Anda di halaman 1dari 6213

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN

Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016


Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016
STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa laporan , lokakarya mini bulanan dan
supervise pelaksanaan kegiatan.
B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS
1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas wajib
disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan , sasaran, tugas pokok,fungsi dan kegiatan puskesmas
wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat , termasuk akses untuk menyampaikan umpan balik,
dilaksanakan dengan cara tertulis maupun dengan cara lisan.Komunikasi tertulis
dilakukan melalui SMS, ketersediaan kotak saran, pengumuman, flyer, sedangkan
komunikasi lisan dilakukan melalui media telepon, temu muka dengan masyarakat,
menyampaikan langsung dsb.
4. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti.
5. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
6. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal dan
standard operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKEMAS
1. Kinerja puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi baik oleh Kepala puskesmas
maupun penanggung jawab baik UKM maupun UKP.
2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP.
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap upaya
puskesmas.
4. Penilaian kinerja juga dilakukan secara periodik, baik bulanan, tribulan, dan
tahunan.
5. Monitoring dan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui mekanisme
minilokakarya bulanan, audit internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan
manajemen dilakukan minimal dua kali setahun secara periodic.
6. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan UKP dan UKM
dilakukan melalui rapat oleh masing- masing unit pelayanan ataupun penanggung
jawab.
7. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-
pihak terkait.
8. Hasil analisi kinerja dibandingkan dengan standard dan dilakukan kaji banding
dengan puskesmas lain.
9. Kaji banding dilakukan tiap 1 ( satu ) kali dalam setahun melalui rapat
tribulan, perbandingan kinerja di hadiri oleh .
10. Jika diperlukan dapat dilakukan kajibanding dengan puskesmas lain yang
mempunyai unggulan untuk belajar pengalaman terbaik dari puskesmas tersebut.
11. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja , serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan.
12. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN
Nomor : 440/ /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS WILANGAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WILANGAN


Nomor : 440/ 005 /SK/411.202.04/2016
Tanggal : 02 Agustus 2016

A. PERENCANAAN PUSKESMAS
1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus disusun sesuai
dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
2. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi
masyarakat.
3. Perencanaan puskesmas harus disusun berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan lintas sector terkait, dan sesuai dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok puskesmas.
4. Analisa kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sector terkait, SMD, MMD, analisis data kesakitan, data kematian,
analisis surveilans, capaian kinerja pelayanan UKM, dan UKP.
5. Rencana puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk
pelayanan UKM maupun UKP.
6. Rencana puskesmas merupakan perencanaan disusun dalam bentuk rencana ima
tahunan , rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan.
7. Berdasarkan analisis kebutuhan , hasil monitoring, capaian kinerja dalam
pelaksaan pelayanan, atau jika terjadi perubahan peraturan/kebijakan pemerintah,
rencana puskesmas dapat ditinjau kembali dan diperbaiki. Peninjauan dan revisi
dilakukan melalui lokakarya mini puskesmas.
8. Kepala puskesmas wajib melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan puskesmas.
9. Monitoring dilakukan melalui memeriksa

Anda mungkin juga menyukai

  • New
    New
    Dokumen6 halaman
    New
    Juwita Sari Dewi
    Belum ada peringkat
  • Dfgefewgg
    Dfgefewgg
    Dokumen1 halaman
    Dfgefewgg
    Juwita Sari Dewi
    Belum ada peringkat
  • New
    New
    Dokumen79 halaman
    New
    Juwita Sari Dewi
    Belum ada peringkat
  • New Text Document
    New Text Document
    Dokumen95 halaman
    New Text Document
    Juwita Sari Dewi
    Belum ada peringkat
  • KL
    KL
    Dokumen18 halaman
    KL
    Juwita Sari Dewi
    Belum ada peringkat
  • Sss
    Sss
    Dokumen3 halaman
    Sss
    Indra labs
    Belum ada peringkat
  • Sss
    Sss
    Dokumen3 halaman
    Sss
    Indra labs
    Belum ada peringkat