Anda di halaman 1dari 3

SURAT KEPUTUSAN

NOMOR …………………/20

TENTANG
KEBIJAKAN YANG MENETAPKAN STAF YANG BERWENANG MEMBERIKAN
OBAT DIREKTUR RUMAH SAKIT CITAMA

MENIMBANG a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan farmasi dan


menjamin keselamatan pasien di Rumah Sakit Citama, maka
diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar proses pemberian obat di Rumah Sakit Citama dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya Kebijakan Direktur Rumah
Citama sebagai landasan bagi proses pemberian obat di Rumah
Sakit Citama
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a
dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Citama

MENGINGAT :` 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009


tentang Rumah Sakit
2. Undang – Undang No.35 tahun 2009 tentang Narkotika
3. Undang – Undang No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika
4.Peraturan Pemerintah No.51 tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 58 tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
6. Peraturan Menteri Kesehatan No.9 tahun 2017 tentang Apotek
MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN :
PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT CITAMA TENTANG
KEBIJAKAN STAF YANG BERWENANG MEMBERIKAN OBAT
DI RUMAH SAKIT CITAMA
Kedua : Kebijakan Staf yang Berwenang Memberikan Obat di Rumah Sakit cita
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini
Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan farmasi
mengenai Staf yang Berwenang Memberikan Obat di Rumah Sakit
Citama dilaksanakan oleh Kepala Bagian Medis Rumah Sakit Citama
Keempat : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan
Pada tanggal
Direktur,

dr.

Lampiran Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Kristen Lende Moripa


No ……………………………. Tertanggal
KEBIJAKAN YANG MENETAPKAN STAF YANG BERWENANG MEMBERIKAN
OBAT
RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA

1. Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,


pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat,
pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional
2. Pekerjaan kefarmasian dilakukan oleh tenaga kefarmasian yang terdiri dari:
a. Apoteker
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan
sumpah jabatan apoteker. Persyaratan yang harus dimiliki apoteker adalah:
1). Memiliki sertifikat kompetensi yang masih berlaku
2). Memiliki STRA (Surat Tanda Registrasi Apoteker) yang berlaku
3). Memiliki SIPA (Surat Izin Praktek Apoteker)
b. Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalam menjalankan
pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, dan Tenaga
Menengah Farmasi/ Asisten Apoteker. Persyaratan yang harus dimiliki tenaga teknis
kefarmasian adalah:
1). Memiliki STRTTK (Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian) yang masih
berlaku,
2). Memiliki SIKTTK (Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian) yang masih berlaku
3. Pengawasan pelayanan kefarmasian ditugaskan kepada kepala unit farmasi dan apoteker
penanggung jawab
4.Berikut adalah daftar nama yang berhak melakukan pelayanan resep dan memberikan obat atas
resep yang dikeluarkan oleh dokter :
NO NAMA PANGKAT JABATAN
1. KATHARINA GHUBA KEPALA UNIT FARMASI
2. TIRZAYANA A. TARAWATU, APOTEKER
S.FARM.,APT PENANGGUNG JAWAB
3. LUSIA ROSDIANA GILI APOTEKER
KOTA,S.FARM.,APT PENDAMPING
4. NOVITA RAMBU ANA DJAWA, APOTEKER
S.FARM.,APT PENDAMPING
5. MARIA MADA KAKA, AHLI MADYA FARMASI
A.MD.,FARM

Ditetapkan di Waikabubak
Pada tanggal 01 Agustus 2017
Direktur,

dr. Loeta Lapoe Moekoe

Anda mungkin juga menyukai