Anda di halaman 1dari 10

Telur. Sebutir telur mengandung 6g protein.

Telur utuh mudah dicerna dan kaya vitamin B,


vitamin D, vitamin E serta fosfor. Profil asam amino telur tergolong ideal karena kaya asam
amino dan asam glutamat.

Kasein. Kasein menyediakan asam amino yang lambat serap dan dilepaskan berkala
kedalam aliran darah. Ini adalah protein utama dalam susu. Individu yang tidak tahan
terhadap laktosa atau mebgalami intoleransi laktosa juga sangat sensitif terhadap kasein.

Whey . Adalah cairan yang tersisa setelah susu mengalami proses penggumpalan dan
merupakan protein berkualitas tertinggi karena profil asam aminonya ideal , mudah dicerna
dan bermanfaat bagi kesehatan mulai dari membantu perkembangan otot hingga
meeningkatkan kekebalan untuk perlindungan terhadap penyakit jantung dan kanker. Whey
protein dicerna dengan cepat sehingga asam amino cepat diserap kedalam aliran darah.,
sedangkan kasein dicerna perlahan-lahan. Manfaat kesehatan whwey potein berkualitas :

a) Anti- kanker, , anti-oksidasi dan anti-radang


b) Cepat diserap
c) Memelihara tekanan darah
d) Mendukung penyembuhan luka
e) Pendukung pertumbuhan tulang
f) Mengatur fungsi sistem kekebalan tubuh
g) Meningkatkan fungsi kognitif atau daya pikir
h) Meningkatkan kekuatan otot
i) Meningkatkan mood
j) Menurunkan kolesterol total dan meningkatkan kesehatan profil lemak darah
k) Penundaan penuaan

Makanan Sumber Protein Nabati

Kedelai (beans). Makanan yang berbahan dasar kedelai seperti tahu dan tempe sangat baik
untuk dimakan, karena memiliki kandngan protein yang besar. Susu kacang juga sangat baik
dikonsumsi karena dapat menurunkan kolesterol dan mengurangi potensi seragan penyakit
jantung. Masih dalam kategori beans, kacang hijau (mungbean) juga merupakan alternatif
makanan tinggi protein. Selain protein, kacang hijau juga memberkan nutrisi lain seperti
vitamin, mineral dan serat.
Kacang-kacangan. Kacang-kacangan yang mengandung lemak nabati tidak akan membuat
anda menjadi berjerawat, kandungan protin ang terkandung didalamnya sangat bagus untuk
otot.

Biji-bijian (grains). Biji-bijian seperti gandum memang lebih banyak dikenal sebagai
sumber karbohidrat. Namun pada gandum, kandungan protein bisa mencapai sekitar 9%.

Polong-polongan (peas). Beragam jenis polong-polongan,buncis,kacang merah, kacang


tanah dan sereal merupakan sumber protein nabati yang baik. Usahakan makan minimal
sehari sekali salah satu jenis polong-polongan ini. Selain sumber protein yang bagus, kacang
polong juga mengandung protein selain serat, vitamin, dan mineral serta rendah kalori.

Sayuran hijau. Pilihlah beragam sayuran berwarna hijau saat berbelanja sayuran. Makanlah
lebih banyak sayuran hijau karena mengandung protein lebih banyak dibandingkan dengan
sayuran lainnya sehingga kebutuhan protein tercukupi. Bayam, daun ubi, sayur sawi dan
brokoli adalah sumber protein yang baik.

Akibat Kekurangan Protein

Rambut rontok. Seperti bagian tubuh anda yang lain, rambut pun memerlukan nutrisi yang
cukup untuk membuatnya tumbuh sehat. Kurangnya nutrisi yang baik untuk rambut dapat
menimbulkan efek melambatnya pertumbuhan rambut dan masalah kerontokan rambut. Salah
satu nutrisi yang dibutuhkan rambut adalah protein. Struktur rambut terdiri dari 97% protein.
Maka, kekurangan asupan protein dapat menyebabkan rambut rontok.

Marasmus. Marasmus adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein dan kalori
cukup parah yang mempengaruhi bayi dan anak-anak, sering mengakibatkan penurunan berat
badan dan dehidrasi. Marasmus dapat berkembang menjadi kelaparan dan kematian yang
disebabkan oleh kekurangan nutrisi penting. Orang dengan marasmus terlihat kurus dengan
sedikit jaringan otot.

Kuashiorkor. Adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan parah protein dalam diet
yang mengandung kalori sebagian besar dari karbohidrat seperti ubi, beras dan pisang. Hal ini
biasanya mempengaruhi anak-anak remaja. Orang dengan kuashiorkor muncu bengkak
didaerah perut dan retensi cairan. Gejala umum dari marasmus dan kuashiorkor adalah
kelelahan, cepat marah, diare, pertumbuhan terhambat dan gangguan kognisi dan kesehatan
mental.
Cachexia. Adalah suatu kondisi yang melibatkan kekurangan protein, penipisan otot rangka
dan tingkat peningkatan degradasi protein. Menurut JE Morley dalam “American Journal of
Clinical Nutrition”, cachexia menyebabkan penurunan berat badan, penyakit kanker, AIDS,
gagal ginjal kronis, penyakit panas, penyakit paru obstruktif kronik dan rheumatoid arthritis
serta mengakibatkan kematian. Pasien dengan kanker ganas dari lambung, usus, hati, saluran
empedu dan gangguan pankreas, memiliki kelelahan dan keseimbangan nitrogen negatif
sebagai akibat dari hilangnya massa otot dari cachexia.

Akibat Kelebihan Protein

Protein secara berlebihan tidak menguntungkan bagi tubuh. Makanan yang tinggi
protein biasanya tinggi lemak sehingga menyebabkan obesitas, kelebihan protein dapat
menganggu metabolisme protein yang berada dihati yang mengakibatkan terganggunya
fungsi ginjal yang berfungsi membuang hasil metabolisme protein yang tidak terpakai jika
kadar protein terlalu tinggi dapat mengakibatkan kalsium keluar dari tubuh dan menjadi
penyebab osteoporosis. Karena protein merupakan makanan pembentuk asam, kelebihan
asupan protein akan meningkatkan kadar keasaman tubuh khususnya keasaman darah dan
jaringan. Kondisi ini disebut asidosis. Gangguan pencernaan seperti kembung, sakit maag,
sembelit merupakan gejala awal asidosis.

Meski protein sangat diperlukan bagi tubuh, namun asupan nutrisi lainnya pun harus
tetap diperhatikan agar mendapatkan manfaat yang maksimal. Perkembangan tubuh yang
sehat akan dirasakan bagi mereka yang bisa memenuhi asupan gizi sesuai kebutuhan.
Terhindar dari sakit juga merupakan manfaat pola makan sehat sehingga pengeluaran untuk
biaya pengobatan pun bisa ditekan. Saat ini, makanan sehat menjadi sesuatu yang mutlak
untuk dipenuhi bagi semua orang.

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh
tubuh. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang secara normal.

Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan tubuh antara lain; vitamin A, vitamin C,
vitamin D, vitamin E, vitamin k, dan vitamin B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat,
biotin Vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting
tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang
tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan
yang dikonsumsi. Buah dan sayur terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan
sangat baik untuk tubuh. Asupan vitamin juga dapat diperoleh melalui suplemen makanan.

Vitamin memiliki peranan spesifik dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat
kesehatan. Bila kadae senyaea tidak mencukupi maka tubuh dapat mengalami suatu penyakit.
tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit tetapi jika diabaikan maka
metaolisme akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain,
gangguan ini dikenal dengan avitaminosis. Asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan
karena dapat mengganggu metabolisme tubuh.

Struktur dan Fungsi Metabolisme, Serta Kebutuhan Vitamin yang Larut Dalam Lemak
dan Vitamin yang Larut Dalam Air

Sebelum abad kedua puluh, karbohidrat, lemak, protein, dan beberapa zat mineral
telah dianggap sebagai zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Akan
tetapi, berabad-abad sebelumnya, berbagai pengamatan menduga bahwa senyawa-senyawa
organik lainnya adalah esensial untuk menjaga kesehatan. Saat ini telah diketahui selama
300tahun, bahwa dengan makan buah dan sayur segar ternyata berguna untuk pencegahan
atau pengobtan scorbut (sariawan). Juga diakui bahwa rakhitis dapat disembuhkan dengan
minum minyak ikan. Pengamatan-pengamatan tersebut menimbulkan dugaan bahwa ada
senyawa zat makanan lain diperlukan untuk menjaga kesehatan disamping karbohidrat,lemak
atau protein.

Pada tahun 1972, Funk seorang sarjana biokimia bangsa Polandia yang bekerja diLondon
untuk petama kalinya memperkenalkan istilah vitamin (amine yang vital) yang kemudian
dikenal (dari bahasa Latin, vital yang berarti hidup) untuk menandakan kelompok dari
senyawa-senyawa organik tersebut.

Sejarah Vitamin

Pengertian vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina yang sangat penting
dan dibutuhkan oleh tubuh karena berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses
kegiatan tubuh (metabolisme tubuh) sebab vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Jika
manusia, hewan dan ataupun makhluk hidup lain tanpa asupanvitamin tidak akan dapat
melakukan aktivitas hidup dengan baik. Kekurangan vitamin menyebabkan tubuh mudah
terserang penyakit.
Nama vitamin brasal dari bahasa Latin “vita” yang artinya “hidup” dan “amina” yang
mengacu pada gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N) karena pada awalnya vitamin
dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa vitamin tidak memiliki atom N. Dari sisi
enzimologi (ilmu tentang enzim) vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang
dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat
bertumbuh dan berkembang secara normal.

Vitamin merupakan suatu senyawa yang telah lama dikenal oleh peradaban manusia.
Sujak sejak ribuan tahun lalu, manusia mengenal vitamin sebagai senyawa yang dapat
memberikan efek kesehatan bagi tubuh. Untuk bisa mendapatkan asupan vitamin tidaklah
sulit, bisa dikatakan kebanyakan makanan yang kita konumsi setiap hari telah mengandung
itamin hanya seja mungkin kita tidak menyadari besar kecilnya kandungan yang kita
konsumsi setiap hari.

Seiring dengan berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan, berbagai hal dan
penelusuran lebih mendalam mengenai vitamin perlu diperbarui. Garis besar sejarah vitamin
dapat dibagi menjadi 5 era penting yang ditunjang dengan kmajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

1) Era Penyembuhan Empiris


Dimulai sekitar tahun 1500-1570 SM. Pada masa itu banyak ahli pengobatan dari
berbagai bangsa telah menggunakan ekstrak senyawa (diduga vitamin) dari hati yang
kemudian digunakan untuk menyembuhkan penyakit kerabunan pada malam hari. Yang
kemudian diketahui disebabkan karena defisiensi vitamin A. Walau pada masa tersebut
ekstrak hati tersebut banyak digunakan para ahli pengobatan masih belum dapat
mengidentifikasi senyawa tersebut. Oleh karena itu, era ini dikenal dengan era
penyembuhan empiris (berdasarkan pengalaman). Christian Eijikman, salah satu tokoh
penting dalam sejarah penemuan vitamin.
2) Era Karakterisasi Defisiensi

Perkembangan besar mengenai vitamin baru muncul kembali pada tahun 18890-an.
Diprakarsai oleh Lurin dan Christian Eijikman yang melakukan penelitian yang terfokus
pada penyakit defisiensi tertentu pada hewan. Beberapa tahun berselang, ilmuan Sir
Frederick G. Hopkins yang sedang meakukan analisis penyakit beri-beri pada hewan
menemukan bahwa hal ini deisebakan oleh kekurangan suatu senyawa faktor
pertumbuhan. Pada tahun 1911 seorang ilmuan kelahiran Amerika bernama Dr. Casimir
Funk berhasil mengisolasi suatu senyawa yang telah dibuktikan dapat mencegah
peradangan saraf (neuritis) untuk pertama kalinya Dr. Casimir juga berhasil mengisolasi
senyawa aktif dari sekam beras yang diyakini memiliki aktivitas antiberi-beri pada tahun
berikutnya. Pada saat itulah, (dan untuk pertama kalinya) Dr. Funk mempublikasikan
senyawa aktif hasil temuannya tersebut dengan istilah vitamine (vital dan amises) karena
diduga semua jenis senyawa aktif ini memiliki gugus amina (amine). Hal tersebut
kemudian disanggah dan diganti vitamin (dengan penghilangan akhiran “e”) pada tahun
1920. Vitamin tidak dapat diproduksi manusia.

3) Masa Keemasan

Pada beberapa dekade berikut, terjadi banyak penemuan besar mengenai vitamin
meliputi penemuan vitamin jenis baru, metode penapisan yang diperbaharui,
penggambaran struktur lengkap vitamin, dan sintesis vitamin B12. Oleh karena itu era ini
dikenal dengan masa keemasan . banyak peneliti yang mendapatkan hadiah nobel atas
penemuannya. Sir Walter N. Hawortmendapat nobel dibodang kimia atas penemuan
vitamin C pada tahun 1973. Carl Peter Henrik dam dibidang Fisiologi-Pengobatan pada
tahun 1943 atas penemuan vitamin K. Fritz A.Litmann juga turut memenangkan nobel
atas dedikasinya dibidang penelitian mengenai penemuan koenzim A dan perannya dalam
metaboliisme tubuh.

Tadeus Reichstein, seorang ahli kimia yang berhasil memproduksi vitamin C secara
massa untuk pertama kalinya dalam sejarah.

4) Era karakterisasi Fungsi dan Produksi

Ditandai dengan banyaknya penemuan mengenai fungsi biokimia vitamin C dalam


tubuh, perannya dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari dan produksi komersial
vitamin untuk pertama kalinya dalam sejarah pada tahun 1930-an, para peneliti
menemukan bahwa vitamin B2 merupakan bagian dari “enzim kuning”. Vitamin B2 ini
sendiri diperoleh dari ekstrak ragi. Melalui penelitian ini juga kelompok vitamin B
diketahui erpran sebagi koenzim yang penting dalam tubuh manusia. Produksi masal
vitamin untuk pertama kalinya juga terjadi pada era ini. Dikomersilkan pertama kali oleh
Tadeus Reichstein pada tahun 1933, vitamin C telah dijual kepada masyarakat dengan
harga relatif murah. Vitamin C juga dikenal dengan istilah asam askorbat ini kemudian
banyak dipakai sebagai suplemen makanan, penelitian, dan gizi seimbang bagi hewan
ternak. Atas hasil temuan ini Tadeus Reichstein mendapatkan nobel dibidang Fisiologi-
Pengobatan pada tahun 1950.

5) Era Penemuan Nilai Kesehatan Vitamin

Hanya dalam waktu 1 dekade berikutnya setelah era vitamin keempat, perkembangan
ilmu pengetahuan telah membawa vitamin keera berikutnya, dimana banyak ditemukan
nilai kesehatan dari masing-masing jenis vitamin dari penemuan baru mengenai fungsi
biokimia vitamin bagi tubuh. Masa ini dimulai pada tahun 1955 ketika Rudolf Altschul
menemukan bahwa niasin (vitamin B3) dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Peranan kesehatan ini terlepas dari efek defisiensi vitamin B3 itu sendiri maupun
perannya sebagai koenim dalam metabolisme tubuh

Klasifikasi Vitamin

Secara klasik, berdasarkan kelarutannya vitamin dikelompokkan dalam dua kelompok


yaitu vitamin larut dalam lemak dan vitamin larut dalam air beberapa vitamin yang larut
lemak adalah vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K yang hanya mengandng nur
karbon, hidrogen dan oksigen. Vitamin yang larut air terdiri atas asam askorbat (C) dan B-
komplek (B1 sampai B12) yang selain mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen
juga nengandung nitrigen, sulfur atau kobalt.

Vitamin yang larut lemak yaitu vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K
memiliki sifat-sifat umum antara lain;

1. Diekskresi melalui feses


2. Diserap bersama lemak
3. Disimpan bersama lemak dalam tubuh
4. Kurang stabil jika dibandingkan dengan vitamin B
5. Memiliki bentuk prekusor atau provitamin
6. menyusun struktur jaringan tubuh
7. terdiri dari unsur karbon, hidrogen dan oksigen
8. tidak terdapat disemua jaringan

Vitamin yang larut air memiliki sifat-sifat umum antara lain;

1. diekskeri melalui urine


2. diserap dengan proses difusi biasa
3. relatif lebih stabil
4. sebagian prekusor enzim—ensim
5. terdapat disemua jaringan
6. tidak disimpan secara khusus dalam tubuh
7. tidak hanya tersusun atas unsur-usur karbon hidrogen dan oksigen
8. tidak memiliki provitamin

Fungsi Vitamin Secara Umum

Beberapa vitamin berfungsi langsung dalam metabolisme penghasilan energi untuk


mendukung kerja sel diantaranya adalah glikolisis, siklus kerja transpor elektron dan β
oksidasi.

Cara Kerja Vitamin

Vitamin larut lemak dan vitamin larut air memiliki cara kerja berbeda seperti berikut :

1. Vitamin yang larut dalam lemak : vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan
dijaringan adiposa (lemak) dan didalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan
diedarkan keseluruh tubuh saa diperlukan..
2. Vitamin yang larut dalam air : berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis
vitamin yang larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah yang sedikit dan
biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicernaa
oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk kedalam aliran darah dan beredar ke
seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan , vitamin ini akan dibuang tubuh bersama
urine. Olehk karena itu tubuh membutuhkan asupan vitamin larut secara terus-menerus.

Metabolisme Vitamin Secara Umum

Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh tubuh,
melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B kompleks
dan C tidak disimpan melainkan akan dikeluarkan oleh sistem pembuangan tubuh.
Akibatnya, selalu dibutuhkan asuan tersebut setiap hari. Vitamin yang alami bisa didapat
daari sayur,buah dan produk hewani. Seringkali vitamin yang terkandung dalam makanan
atau minuman tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan terikat baik secara fisik mauun
kimia. Proses pencernaan makanan baik didalam lambung maupun usus halus akan
membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus. Vitamin larut
lemak diserap didalam usus bersama dengan lemak atau minyak konsumsi.

Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme berbeda. Terdapat
perbedaan prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak dan vitamin larut dalam air.
Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian didalam dinding usus
digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap sistem limfatik baru
kemudian bergabung dengan saluran darah untuk ditransportasikan kehati. Sedangkan,
vitamin larut air langsung diserap melalui slauran darah dan ditransportasikan kehati. Proses
dan mekanisme penyerapan dalam usus halus terdapat dalam tabel berikut;

Tabel proses dan mekanisme penyerapan vitamin dalam usus halus

Jenis vitamin Mekanisme penyerapan


Vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin Dengan micelle, secara difusi pasif,
K dan beta-karoten digabungkan dengan kilomikron, diserap
melalui saluran limfatik
Vitamin C Difusi pasif (apabila jumlahnya dalam
lumen usus sedikit) dengan bantuuan Na*
(bila jumlahnya dalam lumen usus banyak)
Vitamin B2 (riboflavin) Difusi pasif
Niasin Difusi pasif (menggunakan Na*)
Vitamin B6 (piridoksin) Difusi pasif
Folasin (asam folat) Menggunakan Na*
Vitamin B12 Menggunakan bantuan faktor intrinsuk (IF)
dari lambung

Vitamin Larut Lemak

Fat solible vitamin adalah vitamin yang larut dalam lemak yang memiliki funsi sangat
penting dalam menjaga agar tubuh kita tetap sehat, termasuk fungsi diferensiasi sel, fungsi
sistem kekebalan tubuh dan juga membantu menjaga tulang agar tetap kuat dan tidak
keropos. Vitamin larut lemak dapat disimpan oleh tubuh dalam hati dan kuliy. Kelebihan
bitamin ini dapat berbahaya dan menyebabkan kerusakan sel tubuh karena itu disarankan
untuk berhati-hati dengan suplemen diet yang terlalu banyak mengandung vitamin larut
lemak (fat soluble vitamins).

Anda mungkin juga menyukai