Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
yang dilakukan di ruang operasi rumah sakit dengan prosedur yang sudah
operasi terbagi menjadi dua, yaitu operasi minor dan operasi mayor (Potter &
Perry, 2010).
(Sjamsuhidajat, 2005).
162 pada tahun 2005 menjadi 983 kasus pada tahun 2006 dan 1.281 kasus
disharmoni dalam tubuh. Pada pasien pre operasi apabila mengalami tingkat
kecemasan tinggi, maka hal itu merupakan respon maladaptif yang dapat
(Hawari, 2001).
yang ingin melakukan tindakan operasi hanya dilihat dari sisi fisiknya saja
operasi sehingga tidak dapat menimbulkan akibat yang lebih buruk terhadap
pasien.
dengan jumlah yang memadai, maka pada umumnya dapat disertai dengan
peredaran darah yang buruk dan gangguan perfusi organ vital, seperti jantung
dan otak. Hal ini akan berakibat buruk, karena apabila tidak segera diatasi
3
yang tepat diperlukan untuk mempersiapkan klien baik secara fisik maupun
seseorang merasa ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas
yang tidak jelas yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak
berdaya, dan keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik. Jadi dapat
sifatnya umum serta respon emosi tanpa objek yang spesifik dan bersifat
subjektif berupa rasa takut, kekhawatiran pada sesuatu yang akan terjadi
dengan penyebab yang tidak jelas yang dihubungkan dengan perasaan tidak
(Potter & Perry, 2010). Salah satu cara mengatasi kecemasan yaitu dengan
cara latihan lima jari. Latihan lima jari dapat mereduksi stres yaitu dengan
mana pasien melakukan hipnotis diri sendiri dengan cara pasien memikirkan
kecemasan pasien akan menurun. Hipnotis lima jari dikenal juga dengan
Latihan lima jari merupakan salah satu bentuk self hipnotis yang dapat
kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan stress, karena dapat
membuat pasien dapat mengontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau
nyeri, stress fisik dan emosi (Potter & Perry, 2010). Seseorang dapat belajar
Pikiran dan perasaan pasien terfokus pada suatu kondisi yang terpisah dari
akan menyebabkan tubuh menjadi rileks dan nyaman (Brunner & Suddarth,
2002).
tingkat kecemasan sesudah diberikan latihan lima jari antara kelompok yang
teknik lima jari pada pasien pre operasi di RSUD Dr. Soedarso Pontianak
Kalimantan Barat. Penelitian yang terkait dengan tehnik lima jari adalah
penelitian Banon (2014) menyatakan bahwa ada pengaruh hipnotis lima jari
mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam dan kolaborasi dengan dokter untuk
dan buruk operasi serta perawatan setelah operasi. Penulis belum pernah
mengenai tehnik latihan lima jari ini. Oleh karena itulah, penulis tertarik
untuk melakukan studi kasus guna mengetahui pengaruh latihan lima jari
B. Rumusan Permasalah
C. Tujuan
D. Manfaat Penelitian
Manfaat praktis dari hasil studi kasus ini diharapkan pasien mampu
melakukan tehnik hipnotis lima jari yaitu dengan cara hipnotis diri sendiri
TINJAUAN PUSTAKA
cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan
membuat sayatan dan akan diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka
a. Herniotomi
7
8
b. Gastrektomi
c. Hepatektomi
atau liver akan diangkat. Prosedur ini diikuti dengan transplantasi hati
d. Splenorafiatau splenotomi
limpa, yang mana organ ini merupakan bagian dari sistem getah bening.
e. Apendektomi
f. Kolostomi
g. Hemoroidektomi
3. Teknik Sayatan
berikut:
a. Paramedian
bawah abdomen.
b. Garis tengah
Insisi garis tengah dibuat melalui kulit dan jaringan subkutan dari
c. Transversus
Insisi transversus dibuat melalui kulit dan jaringan subkutis dari satu
batas lateral otot rektus ke batas lain pada ketinggian tertentu di dinding
abdomen.
d. Subkosta
Insisi subkosta dibuat di sisi kanan atau kiri.Insisi kulit dimulai tepat di
umbilikus.
e. Pfannenstiel
parut akan berada di dalam daerah yang ditutupi oleh rambut pubis.
f. McBurney
a. Dukungan keluarga
B. Konsep Kecemasan
1. Definisi Kecemasan
2016).
13
perasaan yang sifatnya umum serta respon emosi yang tidak jelas asal
Adaptif Maladaptif
3. Tingkat Kecemasan
1. Cemas Ringan
naik, gejala ringan pada lambung, muka berkerut dan bibir bergetar.
c. Respon Perilaku dan Emosi: tidak dapat duduk tenang, tremor halus
2. Cemas Sedang
3. Cemas Berat
untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak
dapat berfikir pada hal yang lain. Semua perilaku ditunjukkan untuk
15
a. Respon Fisiologi: sering nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik,
menyelesaikan masalah.
4. Panik
dengan kehidupan dan jika berlangsung terus dalam waktu yang lama
lagi.
16
a. Faktor Predisposisi
1) Teori Psikoanalitik
2) Teori Interpersonal
3) Teori perilaku
diinginkan.
4) Kajian biologis
b. Faktor Presipitasi
5. Gejala-Gejala Kecemasan
nafsu makan berkurang, tidur tidak nyenyak, dada sesak. Gejala yang
bersifat mental adalah: ketakutan merasa akan ditimpa bahaya, tidak dapat
6. Dampak Kecemasan
situasi yang betul-betul mengancam tidak ada, dan ketika emosi-emosi ini
marah.
b. Simtom kognitif
masalah real yang ada, sehingga individu sering tidak bekerja atau
belajar secara efektif, dan akhirnya dia akan menjadi lebih merasa
cemas.
c. Simtom motor
tenang, gugup, kegiatan motor menjadi tanpa arti dan tujuan, misalnya
Kecemasan akan dirasakan oleh semua orang, terutama jika ada tekanan
a. Kepanikan yang amat sangat dan karena itu gagal berfungsi secara
tidur, atau olahraga dan lain-lain. Bila terjadi ansietas berat sampai panik
tersebut.
memenuhi kebutuhan.
maupun psikologis.
3) Perilaku kompromi
yang digunakan untuk melindungi diri dan dilakukan secara sadar untuk
1) Disosiasi
sekali).
2) Identifikasi (identification)
3) Intelektualisasi (intellectualization)
4) Introjeksin (introjection)
sendiri.
5) Kompensasi
6) Penyangkalan (denial)
7) Pemindahan (displacement)
dengan temannya.
8) Isolasi
kematian.
9) Proyeksi
10) Rasionalisasi
perilaku dan motif yang tidak dapat diterima. Contoh: John gagal
kasar.
12) Regresi
merupakan ciri khas dari suatu taraf perkembangan yang lebih dini.
adiknya.
13) Represi
kesedihan tersebut.
membenci anda.
15) Sublimasi
16) Supresi
yang berikutnya.
17) Undoing
26
sayang.
fisik dari ketegangan atau stres yang membuat individu memiliki rasa
kontrol terhadap dirinya (Potter & perry, 2010). Tehnik ini dapat
dialami sehari-hari.
perintahkan.
27
hidupnya.
d. Mengurangi tekanan darah, detak jantung jadi lebih rendah dan tidur
menjadi nyenyak.
keyakinan.
lain.
pujian.
Kecemasan
(2009) informasi yang disampaikan melalui alat indra akan diterima talamus
dan talamus akan mengarahkan informasi itu ke sistem saraf kemudian akan
yang maksimal sangat perlu juga memperhatikan garis besar kontra indikasi
Penerapan hipnotis lima jari ini tidak lain dari hasil kerja sama dan
dengan klien. Kondisi klien dengan perhatian yang tinggi diikuti dengan
kecemasan. Ini sesuai dengan yang dikemukakan Riyadi (2013) tentang tidak
buruknya atau kecemasannya kecuali dia ingin meninggalkan, untuk itu kita
penting karena setiap orang mempunyai respon atau perilaku yang berbeda-
beda.
30
yang penulis gunakan sederhana dan dapat direkam oleh memori klien sendiri
skala HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety) yang terdiri dari 14
dengan kategori:
Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlahkan nilai skor item 1-14
dengan hasil:
METODOLOGI
pasien. Studi kasus adalah penelitian yang dilakukan dengan meneliti suatu
permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal dengan pokok
berarti satu orang atau sekelompok orang yang terkena suatu masalah
Pasien pada studi kasus ini adalah pasien pre operasi laparatomi
31
32
1. Definisi
hidupnya.
2. Tujuan
b. Mengurangi kecemasan.
3. Ruang Lingkup
Indikasi:
4. Acuan
Dasar-Teknik-Relaksasi-Hipnitos-5-Jari.
33
5. Prosedur
a. Persiapan Pasien
akan dilakukan.
b. Persiapan Alat
c. Persiapan Lingkungan
d. Langkah Kerja
teraupetik).
dilakukan.
atau berbaring.
6) Latih klien untuk menyentuh keempat jari dengan ibu jari tangan.
berikut ini:
sehat.
mendapat pujian.
prosedur).
35
rumah sakit.
hipnotis lima jari dengan menggunakan Tabel 2.1 Hamilton Rating Scale
Prosedur (SOP).
hipnotis lima jari dengan menggunakan Tabel 2.1 Hamilton Rating Scale
Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan dari pelaksanaan
pemberian tindakan sebelum dan sesudah diberikan tehnik hipnotis lima jari pada
1928, dan ditetapkan pada tanggal 5 Mei 1964 sebagai hari jadi RSU
37
38
tempat tidur, dan Ruang Rawat Inap terdapat sebanyak 16 ruangan yaitu
lahir tanpa kelainan langsung dirawat gabung bersama ibu kelas III),
Dalam).
Mawar yaitu ruang rawat inap khusus bedah dimana pasien yang akan
fasilitas AC, kamar mandi, ruang tunggu dan kelas II sebanyak 16 tempat
tidur dengan fasilitas kipas angin, kamar mandi, ruang tunggu. Dan
terdapat nurse station. Dengan kasus yang sering terjadi di Paviliun Mawar
Subyek dalam studi kasus ini subyek bernama Ny. A dengan nomor
Gembor Kota Tangerang, bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT), status
Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang pada hari Senin, 24 April 2017
pukul 11.00 WIB. Dengan alasan masuk rumah sakit subyek mengatakan
nyeri pada perut, subyek harus dilakukan tindakan operasi, subyek merasa
cemas dan takut untuk dilakukan tindakan operasi. Keadaan subyek dikaji
tentang operasi.
Tabel 4.1
Hasil pengkajian (observasi) awal
hipnotis lima jari dikarenakan tehnik ini sesuai dengan subyek yang
lima jari penulis melakukan evaluasi setiap hari selama 3 hari untuk
Tabel 4.2
April 2017, masalah keperawatan yang terdapat pada subyek sesuai studi
kasus yaitu kecemasan. Dari hasil pengkajian awal tingkat kecemasan subyek
cemas dan takut untuk dilakukan tindakan operasi. Keadaan subyek saat
dikaji tampak takut, gelisah, muka tegang dan selalu bertanya-tanya tentang
reaksi emosi seseorang yang berhubungan dengan sesuatu diluar dirinya dan
dilakukan tehnik hipnotis lima jari skornya yaitu 25 setelah dilakukan tehnik
hipnotis lima jari terjadi penurunan skor yaitu skor 22 dengan kategori
kecemasan sedang. Pada hari ketiga skor sebelum dilakukan tindakan yaitu
kecemasan ringan.
43
Hari pertama dengan hari kedua telah terjadi penururan skor tetapi
masih dengan kategori kecemasan sedang hal ini dikarenakan subyek masih
penurunan skor ini tidak lain dikarenakan adanya kemauan subyek untuk
tidak mengalami rasa cemas, doa dan semangat subyek yang ingin sembuh,
subyek yang kooperatif saat diberikan tehnik hipnotis lima jari, dan
kemampuan subyek dalam melakukan tehnik hipnotis lima jari dengan baik
dan benar.
subyek menjadi lebih tenang, dan berfikir ingin cepat sembuh dan cepat
pulang sehingga dapat berkumpul bersama keluarga lagi dan hal ini membuat
menurun. Hipnotis lima jari dikenal juga dengan menghipnotis diri yang
2010).
44
Hari kedua dengan hari ketiga telah terjadi penurunan skor dan telah
hal ini dikarenakan sewaktu subyek masuk ke ruang operasi dan belum
lima jari, operasi yang telah terlewati dengan baik, dan subyek merasa senang
lebih tenang, dan menjadi lebih rilex. Subyek terlihat tampak tidak tegang,
lebih nyaman dan tampak lebih senang dari sebelumnya. Hal ini dikarenakan
latihan lima jari merupakan salah satu bentuk self hipnotis yang dapat
kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan stress, karena dapat
membuat subyek dapat mengontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau
nyeri, stress fisik dan emosi (Potter & Perry, 2010). Hal ini dikarenakan
tinggi. Pikiran dan perasaan subyek terfokus pada suatu kondisi yang terpisah
maka akan menyebabkan tubuh menjadi rileks dan nyaman (Brunner &
Suddarth, 2002).
C. Keterbatasan Penulisan
adalah:
A. Kesimpulan
dilakukan pada subyek studi kasus Ny. A yang mengalami kecemasan setelah
telah mengalami penurunan skor dan diketahui bahawa ada perubahan tingkat
skor tingkat kecemasan subyek adalah tingkat kecemasan sedang dan setelah
B. Saran
Diharapkan hasil karya tulis ilmiah ini dapat digunakan sebagai dasar
lebih lanjut.