Anggota Kelompok : Rafi, Haira, Citra, Dwiki, Guntur
Instruktur : Mulyanto
1. Berapa jumlah keluarga di Kartu Keluarga?
2 (dua) hanya suami dan istri. Istrinya bernama ibu Jumariyanti. 2. Berapa luas tanah perhutani? Karena narasumber yang didapatkan hanya ibu Jumariyanti (istri) bukan suaminya. Jadi, beliau tidak mengetahui luas tanahnya. Tanah milik sendiri Keluarga ini tidak ada sangkut pautnya dengan perhutani karena tidak termasuk wilayah tanah milik perhutani. 3. Berapa luas tanah perhutani yang bapak/ibu garap? Keluarga ini tidak ada sangkut pautnya dengan perhutani karena tidak termasuk wilayah tanah milik perhutani. 4. Apa status pekerjaan dan jenis tanaman yang ditanam bapak/ibu? Punya tanah sendiri Karena pekerjaan utama suami adalah montir bengkel di depan rumah, sedangkan bertani hanya pekerjaan sampingan. Tanahnya ditanami jenis tanaman jeruk. 5. Berapa lama jangka waktu pengelolaan tanah? Belum diketahui karena baru pertama kali mengelola tanah miliknya. 6. Bagaimana sistem bagi hasil bapak/ibu dengan perhutani? Belum diketahui karena baru pertama kali mengolah tanahnya dengan tanaman jeruk. 7. Berapa biaya pengelolaan? (bibit, pupuk, pestisida, dll) 150 bibit jeruk (per bibit 11rb). Pupuk diperoleh dari kotoran hewan ternaknya yakni sapi. 8. Bagaimana bentuk pemasaran dari hasil pertanian bapak/ibu? Sebagian tanaman jeruk yang sudah panen masih dikonsumsi sendiri (belum diperjual-belikan). Karena baru pertama kali menanam jeruk, jadi belum dipikirkan bagaimana bentuk pemasaran hasil panennya. Karena pekerjaan utama suami adalah montir bengkel di depan rumah. 9. Permasalahannya apa saja yang dihadapi bapak/ibu dalam pengelolaan tanah perhutani? Belum ada permasalahan karena tanah milik sendiri dan baru pertama kali mengelola tananhnya dengan tanaman jeruk.