11
II. SIFAT-SIFAT KEKUATAN KAYU
TUJUAN : Menjelaskan tentang sifat-sifat kekuatan kayu, mutu dan klas awet
kayu, tegangan ijin pada kayu.
Faktor-faktor yang perlu diketahui untuk menentukan kegunaan suatu jenis kayu agar
dapat dipakai sebagai bahan bangunan sebagai berikut :
a. Kekuatan
b. Sifat elastis
c. Keawetan
d. Penyusutan dan pemuaian
e. Keretakan
f. Derajat pengerjaan
g. Berat jenis
12
Tabel II.1 Daftar Klas Awet Kayu
Klas Awet
I II III IV V
Kondisi Lingkungan
a Selalu berhubungan dengan 8 tahun 5 tahun 3 tahun Sangat Sangat
tanah lembab pendek pendek
b Hanya dipengaruhi cuaca, 20 15 10 Beberapa Sangat
tetapi dijaga supaya tidak tahun tahun tahun tahun pendek
terendam air dan tidak
kekurangan udara
c Dibawah atap, tidak Tak Tak Sangat Beberapa Pendek
berhubungan dengan tanah terbatas terbatas lama tahun
lembab dan tidak
kekurangan udara
d Seperti c, tetapi dipelihara Tak Tak Tak 20 tahun 20
dengan baik dan dicat terbatas terbatas terbatas tahun
dengan teratur
e Serangan oleh rayap tidak jarang Cepat Sangat Sangat
cepat cepat
f Serangan oleh bubuk kayu tidak tidak Hampir Tidak Sangat
tidak seberapa cepat
Kekuatan kayu ditentukan oleh modulus of rupture, tegangan tekan // serat, tegangan
tarik // serat, tegangan tekan tegak lurus serat dan tegangan geser // serat disamping
pengaruh berat jenis kering udara dan kokoh lentur dan tekanan maksimum. Atas
dasar kekuatan, kayu dibedakan menjadi 5 klas kuat sebagai berikut :
13
Tabel II.2 Daftar Klas Kuat Kayu
Berat Jenis Kokoh Lentur Kokoh Tekan
Kelas Kuat
Kering Udara (kg/cm2) (kg/cm2)
I ≥ 0,90 ≥ 1100 ≥ 650
II 0,90 – 0,60 1100 – 725 650 – 425
III 0,60 – 0,40 725 – 500 425 – 300
IV 0,40 – 0,30 500 – 360 300 – 215
V ≤ 0,30 ≤ 360 ≤ 215
Atas dasar pemakaian, akyu dibedakan menjadi 5 klas pemakaian yang didasarkan
atas klas awet dan kelas kuatnya dari bahan kayu tersebut yaitu :
14
matahari, hujan dan angin.
c. Klas pemakaian IV
Untuk keperluan konstruksi yang ringan dan terlindung dibawah atap.
d. Klas pemakaian V
Untuk dipergunakan dalam konstruksi yang bersifat tidak permanen (sementara).
d1 ≤3,5 cm
c. Tidak boleh mengandung wanvlak yang lebih besar dari 101 tinggi balok.
1 1
c1 ≤ 10 b; c2 ≤ 10 h
15
d. Kemiringan arah serat kayu tidak boleh lebih besar dari 101 .
1
tg α ≤ 10
1
e. Retak-retak dalah arah radial tidak boleh lebih dari 4
tebal kayu dan retak-retak
dalam arah lingkaran tumbuh tidak boleh melebihi 15 tebal kayu.
1 1
k r ≤ 4 b; k t ≤ 5 b
d. Kemiringan arah serat kayu tidak boleh lebih besar dari 17.
1
tg α ≤ 7
1
e. Retak-retak dalah arah radial tidak boleh lebih dari 3
tebal kayu dan retak-retak
dalam arah lingkaran tumbuh tidak boleh melebihi 14 tebal kayu.
1 1
k r ≤ 3 b; k t ≤ 4 b
16
wanvlak mata kayu
c2 c1 d2
d1
b
mata kayu
a. Mata Kayu
a
a
L
arah serat
miring arah serat tg a = a/L
b. Arah Serat
ht
hr
retak radial
c. Retak-retak kayu
17
II.3 Modulus Elastisitas Kayu Sejajar Serat
Modulus elastisitas sejajar serat dari beberapa kelas kuat kayu adalah sebagai berikut
:
Dimana :
̅lt
σ = tegangan lentur yang diijinkan
̅tk //
σ = tegangan tekan sejajar serat yang diijinkan
̅tr //
σ = tegangan tarik sejajar serat yang diijinkan
̅tk tegak lurus
σ = tegangan tekan tegak lurus serat yang diijinkan
τ̅// = tegangan geser sejajar serat yang diijinkan
18
b. Korelasi tegangan yang diijinkan untuk kayu mutu B
̅lt
σ = 190.g
̅tk //
σ = 150.g
̅tr //
σ = 150.g
̅tk tegak lurus
σ = 40.g
τ̅// = 20.g
Untuk mutu kayu B, angka-angka dari tegangan ijin di atas harus dikalikan dengan
faktor 0,75.
Angka-angka tegangan yang diijinkan tersebut di atas berlaku untuk konstruksi yang
terlindung (α = 1) dan muatan permanen/tetap (β = 1).
Apabila konstruksi tidak terlindung dan muatan tidak permanen/tetap, perhitungan
tegangan mengikuti petunjuk dalam pasal 6 PKKI.
s tk -
s lt
P
M
P t //
d. Tegangan lentur
19
II.5 Tegangan dan Regangan Kayu
Batang kayu adalah benda yang bersifat natural structure (struktur alam) maka
bentuk dan sifat-sifatnya berbeda-beda, tidak saja karena perbedaan pohon tetapi
juga tergantung faktor-faktor seperti :
Keadaan musim
Jenis batang
Kecepatan pertumbuhan
Masa kayu, dsb
Kayu merupakan bahan anisotropic (non isotropic) dan mempunyai sifat mechanis
yang tidak sama delam berbagai arah, tidak seperti bahan baja yang mempunyai
batas kenyal.
σs
eε
0
σs
tarikan
lenturan
tekanan
eε
0
20