Anda di halaman 1dari 10

BAB II

SIFAT-SIFAT KEKUATAN KAYU


M. SHOFI’UL AMIN, ST.,MT

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


Tahun 2014

11
II. SIFAT-SIFAT KEKUATAN KAYU

TUJUAN : Menjelaskan tentang sifat-sifat kekuatan kayu, mutu dan klas awet
kayu, tegangan ijin pada kayu.

Faktor-faktor yang perlu diketahui untuk menentukan kegunaan suatu jenis kayu agar
dapat dipakai sebagai bahan bangunan sebagai berikut :
a. Kekuatan
b. Sifat elastis
c. Keawetan
d. Penyusutan dan pemuaian
e. Keretakan
f. Derajat pengerjaan
g. Berat jenis

II.1 Pembagian Golongan Kayu di Indonesia


Di Indonesia dibedakan 2 macam penggolongan terhadap bahan kayu untuk dapat
membedakan kualitas dari suatu jenis kayu terhadap jenis kayu yang lain yaitu :
a. Penggolongan menurut ketentuan dari Lembaga Hasil Hutan Bogor (LPHH-
Bogor)
b. Penggolongan menurut ketentuan dalam Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
(PKKI)

Menurut LPHH-Bogor pembagian golongan kayu dibagi menjadi 3 kelas :


1. Kelas awet
2. Kelas kuat
3. Kelas penggunaan/pemakaian

II.1.1 Klas Awet


Keawetan kayu ditentukan oleh daya tahan kayu terhadap kerusakan secara alami
yaitu pengaruh sinar matahari, air hujan maupun kerusakan oleh serangga/rayap.
Atas dasar keawetan, kayu dibedakan menjadi 5 klas awet kayu yang disesuaikan
kondisi lingkungan bahan kayu tersebut yaitu :

12
Tabel II.1 Daftar Klas Awet Kayu
Klas Awet
I II III IV V
Kondisi Lingkungan
a Selalu berhubungan dengan 8 tahun 5 tahun 3 tahun Sangat Sangat
tanah lembab pendek pendek
b Hanya dipengaruhi cuaca, 20 15 10 Beberapa Sangat
tetapi dijaga supaya tidak tahun tahun tahun tahun pendek
terendam air dan tidak
kekurangan udara
c Dibawah atap, tidak Tak Tak Sangat Beberapa Pendek
berhubungan dengan tanah terbatas terbatas lama tahun
lembab dan tidak
kekurangan udara
d Seperti c, tetapi dipelihara Tak Tak Tak 20 tahun 20
dengan baik dan dicat terbatas terbatas terbatas tahun
dengan teratur
e Serangan oleh rayap tidak jarang Cepat Sangat Sangat
cepat cepat
f Serangan oleh bubuk kayu tidak tidak Hampir Tidak Sangat
tidak seberapa cepat

II.1.2 Klas Kuat


Kekuatan jenis kayu sangat menentukan sifat kekuatan kayu dalam perencanaan
suatu konstruksi kayu.

Kekuatan kayu ditentukan oleh modulus of rupture, tegangan tekan // serat, tegangan
tarik // serat, tegangan tekan tegak lurus serat dan tegangan geser // serat disamping
pengaruh berat jenis kering udara dan kokoh lentur dan tekanan maksimum. Atas
dasar kekuatan, kayu dibedakan menjadi 5 klas kuat sebagai berikut :

13
Tabel II.2 Daftar Klas Kuat Kayu
Berat Jenis Kokoh Lentur Kokoh Tekan
Kelas Kuat
Kering Udara (kg/cm2) (kg/cm2)
I ≥ 0,90 ≥ 1100 ≥ 650
II 0,90 – 0,60 1100 – 725 650 – 425
III 0,60 – 0,40 725 – 500 425 – 300
IV 0,40 – 0,30 500 – 360 300 – 215
V ≤ 0,30 ≤ 360 ≤ 215

II.1.3 Klas Penggunan/pemakaian


Kelas pemakaian menunjukkan tingkat kecakapan kayu untuk suatu konstruksi.
Dalam menentukan tingkat pemakaian tidak dipandang dari mudah sukarnya suatu
jenis kayu untuk pengerjaannya dan kayu masih dlaam keadaan biasa atau tidak
diawetkan.

Atas dasar pemakaian, akyu dibedakan menjadi 5 klas pemakaian yang didasarkan
atas klas awet dan kelas kuatnya dari bahan kayu tersebut yaitu :

Tabel II.3 Daftar Kelas Pemakaian Kayu


Ditetapkan dari
No Klas Pemakaian
Klas Awet Klas Kuat
1 I I I
2 II I II
II II
3 III III III
4 IV IV IV
5 V V V

Penggunaan dalam konstruksi adalah sebagai berikut :


a. Klas pemakaian I dan II
Untuk keperluan konstruksi berat yang selalu terkena pengaruh buruk seperti
konstruksi yang selalu berada dalam tanah yang basah atau terkena panas

14
matahari, hujan dan angin.

b. Klas pemakaian III


Untuk keperluan konstruksi berat yang terlindung dibawah atap selain itu tidak
berhubungan dengan tanah basah.

c. Klas pemakaian IV
Untuk keperluan konstruksi yang ringan dan terlindung dibawah atap.

d. Klas pemakaian V
Untuk dipergunakan dalam konstruksi yang bersifat tidak permanen (sementara).

II.2 Mutu Kayu


Penggolongan bahan kayu menurut PKKI dibedakan menjadi 2 yaitu Mutu kayu A
dan Mutu kayu B.

Mutu kayu dibedakan berdasarkan atas :


 Kadar air
 Mata kayu
 Kemiringan arah serat
 Cacat-cacat kayu

II.2.1 Persyaratan Kayu Mutu A


a. Kayu harus kering udara dengan kadar lengas 12-18 % dan rata-rata kadar
lengasnya 15%.
1
b. Besarnya mata kayu tidak melebihi 6
dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih
dari 3,5 cm.
1
d1 ≤ 6 h

d1 ≤3,5 cm
c. Tidak boleh mengandung wanvlak yang lebih besar dari 101 tinggi balok.
1 1
c1 ≤ 10 b; c2 ≤ 10 h

15
d. Kemiringan arah serat kayu tidak boleh lebih besar dari 101 .
1
tg α ≤ 10
1
e. Retak-retak dalah arah radial tidak boleh lebih dari 4
tebal kayu dan retak-retak
dalam arah lingkaran tumbuh tidak boleh melebihi 15 tebal kayu.
1 1
k r ≤ 4 b; k t ≤ 5 b

II.2.2 Persyaratan Kayu Mutu B


Kayu mutu B adalah kayu yang tidak termasuk kayu mutu A dan harus memenuhi
syarat :
a. Kadar lengas kayu ≤ 30%.
1
b. Besarnya mata kayu tidak melebihi 4
dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih
dari 5 cm.
c. Tidak boleh mengandung wanvlak yang lebih besar dari 101 tinggi balok.
1 1
c1 ≤ 10 b; c2 ≤ 10 h

d. Kemiringan arah serat kayu tidak boleh lebih besar dari 17.
1
tg α ≤ 7
1
e. Retak-retak dalah arah radial tidak boleh lebih dari 3
tebal kayu dan retak-retak
dalam arah lingkaran tumbuh tidak boleh melebihi 14 tebal kayu.
1 1
k r ≤ 3 b; k t ≤ 4 b

16
wanvlak mata kayu
c2 c1 d2

d1
b
mata kayu

a. Mata Kayu

a
a

L
arah serat
miring arah serat tg a = a/L

b. Arah Serat

ht

retak menurut lingkaran


tebal tumbuh

hr
retak radial

c. Retak-retak kayu

Gambar II.1 Pengukuran Mata Kayu, Arah Serat dan Retak-retak

17
II.3 Modulus Elastisitas Kayu Sejajar Serat
Modulus elastisitas sejajar serat dari beberapa kelas kuat kayu adalah sebagai berikut
:

Tabel II.4 Daftar Modulus Elastisitas Kayu


Kelas Kuat Kayu Modulus Elastisitas (E – kg/cm2)
I 125.000
II 100.000
III 80.000
IV 60.000

II.4 Tegangan Ijin Kayu


Dalam perencanaan suatu kontruksi kayu, dalam PPKI telah diberikan angka-angka
yang mewakili beberapa sifat kekuatan kayu dari berbagai jenis kelas kuat kayu yaitu
:
a. Tegangan yang diijinkan untuk kayu mutu A

Tabel II.5 Daftar Tegangan Ijin Kayu


Jenis Klas Kuat Kayu Kayu Jati
No
Tegangan I II III IV V (Tectanograndis)
1 ̅lt
σ 150 100 75 50 - 130
2 ̅tk //
σ 130 85 60 45 - 110

̅tr //
3 ̅tk tegak lurus
σ 40 25 15 10 - 30
4 τ̅// 20 12 8 5 - 15

Dimana :
̅lt
σ = tegangan lentur yang diijinkan
̅tk //
σ = tegangan tekan sejajar serat yang diijinkan
̅tr //
σ = tegangan tarik sejajar serat yang diijinkan
̅tk tegak lurus
σ = tegangan tekan tegak lurus serat yang diijinkan
τ̅// = tegangan geser sejajar serat yang diijinkan

18
b. Korelasi tegangan yang diijinkan untuk kayu mutu B
̅lt
σ = 190.g
̅tk //
σ = 150.g
̅tr //
σ = 150.g
̅tk tegak lurus
σ = 40.g
τ̅// = 20.g

Dimana : g = berat jenis kayu dalam keadaan kering kayu

Untuk mutu kayu B, angka-angka dari tegangan ijin di atas harus dikalikan dengan
faktor 0,75.
Angka-angka tegangan yang diijinkan tersebut di atas berlaku untuk konstruksi yang
terlindung (α = 1) dan muatan permanen/tetap (β = 1).
Apabila konstruksi tidak terlindung dan muatan tidak permanen/tetap, perhitungan
tegangan mengikuti petunjuk dalam pasal 6 PKKI.

s tk -

a. Tegangan tekan tegak


lurus serat kayu b. Tegangan tekan sejajar c. Tegangan tarik sejajar

s lt
P
M

P t //
d. Tegangan lentur

e. Tegangan geser sejajar


serat kayu

Gambar II.2 Tegangan dalam Kayu

19
II.5 Tegangan dan Regangan Kayu
Batang kayu adalah benda yang bersifat natural structure (struktur alam) maka
bentuk dan sifat-sifatnya berbeda-beda, tidak saja karena perbedaan pohon tetapi
juga tergantung faktor-faktor seperti :
 Keadaan musim
 Jenis batang
 Kecepatan pertumbuhan
 Masa kayu, dsb
Kayu merupakan bahan anisotropic (non isotropic) dan mempunyai sifat mechanis
yang tidak sama delam berbagai arah, tidak seperti bahan baja yang mempunyai
batas kenyal.

σs


0

Gambar II.3 Diagram Tegangan dan Regangan Kayu

Menurut penyelidikan di laboratorium, modulus elastisitas/kekenyalan utnuk tarikan,


lenturan, dan tekanan tidak sama dikarenakan kayu tidak mengenal batas kelumeran.

σs

tarikan
lenturan
tekanan


0

Gambar II.4 Diagram σ – ε Kayu untuk Tarikan, Lenturan dan Tekanan

20

Anda mungkin juga menyukai