Anda di halaman 1dari 18

Fisika Laboratorium

STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM

Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Fisika Laboratorium

Penyusun : Darwin Diego Tarigan (8176176002)


Sofia Novita (8176176019)
Uswatun Hasanah (8176176023)
Kelas : Fisika B2

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN FISIKA


PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018

1
Fisika Laboratorium

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita sampaikan kepada Tuhan YME atas limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah pada mata kuliah
Fisika Kuantum yang berisikan tentang sedikit pembahasan mengenai Struktur
Organisasi Laboratorium.

Penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus kami sampaikan kepada
Ibu Dosen yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk berkarya
menyusun makalah ini yang insya Allah dapat bermanfaat bagi kami ataupun bagi
pembacanya. Adapun makalah hasil karya kerja kelompok kami ini belumlah
mencapai taraf sempurna, tapi sangat besar harapan kami makalah ini dapat
berguna dalam peroses belajar mengajar mata kuliah Fisika Laboratorium. Oleh
karena itu kami mohon maaf atas kekurangan ataupun kesalahan dalam
pembuatannya.

Dalam memenuhi tugas yang bapanda berikan, kami sangat berharap


bimbingan bapanda kepada kami yang masih dalam masa pembelajaran. Oleh
karena itu, kami mengharapkan saran, kritik, dan masukan demi kesempurnaan
makalah kami ini.

Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya


dan menjadi sumber ilmu yang cemerlang.

Penulis

2
Fisika Laboratorium

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang mengembangkan ranah


pengetahuan, sikap, dan ketrampilan sains secara simultan. Oleh karena itu,
rancangan pembelajaran IPA harus dapat memuat pengembangan ketiga ranah
tersebut. Untuk mengembangkan ranah sikap dan ketrampilan sains tidak cukup
hanya mengandalkan pembelajaran di kelas, tetapi perlu ditunjang dengan
pembelajaran di luar kelas, baik dalam bentuk aktivitas proyek maupun aktivitas
terarah berupa praktikum maupun eksperimen.
Beberapa materi pelajaran IPA berupa prinsip – prinsip dasar yang
memerlukan pemahaman melalui pengalaman dan pengamatan langsung dalam
laboratorium. Oleh karena itu, keberadaan laboratorium di sekolah sangat penting
dalam mendukung keberhasilan pembelajaran IPA agar pemahaman siswa
terhadap materi menjadi utuh dan komprehensif. Laboratorium didefinisikan
sebagai salah satu sarana pendidikan IPA, sebagai tempat siswa berlatih dan
kontak dengan objek yang dipelajari secara langsung, baik melalui pengamatan
maupun percobaan.
Laboratorium yang baik, pasti memiliki manajemen yang baik.
Manajemen adalah kemampuan dan ketrampilan khusus untuk melakukan suatu
kegiatan, baik bersama orang lain maupun melalui orang lain dalam mencapai
tujuan organisasi. Manajemen juga diartikan sebagai proses penggunaan sumber
daya secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Terry (1977 : 18),
fungsi manajemen adaempat, yaitu: Planning, Organizing, Actuating, dan
Controlling. Lebih jelasnya akan dikaji mengenai Organizing / Pengorganisasian.
Organisasi laboratorium adalah suatu system kerja sama dari kelompok
orang, barang, atau unit tertentu tentang laboratorium untuk mencapai tujuan.
Mengorganisasikan laboratorium berarti menyusun sekelompok orang / petugas
dan sumber daya lain untuk melaksanakan suatu rencana atau program dalam

3
Fisika Laboratorium

rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang berdaya guna
terhadap laboratorium. Pengorganisasian laboratorium meliputi pengaturan dan
pemeliharaan alat-alat dan bahan-bahan laboratorium, pengadaan alat-alat dan
bahan-bahan, dan menjaga kedisiplinan dan keselamatan laboratorium.Orang-
orang yang terlibat langsung dalam organisasi laboratorium adalah Kepala
Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum, koordinator lab, penanggung
jawab teknis lab, laboran, dan guru-guru mapel IPA (Kimia, Fisika, Biologi).

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana struktur organisasi laboratorium IPA di sekolah ?


2. Apa saja tugas pokok pengelola dalam organisasi laboratorium IPA di
sekolah ?

C. TUJUAN

1. Mendeskripsikan struktur organisasi laboratorium IPA di sekolah.


2. Menjelaskan tugas pokok pengelola dalam organisasi laboratorium IPA di
sekolah.

4
Fisika Laboratorium

BAB II
PEMBAHASAN

A. Struktur Organisasi Laboratorium IPA

Laboratorium merupakan salah satu sarana yang penting dalam proses


belajar mengajar, sebagai tempat belajar atau sebagai sumber belajar,
laboratorium harus mempunyai sifat yang nyaman dan aman. Laboratorium yang
bersifat nyaman artinya selalu kebutuhan atau keperluan untuk melakukan
kegiatan telah tersedia di tempat yang semestinya atau mudah di akses bila
digunakan. Sedangkan laboratorium yang bersifat aman artinya segala
penyimpanan material berbahaya dan kegiatan berbahaya telah dipersiapkan
keamanannya.
Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh
beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat-
alat laboratorium yang canggih, dengan staf profesional yang terampil belum tentu
dapat berfungsi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya manajemen
laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemenlaboratorium adalah suatu
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-hari.
Secara umum laboratorium diartikan sebagai suatu tempat dilakukannya
percobaan dan penelitian (Depdikbud, 1994 : 7). Pengertian ini bermakna lebih
luas, karena tidak membatasi laboratorium sebagai suatu ruangan, artinya kebun,
lapangan, ruang terbuka pun dapat menjadi laboratorium. Laboratorium adalah
sarana penunjang jurusan dalam studi yang bersangkutan, dan sumber unit daya
dasar untuk pengembangan ilmu dan pendidikan. Dalam pendidikan laboratorium
adalah tempat proses belajar mengajar melalui metode praktikum yang dapat
menghasilkan praktikum hasil pengalaman belajar. Dimana siswa berinteraksi
dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala - gejala yang
dilengkapinya secara langsung. Praktikum didalam pendidikan dapat diartikan
sebagai suatu metode mendidik untuk belajar dan mempraktekkan segala aktifitas
dalam proses belajar mengajar untuk menguasai suatu keahlian.

5
Fisika Laboratorium

Tujuan penggunaan laboratorium IPA bagi peserta didik antara lain :


1. Mengembangkan keterampilan (pengamatan, pencatatan data, penggunaan
alat, dan pembuatan alat sederhana).
2. Melatih bekerja cermat serta mengenal batas – batas kemampuan
pengukuran lab.
3. Melatih ketelitian mencatat dan kejelasan melaporkan hasil percobaan.
4. Melatih daya berpikir kritis analitis melalui penafsiran eksperimen.
5. Memperdalam pengetahuan.
6. Mengembangkan kejujuran dan rasa tanggung jawab.
7. Melatih merencanakan dan melaksanakan percobaan lebih lanjut dengan
menggunakan alat – alat dan bahan - bahan yang ada.
8. Memberikan pengalaman untuk mengamati, mengukur, mencatat,
menghitung, menerangkan, dan menarik kesimpulan.

Dalam sebuah laboratorium juga terdapat struktur organisasi


laboratorium yang mana akan mengatur dan menegelola laboratorium di sekolah.
Organisasi laboratorium IPA adalah suatu system kerja sama dari kelompok
orang, barang, atau unit tertentu tentang laboratorium IPA, untuk mencapai
tujuan. Mengorganisasikan laboratorium IPA berarti menyusun sekelompok orang
atau petugas dan sumber daya yang lain untuk melaksanakan suatu rencana atau
program guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang paling
berdaya guna terhadap laboratorium IPA.
Pengelolaan laboratorium akan berjalan dengan lebih efektif bilamana
dalam struktur organisasi laboratorium didukung oleh Board of Management
yang berfungsi sebagai pengarah dan penasehat. Board of Management terdiri
atas para senior/profesor yang mempunyai kompetensi dengan kegiatan
laboratorium yang bersangkutan.

Mengorganisasikan laboratorium IPA berarti menyusun sekelompok orang atau


petugas dan sumber daya untuk melaksanakan suatu rencana atau program guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang paling berdaya guna
terhadap laboratorium IPA.

6
Fisika Laboratorium

Fungsi Organisasi Laboratorium

1. Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung


jawab dan apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota
organisasi harus bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang
memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus
dipertanggungjawabkan.
2. Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur
organsisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi
maupun hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi
yang dipercayakan kepada seseorang.
3. Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi
sangat membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan
pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam
melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.
4. Kejelasan Jalur Hubungan. Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung
jawab setiap karyawan atau pegawai dalam sebuah organisasi, maka
dibutuhka kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur, sehingga
jalur penyelesaian pekerjaan akan semakin efektif dan dapat saling
menguntungkan.

Manfaat Organisasi Laboratorium

1. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan


lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik.
2. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat
ini ialah, jika organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk
masyarakat menjadi dan memiliki pola hidup sehat. Organisasi
Kepramukaan, akan menciptakan generasi mudah yang tangguh dan
ksatria.
3. Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan
dan keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup,
berorganisasi dapat menjadi solusi.

7
Fisika Laboratorium

4. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang


seiring dengn munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran
penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi
yang nanti akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan.

Sruktur Organisasi Laboratorium

Pengorganisasian atau pengelolaan laboratorium dapat diartikan sebagai


pelaksanaan dalam pengadministrasian, perawatan, pengamanan, serta
perencanaan untuk pengembangan secara efektif dan efisien. Sesuai dengan
fungsi laboratorium sekolah, sebagai salah satu fasilitas penunjang proses
pembelajaran, maka kedudukan laboratorium dalam organisasi sekolah berada di
bawah koordinasi Wakil Kepala Sekolah dengan penugasan dari Kepala Sekolah.
Salah satu contoh struktur organisasi laboratorium disajikan pada gambar berikut

Struktur organisasi laboratorium IPA di sekolah dapat digambarkan


sebagai berikut:

Pada struktur organisasi tersebut, coordinator laboratorium mendapatkan


komando dari kepala sekolah secara langsung dan mendapatkan komando dari
wakil kepala sekolah urusan kurikulum dan sarana prasarana. Pada dasarnya

8
Fisika Laboratorium

pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama dari semua


personel, baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu setiap personel yang
terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk sama-sama
mengatur, memelihara dan mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan
memelihara laboratorium dimaksudkan melakukan segala macam upaya agar
laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya
menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan
timbulnya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium.
Para personel pengelola laboratorium hendaknya memiliki keterampilan
dan pemahaman tentang laboratorium dan fasilitasnya. Mengetahui dan mampu
bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya, mengikuti peraturan dan
melaksanakan tugas yang diberikan oleh lembaganya.

B. Tugas pokok pengelola dalam organisasi laboratorium IPA


Organisasi laboratorium adalah suatu system kerjasama dari kelompok
orang, barang, atau unit tertentu tentang laboratorium untuk mencapai tujuan.
Mengorganisasikan laboratorium berarti menyusun sekelompok orang / petugas
dan sumber daya lain untuk melaksanakan suatu rencana atau program dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang berdayaguna
terhadap laboratorium. Pengorganisasian laboratorium meliputi pengaturan dan
pemeliharaan alat-alat dan bahan-bahan laboratorium, pengadaan alat-alat dan
bahan-bahan, dan menjaga kedisiplinan dan keselamatan laboratorium. Orang-
orang yang terlibat langsung dalam organisasi laboratorium adalah Kepala
Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum dan Sarana Prasarana,
koordinator laboratorium IPA, laboran, dan guru-guru mapel IPA (Kimia, Fisika,
Biologi).
Untuk mempertegas tugas dan tanggungjawab dari masing-masing
personel pengelola laboratorium, biasanya lembaga yang bersangkutaan
merumuskan uraian tugas (job desription). Demikian untuk menjaga keselamatan
kerja dan memelihara fasilitas laboratorium biasanya dirumuskan tata tertib
bekerja di laboratorium (laboratory rulers). Uraikan tugas personel pengelola
laboratorium secara spesifik bergantung kondisi personel yang ada di lembaga
bersangkutan

9
Fisika Laboratorium

Adapun tugas pokok pengeloladalam organisasi laboratorium IPA :


1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum dan
Sarana Prasarana yang juga bekerja sama dengan koordinator lab dalam
pelaksanaan kegiatan lab, memiliki tugas pokok :
a. Memberi tugas kepada penangung jawab teknis laboratorium IPA,
penanggung jawab mata pelajaran (fisika, kimia, danbiologi), dan
laboran.
b. Memberikan bimbingan, motivasi, pemantauan, dan evaluasi kepada
petugas – petugas laboratorium IPA.
c. Memberikan motivasi kepada guru-guru IPA dalam hal kegiatan
laboratorium IPA.
d. Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium sesuai dengan
program kerja yang telah disusun.
e. Mengesahkan program kerja laboratorium dan mendisposisikan program
yang dapat dilaksanakan dan tidak dapat dilaksanakan dengan
memberikan masukan dan pertimbangan terhadap program yang
diajukan.
2. Koordinator / Kepala Laboratorium
Koordinator atau kepala laboratorium berwenang dan bertanggung jawab
untuk merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, mengevaluasi dan
menindaklanjuti seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan
Laboratorium IPA.Tugas pokok koordinator / kepala laboratorium :

I. Perencanaan dan Pengembangan Laboratorium


a. Menyusun Rencana Pengembangan Laboratorium
b. Merencanakan Pengelolaan Laboratorium
c. Mengembangkan Sistem Administrasi Laboratorium
d. Menyusun Prosedur Operasional Standar (POS) Kerja Laboratorium
yang terintegrasi dengan kesehatan dan keselamatan kerja serta
penanganan bahan berbahaya dan beracun

10
Fisika Laboratorium

II. Pengelolaan Kegiatan Laboratorium


a. Mengkoordinasikan kegiatan praktikum dengan guru mata pelajaran
IPA untuk menyusun buku pedoman pelaksanaan praktikum, ataupun
membuat publikasi karya ilmiah
b. Menyusun jadwal kegiatan laboratorium
c. Memantau pelaksanaan kegiatan laboratorium
d. Mengevaluasi kegiatan laboratorium
e. Menyusun laporan kegiatan laboratorium

III. Pembagian tugas teknisi dan laboran Laboratorium


a. Merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran
b. Menentukan jadwal kerja teknisi dan laboran
c. Mensupervisi teknisi dan laboran
d. Membuat laporan secara periodik (tiap semester)

IV. Memantau Sarana dan Prasarana Laboratorium


a. Memantau kondisi dan keamanan bahan serta alat laboratorium
b. Memantau kondisi keamanan bangunan laboratorium
c. Mendesain ruangan laboratorium
d. Mengusulkan kepada kepala sekolah untuk pengadaan alat dan bahan
praktek

V. Mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran dalam kegiatan laboratorium


a. Menilai kinerja teknisi dan laboran laboratorium
b. Menilai hasil kerja teknisi dan laboran
c. Menilai kegiatan laboratorium
d. Mengevaluasi program laboratorium untuk perbaikan selanjutnya.

3. Guru Mata Pelajaran IPA


Berwenang dan bertanggung jawab secara teknis dalam pemanfaatan
peralatan laboratorium. Tugas pokok guru mata pelajaran IPA :
I. Merencanakan pemanfaatan laboratorium sekolah

11
Fisika Laboratorium

a. Membuat daftar dan merencanakan kebutuhan bahan peralatan dan


suku cadang laboratorium
b. Memanfaatkan katalog sebagai acuan dalam merencanakan bahan,
peralatan, dan suku cadang laboratorium
II. Mengatur Penyimpanan bahan, peralatan perkakas dan suku cadang
laboratorium
a. Bersama laboran mengkoordinir penataan ruang laboratorium IPA
berdasarkan desain yang dibuat kepala laboratorium.
b. Mencatat bahan, peralatan, dan fasilitas laboratorium dengan
memanfaatkan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
c. Mengatur tata letak bahan, peralatan, dan fasilitas laboratorium IPA
III. Menyiapkan penuntun kegiatan praktikum
a. Mendampingi dan mengawasi peserta didik ketika melakukan
praktikum
b. Memandu peserta didik untuk menggunakan peralatan dan bahan-
bahan yang ada di laboratorium sesuai aturan
c. Berkoordinasi dengan laboran untuk menyiapkan paket bahan dan
rangkaian peralatan yang siap pakai untuk kegiatan praktikum serta
mengecek paket bahan dan rangkaian peralatan setelah selesai
praktikum.

4. Laboran
Berwenang dan bertanggung jawab secara teknis dalam penyiapan
praktikum, penyimpanan, pemeliharaan dan perawatan alat dan bahan
Laboratorium IPA. Tugas pokok laboran :

I. Menginventaris bahan dan peralatan praktikum


a. Mencatat dan mengklasifikasikan bahan dan peralatan laboratorium
b. Mencatat penggunaan bahan dan peralatan laboratorium
c. Mengisi buku administrasi laboratorium

12
Fisika Laboratorium

II. Mencatat kegiatan Praktikum


a. Mencatat kehadiran guru dan peserta didik
b. Mencatat penggunaan alat dan bahan laboratorium IPA
c. Mencatat kerusakan alat
d. Melaporkan keseluruhan kegiatan praktikum secara periodik

III. Menyiapkan bahan dan peralatan yang sesuai dengan penuntun


praktikum
a. Berkoordinasi bersama guru mata pelajaran IPA menata ruang
laboratorium berdasarkan desain yang dibuat oleh kepala
laboratorium
b. Melayani guru dan peserta didik dalam pelaksanaan praktikum
c. bertanggung jawab atas kebersihan alat / bahan dan ruangan lab
beserta perlengkapannya sebelum dan sesudah praktikum
d. Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan

IV. Menangani limbah laboratorium sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Demikian dalam suatu laboratorium personel-personel yang dikemukakan di


atas harus ada. Ketidaklengkapan jenis personel tersebut akan menyebabkan
pengelolaan laboratorium menjadi kurang baik. Keberadaan personel tersebut
sangatlah cocok bagi struktur organisasi laboratorium di lembaga penelitian
ataupun industri. Dalam sistem persekolahan khususnya di Sekolah Menengah
Atas (SMA) pengelola laboratorium akan melibatkan unsur-unsur personel seperti
Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum. Ketiga personel ini akan lebih memfokuskan tanggung
jawabnya pada aspek pengawasan (controlling). Pengelola operasional biasanya
dijalankan oleh Guru yang diberi tugas khusus oleh Kepala Sekolah untuk
mengelola laboratorium itu.
Demikian posisi Guru di laboratorium sekolah memegang peranan sangat
penting dan menjadi “key person” terhadap kelancaran pengelolaan laboratorium.
Dalam hal ini Guru yang diberi tugas oleh Kepala Sekolah akan memiliki tugas

13
Fisika Laboratorium

dan tanggung jawab seperti posisi yang dimiliki Ketua Laboratorium. Guru
Bidang Studi yang akan menggunakan laboratorium akan berperan sebagai
Pembimbing praktikum sesuai Bidang Studi yang dibinanya. Ketidak beradaan
tenaga teknisi, analis bahkan tenaga juru laboratorium yang dihadapi oleh
sekolah-sekolah selama ini, merupakan suatu upaya yang harus diperjuangkan
oleh Kepala Sekolah melalui Depdiknas.
Di samping suatu laboratorium memiliki struktur organisasi pengelolaan
yang baik, terisinya setiap personel yang dibutuhkan dan uraian tugas kerja yang
jelas, di laboratorium diperlukan pula adanya tata tertib yang harus dirumuskan
dan dijalankan oleh setiap pengguna laboratorium.
Secara umum tata tertib dan pengamanan kerja di laboratorium tersebut
diantaranya adalah :
1. Penggunaan laboratorium tidak melebihi pukul 18.00 (malam hari)
2. Pemakai laboratorium harus mendapat persetujuan Ketua Laboratorium.
3. Pemakai laboratorium tidak diperkenankan memasuki atau bekerja tanpa
izin petugas laboratorium. Jangan bekerja sendirian di laboratorium.
4. Pemakai laboratorium harus datang tepat pada waktunya.
5. Pemakai laboratorium hendaknya mengetahui sumber listrik, gas, dan air
yang terdapat di laboratorium serta mempelajari cara membuka dan
menutupnya.
6. Pemakai laboratorium hendaknya mengetahui lokasi pemadam api,
penyembur air (shower), pemadan api dengan pengaliran air
(firehydrant), unit pencuci mata (eyewash station), dan kotak PPPK
(Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) yang ada di laboratorium serta
mempelajari dan berlatih cara menggunakannya.
7. Sebelum bekerja, pemakai laboratorium harus mengisi agenda
penggunaan laboratorium.
8. Sebelum bekerja pemakai laboratorium harus mengisi daftar penggunaan
alat dan bahan yang akan dipakai
9. Pemakai laboratorium harus menempati tempat yang disediakan.

14
Fisika Laboratorium

10.Pemakai laboratorium harus memperhatikan kelengkapan alat dan bahan


yang telah disediakan petugas laboratorium di meja praktikum. Alat dan
bahan yang belum lengkap harus dilaporkan ke petugas laboratorium.
11. Pergunakan alat dan bahan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
12. Periksa baik tidaknya alat yang dipinjam, karena kerusakan menjadi
tanggungan pemakai.
13. Jika dijumpai alat yang belum diketahui cara menggunakannya harus
minta bantuan kepada petugas laboratorium.
14.Selama melakukan kegiatan selalu menjaga kebersihan, buanglah
sampah pada tempatnya.
15. Gunakan jas lab tangan pendek, pelindung wajah (goggle), pelindung
tangan (gloves), dan sepatu hak pendek dan tertutup selama bekerja di
laboratorium. Hati-hati bahan kimia jangan terkena pada lensa kaca mata.
16. Jangan makan, minum, atau merokok di laboratorium.
17. Jika bahan kimia terkena kulit atau mata, cucilah dengan air yang
banyak dan konsultasikan dengan Pembimbing praktikum. Potonglah
kuku tangan sewaktu akan bekerja di laboratorium.
18. Persepsikan bahwa semua bahan kimia di laboratorium adalah
berbahaya, sehingga harus diperlakukan dengan tepat.
19. Gunakan lemari asap sewaktu mereaksikan bahan kimia yang
menghasilkan gas.
20. Dilarang membuang bahan kimia sisa percobaan atau bahan lain yang
memungkinkan merusak dan tersumbatnya saluran pembuangan air.
21. Dilarang mengambil bahan kimia langsung dari botol induk atau
mengembalikan bahan kimia layak pakai ke botol induk.
22. Setelah selesai bekerja, alat-alat dan meja praktikum harus dalam
keadaan bersih.
23. Bagi perempuan, ikatlah rambut jangan sampai terurai ketika bekerja di
laboratorium.
24. Ketika memanaskan cairan dalam tabung reaksi, jangan mengahadapkan
mulut tabung tersebut ke arah orang lain yang berdekatan
25. Jangan mengerjakan percobaan di luar prosedur yang ditetapkan

15
Fisika Laboratorium

26. Tidak diperkenankan mengambil alat dan bahan lain yang tidak ada
hubungannya dengan kegiatan yang dilakukan.
27. Penggunaan alat dan bahan harus dilakukan dengan hati-hati
28. Alat-alat laboratorium yang rusak selama praktikum harus dilaporkan
kepada petugas laboratorium dan jangan mencoba memperbaiki sendiri.
29. Alat, bahan, air, dan listrik hendaknya digunakan seefisien mungkin.
30. Bahan kimia bekas praktikum yang bisa dipakai lagi harus ditampung
pada tempat khusus dan diberi label.

16
Fisika Laboratorium

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Struktur organisasi laboratorium IPA meliputi Kepala Sekolah, Wakil
kepala sekolah bidang Kurikulum dan Sarana Prasarana, Koordinator
Laboratorium IPA, Guru IPA dan laboran.
2. Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna,
fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, specimen
biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium
yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan
laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun
pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki
kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur,
3. Memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan
memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap
berfungsi sebagaimana mestinya.

B. SARAN

Dalam pengelolaan laboratorium memerlukan struktur organisasi yang


jelas supaya setiap orang yang terlibat di dalam struktur tersebut dapat mengetahui
dan mempelajari serta melakukan dan bertanggung jawab dengan tugasnya
masing-masing.

17
Fisika Laboratorium

DAFTAR PUSTAKA

Herujito, Yayat M. 2006. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta : PT. Grasindo.

Sirait, Justine T.2010 -. Memahami Aspek-aspek Pengelolaan SDM dalam


Organisasi. Jakarta : Grasindo.

Nur Raina Novianti.2011. Koontribusi Pengelolaan Laboratoriumdan Motivasi


Belajar Siswa Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran, Edisi khusus No.1.Jawa
Barat: Kencana.

http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi

http://pj-fisika.com/2012/11/pengelolaan-laboratorium.html

http://www.m-edukasi.web.id/2013/03/pengelolaan-laboratorium-ipa-di-
sekolah.html

http://id.scribd.com/doc/144097116/Struktur-Organisasi-Lab-Ipa

http://abutholhah.wordpress.com/manajemen-laboratorium-ipa/

18

Anda mungkin juga menyukai