1
Fisika Laboratorium
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita sampaikan kepada Tuhan YME atas limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah pada mata kuliah
Fisika Kuantum yang berisikan tentang sedikit pembahasan mengenai Struktur
Organisasi Laboratorium.
Penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus kami sampaikan kepada
Ibu Dosen yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk berkarya
menyusun makalah ini yang insya Allah dapat bermanfaat bagi kami ataupun bagi
pembacanya. Adapun makalah hasil karya kerja kelompok kami ini belumlah
mencapai taraf sempurna, tapi sangat besar harapan kami makalah ini dapat
berguna dalam peroses belajar mengajar mata kuliah Fisika Laboratorium. Oleh
karena itu kami mohon maaf atas kekurangan ataupun kesalahan dalam
pembuatannya.
Penulis
2
Fisika Laboratorium
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
3
Fisika Laboratorium
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang berdaya guna
terhadap laboratorium. Pengorganisasian laboratorium meliputi pengaturan dan
pemeliharaan alat-alat dan bahan-bahan laboratorium, pengadaan alat-alat dan
bahan-bahan, dan menjaga kedisiplinan dan keselamatan laboratorium.Orang-
orang yang terlibat langsung dalam organisasi laboratorium adalah Kepala
Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum, koordinator lab, penanggung
jawab teknis lab, laboran, dan guru-guru mapel IPA (Kimia, Fisika, Biologi).
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
4
Fisika Laboratorium
BAB II
PEMBAHASAN
5
Fisika Laboratorium
6
Fisika Laboratorium
7
Fisika Laboratorium
8
Fisika Laboratorium
9
Fisika Laboratorium
10
Fisika Laboratorium
11
Fisika Laboratorium
4. Laboran
Berwenang dan bertanggung jawab secara teknis dalam penyiapan
praktikum, penyimpanan, pemeliharaan dan perawatan alat dan bahan
Laboratorium IPA. Tugas pokok laboran :
12
Fisika Laboratorium
13
Fisika Laboratorium
dan tanggung jawab seperti posisi yang dimiliki Ketua Laboratorium. Guru
Bidang Studi yang akan menggunakan laboratorium akan berperan sebagai
Pembimbing praktikum sesuai Bidang Studi yang dibinanya. Ketidak beradaan
tenaga teknisi, analis bahkan tenaga juru laboratorium yang dihadapi oleh
sekolah-sekolah selama ini, merupakan suatu upaya yang harus diperjuangkan
oleh Kepala Sekolah melalui Depdiknas.
Di samping suatu laboratorium memiliki struktur organisasi pengelolaan
yang baik, terisinya setiap personel yang dibutuhkan dan uraian tugas kerja yang
jelas, di laboratorium diperlukan pula adanya tata tertib yang harus dirumuskan
dan dijalankan oleh setiap pengguna laboratorium.
Secara umum tata tertib dan pengamanan kerja di laboratorium tersebut
diantaranya adalah :
1. Penggunaan laboratorium tidak melebihi pukul 18.00 (malam hari)
2. Pemakai laboratorium harus mendapat persetujuan Ketua Laboratorium.
3. Pemakai laboratorium tidak diperkenankan memasuki atau bekerja tanpa
izin petugas laboratorium. Jangan bekerja sendirian di laboratorium.
4. Pemakai laboratorium harus datang tepat pada waktunya.
5. Pemakai laboratorium hendaknya mengetahui sumber listrik, gas, dan air
yang terdapat di laboratorium serta mempelajari cara membuka dan
menutupnya.
6. Pemakai laboratorium hendaknya mengetahui lokasi pemadam api,
penyembur air (shower), pemadan api dengan pengaliran air
(firehydrant), unit pencuci mata (eyewash station), dan kotak PPPK
(Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) yang ada di laboratorium serta
mempelajari dan berlatih cara menggunakannya.
7. Sebelum bekerja, pemakai laboratorium harus mengisi agenda
penggunaan laboratorium.
8. Sebelum bekerja pemakai laboratorium harus mengisi daftar penggunaan
alat dan bahan yang akan dipakai
9. Pemakai laboratorium harus menempati tempat yang disediakan.
14
Fisika Laboratorium
15
Fisika Laboratorium
26. Tidak diperkenankan mengambil alat dan bahan lain yang tidak ada
hubungannya dengan kegiatan yang dilakukan.
27. Penggunaan alat dan bahan harus dilakukan dengan hati-hati
28. Alat-alat laboratorium yang rusak selama praktikum harus dilaporkan
kepada petugas laboratorium dan jangan mencoba memperbaiki sendiri.
29. Alat, bahan, air, dan listrik hendaknya digunakan seefisien mungkin.
30. Bahan kimia bekas praktikum yang bisa dipakai lagi harus ditampung
pada tempat khusus dan diberi label.
16
Fisika Laboratorium
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Struktur organisasi laboratorium IPA meliputi Kepala Sekolah, Wakil
kepala sekolah bidang Kurikulum dan Sarana Prasarana, Koordinator
Laboratorium IPA, Guru IPA dan laboran.
2. Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna,
fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, specimen
biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium
yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan
laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun
pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki
kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur,
3. Memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan
memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap
berfungsi sebagaimana mestinya.
B. SARAN
17
Fisika Laboratorium
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
http://pj-fisika.com/2012/11/pengelolaan-laboratorium.html
http://www.m-edukasi.web.id/2013/03/pengelolaan-laboratorium-ipa-di-
sekolah.html
http://id.scribd.com/doc/144097116/Struktur-Organisasi-Lab-Ipa
http://abutholhah.wordpress.com/manajemen-laboratorium-ipa/
18