TUGAS AKHIR
Oleh:
MEVA ARYANTI
NIM: 12001097
BATAM
2017
SURAT PERNYATAAN
NIM :12001079
Prodi :Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang saya susurl dengan judul :
adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari
tugas akhir orang lain. Apabila kemudian hari pernyataan Saya tidak benar, maka
Saya bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan
bilamana diperlukan
Batam,30 Juli20l7
ffiremzu r,*"i
"ffiMPFHW, i
W";;^-'Wry
Meva Arvanti
NrM. 12001079
RIWAYAT HIDUP
Pendidikan Formal :
Sekolah Dasar (2000 - 2006) : SD N 14 Batam
SMP (2006 - 2009) : SMP N 29 Batam
SMA (2009 - 2012) : SMA N 9 Palembang
Perguruan Tinggi (2014 - 2017) : D3 Program Studi Akuntansi Akademi
Permata Harapan
Riwayat Pekerjaan :
1. Staff Finance - PT.Gici Sukses Bersama ( Februari 2013- Mei 2017)
2. Staff Admin - PT Kurnia Holly Utama ( Agustus 2017- )
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang
dapat menyelesaikan tugas akhir ini ini yang berjudul “Pengaruh Perputaran Kas,
pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia”. Tugas Akhir ini disusun guna melengkapi persyaratan
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini baik secara moril maupun
Harapan
i
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Akademi Akuntansi Permata
5. Keluarga yang telah memberikan segala kasih sayang dan perhatiannya yang
begitu besar terutama Ayah dan Ibu penulis sehingga penulis merasa
6. Yuliana, Jessika Deverda dan Abim Azhari adik adik yang selalu mendorong
dan memberikan bantuan baik secara moril maupun materiil selama ini agar
8. Devita Lestari dan Sondang Ester sahabat – sahabat yang selalu memberikan
kepada penulis, yang tidak dapat penulis sampaikan satu per satu. Terima
kasih banyak semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan semuanya.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari penyusunan tugas akhir ini,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Meva Aryanti
Penulis
ii
Abstrak
Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Pertumbuhan Perusahaan
terhadap Rentabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan
Minuman yang Tedaftar di Bursa Efek Indonesia
Oleh:
Meva Aryanti
Dosen Pembimbing
Alfonsa Dian Sumarna, SE., M.Si.Ak., CA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perputaran kas, perputaran
piutang dan pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh terhadap rentabilitas yang
dalam penelitian ini diwakili oleh ROE .Berdasarkan hasil analisis menggunakan
metode regresi linear berganda, uji f dan uji t menunjukkan bahwa secara parsial
perputaran kas, perputaran piutang dan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap rentabilitas. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi t
perputaran kas sebesar 0,078 ˃ 0,05 dan nilai signifikansi t perputaran piutang
sebesar 0,457 ˃ 0,05. Serta nilai signifikansi t pertumbuhan perusahaan 0,981 > 0,005
Demikian juga dengan hasil uji F atau secara simultan diperoleh hasil bahwa
perputaran kas, perputaran piutang dan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh
signifikan. Hal ini dibuktikan oleh nilai signifikansi F sebesar 0,304 ˃0,05. Nilai R
Square sebesar 0,090 yang berarti bahwa sebesar 9 % variasi variabel rentabilitas.
perputaran kas, perputaran piutang dan pertumbuhan perusahaan dapat berpengaruh
terhadap besarnya ROE sebesar 9%, sedangkan sisanya sebesar 91% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti didalam model penelitian ini.
iii
Abstract
The Influence of Cash Turnover, Receivable Turnover and Corporate Growth on
Rentabilitas in Manufacturing Companies Food and Beverage Sub Sector Listed
on Indonesia Stock Exchange
By:
Meva Aryanti
Advisor Lecturer :
Alfonsa Dian Sumarna, SE., M.Si.Ak., CA
This study aims to determine whether the cash turnover, receivable turnover
and corporate growth have an influence on rentabilitas in this study is represented by
ROE. Based on the results of analysis using multiple linear regression method, f test
and t test show that partially cash turnover, receivable turnover and corporate
growth have no significant effect on profitability. This is evidenced by the
significance value of cash turnover of 0.078 ˃ 0.05 and the significance value of
receivable turnover of 0.457 ˃ 0.05. As well as the significance value of the
company's growth 0.981> 0.005 Similarly, the F test results or simultaneously
obtained results that cash turnover, receivables turnover and corporate growth has
no significant effect. This is evidenced by the value of significance F of 0.304 ˃0.05.
R Square value of 0.090 which means that 9% of variability variables rentability.
Cash turnover, receivable turnover and corporate growth can affect the amount of
ROE by 9%, while the remaining 91% is influenced by other variables not examined
in this research model.
Keywords: Cash turnover, receivable turnover, corporate growth
and rentabilitas.
iv
DAFTAR ISI
D. Rumusan Masalah........................................................................ 5
v
2.1 Perputaran Kas ................................................................... 9
2.3.2 Laba.................................................................. 17
vi
2.4.2 Faktor yang Mempengaruhi Rentabilitas .......... 20
2.7 Hipotesis.............................................................................. 33
vii
3.4.1.3 Uji Asumsi Heteroskedastisitas ..................................... 45
viii
4.4.2 Hasil Uji t ............................................................................ 62
A. Kesimpulan ..................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada umumnya kinerja perusahaan dinilai dari tingkat perolehan laba yang
hidup, perusahaan harus memiliki strategi yang baik dan sesuai dengan karakter
efektif dan efesien juga dituntut untuk dapat menghasilkan keputusan keputusan yang
sumber daya yang paling penting dalam perusahaan adalah kas dan piutang.
Perusahaan yang mampu memilih strategi dengan tepat serta mampu mengolahnya
perolehan laba serta mampu bertahan dalam siklus kehidupan bisnis dalam jangka
Bagi perusahaan ukuran keberhasilan belum cukup hanya dilihat dari besarnya
laba yang diperoleh. Masalah rentabilitas adalah lebih penting dari masalah laba
saja, karena laba yang besar saja belum merupakan ukuran bahwa perusahaan
tersebut itu telah dapat bekerja dengan efisien. Efesiensi baru dapat diketahui dengan
1
2
modal yang menghasilkan kekayaan tersebut, atau dengan kata lain menghitung
Rentabilitas nya.
memperoleh keuntungan atau laba dalam periode tertentu. Rentabilitas yang tinggi
dengan itu, maka bagi perusahaan pada umumnya usahanya lebih diarahkan untuk
perusahaan dapat diukur dengan rasio rentabilitas. Rasio rentabilitas atau disebut
juga profitabilitas didapat dengan membandingkan antara laba dengan aktiva atau
modal yang menghasilkan laba. Pada penelitian ini penulis menghitung rentabilitas
dengan menggunakan tolak ukur Return On Equity (ROE). Untuk dapat mencapai
ROE yang maksimal dari suatu perusahaan tidak lepas dari pengelolahan kas, piutang
dan pertumbuhan labanya. Tingkat perputaran kas dan piutang yang tinggi dapat
memaksimalkan rentabilitasnya.
faktor, yaitu faktor internal, eksternal dan pengaruh iklim industri lokal.
selain itu juga pertumbuhan dapat diukur dengan pengukuran pertumbuhan modal
sendiri.
Perputaran piutang berasal dari lamanya piutang diubah menjadi kas. Investasi
yang tertanam di piutang diharapkan terjadi pertputaran yang relatif cepat dengan
periode rata rata pengumpulan piutang yang pendekatannya antara lain dilakukan
dengan cara menetapkan periode kredit. Posisi piutang dan taksiran waktu
baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi lalu menjualnya kepada
manufaktur yang mecatatkan saham nya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan
instan karena dinilai lebih praktis. Sebagai salah satu industri yang memiliki prospek
baik sudah seharusnya saham industri makanan dan minuman terbuka di Indonesia
pertumbuhan yang cukup tinggi dan dapat bertahan dalam jangka panjang. Hal ini
sangat mungkin dilihat dari pola hidup masyarakat Indonesia yang konsumtif dan
penelitian pada perusahaan agar dapat lebih memahami mengenai hubungan antara
rentabilitas ekonomi. Oleh karena itu penelitian ini diberi judul “ Pengaruh
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu luas dan lebih terarah perlu adanya batasan
D. Rumusan Masalah
Indonesia (BEI) ?
Indonesia (BEI) ?
Indonesia (BEI) ?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah dalam penelitian ini maka tujuan penelitian
yaitu :
Indonesia (BEI).
6
Indonesia (BEI).
F. Manfaat Penelitian
berikut :
pendidikan.
a. Bagi penulis
datang.
G. Sistematika Pembahasan
Agar penyusunan ini sistematis, padat, jelas serta dapat digunakan sebagaimana
BAB I PENDAHULUAN
8
Pada bab ini berisi tentang : latar belakang, perumusan masalah, pembatasan
Pada bab ini akan diuraikan secara teoriti mengenai pengertian perputaran
Pada bab ini membahas tentang : jenis dan sumber data, teknik pengumpulan
Pada bab ini akan menganalisis pengaruh perputaran kas, perputaran piutang,
sumber data dengan beberapa macam uji asumsi klasik dan uji hipotesis serta
BAB V PENUTUP
Pada bab terakhir ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil
penelitian dan saran yang perlu diajukan yang mungkin bermanfaat bagi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Kas dapat diartikan sebagai nilai kontan yang ada dalam perusahaan, termasuk
pos-pos lain yang dalam jangka waktu dekat dapat digunakan sebagai alat
kas merupakan aktiva lancar yang paling likuid (cair) dan terdiri dari “pos-pos” yang
berlaku sebagai alat tukar dan memberikan dasar bagi pengukuran akuntansi.
Sedangkan menurut Sartono (2010 : 415), menyatakan bahwa kas merupakan seluruh
uang tunai yang ada ditangan dan dana yang disimpan di bank dalam berbagai bentuk
uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan ataupun untuk
investasi dalam bentuk aktiva tetap, serta digunakan untuk memenuhi kewajiban
financial yang segera harus dipenuhi. Berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki
perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Hal ini menunjukan
bahwa perusahaan tersebut mempunya resiko yang lebih kecil untuk tidak dapat
9
10
Kas merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat
likuiditasnya. Berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan akan
semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan
tersebut mempunyai resiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban
mempertahankan kas yang sangat besar, karena semakin banyak kas maka semakin
dari :
1. Hasil penjualan jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud maupun
yang tidak berwujud atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang
3. Pengeluaran surat bukti utang baik jangka pendek (wesel) maupun utang
jangka panjang (utang, obligasi, utang hipotek, atau hutang jangka panjang
yang lain.
4. Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi
Adapun penggunaan atau pengeluaran kas dapat disebabkan oleh adanya transaksi
panjang.
yang meliputi upah dan gaji, pembelian peralatan kantor, pembayaran sewa,
dan sebagainya.
Dalam perusahaan, kas dapat dilihat dari suatu aliran. Aliran diperlukan untuk
Dalam setiap entitas usaha kas merupakan komponen utama aktiva lancar. Dari segi
perputarannya pola kas meliputi kas masuk ( cash in flow) dan kas keluar ( cas Out
flow ). Apabila kas masuk lebih besar dari pada kas keluar maka perusahaan akan
12
menjadi besar atau over investment dalam kas. Besarnya kas ini akan menjadi tingkat
karena semakin besar uang yang menganggur dalam perushaan maka tingkat
profitabilitas perusahaan akan menurun. Demikian pula sebaliknya apabila aliran kas
masuk lebih kecil daripada kas keluar yang disebabkan oleh perusahaan yang hanya
mengejar profitabilitas saja, maka kas yang tersedia dalam perusahaan akan menjadi
kecil. Tindakan seperti ini akan menempatkan perusahaan dalam keadaan likuid
apabila sewaktu waktu terjadi tagihan hutang (Ngakan Putu Teja, 2016)
Investasi pada aktiva tetap, aliran kas masuk dan aliran kas keluar akan
mempengaruhi besar kecilnya yang tersedia pada suatu entitas tersebut. Apabila
aliran kas masuk lebih besar dari pada kas keluar maka kas yang tersedia pada
perusahaan akan menjadi besar (overinvestment) dalam kas. Besarnya kas ini akan
mengalami kerugian karena makin besarnya kas maka makin besarnya uang yang
turun.
Strategi dasar yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam mengelola kasnya
ditingkatkan.
sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam suatu periode tertentu.
Tingkat perputaran kas merupakan efisiensi penggunaan kas yang dilakukan oleh
kembalinya kas yang telah ditanamkan di dalam modal kerja. Perputaran kas
Menurut Riyanto dalam Dewi Susanti (2016), semakin tinggi perputaran kas
akan semakin baik, karena ini berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya dan
dalam Dewi Susanti (2016), menyatakan bahwa perputaran kas adalah berputarnya
kas menjadi kas kembali dalam jangka waktu satu tahun. Rasio ini digunakan untuk
dengan tahun berikutnya apakah terjadi peningkatan perputaran kas atau sebaliknya
mengalami penurunan.
Penjualan Bersih
Perputaran Kas =
Rata Rata Kas
Rasio perputaran kas digunakan untuk mengukur tingkat kesedian kas untuk
membayar tagihan (utang) dan biaya biaya yang berkaitan dengan penjualan. Hasil
2. Sebaliknya apabila rasio perputaran kas rendah, dapat diartikan kas yang
Dengan mengetahui rumus diatas, sehingga dapat diketahui strategi dalam upaya
dari penjualan secara kredit atas barang atau jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan. Piutang meliputi semua hak atau klaim perusahaan pada organisasi lain
untuk menerima sejumlah kas, barang, atau jasa dimasa yang akan datang sebagai
akibat kejadian dimasa lalu. Piutang adalah suatu tagihan yang tidak disertai janji
tertulis, dan timbul akibat adanya transaksi penjualan barang atau jasa yang dilakukan
secara kredit, serta memiliki masa atau tanggal jatuh tempo dengan jumlah tertentu
kas dalam waktu satu tahun dalam satu periode akuntansi. Piutang pada umumnya
timbul dari hasil usaha pokok perusahaan. Namun selain itu piutang dapat juga timbul
dari usaha diluar kegiatan pokok perusahaan. Klasifikasi piutang adalah sebagai
berikut :
1. Piutang usaha
barang atau jasa yang dilakukan secara kredit oleh perusahaan. Jika tagihan
16
itu didukung dengan tagihan tertulis oleh debitor kepada perusahaan untuk
Piutang lain lain merupakan tagihan yang tidak berasal dari penjualan
dipergunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode
atau berapa kali dana yang ditahan dalam piutang ini berputar dalam satu periode.
Semakin tinggi rasio menunjukan bahwa modal kerja yang ditanam kan dalam
piutang semakin rendah (bandingkan dalam rasio tahun sebelumnya) dan tentunya
kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Sebaliknya jika rasio semakin rendah ada
over investment dalam piutang. Hal yang jelas adalah bahwa perputaran piutang
Penjualan Kredit
Perputaran Piutang =
Rata Rata Piutang
faktor, yaitu faktor internal, eksternal, dan pengaruh iklim industri lokal.
Pertumbuhan perusahaan yang cepat maka semakin besar kebutuhan dana untuk
besar keinginan perusahaan untuk menahan laba. Jadi perusahaan yang tumbuh
sebaiknya tidak membagikan laba sebagai deviden tetapi lebih baik digunakan untuk
ekspansi. Potensi pertumbuhan ini dapat diukur dari besarnya biaya penelitian dan
pengukuran laba operasi perusahaan, kita dapat melihat aspek pemasaran dan juga
berikutnya adalah dengan menghitung laba bersih, simana inputnya petumbuhan laba
bersih ini adalah modal, sedangkan outputnya adalah laba. Pengukuran pertumbuhan
2.3.2 Laba
usaha suatu perusahaan. Laba memiliki beberapa karakteristik antara lain sebagai
berikut:
18
Laba terdiri dari empat elemen utama yaitu pendapatan (Revenue), beban (Expense),
Perbandingan yang tepat atas pendapatan dan biaya tergambar dalam laporan
laba rugi. Penyajian laba melalui laporan tersebut merupakan fokus kinerja
proses dengan mengorbankan berbagai sumber daya. Adapun salah satu parameter
Pertumbuhan laba yag baik menunjukan kinerja perusahaan juga baik. Dengan kata
lain laba merupakan ukuran kinerja dari suatu perusahaan, sehingga semakin tinggi
19
perusahaan tersebut.
ketepatan laba.
4. Tingkat penjualan yaitu tingkat penjualan dimasa lalu, yang semakin tinggi
tinggi.
5. Perubahan laba dimasa yaitu semakin besar pertumbuhan laba dimasa lalu,
semakin tidak pasti laba yang diperoleh dimasa yang akan datang.
perusahaan jasa, manufaktur dan badan usaha lainnya dalam menghasilkan laba usaha
sendiri di pihak lain. Dimana laba dalam rentabilitas modal sendiri laba
berasal laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing atau bunga
b. Rentabilitas Ekonomi
Laba Bersih
Rentabilitas Ekonomi = X100%
Modal
1. Volume Penjualan
perputaran kas dan piutang akan tinggi dan laba yang diperoleh juga tinggi.
rentabilitas.
3. Profit Margin
Adalah rasio pertimbangan antara gross profit (laba kotor) yang diperoleh
setiap rupiah penjualan. Rumus dari rasio ini adalah sebagai berikut :
Laba Kotor
GMP = X 100%
Penjualan
Rasio ini mencerminkan atau menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai
setiap rupiah penjualan atau bila rasio ini dikurangkan terhadap angka 100% maka
akan menunjukkan jumlah yang tersisa untuk menutup biaya operasi dan laba bersih
semakin tinggi rasio ini semakin bagus karena mencerminkan naiknya tingkat
Laba Usaha
OMR = X 100 %
Penjualan
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk
menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun
jumlah laba sesudah dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aktiva.
Semakin besar rasio ini maka semakin baik. Rumus dari rasio ini adalah :
pertumbuhan perusahaan dan rentabilitas ekonomi telah dilakukan oleh para peneliti
terdahulu. Penelitian terdahulu ini diambil dari jurnal yang telah diterbitkan oleh
24
Ngakan Putu Teja Hadinata dan NI Gusti Putu Wirawati (2016) melakukan
pada Koperasi Pasar Srinadi Klukung tahun 2012-2014. Sampel penelitian ini adalah
laporan keuangan masing masing unit usaha pada Koperasi Pasar Srinadi Klukung
yang berjumlah 11 unit usaha pada tahun 2012-2014 yang dipilih dengan metode
Perputaran Kas dan Piutang Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Koperasi Simpan
Pinjam Swasthi Mandiri Singaraja Tahun 2012-2015”. Tujuan penelitian ini untuk
piutang terhadap rentabilitas ekonomi dan pengaruh perputaran kas dan piutang
Tahun 2012-2015. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian kausal dengan
diolah dengan analisis regresi dengan variable dummy menggunakan SPSS. Hasil
dan Nilai Perusahaan” pada sektor perusahaan Food and Baverages yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian ini berjumlah 33 sampel yang dipilih dengan
I wayan Septian Aditya Pratama dan I G.A.M Asri Dwija Putri (2013)
Periode 2010-2012. Jumlah sampel yang diambil adalah 36 unit, dengan metode
Berdasarkan hasil analisis, semua model regresi lolos dalam uji asumsi klasik. Ketiga
Ekonomi Pada KPRI DI Lingkungan BKN”. Populasi dalam penelitian ini adalah
laporan keuangan KPRI di lingkungan BKN periode 2009-2010 yang berjumlah 13.
Berdasarkan hasil uji parsial untuk perputaran kas dan perputaran piutang terhadap
Ho ditolak bahwa ada pengaruh signifikan antara perputaran kas dan perputaran
piutang terhadap rentabilitas secara parsial. Untuk uji simultan terdapat pengaruh
yang signifikan antara perputaran kas dan perputaran piutang terhadap rentabilitas
ekonomi.
Eka Ayu Rahayu dan Joni Susilowibowo (2013) melakukan penelitian tentang
yang masuk dalam sampel penelitian. Regresi linier berganda merupakan teknis
analisis yang digunakan. Berdasarkan hasil analisis, semua model regresi lolos dalam
uji asumsi klasik. Menggunakan uji hipotesis dengan uji T dan uji F hasil penelitian
ini menunjukan dua variabel yaitu perputaran kas dan perputaran piutang tidak
27
dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh leverage, ukuran dan pertumbuhan
Tengah selama periode 2004-2007. Sampel penelitian diambil atas dasar purposive
Tabel 2.1
berpengaruh signifikan
terhadap rentabilitas
ekonomi
berpengaruh negatif
signifikan terhadap
profitabilitas, leverage
berpengaruh negatif
perusahaan, dan
profitabilitas berpengaruh
nilai perusahaan.
pada profitabilitas
Karjono dan perputaran kas dan Ekonomi parsial untuk perputaran kas
parsial
Jawa Tengah.sedangkan
perusahaan berpengaruh
terhadap profitabilitas.
Sedangkan variabel
pertumbuhan perusahaan
profitabilitas PDAM.
32
B Kerangka Konseptual
Perputaran kas
H1
(X1)
Pertumbuhan Perusahaan H3
(X3)
H4
C. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
variabel variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisi data dengan
langsung dalam penentuan kebijakan, tindakan atau kinerja (Indriantoro & Supomo
industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini
menggunakan data sekunder, yaitu data penelitian yang diperoleh secara tidak
langsung dari sumbernya melainkan dari media perantara berupa bukti, catatan, atau
laporan historis yang tersusun dalam arsip yag dipublikasikan pihak lain.
Tempat penelitian berada di kota Batam dalam kurun waktu 1 April 2017- 30
Juni 2017.
34
35
1. Populasi
pada sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai 2016
adalah 16 perusahaan.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakeristik yang dimiliki oleh
digunakan adalah purposive sampling yaitu pemilihan sampel tidak secara acak
tetapi sesuai dengan criteria tertentu. Adapun kriteria untuk penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menerbitkan laporan keuangan dan telah di
Adapun perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dapat dilihat
Tabel 3.1
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data
kuantitatif adalah data yang berupa angka. Sesuai dengan bentuknya, data
statistik.
Jenis data penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan
sumber data penelitian yang peneliti peroleh secara tidak langsung atau melalui
media perantara. Data tersebut berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Khususnya neraca, laporan laba rugi dan
2. Sumber Data
1. Penelitian kepustakaan
Dalam rangka memperoleh landasan dan konsep yang kuat agar dapat
2. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan cara mencatat data dari laporan-laporan dan arsip-
arsip yang ada dibeberapa sumber. Seperti di Bursa Efek Indonsesia (BEI)
dan media internet sebagai penelusuran informasi mengenai teori maupun data
E. Instrumen Penelitian
segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian dan sering pula
variabel penelitian ini diartikan sebagai gejala yang akan diteliti yang ditetapkan oleh
variabel diperlukan dalam menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-
variabel yang terkait dalam suatu penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat
39
bantu statistik dapat dilakukan secara benar. Variabel penelitian dapat dibagi menjadi
1. Variabel dependen
Variabel dependen sering disebut dengan variabel terkait yaitu variabel yang
sering disebabkan atau dipengaruhi oleh adanya variabel bebas atau variabel
2. Variabel Independen
a. Perputaran kas
sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam suatu periode
kecepatan arus kas kembalinya kas yang telah ditanamkan di dalam modal
Penjualan Bersih
Perputaran Kas =
Rata Rata Kas
b. Perputaran piutang
berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana
yang ditahan dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Semakin
tinggi rasio menunjukan bahwa modal kerja yang ditanam kan dalam
tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Sebaliknya jika rasio
semakin rendah ada over investment dalam piutang. Hal yang jelas adalah
Penjualan Kredit
Perputaran Piutang=
Rata Rata Piutang
c. Pertumbuhan Perusahaan
laporan laba rugi. Penyajian laba melalui laporan tersebut merupakan fokus
pertumbuhan laba.
Untuk memperjelas konsep dan operasionalisasi dari variabel yang diteliti baik
Tabel 3.2
periode 2014-2016
2014-2016
Piutang 2014-2016
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
regresi berganda (multiple regression). Metode ini digunakan untuk menguji satu
variabel dependen dan variabel independen lebih dari satu. Pengelolaan data dengan
a. Uji Normalitas
residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji
statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat digunakan.
nilai yang lebih besar dari 0,05. Selain itu , uji normalitas dapat juga dilihat
e e
2
t 1
DW
t
e 2
t
Keterangan :
dengan nilai – nilai kritis dari dL dan dU dari tabel statistik Durbin-Watson.
- Jika dU < d < 4 – dU, berarti tidak ada autokorelasi positif atau negatif
meyakinkan
dengan cara mentransformasikan data atau bisa juga dengan mengubah model
equation). Selain itu juga dapat dilakukan dengan memasukkan variabel lag
dari variabel terikatnya menjadi salah satu variabel bebas, sehingga data
lainya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu
heteroskedasitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
independen.
dengan menggunakan SPSS. Nilai VIF dapat dihitung dengan rumus yaitu
sebagai berikut
VIF =
inflation factor (VIF). Multikolinearitas terjadi bila nilai VIF diatas nilai 10
G. Pengujian Hipotesis
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan fakta-fakta
empiris.
hubungan fungsional antara satu variabel dependen dengan lebih dari satu
adalah:
Dimana:
Y = Rentabilitas
α=Konstanta, merupakan nilai terkait yang dalam hal ini adalah Y pada saat variabel
Arti koefisien β adalah jika nilai β positif (+), hal tersebut menunjukkan
hubungan yang searah antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain
peningkatan atau penurunan besarnya variabel bebas akan diikuti oleh peningkatan
atau penurunan besarnya variabel terikat. Sedangkan jika nilai β negatif (-),
terikat. Dengan kata lain setiap peningkatan besarnya nilai variabel bebas akan diikuti
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan
non negative dan besarnya koefisien determinasi adalah bernilai (0≤ R 2≤ 1). Jika
koefisien bernilai 0,maka tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara
sebagai berikut:
49
r n2
t
1 r2
Keterangan:
t = Distribusi t
n = Jumlah data
tingkat kesalahan 0,05. Kriteria yang digunakan sebagai dasar perbandingan sebagai
berikut :
Ho ditolak jika nilai thitung > ttable atau thitung < -ttable
Bila terjadi penerimaan Ho maka dapat disimpulkan suatu pengaruh adalah tidak
dependen (Y).
terhadap variabel dependen. Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
R2 / k
F=
(1-R2) / (n-k-1)
Keterangan :
Jika terjadi penerimaan Ho, maka dapat diartikan sebagai tidak signifikannya
model regresi berganda yang diperoleh sehingga mengakibatkan tidak signifikan pula
A. Statistik Deskriptif
Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Objek
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan
keuangan. Laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan
keuangan yang telah di audit dari tahun 2014 sampai tahun 2016. Jumlah populasi
yang tercatat di BEI sebanyak 16 perusahaan. Dari populasi tersebut yang memenuhi
3 tahun berjumlah 42 data yang menjadi sampel penelitian. Data diolah dengan
Statistics
Valid 42 42 42 42
N
Missing 0 0 0 0
Mean 9.0476 10.0238 .2364 .3536
Median 7.0000 8.0000 .1200 .2850
Std. Deviation 6.32051 6.00605 .27260 .25848
Minimum 2.00 3.00 .00 .09
Maximum 28.00 36.00 1.09 1.43
Sumber: Data penelitian (2017)
51
52
terhadap variabel dependen, yang terrdiri dari nilai minimum, maksimum, rata-rata
dan standar deviasi untuk setiap variabel. Berikut ini adalah perincian data deskriptif
menunjukkan nilai minimum 0,09 ,nilai maksimum 1,43, nilai rata-rata 0,3536
sebanyak 42, menunjukkan nilai minimum 0, nilai maksimum 1,09, nilai rata-
Dari gambar 4.1 (normal p-p plot), menunjukkan bahwa titik-titik menyebar
disekitar garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang yang
Pada gambar 4.2 histogram diatas dapat terlihat bahwa residual terdistribusi
normal. Hal ini dapat dilihat dari kurva yang berbentuk kemiringan yang cenderung
untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak, dengan pengambilan
N 42 42 42 42
a,b
Mean 9.0476 10.0238 .2364 .3536
Normal Parameters
Std. Deviation 6.32051 6.00605 .27260 .25848
Absolute .198 .156 .267 .177
Most Extreme
Positive .198 .156 .267 .177
Differences
Negative -.132 -.134 -.193 -.154
Kolmogorov-Smirnov Z 1.286 1.009 1.733 1.149
Asymp. Sig. (2-tailed) .073 .260 .005 .143
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data penelitian (2017)
variabel perputaran kas sebesar 1,286 dan signifikansi 0,073. Sedangkan variabel
perputaran piutang sebesar 1,009 dan signifikansi 0,260 Variabel pertumbuhan laba
sebesar 1,733 dan signifikansi 0,05 Sedangkan variabel rentabilitas sebesar 1,149
variabel independen dan variabel dependen menunjukkan nilai lebih besar dari 0,05
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dapat dilihat dari uji
Durbin Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut Imam Ghozali (2009) :
- Jika dU < d < 4 – dU, berarti tidak ada autokorelasi positif atau negatif
meyakinkan
Hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat dari tabel 4.3 sebagai berikut:
b
Model Summary
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Durbin- Watson 2,388 yaitu nilai uji
Durbin Watson berada diantara -4 dan +4. Dengan demikian dapat disimpulkan
secara acak tanpa membentuk suatu pola tertentu (garis, gelombang, melebar
kemudian menyempit) serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada
Dengan kata lain, penelitian ini terjadi homokedastisitas, sehingga model regresi
dapat dipakai.
ditemukan memiliki korelasi antar variabel bebas (independen). Ada atau tidaknya
Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor
(VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan bahwa setiap variabel independen saling
independen lainnya. Nilai cutoff yang sering (umum) dipakai untuk menunjukkan
a
Coefficients
Perputaran
.012 .006 .284 1.813 .078 .977 1.024
Kas
1 Perputaran
-.005 .007 -.121 -.751 .457 .919 1.088
Piutang
Pertumbuhan
-.004 .154 -.004 -.024 .981 .905 1.106
Perusahaan
Dari hasil pengujian tabel 4.4 dapat dilihat bahwa angka tolerance variabel
perputaran kas adalah 0,977, variabel perputaran piutang adalah 0,919 sedangkan
angka tolerance > 0,10, dan nilai VIF masing-masing variabel adalah perputaran kas
adalah 1,024, perputaran piutang 1,088, pertumbuhan laba 1,106 dimana ketiga
variabel tersebut juga memiliki nilai < 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
perputaran piutang dan pertumbuhan perusahaan) memiliki nilai tolerance ˃ 0,10 dan
a
Coefficients
Perputaran
.012 .006 .284 1.813 .078 .977 1.024
Kas
1 Perputaran
-.005 .007 -.121 -.751 .457 .919 1.088
Piutang
Pertumbuhan
-.004 .154 -.004 -.024 .981 .905 1.106
Perusahaan
Berdasarkan tabel 4.5 hasil uji regresi berganda diatas diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut:
Y= a+B1X1+B2X2+B3X3
Y=0,302+0,012X1-0,005X2-0,004X3
Dimana:
a: Konstanta
Dari persamaan regresi linier berganda diatas maka dapat dianalisis sebagai berikut:
a. Konstansa (a) sebesar 0,302, maka jika variabel bebas (independen) dianggap
0,302.
61
b
Model Summary
Pada tabel 4.6 menunjukkan nilai R Square adalah kemampuan model dalam
sebesar 0,090 (9) dimana dari 100% yang mempengaruhi ROE ternyata perputaran
terhadap besarnya ROE sebesar 9%, sedangkan sisanya sebesar 91% dipengaruhi
variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Berikut adalah tabel
hasil uji t:
Hipotesis Pertama:
rentabilitas.
63
Pada tabel 4.7 menunjukkan perputaran kas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,078
Hipotesis kedua:
rentabilitas.
Pada tabel 4.7 menunjukkan perputaran piutang memiliki nilai signifikan sebesar
0,457 berarti lebih besar dari 0,05. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan
Hipotesis Ketiga:
terhadap rentabilitas.
Pada tabel 4.7 menunjukkan pertumbuhan laba memiliki nilai signifikansi sebesar
terhadap rentabilitas.
setiap variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Berikut adalah
a
ANOVA
Total 2.739 41
Berdasarkan tabel 4.8 nilai F adalah 1,254 dan nilai signifikansi 0,304 (nilai
signifikansi < 0.05). berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa secara
dan H0 diterima.
Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) yang dilakukan untuk mengtahui pengaruh
menunjukkan perputaran kas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,078 ˃ 0,05, hasil
didukung dengan hasil peneliitian terdahulu yang dilakukan oleh I Wayan Septian
(2013).
Dari hasil uji parsial juga menunjukkan bahwa variabel independen yaitu
Perputaran piutang memiliki nilai signifikan sebesar 0,457 berarti lebih besar dari
0,05. Sehingga hasil ini menandakan secara parsial perputaran piutang tidak
rentabilitas. Penelitian ini didukung dengan hasil peneliitian terdahulu yang dilakukan
KESIMPULAN
A Kesimpulan
Indonesia (BEI) .
B. Keterbatasan
66
67
1. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas hanya pada
public dengan jumlah total perusahaan sebanyak 16 perusahaan dan jumlah sampel
sebanyak 14 perusahaan.
2. Periode pengamatan dalam penelitian ini terbatas karena hanya mencakup tahun
2014-2016.
C. Saran
dalam penulisan tugas akhir ini maka penulis mencoba memberikan saran sebagai
berikut:
hendaknya dapat menambah variabel lain diluar variabel yang ada pada
2. Pada penelitian ini periode penelitian yang diteliti hanya meliputi 3 tahun
penelitian untuk periode yang lebih lama lagi agar diperoleh hasil penelitian
mungkin berpengaruh terhadap ROE untuk melihat pengaruh yang lebih besar
Agus Sartono. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 4. Yogyakarta. BPFE.
Albertus Karjono, Amelia Falah Fakrina. 2012. Pengaruh perputaran kas dan Perputaran
Bisnis Nusantara.
Aliet Septiani. 2016. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Income Smoothing Pada
Permata Harapan.
http//www.idx.co.id.
I wayan Septian Aditya Pratama, I G.A.M Asri Dwija Putri. 2013. Pengaruh Tigkat
Imam Ghozali. 2011. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 19 Edisi ke 5. Semarang.
UNDIP.
Komang Dewi Susanti. 2016. Pengaruh Perputaran Kas dan Piutang Terhadap Rentabilitas
Ekonomi pada Koperasi Simpan Pinjam Swasthi Mandiri Singaraja Tahun 2012-
69
70
Muhammad Idrus. 2010. Metode Penelitian Ilmu Sosial Edisi Kedua. Yogyakarta. Erlangga.
Ngakan Putu Teja, Ni Gusti Putu Wirati. 2016. Pengaruh Tingkat Perputaran Kas,
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Syarifa Elwiyana. 2007. Pengaruh Perputaran Kas dan Piutang Terhadap Rentabilitas
Negeri Semarang.
Lampiran 1
1 .Variabel Perputaran Kas
Perputaran Kas
No Kode
2014 2015 2016
1 ADES 3.00 3.00 3.00
2 AISA 5.00 7.00 15.00
3 CEKA 4.00 4.00 3.00
4 DLTA 3.00 2.00 2.00
5 ICBP 5.00 5.00 5.00
6 INDF 5.00 5.00 6.00
7 MLBI 21.00 11.00 9.00
8 MYOR 12.00 13.00 12.00
9 PSDN 8.00 25.00 16.00
10 ROTI 15.00 7.00 5.00
11 SKBM 14.00 12.00 15.00
12 ULTJ 8.00 7.00 4.00
13 FAST 7.00 7.00 7.00
14 SIPD 28.00 21.00 11.00
Perputaran piutang
No Kode
2014 2015 2016
1 ADES 7.00 6.00 7.00
2 AISA 5.00 4.00 3.00
3 CEKA 5.00 5.00 4.00
4 DLTA 6.00 4.00 5.00
5 ICBP 7.00 4.00 4.00
6 INDF 36.00 17.00 16.00
7 MLBI 8.00 10.00 14.00
8 MYOR 8.00 8.00 8.00
9 PSDN 13.00 14.00 18.00
10 ROTI 12.00 15.00 19.00
11 SKBM 13.00 15.00 14.00
12 ULTJ 11.00 11.00 11.00
13 FAST 9.00 8.00 14.00
14 SIPD 6.00 7.00 10.00
3. Variabel Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan Perusahaan
No Kode
2014 2015 2016
1 ADES 0.10 0.06 0.70
2 AISA 0.20 0.09 0.73
3 CEKA 0.03 0.72 0.90
4 DLTA 0.53 (0.33) 0.33
5 ICBP 0.20 0.23 0.19
6 INDF 0.09 0.11 0.12
7 MLBI 0.11 0.13 0.10
8 MYOR 0.09 1.09 0.24
9 PSDN 0.04 0.09 0.11
10 ROTI 0.13 0.43 0.03
11 SKBM 0.19 0.03 0.06
12 ULTJ 0.05 0.85 0.28
13 FAST 0.12 0.06 0.05
14 SIPD 0.15 0.02 0.15
4. Variabel Rentabilitas
Rentabilitas (ROE)
No Kode
2014 2015 2016
1 ADES 0.37 0.43 0.45
2 AISA 0.19 0.19 0.30
3 CEKA 0.18 0.26 0.36
4 DLTA 0.43 0.25 0.28
5 ICBP 0.43 0.49 0.51
6 INDF 0.13 0.09 0.12
7 MLBI 1.43 0.65 1.20
8 MYOR 0.22 0.36 0.37
9 PSDN 0.26 0.33 0.42
10 ROTI 0.20 0.23 0.19
11 SKBM 0.55 0.51 0.51
12 ULTJ 0.16 0.25 0.25
13 FAST 0.14 0.09 0.14
14 SIPD 0.29 0.25 0.39
Lampiran 2
Statistik deskriptif
Statistics
Valid 42 42 42 42
N
Missing 0 0 0 0
Mean 9.0476 10.0238 .2364 .3536
Median 7.0000 8.0000 .1200 .2850
Std. Deviation 6.32051 6.00605 .27260 .25848
Minimum 2.00 3.00 .00 .09
Maximum 28.00 36.00 1.09 1.43
Lampiran 3
N 42 42 42 42
Mean
a,b
9.0476 10.0238 .2364 .3536
Normal Parameters
Std. Deviation 6.32051 6.00605 .27260 .25848
Absolute .198 .156 .267 .177
Most Extreme Differences
Positive .198 .156 .267 .177
Negative -.132 -.134 -.193 -.154
Kolmogorov-Smirnov Z 1.286 1.009 1.733 1.149
Asymp. Sig. (2-tailed) .073 .260 .005 .143
Perputaran
.012 .006 .284 1.813 .078 .977 1.024
Kas
1 Perputaran
-.005 .007 -.121 -.751 .457 .919 1.088
Piutang
Pertumbuhan
-.004 .154 -.004 -.024 .981 .905 1.106
Perusahaan
3. Uji Heteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi
b
Model Summary
Lampiran 4
1. Uji t
a
Coefficients
2. Uji F
a
ANOVA
Total 2.739 41