No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
Puskesmas
Purabaya
Karmi, SKM.,MM
NIP. 19701017 199703 1 008
1. Pengertian Tindakan/pemeriksaan fisik ibu bagian dalam vagina dengan tehnik aseptik
• Untuk Menentukan diagnose dan asuhan persalinan
2. Tujuan
• Untuk mengetahui kemajuan persalinan
3. Kebijakan Dilakukan oleh bidan lulusan D III kebidanan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan
4. Referensi Pelatihan klinik Asuhan Persalinan normal,JNPK-KR, Buku Acuan. 2008. Ed. Jakarta
Alat dan bahan
1. Kom berisi Kapas DTT
2. Kom berisi Air DTT
5. Prosedur
3. Sarung tangan DTT/Steril dalam bak instrument
4. Bengkok
5. Alas bokong
1. Tutupi badan ibu dengan sarung atau selimut.
2. Minta ibu berbaring dengan posisi lithotomi
3. Cuci Tangan dan Gunakan sarung tangan DTT/steril
4. Lakukan VulVa Higinen, gunakan gulungan kapas DTT celupkan ke air DTT. Basuh
labia secara hati-hati, seka dari bagian depan ke belakang untuk menghindarkan
kontaminasi feses (tinja).Jika sarung tangan terkontaminasi feses celupkan ke dalam
larutan clorin 0,5% lalu ke dalam air DTT/ ganti sarung tangan yang baru
5. Periksa genitalia eksterna, perhatikan apakah ada luka atau massa (benjolan)
termasuk kondilomata, varikositas vulva atau rektum, atau luka parut di perineum.
6. Nilai cairan vagina :
a. Jika ada perdarahan pervaginam, jangan lakukan pemeriksaan dalam
b. Jika ketuban sudah pecah, lihat warna dan bau air ketuban.
c. Jika terlihat pewarnaan mekonium, nilai apakah kental atau encer dan periksa
DJJ.
6. Langkah- d. Jika mekonium encer dan DJJ normal, teruskan memantau DJJ dengan seksama
langkah menurut petunjuk pada partograf. Jika ada tanda-tanda akan terjadi gawat janin,
lakukan rujukan segera.
e. Jika mekonium kental, nilai DJJ dan rujuk segera
f. Jika tercium bau busuk, mungkin telah terjadi infeksi.
7. Lakukan Pemeriksaan Pervaginam dengan hati-hati, jari telunjuk yang diikuti oleh jari
tengah. Jangan mengeluarkan kedua jari tersebut sampai pemeriksaan selesai
dilakukan.
8. Nilai vagina. Luka parut di vagina mengindisikasikan adanya riwayat robekan perineum
atau tindakan episiotomi sebelumnya.
9. Nilai pembukaan dan penipisan serviks.
10. Pastikan tali pusat dan/atau bagian-bagian kecil (tangan atau kaki) tidak teraba pada
saat melakukan periksa dalam. Jika teraba maka ikuti langkah-langkah gawatdarurat
dan segera rujuk ibu ke fasilitas kesehatan yang sesuai.
11. Nilai penurunan bagian terbawah janin dan tentukan apakah bagian tersebut telah
masuk ke dalam rongga panggul. Bandingkan tingkat penurunan kepala dari hasil
periksa dalam dengan hasil pemeriksaan melalui dinding abdomen (perlimaan) untuk
menentukan kemajuan persalinan.
12. Jika bagian terbawah adalah kepala, pastikan penunjuknya (ubun-ubun kecil, ubun-
ubun besar atau fontanela magna) dan celah (sutura) sagitalis untuk menilai derajat
penyusupan atau tumpang tindih tulang kepala dan apakah ukuran kepala janin sesuai
dengan ukuran jalan lahir
13. Jika pemeriksaan sudah lengkap, keluarkan ke dua jari pemeriksaan (hati-hati),
celupkan sarung tangan ke dalam larutan untuk dekontaminasi, lepaskan kedua sarung
tangan tadi secara terbalik dan rendam dalam larutan dekontaminan selama 10 menit.
14. Cuci kedua tangan dan segera keringkan dengan handuk yang bersih dan kering.
15. Bantu ibu untuk mengambil posisi yang lebih nyaman.
16. Jelaskan hasil-hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarganya.
7. Bagan Alir
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait
10. Dokumen
terkait
Tangga mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
11. Rekaman diberlakukan
Historis
Perubahan
No. Dokumen :
Puskesmas
Purabaya
Karmi, SKM.,MM
NIP. 19701017 199703 1 008
No Kegiatan Ya Tdk TB
CR : ……………………….. % Purabaya, ………………….. 2017
Pelaksana / Auditor
__________________