Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN BTA

(BAKTERI TAHAN ASAM)


SOP No Dokumen :
No Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD KEPALA PUSKESMAS


PUSKESMAS
BOILAN
Dewa Putu Darmayasa, Amd,.Kep
NIP :
1. Pengertian Bakteri Tahan Asam adalah bakteri pada pengecatan Ziehl Neelsen (NZ) tetap
mengikat warna pertama, tidak luntur pada asam dan alcohol, sehingga tidak
mampu mengikat warna kedua. Bakteri tersebut jika di amati di mikroskop tampak
berwarna merah dengan warna dasar biru muda.
2. tujuan Menemukan dan mengidentifikasi Bakteri Tahan Asam yaitu mycobacterium
tubercolosis pada sampel sputum pasien.
3. kebijakan
4. Referensi 1. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas Kesehatan RI, Th. 1999
2. Pedoman Penyelenggaraan Praktek Laboratorium, Puskesmas Laboratorium
Kesehatan Dep.Kes RI, Jakarta Tahun 1999.
5. Prosedur 1. Bahan/Regensia
Larutan Ziehl Neelsen :
1. Larutan carbon fuchsin 0,3%
2. Larutn Asam Alkohol 3%
3. Larutan Methylen Blue 0,3%
2. Alat
1. Pot dahak (sekali pakai)
2. Slide /objek glas
3. Ose / singklit / lidi
4. Pensil kaca
5. Lampu spritus
6. Rak pewarnaan
7. Mikroskop
3. Persiapan
1. Petugas Laboratorium
a. Sebelum pemeriksaan dahak, petugas laboratorium harus menggunakan
Alat Pelindung Diri (APD) seperti : Jas laboratorium, Masker, Sarung
tangan
2. Pasien
Melakukan pengumpulan specimen dahak :
a. Waktu : Spesimen diambil dalam jangka waktu 2 hari yaitu :
- Pengumpulan dahak sewaktu
- Pengumpulan dahak pagi
- Pengumpulan dahak sewaktu
Pengumpulan dahak yang baik adalah dahak pagi hari maupun dahak
semalam dengan jumlah dahak yang terkumpul sebanyak 3-5 ml setiap
batol dahak.
b. Tempat : dahak dikeluarka di tempat terbuka dan mendapat sinar
matahari langsung dan specimen di tamping dalam pot dahak yang sudah
diberi label yang jelas sesuai dengan nomor identitas sediaan dahak (TB
06)
c. Cara pengunpulan dahak :
1. Beri petunjuk pada pasien untuk berkumur dengan air sebelum
mengeluarkan dahak dan bila memakai gigi palsu, lepaskan sebelum
berkumur.
2. Letakan pot dahak yang sudah terbuka dekay dengan mulut dan
keluarkan dahak dalam pot dahak.
3. Tutup pot dahak dengan repat dengan cara memutar tutupnya.
4. Bila dahak sulit keluar, pasien dapat melakukan :
a. Olahraga ringan kemudian menarik nafas dalam beberapa kali.
Bila terasa akan batuk nafas ditahan selama mungkin lalu
disuruh batuk.
b. Malam hari sebelum tidur banyak minum air atau menelan satu
tablet glyseril guaykolat 200mg.
Bila specimen dahak jelek, pemeriksaan tetap dilakukan dengan
mengambil bagian yang paling mokupuruler (kuning kehijauan
kental) dan diberi catatan bahwa specimen tidak memenuhi
syarat / air liur.
4. Cara kerja
1. Cara membuat sediaan apus
a. tulis nomor identitas pasien pada bagian ujung kaca
b. pilih dan ambil bagian dahak yang purulen menggunakan lidi yang di pipih
ujungnya.
c. Buat sediaan yang berbentuk spiral kecil berulang yang tersebar rata
dengan ukuran kurang lebih 2-3 cm, tidak terlalu tebal atau tipis. Jika
diletakan di atas tulisan masi bisa dibaca.
d. Keringkan diudara.
5. Cara pewarnaan Metode Ziehl Neelsen
1. Letakan sediaan diatas rak dengan jarak minimal satu jari telunjuk
2. Tuangkan Carbol Fuchsin sampai menutupipermukaan sediaan
3. Panaskan sediaan dengan sulut api sampai keluar uap (jangan samapai
mendidih) kemudian dinginkan smapai 5 menit
4. Buang Carbol fuchsin dari sediaan satu persatu secara perlahan-lahan
dengan cara di bilas menggunakan air mengalir mulai dari bagian slide
yang frosted (bekuan tebal)
5. Tuangkan Asam Alkohol pada sediaan, biarkan beberapa saat lalu bilas
dengan air mengalir sampai bersih (tidak tampak sisa zat warna merah).
Bila masih tampak warna merah lakukan decolorisasi ini beberapa kali.
6. Tuangkan Mehtylene Blue hingga menutup seluruh sediaan dan biarkan
selama 20-30 detik.
7. Buang methylene Blue dari sediaan satu persatu sacara berlahan-lahan
dengan cara di bilas menggunakan air mngalir
8. Keringkan sediaan pada rak pengering.
6. Cara pembacaan sediaan apus
a. Gunakan lensa objektif 10 x untuk menetapkan focus dan menemukan
lapang pandang
b. Teteskan satu tetes minyak emersi pada permukaan sediaan
c. Putar lensa objektif 100x dengan hati-hati ke atas sediaan apus
d. Lakukan pembacaan sediaan apus secara sistimatis untuk memastikan hasil
yang dilaporkan mewakili seluruh bagian sediaan.
e. Pembacaan di mulai dari ujung kiri ke kanan dan dan lakukan pada sediaan
yang sel-selnya terlihat. Bila sediaan tampak kosong.geser pada lapang
pandang berikutnya.
f. Setelah selesai pembacaan, bersihkan minyak dari sediaan apus dengan
menggunakan kertas tissue lensa.
g. Hapus sisa emersi pada sediaan dengan menggunakan ujung kertas tissue
lensa yang bersih
h. Simpan sediaan dalam kotak sediaan secara berurutan menurut nomor
register laboratorium untuk keperluan pemantapan mutu.
7. Nilai Normal :
Menurut Skala IUATLD (International Union Against Tubecolosis and Lung
Disease) :
Pengujian Hasil Penulisan

0 BTA / 100 LP Negative NEG (-)


1-9 BTA / 100 LP Scanty Di tulis jumlah BTA yangg
di temukan
10-99 BTA / 100 LP Positive 1 1+
1-10 BTA / 1 LP Positive 2 2+
>10 BTA / 1 LP Positive 3 3+

6. Diagram / alur
7. Unit Terkait

Anda mungkin juga menyukai