Anda di halaman 1dari 2

PEMRIKSAAN SUHU

No. Dokumen : 440/001/SOP-P3/01/2018


No. Revisi :0
SOP Tanggal : 5 Januari 2018
Terbit
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS
LOSARANG dr. H. ANDRI
NIP.19821229 201101 1 002
1. Pengertian Suhu tubuh merupakan keseimbangan antar produksi dan pengluaran panas dari
tubuh yang diukur dalam unit panas yang disebut derajat
2. Tujuan Dokter mampu mengukur suhu tubuh pasien sesuai dengan standar layanan
kesehatan di Indonesia
3. Kebijakan
4. Referensi 1) Panduan Keterampilan Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer
2) Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama. Lampiran-ll.

5. Prosedur / 5.1 Pemriksaan Suhu di aksilla


Langkah- 1) Pemeriksaan menjelaskan yang akan dilakukan dan prosedurnya
langkah 2) Siapkan termometer (air raksa, digital, dll)
3) Cuci tangan terlebih dahulu
4) Pastikan ketiak tidak basah agar tidak terjadi kesalahan dalam hasil
pemeriksaan suhu.
5) Selipkan di ketiak dan tunggu selama 10 menit (Pada thermometer digital
samapi bunyi)
5.2 Pemeriksaan suhu oral
1) Bersihkan termometer dengan kapas alcohol
2) Minta anak untuk membuka mulutnya dan angkat lidahnya.
3) Selipkan termometer di bawah lidah
4) Minta pasien untuk menutup mulutnya kembali
5) Tunggu selama 10 menit
5.3 Pemriksaan suhu rektal
1) Bersihkan thermometer dengan kapas alcohol
2) Minta ibu untuk membukakan celana atau popok bayi
3) Posisikan bayi miring dengan fleksi pada panggul
4) Olesi termometer dengan lubrikan
5) Masukan termometer pada anus bayi dengan kedalaman 3-4 cm dengan
arah menuju umbilikis, pastikan bahwa bayi tidak sedang mengalami diare
6) Tunggu selama 10 menit
5.4 Pemriksaan suhu membrane timpani
1) Pastikan kanalis auditori eksternus bebas dari serumen
2) Posisikan probe pada kanalis sehingga sinar infrared mengarah ke
membrane timpani (bila tidak, pengukuran tidak akan tepat)
3) Tunggu 2-3 detik sampai termometer digital terbaca
UPTD NO. Dokumen
PUSKESMAS
No. Revisi :0 Halaman : 2/2
LOSARANG

5.5 Analisis Hasil Pemeriksaan


1) Usia 0-3 bulan sebaiknya dilakukan pengukuran suhu di rectal
2) Usia 3 bulan – 4 tahun sudah mulai bias dilaukan di aksila
3) Usia 4 tahun keatas sudah mulai bias dilakukan di oral
4) Pada pemriksaan suku oral, suhu didapatkan dari aliran darah arkeri
karotis eksterna
5) Pemriksaan suhu di rektal merupakan yang paling akurat karena
mendekati suhu inti tubuh
6) 36.1 – 37.2°C = normal
7) 37.8 – 38.9 °C = low-grade fever
8) >39.5°C = high-grade fever
Demam atau pireksia adalah peningkatan suhu tubuh siatas normal.
Hiperpireksia adalah peningkatan suhu tubuh diatas 41,1°C. Hipotermia
adalah penurunan suhu tubuh abnormal dibawah 35°C per rektal . Penyebab
demam antara lain infeksi, trauma (seperti operasi atau cedera kompresi),
keganasan, kelainan darah ( seperti anemia hemolitik akut), reaksi onat dan
gangguan imunitas (seperti collagen vascular desease)
Penyebab utama hiportemia adalah paparan terhadap dingin. Penyebab
pradisposisi lain termasuk menurunya pergerakan seperti pada sepsis,
konsumsi alcohol berlebih, kelaparan, hipotiroidisme dan hipoglikemia. Orang
tua merupakan golongan yang rentan terhadap hiportemia dan lebih sedikit
terjadi demam
6. Diagram Alir
Pengukuran suhu pasien

Pengukuran
Pemeriksaan Pengukuran Pengukuran suhu
suhu aksila suhu oral rectal membrane
timpani

Pengukuran suhu pasien

7. Unit Terkait - Ruang pemeriksaan umum


- Ruang persalinan
- Ruang KIA/KB
- Ruang UGD
- Ruang MTBS
8. Rekaman TANGGAL MULAI
NO YANG DIUBAH ISI PERUBAHAN
Historis DIBERLAKUKAN
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai