DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
1. CHINTYA KALE
2. MARIA KRISTIN FEBRIANA DADA KALUMBANG
3. NELSIN SETE
4. PHILIPUS MANGNGI ULY
5. ROSWITA BENGANG
KUPANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Desa Sainoni merupakan sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Bikomi
Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sainoni berasal dari
kata saisono yang artinya bersal dari jawa. Nama ini diambil karena nenek moyang
masyarakat desa sainoni berasal dari pulau Jawa.
Wujud tertinggi yang dimaksud adalah Uis Neno-Uis naijan. Uis neno berasal dari kata
Uis atau usi yang berarti Raja, Tuan, yang mempunyai dan neno artinya hari, langit, yang
tertinggi. Sedangkan kata Naijan artinya Bumi atau tanah tempat berpijak. Uis Neno-Uis
Naijan adalah bahasa simbol dimana wujud tertinggi dilukiskan seperti langit yang berada
diketinggian dan sulit dijangkau. Namun,selalu ada dan dekat dengan manusia seperti bumi
yang begitu luas dan menjadi tempat berpijak manusia. DIA adalah Tuhan yang menciptakan
dan menguasai langit dan bumi.
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Desa Sainoni menyebut tuhan dengan nama
uis neno dan uis naijan. Kendati demikian, tidak berarti mereka menyembah 2 (dua) Tuhan.
Uis Neno dan Uis Naijan merujuk pada satu figur yang sama dan satu yang menjadi penguasa
langit dan bumi serta segala isinya. Mereka menganut paham monoteis yakni percaya kepada
satu Tuhan selaku kuasa prima yang senantisa membuahkan rahmat berlimpah bagi manusia.
Sehubungan dengan itu ada 4 sifat ilahi yang dikenakan kepada Uis Neno-Uis Naijan
yaitu:
Dengan merujuk pada sifat Ilahi Uis Neno-Uis Naijan maka masyarakat Desa Sainoni
menganut sistem kepercayaan kepada Tuhan sumber segala sesuatu yang memberikan
kehidupan kepada manusia. Dengan demikian iman kristianilah yang dianut oleh wilayah
kerajaan tersebut.
Jenis bahan makan yang terdapat di desa Sainoni seperti jagung, kacang tanah, ubi
kayu, ubi jalar, padi ladang, kacang turis, mentimun, kacang turis. Jenis buah-buahan yang
dibudidayakan seperti jeruk, alpukat, mangga, pepaya, belimbing, pisang, semangka, jeruk
nipis, nagka, sirsak. Frekuensi makan masyarakat desa Sainoni lebih cenderung makan tiga
kali dalam sehari. Makanan pokok yang sering dinkonsumsi oleh masyarakata Sainoni adalah
Jagung ketemak (pen pasu), jagung bose (mak liot). Adapun makanan khas seperti darah
hewan seperti ayam, babi, sapi (na’a). biasanya dijadikan makanan. Cara pembuatannya yang
di lakukan oleh masyarakat Sainoni adalah dengan di darah di campur dengan daging yang
diiris kecil-kecil setelah itu dimasak. Cara masaknya pun unik, apabila acara potong ayam
dilakukan dikebun atau di kuburan maka cara masaknya adalah dengan membakar batu dan
batu yang telah panas dimasukkan kedalam na’a yang sebelumnya telah disimpan di kubi.
Na’a kemudian dicampur hingga matang dan jadilah makanan yang disebut leko. Makanan
lainnya juga adalah pucuk daun asam yang dimasak bersamaan dengan beberapa jenis sayur
seperti kangkung. Ada juga yang menjadikan pucuk daun asam sebagai campuran sambal.
BAB II
PEMBAHASAN
Desa Sainoni Kecamatan Bikomi Utara Kabupaten TTU memiliki musim hujan di
mulai sekitar bulan November, Desember dan meningkat volumenya pada bulan Januari dan
Februari,dan kembali mulai rintik-rintik pada bulan Maret dan April. Sesudah itu akan terjadi
guntur pada bulan Mei dan dan Juni sebagai tanda hujan berhenti hingga bulan Oktober dan
November. Sepanjang musim kemarau, sungai-sungai yang besar akan kering atau debit air
menurun drastis.
Topografi Desa Sainoni berada di Kecamatan Bikomi Utara dengan ketinggian ± 850
meter di atas permukaan laut. Kondisi alam yang terdiri dari lembah dan perbukitan dengan
curah hujan rata-rata pertahun antara 4 s/d 5 bulan hujan (7-8 bulan kering). Suhu harian rata-
rata 250c s/d 300c.
Tabel 2. Luas panen produksi di Desa sainoni Kecamatan Bikomi Utara tahun 2017
Tabel 3. Luas panen rata-rata Produksi jagung di Desa Sainoni Kecamatan Bikomi
Utara menurut tahun 2017
Tabel 4. Luas panen rata-rata Produksi kacang di Desa Sainoni Kecamatan Bikomi
Utara Tahun 2017
Pola konsumsi pangan di lihat dari aspek ekologi di desa Sainoni adalah:
Masyarakat Desa Sainoni memiliki lahan yang luas dengan tekstur tanah humus
dengan warna tanah hitam, luas tanah yang tidak ada erosi sebesar 598/m2, curah hujan mulai
sekitar bulan November, Desember dan meningkat volumenya pada bulan Januari dan
Februari,dan kembali mulai rintik-rintik pada bulan Maret dan April. Sesudah itu akan terjadi
guntur pada bulan Mei dan dan Juni sebagai tanda hujan berhenti hingga bulan Oktober dan
November. Sepanjang musim kemarau, sungai-sungai yang besar akan kering atau debit air
menurun drastis.
Kondisi ekologi ini menyebabkan jenis tanaman yang dapat tumbuh yaitu tanaman
hortikultura(sayuran, buah-buahan, dan rempah-rempah) sehingga menyebabkan pola
komsumsi masyarakat Desa Sainoni beragam. Komsumsi pangan sumber protein kurang pada
masyarakat Sainoni terutama protein hewani, hal disebabkan hewanternak yang dipelihara
juga untuk dijual dan untuk mengomsumsi daging masyarakat hanya saat diselenggarakan
pesta adat atau acara adat. Komsumsi vitamin dan mineral masyarakat Sainosi bergantung
pada musim.
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Desa Sainoni merupakan sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Bikomi
Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sainoni berasal
dari kata saisono yang artinya bersal dari jawa. Nama ini diambil karena nenek moyang
masyarakat desa sainoni berasal dari pulau Jawa.
Desa Sainoni Kecamatan Bikomi Utara Kabupaten TTU memiliki musim hujan di
mulai sekitar bulan November, Desember dan meningkat volumenya pada bulan Januari
dan Februari,dan kembali mulai rintik-rintik pada bulan Maret dan April
Topografi Desa Sainoni berada di Kecamatan Bikomi Utara dengan ketinggian ± 850
meter di atas permukaan laut. Kondisi alam yang terdiri dari lembah dan perbukitan
dengan curah hujan rata-rata pertahun antara 4 s/d 5 bulan hujan (7-8 bulan kering). Suhu
harian rata-rata 250c s/d 300c. Keadaan ekologi ini menyebabkan jenis tanaman umur
panjang maupun umur pendek akan bernilai ekonomis bagi kehidupan masyarakat Desa
Sainoni. Tanaman perkebunan umur panjang yang di budidayakan oleh masyarakat
seperti kelapa, jati, mahoni, kemiri, mangga, nangka, cendana dan nitas. Tanaman umur
pendek terdiri dari: jagung, padi kacang-kacangan, umbi-umbian, dan sayur-sayuran
semua dijadikan sebagai sumber pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Jenis binatang yang dipelihara oleh masyarakat Kerajaan oenun mutis bikomi timor
Desa sainoni berupa ternak besar dan ternak kecil. Ternak besar terdiri dari
sapi,babi,kambing dan kuda.Sedangkan ternak kecil berupa ayam dan bebek.Dan
binatang peliharaan lainnya berupa anjing dan kucing yang dijadikan sebagai sumber
pendapatan masyarakat setempat.
Jenis hewan yang merupakan penopang utama adalah sapi, kerbau, babi, dan kambing
sebagai ternak besar yang hasil pemasarannya sangat menggembirakan masyarakat di
bawah pengawasan pemerintah kecamatan.
Pola komsumsi pangan masyarakat Sainoni selain bergantung pada makanan pokok
yaitu jagung ketemak atau jagung bose, masyarakat juga mengomsumsi bahan pangan
lainnya seperti : kacang-kacangan, sayuran hijau (mentimun,sayur bayam, kangkung,
sayur putih atau sawi), daging (ikan, ayam, sapi, kerbau) dan buah-buahan (jeruk,
mangga, alpukat, pepaya, belimbing, pisang, semangka, jeruk nipis, nangka, sirsak
Jenis bahan pangan diatas dapat tumbuh pada daerah yang memiliki kondisi lahan
yang luas dengan pola curah hujan yang teratur (musim hujan) seperti pada desa Sainoni.
Frekuensi makan masyarakat desa Sainoni lebih cenderung makan tiga kali dalam sehari.
Makanan pokok yang sering dinkonsumsi oleh masyarakata Sainoni adalah Jagung
ketemak (pen pasu), jagung bose (mak liot). Adapun makanan khas seperti darah hewan
seperti ayam, babi, sapi (na’a). biasanya dijadikan makanan.
Masyarakat desa Sainoni lebih memprioritaskan makanan sumber karbohidrat yaitu
nasi dan jagung. Sumber bahan pangan ini selalu ada karena masyarakat Sainoni selalu
menyimpan hasil panen berupa beras dan jagung di tempat penyimpanan yang dahulu ada
yang disebu Lopo menjadi tempat penyimpanan hasil panen, biasanya disimpan diatas
loteng. Sekarang lebih banyak masyarakat desa menggantung di dapur.
Dalam upacara adat dan pesta, tamu dan tetua adat makan duluan, terutama kaum
laki-laki. Untuk makan sehari – hari dalam keluarga yang mengambil makanan terlebih
dahulu laki-laki khususnya kepala keluarga.
Waktu makan pada masyarakat Sainoni terbagi menjadi waktu makan pagi, siang,
malam. Waktu makan pada pagihari masyarakat Sainoni lebih utamakan jagung bunga
atau yang biasa disebut pen boto dengan meminum kopi atau teh, sedangkan siang hari
dengan mengomsumsi nasi atau jagung dan bahan pangan lainnya, dan pada malam hari
masyarakat lebih mengomsumis nasi ditambah bahan makanan lainnya.
Kondisi ekologi ini menyebabkan jenis tanaman yang dapat tumbuh yaitu tanaman
hortikultura(sayuran, buah-buahan, dan rempah-rempah) sehingga menyebabkan pola
komsumsi masyarakat Desa Sainoni beragam. Komsumsi pangan sumber protein kurang
pada masyarakat Sainoni terutama protein hewani, hal disebabkan hewan ternak yang
dipelihara juga untuk dijual dan untuk mengomsumsi daging masyarakat hanya saat
diselenggarakan pesta adat atau acara adat. Komsumsi vitamin dan mineral masyarakat
Sainosi bergantung pada musim.
3.2. Saran
1. Bagi masyrakat Desa Sainoni agar meningkatkan pola komsumsi sumber protein yang
sangat berperan penting bagi tubuh dalam menghasilkan energi
2. Bagi pemerintah untuk dapat memperhatikan kehidupan masyarakat di desa yang
membutuhkan asupan pangan yang bergizi