BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Definisi
Berdasarkan pada Permenkes No 72 Tahun 2016 tentang standar pelayanan
farmasi di Rumah sakit bahwa Apoteker wajib mengelola perbekalan farmasi tidak
terkecuali dengan obat emergency yang berada di tas maupun troli emergensi. Tas dan
troli emergensi harus mudah diakses saat kondisi kegawatdaruratan dan terhindar dari
penyalahgunaan dan pencurian, oleh karena nya peran kepala instalasi farmasi sangat
diperlukan guna menggelola dari segi administrasi maupun isi serta kadaluarsa perlu
juga diperhatikan dalam tas maupun troli tersebut.
Banyak kasus kegawatdaruratan yang terjadi di rumah sakit. Kasus
kegawatdaruratan yang ditangani secepat mungkin meningkatkan keberhasilan
penanganan dan mengurangi mortalitas. Untuk mendukung efektivitas penanganan
kegawatdaruratan terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro memicu farmasi untuk menyiapkan perbekalan farmasi
untuk mengatasi resusitasi kardiopulmoner dan untuk menangani kegawatdaruratan.
Troli emergency diletakan di ruang perawatan, IGD, ICCU, ICU, IBS.
1.2 Tujuan
A. Tujuan umum panduan ini adalah supaya troli emergensi ini disiapkan dan
digunakan dengan tepat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro.
B. Tujuan khusus panduan ini adalah sebagai berikut:
Sebagai acuan penggunaan troli emergensi di Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Bila tidak ada aktivasi code blue, isi troli emergensi tidak boleh digunakan. Troli
emergensi ini diletakan di :
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Bedah Sentral
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Hemodialisa
5. ICU
6. ICCU
7. Cathlab
8. Ruang perawatan inap
- Penyakit Dalam
- Bedah
- Jantung
- Saraf (2)
- Anak (2)
- Paru
- Wijaya Kusuma
- Anggrek
- Bayi (Neonatus)
- Bersalin (Ponek)
Sedangkan untuk tas emergensi hanya disediakan 4 buah dan standby di depo farmasi
IGD, depo farmasi rawat inap gedung E dan gedung G, serta depo farmasi rawat jalan.
Dan digunakan untuk dibawa dalam perjalanan, misal menggunakan ambulance atau
apabila terjadi kegawatdaruratan di luar area Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.
Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.
BAB III
TATA LAKSANA
Troli emergensi hanya boleh digunakan saat terjadi kegawatdaruratan, dimana
bila ditemukan seseorang yang tidak bergerak dan tidak bernafas. Tata cara
penggunaan trolley emergensi adalah :
DOKUMENTASI
Pemakain perbekalan farmasi ditulis pada formulir penggunaan obat emergensi oleh tim
yang menggunakan kemudian diserahkan ke depo farmasi terdekat. Pada saat
penggantian obat emergensi dalam tas atau trolley emergency menggunakan buku
‘penggantian trolley emergency’ disetiap depo farmasi terdekat. Didalam formulir dan
logbook memuat nomer segel tas atau trolley emergensi tersebut. (Formulir Terlampir)
Demikian panduan ini dibuat untuk dapat dilaksanakan dan dilakukan evaluasi tiap 6
bulan.
DIREKTUR
RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro