Budaya
Budaya
Oleh :
SEKOLAH BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2018
Budaya bisnis dan etiketnya di Tiongkok serta perbedaannya di
Indonesia
Dalam video Understanding Chinese Business Culture and Etiquette - Decode
China, dijelaskan mengapa dalam berbisnis, orang China yang tadinya sepakat
mengucapkan kata “ya” tiba-tiba bisa berubah dengan mengucapkan “tidak” lalu bisa
datang kembali lagi dan membuat kesepakatan. Menurut Chinese Psychology Expert,
Jennie Lok, jika ada orang China yang seperti itu, mungkin karena orang tersebut
takut dibohongi oleh calon rekan bisnisnya dan itu merupakan salah satu bentuk
perlindungan diri mereka. Jika mereka tidak percaya, mereka tidak akan
menunjukkan niat mereka yang sebenarnya namun mereka ingin lebih untuk
mengamati calon rekan bisnisnya.
Selain itu, jika orang China menolak kesepakatan, mereka tidak akan menolak
secara langsung dan jelas, mereka akan menolak seperti mengucapkan “Baik, saya
akan memikirkannya lagi” karena hal tersebut dianggap lebih sopan meski mereka
seperti merasa tertekan, tetapi mereka tidak ingin menyakiti perasaan orang lain.
Namun, jika mereka mengucapkan “tidak” maka hal tersebut tidak benar-benar
menggambarkan “tidak”, namun sebaliknya. Sebagai contoh, jika ada orang China
ingin membeli rumah dan menyukai rumah tersebut, mereka akan terlebih dahulu
mengkritik rumah tersebut, mengatakan hal-hal yang buruk, kemudian meminta harga
yang rendah. Contoh yang lainnya, jika kita menyentuh barang yang dijual di suatu
tempat perbelanjaan, padahal kita tidak benar-benar ingin membelinya, penjual
tersebut akan terus mengejar kita untuk membeli barang dagangannya tersebut.
Lalu, bagaimana jika kita sedang membuat kesepakatan dengan orang China
dan mengetahui bahwa perkataan “ya” benar-benar menunjukkan “ya” dan
sebaliknya? Lebih lanjut Jennie Lok menyatakan kita harus memahami ekspresi
wajah, bahasa tubuh, dan lirikan mata calon pembeli atau rekan bisnis. Terkadang,
jika orang tersebut mencondongkan badan ke belakang, itu tidak menunjukkan bahwa
ia tidak suka, begitu juga sebaliknya. Selain itu, orang China dalam melakukan
kegiatan jual beli dan berbisnis mempunyai banyak pertimbangan-pertimbangan
tertentu. Jika orang tersebut mengatakan “tidak” tetapi mereka terus menanyakan
kepada kita, maka sebaiknya kita harus mengadakan rapat untuk persetujuan
kesepakatan lebih lanjut karena orang China juga tidak cukup jika melakukan rapat
hanya satu kali karena mereka pun butuh untuk diyakinkan terkait dengan
pertimbangan-pertimbangan yang telah mereka pikirkan. Kesimpulannya, kita harus
memberi perhatian kepada mereka karena apa yang mereka katakan sebetulnya belum
tentu menunjukkan keinginan mereka yang sebenarnya.
Perbedaannya di Indonesia
Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=AXID2lelSzs
https://www.youtube.com/watch?v=cUE7w2FMe4k
https://www.maxmanroe.com/10-etika-dalam-berbisnis-sudahkah-anda-
memilikinya.html