Tugas Analisis Laporan Keuangan PT Sepatu Bata tbk2
Tugas Analisis Laporan Keuangan PT Sepatu Bata tbk2
a.Ratio Likuiditas
1)ratio lancar
aset lancar
Ratio lancar =
kewajiban jangka pendek
2011 2010
Rp.316.643.577 Rp.295.496.348
Ratio lancar = Ratio lancar=
Rp.148.822.766 Rp.141.748.440
= 2,13 =2,08
Analisis : perbandingan ratio lancar di atas menunjukkan kenaikan.Pada tahun 2010 sebesar
2,08 dan tahun 2011 sebesar 2,13.dengan adanya kenaikan tersebut ratio lancar pada PT Bata
Tbk semakin likuid. Hal ini disebabkan karena pada aset lancar adanya kenaikan yang paling
menonjol pada kas dan setara kas, sementara pada kewajiban pendek kenaikan yang paling
menonjol pada utang usaha pihak-pihak berelasi.
3)perputaran piutang
365
Periode perputaran piutang =
perputaran piutang
2011 2010
Rp.678.591.535
Perputaran piutang=
Rp.29.719.350 Rp.644.189.190
Perputaran piutang =
=22,8 kali Rp.23.075.982
365 = 27,9 kali
Periode perputaran piutang= = 16 365
22,8
Periode perputaran piutang= = 13 hari
27,9
Analisis : perputaran piutang menurun pada tahun 2011 sebesar 22,8 kali dengan rata-rata
piutang tertagih selama 16 hari dibandingkan dengan perputaran piutang pada tahun 2010
sebesar 27,9 kali dengan rata-rata piutang tertagih 13 hari. Hal ini disebabkan karena adanya
kenaikan pada penjualan kredit dan piutang usaha, sehingga semakin lama perputaran piutang
maka periode perputaran semakin cepat dan sebaliknya.
4) Perputaran persediaan
Hpp
Perputaran persediaan =
persediaan
365
Rata-rata periode persediaan terjual =
perputaran persediaan
2011 2010
Rp.369.611.149 Rp.337.998.532
Perputaran persediaan= Perputaran persediaan=
Rp.193.997.433 Rp.191.217.901
= 1,9 kali = 1,8 kali
365 365
Periode perputaran persediaan = Periode perputaran persediaan=
1,9 1,8
=192,105 hari = 202,778 hari
Analisis perputaran persediaan mengalami kenaikan.Tahun 2010 sebesar 1,8 kali dengan
periode perputaran 202,778 hari dan tahun 2011 sebesar 1,9 kali dengan periode perputaran
192,105 hari.Jadi,semakin besar nilai perputaran persediaan maka semakin cepat periode
perputaran persediaan.
2.Ratio Profitabilitas
2011 2010
Rp.308.980.386 Rp.306.190.658
Margin laba bruto= Margin laba bruto =
Rp.678.591.535 Rp.644.189.190
=0,455 x 100 % =0,475 x 100%
=45,5 % =47,5 %
Analisis:margin laba mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011.Pada tahun 2010
margin laba kotor sebesar 47,5% sedangkan untuk tahun 2011 sebesar 45,5 %. Hal ini
disebabkan laba bruto lebih kecil dibandingakan dengan penjualan bersih.
2011 2010
Rp.56.615.123 Rp.60.975.070
Margin laba = Margin laba =
Rp.678.591.535 Rp.644.189.190
= 0,083 x 100% = 8,3 % = 0,095 x 100% =9,5 %
Analisis : margin laba mengalami penurunan. Pada tahun 2010 margin laba sebesar 9,5 %
sedangkan pada tahun 2011 margin laba sebesar 8,3 %.Jadi,pada tahun 2011 PT Bata Tbk
memiliki volume penjualan yang tinggi.
2011 2010
Rp.678.591.535 Rp.644.189.190
= 1,31 kali = 1,33 kali
Rp.516.649.305 Rp.484.252.555
365 365
= 278,623 hari = 274,436 hari
1,31 1,33
Analisis : perputaran aset menunjukkan bahwa pada tahun 2011 PT Bata Tbk menghasilkan
perputaran aset sebesar 1,31 kali dengan periode perputaran selama 273,623 hari untuk setiap
dolar yang telah diinvestasikan.Jadi, perputaran aset mengalami penurunan dibandingkan
dengan pada tahun 2010 sebesar 1,33 dengan periode perputaran selama 274,436 hari. Hal ini
disebabkan karena volume penjualan lebih tinggi dibandingkan dengan total aset yang
dimiliki seluruh perusahaan.
laba bersih
ROA/Return on asset=
total aset
2011 2010
Rp.56.165.123 Rp.60.975.070
= 0,1087 x 100% = 0,126 x 100%
Rp.516.649.305 Rp.484.252.555
=10,9% =12,6 %
2011 2010
Rp.56.615.123 Rp.60.975.070
ROE =
Rp.354.480.088
= 0,16 x 100% ROE =
Rp.331.508.965
= 0,18x 100%
= 16% = 18 %
Analisis : tingkat pengembalian atas ekuitas pemegang saham mengalami penurunan dari
tahun 2010 ke tahun 2010.Pengembalian pada tahun 2011 sebesar 16 % sangatlah rendah
dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 18 %.hal ini disebabkan karena laba bersih dan total
ekuitas mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan karena laba bersih mengalami
kenaikan yang disebabkan faktor peningkatan pada penjualan.Total ekuitas juga mengalami
kenaikan karena modal sendiri yang dimiliki perusahaan meningkat.
2011 2010
Rp.81.127.717 Rp.87.130.850
= 0,12 x 100 % =12% = 0,13 x 100%=13%
Rp.678.591.535 Rp.644.189.190
Analisis : margin laba operasi mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011. Pada
tahun 2011 margin laba operasi sebesar 12 % lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2010
sebesar 13 %.Hal ini disebabkan oleh tingginya penjualan pada tahun 2011. Hal ini
disebabkan karena laba operasi mengalami penurunan, sedangkan volume penjualan semakin
tinggi.
2011 2010
Rp.78.630.877 Rp.84.567.363
=0,116x100%=11,6% = 0,13x100%=13%
Rp.678.591.535 Rp.644.189.190
Analisis : margin sebelum pajak mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011. Pada
tahun 2011 margin laba sebesar 11,6 % lebih kecil jika dibandingkan dengan tahun 2010
sebesar 2010. hal ini disebabkan karena laba sebelum pajak mengalami kenaikan sedangkan
volume penjualan semakin meningkat.
1) Ratio Hutang
2011 2010
Rp.162.169.217 Rp.152.743.590
= 0,314 = 0,315
Rp.516.649.305 Rp.484.252.555
Analisis : total hutang modal mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011.pada
tahun 2011 total hutang modal sebesar 0,314 dan pada tahun 2010 sebesar 0,315. hal ini
disebabkan karena total hutang yang semakin meningkat karena adanya pinjaman jangka
pendek.
2011 2010
Rp.162.169.217 Rp.152.743.590
= 0,457 = 0,461
354.480.088 Rp.331.508.965
Analisis : hutang modal mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2010.pada tahun
2011 hutang modal sebesar 0.457 sedikit lebih kecil dibandingkan dengan pada tahun 2010
sebesar 0,461. Hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya total hutang yang dimiliki
oleh perusahaan.
4) Ratio Solvabilitas
2011 2010
Rp.162.169.217 Rp.152.743.590
= 0,314x100%=31,4% =0,315x100%=31,5%
Rp.516.649.305 Rp.484.252.555
Analisis : ratio utang terhadap total aset mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun
2011.pada tahun 2011 ratio utang terhadap total aset sebesar 31,4 % lebih kecil dibandingkan
pada tahun 2010 sebesar 31,5 %. Hal ini disebabkan karena total hutang dan total aset yang
semakin meningkat.
2011 2010
Rp.78.630.877+Rp.2.301.253 Rp.84.567.363+2.095.767
= 35 kali = 41 kali
Rp.2.301.253 Rp.2.095.767
Analisis : kelipatan bunga yang dapat dibayarkan mengalami penurunan dari tahun 2010 ke
tahun 2011. Beban bunga dengan 41 kali pembayaran di tahun 2010 dapat terpenuhi dengan
baik,dibandingkan dengan beban bunga dengan pembayaran 35 kali di tahun 2011. Hal ini
disebabkan karena laba yang yag dihasilkan sebelum pajak semakin turun dan beban bunga
mengalami kenaikan.
50
45
40
35
30
25
20
15
10 Series 1
5 Series 2
0 Column1
1.Ratio likuiditas
a) aset lancar pada tahun 2011 mengalami kenaikan, hal ini disebabkan karena adanya faktor
dari naiknya kas dan setara kas, piutang – piutang, persediaan, pajak pertambahan nilai
dibayar di muka, dan aset lancar lainnya, sehingga di dapat pada tahun 2011 total aset lancar
sebesar Rp. 316.643.577 dan pada tahun 2010 sebesar Rp.295.496.348.
Pada tahun 2011 kewajiban janggka pendek mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena
adanya yang signifikan pada utang usaha, utang pajak, beban masih harus dibayar, dan uang
jaminan dari penyalur, sehingga pada tahun 2011 didapat total kewajiban jangka pendek
sebesar Rp.148.822.766 dan pada tahun 2010 sebesar Rp.141.748.440 tapi pada tahun 2010
terdapat pinjaman jangka pendek sebesar Rp.17.500.000.
d) piutang usaha
piutang usaha pada tahun 2011 mengalami kenaikan yaitu sebesar Rp. 29.719.350.hal ini
disebabkan karena meningkatnya penjualan kredit yang dilakukan perusahaannya.
2. Ratio Profitabilitas
Dikarenakan beberapa faktor seperti: kenaikan bahan produksi, dan kenaikan upah
minimum.
3.Ratio aktivitas
Dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena
meningkatnya total hutang dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 terdapat provisi
penghargaan masa kerja yang menambah hutang ditahun 2011. Sedangkan modal pada tahun
2011 mengalami kenaikan karena adanya kenaikan yang signifikan pada saldo laba yang
belum ditentukan penggunaannya.
4.Ratio solvabilitas
Dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami penurunan pada kelipatan bunga yang dapat
dibayarkan. Hal ini disebabkan karena tingginya pendapatan bunga yang diperoleh
perusahan.
2.laporan keuangan tahun 2012
a.Ratio Likuiditas
1)ratio lancar
aset lancar
Ratio lancar =
kewajiban jangka pendek
2012 2011
Rp.357.373.694 Rp.316.643.577
Ratio lancar = Ratio lancar=
Rp.168.267.966 Rp.148.822.766
= 2,12 =2,13
2012 2011
3)perputaran piutang
365
Periode perputaran piutang =
perputaran piutang
2012 2011
Rp.751.449.338
Perputaran piutang=
Rp.33.773.117 Rp.678.591.353
Perputaran piutang =
=22 kali Rp.29.719.350
365 = 23 kali
Periode perputaran piutang= = 16,7 hari 365
22
Periode perputaran piutang= = 16
23
hari
Analisis : perputaran piutang mengalami kenaikan pada tahun 2012 sebesar 22 kali dengan
rata-rata piutang tertagih selama 16,7 hari dibandingkan dengan perputaran piutang pada
tahun 2011 sebesar 23 kali dengan rata-rata piutang tertagih 16 hari.
4) Perputaran persediaan
Hpp
Perputaran persediaan =
persediaan
365
Rata-rata periode persediaan terjual =
perputaran persediaan
2012 2011
Rp.400.963.064 Rp.369.611.149
Perputaran persediaan= Perputaran persediaan=
Rp.221.854.075 Rp.193.997.433
= 1,8 kali = 1,9 kali
365 365
Periode perputaran persediaan = Periode perputaran persediaan=
1,8 1,9
Analisis perputaran persediaan mengalami kenaikan.Tahun 2012 sebesar 1,8 kali dengan
periode perputaran 202,778 hari dan tahun 2011 sebesar 1,9 kali dengan periode perputaran
192,105 hari.Jadi,semakin besar nilai perputaran persediaan maka semakin cepat periode
perputaran persediaan.
2.Ratio Profitabilitas
2012 2011
Rp.350.486.274 Rp.308.980.386
Margin laba bruto= Margin laba bruto =
Rp.751.449.338 Rp.678.591.535
=0,466 x 100 % =0,455 x 100%
=46,6 % =45,5 %
Analisis:margin laba mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke tahun 2012.Pada tahun 2011
margin laba kotor sebesar 45,5% sedangkan untuk tahun 2012 sebesar 46,6 %. Hal ini
disebabkan karena adanya kenaikan yang signifikan pada laba bruto dan prnurunan pada
penjualan bersih.
2) Margin Laba ( profit Margin )
laba bersih
Margin laba =
penjualan bersih
2012 2011
Rp.69.343.398 Rp.56.615.123
Margin laba = Margin laba =
Rp.751.449.338 Rp.678.591.535
= 0,092x 100% = 9,2 % = 0,083 x 100% =8,3 %
Analisis : margin laba mengalami kenaikan. Pada tahun 2011 margin laba sebesar 8,3 %
sedangkan pada tahun 2012 margin laba sebesar 9,2 %.Jadi,pada tahun 2012 PT Bata Tbk
memiliki volume penjualan yang tinggi.
2012 2011
Rp.751.449.338 Rp.678.591.535
= 1,308 kali = 1,313 kali
Rp.574.107.994 Rp.516.649.305
365 365
= 279,052 hari = 277,989 hari
1,308 1,313
Analisis : perputaran aset menunjukkan bahwa pada tahun 2012 PT Bata Tbk menghasilkan
perputaran aset sebesar 1,308 kali dengan periode perputaran aset selama 279,052 hari untuk
setiap dolar yang telah diinvestasikan.Jadi, perputaran aset mengalami penurunan
dibandingkan dengan pada tahun 2011 sebesar 1,313 kali dengan periode perputaran aset
selama 277,989 hari.
laba bersih
ROA/Return on asset=
total aset
2012 2011
Rp.69.343.398 Rp.56.165.123
= 0,12 x 100% = 0,109 x 100%
Rp.574.107.998 Rp.516.649.305
=12 % =10,9 %
2012 2011
Rp.69.343.398 Rp.56.615.123
ROE = = 0,18 x 100% ROE = = 0,16x 100%
Rp.387.488.486 Rp.354.480.088
= 18% = 16 %
Analisis : tingkat pengembalian atas ekuitas pemegang saham mengalami kenaikan dari tahun
2011 ke tahun 2012.Pengembalian pada tahun 2012 sebesar 18% sangatlah tinggi
dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 16 %. Hal ini disebabkan karena naiknya laba
bersih dan total kuitas perusahaan.
6) Margin Laba Operasi
laba operasi
Margin laba operasi =
penjualan bersih
2012 2011
Rp.100.163.879 Rp.82.058.166
= 0,13 x 100 % =13% = 0,12 x 100%=12%
Rp.751.449.338 Rp.678.591.535
Analisis : margin laba operasi mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke tahun 2012. Pada
tahun 2012 margin laba operasi sebesar 13 % lebih besar dibandingkan dengan tahun 2011
sebesar 12 %.Hal ini disebabkan oleh tingginya penjualan pada tahun 2012.
2012 2011
Rp.99.147.385 Rp.79.656.237
=0,13x100%=13 % = 0,12x100%=12%
Rp.751.449.338 Rp.678.591.535
Analisis : margin sebelum pajak mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke tahun 2012. Pada
tahun 2012 margin laba sebesar 13 % lebih besar jika dibandingkan dengan tahun 2011
sebesar 12%. Hal ini disebabkan karena naiknya secara signifikan laba sebelum pajak dan
penjualan penjualan bersih.
1) Ratio Hutang
Rp.186.619.508 Rp.162.169.217
= 0,32 = 0,31
Rp.574.107.994 Rp.516.649.305
Analisis : total hutang modal mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke tahun 2012.pada tahun
2012 total hutang modal sebesar 0,32 dan pada tahun 2011 sebesar 0,31. Hal ini disebabakan
karena naiknya total hutang perusahaan.
2012 2011
Rp.186.619.508 Rp.162.169.217
= 0,48 = 0,46
Rp.387.488.486 Rp.354.480.088
Analisis : hutang modal mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke tahun 2012.pada tahun 2012
hutang modal sebesar 0.48 lebih besar dibandingkan dengan pada tahun 2011 sebesar 0,46.
Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan iyang signifikan pada total hutang dan total
modal.
4) Ratio Solvabilitas
2012 2011
Rp.186.619.508 Rp.162.169.217
= 0,325x100%=32,5% =0,314x100%=31,4%
Rp.574.107.994 Rp.516.649.305
Analisis : ratio utang terhadap total aset mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke tahun
2012.pada tahun 2012 ratio utang terhadap total aset sebesar 32,5 % lebih besar dibandingkan
pada tahun 2011 sebesar 31,4 %. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan pada total utang
dan total aset.
2012 2011
Rp.99.147.385+Rp.1.140.594 Rp.79.656.237+Rp.2.301.253
= 88 kali = 36 kali
Rp.1.140.594 Rp.2.301.253
Analisis : kelipatan bunga yang dapat dibayarkan mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke
tahun 2012. Beban bunga dengan 88 kali pembayaran di tahun 2012 dapat terpenuhi dengan
baik,dibandingkan dengan beban bunga dengan pembayaran 36 kali di tahun 2012.\
100
90
80
70
60
50
40
2011
30
20 2012
10 Column1
0
Tahun 2012
1.Penjualan
Pada tahun 2012 penjualan pada PT Bata Tbk meningkat. Hal ini didorong oleh bauran
manajemen serta volume yang meningkat pada ritel serta usaha ekspor.
Beban ini mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan biaya pembelian
barang,tetapi adanya penurunan pada item-item lain dari beban pokok penjualan.
3.Beban Usaha
Beban usaha mengalami kenaikan sebesar yang sebagian besar disebabkan oleh kombinasi
dari faktor yang terutama karena kombinasi kenaikan biaya sewa toko. kenaikan gaji dan
upah dan biaya karyawan lainnya dan Technical Service Agreement. dan kenaikan beban
penjualan dan pemasaran sebagai usaha perusahaan untuk meningkatkan penjualan. Semua
kenaikan tersebut diatas diperlukan untuk mempertahankan kinerja perusahaan untuk jangka
pendek maupun jangka panjang.
Beban Finansial
Beban ini terdiri dari pendapatan bunga dan beban bunga, laba dan rugi dari transaksi uang
asing dan laba dan rugi atas penjualan aktiva berupa peralatan. Beban financial ini mengalami
penurunan dan perbaikan karena perusahaan dapat melunasi hutang sehingga beban bunga
bisa ditekan
3. Laba Bersih
Laba bersih naik diakibatkan peningkatan penjualan bersih dan keberhasilan Perseroan
dalam menekan beban harga pokok penjualan sehingga mengalami kenaikan . Disamping itu
juga, adanya pengurangan beban financial.
4.Aset
Perusahaan terus menjaga rasio lancar yang baik di 2,12 pada akhir 2012 Total aset naik
sebesar 11,11% dibandingkan tahun lalu. Kenaikan ini disebabkan oleh kombinasi dari hal-
hal berikut ini:
•Kenaikan dalam aset lancar lain-lain umumnya merupakan bagian dari kenaikan dari sewa
yang dibayar di muka.
•Kenaikan dalam utang lain-lain sehubungan dengan pinjaman perusahaan sebesar Rp17
Miliar .
6.Dividen
Direksi berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham telah membagikan dividen
final sebesar Rp1.230 per lembar saham untuk tahun 2011 sebesar Rp15,9 miliar telah
dibayarkan pada tanggal 27 Juli 2012. Dividen Interim 2012 sebesar Rp20,3 Miliar atau
Rp1.565 per saham dibayarkan pada tanggal 14 Desember 2012.
Kenaikan persediaan merupakan pengaruh dan peningkatan penjualan ditahun 2012 dan
usaha perusahaan untuk menurunkan persediaan barang.
8.Produksi
Pabrik dan Pusat Distribusi kami yang terletak di satu tempat. Hal ini memudahkan Perseroan
dalam mengoptimalkan proses produksi untuk mencapai target yang telah ditentukan dan
distribusi produk yang baik. Proses produksi didukung oleh beberapa bagian terkait seperti:
bagian pembelian material/bahan baku, bagian produksi dan bagian Quality Control yang
sangat berperan dalam menjaga kualitas produk sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Pabrik kami cukup memiliki kapasitas lebih dari 6 juta pasang per tahun. Sampai saat ini
Perseroan berhasil mengoptimalkan kapasitas ini untuk memenuhi kebutuhan distribusi baik
lokal maupun ekspor.
a.Ratio Likuiditas
1)ratio lancar
aset lancar
Ratio lancar =
kewajiban jangka pendek
2013 2012
Rp.435.578.754 Rp.357.373.694
Ratio lancar = Ratio lancar=
Rp.257.337.714 Rp.168.267.966
= 1,69 =2,12
Analisis : perbandingan ratio lancar di atas menunjukkan penurunan.Pada tahun 2013 sebesar
1,69 dan tahun 2012 sebesar 2,12.dengan adanya penurunan tersebut, ratio lancar pada PT
Bata Tbk kurang liquid.
2013 2012
3)perputaran piutang
365
Periode perputaran piutang =
perputaran piutang
2013 2012
Rp.902.459.209 Rp.751.449.338
Perputaran piutang= Perputaran piutang =
Rp.43.299.158 Rp.33.773.117
=21 kali = 22 kali
365 365
Periode perputaran piutang= = 17,4 hari Periode perputaran piutang= =
21 22
16,7hari
Analisis : perputaran piutang mengalami penurunan pada tahun 2013 sebesar 21 kali
dengan rata-rata piutang tertagih selama 17,4 hari dibandingkan dengan perputaran piutang
pada tahun 2012 sebesar 22 kali dengan rata-rata piutang tertagih 16,7 hari.
4) Perputaran persediaan
Hpp
Perputaran persediaan =
persediaan
365
Rata-rata periode persediaan terjual =
perputaran persediaan
2013 2012
Rp.539.446.848 Rp.400.963.064
Perputaran persediaan= Perputaran persediaan=
Rp.281.405.718 Rp.221.854.075
= 1,9 kali = 1,8 kali
365 365
Periode perputaran persediaan = Periode perputaran persediaan=
1,9 1,8
Analisis perputaran persediaan mengalami kenaikan.Tahun 2013 sebesar 1,9 kali dengan
periode perputaran 192,105 hari dan tahun 2012 sebesar 1,8 kali dengan periode perputaran
202,778 hari.Jadi,semakin besar nilai perputaran persediaan maka semakin cepat periode
perputaran persediaan.
2.Ratio Profitabilitas
2013 2012
Rp.363.012.361 Rp.350.486.274
Margin laba bruto= Margin laba bruto =
Rp.902.459.209 Rp.751.449.338
=0,402 x 100 % =0,466 x 100%
=40,2 % =46,6 %
Analisis:margin laba mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013.Pada tahun 2012
margin laba kotor sebesar 46,6% sedangkan untuk tahun 2013 sebesar 40,2 %.hal ini
disebabkan karena laba bruto mengalami kenaikan.
2013 2012
Rp.44.373.679 Rp.69.343.398
Margin laba = Margin laba =
Rp.902.459.209 Rp.751.449.338
= 0,049x 100% = 4,9% = 0,092 x 100% =9,2 %
Analisis : margin laba mengalami penurunan. Pada tahun 2012 margin laba sebesar 9,2 %
sedangkan pada tahun 2013 margin laba sebesar 4,9 %.Jadi,pada tahun 2013 PT Bata Tbk
memiliki volume penjualan yang tinggi.
2013 2012
Rp.902.459.209 Rp.751.449.338
= 1,326kali = 1,308 kali
Rp.680.685.060 Rp.574.107.994
365 365
= 275,264 hari = 279,052 hari
1,326 1,313
Analisis : perputaran aset menunjukkan bahwa pada tahun 2013 PT Bata Tbk menghasilkan
perputaran aset sebesar 1,326 kali dengan periode perputaran 275,264 hari untuk setiap dolar
yang telah diinvestasikan.Jadi, perputaran aset mengalami kenaikan dibandingkan dengan
pada tahun 2012 sebesar 1,308 kali dengan periode perputaran 279,052 hari.
laba bersih
ROA/Return on asset=
total aset
2013 2012
Rp.44.373.679 Rp.69.343.398
= 0,065x 100% = 0,12x 100%
Rp.680.685.060 Rp.574.107.998
=6,5 % =12 %
2013 2012
Rp.44.373.679 Rp.69.343.398
ROE = = 0,11 x 100% ROE = = 0,18x 100%
Rp.396.853.165 Rp.387.488.486
= 11% = 18 %
Analisis : tingkat pengembalian atas ekuitas pemegang saham mengalami penurunan dari
tahun 2012 ke tahun 2013.Pengembalian pada tahun 2013 sebesar 11% sangatlah rendah
dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 18%.
2013 2012
Rp.65.391.843 Rp.100.163.879
= 0,07 x 100 % =7% = 0,13 x 100%=13%
Rp.902.459.209 Rp.751.449.338
Analisis : margin laba operasi mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013. Pada
tahun 2013 margin laba operasi sebesar 7 % lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2012
sebesar 7 %.Hal ini disebabkan oleh tingginya penjualan pada tahun 2013.
2013 2012
Rp.63.758.495 Rp.99.147.385
=0,071x100%=7,1 % = 0,13x100%=13%
Rp.902.459.209 Rp.751.449.338
Analisis : margin sebelum pajak mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013. Pada
tahun 2013 margin laba sebesar 7,1 % lebih kecil jika dibandingkan dengan tahun 2012
sebesar 13%.
1) Ratio Hutang
2013 2012
Rp.283.831.895 Rp.186.619.508
= 0,42 = 0,32
Rp.680.685.060 Rp.574.107.994
Analisis : total hutang modal mengalami kenaikan dari tahun 2012 ke tahun 2013.pada tahun
2013 total hutang modal sebesar 0,42 dan pada tahun 2012 sebesar 0,32.
2013 2012
Rp.283.831.895 Rp.186.619.508
= 0,71 = 0,48
Rp.396.853.165 Rp.387.488.486
Analisis : hutang modal mengalami kenaikan dari tahun 2012 ke tahun 2013.pada tahun 2013
hutang modal sebesar 0.71 lebih besar dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 0,48.
4) Ratio Solvabilitas
1) Ratio utang terhadap total aset
Total Utang
Ratio utang terhadap total aset =
Total aset
2013 2012
Rp.283.831.895 Rp.186.619.508
= 0,42x100%=42% =0,325x100%=32,5%
Rp.680.685.060 Rp.574.107.994
Analisis : ratio utang terhadap total aset mengalami kenaikan dari tahun 2012 ke tahun
2013.pada tahun 2013 ratio utang terhadap total aset sebesar 42 % lebih besar dibandingkan
pada tahun 2012 sebesar 32,5 %.
2013 2012
Rp.63.758.495+Rp.1.676.037 Rp.99.147.385+Rp.1.140.594
= 39 kali = 88 kali
Rp.1.676.037 Rp.1.140.594
Analisis : kelipatan bunga yang dapat dibayarkan mengalami penurunan dari tahun 2012 ke
tahun 2013. Beban bunga dengan 88 kali pembayaran di tahun 2012 dapat terpenuhi dengan
baik,dibandingkan dengan beban bunga dengan pembayaran 39 kali di tahun 2013.
100
90
80
70
60
50
40
30
20
2012
10
0 2013
Column1
Berikut ini merupakan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi naik turunnya analisis:
Tahun 2013
1.Struktur Permodalan
Struktur Modal Perusahaan terdiri dari Modal sendiri dan Laba dari operasional perusahaan.
Pada akhir periode 2013, modal sendiri Rp13 miliar dan laba bersih Perusahaan sebesar
Rp44,3 miliar. Disisi lain,terdapat pembayaran dividen sebesar Rp35 miliar, sehingga pada
akhir periode terdapat penambahan laba yang ditahan sebesar Rp8,9 miliar. Manajemen
secara berkala mereview stuktur permodalan ini dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi
yang terjadi. Hal ini dilakukan agar manajemen dapat mengelola resiko dengan baik.
Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan yang
akan berpengaruh secara material terhadap kondisi keuangan maupun kinerja Perusahaan.
1.pendapatan
Pada tahun 2013, pendapatan Perusahaan berhasil mencapai target yang telah ditentukan.
Sedangkan untuk laba usaha dan laba bersih 40% dan 55% kurang dari proyeksi masing-
masing. Hal ini membuat Perusahaan semakin terpacu untuk mencapai target untuk satu
tahun ke depan yaitu pertumbuhan untuk penjualan sebesar kurang lebih 15%, laba usaha
sebesar 75% serta laba bersih sebesar kurang lebih 100%, mengingat pada tahun 2013 laba
usaha dan laba bersih mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, maka Perusahaan akan
mengembalikan ke tren yang positif.
2.Aspek Pemasaran
Pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan retail. Salah satu yang terus
dilakukaan oleh Perusahaan adalah terus menciptakan gerai yang menarik, nyaman untuk
berbelanja dan memiliki koleksi yang lengkap. Selain itu, promosi dengan memberikan
diskon untuk waktu-waktu tertentu juga tetap menjadi strategi pemasaran Perusahaan yang
terus dilaksanakan.
3.Ekuitas
Ekuitas Perusahaan mengalami sedikit kenaikan dibandingkan tahun lalu, yakni 2% dari
Rp387 miliar menjadi Rp396 miliar. Kenaikan ini didapatkan dari laba yang masih belum
ditentukan penggunaanya. Sementara itu, untuk Modal saham masih sama dikarenakan
Perusahaan tidak mengeluarkan saham
4.Pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain dan total laba(rugi)
komprehensif
Pendapatan Perusahaan mengalami kenaikan sebesar 20%, dari Rp751 miliar di tahun 2012
menjadi Rp902 miliar di tahun 2013. Untuk beban, kontribusi terbesar terhadap kenaikan
dibanding tahun lalu adalah pada biaya penjualan. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan
pembelian barang produksi dan barang jadi. Pada beban usaha, terjadi kenaikan biaya sewa
toko dan biaya pengangkutan dimana jumlah toko juga bertambah 11 lebih banyak dibanding
tahun lalu. Sebagai hasilnya, terjadi penurunan pada laba usaha Perusahaan dari Rp100 miliar
menjadi Rp65 miliar, dan juga penurunan pada Laba bersih Perusahaan dari Rp69 miliar
menjadi Rp44 Milayar masing-masing dari tahun 2012 dibanding tahun 2013.
5.Arus Kas
Dari aktivitas Operasi, terdapat penerimaan kas yang merupakan hasil penjualan sebesar
Rp948 miliar. Hasil tersebut digunakan untuk membayar kepada pemasok sebesar Rp607
miliar, Jasa Konsultasi sebesar Rp14 miliar, Pembayaran lisensi Rp18 miliar, Pembayaran
pajak total 172 miliar, pembayaran sewa Rp90 miliar dll. Sehingga pada akhir periode, kas
neto dari aktivitas operasi sebesar Rp44 miliar. Dari aktivitas investasi, terdapat pembayaran
untukpembelian aset tetap sebanyak Rp34 miliar. Di lainsisi terdapat penjualan aset tetap
sebesar Rp475 juta. Total kas neto dari aktivitas investasi adalah sebesar Rp(33) miliar. Dari
aktivitas pendanaan, sejumlah dana sebesar Rp117,5 miliar digunakan untuk membayar
pinjaman jangka pendek sebesar Rp103,5 miliar dan dividen sebesar Rp30,8 miliar. Total kas
neto dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp (16,8) miliar. Pada akhir periode, nilai kas
dan setara kas adalah Rp3,2 miliar.
utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang UsahaRasio lancar Perusahaan pada akhir periode
2013 adalah 1,69 kali mengalami penurunan dari tahun
7.Tinjauan Operational
a) Produksi
Pencapaian Produksi PT Sepatu Bata Tbk pada tahun 2013 mencapai 4,8 juta pasang
mengalami kenaikan 8% dibandingkan tahun lalu yang memproduksi 4,4 juta pasang. Dari
pencapaian tersebut, Perusahaan masih bisa terus untuk meningkatkan jumlah produksi
dikarenakan kapasitas produksi yang bisa mencapai 8 juta pasang.
b) Pendapatan
Penjualan PT Sepatu Bata Tbk meningkat 20% pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2012.
Pada tahun 2013 Perusahaan berhasil membukukan Penjualan sebesar Rp902 miliar,
dibandingkan pada tahun 2012 sebesar Rp751 miliar. Penjualan di pasar domestik meningkat
19% dari Rp715 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp857 miliar pada tahun 2012. Untuk
penjualan ekspor meningkat sebesar 24%, dari Rp35 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp44
miliar pada tahun 2013.
c) Profitabilitas
Dikarenakan beberapa faktor seperti: kenaikan bahan produksi, kenaikan upah minimum,
penurunan nilai rupiah yang signifikan terhadap Dollar Amerika menyebabkan kenaikan pada
biaya penjualan sebesar 35%. Hal ini menyebabkan penurunan pada laba bersih Perusahaan,
dari Rp69 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp44 miliar pada tahun 2013.
a) Aset
Jumlah Aset mengalami kenaikan kenaikan sebesar 11%, dari Rp574 miliar pada tahun 2012
menjadi Rp680 miliar pada tahun 2013. Aset lancar mengalami kenaikan sebesar 21%,
sedangkan aset tidak lancar mengalami kenaikan sebesar 13%. Kenaikan aset lancar berasal
dari kenaikan pada persediaan, piutang usaha dan biaya dibayar di muka. Sedangkan untuk
aset tidak lancar kenaikan berasal dari penambahan aset tetap.
b)Liabilitas
Liabilitas jangka pendek meningkat dari Rp168 miliar menjadi Rp257 miliar, kenaikan
sebesar 52%. Sedangkan untuk Liabilitas jangka panjang mengalami kenaikan sebesar 44%
dari Rp18 miliar menjadi Rp26 miliar. Secara total, liabilitas mengalami kenaikan sebesar
52%. Adanya kenaikan ini dikarenakan kenaikan yang cukup sginifikan yang terjadi pada
utang usaha Perusahaan.