagai berikut :

Laba Kotor
GMP = X 100%
Penjualan

Rasio ini mencerminkan atau menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai

setiap rupiah penjualan atau bila rasio ini dikurangkan terhadap angka 100% maka

akan menunjukkan jumlah yang tersisa untuk menutup biaya operasi dan laba bersih

semakin tinggi rasio ini semakin bagus karena mencerminkan naiknya tingkat

penjualan dan menurunnya beban pokok penjualan.

2. Operating Margin Ratio (OMR)

Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang

diperoleh dari setiap penjualan. Rumus dari rasio ini adalah :

Laba Usaha
OMR = X 100 %
Penjualan

Rasio ini mencerminkan atau menggambarkan laba operasi yang terdapat

dicapai setiap rupiah penjualan.


23

3. Return On Equity (ROE)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk

menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun

preferen. Rumus dari rasio ini adalah :

Laba Setelah Pajak


ROE = X 100%
Total Ekuitas

4. Return On Investment (ROI)

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba diukur dari

jumlah laba sesudah dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aktiva.

Semakin besar rasio ini maka semakin baik. Rumus dari rasio ini adalah :

Laba Sebelum Pajak


OMR = X 100%
Total Aktiva

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai variabel perputaran kas, perputaran piutang,

pertumbuhan perusahaan dan rentabilitas ekonomi telah dilakukan oleh para peneliti

terdahulu. Penelitian terdahulu ini diambil dari jurnal yang telah diterbitkan oleh
24

lembaga penelitian maupun instansi-instansi pendidikan. Adapun penelitian terdahulu

dijelaskan sebagai berikut :

Ngakan Putu Teja Hadinata dan NI Gusti Putu Wirawati (2016) melakukan

penelitian tentang “Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Likuiditas

dan Pertumbuhan Koperasi Pada Rentabilitas Ekonomi”. Penelitian ini dilakukan

pada Koperasi Pasar Srinadi Klukung tahun 2012-2014. Sampel penelitian ini adalah

laporan keuangan masing masing unit usaha pada Koperasi Pasar Srinadi Klukung

yang berjumlah 11 unit usaha pada tahun 2012-2014 yang dipilih dengan metode

nonprobabilitiy sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perputaran

kas dan perputaran piutang berpengaruh positif signifikan terhadap rentabilitas

ekonomi. Sedangkan tingkat likuiditas dan pertumbuhan tidak berpengaruh

signifikan terhadap rentabilitas ekonomi.

Komang Dewi Susanti (2016) melakukan penelitian tentang “Pengaruh

Perputaran Kas dan Piutang Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Koperasi Simpan

Pinjam Swasthi Mandiri Singaraja Tahun 2012-2015”. Tujuan penelitian ini untuk

mengetahui pengaruh perputaran kas terhadap rentabilitas ekonomi, perputaran

piutang terhadap rentabilitas ekonomi dan pengaruh perputaran kas dan piutang

terhadap rentabilitas ekonomi di koperasi simpan pinjam Swasthi mandiri Singaraja

Tahun 2012-2015. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian kausal dengan

pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data adalah dokumentasi, kemudian

diolah dengan analisis regresi dengan variable dummy menggunakan SPSS. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa perputaran kas berpengaruh terhadap rentabilitas,


25

perputaran piutang tidak berpengaruh terhadap rentabilitas. Perputaran kas dan

piutang berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi.

Pt Indah Purnama Sari dan Nyoman Abundanti (2014) melakukan penelitian

tentang “Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan dan Leverage Terhadap Profitabilitas

dan Nilai Perusahaan” pada sektor perusahaan Food and Baverages yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian ini berjumlah 33 sampel yang dipilih dengan

menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil analisis pertumbuhan

perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas, pertumbuhan

perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, leverage

berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas, leverage berpengaruh negatif

signifikan terhadap nilai perusahaan, dan profitabilitas berpengaruh positif signifikan

terhadap nilai perusahaan.

I wayan Septian Aditya Pratama dan I G.A.M Asri Dwija Putri (2013)

melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Tigkat Perputaran Kas, Piutang, dan

Pertumbuhan Jumlah Nasabah Kredit Pada Profitabilitas BPR Di Kota Denpasar”

Periode 2010-2012. Jumlah sampel yang diambil adalah 36 unit, dengan metode

purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi non

partisipan. Regresi linier berganda merupakan teknis analisis yang digunakan.

Berdasarkan hasil analisis, semua model regresi lolos dalam uji asumsi klasik. Ketiga

variabel berpengaruh secara simultan pada profiabilitas BPR DI Kota Denpasar

periode 2010-2012. Pengujian secara parsial menunjukan bahwa hanya variabel


26

pertumbuhan jumlah nasabah kredit yang berpengaruh secara parsial pada

profitabilitas BPR Di Kota Denpasar Periode 2010-2012.

Albertus Karjono dan Amelia Falah Fakrina (2012) melakukan penelitian

tentang “Pengaruh perputaran kas dan Perputaran Piutang Terhadap Rentabilitas

Ekonomi Pada KPRI DI Lingkungan BKN”. Populasi dalam penelitian ini adalah

laporan keuangan KPRI di lingkungan BKN periode 2009-2010 yang berjumlah 13.

Berdasarkan hasil uji parsial untuk perputaran kas dan perputaran piutang terhadap

rentabilitas ekonomi KPRI di lingkungan BKN berpengaruh secara signifikan, artinya

Ho ditolak bahwa ada pengaruh signifikan antara perputaran kas dan perputaran

piutang terhadap rentabilitas secara parsial. Untuk uji simultan terdapat pengaruh

yang signifikan antara perputaran kas dan perputaran piutang terhadap rentabilitas

ekonomi KPRI di lingkungan BKN, artinya Ho ditolak bahwa ada pengaruh

signifikan antara perputaran kas dan perputaran piutang terhadap rentabilitas

ekonomi.

Eka Ayu Rahayu dan Joni Susilowibowo (2013) melakukan penelitian tentang

“Pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap

profitabilitas perusahaan manufaktur” Populasi dalam penelitian ini semua

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2012. Ada 10 perusahaan

yang masuk dalam sampel penelitian. Regresi linier berganda merupakan teknis

analisis yang digunakan. Berdasarkan hasil analisis, semua model regresi lolos dalam

uji asumsi klasik. Menggunakan uji hipotesis dengan uji T dan uji F hasil penelitian

ini menunjukan dua variabel yaitu perputaran kas dan perputaran piutang tidak
27

berpengaruh signifikan terhadap ROA. Sedangkan perputaran persedian berpengaruh

signifikan terhadap ROA.

Sunarto dan Agus Prasetyo Budi melakukan penelitian tentang “Pengaruh

leverage, ukuran dan pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas” penelitian ini

dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh leverage, ukuran dan pertumbuhan

perusahaan terhadap profitabiltas perusahaan daerah air minum di propinsi Jawa

Tengah selama periode 2004-2007. Sampel penelitian diambil atas dasar purposive

sampling. Kriteria sampel yang memenuhi sebanyak 21 perusahaan. Hasil analisis

membuktikan bahwa secara bersama-sama variabel leverage, ukuran dan

pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap profitabiltas perusahaan daerah air

minum di propinsi Jawa Tengah.sedangkan secara parsial, variabel leverage dan

ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas. Sedangkan variabel

pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas PDAM.

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Peneliti Variabel Hasil Penelitian

Pengaruh Tingkat Y Rentabilitas Hasil penelitian


Ngakan Putu
Perputaran Kas, Ekonomi menunjukkan bahwa tingkat
Teja Hadinata
Perputaran X1 Perputaran Kas perputaran kas dan
dan NI Gusti
Piutang, Likuiditas X2 Perputaran perputaran piutang
Putu
dan Pertumbuhan Piutang berpengaruh positif
28

Wirawati Koperasi Pada Likuiditas signifikan terhadap


X3
(2016) Rentabilitas Pertumbuhan rentabilitas ekonomi.
X4
Ekonomi Koperasi Sedangkan tingkat likuiditas

dan pertumbuhan tidak

berpengaruh signifikan

terhadap rentabilitas

ekonomi

Komang Pengaruh Y Rentabilitas Hasil penelitian

Dewi Susanti Perputaran Kas Ekonomi menunjukkan bahwa

(2016) dan Piutang X1 Perputarab Kas perputaran kas berpengaruh

Terhadap X2 Perputaran terhadap rentabilitas,

Rentabilitas Piutang perputaran piutang tidak

Ekonomi Pada berpengaruh terhadap

Koperasi Simpan rentabilitas. Perputaran kas

Pinjam Swasthi dan oiutang berpengaruh

Mandiri Singaraja terhadap rentabilitas

Tahun 2012-2015 ekonomi.

Pt Indah Pengaruh Y1 Profitabilitas hasil analisis pertumbuhan

Purnama Sari Pertumbuhan Y2 Nilai Perusahaan perusahaan berpengaruh

dan Nyoman Perusahaan dan X1 Pertumbuhan positif signifikan terhadap

Abundanti Leverage Perusahaan profitabilitas, pertumbuhan


29

(2014) Terhadap X2 Leverage perusahaan berpengaruh

Profitabilitas dan positif signifikan terhadap

Nilai Perusahaan nilai perusahaan, leverage

berpengaruh negatif

signifikan terhadap

profitabilitas, leverage

berpengaruh negatif

signifikan terhadap nilai

perusahaan, dan

profitabilitas berpengaruh

positif signifikan terhadap

nilai perusahaan.

I wayan Pengaruh Tigkat Y Profitabilitas Berdasarkan hasil analisis,

Septian Perputaran Kas, X1 Perputaran Kas semua model regresi lolos

Aditya Piutang, dan X2 Perputaran dalam uji asumsi klasik.

Pratama dan I Pertumbuhan Piutang Ketiga variabel berpengaruh

G.A.M Asri Jumlah Nasabah Pertumbuhan secara simultan pada


X3
Dwija Putri Kredit Pada Jumlah Nasabah profiabilitas BPR DI Kota

(2013) Profitabilitas BPR Denpasar periode 2010-

Di Kota Denpasar 2012. Pengujian secara

parsial menunjukan bahwa


30

hanya variabel pertumbuhan

jumlah nasabah kredit yang

berpengaruh secara parsial

pada profitabilitas

Albertus Pengaruh Y Rentabilitas Berdasarkan hasil uji

Karjono dan perputaran kas dan Ekonomi parsial untuk perputaran kas

Amelia Falah Perputaran Piutang X1 Perputaran Kas dan perputaran piutang

Fakrina Terhadap X2 Perputaran terhadap rentabilitas

(2012) Rentabilitas Piutang ekonomi KPRI di

Ekonomi Pada lingkungan BKN

KPRI DI berpengaruh secara

Lingkungan BKN signifikan, artinya Ho ditolak

bahwa ada pengaruh

signifikan antara perputaran

kas dan perputaran piutang

terhadap rentabilitas secara

parsial

Eka Ayu Pengaruh Y Profitabilitas hasil penelitian ini

Rahayu dan perputaran kas, X1 Perputaran Kas menunjukan dua variabel

Joni perputaran piutang X2 Perputaran yaitu perputaran kas dan

Susilowibowo dan perputaran Piutang perputaran piutang tidak


31

(2013) persediaan berpengaruh signifikan

terhadap terhadap ROA. Sedangkan

profitabilitas perputaran persedian

perusahaan berpengaruh signifikan

manufaktur terhadap ROA.

Sunarto dan Pengaruh leverage, Y Profitabilitas Hasil analisis membuktikan

Agus ukuran dan X1 Leverage bahwa secara bersama-sama

Prasetyo Budi pertumbuhan X2 Ukuran variabel leverage, ukuran

(2009) perusahaan Perusahaan dan pertumbuhan perusahaan

terhadap X3 Pertumbuhan berpengaruh terhadap

profitabiltas Perusahaan profitabiltas perusahaan

daerah air minum di propinsi

Jawa Tengah.sedangkan

secara parsial, variabel

leverage dan ukuran

perusahaan berpengaruh

terhadap profitabilitas.

Sedangkan variabel

pertumbuhan perusahaan

tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas PDAM.
32

B Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual disusun untuk menggambarkan hubungan pengaruh antara

variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen disimbolkan dengan

(X), sedangkan variabel dependen disimbolkan dengan (Y). Perputaran kas,

perputaran piutang, pertumbuhan perusahaan merupakan variabel independen,

sedangkan rentabilitas merupakan variabel dependen.

Kerangka konseptual dapat digambarkan seperti dibawah ini:

Perputaran kas
H1
(X1)

Perputaran Piutang Rentabilitas Ekonomi


H2
(X2) (Y)

Pertumbuhan Perusahaan H3

(X3)

H4

Gambar 2.1 : Diagram Kerangka Konseptual

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis untuk penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut :

H1: Terdapat pengaruh Perputaran kas terhadap Rentabilitas Ekonomi


33

H2: Terdapat Pengaruh Perputaran piutang terhadap Rentabilitas Ekonomi

H3: Terdapat pengaruh Pertumbuhan perusahaan terhadap Rentabilitas Ekonomi

H4: Terdapat pengaruh Perputaran kas, perputaran piutang dan pertumbuhan

perusahaan terhadap Rentabilitas Ekonomi


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis, Tempat, dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bersifat kuantitatif dan merupakan kategori penelitian dasar.

Penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran

variabel variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisi data dengan

prosedur statistik. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan dan mengevaluasi

konsep-konsep teoritis dengan menguji hipotesis apakah variabel independen

mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Penelitian ini hanya bersifat

memecah permasalahan secara teoritis dan tidak mempunyai pengaruh secara

langsung dalam penentuan kebijakan, tindakan atau kinerja (Indriantoro & Supomo

dalam Aliet Septiani, 2016).

Penelitian ini menguji pengaruh Perputaran kas, perputaran piutang dan

pertumbuhan perusahaan terhadap rentabilitas pada perusahaan manufaktur sektor

industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini

menggunakan data sekunder, yaitu data penelitian yang diperoleh secara tidak

langsung dari sumbernya melainkan dari media perantara berupa bukti, catatan, atau

laporan historis yang tersusun dalam arsip yag dipublikasikan pihak lain.

Tempat penelitian berada di kota Batam dalam kurun waktu 1 April 2017- 30

Juni 2017.

34
35

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generelalisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015).

Populasi penelitian ini adalah perusahaan perusahaan manufaktur yang bergerak

pada sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2014-2016. Jumlah perusahaan manufaktur yang bergerak pada sektor

industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai 2016

adalah 16 perusahaan.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakeristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2014). Adapun metode pemilihan sampel yang

digunakan adalah purposive sampling yaitu pemilihan sampel tidak secara acak

tetapi sesuai dengan criteria tertentu. Adapun kriteria untuk penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menerbitkan laporan keuangan dan telah di

audit dari tahun 2014-2016.

b. Perusahaan sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum tahun 2012.

c. Perusahaan dengan perubahan penjualan yang bernilai positif.


36

Berdasarkan pada kriteria pengambilan sampel seperti yang telah

disebutkan diatas terdapat 2 perusahaan yang tidak memenuhi kriteria, sehingga

jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 14 perusahaan.

Adapun perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dapat dilihat

secara lebih jelas dalam tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1

Daftar perusahan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang

terdaftar di BEI yang Menjadi Sampel

No Kode Nama Perusahaan

1 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

2 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk

3 DLTA PT Delta Djakarta Tbk

4 ICBP PT Indofood CPB Sukses Makmur Tbk

5 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk

6 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk

7 MYOR Mayora Indah Tbk

8 PSDN PT Prasidha Naeka Niaga Tbk


37

9 ROTI PT Nipon Indosari Corporindo Tbk

10 SKBM PT Sekar Buni Tbk

11 ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk

12 ADES PT Akhasa Wira Internasional Tbk

13 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk

14 SIPD PT Sierad Produce

Sumber : Data diolah (2017)

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data

kuantitatif adalah data yang berupa angka. Sesuai dengan bentuknya, data

kuantitatif dapat diolah atau dianalisis dengan meggunakan teknik perhitungan

statistik.

Jenis data penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan

sumber data penelitian yang peneliti peroleh secara tidak langsung atau melalui

media perantara. Data tersebut berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Khususnya neraca, laporan laba rugi dan

laporan perubahan laba.

2. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari website

http://www.idx.co.id/ serta data yang dibutuhkan berupa laporan keuangan


38

tahunan (annual report) yang diterbitkan oleh perusahaan, jurnal-jurnal dan

literatur-literatur lainnya yang berhubungan dengan objek peneletian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu :

1. Penelitian kepustakaan

Dalam rangka memperoleh landasan dan konsep yang kuat agar dapat

memecahkan permasalahan, maka penulis mengadakan penelitian

kepustakaan dengan membaca buku, literatur, hasil penelitian yang sejenis

dan media lain yang berkaitan dengan peneliti.

2. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan cara mencatat data dari laporan-laporan dan arsip-

arsip yang ada dibeberapa sumber. Seperti di Bursa Efek Indonsesia (BEI)

dan media internet sebagai penelusuran informasi mengenai teori maupun data

data penelitian yang diperlukan.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Kerlinger dalam Muhammad Idrus (2009) mengartikan variabel sebagai

segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian dan sering pula

variabel penelitian ini diartikan sebagai gejala yang akan diteliti yang ditetapkan oleh

peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Definisi operasional

variabel diperlukan dalam menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-

variabel yang terkait dalam suatu penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat
39

bantu statistik dapat dilakukan secara benar. Variabel penelitian dapat dibagi menjadi

dua macam yaitu:

1. Variabel dependen

Variabel dependen sering disebut dengan variabel terkait yaitu variabel yang

sering disebabkan atau dipengaruhi oleh adanya variabel bebas atau variabel

independen. Besarnya perubahan pada variabel dependen tergantung dari

besaran variabel independen. Variabel independen akan memberi peluang

kepada perubahan variabel dependen, maka diharapkan akan mengakibatkan

perubahan variabel dependen sekian satuan juga. Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah tingkat rentabilitas.

a. Rentabilitas adalah parameter penilaian kesejahteraan dan kesehatan

perusahaan jasa, manufaktur dan badan usaha lainnya dalam menghasilkan

laba usaha dalam kegiatan operasionalnya selama periode tertentu.

Rentabilitas ekonomi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Laba Setelah Pajak


Rentabilitas Ekonomi = X 100%
Modal

2. Variabel Independen

Variabel Independen adalah variabel yang bebas yang mempengaruhi atau

menjadi penyebab berubahnya variabel depnden.Variabel independen

merupakan variabel penelitian yang mempengaruhi yaitu, faktor-faktor yang

di ukur, di manipulasi atau dipilih oleh seorang peneliti untuk menetapkan


40

atau menentukan hubungan antara fenomena yang sedang diteliti.Variabel

independen dalam penelitian ini adalah perputaran kas, perputaran piutang

dan pertumbuhan perusahaan.

a. Perputaran kas

Perputaran kas merupakan kemampuan kas menghasilkan pendapatan

sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam suatu periode

tertentu. Tingkat perputaran kas merupakan efisiensi penggunaan kas yang

dilakukan oleh perusahaan karena tingkat perputaran kas menggambarkan

kecepatan arus kas kembalinya kas yang telah ditanamkan di dalam modal

kerja. Perputaran kas diketahui dengan membandingkan jumlah

pendapatan dan pemberian pinjaman dengan jumlah kas rata rata.

Adapun rumusan dari perputaran kas :

Penjualan Bersih
Perputaran Kas =
Rata Rata Kas

b. Perputaran piutang

Perputaran piutang merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur

berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana

yang ditahan dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Semakin

tinggi rasio menunjukan bahwa modal kerja yang ditanam kan dalam

piutang semakin rendah (bandingkan dalam rasio tahun sebelumnya) dan


41

tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Sebaliknya jika rasio

semakin rendah ada over investment dalam piutang. Hal yang jelas adalah

bahwa perputaran piutang memberikan pemahaman tentang kualitas

piutang dan kesuksesan penagihan piutang.

Rumusan untuk mencari perputaran piutang adalah sebagai berikut :

Penjualan Kredit
Perputaran Piutang=
Rata Rata Piutang

c. Pertumbuhan Perusahaan

Perbandingan yang tepat atas pendapatan dan biaya tergambar dalam

laporan laba rugi. Penyajian laba melalui laporan tersebut merupakan fokus

kinerja perusahaan yang penting. Kinerja perusahaan merupakan hasil dari

serangkaian proses dengan mengorbankan berbagai sumber daya. Adapun

salah satu parameter penilaian kinerja perusahaan tersebut adalah

pertumbuhan laba.

Pertumbuhan perusahaan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Laba Thn t- Laba thn t-1


Pertumbuhan perusahaan=
Laba thn t-1
42

Untuk memperjelas konsep dan operasionalisasi dari variabel yang diteliti baik

variabel independen maupun variabel dependen, maka peneliti menyajikan tabel

operasional variabel sebagai berikut:

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

Je Jenis Variabel Nama Variabel Kriteria/Ukuran

Dependen Rentabilitas Return On Equity( ROE)

periode 2014-2016

Independen Perputaran Kas Perputaran Kas periode

2014-2016

Independen Perputaran Perputaran Piutang periode

Piutang 2014-2016

Independen Pertumbuhan Pertumbuhan Perusahaan

Perusahaan periode 2014-2016

Sumber : Peneliti, 2017

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

regresi berganda (multiple regression). Metode ini digunakan untuk menguji satu

variabel dependen dan variabel independen lebih dari satu. Pengelolaan data dengan

menggunakan perangkat lunak (software)


43

1. Uji Asumsi Hasil

a. Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas adalah sebagai berikut: Uji normalitas

bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi

normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan

pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji

statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat digunakan.

Pengujian normalitas dilakukan dengan uji non-parametrik

Kolmogorov-Smirnov ,dimana data yang berdistribusi normal akan memiliki

nilai yang lebih besar dari 0,05. Selain itu , uji normalitas dapat juga dilihat

melalui grafik histogram dan grafik normal pot.

b. Uji Asumsi Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linier ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Autokorelasi terjadi karena

disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:


44

 Inertia, yaitu adanya momentum yang masuk ke dalam variabel-

variabel bebas yang terus-menerus sehingga akan terjadi dan

mempengaruhi nilai-nilai variabel-variabel bebasnya.

 Terjadinya penyimpangan spesifikasi karena adanya variabel-variabel

bebas lain yang tidak dimasukkan dalam model.

 Bentuk fungsi yang salah.

 Adanya lags (tenggang waktu)

 Manipulasi data yang mengakibatkan data tidak akurat.

Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi

digunakan uji statistik Durbin-Watson dengan rumus sebagai berikut :

 e  e 
2
t 1
DW 
t

e 2
t

Keterangan :

et = residual (selisih antara y observasi dengan y prediksi )


Gujarati, 2003 : 467
et  et 1 = residual satu periode sebelumnya.

Setelah nilai datau DW didapat, kemudian nilai d tersebut dibandingkan

dengan nilai – nilai kritis dari dL dan dU dari tabel statistik Durbin-Watson.

Secara umum, kriteria yang digunakan adalah:

- Jika d < 4dL, berarti ada autokorelasi positif

- Jika d > 4dL, berarti ada autokorelasi negatif


45

- Jika dU < d < 4 – dU, berarti tidak ada autokorelasi positif atau negatif

- Jika dL ≤ d ≤ dU atau 4 – dU ≤ d ≤ 4 – dL, pengujian tidak

meyakinkan

Apabila terdapat autokorelasi cara menanggulangi masalahnya yaitu

dengan cara mentransformasikan data atau bisa juga dengan mengubah model

regresi ke dalam bentuk persamaan beda umum (generalized difference

equation). Selain itu juga dapat dilakukan dengan memasukkan variabel lag

dari variabel terikatnya menjadi salah satu variabel bebas, sehingga data

observasi menjaadi berkurang 1.

c. Uji Asumsi Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lainya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,

maka disebut homoskedastisita dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heterokedastisitas ( Ghozali, 2011). Dalam analisis memiliki dasar yaitu :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu

teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka telah terjadi

heteroskedasitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.


46

d. Uji Asumsi Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2011) tujuan dari uji multikolinearitas adalah sebagai

berikut: Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Karena model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen.

Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat tolerance value atau

dengan menggunakan Variance Inflation Factors (VIF) dari hasil analisis

dengan menggunakan SPSS. Nilai VIF dapat dihitung dengan rumus yaitu

sebagai berikut

VIF =

Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat tolerance value dan variance

inflation factor (VIF). Multikolinearitas terjadi bila nilai VIF diatas nilai 10

atau tolerance value dibawah 0,10.

G. Pengujian Hipotesis

Menurut Sugiyono (2014) menyatakan pengujian hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban

yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan fakta-fakta

empiris.

1. Uji Analisis Regresi Berganda


47

a. Analisis Regresi Berganda (Simultan)

Moh. Nazir (2011) menjelaskan bahwa jika parameter dari suatu

hubungan fungsional antara satu variabel dependen dengan lebih dari satu

variabel ingin diestimasikan, maka analisis regresi yang dikerjakan berkenaan

dengan regresi berganda (multiple regression).

Persamaan umum regresi berganda menurut Sugiyono (2010:277)

adalah:

Y = α + β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4+ε

Dimana:

Y = Rentabilitas

α=Konstanta, merupakan nilai terkait yang dalam hal ini adalah Y pada saat variabel

bebasnya adalah 0 (X1, X2, = 0)

β1 =Koefisien regresi berganda antar variabel bebas X 1 terhadap variabel terikat Y,

bila variabel bebas X2, dianggap konstan

β2 =Koefisien regresi berganda antar variabel bebas X2 terhadap variabel terikat Y,

bila variabel bebas X1, dianggap konstan

X1= Perputaran Kas

X2= Perputaran Piutang

X3= Pertumbuhan Laba

ε = Faktor-faktor lain yang mempengaruhi variabel Y


48

Arti koefisien β adalah jika nilai β positif (+), hal tersebut menunjukkan

hubungan yang searah antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain

peningkatan atau penurunan besarnya variabel bebas akan diikuti oleh peningkatan

atau penurunan besarnya variabel terikat. Sedangkan jika nilai β negatif (-),

menunjukkan hubungan yang berlawanan antara variabel bebas dengan variabel

terikat. Dengan kata lain setiap peningkatan besarnya nilai variabel bebas akan diikuti

oleh penurunan besarnya nilai variabel terikat, dan sebaliknya.

2. Uji Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinan dilakukan untuk melihat seberapa besar

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan

melihat nilai koefisien determinan. Koefisien determinan (R 2) merupakan besaran

non negative dan besarnya koefisien determinasi adalah bernilai (0≤ R 2≤ 1). Jika

koefisien bernilai 0,maka tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel

terikat. Sebaliknya jika koefisien determinan bernilai 1, maka ada keterikatan

sempurna antara variabel bebas dengan variabel terikat.

3. Uji Parsial (T-Test )

Uji t berarti melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial.

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara

variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa

variabel independen lain dianggap konstan. Sugiyono (2014) merumuskan uji t

sebagai berikut:
49

r n2
t 
1 r2

Keterangan:

t = Distribusi t

n = Jumlah data

r = Koefisien korelasi parsial

r2= Koefisien determinasi

t hasil perhitungan ini selanjutnya dibandingkan dengan t table dengan menggunakan

tingkat kesalahan 0,05. Kriteria yang digunakan sebagai dasar perbandingan sebagai

berikut :

Ho diterima jika nilai –ttable < thitung < ttable

Ho ditolak jika nilai thitung > ttable atau thitung < -ttable

Bila terjadi penerimaan Ho maka dapat disimpulkan suatu pengaruh adalah tidak

signifikan, sedangkan bila Ho ditolak artinya suatu pengaruh adalah signifikan.

Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya

pengaruh antara variabel independent (X) yaitu Perputaran Kas (X1),Perputaran

piutang (X2), Pertumbuhan perusahaan (X3) terhadap Rentabilitas sebagai variabel

dependen (Y).

4. Uji Simultan (F-test)


50

Menurut Sugiyono (2014) uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi

secara simultan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua

variabel independen yang terdapat di dalam model secara bersama-sama (simultan)

terhadap variabel dependen. Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

signifikansi pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan pertumbuhan terhadap

rentabilitas secara simultan. Menurut Sugiyono (2014) rumus pengujian adalah:

R2 / k
F=
(1-R2) / (n-k-1)

Keterangan :

R²= Koefisien determinasi

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah data atau kasus

F hasil perhitungan ini dibandingkan dengan Ftabel yang diperoleh dengan

menggunakan tingkat resiko atau signifikan level 5% atau dengan degree

freedom= n – k – 1 dengan kriteria sebagai berikut:

Ho ditolak jika Fhitung > F tabel

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel

Jika terjadi penerimaan Ho, maka dapat diartikan sebagai tidak signifikannya

model regresi berganda yang diperoleh sehingga mengakibatkan tidak signifikan pula

pengaruh dari variabel-variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Statistik Deskriptif

Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Objek

penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan

keuangan. Laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan

keuangan yang telah di audit dari tahun 2014 sampai tahun 2016. Jumlah populasi

yang tercatat di BEI sebanyak 16 perusahaan. Dari populasi tersebut yang memenuhi

kriteria penelitian sebanyak 14 perusahaan, sehingga diperoleh data observasi selama

3 tahun berjumlah 42 data yang menjadi sampel penelitian. Data diolah dengan

menggunkan SPSS (Statistical Package Social Scienses) versi 20.0.

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

Statistics

Perputaran Kas Perputaran Pertumbuhan Rentabilitas


Piutang Perusahaan Ekonomi

Valid 42 42 42 42
N
Missing 0 0 0 0
Mean 9.0476 10.0238 .2364 .3536
Median 7.0000 8.0000 .1200 .2850
Std. Deviation 6.32051 6.00605 .27260 .25848
Minimum 2.00 3.00 .00 .09
Maximum 28.00 36.00 1.09 1.43
Sumber: Data penelitian (2017)

51
52

Pada tabel 4.1 menunjukkan hasil pengujian atas variabel independen

terhadap variabel dependen, yang terrdiri dari nilai minimum, maksimum, rata-rata

dan standar deviasi untuk setiap variabel. Berikut ini adalah perincian data deskriptif

yang telah diolah :

1. Variabel dependen rentabilitas (ROE) memiliki sampel sebanyak 42,

menunjukkan nilai minimum 0,09 ,nilai maksimum 1,43, nilai rata-rata 0,3536

dan nilai standar deviasi 0,25848.

2. Variabel independen perputaran kas (X1) memiliki sampel sebanyak

42,menunjukkan nilai minimum 2, nilai maksimum 28, nilai rata-rata 9.0476

dan standar deviasi 6,32051.

3. Variabel independen perputaran piutang (X2) memiliki sampel sebanyak 42,

menunjukkan nilai minimum 3, nilai maksimum 36, nilai rata-rata 10,0236

dan standar deviasi 6,00605.

4. Variabel independen pertumbuhan perusahaan (X3) memiliki sampel

sebanyak 42, menunjukkan nilai minimum 0, nilai maksimum 1,09, nilai rata-

rata 0,2364 dan nilai standar deviasi 0,27260


53

B. Hasil Pengujian Asumsi Klasik

4.2.1 Hasil Uji Normalitas

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data penelitian (2017)

Dari gambar 4.1 (normal p-p plot), menunjukkan bahwa titik-titik menyebar

disekitar garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang yang

digunakan dalam model regresi penelitian ini adalah normal.


54

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas


Sumber: Data penelitian (2017)

Pada gambar 4.2 histogram diatas dapat terlihat bahwa residual terdistribusi

normal. Hal ini dapat dilihat dari kurva yang berbentuk kemiringan yang cenderung

imbang antara sisi kanan dan sisi kiri.

Pengujian data statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov juga dilakukan

untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak, dengan pengambilan

keputusan sebagai berikut:


55

- Jika nilai signifikan ˂ 0,05 maka distribusi data tidak normal

- Jika nilai signifikan ˃ 0,05 maka distribusi data normal.

Hipotesis yang digunakan :

- H0: data residual berdistribusi normal

- HA: data residual berdistribusi tidak normal

Tabel 4.2 Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Perputaran Perputaran Pertumbuhan Rentabilitas


Kas Piutang Perusahaan Ekonomi

N 42 42 42 42

a,b
Mean 9.0476 10.0238 .2364 .3536
Normal Parameters
Std. Deviation 6.32051 6.00605 .27260 .25848
Absolute .198 .156 .267 .177
Most Extreme
Positive .198 .156 .267 .177
Differences
Negative -.132 -.134 -.193 -.154
Kolmogorov-Smirnov Z 1.286 1.009 1.733 1.149
Asymp. Sig. (2-tailed) .073 .260 .005 .143
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data penelitian (2017)

Dari hasil pengolahan data Kolmogorov-Smirnov pada tabel 4.2 untuk

variabel perputaran kas sebesar 1,286 dan signifikansi 0,073. Sedangkan variabel

perputaran piutang sebesar 1,009 dan signifikansi 0,260 Variabel pertumbuhan laba

sebesar 1,733 dan signifikansi 0,05 Sedangkan variabel rentabilitas sebesar 1,149

dan signifikansi 0,143. Karena Asym.Sig.(2-tailed) untuk seluruh variabel baik


56

variabel independen dan variabel dependen menunjukkan nilai lebih besar dari 0,05

(˃ 0,05) maka hipotesis yang digunakan adalah H0 diterima dan HA ditolak.

4.2.2 Uji Asumsi Autokorelasi

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dapat dilihat dari uji

Durbin Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut Imam Ghozali (2009) :

- Jika d < 4dL, berarti ada autokorelasi positif

- Jika d > 4dL, berarti ada autokorelasi negatif

- Jika dU < d < 4 – dU, berarti tidak ada autokorelasi positif atau negatif

- Jika dL ≤ d ≤ dU atau 4 – dU ≤ d ≤ 4 – dL, pengujian tidak

meyakinkan

Hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat dari tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 .300 .090 .018 .25611 2.388

a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Perusahaan, Perputaran Kas, Perputaran Piutang


b. Dependent Variable: Rentabilitas Ekonomi

Sumber: Data Penelitian (2017)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Durbin- Watson 2,388 yaitu nilai uji

Durbin Watson berada diantara -4 dan +4. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi autokorelasi.


57

4.2.3 Uji Asumsi Heteroskedastisitas

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas


Sumber: Data penelitian (2017)

Dari hasil uji heteroskedastisitas diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar

secara acak tanpa membentuk suatu pola tertentu (garis, gelombang, melebar

kemudian menyempit) serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada

sumbu Y. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.


58

Dengan kata lain, penelitian ini terjadi homokedastisitas, sehingga model regresi

dapat dipakai.

4.2.4 Uji Asumsi Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang

ditemukan memiliki korelasi antar variabel bebas (independen). Ada atau tidaknya

Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor

(VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan bahwa setiap variabel independen saling

menjelaskan variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabiltas variabel

independen lainnya. Nilai cutoff yang sering (umum) dipakai untuk menunjukkan

adanya Multikolonieritas akan disajikan dalam tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4 Uji Multikolonieritas

a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) .302 .113 2.671 .011

Perputaran
.012 .006 .284 1.813 .078 .977 1.024
Kas
1 Perputaran
-.005 .007 -.121 -.751 .457 .919 1.088
Piutang

Pertumbuhan
-.004 .154 -.004 -.024 .981 .905 1.106
Perusahaan

a. Dependent Variable: Rentabilitas Ekonomi

Sumber: Data penelitian (2017)


59

Dari hasil pengujian tabel 4.4 dapat dilihat bahwa angka tolerance variabel

perputaran kas adalah 0,977, variabel perputaran piutang adalah 0,919 sedangkan

variabel pertumbuhan perusahaan adalah 0,905 dimana ketiga variabel memiliki

angka tolerance > 0,10, dan nilai VIF masing-masing variabel adalah perputaran kas

adalah 1,024, perputaran piutang 1,088, pertumbuhan laba 1,106 dimana ketiga

variabel tersebut juga memiliki nilai < 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi multikolonieritas karena ketiga variabel independen (perputaran kas,

perputaran piutang dan pertumbuhan perusahaan) memiliki nilai tolerance ˃ 0,10 dan

nilai VIF ˂ 10.

C. Hasil Uji Analisis regresi berganda

Tabel 4.5 Uji Regresi Linier Berganda

a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) .302 .113 2.671 .011

Perputaran
.012 .006 .284 1.813 .078 .977 1.024
Kas
1 Perputaran
-.005 .007 -.121 -.751 .457 .919 1.088
Piutang

Pertumbuhan
-.004 .154 -.004 -.024 .981 .905 1.106
Perusahaan

a. Dependent Variable: Rentabilitas Ekonomi


60

Berdasarkan tabel 4.5 hasil uji regresi berganda diatas diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut:

Y= a+B1X1+B2X2+B3X3

Y=0,302+0,012X1-0,005X2-0,004X3

Dimana:

Y: Variabel dependen (rentabilitas atau ROE)

a: Konstanta

b1: koefisiensi regresi perputaran kas

b2 : koefisiensi regresi perputaran piutang

b3: koefisiensi regresi pertumbuhan perusahaan

X1: Variabel Independen (perputaran kas)

X2: Variabel Independen (perputaran piutang)

X3: Variabel Independen (pertumbuhan perusahaan)

Dari persamaan regresi linier berganda diatas maka dapat dianalisis sebagai berikut:

a. Konstansa (a) sebesar 0,302, maka jika variabel bebas (independen) dianggap

konstanta, maka variabel terikat (dependen) rentabilitas atau ROE sebesar -

0,302.
61

b. Koefisien variabel independen (X1) pada tabel diatas menunjukkan angka -

0,012. Berarti bahwa apabila perputaran kas mengalami kenaikan 1 poin,maka

rentabilitas akan mengalami kenaikan 0,012.

c. Koefisien regresi variabel independen (X2) pada tabel diatas menunjukkan

angka -0,005. Berarti bahwa apabila perputaran piutang mengalami kenaikan

1 poin, maka rentabilitas mengalami penurunan sebesar -0,005.

d. Koefisien variabel independen (X3) pada tabel diatas menunjukkan angka -

0,004. Berarti bahwa apabila pertumbuhan perusahaan mengalami kenaikan 1

poin,maka rentabilitas akan mengalami penurunan sebesar -0,004.

D. Hasil Uji Hipotesis

4.4.1 Koefisien Determinasi(R2)

Tabel 4.6 Uji Determinasi (R2)

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate
a
1 .300 .090 .018 .25611

a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Perusahaan, Perputaran Kas, Perputaran Piutang


b. Dependent Variable: Rentabilitas Ekonomi
Sumber: Data penelitian (2017)

Pada tabel 4.6 menunjukkan nilai R Square adalah kemampuan model dalam

menjelaskan besarnya pengaruh variabel bebas (perputaran piutang, perputaran

piutang dan pertumbuhan perusahaan) terhadap variabel terikat ( ROE) adalah


62

sebesar 0,090 (9) dimana dari 100% yang mempengaruhi ROE ternyata perputaran

piutang, perputaran piutang dan hutang pertumbuhan perusahaan dapat berpengaruh

terhadap besarnya ROE sebesar 9%, sedangkan sisanya sebesar 91% dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.4.2 Hasil Uji t

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh signifikansi konstanta dari setiap

variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Berikut adalah tabel

hasil uji t:

Tabel 4.7 Hasi Uji t


a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) .302 .113 2.671 .011

Perputaran Kas .012 .006 .284 1.813 .078


1
Perputaran Piutang -.005 .007 -.121 -.751 .457

Pertumbuhan Perusahaan -.004 .154 -.004 -.024 .981

a. Dependent Variable: Rentabilitas Ekonomi


Sumber: Data penelitian (2017)

Hipotesis Pertama:

H1 : b1 = 0, artinya perputaran kas mempunyai pengaruh signifikan terhadap

rentabilitas.
63

Pada tabel 4.7 menunjukkan perputaran kas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,078

˃ 0,05. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak sehingga

secara parsial perputaran kas tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas

Hipotesis kedua:

H2 : b2 ≠ 0 , artinya perputaran piutang mempunyai pengaruh signifikan terhadap

rentabilitas.

Pada tabel 4.7 menunjukkan perputaran piutang memiliki nilai signifikan sebesar

0,457 berarti lebih besar dari 0,05. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan

bahwa H2 ditolak, sehingga secara parsial perputaran piutang tidak berpengaruh

signifikansi terhadap rentabilitas.

Hipotesis Ketiga:

H3 : b3 = 0, artinya pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh signifikan

terhadap rentabilitas.

Pada tabel 4.7 menunjukkan pertumbuhan laba memiliki nilai signifikansi sebesar

0,981 ˃ 0,05. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak,

sehingga secara parsial pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan

terhadap rentabilitas.

4.4.3 Hasil Uji F


64

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh signifikansi secara simultan dari

setiap variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Berikut adalah

tabel hasil uji :

Tabel 4.8 Uji F Statistik

a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
Regression .247 3 .082 1.254 .304

1 Residual 2.493 38 .066

Total 2.739 41

a. Dependent Variable: Rentabilitas Ekonomi


b. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Perusahaan, Perputaran Kas, Perputaran Piutang

Sumber: Data penelitian (2017)

Berdasarkan tabel 4.8 nilai F adalah 1,254 dan nilai signifikansi 0,304 (nilai

signifikansi < 0.05). berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa secara

simultan perputaran kas, perputaran piutang dan pertumbuhan perusahaan secara

simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap retabilitas (ROE), maka Ha di tolak

dan H0 diterima.

E. Pembahasan Hasil Penelitian.

Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) yang dilakukan untuk mengtahui pengaruh

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen, hasil uji

menunjukkan perputaran kas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,078 ˃ 0,05, hasil

ini menandakan bahwa variabel independen perputaran kas tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen retabilitas (ROE) perusahaan. Penelitian ini


65

didukung dengan hasil peneliitian terdahulu yang dilakukan oleh I Wayan Septian

(2013).

Dari hasil uji parsial juga menunjukkan bahwa variabel independen yaitu

Perputaran piutang memiliki nilai signifikan sebesar 0,457 berarti lebih besar dari

0,05. Sehingga hasil ini menandakan secara parsial perputaran piutang tidak

berpengaruh signifikansi terhadap rentabilitas (ROE). Penelitian ini didukung dengan

hasil peneliitian terdahulu yang dilakukan oleh I Wayan Septian (2013).

Sedangkan hasil uji parsial untuk pertumbuhan perusahaan memiliki nilai

signifikansi sebesar 0,981 ˃ 0,05. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan

bahwa secara parsial pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap

rentabilitas. Penelitian ini didukung dengan hasil peneliitian terdahulu yang dilakukan

oleh Ngakan Putu Teja (2016).

Berdasarkan uji simultan (uji F) terhadap variabel-variabel penelitian dapat

disimpulkan bahwa secara simultan perputaran kas, perputaran piutang dan

pertumbuhan perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap retabilitas

yang ditunjukkan oleh signifikansi 0.304. Berdasarkan nilai tersebut dapat

disimpulkan bahwa secara simultan perputaran kas, perputaran piutang dan

pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas.


BAB V

KESIMPULAN

A Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan penulis pada bab-bab

terdahulu maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Perputaran kas ( Cash Turn Over ) tidak berpengaruh terhadap rentabilitas

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Perputaran piutang ( Receivable Turn Over ) tidak berpengaruh terhadap

rentabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) .

3. Pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap rentabilitas pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

4. Perputaran kas ( Cash Turn Over ) , perputaran piutang ( Receivable Turn

Over ) dan pertumbuhan perusahaan secara simultan tidak berpengaruh

terhadap rentabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI).

B. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Keterbatasan-keterbasan

tersebut antara lain:

66
67

1. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas hanya pada

perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman di Indonesia yang go

public dengan jumlah total perusahaan sebanyak 16 perusahaan dan jumlah sampel

sebanyak 14 perusahaan.

2. Periode pengamatan dalam penelitian ini terbatas karena hanya mencakup tahun

2014-2016.

3. Peneliti melakukan pengamatan terhadap pengaruh ROE dengan pengaruh

perputaran kas, perputaran piutang dan pertumbuhan perusahaan dengan

mengabaikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi seperti laba bersih

jumlah modal dan sebagainya.

C. Saran

Bertitik tolak dari pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan

dalam penulisan tugas akhir ini maka penulis mencoba memberikan saran sebagai

berikut:

1. Kepada peneliti yang melakukan penelitian dengan topik yang sama,

hendaknya dapat menambah variabel lain diluar variabel yang ada pada

penelitian ini, sehingga hasil penelitian sehubungan dengan rasio rentabilitas

pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan pertumbuhan perusahaan

pada suatu perusahaan dapat menunjukkan nilai yang lebih jelas.


68

2. Pada penelitian ini periode penelitian yang diteliti hanya meliputi 3 tahun

pengamatan karena menyangkut keterbatasan data yang berhasil

dikumpulkan. Untuk itu bagi peneliti selanjutnya hendaknya melakukan

penelitian untuk periode yang lebih lama lagi agar diperoleh hasil penelitian

yang lebih baik.

3. Hendaknya pada penelitian selanjutnya digunakan variasi variabel lain yang

mungkin berpengaruh terhadap ROE untuk melihat pengaruh yang lebih besar

selain dari perputaran kas, perputaran piutang dan pertumbuan perusahaan.


DAFTAR PUSTAKA

Agus Sartono. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 4. Yogyakarta. BPFE.

Albertus Karjono, Amelia Falah Fakrina. 2012. Pengaruh perputaran kas dan Perputaran

Piutang Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada KPRI DI Lingkungan BKN. Institut

Bisnis Nusantara.

Aliet Septiani. 2016. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Income Smoothing Pada

Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi. Akademi Akuntansi

Permata Harapan.

Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta. Grasindo

http//www.idx.co.id.

I wayan Septian Aditya Pratama, I G.A.M Asri Dwija Putri. 2013. Pengaruh Tigkat

Perputaran Kas, Piutang, dan Pertumbuhan Jumlah Nasabah Kredit Pada

Profitabilitas BPR Di Kota Denpasar. Universitas Udayana.

Imam Ghozali. 2011. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 19 Edisi ke 5. Semarang.

UNDIP.

Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta.

Komang Dewi Susanti. 2016. Pengaruh Perputaran Kas dan Piutang Terhadap Rentabilitas

Ekonomi pada Koperasi Simpan Pinjam Swasthi Mandiri Singaraja Tahun 2012-

2015. Universitas Pendidikan Ganesha.

Mikael Sugianto. 2011. Belajar Cepat SPSS 18 Seri 3. Semarang. ANDI

69
70

Moh Nazir. 2011. Metode Penelitian Cetakan 6. Bogor. Ghalia Indonesia

Muhammad Idrus. 2010. Metode Penelitian Ilmu Sosial Edisi Kedua. Yogyakarta. Erlangga.

Ngakan Putu Teja, Ni Gusti Putu Wirati. 2016. Pengaruh Tingkat Perputaran Kas,

Perputaran Piutang, Likuiditas dan Pertumbuhan Koperasi Pada Rentabilitas

Ekonomi. Universitas Udayana.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Syarifa Elwiyana. 2007. Pengaruh Perputaran Kas dan Piutang Terhadap Rentabilitas

Ekonomi Pada KPRI di Kabupaten Jepara Tahun 2004-2005. Skripsi Universitas

Negeri Semarang.
Lampiran 1
1 .Variabel Perputaran Kas
Perputaran Kas
No Kode
2014 2015 2016
1 ADES 3.00 3.00 3.00
2 AISA 5.00 7.00 15.00
3 CEKA 4.00 4.00 3.00
4 DLTA 3.00 2.00 2.00
5 ICBP 5.00 5.00 5.00
6 INDF 5.00 5.00 6.00
7 MLBI 21.00 11.00 9.00
8 MYOR 12.00 13.00 12.00
9 PSDN 8.00 25.00 16.00
10 ROTI 15.00 7.00 5.00
11 SKBM 14.00 12.00 15.00
12 ULTJ 8.00 7.00 4.00
13 FAST 7.00 7.00 7.00
14 SIPD 28.00 21.00 11.00

2. Variabel Perputaran Piutang

Perputaran piutang
No Kode
2014 2015 2016
1 ADES 7.00 6.00 7.00
2 AISA 5.00 4.00 3.00
3 CEKA 5.00 5.00 4.00
4 DLTA 6.00 4.00 5.00
5 ICBP 7.00 4.00 4.00
6 INDF 36.00 17.00 16.00
7 MLBI 8.00 10.00 14.00
8 MYOR 8.00 8.00 8.00
9 PSDN 13.00 14.00 18.00
10 ROTI 12.00 15.00 19.00
11 SKBM 13.00 15.00 14.00
12 ULTJ 11.00 11.00 11.00
13 FAST 9.00 8.00 14.00
14 SIPD 6.00 7.00 10.00
3. Variabel Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan Perusahaan
No Kode
2014 2015 2016
1 ADES 0.10 0.06 0.70
2 AISA 0.20 0.09 0.73
3 CEKA 0.03 0.72 0.90
4 DLTA 0.53 (0.33) 0.33
5 ICBP 0.20 0.23 0.19
6 INDF 0.09 0.11 0.12
7 MLBI 0.11 0.13 0.10
8 MYOR 0.09 1.09 0.24
9 PSDN 0.04 0.09 0.11
10 ROTI 0.13 0.43 0.03
11 SKBM 0.19 0.03 0.06
12 ULTJ 0.05 0.85 0.28
13 FAST 0.12 0.06 0.05
14 SIPD 0.15 0.02 0.15

4. Variabel Rentabilitas

Rentabilitas (ROE)
No Kode
2014 2015 2016
1 ADES 0.37 0.43 0.45
2 AISA 0.19 0.19 0.30
3 CEKA 0.18 0.26 0.36
4 DLTA 0.43 0.25 0.28
5 ICBP 0.43 0.49 0.51
6 INDF 0.13 0.09 0.12
7 MLBI 1.43 0.65 1.20
8 MYOR 0.22 0.36 0.37
9 PSDN 0.26 0.33 0.42
10 ROTI 0.20 0.23 0.19
11 SKBM 0.55 0.51 0.51
12 ULTJ 0.16 0.25 0.25
13 FAST 0.14 0.09 0.14
14 SIPD 0.29 0.25 0.39
Lampiran 2
Statistik deskriptif

Statistics

Perputaran Kas Perputaran Pertumbuhan Rentabilitas


Piutang Perusahaan Ekonomi

Valid 42 42 42 42
N
Missing 0 0 0 0
Mean 9.0476 10.0238 .2364 .3536
Median 7.0000 8.0000 .1200 .2850
Std. Deviation 6.32051 6.00605 .27260 .25848
Minimum 2.00 3.00 .00 .09
Maximum 28.00 36.00 1.09 1.43

Lampiran 3

Output 1: Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Perputaran Perputaran Pertumbuhan Rentabilitas


Kas Piutang Perusahaan Ekonomi

N 42 42 42 42
Mean
a,b
9.0476 10.0238 .2364 .3536
Normal Parameters
Std. Deviation 6.32051 6.00605 .27260 .25848
Absolute .198 .156 .267 .177
Most Extreme Differences
Positive .198 .156 .267 .177
Negative -.132 -.134 -.193 -.154
Kolmogorov-Smirnov Z 1.286 1.009 1.733 1.149
Asymp. Sig. (2-tailed) .073 .260 .005 .143

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
2. Uji Multikolonieritas
a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) .302 .113 2.671 .011

Perputaran
.012 .006 .284 1.813 .078 .977 1.024
Kas
1 Perputaran
-.005 .007 -.121 -.751 .457 .919 1.088
Piutang

Pertumbuhan
-.004 .154 -.004 -.024 .981 .905 1.106
Perusahaan

a. Dependent Variable: Rentabilitas Ekonomi

3. Uji Heteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 .300 .090 .018 .25611 2.388

a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Perusahaan, Perputaran Kas, Perputaran Piutang


b. Dependent Variable: Rentabilitas Ekonomi

Lampiran 4

Output 2 Uji F dan Uji t

1. Uji t

a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) .302 .113 2.671 .011

Perputaran Kas .012 .006 .284 1.813 .078


1
Perputaran Piutang -.005 .007 -.121 -.751 .457

Pertumbuhan Perusahaan -.004 .154 -.004 -.024 .981

a. Dependent Variable: Rentabilitas Ekonomi

2. Uji F
a
ANOVA

Model Sum of df Mean Square F Sig.


Squares
b
Regression .247 3 .082 1.254 .304

1 Residual 2.493 38 .066

Total 2.739 41

a. Dependent Variable: Rentabilitas Ekonomi


b. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Perusahaan, Perputaran Kas, Perputaran Piutang

Anda mungkin juga menyukai