Disusun Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2016
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
Gout”, yang bertujuan unuk memenuhi tugas kuliah Semester Pendek blok
Muskuloskeletal.
Dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak,
untuk itu pada kesempatan ini kami juga ingin menyampaikan terimakasih dan
Muskuloskeletal
Didalam makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
3
2.1.9 Pencegahan ........................................................................................... 11
4
BAB 1
PENDAHULUAN
5
1.3 Tujuan
Tujuan yang di maksud oleh penyusun makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui penyakit Artritis Gout
2. Diajukan untuk memenuhi tugas Semester Pendek blok Muskuloskeletal
1.4 Manfaat
Hasil penyususnan makalah ini dijadikan sebagai bahan bacaan dan
referensi mahasiswa khusunya mahasiswa kedokteran Universitas Malahayati
untuk melakukan penelitian selanjutnya dan meningkatkan pengetahuan tentang
penyakit Artritis Gout. Serta diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat secara umum dan kepada penderita dan keluarga secara khusus
tentang Artritis Gout.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definisi
Penyakit asam urat atau dikenal sebagai penyakit gout merupakan suatu
penyakit akibat terjadinya penimbunan kristal monosodium urat din dalam tubuh
sehingga mwenyebabkan nyeri sendi ( gout atrithis ), benjolasn pada bagian bagian
tertentu dari tubuh ( Tophi ) dan batu pada saluran kemih.
Gout atau asam urat juga adalah penyakit dimana terjadinya penumpukkan
asam urat di dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat,
pembuangannya melalui ginjal yang menurun, atau akibat peningkatan asupan
makanan kaya purin. Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat
yang kadarnya tinggi .
Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil
akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu
komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin
terdapat dalam tubuh dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni
makanan dari tanaman ( sayuran, buah, kacang-kacangan) ataupun hewan (daging,
jeroan, ikan sarden) . Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme didalam tubuh,
yang kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat dalam tubuh,
karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya
adalah makanan, dan senyawa lain yang mengandung banyak purin. Tubuh telah
menyediakan 85 % senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa
kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 %
1.2 Epidemiologi
Gout merupakan penyakit dominan pada pria dewasa. Sebagai mana yanhg
disampaikan oleh Hippocrates bahwa gout jarang pada pria sebelum pada masa
remaja ( adolescens ) sedangkan pada perempuan jarang sebe lum menopause. Pada
7
tahun 1986 dilaporka prevalensi gout di amerika serikat adalah 13.6/1.000 pria dan
6.4/1.000 perempuan. Prevalensi gout bertambah dengan meningkatnya taraf hidup.
Prevalensi diantara pria african, american lebih tinggi dengan kelompok pria
caucasian.
Di Indonesia belum banyak publikasi epidemiologi tentang atritis pirai ( AP ).
Pada tahun 1935 seorang dokter kebangsaamn belanda bernama Van der Horst telah
melaporkan 15 pasien atritis pirai dengan kecacatan ( lumpuhkan anggota gerak ) dari
suatau daerah di jawa tengah.
1.3 Etiologi
8
5. Intoksikasi (keracunan timbal)
6. Pada penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol dengan baik.
Dimana akan ditemukan mengandung benda-benda keton (hasil buangan
metabolisme lemak) dengan kadar yang tinggi. Kadar benda-benda keton
yang meninggi akan menyebabkan kadar asam urat juga ikut meninggi.
1.4 Klasifikasi
Gout arthritis, meliputi 3 stadium:
1. Gout Arthritis Stadium Akut
Radang sendi timbul sangat cepat dalam waktu singkat. Pasien
tidur tanpa ada gejala apa-apa. Pada saat bangun pagi terasa sakit
yang hebat dan tidak dapat berjalan. Biasanya bersifat monoartikuler
dengan keluhan utama berupa nyeri, bengkak, terasa hangat,
merah dengan gejala sistemik berupa demam, menggigil dan merasa
lelah. Lokasi yang paling sering pada MTP-1 yang biasanya disebut
podagra. Apabila proses penyakit berlanjut, dapat terkena sendi lain
yaitu pergelangan tangan/kaki, lutut, dan siku. Faktor pencetus serangan
akut antara lain berupa trauma lokal, diet tinggi purin, kelelahan
fisik, stress, tindakan operasi, pemakaian obat diuretik dan lain-lain.
2. Stadium Interkritikal
Stadium ini merupakan kelanjutan stadium akut dimana
terjadi periode interkritik asimptomatik. Walaupun secara klinik tidak
dapat ditemukan tanda-tanda radang akut, namun pada aspirasi sendi
ditemukan kristal urat. Hal ini menunjukkan bahwa proses
peradangan masih terus berlanjut, walaupun tanpa keluhan.
3. Stadium Gout Arthritis Kronik
Stadium ini umumnya terdapat pada pasien yang mampu
mengobati dirinya sendiri (self medication). Sehingga dalam waktu
lama tidak mau berobat secara teratur pada dokter. Artritis
gout menahun biasanya disertai tofiyang banyak dan poliartikular.
9
Tofi ini sering pecah dan sulit sembuh dengan obat, kadang-kadang
dapat timbul infeksi sekunder. Lokasi tofi yang paling sering pada
aurikula, MTP-1, olekranon, tendon achilles dan distal digiti. Tofi
sendiri tidak menimbulkan nyeri, tapi mudah terjadi inflamasi
disekitarnya, dan menyebabkan destruksi yang progresif pada sendi
serta dapat menimbulkan deformitas. Pada stadium ini kadang-
kadang disertai batu saluran kemih sampai penyakit ginjal
menahun.
1.5 Patofisiologi
Adanya gangguan metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang
mengandung asam urat tinggi, dan sistem ekskresi asam urat yang tidak
adequate akan menghasilkan akumulasi asam urat yang berlebihan di dalam
plasma darah (Hiperurecemia), sehingga mengakibatkan kristal asam urat
menumpuk dalam tubuh. Penimbunan ini menimbulkan iritasi lokal dan
menimbulkan respon inflamasi.
Hiperurecemia merupakan hasil :
Meningkatnya produksi asam urat akibat metabolisme purine
abnormal.
Menurunnya ekskresi asam urat.
Kombinasi keduanya.
Saat asam urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan tubuh lain,
maka asam urat tersebut akan mengkristal dan akan membentuk garam-garam
urat yang akan berakumulasi atau menumpuk di jaringan konectiv diseluruh
tubuh, penumpukan ini disebut tofi. Adanya kristal akan memicu respon
inflamasi akut dan netrofil melepaskan lisosomnya. Lisosom tidak hanya
merusak jaringan, tapi juga menyebabkan inflamasi.
Pada penyakit gout akut tidak ada gejala-gejala yang timbul. Serum urat
maningkat tapi tidak akan menimbulkan gejala. Lama kelamaan penyakit ini
10
akan menyebabkan hipertensi karena adanya penumpukan asam urat pada
ginjal. Serangan akut pertama biasanya sangat sakit dan cepat
memuncak. Serangan ini meliputi hanya satu tulang sendi. Serangan pertama
ini sangat nyeri yang menyebabkan tulang sendi menjadi lunak dan terasa
panas, merah. Tulang sendi metatarsophalangeal biasanya yang paling pertama
terinflamasi, kemudian mata kaki, tumit, lutut, dan tulang sendi pinggang.
Kadang-kadang gejalanya disertai dengan demam ringan. Biasanya
berlangsung cepat tetapi cenderung berulang dan dengan interval yang tidak
teratur.
11
protein. Pembungkusan dengan IgG akan merangsang netrofil
untuk berespon terhadap pembentukan Kristal
Respon leukosit polimorfonukuler (PMN)
Pembentukan kristal menghasilkan faktor kemotaksis yang
menimbulkan respon leukosit PMN dan selanjutnya akan terjadi fagositosis
kristal oleh leukosit.
12
1.7 Manifestasi Klinis
Nyeri tulang sendi
Kemerahan dan bengkak pada tulang sendi
Tofi pada ibu jari, mata kaki dan pinna telinga
Peningkatan suhu tubuh.
Gangguan akut :
Nyeri hebat
Bengkak dan
Berlangsung cepat
Pada sendi yang
Terserang
Sakit kepala
Demam
Gangguan kronis :
Serangan akut
Hiperurisemia yang tidak diobati
Terdapat nyeri dan pegal
Pembengkakan sendi membentuk noduler yang disebut tofi (penumpukan
monosodium urat dalam jaringan).
1.8 Penatalaksanaan
Tujuan : untuk mengakhiri serangan akut secepat mungkin, mencegah
serangan berulang, dan pencegahan komplikasi.
1. Pengobatan serangan akut dengan Colchicine 0,6 mg (pemberian
oral), Colchicine 1,0-3,0 mg (dalam NaCl intravena), phenilbutazon,
Indomethacin.
2. Sendi diistirahatkan (imobilisasi pasien)
13
3. Kompres dingin
4. Diet rendah purin
5. Terapi farmakologi (Analgesic dan antipiretik)
6. Colchicines (oral/IV) tiap 8 jam sekali untuk mencegah
fagositosis dari Kristal asam urat oleh netrofil sampai nyeri
berkurang.
7. Nonsteroid, obat-obatan anti inflamasi (NSAID) untuk nyeri dan
inflamasi.
8. Allopurinol untuk menekan atau mengontrol tingkat asam urat dan untuk
mencegah serangan.
9. Uricosuric (Probenecid dan Sulfinpyrazone) untuk meningkatkan ekskresi
asam urat dan menghambat akumulasi asam urat (jumlahnya
dibatasi pada pasien dengan gagal ginjal).
10. Terapi pencegahan dengan meningkatkan ekskresi asam urat
menggunakan probenezid 0,5 g/hari atau sulfinpyrazone (Anturane)
pada pasien yang tidak tahan terhadap benemid atau menurunkan
pembentukan asam urat dengan Allopurinol 100 mg 2 kali/hari.
1.9 Pencegahan
Pembatasan purin : Hindari makanan yang mengandung purin yaitu:
Jeroan (jantung, hati, lidah ginjal, usus), Sarden, Kerang, Ikan herring,
Kacang-kacangan, Bayam, Udang, Daun melinjo.
Kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan
dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat
badan. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat
badan, berat badannya harus diturunkan dengan tetap
memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang
terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya
badan keton yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urine.
14
Tinggi karbohidrat : Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti
dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena
akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine.
Rendah protein : Protein terutama yang berasal dari hewan
dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang
mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati,
ginjal, otak, paru dan limpa.
Rendah lemak : Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui
urin. Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega
sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari
total kalori.
Tinggi cairan : Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui
buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang
disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis,
dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga
boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung
purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan
durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
Tanpa alkohol : Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam\
urat mereka yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi
dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah
karena alcohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam
laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
15
BAB III
PENUTUP
3.2 Kesimpulan
Gout adalah penyakit metebolik yang ditandai dengan penumpukan asam
urat yang nyeri pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian
atas, pergelangan dan kaki bagian tengah. Artritis pirai (gout)
merupakan suatu sindrom klinik sebagai deposit kristal asam urat di daerah
persendian yang menyebabkan terjadinya serangan inflamasi akut. Penyebab
utama terjadinya gout adalah karena adanya deposit / penimbunan kristal asam
urat dalam sendi. Penimbunan asam urat sering terjadi pada penyakit dengan
metabolisme asam urat abnormal dan Kelainan metabolik dalam pembentukan
purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal.
3.3 Saran
Dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
meminta kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga
makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca
16
DAFTAR PUSTAKA
17