Anda di halaman 1dari 10

Kerangka Acuan Kerja

(KAK)

PENYUSUNAN RDTR KSK DI KABUPATEN MAROS


PROVINSI SULAWESI SELATAN

TAHUN ANGGARAN 2015

K E M E N T E R I A N A G R A R I A D A N TATA R U A N G
D I R E K T O R AT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PEMBINAAN PERENCANAAN TATA RUANG DAN PEMANFAATAN RUANG DAERAH
Jl. Sisingangamaraja No. 2 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110 Telp. (021) 7226901, 7393939

0
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN RDTR KSK DI KABUPATEN MAROS


PROVINSI SULAWESI SELATAN

I. LATAR BELAKANG
Saat ini, dari 514 kabupaten dan kota sudah terdapat 412 kabupaten dan kota yang
telah menetapkan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)-nya. Di dalam Undang-
Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dijelaskan bahwa diperlukan
rencana rinci apabila rencana umum tata ruang, dalam hal ini RTRW kabupaten/kota,
belum dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang. Oleh karena itu perlu disusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
untuk memberikan akurasi yang lebih jelas dalam menjelaskan berbagai struktur dan
pola ruang yang sebelumnya telah disusun di rencana tingkat atasnya. RDTR dan
peraturan zonasi sangat diperlukan sebagai acuan operasional dalam pemanfaatan
serta pengendaliaan pemanfaatan ruang, termasuk di dalamnya sebagai acuan untuk
pemberian izin pemanfaatan ruang. Sesuai dengan ketentuan Pasal 59 Peraturan
Pemerintah Nomor 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang,
disebutkan bahwa setiap RTRW Kabupaten/Kota harus menetapkan bagian dari
wilayah kabupaten/kota yang perlu disusun rencana detail tata ruangnya.
Penyelenggaraan penataan ruang (perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian) di
daerah, banyak yang tidak berjalan efektif dan optimal. Hal ini disebabkan oleh
terbatasnya sumber daya manusia, serta minimnya keahlian dan keterampilan yang
dimiliki oleh aparat pemerintah di bidang penataan ruang. Keterbatasan yang dimiliki
sangat terasa di dalam proses perencanaan penataan ruang baik untuk provinsi dan
kabupaten/kota. Oleh karenanya di dalam proses perencanaan perlu dilakukan
pendampingan teknis penyusunan RDTR.
Untuk mempercepat proses penyusunan RDTR Kabupaten/Kota yang merupakan
penjabaran dari RTRW Kabupaten/Kota, maka Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata
Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah melakukan kegiatan pendampingan teknis
dalam penyusunan RDTR Kabupaten. Kegiatan ini juga dalam rangka agar rencana
detail yang disusun sudah sesuai dengan ketentuan yang ada di dalam Permen PU
Nomor 20 tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan
PZ Kabupaten Kota. Disamping penyusunan RDTR, Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) juga diamanatkan dalam UU No. 32 Tahun 2009 sebagai dasar penyusunan
perencanaan tata ruang wilayah. Hal tersebut ditujukan agar tata ruang wilayah
memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
Adapun kabupaten yang terpilih dalam kegiatan pendampingan teknis ini adalah
Kabupaten Maros sebagai pemenang Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah (PKPD) PU
bidang Penataan Ruang untuk tahun 2014. Hal tersebut diharapkan akan memberi
semangat kepada Kabupaten Maros untuk dapat lebih meningkatkan kualitas tata ruang
wilayahnya. Selain itu, pemberian reward ini juga diharapkan dapat memacu semangat

1
daerah-daerah lainnya untuk meningkatkan kinerjanya di bidang penataan ruang.
Kabupaten Maros sendiri memiliki peran cukup penting untuk pengembangan wilayah
Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya dalam bidang pertanian, perkebunan, perikanan,
dan jasa. Pengembangan potensi sumber daya alam dan komoditas yang ada ini perlu
diakomodasi dengan perencanaan yang baik.

II. MAKSUD
Pekerjaan ini dimaksudkan sebagai hadiah program bagi Kabupaten Maros Provinsi
Sulawesi Selatan selaku pemenang PKPD PU 2014 melalui pendampingan
penyusunan RDTR dan PZ untuk satu wilayah perencanaan di wilayah Kabupaten
sebagai dasar acuan pengembangan ekonomi dan pembangunan infrastruktur
kawasan, serta sebagai instrumen pengendalian pemanfaatan ruang.

III. TUJUAN
Tujuan dari pekerjaan ini adalah memfasilitasi penyusunan materi teknis dan draft
Perda RDTR lengkap dengan Peraturan Zonasi dan KLHS untuk satu wilayah
perencanaan pada kawasan strategis Kabupaten Maros.

IV. SASARAN
Sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan ini antara lain:
1. Tersusunnya materi teknis dan draft Perda RDTR (beserta peraturan zonasi) untuk
satu wilayah perencanaan pada kawasan strategis di Kabupaten Maros dengan
kedalaman informasi dan peta Minimal skala 1:5.000
2. Tersusunnya draft konsep KLHS sebagai dokumen pendukung menyusun RDTR dan
PZ untuk satu wilayah perencanaan
3. Terlaksananya penguatan kapasitas aparatur pemerintah daerah Kabupaten
khususnya dalam penyusunan RDTR dan PZ.

V. KELUARAN
Pada akhir kontrak Konsultan harus menghasilkan keluaran sebagai berikut:
1. Dokumentasi dan pelaporan pelaksanaan seluruh kegiatan selama kontrak, antara
lain dokumentasi seluruh proses pembahasan/pertemuan/FGD/konsultasi publik baik
di Pusat maupun di Daerah, undangan, absensi, notulensi, rekaman, dan berita
acara setiap pertemuan/ setiap pembahasan dan seluruh laporan pelaksanaan.
2. Dokumen Materi Teknis RDTR dan PZ dan Draft Perda RDTR dan PZ di Kabupaten
Maros (yang terdiri dari 1. Buku fakta dan analisis; 2. Buku rencana; 3. Draft Perda
RDTR dan PZ ; 4. Album peta skala minimal 1:5000; 5. Draft Konsep KLHS; 6.
Ringkasan eksekutif untuk masing-masing kabupaten), yang di dukung berita acara
pembahasan. Khusus album peta, disiapkan dengan skala minimal 1: 5000 dengan
format A1 dan A3 yang mengacu pada layout kartografi dari peraturan
perundangan).
3. Dokumen laporan kegiatan yang terdiri dari rencana mutu kontrak, laporan bulanan,
laporan pendahuluan, laporan antara, dan laporan akhir.

2
Seluruh keluaran disampaikan kepada Pusat dan Daerah dengan dilengkapi surat
tanda terima dalam bentuk hardcopy dan softcopy (CD), khusus untuk peta dilengkapi
dengan format digital (shapefile dan JPEG.) serta citra satelitnya.

VI. LINGKUP DAN LOKASI KEGIATAN

A. Lingkup Substansi Kegiatan


Konsultan diharuskan melaksanakan pekerjaan meliputi kegiatan-kegiatan antara
lain:
a. Melakukan persiapan kegiatan antara lain meliputi: (1) menyiapkan tempat
kerja (studio); (2) menyiapkan metoda pendekatan yang akan dilakukan; (3)
rencana kerja, (4) desk study akan kondisi wilayah perencanaan secara awal;
dan (5) persiapan survei.
b. Membuat peta dasar dengan tingkat ketelitian minimal 1:5000 menggunakan
peta citra satelit resolusi tinggi.
c. Menempatkan tenaga ahli konsultan di daerah sebagai mitra daerah dan
memberikan pendampingan/bimbingan teknis pada daerah (transfer
pengetahuan) serta ground check sekurang-kurangnya sebanyak 7 (tujuh)
orang antara lain Ahli Perencana Wilayah/Kota, Ahli Lingkungan, Ahli
Arsitektur, dan Ahli GIS, selama 4 (empat) bulan.
d. Pemilihan lokasi kawasan prioritas yang akan disusun RDTR dan Peraturan
Zonasi-nya (PZ) melalui Pembahasan di pusat dan di daerah dengan
pemerintah daerah serta penetapan lokasi perencanaan.
e. Melakukan kegiatan survei di daerah dalam rangka pengumpulan data primer
dan sekunder, serta ground check di lokasi.
f. Melakukan kegiatan analisis sesuai dengan ketentuan dalam Permen PU
No.20 tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan PZ.
g. Menyiapkan draft materi teknis RDTR dan PZ, draft konsep KLHS Kawasan
Strategis Kabupaten Maros.
h. Merumuskan konsep Tujuan Penataan BWP, Rencana Pola Ruang, Rencana
Jaringan Prasarana, Penetapan Sub BWP yang Diprioritaskan
Penanganannya, Ketentuan Pemanfaatan Ruang, dan Peraturan Zonasi
termasuk menetapkan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya sebagai
dasar penyusunan RTBL.
i. Menyelenggarakan FGD sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali bersama Pemerintah
Daerah di ibukota Kabupaten dengan jumlah peserta kurang lebih 40 (empat
puluh) orang dalam rangka membahas:

1. Perumusan Konsep Perencanaan dan Tujuan Penataan Ruang BWP.


2. Perumusan Rencana Pola Ruang, Rencana Jaringan Prasarana, dan
Penetapan Sub BWP yang Diprioritaskan Penanganannya.

3
3. Perumusan Ketentuan Pemanfaatan Ruang dan Peraturan Zonasi.
j. Menyelenggarakan Konsultasi Publik sekurang-kurangnya 2 (dua) kali di
daerah membahas draft RDTR dan PZ Kabupaten yang didukung oleh draft
konsep KLHS dengan jumlah peserta kurang lebih 40 empat puluh) orang.
k. Melakukan konsultansi dan menyampaikan kemajuan secara berkala pada
Tim Supervisi di Pusat.
l. Menyelenggarakan ekspose draft RDTR dan PZ yang didukung oleh draft
konsep KLHS untuk satu wilayah perencanaan di Kabupaten Maros di daerah
dengan jumlah peserta kurang lebih 40 (empat puluh) orang.
m. Membuat laporan keseluruhan proses kegiatan dan produk-produk yang
dihasilkan kepada Tim Supervisi dalam bentuk sistem pelaporan yang meliputi
laporan pendahuluan, laporan antara, dan laporan draft akhir dan laporan akhir
serta laporan-laporan lainnya antara lain laporan pembahasan/diskusi/FGD.

B. Lokasi Kegiatan
Lingkup lokasi kegiatan adalah Kecamatan atau Kawasan Strategis Kabupaten di
Kabupaten Maros. Lingkup wilayah penyusunan RDTR sendiri ditentukan
berdasarkan hasil kesepakatan dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

VII. METODOLOGI
Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode sebagai berikut:
1. Melakukan desk study (studi literatur) : best practice, pedoman, literatur, studi
terdahulu, terkait;
2. Melakukan field study (studi lapangan) untuk inventarisasi data dilakukan dengan
pengumpulan data sekunder pada instansi terkait maupun survey pengamatan
langsung;
3. Menempatkan tenaga ahli di daerah selama 4 (empat) bulan sebagai mitra daerah
dan memberikan bimbingan teknis pada daerah (transfer pengetahuan);
4. Metode diskusi melalui pembahasan/ konsinyasi/ FGD, diskusi yang dilaksanakan
meliputi:
 FGD di daerah, terkait dengan revisi substansi RDTR dan PZ, bersama dengan
Pemerintah Kabupaten dan instansi pusat;
 pembahasan substansi RDTR dan PZ di daerah, dengan melibatkan Pemerintah
Kabupaten, dan instansi pusat;
 pembahasan dan penyusunan draft konsep KLHS untuk RDTR dan PZ yang
direncanakan;
 pembahasan substansi RDTR dan PZ di pusat, dengan melibatkan Pemerintah
Kabupaten dan instansi pusat;
 pembahasan laporan di pusat, yaitu laporan pendahuluan, antara, dan laporan
draft akhir dan laporan akhir kegiatan.

VIII. MANFAAT
Manfaat dari kegiatan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) KSK di Kabupaten Maros ini
adalah:

4
1. Meningkatnya kemampuan aparat pemerintah daerah dalam hal penyusunan RDTR.
2. Rencana Detail Tata Ruang menjadi acuan untuk melakukan peningkatan
kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan kawasan yang baik di Kabupaten
Maros.
3. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sebagai dasar acuan program investasi
infrastruktur.

IX. TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN


Kegiatan ini membutuhkan tenaga ahli yang berpengalaman profesional di bidangnya
sebanyak 12 (dua belas) orang dengan jumlah orang-bulan sebanyak 52 (lima puluh
dua). Adapun Tenaga Ahli tersebut yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

TABEL 1.
KEBUTUHAN TENAGA AHLI
No. Tenaga Ahli Jumlah
1 Ahli Perencanaan Wilayah/Kota (Team Leader) 1 Orang
2 Ahli Perencanaan Wilayah/Kota 2 Orang
3 Ahli Ekonomi Pembangunan 1 Orang
4 Ahli GIS (Geographical Information System) 2 Orang
5 Ahli Hukum/ Kelembagaan 1 Orang
6 Ahli Infrastruktur 1 Orang
7 Ahli Arsitektur 1 Orang
8 Ahli Lingkungan 1 Orang
9 Ahli Perancangan Kota 1 Orang
10 Ahli Geologi Lingkungan 1 Orang

Persyaratan dari setiap tenaga ahli yang dibutuhkan pada pekerjaan ini sebagai berikut:
1. Ahli Perencana Wilayah/Kota (Team Leader)
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya S1 jurusan teknik planologi/
perencanaan wilayah dan kota yang dibuktikan dengan ijasah S1 di bidang
tersebut, dengan pengalaman profesional sebagai ketua tim pada pekerjaan-
pekerjaan bidang penataan ruang, berpengalaman menyusun RDTR dan PZ
provinsi/kabupaten/kota atau rencana rinci, sekurang-kurangnya 5 tahun atau 60
bulan kalender , atau berpendidikan magister teknik planologi yang dibuktikan
dengan ijasah S2 di bidang tersebut, dengan pengalaman profesional sebagai
ketua tim pada pekerjaan-pekerjaan bidang penataan ruang, berpengalaman
menyusun RDTR dan PZ provinsi/kabupaten/kota atau rencana rinci, sekurang-
kurangnya 3 tahun atau 36 bulan kalender.
2. Ahli Perencanaan Wilayah/Kota
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya sarjana teknik planologi/
perencanaan wilayah dan kota yang dibuktikan dengan ijasah S1 di bidang
tersebut, dengan pengalaman profesional di bidang penyusunan RDTR dan PZ
provinsi/kabupaten/kota atau rencana rinci sekurang-kurangnya 3 Tahun atau 36
bulan kalender.

5
3. Ahli Ekonomi Pembangunan
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya sarjana ekonomi
pembangunan yang dibuktikan dengan ijasah S1 di bidang tersebut, dengan
pengalaman profesional sebagai tenaga ahli Ekonomi Pembangunan sekurang-
kurangnya 3 tahun atau 36 bulan kalender.
4. Ahli GIS (Geographical Information System)
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya sarjana geografi atau sarjana
teknik geodesi yang dibuktikan dengan ijasah S1 di bidang tersebut, dengan
pengalaman profesional di bidang pemetaan atau Sistem Informasi Geografi
sekurang-kurangnya 3 tahun atau 36 bulan kalender.
5. Ahli Hukum/Kelembagaan
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya sarjana hukum atau sarjana
administrasi negara yang dibuktikan dengan ijasah S1 di bidang tersebut dengan
pengalaman profesional di bidang Kelembagaan / Hukum sekurang-kurangnya 3
tahun atau 36 bulan kalender.
6. Ahli Infrastuktur
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya sarjana teknik sipil yang
dibuktikan dengan ijasah S1 di bidang tersebut, dengan pengalaman profesional di
bidang infrastruktur sekurang-kurangnya 3 Tahun atau 36 bulan kalender.
7. Ahli Arsitektur
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya sarjana arsitektur yang
dibuktikan dengan ijasah S1 di bidang tersebut, dengan pengalaman profesional di
bidang arsitektur sekurang-kurangnya 3 Tahun atau 36 bulan kalender.
8. Ahli Lingkungan
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya sarjana teknik lingkungan
yang dibuktikan dengan ijasah S1 di bidang tersebut, dengan pengalaman
profesional sebagai tenaga ahli lingkungan sekurang-kurangnya 3 tahun atau 36
bulan kalender.
9. Ahli Perancangan Kota
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya magister arsitektur yang
dibuktikan dengan ijasah S2 di bidang tersebut, dengan pengalaman profesional di
bidang perancangan kota sekurang-kurangnya 3 Tahun atau 36 bulan kalender,
atau berpendidikan magister teknik planologi yang dibuktikan dengan ijasah S2 di
bidang tersebut, dengan pengalaman profesional sebagai ketua tim pada
pekerjaan-pekerjaan bidang penataan ruang, berpengalaman menyusun RDTR dan
PZ provinsi/kabupaten/kota atau rencana rinci, sekurang-kurangnya 3 tahun atau
36 bulan kalender.
10. Ahli Geologi Lingkungan
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya sarjana Geologi yang
dibuktikan dengan ijasah S1 di bidang tersebut, dengan pengalaman profesional di
bidang geologi lingkungan sekurang-kurangnya 3 Tahun atau 36 bulan kalender.

6
Selain Tenaga Ahli tersebut, dibutuhkan pula Tenaga Pendukung sebagai berikut :
Jumlah Bulan
No. Tenaga Pendukung
1 Sekretaris 1 Orang 5
2 Operator Komputer 1 Orang 5

IX. JADWAL PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan selama 5 (lima) bulan


terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

X. BESARAN DAN SUMBER PENDANAAN


Kegiatan ini dilaksanakan secara kontraktual dengan pagu Rp 1.500.000.000,-
(satu milyar lima ratus juta rupiah) termasuk pajak-pajak serta bersumber dari
APBN murni melalui DIPA Tahun Anggaran Perubahan 2015.

XI. PELAPORAN
Pekerjaan ini melalui beberapa tahapan kegiatan yang masing-masing
tahapannya menghasilkan produk laporan yang harus diserahkan sebagai berikut:

1. Rencana Mutu Kontrak


Rencana Mutu Kontrak harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
setelah SPMK, bersamaan dengan penyerahan Laporan Pendahuluan. Laporan
Rencana Mutu Kontrak diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar. Laporan ini
berisi:
a. Lembar Pengesahan
b. Kebijakan mutu dan sasaran mutu proyek (pekerjaan)
c. Informasi proyek (pekerjaan)
d. Penjelasan Lingkup Proyek (pekerjaan)
e. Lokasi Proyek
f. Pihak-pihak yang terlibat
g. Struktur organisasi proyek
h. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang
i. Metode kerja pelaksanaan
j. Jadwal pelaksanaan pekerjaan
k. Jadwal tenaga kerja
l. Jadwal Pelaporan
m. Progress Kerja
n. Jadwal pengetesan (pembahasan)
o. Cash flow

2. Laporan Bulanan

7
Laporan Bulanan berisikan laporan kegiatan selama satu bulan dan rencana
kegiatan bulan berikutnya serta dilengkapi dengan dokumen pendukungnya.
Laporan ini dibuat 5 (lima) eksemplar, diserahkan setiap bulan.
3. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisi latar belakang kegiatan, tujuan dan sasaran
kegiatan, metodologi, jadwal pelaksanaan kegiatan, dan rencana kerja. Laporan
ini merupakan acuan dan pengendali kegiatan secara keseluruhan. Laporan ini
dibuat 5 (lima) eksemplar, diserahkan 1 (satu) bulan setelah SPMK.
4. Laporan Antara
Laporan Antara berisi kemajuan hasil pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup kegiatan dan metodologi sampai dengan bulan ke 3 (tiga) setelah SPMK.
Laporan ini dibuat 5 (lima) eksemplar, diserahkan 3 (tiga) bulan setelah SPMK.
5. Laporan Kegiatan (Proceeding)
Laporan ini merupakan kompilasi seluruh hasil pelaksanaan kegiatan, laporan ini
berisikan risalah rapat, kesepakatan/hasil rapat, tindak lanjut serta dokumentasi
dari kegiatan yang dilakukan. Laporan ini akan diserahkan paling lambat 7 (tujuh)
hari kerja setelah kegiatan pertemuan diselenggarakan sebanyak 5 (lima)
eksemplar.

6. Laporan Draft Akhir


Laporan Draft Akhir berisi kemajuan hasil pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
ruang lingkup kegiatan dan metodelogi sampai dengan bulan ke 4 (empat)
setelah SPMK. Laporan ini dibuat 5 (lima) eksemplar, diserahkan 4 (empat) bulan
setelah SPMK.

7. Laporan Akhir
Laporan Akhir berisikan hasil pelaksanaan kegiatan tahap akhir dengan muatan
substansi sebagaimana yang telah disebutkan pada ruang lingkup kegiatan.
Laporan ini dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar, diserahkan 5 (lima) bulan
setelah SPMK dalam bentuk hardcopy dan softcopy CD sebanyak 5 (lima)
keping. Laporan Akhir ini harus dilampiri dengan:
1. Citra satelit resolusi tinggi (data sekunder).
2. Buku Fakta dan Analisis sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.
3. Buku Materi Teknis RDTR dan peraturan zonasi sebanyak 10 (sepuluh)
eksemplar yang sudah dilengkapi berita acara.
4. Buku Draft Raperda RDTR dan PZ sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.
5. Buku KLHS RDTR KSK di Kabupaten Maros, masing-masing sebanyak 10
(sepuluh) eksemplar.
6. Ringkasan Eksekutif.
7. Album peta pada format dan ukuran A3 sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar
disertai dengan CD/DVD.

8
8. Album peta skala 1:5000 pada format dan ukuran A1 sebanyak 10 (sepuluh)
eksemplar disertai dengan CD/DVD.
9. Softcopy Peta RDTR dan PZ dalam format SHP.
10. Dokumen-dokumen lainnya yang dihasilkan selama proses pelaksanaan
pekerjaan, seperti bahan paparan, bahan konsutasi publik, bahan FGD dll.

XII. KEPEMILIKAN DATA DAN HASIL KEGIATAN


Seluruh hasil dari proses kegiatan ini, baik berupa data (buku-buku, peta-peta,
termasuk hasil pemetaan foto satelit, CD) maupun laporan diserahkan kepada
pemberi tugas dan menjadi hak milik Satuan Kerja Perencanaan Tata Ruang dan
Pemanfaatan Ruang, Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/BPN.

Jakarta, Mei 2015


Menyetujui,
Kuasa Pengguna Anggaran
Direktorat Jenderal Tata Ruang

ttd

Dr. Ir. Budi Situmorang, MURP


NIP. 196510151991021001

Anda mungkin juga menyukai