Anda di halaman 1dari 19

TANNAS SEBAGAI GEOSTRATEGI

A. Latar Belakang

Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan
kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan
kedaulatannya. Indonesia yang mempunyai potensi SDA alam yang bagus seringkali dijadikan
ajang persaingan kepentingan. Hal itu secara langsung maupun tidak langsung dapat
mempengaruhi ketahanan nasional.

B. Pengertian tannas dan geostrategic

Tannas (ketahanan nasional) adalah kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk mengejar
tujuan perjuangan nasional.

Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi lingkungan untuk mewujudkan
cita-cita proklamasi dan tujuan nasional;

Jadi, Tannas sebagai geostrategi adalah suatu cara memanfaatkan kondisi lingkungan untuk
mencapat ketahanan nasional (Tannas) yang baik

C. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasonal

Konsepsi ketahanan nasional Indonesia merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan


metode keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan

1 . ASTRAGATRA

Manusia sebagai salah satu jenis mahluk Tuhan pertama-tama berusaha


mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya (survival). Dalam rangka
tersebut ia memenui keperluan hidunya dari yang paling pokok sampai yang mutakhir,
baik bersifat materi maupun jiwaan, untuk keperluan tersebut manusia hidup
berkelompok (homosocius) dan memperkaya diri dengan alat peralatan penolong (homo
sapiens) serta menghuni suatu wilayah dan kekuasaan (zoon politicon).
Secara antropologi budaya maka manusia merupakan mahluk Tuhan yang sempurna
karena pada manusia selain kehidupan ia mempunyai kemampuan berfikir serta
ketrampilan dan karnanya lahirlah manusia budaya atau manusia berbudaya. Sebagai
manusia budaya ia mengadakan hubungan dengan alam sekitarnya di dalam usaha
eksistensi dan kelangsungan hidupnya. Kita mengenal hubungan tersebut sebagai
berikut :

1)Manusia–Tuhan–Agamaataukepercayaan
2)Manusia–cita-cita–Ideologi
3)Manusia–kekuatanataukekuasaan–politik
4)Manusi–pemenuhan-kebutuhan–Ekonomi
5)Manusia–Manusia–Sosial
6)Manusia–Rasakeindahan–kesenian(KebudayaanSempit)
7) Manusia–Rasa aman–HANKAM Manusia–Penguasaan atau Pemanfaatan Alam dan
IPTEK

Kehidupan Nasioanal dapat dibagi dalam beberapa aspek sebai berikut :

1)AspekAlamiah(TRIGATRA)yangmeliputi :
a).Letak Kedudukan Geografi Negara.
b). Keadaan dan Kekayaan Alam.
c). Keadaan dan Kemampuan Penduduk.
2) Aspek Sosial (PANCAGATRA) yang meliputi :
a). Ideologi
b). Politik
c). Ekonomi
d). Sosial-Budaya
e). Militer atau HANKAM
Antara TRIGATRA dan PANCAGATRA serta antar gatra itu sendiri terdapat hubungan
timbale balik yang erat yang lazim dinamakan korelasi dan interdependensi. Oleh karena
itu TRIGATRA dan PANCAGATRA merupakan suatu kesatuan yang bulat dan
dinamakan ASTRAGATRA.

B. Penjelasan Tiap-Tiap Gatra di Dalam ASTRAGATRA


1) TRIGATRA
a). Letak Geografi Negara
• Dari data tentang letak geografis suatu Negara dapat diketahui tempatnya diatas bumi
yang memeberikan gambaran tentang bentuk kedalam dan bentuk keluarnya. Bentuk
kedalam menampakkan corak wujud dan tata susunan kedalam dan dari bentuk keluar
dapat diketahui situasi dan kondisi lingkungan serta hubungan timbale balik antara
Negara dan lingkungannya.
• Bentuk Negara menurut letaknya dapat dibagi dalam Negara yang berada di daratan, di
lautan atau di dalam lingkungan daratan dan lautan.
• Pengaruh letak geografis, istilah archipelago atau kepulauan mengandung pengertian
tentang bentuk geografis dan terbatas pada territoir (political boundaries) seperti telah
disepakati di dalam hubungan antara Negara dewasa ini. Ke dalam sebagai kesatuan laut
dengan berapa pulau di dalamnya dan bukan sebaliknya, yaitu berapa pulauyang
dikelilingi oleh laut (air). Ke luar menunjukan keserba terhubungan dengan
lingkungannya, seperti halnya posisi tiap subyek terhadap lingkungannya. Keserba
terhubungan tersebut memepengarui kehidupan bangsa yang mendiami kepulauan itu
baik kedalam maupun keluar. Keluar memberikan suasana kepada hubungan lingkungan,
baik yang bersifat kawasan, mandala maupun global. Sesuai dengan kodrat maka wilayah
lingkungan tersebut senantiasa mengarah pengintegrasian yang disesuikan dengan
perkembangan integrasi kehidupan sosialnya.
• Geopolitik dan Geostrategi, pengaruh letak geografi terhadap politik melahirkan
geopolitik serta geostrategi dan kita kenal beberapa Wawasan Nasional disebabkan
karena pengaruh tersebut. Kita kenal Wawasan benua, Wawasan samudra, Wawasan
benua samudra (kombinasi) dan Wawasan dirgantara. Indonesia berpendapat bahwa
pemganutan terhadap salah satu Wawasan saja tidak memadai dan bersifat rawan serta
tidak kekal. Oleh karena itu maka pemanfaatan tanah, air dan ruang yang berintegrasikan
dengan anasir social secara serentak di dalam kerangka dan tata susunan yang serasi dan
seimbang dinamis dapat menunjang penyelenggaraan dan peningkatan Ketahanan
Nasiomal.
b).Keadan dan Kekayaan Alam
• Hidup berkembang biak dan mempertahankan diri denagan cara memanfaatkan alam
dan kekayaan yang didapatkan di tanah airnya merupakan naluri dan fungsi utama semua
mahluk Tuhan.
• Kekayaan alam adalah segala sumber dan potensi alam yang didapatkan diatas
permukaan serta di dalam bumi dan laut yang berda di wilayah kekuasaan atau ridiksi
suatu Negara.
• Pola Dasar, Berdasar azas maximal, lestari dan budaya saing maka setiap bangsa wajib
menyusun kebijaksanaan dan peraturan tentang pengamanan penggunaan sumber alam
seefisien mungkin agar memberikan kemanfaatan optimal bagi nusa dan bangsa.
Menyusun pola penglolahan sumber alam yang didasarkan baik pada prinsip
kesejahteraan maupun keamanan. Mengembangkan ilmu pemgetahuan dan teknologi
pemanfaatan kekayaan alan seoptimal mungkin. Membina kesadaran nasional untuk
pemanfaatan kekayaan alam, mengadakan program pembangunan serasi, mengadakan
pembentujan modal cukup, menciptakan daya beli atau konsumsi cukup, baik di dalam
maupun di luar negeri.
c). Keadaan dan Kemampuan Penduduk
• Pengertian, penduduk adalah manusia yang mendiami suatu tempat atau wilayah yang
termasuk di dalam masalah penduduk ialah :Soal Jumlah, Komposisi dan penyebaran
penduduk.
• Faktor Penduduk yang Mempengaruhi Ketahanan Nasional, Jumlah penduduk berubah
karena kematian, kelahiran, pendatang baru dan orang yang meninggalkan wilayahnya
sehingga terjadilah mortalitas, fertilitas dan migrasi.
d). Faktor yang Mempengaruhi Penyebaran Penduduk
Penyebaran penduduk ideal adalah penyebaran yang sekaligus dapat memenuhi
persyaratan kesejshteraan dan keamanan yaitu penyebaran merata.
2). PANCAGATRA
a). Ketahanan di bidang Ideologi
Suatu bangsa memerlukan landasan falsafah bagi kelangsungan hidupnya yang sekaligus
berfungsi sebagai dasar dan cita-cita atau tujuan nasional yang hendak dicapai. Falsafah
tersebut dapat diberikan istilah lain misalnya ideologi, falsafah Negara, pandangan hidup
dan pandangan dunia, rukun Negara, landasan ideal dan sebagainya.
b). Ketahanan di bidang Politik
Diartikan sebagai kondisi dinamik suatu bangsa, berisikankeuletan dan ketangguan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dam
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan baik dari dalam
maupundari luar yang langsung maupun yang tidak langsung menbahayakan
kelangsungan kehidupan politik bangsa dan Negara.
c). Ketahanan di bidang Ekonomi
• Ekonomi adalah segala kegiatan pemerintah dan masyarakat di dalam pengolahan factor
produksi yaitu bumi, sumber daya alam, tenaga kerja, modal, teknologi dan manajemen
di dalam produksi serta distribusi barang dan jasa demi kesejahteraan rakyat baik fisik
materiil maupun mental spiritual.
• Ketahanan dibidang Ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamik suatu bangsa yang
berisikan keuletan dan ketangguan yang mengandung kemempuan mengembangkan
kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan serta gangguan baik dari dalam maupundari luar yang langsung maupun yang
tidak langsung menbahayakan kelangsungan kehidupan Ekonomi bangsa dan Negara.
d). Ketahanan di bidang Sosial-Budaya
• istilah social-budaya di dalam ilmu pengetahuan menunjuk kepada dua segi utama dari
kehidupan bersama manusia yaitu segi kemasyarakatan dan segi kebudayaan.
• Ketahanan dibidang social-budaya diartikan sebagai kondisi dinamik suatu bangsa yang
berisikan keuletan dan ketangguan yang mengandung kemempuan mengembangkan
kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan serta gangguan baik dari dalam maupundari luar yang langsung maupun yang
tidak langsung menbahayakan kelangsungan kehidupan social-budaya bangsa dan
Negara.
e). Ketahanan di bidang Pertahanan Keamanan
• Pertahanan Keamanan adalah daya upaya rakyat semesta dengan Angkatan bersenjata
sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah Negara di dalam rangka
menegakkan Ketahanan Nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan Negara
serta keamanan perjuangan. Dilaksanakan dengan menyusun, mengarahkan dan
menggerakan seluruh potensi dan kekuatan masyarakat di seluruh bidang kehidupan
nasional secara terintegrasikan dan terkoordinasikan.

KONSEP DASAR TANAS


Trigatra (Gatra Alamiah)
- Geografi
- SDA
- Kependudukan
ASTAGATRA
Pancagatra (Gatra Sosial)
- Ideologi
- Politik
- Ekonomi
- Sosial Budaya
- Hankam
PERBANDINGAN KONSEP
Hans Morgenthou (Politic Among Nation)
Goegrafi
SDA (Makanan & Material Kasar)
Kapasitas Industri
Kemampuan Militer (Teknologi, Kepemimpinan, Kua & kuan AP)
Kependudukan (Distribusi & Trend)
Karakter nas
Moral nasional
Kualitas Diplomasi
Kualitas Pemerintahan (9)
TRI GATRA (tangible) bersifat kehidupan alamiah
1. Letak geografi Negara
2. Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yg di atmosfer, muka
maupun perut bumi) dikelola dg dasar 3 asas: asas maksimal, lestari, dan daya saing
3. Keadaan dan kemampuan penduduk (jumlah, komposisi, dan distribusi)

Asas Ketahanan Nasional Indonesia


1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan

Kesejahteraan dan keamanan merupakan kebutuhan manusia yang paling mendasar dalm sistem
kehidupan nasional. Tingkat kesejahteraan dan keamanan yang dicapai merupakan tolak ukur tingkat
ketahanan nasional

2. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu

Artinya ketahanan nasional mencakup ketahanan seluruh aspek kehidupan bangsa secara utuh,
menyeluruh, dan terpadu.

3. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar

a mawas ke dalam yaitu bertujuan menumbuhkan hakikat dan kondisi kehidupan nasional berdasarkan
nilai kemandirian yang ulet dan tangguh

b mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan bereperan serta menghadapi dampak
lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan dengan
dunia internasional. Kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional untuk
memberikan dampak ke luar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Interaksi dengan pihak lain
diutamakan dalam bentuk kerja sama yang saling menguntungkan.
4. Asas Kekeluargaan

Menngandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa, dan tanggung
jawab. Perbedaan yang terdapat dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak
berkembang menjadi konflik.

SIFAT KETAHANAN NASIONAL

Terbentuk dari nilai nilai yang terkandung dalam landasan dan asas asasnya yaitu

1. Mandiri
Percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta keuletan yang mengandung prinsip tidak
kenal menyerah dengan bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa.
Kemandirian merupakan prasyarat untuk kerja sama yang saling menguntungkan dalam
perkembangan global.

2. Dinamis
Ketahanan Nasional tidak tetap, dapat meningkat atau menurun tergantung pada situasi dan
kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya. Karenananya tannas harus diarahkan
pada kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.

3. Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional akan meningkatkan kewibawaan dan tingkat daya
tangkal yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia.

4. Konsultasi
Konsepsi ini tidak mengutamakan sikap konfontatif dan antagonis, tetapi lebih utamakan pada
sikap konsultatif dan kerja sama.
PENGARUH ASPEK SOSIAL PADA KETAHANAN NASIONAL
PADA IDEOLOGI

1. Ideologi Dunia
LIBERALISME adalah aliran pemikiran perseorangan atau individualisme yang mangajarkan
bahwa negara adalah masyarakat hukum yang disusun atas kontrak semua individu pada
masyarakat itu dengan menjunjung tinggi kepentingan individu. Libelarisme bertitik tolak
pada hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh
siapapun (HAM).

KOMUNISME adalah aliran pikiran golongan. Pada mulanya merupakan kritik atas kehidupan
spsial ekonomi pada awal revolusi industri.
Aliran ini beranggapan bahwa negara adalah susunan golongan untuk menindas golongan
lain.

PAHAM AGAMA adalah ideologi yang bersumber pada falafah agama yang bersumber pada
kitab suci. Negara bersifat spiritual religius dan melaksanakan hukum agama dalam
kehidupan. Negara berdasar pada agama.

2. Ideologi Pancasila
Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari budaya Indonesia. Kelima silanya
merupakan suatu sistem sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua
nilai yang terkandung di dalamnya dalam suatu kesatuan yang utuh.
*Ketuhanan yang Maha Esa mengandung nilai spiritual dan moral yang berkembang dan
menjadi landasan etik dalam Ketahana Nasional, sehingga atheisme tidak berhak hidup di
Indonesia.
*Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengandung nilai kebersamaan derajat, hak, dan
kewajiban, cinta mencintai, hormat menghormati, menjunjung tinggi HAM, toleransi, dan
gotng royong.
*Persatuan Indonesia mengandung nilai kebersamaan dengan mengutamakan kepentingan
bersama, tetapi tetap menghargai kebinekaan.
*Kerakyatan yang Dpimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawratan Perwakilan
mengandung nilai demokrasi Indonesia yang dilaksanakan melalui musyawarah untuk
mencapai mufakat berdasarkan kebenaran dan keadilan.
*Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengandung nilai keseimbangan hak dan
kewajiban, pengharagaan terhadap orang, gotong royong bagi kesejahteraan dan keadilan
yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

3. Ketahanan Ideologi pancasila


Perwujudan ketahanan ideologi memerlukan kondisi mental bangsa yang berdasarkan atas
kebenaran pancasila sebagai ideologi negara, dasar negara, dasar hukum dan pandanagn
hidup bangsa. Pencapaian ketahanan ideologi memerlukan penghayatan dan pengamalan
secara murni dan konsekuen, baik pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari
(subyektif) maupun diimplementasikan dalam hukum dan perundang-undangan di Indonesia
(obyektif).
Pancasila mengandung nilai mampu memberikan harapan hidup lebih baik (idealisme),
dapat diterapkan dalam kehidupan nyata (realisme), dan terbuka terhadap perkembangan
lingkungan global dengan tetap menjaga nilai yang dikandungnya (fleksibelitas).

4. Pembinaan Ketahanan Ideologi


Untul memperkuat Ketahanan Ideologi diperlukan langkah sebagai berikut:
-Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif terus ditingkatkan
-Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevensikan nilai instrumentalnya
-Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan wawasan nusantara yang bersumber dari Pancasila harus
terus dikembangkan
- Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara RI harus terus dihayati dan
dialmalkan secara nyata oleh para penyelenggara negara, setiap lembaga kenegaraan dan
lembaga kemasyarakatan, dan setiap warga negara Indonesia.
-Pembangunan sebagai pengamalan Pancasila harus menunjukkan keseimbangan fisik
material dengan pembangunan moral spiritual
-Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak-anak dengan cara mengintegrasikan
pada mata pelajaran lain.
-Melaksanakan secara konsekuen ideologi Pancasila untuk menghadapi era globalisasi serta
ideologi luar yang secara langsung maupun tidak langsung menerpa ideologi negara seperti
liberalisme, kapitalisme, komunis, dll.

Pengaruh Ketahanan Nasional pada Aspek Ekonomi

Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan bagi masyarakat, meliputi produksi, distribusi serta konsumsi barang dan jasa. Usaha-
usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok serta cara-
cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Sistem
perekonomian yang dianut oleh suatu negara akan member corak dan warna terhadap kehidupan
perekonomian dari negara itu. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni
akan sangat peka terhadap pengaruh yang datang dari luar. Disisi lain, system perekonomian
sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian penuh oleh pemerintah, kurang peka
terhadap pengaruh dari luar. Kini tidak ada lagi system perekonomian liberal murni dan system
perekonomian sosialis murni karena keduanya sudah saling dilengkapi dengan beberapa
modifikasi didalamnya.

System perekonomian yang dianut oleh bangsa Indonesia mengacu kepada pasal 33 UUD 1945.
Didalamnya menjelaskan bahwa system perekonomian adalah usaha bersama berarti setiap
warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda
perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dengan demikian, perekonomian
tidak hanya dijalankan oleh pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan badan-badan
usaha negara, namun masyarakat dapat turut serta dalam kegiatan perekonomian dalam bentuk
usaha-usaha swasta yang sangat luas bidang usahanya. Koperasi adalah salah satu bentuk usaha
yang mungkin untuk dikembangkan yaitu suatu bentuk usaha yang dilaksanakan atas dasar
kekeluargaan. Di dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal adanya usaha monopoli dan
monopsoni baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta.
Secara makro system perekonomian Indonesia dengan menggunakan terminology nasional dapat
disebut sebagai system perekonomian kerakyatan. Merujuk pasal 33 UUD 1945 maka
kemakmuran yang dituju adalah kemakmuran rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk mereka
yang ada di pulau terpencil dan puncak-puncak gunung melalui pemanfaatana sumber kekayaan
alam yang ada. Era globalisasi menuntut negara untuk senantiasa mewaspadai dan tidak mungkin
menutup diri dari perkembangan dan perubahan system ekonomi yang mengglobal pula. Oleh
karena itu, negara harus mampu mengintegrasi ekonomi nasional dengan ekonomi global secara
adaptif dan dinamis sehingga diperoleh hasil optimal bagi kepentingan nasional dan tujuan
nasional.

Ketahanan Pada Aspek Ekonomi

Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan perekonomian bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan
tantangan yang datang dari luar mauoun dari dalam negeri baik yang langsung maupun tidak
langsung untuk menjamin kelangsungan hidup perekonomian bangsa dan negara Republik
Indonesia berdasrkan Pancasila dan UUD 1945. Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam
kondisi kehidupan perekonomian bangsa, yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas
ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional
dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata. Dengan
demikian, pembangunan ekonomi diarahkan kepada mantapnya ketahanan ekonomi melalui
terciptanya iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi,
tersedianya barang dan jasa, terpeliharanya fungsi lingkungan hidup serta meningkatkan daya
saing dalam lingkup persaingan global.

Usaha untuk mencapai ketahanan ekonomi yang diinginkan perlu upaya pembinaan terhadap
berbagai hal yang dapat menunjangnya antara lain :

a]. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Nusantara melalui ekonomi kerakyatan
untuk menjamin kesinambungan pembangunan nasional, kelangsungan hidup bangsa dan negara
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

b]. Ekonomi kerakyatan harus menghindari :

 System free fight liberalism yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi kuat dan tidak
memungkinkan ekonomi kerakyatan berkembang.
 System etatisme dalam arti bahwa negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat
dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di
luar sector negara.
 Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan social.

c]. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam
keselarasan dan keterpaduan antar sector pertanian dengan perindustrian dan jasa.

d]. Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan
dibawah pengawasan anggota masyarakat, serta memotivasi dan mendorong peran serta
masyarakat secara aktif. Harus diusahakan keterkaitan dan kemitraan antara para pelaku dalam
wadah kegiatan ekonomi yaitu Pemerintah, BUMN, Koperasi, Badan Usaha Swasta, dan sector
informal untuk mewujudkan pertumbuhan, pemerataan, dan stabilitas ekonomi.

e]. Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasil-hasilnya senantiasa dilaksanakan melalui


keseimbangan dan keserasian pembangunan antar wilayah dan sector.

f]. Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan secara sehat dan dinamis dalam mempertahankan
serta meningkatkan eksistensi kemandirian perekonomian nasional, dengan memanfaatkan
sumber daya nasional secara optimal dengan sarana iptek tepat guna dalam menghadapi setiap
permasalahan serta dengan tetap memperhatikan kesempatan kerja
  Pengaruh Ketahanan Nasional Pada Aspek Politik

Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang
berisi keuletan, ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan
serta gangguan yang datang dari dalam maupun luar.

Perwujudan ketahanan dalam aspek politik memerlukan kehodupan politik bangsa yang sehat,
dinamis dan mampu memelihara stabilitas politik.

1. Ketahanan Pada Aspek Politik Dalam Negeri

1)      Sistem pemerintahan berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan yang bersifat
absolut.

2)      Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat, namun bukan
perbedaan mengenai nilai dasar.

3)      Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam


masyarakat.

4)      Terjalin komunikasi politik timbak balik antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka
mencapai tujuan nasional.

1. Ketahanan Pada Aspek Politik Luar Negeri

1)      Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama internasional di berbagai
bidang dalam rangka memantapkan persatuan bangsa serta keutuhan NKRI.

2)      Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan
persahabatan dan kerjasama antar negara berkembang serta antara negara berkembang dengan
negara maju sesuai kemampuan demi kepentingan nasional.

3)      Citra positif Indonesia perlu ditingkatkan dan diperluas melalui promosi, peningkatan
diplomasi, pertukaran pelajar dan lain sebagainya.
4)      Perkembangan dunia terus diikuti dan dikaji agar terjadinya dampak negatif yang dapat
mempengaruhi stabilitas nasional dapat diatasi sedari dini.

5)      Langkah bersama negara berkembang dengan negara industri maju untuk memperkecil
ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan perlu ditingkatkan melalui perjanjian perdagangan
internasional.

6)      Peningkatan kualitas SDM perlu dilaksanakan dengan pembenahan sistem pendidikan,
pelatihan dan penyuluhan calon diplomat secara menyeluruh agar mereka dapat menjawab
tantangan tugas yang mereka hadapi.

7)      Perjuangan bangsa Indonesia yang menyangkut kepentingan nasional, seperti melindungi
hak warga negara Republijk Indonesia diluar negeri perlu ditingkatkan.

PENGARUH ASPEK SOSIAL BUDAYA

A. PENGERTIAN SOSIAL BUDAYA


Yang disebut “ social” adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang
mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan dan solidaritas yang
merupakan unsur pemersatu. Jadi manusia dipandang dari segi social adalah manusia
harus mengadakan kerjasama demi kelangsungan hidupnya.
Yang disebut “budaya” adalah system nilai yang merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa
manusia yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama dan menjadi kekuatan pendukung
dalam menggerakkan kehidupan. Jadi kebudayaan merupakan seluruh cara hidup suatu
masyarakat yang mewujud dalam tingkah laku dan hasil dari tingkah laku yang dipelajari
dari berbagai sumber.

B. Struktur social di Indonesia


Manusia hidup secara berkelompok sesuai fungsi, peran dan profesinya untuk
memudahkannya menjalankan tugasnya sehingga akan terjalin sendiri kehidupan
bermasyarakat yang tersistem dari fungsi, peran, dan profesinya tersebut.
Pembangunan nasional di Indonesia selama ini telah menghasilkan struktur social yang
beragam. Sejalan dengan modernisasi dan tuntutan perkembangan teknologi, fragmentasi
di dalam masyarakat semakin berkembang sesuai dengan bidang pekerjaan serta keahlian
mereka sehingga akan terjalin struktur social yang rapat di masyarakat. Akan tetapi,
struktur social masyarakat yang semakin berkembang akan menimbulkan
keanekaragaman aspirasi yang semakin sulit untuk diakomodasikan bersama.

C. Kondisi budaya di Indonesia


1. Kebudayaan daerah
Sudah diketahui bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan
subetnis yang mendiami daerah-daerah tertentu. Kebudayaan daerah sebagai suatu
system nilai yang menuntun sikap, perilaku, dan gaya hidup merupakan identitas dan
menjadi kebanggaan dari suku bangsa yang bersangkutan. Dlam setiap kebudayaan
daerah, terdapat nilai-nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya
asing(Local Genius). Local Genius inilah pangkal segala kemampuan budaya daerah
untuk menetralisir pengaruh negative budaya asing. Kebudayaan daerah merupakan
kerangka dari kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia.
2. Kebudayaan nasional
Kebudayaan nasional merupakan hasil dari interaksi budaya-budaya suku bangsa
(budaya daerah) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa..
Kebudayaan nasional juga merupakan hasil interaksi dari nilai-nilai budaya yang
telah ada dengan budaya luar (asing). Walaupun begitu, interkasi budaya tersebut
harus berjalan secara wajar dan alaimah, tanpa unsur pemaksaan dan dominasi
budaya satu daerah lainnya. Kebudayaan nasional merupakan salah satu identitas
nasional Indonesia yang berdasarkan tuntutan Pancasila.
3. Integrasi Nasional
Adanya sejarah bahwa kita memiliki keanekaragaman budaya merupakan hikmah
bagi bangsa Indonesia yang mampu menjadi sumber perekat persatuan atau integrasi
bangsa
4. Kebudayaan dan alam lingkungan
Demi kepentingan masa depan, bangsa Indonesia harus disadarkan bahwa mereka
adalah bagian dari alam dan mereka tidak boleh memanfaatkan alam tanpa batas.
D. Ketahanan pada aspek sosial budaya

Ketahanan pada aspek sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamis budaya bangsa
Indonesia yang berisi keuletan, ketangguhan, dan kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan
serta gangguan dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan Negara Republik
Indonesia. Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa
yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan
masyrakat Indonesia berdasarkan nilai Pancasila.

E. Faktor-faktor ketahanan nasional sosial budaya


*TRADISI : meliputi filterisasi budaya, ankronistis budaya, serta sinkronistis kebudayaan
nasional
*PENDIDIKAN: ketahanan dalam mencerdaskan serta mendewasakan masyarakat
Indonesia
*KEPEMIMPINAN NASIONAL: pemimpin nasional harus kuat dan berwibawa
*TUJUAN NASIONAL: motivasi masyarakat Indonesia harus terinci dengan jelas
sebagai identitas bangsa kita yang tercermin dalam Pancasila
*PLURALISTIS BUDAYA: banyaknya budaya yang terdapat di Negara merupakan
sumber serta kunci integritas bangsa Indonesia
*PEMBANGUNAN NASIONAL
*GLOBALISASI
*PENGARUH NEGARA MAJU
PENGARUH ASPEK PERTAHANAN KEAMANAN

Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh


rakyat Indonesia dalam mempertahankan dan mengamankan Negara demi kelangsungan
bangsa dan Negara. Ketahanan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang
mengandung keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan
menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan hambatan yang datang dari luar maupun
dalam, yang secara langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas
dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wujud
ketahanan pertahanan dan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang
dilandasi kesadaran bela Negara oleh seluruh rakyat.
Ketahanan pada aspek pertahanan dan keamanan
1. Pertahanan dan keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela
Negara, yang berisi ketangguhan, kemampuan dan kekuatan melalui penyelenggaraan
Hankamrata untuk menjamin kesinambungan Pembangunan nasional dan
kelangsungan hidup bangsa dan Negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
2. Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan.
Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan mengamankan kedaulatan Negara
merupakan suatu kehormatan demi martabat bangsa dan Negara.
3. Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan dimanfaatkan
untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan demi kesinambungan
pembangunan nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara.
4. Potensi nasional dan hasil pembangunan yang telah dicapai harus dilindungi dari
segala ancaman dan gangguan agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kesejahteraan lahir dan batin segenap lapisan masyarakat Indonesia.
5. Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan dan
kemampuan pertahanan dan keamanan sedapat mungkin dihasilkan oleh industry
dalam negeri yang telah dimaksimalkan kemampuannya.
6. Pembangunan dan penggunaan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan
harus diselenggarakan oleh manusia yang berbudi luhur, arif, bijaksana, menghormati
HAM, dan menghayati makna nilai dan hakikat perang dan damai.
7. Sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional, TNI berpedoman pada
sapta marga yang merupakan penjabaran Pancasila dalam wadah hankamrata yang
strateginya adalah penangkalan.
8. Sebagai kekuatan inti Kamtibmas, Polri berpedoman kepada Tri Brata dan Catur
Prasetia dan dikembangkan sebagai kekuatan yang mampu melaksanakan penegakan
hukum, pemeliharaan keamanan dan penciptaan ketertiban masyarakat.
9. Kesadaran dan ketaatan masyarakat kepada hukum perlu terus menerus ditingkatkan.

Untuk mewujudkan ketahanan nasional, setiap warga Negara Indonesia perlu:

1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan nonfisik dalam


menghadapi segala tantangan, ancaman, integritas, serta pencapaian tujuan nasional.
2. Sadar dan peduli terhadap pengaruh yang timbul pada aspek ideology, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan sehingga setiap warga Negara
Indonesia dapat mengeliminir pengaruh tersebut.

Anda mungkin juga menyukai