Anda di halaman 1dari 3

CRACKED NIPPLE

No. :800/ /SOP/P/PKM-LT/I/2018


SOP Dokumen
No. Revisi :00
Tgl. Terbit : Januari 2018
Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMAS Tanda tangan
LINGKAR TIMUR Liliana, SST, SKM
KOTA BENGKULU NIP. 19720207 199003 2 0001
1. Pengertian Nyeri pada puting merupakan masalah yang sering
ditemukan pada ibu menyusui dan menjadi salah satu
penyebab ibu memilih untuk berhenti menyusui bayinya.
Diperkirakan sekitar 80-90% ibu menyusui mengalami
nipple pain dan 26% di antaranya mengalami lecet pada
puting yang biasa disebut dengan nipple crack.
Cracked Nipple merupakan suatu kerusakan atau lecet pada
puting yang mungkin terjadi karena trauma pada puting
akibat cara menyusui yang salah.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
penatalaksanaan pasien dengan cracked nipple
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Lingkar Timur Nomor
800/.../SOP/P/PKM-LT/I/2018 tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis UPTD Puskesmas Lingkar Timur.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama.

5. Prosedur/Langkah- 1. Persiapan
langkah Tidak ada

2. Petugas yang melaksanakan


a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan

3. Langkah-langkah
Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Adanya nyeri pada puting susu dan nyeri bertambah jika
menyusui bayi.

Faktor risiko
Dapat disebabkan oleh teknik menyusui yang salah atau
perawatan yang tidak benar pada payudara. Infeksi monilia
dapat mengakibatkan lecet
8. Riwayat mastitis sebelumnya saat menyusui.

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang (Objective)


Pemeriksaan Fisik didapatkan :
1. Nyeri pada daerah putting susu
2. Lecet pada daerah putting susu

Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan pemeriksaan penunjang dalam penegakan
diagnosis.

Penegakkan Diagnosis (Assesment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis klinis ditegakkan bedasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik

SOP CRACKED NIPPLE Page 1/4


Diagnosis Banding: -
Komplikasi:
Risiko yang sering muncul adalah ibu menjadi
demam dan pembengkakan pada payudara

Prognosis: bonam

Penatalaksanaan Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)

Penatalaksanaan

Non-Medikamentosa
1. Teknik menyusui yang benar
2. Puting harus kering
3. Mengoleskan colostrum atau ASI yang keluar di sekitar
puting susu dan membiarkan kering.
4. Mengistiraharkan payudara apabila lecet sangat berat
selama 24 jam
5. Lakukan pengompresan dengan kain basah dan hangat
selama 5 menit jika terjadi bendungan payudara

Medikamentosa
1. Memberikan tablet Parasetamol tiap 4–6 jam untuk
menghilangkan nyeri.
2. Pemberian Lanolin dan vitamin E
3. Pengobatan terhadap monilia

Konseling dan Edukasi


1. Tetap memberikan semangat pada ibu untuk tetap
menyusui jika nyeri berkurang.
2. Jika masih tetap nyeri, sebagian ASI sebaiknya diperah.
3. Tidak melakukan pembersihan puting susu dengan sabun
atau zat iritatif lainnya.
4. Menggunakan bra dengan penyangga yang baik.
5. Posisi menyusui harus benar, bayi menyusui sampai ke
kalang payudara dan susukan secara bergantian di
antara kedua payudara.

Posisi tubuh yang baik :


1. Posisi muka bayi menghadap ke payudara (Chin to
Breast)
2. Perut atau dada bayi menempel padaperut/dada ibu
(Chest to Chest)
3. Seluruh badan Bai menghadap ke badan ibu hungga
telinga bayi membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan
leher bayi
4. Seluruh punggung bayi tersanggah dengan bayi
5. Ada kontak mata antara ibu dengan bayi
6. Pegang belakang bahu, jangan kepala bayi
7. Kepala terletak di lengan bukan di
daerah siku

Posisi menyusui yang tidak benar


1. Leher bayi terputar dan cenderung ke depan
2. Badan bayi menjauh dari ibu
3. Badan bayi tidak menghadap ke badan ibu
4. Hanya leher dan kepala tersanggah
5. Tidak ada kontak mata anatara ibu dan bayi
6. C – Hold tetap dipertahankan
Konseling dan Edukasi
- Memberikan pengetahuan akan pentingnya ASI dan
mendorong ibu untuk tetap menyusui.
- Menyusui dapat dimulai dengan payudara yang tidak sakit.
-Pompa payudara dapat di lakukan pada payudara yang sakit

SOP CRACKED NIPPLE Page 2/4


melakukan vital sign menegakan diagnose
6. Diagram Alir Melakukan dan pemeriksaan fisik berdasarkan hasil
anamnesis pada pemeriksaan
pasien

menulis hasil Memberikan tata laksana


menulis diagnose pada pasien sesuai hasil
anamnesa,
pasien ke buku pemeriksaan
pemeriksaan dan
register.
diagnose ke rekam
medic

7. Hal-hal yang Jika terjadi komplikasi abses mammae dan sepsis.


perlu
diperhatikan
8. Unit terkait 1.Poli Kebidanan
2. Poli Umum
3. Farmasi
4. Pendaftaran dan Administrasi
9.Dokumen 1. Rekam medis
terkait 2. Catatan tindakan
10.Rekam
No Yang Isi Tanggalmulaidiberlakukan
histori/
dirubah perubahan
perubahan

SOP CRACKED NIPPLE Page 3/4

Anda mungkin juga menyukai